cover
Contact Name
Mutiara Sarahwaty Simanjuntak
Contact Email
cs@stikes-murniteguh.ac.id
Phone
+6281362627008
Journal Mail Official
indonesiantrusthealthjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl.Jawa No.2 Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Indonesian Trust Health Journal
ISSN : 26205564     EISSN : 26551292     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Jurnal ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada Dosen, Mahasiswa, Peneliti dan Petugas Kesehatan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan secara terus menerus. Terbitan jurnal diharapkan menjadi wadah berbagai ilmu pengetahuan bagi petugas kesehatan khususnya perawat dan bidan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pelayanan kesehatan yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Articles 104 Documents
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD GUNUNGSITOLI NIAS edriyani yonlafado simanjuntak; bangun andi syahputra halawa
Indonesian Trust Health Journal Vol 1 No 2 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.506 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v1i2.15

Abstract

Salah satu penyakit tidak menular menjadi permasalahan kesehatan dunia adalah gagal ginjal kronis. Diperlukan kepatuhan dalam proses penatalaksanaan hemodialisis untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Ketidakpatuhan menimbulkan komplikasi kegawatan berdampak pada kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien Gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Gunungsitoli Nias. Penelitian ini menggunakan desain analitik komparatif dengan rancangan penelitian crossectional study. Populasi penelitian ini adalah pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani terapi hemodialisis di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Nias dengan teknik pengambilan data menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel didapatkan sebanyak 48 orang. Alat pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dan uji satatistik menggunakan Person Chi-Square Test. Hasil penelitian menunjukkan faktor usia mayoritas 31-40 tahun (62,5%), jarak mayoritas ≥ 3 km (68,8%), pendapatan mayoritas tinggi (41,7%), motivasi mayoritas tinggi (68,8%), dukungan keluarga mayoritas baik (50%) dan kepatuhan mayoritas patuh (66,7%). Uji Person Chi-Square menunjukkan faktor usia (p=0,407), jarak (p=0,509) dan motivasi (p=0.186) dan faktor pendapatan (p=0.001) dan dukungan keluarga (p=0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah faktor usia, jarak dan motivasi mempengaruhi kepatuhan sedangkan faktor pendapatan dan dukungan keluarga mempengaruhi kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Gunungsitoli Nias. Disarankan kepada keluarga dan petugas kesehatan dapat memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang menjalani hemodialisa dan selalu mendampingi serta memberi semangat dalam menjalani hemodialisis, Bagi pasien agar meningkatkan kepatuhan akan terapi hemodialisis untuk meningkatkan kualitas hidup. One of the non-communicable diseases in the world about health problem is chronic kidney failure. Adherence is required in the management process of hemodialysis to achieve a better quality of life. Noncompliance cause emergency complications that affect the quality of life of patients. The purpose of this study was to determine the factors that influence the compliance of patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis in the RSUD Gunungsitoli Nias. This study used a comparative analytic design with a crossectional study design. The population of this study was patients with Chronic Kidney Disease who underwent hemodialysis therapy at the Hemodialysis Unit of the Gunungsitoli General Hospital in Nias with data collection techniques using accidental sampling technique with a total sample of 48 people. The data collection tool uses questionnaire instruments and statistical tests using the Person Chi-Square Test. The results showed the majority of age factors were 31-40 years (62.5%), the majority of the distance ≥ 3 km (68.8%), the income of the majority was high (41.7%), the motivation of the majority was high (68.8%), support the majority of the family is good (50%) and the majority compliance is obedient (66.7%). Person Chi-Square test shows age (p = 0.407), distance (p = 0.509) and motivation (p = 0.186) and income factors (p = 0.001) and family support (p = 0,000). The conclusion of this study is that age, distance and motivation factors influence adherence while income and family support factors influence adherence in patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis in Gunungsitoli Nias General Hospital. It is recommended to families and health workers to provide support to family members who undergoing hemodialysis and always accompany and encourage them to undergo hemodialysis, for patients to improve adherence to hemodialysis therapy to improve quality of life.
PENGARUH SOSIALISASI TERHADAP PENERAPAN SASARAN PATIENT SAFETY OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN edisyah putra ritonga
Indonesian Trust Health Journal Vol 1 No 2 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.512 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v1i2.16

