Articles
98 Documents
USULAN PENJADWALAN PERGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN FILLING MULTILINE MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DAN BLOCK REPLACEMENT DI PT IKAFOOD PUTRAMAS
Sianturi, Gabriel;
Imaduddin, Azka Fauzan Hafizh
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1300.571 KB)
|
DOI: 10.34010/iqe.v7i1.1735
Pada zaman sekarang, penggunaan mesin pada perusahaan sudah banyak diterapkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Hal tersebut dilakukan perusahaan agar produknya dapat bersaing serta dapat memenuhi kebutuhan pasar. Kelancaran suatu proses produksi sangatlah bergantung pada baik atau tidaknya kondisi mesin yang akan digunakan. Salah satu hambatan pada mesin salah satunya ada di bagian komponen yang mengalami kerusakan sehingga mesin tidak dapat bekerja dengan baik. PT. IKAFOOD PUTRAMAS merupakan suatu perusahaan yang memproduksi bumbu-bumbu masakan dan macam-macam saus. Pada bagian proses filling, PT. IKAFOOD PUTRAMAS sudah menggunakan mesin otomatis yaitu mesin filling multiline. PT. IKAFOOD PUTRAMAS saat ini tidak mempunyai jadwal pergantian khusus untuk suatu komponen, maka dari itu penggantian komponen hanya dilakukan saat terjadinya kerusakan pada komponen tersebut. Kondisi tersebut berdampak pada terjadinya kerusakan komponen saat sedang digunakan yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas dari produk yang dihasilkan. Penjadwalan pergantian komponen merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalah tersebut. Jadwal pergantian komponen dapat dicari menggunakan model age replacement dan block replacement. Model pergantian ini berguna untuk menentukan interval waktu penggantian komponen berdasarkan data histori kerusakan yang telah terjadi. Hasil dari penelitian adalah komponen seal piston mempunyai interval waktu pergantian selama lima hari sekali dengan biaya pergantian Rp. 20.740 untuk age replacement dan lima hari sekali dengan biaya pergantian Rp. 20.015 untuk block replacement. Komponen lainnya adalah heater horizontal mempunyai interval waktu pergantian selama 47 hari sekali dengan biaya pergantian Rp. 401.239 untuk age replacement dan 48 hari sekali dengan biaya pergantian Rp. 405.696 untuk block replacement.
PERHITUNGAN WAKTU BAKU DAN SIMULASI ALIRAN PROSES PRODUK SPARE PART DI CV. GRAND MANUFACTURING INDONESIA
Riyanto, Agus;
Sofyan, Dilan Ramadhan
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1240.102 KB)
|
DOI: 10.34010/iqe.v7i1.1736
Grand Manufacturing Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi produk spare part yang dihasilkan dengan berbagai macam produk spare part kendaraan roda dua. Perusahaan sangat membutuhkan adanya pengukuran waktu kerja yang tepat untuk menargetkan produksi yang dapat dijadikan salah satu tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan akan menghadapi persoalan yang berhubungan dengan pencapaian permintaan konsumen agar terpenuhi, terkadang target yang ditetapkan tidak dapat terpenuhi karena kurang sesuai. Ketidakpastian waktu kerja yang berakibat tidak pastimya produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi pemintaan, sedangkan konsumen meminta perusahaan memasok produk sekali pengiriman 3000-4000 per minggu terkadang delapan hari baru terkirim dikarena belum mencapai target. Agar mendapatkan waktu yang sangat efektif dan efesien terhadap perusahaan. Dalam penelitian ini pengukuran dengan metode work sampling digunakan untuk menghitung waktu baku, dan untuk menentukan faktor penyesuaian digunakan secara objektif. Beberapa langkah untuk memperoleh waktu baku dari satu siklus dari proses pembuatan saringan oli melakukan pengukuran, penentuan faktor kelonggaran dan menghitung waktu siklus serta waktu normal. yang dihasilkan operator serta waktu penyesuaian selama waktu operator bekerja dan waktu baku dari setiap operasiâ€kerja. Hasil penelitian menunjukan waktuâ€bakuâ€totalâ€adalah 198,77â€detikâ€(3,31menit). Hasil untukâ€simulasi dari â€promodel â€menujukan †produk yang dihasilkan adalah 373 perhari sedangkan target perusahan dalam satu minggu 3000-4000 satu kali pengiriman sehingaa tidak bisa memenuhi waktu yang ditetapkan oleh konsumen. Perusahan harus segera†mengambil keputusan†untuk†memperbaiki†lantai produksiâ€danâ€adanya evaluasi kerjaâ€operator agarâ€targetâ€produksi tercapai.
