cover
Contact Name
Ery Fatmawati,
Contact Email
-
Phone
0274 4353276
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Wonosari KM 10, Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta 55792
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Madani Medika
ISSN : 20882246     EISSN : 26847345     DOI : https://doi.org/10.36569/jmm
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Medika Madani (JKMM) or Madani Medika Health Journal is a scientific media publication that publishes original research papers, review articles and case studies that focus on nursing, midwifery, pharmacy, public health and related topics, published by the Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) of STIKES Madani Yogyakarta or Research and Community Service Unit of STIKES Madani Yogyakarta. JKMM is published twice in one year, namely in June and December. Madani Medika Health Journal accepts publications from universities, government agencies, institutions that have activities in research, science and technology. Manuscripts to be published are the results of selection by peer review using a blind review system and approved by the editorial board, and have never been published in other scientific journals.
Articles 232 Documents
Peran Pemerintah Dalam Melindungi Konsumen Terhadap Peredaran Mie Instan Kadaluarsa (Studi Kasus Kota Yogyakarta) Filu Marwati Santoso Putri
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.939 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v12i2.227

Abstract

Abstrak Indonesia, di akhir tahun 2018 menempati posisi konsumsi mie instan terbanyak kedua di dunia. Kondisi ini menyebabkan produksi mie instan yang bermilyar-milyar setiap tahunnya.Namun, dalam kondisi ini ternyata konsumen seringkali mendapatkan kerugian dari tidak bertanggungjawabnya pihak retail, terkhusus toko-toko kecil. Pencantuman tanggal kadaluarsa pada mie instan seringkali tidak dipedulikan, hingga menyebabkan mie instan kadaluarsa tetap diperjualbelikan atas ketidaktahuan penjual maupun pembeli. Pengawasan yang dilakukan pemerintah melalui Badan POM kurang menjangkau pada toko-toko kecil eceran, sehingga banyak mie instan yang kadaluarsa lolos dari pengawasan. Berdasarkan hasil survey peneliti, ditemukan setidaknya satu jenis mie instan yang kadaluarsa pada 10 toko kecil di Kota Yogyakarta. Dari hasil wawancara, penjual menyatakan tidak mengetahui kalau produk tersebut kadaluarsa. Bahkan, dua di antaranya mengatakan bahwa produk tersebut baru diambil dari supplier. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analitis kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian adalah pelaku usaha pemilik toko yang menjual mie kadaluarsa di Kota Yogyakarta dengan jumlah 10 orang. Gambaran peredaran mie instan kadaluarsa saat ini masih beredar di warung-warung wilayah Yogyakarta tanpa sepengatahuan pelaku usaha maupun pembeli. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia telah memberikan batasan tentang hak-hak konsumen sebagai pembeli, yang terdiri dari hak atas : (1) Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan jasa. (2) Memilih barang dan jasa, memperoleh dan memanfaatkan sesuai dengan harga, keadaan, serta garansi yang menyertainya. (3) Mendapatkan perlakuan atau pelayanan dengan baik dan amanah serta tidak pilih kasih. (4) Mendapatkan ganti rugi dengan anti produk apabila barang dan jasa yang diterima tidak memenuhi kaidah yang dijanjikan. Selanjutnya, BPOM dalam melaksanakan perannya dalam melindungi konsumen telah melakukan program penjagaan kualitas mutu produk di pasar melalui dua program, yaitu pencegahan dan penanggulangan.
Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III Ketut Resmaniasih Ketut; Herlinadiyaningsih
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.23 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v12i2.229

Abstract

Pada trimester ketiga permasalahan yang timbul antara lain nyeri punggung bawah, penurunan jumlah tidur (terjadi karena ibu susah untuk tidur (insomnia). Kecemasan dan stress pada kehamilan yang berdampak pada kualitas tidur ibu hamil, usia kehamilan pendek atau lahir premature dan merugikan bagi perkembangan janin. Prenatal yoga dapat memperlancar sirkulasi darah, membuat tubuh menjadi rileks, ketegangan otot pada bagian tertentu dapat berkurang, menurunkan hormone kortisol untuk mengurangi stress, neropineprin untuk mengurangi kecemasan, serotin untuk mengurangi nyeri pada bagian punggung dan kaki, aktifitas janin rendah, sehingga kualitas tidur ibu hamil meningkat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III. Metode penelitian Quasi-experimental studies dengan pendekatan pre post test. Diperoleh hasil berdasarkan uji T-test berpasangan v-palue=0,865 rerata kualitas tidur pada ibu hamil trimester tiga sebelum dan sesudah tanpa yoga. Rerata kualitas tidur ibu hamil trimester tiga sebelum dan sesudah dengan yoga (v-palue=0,002), selisih rerata kualitas tidur pada ibu hamil trimester tiga pada kelompok dengan yoga maupun tidak (v-palue= 0,021). Dengan kata lain terdapat pengaruh yoga kehamilan terhadap perubahan kualitas tidur ibu hamil trimester tiga.
KORELASI USIA DENGAN PERCEPATAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK II SLEMAN YOGYAKARTA
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Stikes Madani
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.41 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v9i2.84