Abstract

Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan keperawatan kepada pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan anlisi insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Menurut statistik tahunan, di Amerika Serikat sekitar 98.000 kasus kematian pasien dilaporkan karena kesalahan medis. Tujuan penelitian inai adalah Untuk mengetahui pengaruh sosialisasi dengan penerapan patient Safety oleh perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian metode Quasi-Exsperimental Study. Desain penelitian ini adalah one group pre-test-post test design dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 57 orang. Hasil uji statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara penerapan sasaran patient safety sebelum dilakukan intervensi yaitu berupa sosialisasi dengan penerapan sasaran patient safety sesudah dilakukan intervensi dengan menggunakan uji paired t-test dengan hasil yaitu p= 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi yang diberikan kepada perawat pelaksana sangat berpengaruh positif, terjadi peningkatan penerapan sasaran patient safety di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Bagi rumah sakit agar dapat membekali kepada perawat yang ada dirumah sakit dengan pengetahuan yang baru tentang patient safety dengan melakukan sosialisasi atau pelatihan terkait dengan patient safety agar dapat malukukan asuhan keperawatan dengan optimal kepada semua pasien. Hospital patient safety is a system where hospitals make nursing care to patients safer which includes risk assessment, identification and management that relates to patient risk, reporting and incident incidence, learning ability from incidents and follow-up and implementation of solutions to minimize risk arising. According to annual statistics, in the United States around 98,000 cases of patient deaths are reported due to medical errors. The aim of this research is to find out the effect of socialization with the application of patient safety by the nurse nurses at the Indonesian Workers' Hospital Imelda Medan. This type of research is a quantitative study using the Quasi-Examination Study method. The design of this study was one group pre-test-post test design with a total sample of 57 people. The results of the statistical tests conducted indicate that there is an influence between the application of the target patient safety before the intervention is in the form of socialization with the application of the goal of patient safety after the intervention using the paired t-test with results namely p = 0,000 <0,05. His shows that the socialization given to nurse nurses has a very positive effect, there has been an increase in the application of the goal of patient safety at the Medan Indonesian Workers' Imelda Hospital. For hospitals to be able to equip nurses in hospitals with new knowledge about patient safety by conducting socialization or training related to patient safety in order to be able to optimize nursing care for all patients.
KEPUASAN PERAWAT TERHADAP PELATIHAN SISTEM INFORMASI DALAM PROSES DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA rani damanik
Indonesian Trust Health Journal Vol 1 No 2 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.343 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v1i2.18

Abstract

Sistem informasi merupakan salah satu atribut yang bermanfaat dalam meringankan proses dokumentasi dalam perawatan sekaligus menciptakan sejumlah tantangan dokumentasi baru. Sistem informasi dalam proses asuhan keperawatan dengan menggunakan Visual Basic 6.0 (VB) and Microsoft SQL Server 2000 yang dihubungkan dengan database. Standar proses dokumentasi asuhan keperawatan NIC, NOC, dan NANDA dengan tahapan, penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kepuasan perawat pada pelatihan sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Tehnik pengambilan data menggunakan desain penelitian quasy experiment, dengan uji paired sample t test. Populasi penelitian adalah perawat di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Cohen’s d melalui pendekatan purposive sampling maka diperoleh jumlah sample sebanyak 22 orang. Hasil penelitian yaitu ada perbedaan kepuasan perawat antara sebelum dan sesudah pelatihan sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia dengan nilai (p=0.00), sehingga (p<0.05), dengan kata lain (Ha: μx1≠μx2), maka Ha diterima dan Ho ditolak. System information is one of the attributes that are useful in relieving the documentation process in the treatment of a number of challenges while creating new documentation. The nursing process based information systems is aimed to manage patient records based on the needs of the patients, using design Visual Basic 6.0 (VB) and Microsoft SQL Server 2000 as the database link. The steps in the nursing process, such as: assessment, diagnosis formulation, intervention, implementation and evaluation of nursing, then in doing the nursing process standards covering all aspects of nursing is done through a system of classification as NIC, NOC, and NANDA. The purpose of this study was to identify the statisfaction of information systems in the process of documentation of nursing care in Imelda Hospital. The study design was quash experiment, the population was nurses in Jasmine Room of Imelda Hospital. The samples were 22 respondents, taken by using Cohen's d formula, with a purposive sampling technique. The data were collected by using questionnaires and analyzed by paired sample t test. The test results showed that there were differences in effectiveness between before and after the application of information systems in the process of documentation of nursing care in a private hospitals in Medan with p-value = 0.00 (p <0.05) and Ha: μx1 ≠ μx2 which indicated that Ha was accepted and Ho was rejected.
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN muflih hop
Indonesian Trust Health Journal Vol 1 No 2 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.461 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v1i2.19