PENGEMBANGAN FASILITAS LISTRIK MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS DI PT PLN (PERSERO) RAYON SIAK
Andriana, Iyan;
Alfesa, Williana
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1023.865 KB)
|
DOI: 10.34010/iqe.v7i1.1737
PLN Rayon Siak merupakan perusahaan jasa yang memiliki peranan untuk melayani masyarakat, terutama yang berada di Kabupaten Siak. Kendala yang dihadapi PLN dalam proses melayani masyarakat diantaranya adalah masih kurangnya fasilitas listrik yang memadai. Fasilitas listrik yang terdapat di PLN diantaranya meliputi fasilitas pelayanan dan fasilitas jaringan listrik. Dalam melayani masyarakat, PLN harus meningkatkan atau mengembangkan fasilitas dari beberapa pilihan alternatif yang ada agar dapat menjadi lebih baik. Kemungkinan pilihan alternatif dalam mengembangkan fasilitas listrik ini diantaranya adalah dengan membangun posko pelayanan, pembangkit PLTMG dan Gardu Induk (GI). Metode yang dapat membantu mempermudah dalam menentukan pilihan alternatif dari permasalahan yang ada yaitu adalah menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Metode AHP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan pilihan alternatif terbaik dari sebuah permasalahan yang tidak terstruktur dan atau semi terstruktur. Metode ini memiliki peran sebagai alat bantu yang dapat digunakan untuk memilih alternatif atau solusi dengan lebih cepat. Permasalahan yang terdapat dalam pengembangan fasilitas listrik ini merupakan permasalahan yang tidak terstruktur. Metode AHP sangat cocok digunakan dalam pengambilan keputusan pada permasalahan pengembangan fasilitas listrik. Pengambilan keputusan adalah tahapan dalam pemilihan alternatif pengembangan fasilitas pelayanan dan jaringan listrik. Hasil pengolahan data yang dilakukan diperolehlah pilihan alternatif terbaik yaitu membangun posko dengan persentasi 71,58%, PLTMG dengan persentasi16,42% kemudian gardu induk dengan persentasi 11,99%. Hasil akhir menggunakan metode AHP menunjukkan bahwa yang menjadi prioritas sebaiknya dilaksanakan terlebih dahulu adalah membangun posko karena memiliki persentasi tertinggi.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA PROGRAM TOUR DI PT. JASA BELITUNG UTAMA
Situmorang, Alter
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34010/iqe.v6i1.958
PT. Jasa Belitung Utama Tours dan Travel merupakan usaha dibidang pariwisata yang didirikan dengan izin tour dan travel international dengan focus bisnis menyediakan jasa perjalanan wisata international, dalam pelayanannya perlu di analisis kembali untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi kualitas pelayanan dengan menggunakan dimensi pokok yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty serta tangibles. lima atribut tersebut memerlukan perbaikan.Penelitian dilakukan menggunakan metode integrasi Service Quality (SERVQUAL) untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap pelayanan bengkel dengan membandingan kesenjangan antara kepentingan dan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan bengkel, kemudian mengkategorikan atribut-atribut pelayanan yang menjadi prioritas perbaikan dengan metode Importance performance Analysis (IPA).Total 72 responden konsumen PT. Jasa Belitung Utama. Hasil penelitian Service Quality menunjukan bahwa pelayanan yang diberikan belum memenuhi kepuasan pelanggan dilihat dari nilai GAP yang hampir semua bernilai negatif. Untuk mengetahui atribut pelayanan yang perlu diperbaiki maka digunakan analisis gabungan Importance performance Analysis dan Servqual GAP 5 maka prioritas perbaikan harus dilakukan pada kuadran 1 dengan melakukan (Focus improvement effort here) perbaikan yaitu pada atribut
ANALISIS PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMECA DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
Anthara, Made Aryantha
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (769.315 KB)
|
DOI: 10.34010/iqe.v7i2.1845