Abstract

ASI (Air Susu Ibu) merupakan asupan yang sangat penting bagi bayi. Organisasi WHO (World Health Organization) dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI secara ekslusif semenjak lahir sampai usia 6 bulan pertama agar bayi mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan secara optimal. Zat anti kekebalan yang terkandung dalam ASI juga sangat berguna untuk daya tahan bayi agar tidak mudah terserang penyakit. Berdasarkan data yang dikumpulkan IBFAN (International Baby Food Action Network) 2014, Indonesia menduduki peringkat ke tiga terbawah dari 51 negara di dunia yang mengikuti penilaian status kebijakan dan program pemberian makan bayi dan anak (Infant-Young Child Feeding). Cakupan ASI eksklusif di Indonesia 38% dan di Kabupaten Sleman DIY sebesar 32,43%. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan cakupan ASI eksklusif sebesar 80%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pencapaian terkait ASI Eksklusif masih jauh dari yang di harapkan. Salah satu faktor seorang ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya yaitu pengeluaran ASI yang tidak lancar. Usia reproduksi yang bagus (20-35 tahun) erat kaitannya dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi usia dengan percepatan pengeluaran ASI pada ibu postpartum. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan rancangan cross sectional menggunakan metode purposive sampling, sampel berjumlah 30 ibu post partum. Analisis data menggunakan analisis deskriptif (univariat) dan Spearman’s rho SPSS 23 (bivariat). Hasil analisis statistik menunjukkan angka signifikansi 0,443 dengan tingkat korelasi sedang, sehingga bisa ditarik simpulan bahwa usia ibu memiliki korelasi tingkat sedang dengan percepatan pengeluaran ASI pada ibu post partum di wilayah kerja puskesmas Ngaglik II Sleman Yogyakarta.
Stunting dan Frekuensi Terjadinya Penyakit Diare Pada Balita anafrin yugistyowati; Wahyuningsih
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.667 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i1.161

Abstract

Abstrak Stunting merupakan penyakit malnutrisi kronis yang menjadi perhatian global termasuk di Indonesia. Kondisi stunting pada anak berdampak negatif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu dampak negatif bagi kesehatan anak yaitu terjadinya penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian stunting dengan frekuensi terjadinya penyakit diare pada balita di Desa Argodadi, Sedayu, Bantul. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif yang menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Responden berupa balita stunting usia 3 – 60 bulan sebanyak 77 anak. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu microtoise, infantometer, dan kuesioner yang terdiri dari kuesioner data demografi dan kuesioner penyakit diare. Analisa data menggunakan uji Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian bahwa dari balita yang mengalami stunting dalam kategori derajat stunting pendek dan ada hubungan bermakna antara stunting dengan frekuensi terjadinya penyakit diare (p=0.001). Diharapkan Puskesmas dapat melakukan pemantauan status gizi terhadap balita stunting dan perlunya diadakan surveilan secara berkala terkait frekuensi terjadinya penyakit infeksi pada balita.
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita : Studi Literatur Hidayati, Nur; Hidayati, Nur Fauzatul; Tati Nuryati
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.388 KB)

Abstract

Persoalan gizi dalam pembangunan kependudukan masih merupakan persoalan yang dianggap menjadi masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia dan Indonesia khususnya. Stunting merupakan ganguan pertumbuhan linier yang disebabkan adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis atau penyakit infeksi kronis maupun berulang yang ditunjukkan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 SD menurut standar WHO. Stunting dapat berakibat fatal terhadap produktifitas di masa dewasa. Keadaan ini adalah manifestasi jangka panjang dari faktor asupan gizi dan penyakit infeksi berulang dan faktor lingkngan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada Balita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan studi literatur dengan berbagai referensi, yaitu artikel atau jurnal penelitian, review jurnal, annual report yang diterbitkan dari tahun 2016 - 2021. Pencarian dilakukan menggunakan mesin pencari google di internet dengan kata kunci yang terkait, seperti: stunting, faktor resiko, dan determinan stunting. Pencarian database dilakukan di ResearchGate, WHO dan Depkes RI. Kesimpulan faktor pola asuh makan memiliki hubungan paling dominan terhadap kejadian stunting. Disarankan lebih ditingjatkan lagi program perbaikan pola asuh dan pola makan dalam mencegah stunting melalui Puskesmas, Posyandu, Kelas Ibu Hamil, maupun fasilitas kesehatan lainnya. Ibu juga disarankaqn agar aktif mencari informasi dan menambah pengetahuan mengenai stuning dan cara pencegahannya melali berbagai media penyuluhan yang disediakan.
Masker Gell Peel=Off Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate x Musa balbisiana (ABB) cv ) dengan Perbedaan Konsentrasi Humektan Madu arviani -
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.463 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i1.199