Abstract

Cemas merupakan suatu fenomena yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, cemas merupakan reaksi emosional terhadap penilaian dari stimulus. Namun pada dasarnya cemas yang berlebihan merupakan suatu keadaan ketika individu mengalami atau beresiko mengalami suatu perubahan nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Ada Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Pre Operasi Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu pengumpulan data yang diperoleh dalam waktu yang bersamaan satu kali pada saat pembagian koesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Pre operatif Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan periode Januari - Maret 2016 sebanyak 50 pasien Pre operatif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Population yaitu seluruh population di jadikan sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 50 pasien Pre Operatif. Hasil Penelitian yang dilakukan Menggunkan Uji Chi-Square di dapatkan nilai p = 0,008 < 0,05 yang berarti Ada Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Pre operasi Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan sebagai dasar pelayanan untuk meningkatkan pelayan kesehatan secara merata kepada pasien sehingga ketercapaian kualitas layanan lebih optimal sehingga pasien bisa mengendalikan diri dalam memenuhi kebutuhan akan kualitas tidur yang baik. Anxiety is an unpleasant emotion, which is characterized by worries, concerns, fears that we sometimes experience, at different levels. According to the RISKESDAS 2012 held by the Ministry of Health, mental emotional disorders (depression and anxiety) experienced around JJ.6 percent of Indonesia's population (24, 708,000 respondents) whose age is over 15 years. While the 2014 data, the number of respondents who experience mental health problems such as stress, depression, excessive anxiety, fear,. to severe cases of schizophrenia reached 20-30%. Based on the description above, the researcher was interested in carrying out a research entitled Relationship of Anxiety with Sleep Quality on Preoperative Patients at Sundari General Hospital Medan. The design used in this study was an analytical survey with a cross sectional approach. The population in this study were all Preoperative patients at Sundari General Hospital Medan as marry as 50 respondents with sampling took the total population with Primary data collection techniques shared questionnaires. The results of research conducted using Chi-Square Test obtained p value = 0.038 <0.05 which means that there was a relationship between the level of anxiety and sleep quality on patients with preoperative surgery at Sundari General Hospital Medan. The conclusion of this study was that there was a relationship between anxiety levels and sleep quality on preoperative patients to prevent psychological disturbances that affect worse conditions.
HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA SWASTA MASEHI GBKP BERASTAGI eka ristin tarigan
Indonesian Trust Health Journal Vol 1 No 2 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.049 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v1i2.20