Salah satu komponen penting dalam sebuah system pendidikan adalah mahasiswa yang sedang mengikuti proses perkuliahan. Salah satu indicator keberhasilan mahasiswa dapat dilihat dari nilai Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh pada tiap semester. Besar kecilnya nilai IP tergantung dari tingkat kelulusan sebuah mata kuliah. Banyak yang bisa menyebabkan mahasiswa gagal dalam sebuah mata kuliah, sehingga perlu dicari akar permasalahan utama yang kemudian dapat menentukan solusi perbaikan terhadap kondisi tersebut. Dalam penelitian ini, objek yang dijadikan bahan penelitian adalah system perkuliahan mahasiswa di Program Studi Teknik Industri dengan mengambil studi kasus khusus angkatan 2014 yang saat ini menjadi angkatan yang sudah masuk ke dalam tahun akhir perkuliahan. Dengan melihat kartu hasil studi dari tiap mahasiswa 2014 dari mulai semester awal, maka diharapkan dapat diketahui jenis mata kuliah yang tingkat ketidak lulusannya besar. Kemudian akan ditentukan prioritas perbaikan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dan program studi untuk dapat mengatasi permasalahan ini. Permasalahan yang sering terjadi adalah mahasiswa sering mengalami ketidak lulusan terhadap beberapa mata kuliah yang diajarkan. Hal ini bisa menghambat kegiatan akademik yang ada di program studi, karena diantaranya harus mengatur jumlah kelas untuk mahasiswa yang mengulang. Selain itu, semakin besar persentasi mahasiswa yang tidak lulus, maka akan menghambat mahasiswa tersebut untuk dapat lulus tepat pada waktunya. Hasil dari penelitian menyatakan bahawa terdapat dua mata kuliah yang dianggap paling sering mengalami ketidaklulusan oleh mahasiswa angkatan 2014 yaitu mata kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu dan Pemodelan Sistem.Dalam penelitian ini telah dibuatkan worksheet FMECA yang memberikan informasi penyebab kegagalan mahasiswa dalam sebuah perkuliahan serta akan ditentukan bagaimana solusi perbaikannya sehingga mahasiswa dapat lulus tepat pada waktunya dan kegiatan akademik di Program Studi Teknik Industri di Universitas Komputer Indonesia dapat berjalan baik.
ANALISIS PEMBOROSAN PRODUKSI PADA ALIRAN PRODUK JALA IKAN KKP MENGGUNAKAN PRINSIP LEAN MANUFACTURING DENGAN METODE VALUE STREAM MAPPING (VSM) DI PT. INDONEPTUNE NET MANUFACTURING
Henny, Henny;
Syuhada, Muhammad Kahfi Hadi
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (353.811 KB)
|
DOI: 10.34010/iqe.v7i2.1846
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pemborosan produksi produk Jala Ikan KKP menggunakan lean manufacturing di PT. Indoneptune Net Manufacturing dengan memetakan aliran produksi dan menganalisisnya menggunakan value stream mapping (VSM). Analisis terhadap pemborosan dengan metode VSM dilakukan karena VSM dapat memetakan aliran informasi dan material dari awal sampai akhir dari value stream pembuatan suatu produk. Sehingga dapat dilihat proses mana saja yang merupakan pemborosan. Adapun VSM yang dibuat adalah current-state VSM karena dapat merepresentasikan kondisi saat ini dari aliran produksi yang ada. Hasil yang didapatkan setelah dibuat current-state VSM adalah aliran produksi produk jala Ikan KKP melewati proses spinning, ring roupe, netting dan finishing yang memiliki sub-sub proses yang berbeda. Dari setiap sub-proses tersebut dipetakan nama proses, jumlah waktu cycle time dan changeover time, level inventory, waktu kerja tersedia dan jumlah operator. Penganalisisan pemborosan dilakukan pada setiap sub-proses untuk dapat mengetahui nilai tambah proses tersebut terhadap produk utama yang sedang dikerjakan pada setiap tahapan proses yang berlangsung. Kesimpulan yang didapat yaitu pemborosan yang terjadi di departemen spinning salah satunya adalah delay time karena persiapan sebelum proses peleburan, waktu tunggu karena persiapan proses twist di departemen ring roupe, transportasi berlebih sebelum proses tatekan dan pengerjaan ulang di hoshu 2 di departemen finishing.