Abstract

Secara invitro kulit pisang kepok (Musa acuminate x Musa balbisiana (ABB)cv) mengandung senyawa flavonoid sehingga memiliki aktivitas antioksidan sebesar IC50 60.50 melalui metode ABTS (2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)-6-asam sulfonat) yang dapat melawan bahaya toksik serta mengurangi terjadinya kerusakan pada sel kulit wajah yang diakibatkan oleh proses oksidasi radikal bebas. Madu mengandung vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan sehingga sering digunakan untuk perawatan kulit. Masker gel peel-off merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk merawat wajah dan memiliki keunggulan yaitu mudah dalam penggunakaan dan dapat dibersihkan dengan cara melepaskan lapisan film dari kulit wajah sekitar 15-30 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kulit pisang kepok dapat diformulasikan dalam bentuk masker gel peel-off dan untuk mengetahui evaluasi sifat fisik masker menggunakan humektan madu. Proses maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dilanjutkan pada perbedaan konsentrasi humektan madu 15%, 20% dan 25%. Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan masker gel peel-off yang dibuat meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya mengering, daya sebar, daya lekat dan uji kesukaan terhadap 10 orang sukarelawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang kepok dengan perbedaan konsentrasi humektan madu dapat diformulasikan dalam sediaan masker gel peel-off, Masker gel peel-off ekstrak kulit pisang kepok memiliki penampilan fisik, pH, waktu kering, daya sebar yang baik sesuai dengan persyaratan yang ada dan untuk formulasi terbaik sediaan masker ekstrak kulit pisang kepok dalam bentuk gel peel-off berdasarkan uji kesukaan adalah pada formulasi 3 dengan konsentrasi humektan 25%.
Karakteristik Isteri Berhubungan dengan Unmet Need For Family Planning Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Wonokromo Pleret Bantul Afi Lutfiyati
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.125 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i1.210

Abstract

Ukuran yang bermanfaat untuk kesenjangan antara keinginan reproduksi wanita dan ketentuan pelayanan kesehatan adalah estimasi kebutuhan kontrasepsi yang belum terpenuhi atau disebut dengan unmet need for family planning. Indikator ini mengacu pada wanita yang ingin menunda atau membatasi kelahiran tetapi tidak menggunakan metode kontrasepsi untuk mencapainya. Unmet need KB secara nasional ditarget sebesar lima persen pada 2015. Di Indonesia masih terdapat 11% unmet need, Provinsi DIY sebanyak 13,69%, sedangkan unmet need di Kabupaten Bantul selalu mengalami peningkatan sejak tahun 2015, terakhir tahun 2019 sebesar 10,55%. Alasan unmet need wanita salah satunya karena sumber daya manusia yang masih rendah dengan pola pikir tradisional dilatarbelakangi oleh faktor keagamaan dan kultur budaya. Faktor yang berhubungan dengan unmet need adalah usia, status pernikahan, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, dan akses kepada pelayanan kesehatan. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan usia, pendidikan, pekerjaan, paritas dengan unmet need for family planning. Metode Penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu 331 PUS di dusun Wonokromo I dan Wonokromo II. Pengambilan data pada bulan Mei dan Juni 2021. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis secara bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Chi-square variabel pendidikan isteri dengan nilai p=0,112, pekerjaan isteri p=0,075, usia isteri dengan nilai p=0,001, paritas p=0,001. Kesimpulan ada hubungan antara usia ibu dan paritas dengan unmet need for family planning di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul. Tidak ada hubungan antara Pendidikan dan pekerjaan dengan unmet need for family planning di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul.
Uji Aktivitas Analgetik Sari Daun Pepaya (Carica Papaya L) Pada Mencit Putih Jantan Galur DDY Menggunakan Metode Induksi Asam Asetat Monik Krisnawati
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.14 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i1.211