Abstract

Sumber informasi merupakan sekumpulan informasi yang telah di kelompokan berdasarkan masing-masing kategori yang berupa perpustakaan, majalah, surat kabar dan website yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan akan informasi atau berita untuk masyarakat luas, Sumber informasi bermanfaat sebagai media atau tempat penyebaran segala informasi dan juga merupakan sumber penggali sebuah berita atau informasi. Media memegang peran penting dalam penyebarluasan informasi tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) terutama Human Immuno Deficiency Virus/Acquired Imune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan sumber informasi dengan pengetahuan Remaja tentang penyakit menular sekual di SMA Swasta Masehi GBKP Berastagi tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah studi korelasi yang merupakan penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek yang dilakukan. Lokasi penelitian di SMA Swasta Masehi GBKP Berastagi. Populasi sebanyak 83 mahasiswa IPA Kelas X, dan seluruhnya dijadikan sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas penggunaan sumber informasi berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 38 responden (45,8%), dan pengetahuan minoritas pengetahuan berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 41 responden (49,4%). Dari hasil bivariat menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini bahwa adanya hubungan sumber informasi dengan pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual di SMA Swasta Masehi GBKP Berastagi. The source of information is a group of information that has been grouped based on each category in the form of libraries, magazines, newspapers and websites that are useful for meeting the need for information or news for the wider community. The source of information is useful as a media or place for disseminating all information and source of excavating a news or information. The media plays an important role in disseminating information about sexually transmitted diseases (STDs), especially the Human Immune Deficiency Virus / Acquired Imune Deficiency Syndrome (HIV / AIDS). The purpose of this study is to determine the relationship of information sources with adolescent knowledge about sexually transmitted diseases in Berastagi GBKP Christian Senior High School. This type of research is a correlation study which is a study of the relationship between two variables in a situation or group of subjects conducted. Research location in Berastagi GBKP Christian Student. The population was 83 Class X science students, and all were sampled. The sample used in this study uses total sampling technique. Data collection using primary data and secondary data. The results of univariate analysis show that the majority of the use of information sources are in the less category, namely as many as 38 respondents (45.8%), and knowledge of minority knowledge is in the less category namely as many as 41 respondents (49.4%). From the bivariate results using the Chi-square test obtained a value of p = 0,000 <0,05. The conclusion of this study is that there is a relationship between information sources and adolescent knowledge about sexually transmitted diseases in GBKP Christian Middle School Berastagi.
HUBUNGAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN DENGAN HYGINE JAJANAN TRADISIONAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA SIBOLGA TAHUN 2018 irmawati silalahi; crishartanto simanungkalit
Indonesian Trust Health Journal Vol 1 No 2 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.949 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v1i2.21

Abstract

Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian. Personal higiene dan perilaku sehat penjamah makanan harus diperhatikan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sikap penjamah makanan dengan hygine jajanan tradisional di pasar tradisional Kota Sibolga Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain deskriptif korelasi. Hasil penelitian didapat dengan menggunakan uji pearson corelation untuk mengetahui hubungan variabel sikap penjamah makanan dengan hygene sanitasi diperoleh Pearson Correlation diperoleh hasil adalah -0,369 < 0,05 artinya ada hubungan antara sikap penjamah makanan dengan hygene sanitasi. Hasil dari uji pearson corelation terhadap nilai signifikan hubungan variabel sikap penjamah makanan dengan hygene sanitasi diperoleh diperoleh hasil adalah 0,041 < 0,05 artinya ada hubungan antara sikap penjamah makanan dengan hygene sanitasi. Tingkat hubungan berada pada korelasi sedang dan berada pada hubungan negatif. Disarankan agar Penelitian ini hendaknya berguna bagi pendidikan, dan disarankan dilakukan penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih besar dan di tempat yang berbeda, meningkatkan pemberian informasi mengenai perilaku penjamah makanan dan hygine di pasar tradisiona di kota sibolga. Food handlers are people who are directly related to food and equipment ranging from the preparation, cleaning, processing, transportation to presentation. Personal hygiene and healthy behavior of food handlers must be considered. The general objective of this study was to determine the relationship of the attitude of food handlers with traditional snacks hygine in the traditional market of Sibolga City in 2018. This research is a quantitative study with a descriptive correlation design approach. The results were obtained by using Pearson correlation test to determine the relationship between the variables of food handlers attitude and hygiene hygiene obtained by Pearson Correlation. The results were -0.396 < 0.05, which means there is a relationship between the attitude of food handlers and sanitation hygiene. The results of the Pearson correlation test on the significance of the relationship between the variables of food handlers' attitudes and hygiene hygiene were obtained as a result of 0.041 < 0.05 which means there is a relationship between the attitude of food handlers and hygiene hygiene. The level of relationship is in a moderate correlation and is in a negative relationship. It is recommended that this study be useful for education, and it is recommended that research be carried out with the same larger sample size and in different places, increasing the provision of information on the behavior of food handlers and hygines in traditional markets in the city of Sibolga.
PENGARUH PELAKSANAAN MANAJEMEN KONFLIK OLEH KEPALA RUANGAN PADA MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN Adventy Riang Bevy Gulo
Indonesian Trust Health Journal Vol 2 No 1 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.167 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v2i1.22