PERMODELAN SIMULASI UNTUK PERBAIKAN TATA LETAK PADA PABRIK SPUN PILE DI PT WASKITA BETON PRECAST TBK. PLANT SUBANG MENGGUNAKAN PRO-MODEL
Santosa, Alam;
Rachim, Fathur Rahman
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (730.875 KB)
|
DOI: 10.34010/iqe.v7i2.1847
Tata letak pada lantai produksi pembuatan produk spun pile di PT Waskita sudah diatur sedemikian rupa, namun masih ada transportasi bolak balik. Transportasi bolak balik tersebut terjadi diantara departemen setting joint plate dan setting moulding, sehingga menimbulkan biaya transportasi yang besar dan pada area penyimpanan, bahan baku terbagi dalam beberapa departemen. Pembangunan tata letak dengan metode simulasi dapat membantu dalam memilih alternatif tata letak yang dirancang karena dapat menghemat waktu dan biaya. Eksperimen dilakukan sesuai dengan alternatif Activity Relationship Diagram (ARD). ARD dibuat terdiri dari 11 ARD yang diusulkan untuk dilakukan ekperimen perhitungan ongkos material handling menggunakan Pro-Model. ARD yang terpilih adalah ARD alternatif ke sepuluh, karena mamiliki ongkos yang terkecil. Pada ARD alternatif kesepuluh ini, model yang dibuat terdiri dari 15 lokasi, 7entitas, 7 path network yang mengarahkan alat angkut, 7 resource serta 4 titik kedatangan bahan baku dan bahan baku tambahan. Pada model usulan ini terdiri dari 16 proses mulai dari pengolahan bahan baku hingga produk jadi. Hasil produksi selama satu hari kerja sesuai dengan model usulan adalah 81 produk spun pile. Sehingga total ongkos material handling yang digunakan dalam satu hari produksi adalah sebesar Rp. 52.904.297.79 dengan jam kerja selama 20 jam. Maka ongkos material handling yang dikeluarkan untuk membuat 1 buah produk spun pile sebesar Rp. 653.139.47. Perbandingan antara model awal dan model usulan dilakukan dengan tujuan agar mengetahui ongkos material handling terkecil. Pada model awal ongkos material handling yang dibutuhkan dalam membuat satu buah produk adalah sebesar Rp. 730.159.28. Sementara itu produk yang dihasilkan pada model awal adalah 61 produk.
PENGARUH SPENDING HABIT, PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP NILAI AKADEMIK PADA MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIKOM
Andriani, Diana
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34010/iqe.v7i2.1848
Berdasarkan survey SUSENAS (Survey Sosial Ekonomi Nasional) pada tahun 2016, menunjukkan bahwa orang Indonesia mengkonsumsi pulsa melebihi konsumsi daging dan buah yaitu Rp 22.182/kapita/bulan. Pulsa yang dimaksudkan adalah paket internet, karena pada saat ini internet menjadi kebutuhan utama untuk semua orang. Bagi mahasiswa, internet menjadi sarana komunikasi dan informasi. Internet dapat memfasilitasi kebutuhan kuliah yang dapat diakses di kampus maupun dari gadget pribadi. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana kategori spending habits mahasiswa, tentang kebiasaan membelanjakan uangnya untuk paket data internet, serta pengaruh penggunaan internet terhadap nilai akademik Seharusnya, dengan menggunakan fasilitas internet tugas, buku ataupun materi perkuliahan akan mudah didapatkan, dampak positifnya nilai akademik mereka akan lebih baik. Responden yang dijadikan sampel berjumlah 58 mahasiswa aktif jurusan Teknik Industri UNIKOM angkatan 2013 -2017. Analisis korelasi product moment digunakan untuk melihat korelasi antara variabel independen yaitu spending habits (X1) dan penggunaan internet (X2), dengan variabel dependennya nilai akademik (Y). Selain itu dilakukan uji hipotesis untuk pengambilan keputusan ada atau tidaknya hubungan signifikansi spending habits, penggunaan internet dengan nilai akademik mahasiswa.
