cover
Contact Name
Alam Santosa
Contact Email
alam.santosa@email.unikom.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ineque@email.unikom.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
INAQUE: Journal of Industrial & Quality Engineering
ISSN : 23032715     EISSN : 26225816     DOI : -
INAQUE is a journal published two times per year (February and August) aimed at publishing research results in the field of industrial and quality engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK Robecca, Julian; Damayanti Pasaribu, Maya Veby
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.308 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v7i2.1857

Abstract

PT. DMIP merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri dengan berbahan baku plastik,i memiliki target maksimal persentasi cacat yaitu 3%. Tercatat pada tahun 2017 dari 13 produk yang di produksi terdapat 12 produk yang melebih batas toleransi. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengendalian kualitas terhadap produk masih kurang dilakukan oleh perusahaan. FMEA merupakan prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan. Tujuan proses FMEA adalah untuk menentukan prioritas perbaikan produk, untuk menghilangkan potensi kegagalan produk dan mengurangi peluang terjadinya potensi kegagalan produk yang kemudian diberikan usulan perbaikan produk untuk mengurangi dan mencegah mode kegagalan. Pengolahan data yang telah dilakukan yaitu identifikasi produk dengan jumlah cacat tertinggi, identifikasi jenis dan penyebab cacat, penentuan urutan prioritas perbaikan berdasarkan nilai RPN dan usulan tindakan perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian, produk yang mempunyai jumlah cacat paling banyak adalah splash b, mini splash b dan jumbo splash b dan terdapat 4 jenis cacat seperti black spot, spotting, crack dan short shot. Produk cacat disebabkan oleh manusia, metode dan mesin. Berdasarkan nilai RPN, urutan prioritas perbaikan yang dilakukan adalah untuk cacat black spot dan spotting, lalu cacat crack dan short shot. Sedangkan untuk langkah perbaikan, usulan tindakan adalah menetapkan standar prosedur dalam bekerja (SOP) secara tertulis dan pengaturan mesin, menetapakan standar pengontrolan operator, membuat pelatihan khusus bagi operator, melakukan perawatan mesin, dan menetapkan standar penggantian cetakan. Dengan beberapa tindakan perbaikan yang direkomendasikan diharapkan jumlah kecacatan terhadap produk yang dihasilkan dapat berkurang.
ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN INJECTION MOLDING DI BAGIAN PRODUKSI PT. DIAN MEGAH INDO PERKASA MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FAULT TREE ANALYSIS Sianturi, Gabriel; Alatas, Haidar
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.657 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v7i2.1859

Abstract

Salah satu faktor terpenting dalam proses produksi adalah kinerja mesin. Mesin merupakan alat utama dalam pembuatan produk. PT Dian Megah Indo Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industry plastik dan terletak di Jl. Abdul Halim No. 30 Cimahi Badung, Jawa Barat. PT Dian Megah Indo Perkasa memilik 28 mesin injection molding, apabila salah satu mesin mengalami kerusakan ataupun penurunan performasi maka target produksi tidak akan tercapai. Metode overall equipment effectiveness merupakan metode yang digunakan untuk menghitung efektivitas suatu mesin, dimana avalaibility, performance dan quality menjadi komponen terpenting dalam metode ini. Selain itu untuk dapat melihat nilai kerugian yang dialami oleh perusahaan maka diperlukanlah perhitungan metode Six Big Losses. Selanjutnya nilai efektivitas dan nilai Six Big Losses tersebut akan dianalisis menggunakan metode Fault Tree Analysis. Mesin injection molding merupakan mesin yang memproduksi produk dari plastik, namun mesin ini belum sepenuhnya bekerja secara efektif. Hal ini dapat diketahui dari rendahnya nilai overall equipment effectiveness (OEE) yang telah dihitung yaitu sebesar 70,83% untuk periode Januari 2018, 74,25% untuk periode Februari 2018 dan 78,66% untuk periode Maret 2018. Nilai ini masih jauh dari target nilai ideal OEE yang telah ditetapkan oleh Seiichi Nakajima yaitu diatas 85%. Akar penyebab dari rendahnya nilai OEE tersebut adalah karena tingginya nilai six big losses yang telah dihitung. Faktor yang menyebabkan rendahnya nilai efektivitas dan tingginya nilai Six Big Losses diantara lain yaitu breakdown pada mesin, penurunan kecepatan produksi, gangguan pada molding dan masih terdapat produk-produk yang tidak sesuai standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang telah dilakukan maka terdapat beberapa perbaikan yang dibutuhkan PT Dian Megah Indo Perkasa. Usulan perbaikan yang direkomendasikan meliputi eliminasi six big losses, pemberian seminar pelatihan pada seluruh operator mesin injection molding dan pembuatan standar operasional prosedur (SOP) guna meningkatkan nilai overall equipment effectiveness (OEE)
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA PROGRAM TOUR DI PT. JASA BELITUNG UTAMA Situmorang, Alter; Andriana, Iyan
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.126 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v6i1.1340