Abstract

Nurses are one of the most important professions in providing services in hospitals, therefore nurses must be able to display optimal performance. Many things can affect nurse performance including conflict and work motivation. Head nurses is demanded to be able to manage conflicts that will have an impact on the work motivation of implementing nurses in providing nursing care in hospitals. This type of research uses quantitative research methods with cross sectional research design that is collecting data on the implementation of conflict management of head nurse and the work motivation of implementing nurses used in the same time and measured once. Sampling in this study used simple random sampling in which there were 59 nurses involved. Bivariate analysis uses chi-square statistical tests to determine the relationship between the implementation of conflict management of head nurse that is good, enough, and less with the nurses’ work motivation that strong, medium and weak. The results showed that the majority of conflict management of head nurse was 54.2% (enough) and the majority of nurses' work motivation was 57.6% (medium). Chi square statistical test results indicate that there is an influence between the implementation of conflict management of head nuse on the nurses work motivation (p value = 0,000, α = 0.05). Management, communication and good cooperation between health service providers Improving skills in conflict in hospitals is an important thing that must be improved and carried out of head nurse. The hospital management is also expected to pay attention in terms of human resource development, especially conflict management, and optimize the implementation of programmatic conflict management that affects the nurses’ work motivation. Perawat merupakan salah satu profesi yang paling berperan penting dalam memberikan pelayanan dirumah sakit, oleh karena itu perawat harus mampu menampilkan kinerja yang optimal. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja perawat termasuk adanya konflik dan motivasi kerja. Kepala ruangan dituntut dapat memanajemen konflik yang akan berdampak pada motivasi kerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan di rumah sakit. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yaitu melakukan pengumpulan data pelaksanaan manajemen konflik oleh kepala ruangan dan motivasi kerja perawat pelaksana yang digunakan dalam waktu yang sama dan diukur satu kali saja. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dimana perawat pelaksana yang diikutsertakan berjumlah 59 orang. Analisis bivariat menggunakan uji statistik chi-square untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan manajemen konflik oleh kepala ruangan yang baik, cukup, dan kurang dengan motivasi kerja perawat pelaksana yang kuat, sedang dan lemah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pelaksanaan manajemen konflik oleh kepala ruangan adalah cukup sebanyak 54,2% dan mayoritas motivasi kerja perawat adalah sedang sebanyak 57,6% di Rumah Sakit Martha Friska Medan. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pelaksanaan manajemen konflik oleh kepala ruangan pada motivasi kerja perawat pelaksana (p value = 0,000, α = 0,05). Meningkatkan keterampilan dalam memanajemen konflik, komunikasi dan kerjasama yang baik antar pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk merupakan hal penting yang harus ditingkatkan dan dilakukan oleh kepala ruangan. Pihak manajemen rumah sakit juga diharapkan memberi perhatian dalam hal pengembangan SDM khususnya manajemen konflik, dan mengoptimalkan pelaksanaan manajemen konflik secara terprogram yang berpengaruh pada motivasi kerja perawat pelaksana.
PENGARUH HYPERTENTION SELF MANAGEMENT EDUCATION ( HSME) TERHADAP TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS KABANJAHE Lam Murni Sagala
Indonesian Trust Health Journal Vol 2 No 1 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.728 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v2i1.23