PENGARUH BEBAN KERJA PRAKTIKUM DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MAHASISWA DALAM BERKOMPETISI PADA NILAI AKADEMIK
Andriana, Iyan;
Rinaldy, Aldi Muhammad
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34010/iqe.v7i2.1854
This research is to explain the effect of practical work load and motivation on student performance. The phenomenon has one weight of sks practical each semester identic for three hours courses, this issue is different than the other courses. Path analysis could explain how big student performance was impacted by practical work load and motivation. Path analysis is a development technique from multiple regression which using for testing variables in research object on each path. The input is how the practical work load has a relationship with motivation is positive and significant which in value is 0.32. This research has three results; first, there is an effect of practical work load and motivation on student performance. Second, has an impact between practical work load with student performance. Third, the result is explain an effect of motivation on student performance. Each indicator’s values are 50.03%, 16.98%, and 33.05%. Based on the results and using significant level 5% explaining the more amount of practical work load, then influence the student motivation and otherwise, this research confirms that practical work load and motivation has an significant effect on student performance.
ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN-MESIN PEMBUATAN PRODUK ASSP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FAULT TREE ANALYSIS DI PT. XYZ
Riyanto, Agus;
Rifky, Muhammad Iqbal
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1524.935 KB)
|
DOI: 10.34010/iqe.v7i2.1856
Semakin meningkatnya permintaan jumlah produk yang diproduksi maka jumlah kebutuhan pasar juga akan ikut meningkat hal ini dikeranakan banyaknya permintaan pelanggan maka proses produksi sangat penting ditingkatkan produktivitas mesin tersebut. Salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha produksi yaitu bagaimana perusahaan dapat mengukur dan mempertahankan kinerja mesin dalam kondisi optimal karena mesin adalah alat utama paling penting dalam cara memproses produk. Overall equipment effectiveness merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengukur suatu efektivitas dari kinerja mesin-mesin secara keseluruhan dengan melakukan perhitungan nilai dari availability, performance dan quality yang ada di perusahaan. Sedangkan fault tree analysis (FTA) yaitu suatu gambaran diagram yang dapat dianalisis dengan mengidentifikasi akar penyebab permasalahan yang mengakibatkan rendahnya nilai OEE tersebut. Berdasarkan hasil dari perhitungan nilai keseluruhan dengan metode overall equipment effectiveness selama tiga bulan pada mesin-mesin pembuatan produk alat suntik yaitu sebesar 84,18% yang dihitung dari ke tiga kebijakan tersebut. Oleh karena itu dilakukan indentifikasi permasalahannya dengan menggunakan fault tree analysis sehingga dapat diketahui faktor-faktor akar penyebab dari rendahnya nilai OEE tersebut. Penyebab rendahnya nilai OEE tersebut ialah dari nilai performane dan quality produk. Untuk performansi yang tidak begitu baik dalam pembuatan produk hal ini dikarenakan tingginya target produksi tidak memperdulikan kondisi mesin yang semakin hari terjadi penurunan kinerja mesin tersebut dan banyak terjadi kesalahan-kesalahan pada operator yang kurang berkonsentrasi pada pekerjaanya. Sedangkan akar penyebab dari quality produk dikarenakan komponen mesin tidak begitu baik dalam memprosesnya sering terjadi kerusakan-kerusakan pada mesin tersebut sehingga produk banyak yang cacat.