Abstract

Jasa Belitung Utama Tours dan Travel merupakan usaha dibidang pariwisata yang didirikan dengan izin tour dan travel international dengan focus bisnis menyediakan jasa perjalanan wisata international, dalam pelayanannya perlu di analisis kembali untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi kualitas pelayanan dengan menggunakan dimensi pokok yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty serta tangibles. lima atribut tersebut memerlukan perbaikan. Penelitian dilakukan menggunakan metode integrasi Service Quality (SERVQUAL) untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap pelayanan bengkel dengan membandingan kesenjangan antara kepentingan dan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan bengkel, kemudian mengkategorikan atribut-atribut pelayanan yang menjadi prioritas perbaikan dengan metode Importance performance Analysis (IPA). Total 72 responden konsumen PT. Jasa Belitung Utama. Hasil penelitian Service Quality menunjukan bahwa pelayanan yang diberikan belum memenuhi kepuasan pelanggan dilihat dari nilai GAP yang hampir semua bernilai negatif. Untuk mengetahui atribut pelayanan yang perlu diperbaiki maka digunakan analisis gabungan Importance performance Analysis dan Servqual GAP 5 maka prioritas perbaikan harus dilakukan pada kuadran 1 dengan melakukan (Focus improvement effort here) perbaikan.
ANALISIS KERENTANAN LONGSOR PADA LERENG BERBASIS GRAFIK PARTICLE MOTION Wiranata, Ferdinandus Edwin; Anggoro, Paulus Wisnu; Prabowo, Urip Nurwijayanto
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2422.741 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v8i1.2717

Abstract

Tampilan visual getaran tanah atau bangunan dapat dilihat secara langsung dengan perangkat mikrotremor. Perangkat mikrotremor terdiri dari perangkat lunak DATAQ, data logger dan seismometer yang dapat menampilkan bentuk sinyal secara langsung. Sistem seperti ini banyak digunakan dalam memonitor kejadian bencana. Pada bidang kebencanaan longsor akibat gempabumi, analisis kerentanan dilakukan setelah melakukan pengukuran melalui proses pengolahan data dengan perangkat lunak Geopsy. Beberapa fitur dalam Geopsy seperti H/V, SPAC, dan Damping digunakan untuk memberikan gambaran kuantitatif, sementara Particle Motion memberikan tampilan visual arah gerak partikel. Rentang frekuensi yang digunakan pada penelitian ini adalah1 – 15 Hz. Hasil penelitian menunjukkan arah gerak partikel di area barat lereng didominasi oleh arah barat laut-tenggara (NW-SE) sementara di timur lereng didominasi oleh pergerakan partikel ke segala arah. Pola pergerakan partikel di selatan lereng adalah barat laut-tenggara (NW-SE), timur laut-barat daya (NE-SW), dan timur-barat (E-W), sedangkan pergerakan partikel dalam arah vertikal didominasi oleh arah gerak kuadaran II-kuadran IV Kata Kunci: particle motion, mikrotremor, lereng, frekuensi
SIMULASI SISTEM PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT Dewanto, Setiawan; Santosa, Alam
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1170.189 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v8i1.2725