Abstract

Nyeri merupakan tanda kerusakan jaringan yang disebabkan oleh rangsangan mekanik, kimiawi ataupun fisik. Salah satu terapi yang digunakan untuk mengobati nyeri adalah Asam Mefenamat. Salah satu obat tradisional yang digunakan secara turun-temurun untuk mengobati nyeri adalah daun Pepaya (Carica papaya). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas analgetik kapsul daun Pepaya pada mencit (Mus musculus) putih jantan galur DDY dengan Asam Mefenamat sebagai kontrol positif. Metode penelitian yakni eksperimental menggunakan 15 ekor mencit jantan galur DDY yang diberi induksi nyeri menggunakan asam asetat 0,1 % dan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok kontrol negatif (CMC Na) 0,5% sebanyak 0,5 ml, kelompok kontrol positif (Asam Mefenamat) dengan dosis 65 mg/Kg BB, dan kelompok zat uji (Kapsul daun Pepaya) dengan dosis 65 mg/Kg BB. Pengamatan jumlah geliat mencit sebagai respon nyeri dilakukan setiap lima menit selama 60 menit. Keseluruhan data geliat mencit pada penelitian ini dianalisis secara statistik menggunakan Anova dengan taraf kepercayaan 95%. Perbandingan aktivitas analgetik kapsul daun Pepaya dengan Asam Mefenamat, menunjukkan bahwa kapsul daun Pepaya memiliki aktivitas analgetik pada mencit putih jantan galur DDY dilihat dari rerata penurunan geliat mencit. Penurunan jumlah geliat pada kelompok perlakuan kapsul daun Pepaya hampir sama dengan kelompok perlakuan Asam Mefenamat yang ditunjukkan denga n nilai signifikansi hasil analisis statistik lebih besar dari 0,05. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa kapsul daun Pepaya terbukti memiliki aktivitas analgetik. Aktivitas analgetik kapsul daun Pepaya melalui penghambatan kerja enzim siklooksigenase secara statistik tidak berbeda signifikan dengan Asam Mefenamat.
Manajemen Penggunaan Obat Tradisiopnal dalam Swamedikasi Pada Ibu-Ibu Dusun Karanggayam Hernowo, bingar
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.701 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i1.232

Abstract

Kurangnya pengetahuan pelaku swamedikasi tentang golongan obat yang dapat dibeli dalam upaya swamedikasi disebabkan karena sebagian besar pelaku swamedikasi tidak memahami tentang penggolongan obat, sehingga dalam upaya swamedikasi mereka beranggapan bahwa dapat membeli semua obat yang diinginkan apotik/toko obat. Hasil studi penduduk peneliti di ibu-ibu Dusun Karanggayam, swamedikasi yang mereka lakukan selama ini dikarenakan mereka menganggap penyakit yang di derita ringan. Swamedikasi juga dilakukan karena faktor jauhnya dengan keluarga, atau kebiasaan turun temurun dari keluarga dan bahkan karena kpraktisannya. Swamedikasi juga selanjutnya, dipilih karena dipengaruhi oleh biaya yang ringan. Namun, ibu-ibu karanggayam tidak mengetahui efek samping dari swamedikasi ini, beserta dosis yang tidak tepat. Ibu-ibu di Dusun Karanggayam hanya mengetahui khasiat dari obat yang diminum saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan manajemen penggunaan obat tradisional dalam swamedikasi pada Ibu-ibu Dusun Karanggayam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan secara survey, studi kasus dan wawancara kepada beberapa pihak terkait. Hasil penelitian disajikan mendalam melalui analisis kata sehingga membentuk sebuah metode penyelesaian permasalahan penggunaan obat tradisional dalam swamedikasi pada Ibu-ibu Dusun Karanggayam. Hasil penelitian menyatakan bahwa : (1) Tingkat pengetahuan swamedikasi obat tradisional Ibu-ibu Dusun Karanggayam sebagian besar masih berada pada kategori kurang dengan jumlah 16 orang atau 53,33%, kemudian disusul dengan pengetahuan sedang sejumlah 8 orang (26,67%), tetapi sisanya sebanyak 6 orang (20%) responden sudah mempunyai tingkat pengetahuan baik. (2) Manajemen penggunaan obat tradisional dalam swamedikasi dapat dilakukan melalui lima tahapan yang bisa kita singkat dalam 5ME (Menetapkan, Mendapatkan, Menggunakan, Menyimpan, Membuang)
P Upaya Preventif Untuk Mengurangi Angka Kematian Ibu Akibat Hipertensi dalam Kehamilan Putu, Ni Putu Ayu Krisna Yuniastuti; I Kadek Adi Paramartha
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.255 KB)

Abstract

Hypertensive disorders occur 5-10 percent of all pregnancies. Hypertension, especially in pregnancy, is a cause of maternal morbidity and mortality along with bleeding and infection. The purpose of this review article is to find out preventive measures to prevent hypertension in pregnancy.The method used in this article is a literature review through a search on Google Scholar. Results: There are many problems faced by developing countries in improving health services to prevent hypertension in pregnancy, ranging from the lack of health workers, health financing problems to the lack of public awareness, especially pregnant women who do not realize how dangerous hypertension is in pregnancy. It is necessary to improve access to health services in accordance with the integrated health service model, starting from the community, primary health facilities to referral facilities, to be able to detect it early.