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan usulan perbaikan mengenai sistem pelayanan rawat jalan pada rumah sakit. Pelayanan merupakan hal yang sangat diperhatikan di dalam rumah sakit, rumah sakit yang merupakan tempat pelayanan kesehatan penting sekali untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan. Banyaknya rumah sakit saat ini yang mudah dijangkau masyarakat mengakibatkan persaingan antar rumah sakit untuk mendapatkan konsumen, salah satu cara untuk mendapatkan konsumen yaitu dengan memberikan kualitas pelayanan yang sebaik mungkin. Pelayanan rawat jalan di rumah sakit sering mengalami antrian yang panjang dikarenakan waktu pelayanan yang diberikan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan waktu kedatangan serta kurangnya kuota pelayanan untuk melayani pasien. Kejadian tersebut dapat digambarkan dengan simulasi kejadian diskrit untuk mengetahui waktu pelayanan dan jumlah kuota pelayanan yang sesuai. Metode simulasi kejadian diskrit yang digunakan berdasarkan pada penjelasan Harrell, yaitu menetapkan tujuan dengan memberikan usulan perbaikan jadwal pelayanan, menetapkan ruang lingkup dan kebutuhan penelitian, mengumpulkan dan analisis data, lalu membangun model dan memvalidasi model. Melakukan eksperimen dan menampilkan hasil yang telah didapatkan. Proses yang dilakukan pertama yaitu mendapatkan semua data lokasi yang akan dilalui oleh pasien, lalu mendapatkan seluruh data waktu pelayanan rawat jalan, data jumlah kedatangan selama satu bulan, dan waktu kedatangan pasien. Langkah selanjutnya yaitu membuat model dari sistem pelayanan rawat jalan serta melakukan eksperimen. Hasil dari penelitian ini dengan melakukan pengolahan data-data tersebut menggunakan ProModel untuk menghasilkan model sistem pelayanan rawat jalan, model memperlihatkan terdapat beberapa lokasi pemeriksaan yang membutuhkan penambahan kuota dan waktu pelayanan hingga menghasilkan perbaikan jadwal waktu pelayanan, serta membutuhkan perbaikan pada aliran di bagian pendaftaran untuk mengurangi waktu tunggu pasien saat mendaftar dan jumlah loket pada waktu-waktu tertentu.
KAJIAN MANAJEMEN RISIKO PROYEK EKSPLORASI DAN PELAYANAN AIR BERSIH Bakar, Abu; Yuniati, Yoanita; Rashif, Muhammad Zharfan
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.707 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v8i1.2753

Abstract

The exploration and service of clean water through deep ground water drilling projects is a high-risk job that may be required risk control, such as risk to: time, cost, and quality. Risk a project that did not managed well can impact the loss of profits from the project being worked on and the loss of the next project opportunity. A step the management of risks are identification variable and risk indicators projects up through a literature study and interviews with experts, variable and risk indicators analysis critical in projects up through field research, the determination of highest risk by testing statistics, and do response to any risk project. The results showed that the three indicators that had the highest risk from the Exploration and Water service clean water project through deep ground water drilling were: pilot hole process, undoing the reaming hole process, and the obstacles pipeline entry process. The results of the analysis of the three indicators are proposed to mitigate the risks that need to be done, such as soil texture at project site, need for equipment backup, and related equipment reliability, a warehouse officer is required when mobilization to be equipped with a checklist of equipment to ensure that equipment is actually the use of either the amount, type, or condition of the equipment.
KAJIAN DRUM-BUFFER-ROPE BERBASIS THEORY OF CONTRAINT UNTUK MENYEIMBANGKAN ALIRAN PRODUKSI Bidiawati, Ayu; Setiawati, Lestari
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.891 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v8i1.2764

Abstract

Production process in making of furniture is found a bottleneck of work in process in particular work station. This is due to the availability of work station that has no capacity to meet the demand, making the production flows imbalanced, and to the inexistence of good management in determining the production schedules so that the production targets take too long time, which is in turn too long to reach the consumers. An optimization of work station that has no capacity for meeting a demand in this research is attempted by using the method of Drum-Buffer-Rope in Theory of Constraints (TOC) and with the approach of Linear Program. In TOC an identification of work station that has no capacity to satisfy a demand is conducted. In this research it is reviewed three kinds of products: rose grooming-rooms, Monaco living chairs and Rosalinda dish tables. They are processed in four work stations. Based on the application of Drum-Buffer-Rope method in Theory of Constraints (TOC), it is known that the sand papering station is a work station without a capacity to meet a demand. The results of investigation indicate that all production targets could not be achieved; therefore, a production priority with linear program is made. From this production priority, it is given the scheduling of production that provide a shorter time of make span, so that idle time in each work station is minimize.
PERENCANAAN JARINGAN SELULER GSM 1800 MHZ PADA TAHUN 2025 MENGGUNAKAN SOFTWARE ATOLL UNTUK DAERAH SUKASARI KOTA BANDUNG Budi, Agus Heri Setya; Sabri, Fidyah Niqo
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2036.242 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v8i1.2766

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan simulasi coverage area planning untuk frekuensi 1800MHz di Daerah Sukasari Kota Bandung, agar dapat meningkatkan kualitas jaringan di daerah tersebut. Data-data yang diperlukan dalam memprediksi jumlah E node B hingga tahun 2025 ini yakni jumlah penduduk, usia produktif, luas wilayah, dan laju pertumbuhan penduduk. Pengerjaan penelitian dimulai dengan melakukan studi literatur terkait materi yang ada pada penelitian ini, mengumpulkan parameter yang dibutuhkan, menghitung prediksi jumlah E nodeB hingga tahun 2025, kemudian melakukan simulasi pada software atoll. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa jumlah E node B setiap dua tahun sekali bertambah jumlahnya 1 E node B dan setiap pertambahan jumlah E node B itu juga diiringi dengan perbaikan kualitas dari parameter RSRP, RSSI, dan RSRQ
PROPOSED IMPROVEMENT OF YARN PRODUCT QUALITY USING THE KIPLING METHOD Robecca, Julian; Sagathi, Malda
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.052 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v8i1.2784

Abstract

This journal presents research on improving product quality in a company. This study aims to identify the factors that cause disability in a product and propose follow-up solutions in order to improve the quality of a product. The method used in the study is the fishbone diagram and the Kipling method (5W + 1H) to improve product quality. The product under study is a yarn product manufactured in the second building of the company. There are 8 types of product defects that cause product quality to decline and are not suitable for sale, which can result in losses to the company, which are not good spools, dirty spools, yarn spools of different diameters, spools of cross yarn, spools of loose yarn, defective cones, incorrect cone types and the weight of the yarn is distorted. From all types of defects, the result shows that the most defects are in the category of bad roll defects of 31%, with the number of defective products of 215 spools of the total defective products of 716 spools. After conducting research, it was concluded that product defects occur due to lack of machine maintenance, mistakes from operators when installing the machine. If the company can reduce the occurrence of defects or damage to the yarn product, it will benefit a lot.
IMPLEMENTASI METODE PERFORMANCE PRISM DALAM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) Mufti, Dessi; Ikhsan, Aidil; Zoni, Mirza
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1529.246 KB)

Abstract

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada masa pandemi covid-19 merupakan sebuah organisasi yang langsung terimbas di Indonesia saat ini. Sehingga UMKM dituntut memiliki kinerja yang baik. Banyak UMKM yang ditemui saat ini tidak memiliki pengukuran Kinerja secara terintegrasi dari sisi finasial dan non finansial. Salah satu alat untuk mengukur kinerja adalah dengan menggunakan metode performance prims. Pemilihan metode ini didasari oleh kebutuhan pengukuran untuk setiap aspek perusahaan (stakeholder), yang terdiri dari : konsumen, supplier, karyawan, pemerintah, investor, dan masyarakat. hasil penilaian kinerja terdapat sebanyak 22 KPI yaitu 5 KPI yang berkategori buruk, 10 KPI yang berkategori cukup, dan 7 KPI yang berkategori baik. 5 KPI yang berada dalam kategori cukup yaitu penerapan konsep pada produktivitas produksi, peningkatan kesejahteraan, tingkat kedisiplinan karyawan, perhatian pada jaminan kesehatan karyawan, percepatan waktu pemenuhan kewajiban terhadap supplier.

Page 4 of 10 | Total Record : 97