Abstract

Hypertension is a persistent blood pressure with systolic blood pressure above 140 mmHg and diastolic blood pressure above 90 mmHg. The treatment of hypertension is highly depend on the information given by nurse to patients’ skills on self care management to modify and maintain effective behavior. These activities include self management in prescribed medication, health monitoring, adequate rest, stress management and prescribed diet and exercises. The purpose of this study was to determine the effect of Hypertension Self Management Education (HSME) on controlling blood pressure in hypertensive patients in the Kabanjahe health center.This research used the quasi experimental research, using pretest and posttest with control group design. The samples of research consisted of 40 respondents, and they were divided into two groups, namely: control group and intervention group. The data of research were analyzed by using the Paired T-test. The result of research shows that the p-values of Paired T-test of the experiment and control groups were 0.782 and 0.577 respectively whereas the p- value of Independent T-test was 0.001 (p <α; α = 0.05). Thus, there was an effect of Hypertention Self Management Education (HSME) on the control of blood pleasure of the patient hypertention, Community Health Center, Kabanjahe. The nurses, therefore, are suggested to extend the HSME to control the blood pleasure hypertention client and and utilize the HSME as a health promotion program. Hipertensi adalah tekanan darah persisten dengan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Perawatan hipertensi sangat tergantung pada informasi yang diberikan oleh perawat kepada keterampilan pasien tentang manajemen perawatan diri untuk memodifikasi dan mempertahankan perilaku yang efektif. Kegiatan-kegiatan ini termasuk manajemen diri dalam pengobatan yang diresepkan, pemantauan kesehatan, istirahat yang cukup, manajemen stres dan diet dan olahraga yang ditentukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Hypertention Self Management Education (HSME) terhadap pengontrolan tekanan darah pasien hipertensi di puskesmas kabanjahe. Metode penelitian adalah quasi experimental dengan menggunakan metode pre-test and post-test with control group design. Sampel penelitian terdiri dari 40 responden, dan mereka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan Paired T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-p dari uji-T Berpasangan dari eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing adalah 0,782 dan 0,577 sedangkan p-nilai dari Independent T-test adalah 0,001 (p <α; α = 0,05). Dengan demikian, ada efek dari Edukasi Manajemen Diri Hipertensi (HSME) pada kontrol tekanan darah dari pasien hipertensi, Puskesmas, Kabanjahe. Oleh karena itu, perawat disarankan untuk memberikan penkes HSME untuk mengendalikan tekanan darah pasien hipertensi dan memanfaatkan HSME sebagai program promosi kesehatan.
HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA YANG MENJALANI PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MURNI TEGUH Muhammad Taufik Daniel Hasibuan
Indonesian Trust Health Journal Vol 2 No 1 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.789 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v2i1.24

Abstract

Education is a process of learning from a knowledge, skills, attitudes and social behavior, which in undergoing the process must go through various stages to help achieve a goal. Students are expected to be able to go through all the learning processes in the education environment and this is related to learning stress which will ultimately affect learning motivation. This study aims to look at the relationship of learning stress with learning motivation in students undergoing education at STIKes Murni Teguh. This type of research uses cross sectional design and the sample used in this study amounted to 76 people, and simple random sampling is used as a sampling technique in the population. Research data collection using the SLSI questionnaire and learning motivation instruments, and analysis of the data used using the Spearman test. From the correlation test results obtained a significant relationship of (0,000) and Correlation Coefficient of (0.713), it can be concluded that stress learning has a relationship with student learning motivation. High learning motivation will make students study diligently and eventually will be realized in academic achievement. Efforts should be made to overcome the stress of learning and student motivation in undergoing the educational process to produce optimal learning. Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran dari sebuah pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sosial, dimana dalam menjalani proses tersebut harus melewati berbagai tahapan untuk membantu tercapainya sebuah tujuan. Mahasiswa diharapkan dapat menjalani semua proses pembelajaran dilingkungan pendidikan dan ini berkaitan dengan stres belajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan stres belajar dengan motivasi belajar pada mahasiswa yang menjalani pendidikan di STIKes Murni Teguh. Jenis penelitan ini menggunakan cross sectional design dan sampel yang dipakai dalam penelitian ini berjumlah 76 orang, serta simple random sampling dipakai sebagai teknik pengambilan sampel pada populasi. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner SLSI dan instrumen motivasi belajar, serta analisa data yang digunakan memakai uji Spearman. Dari hasil uji korelasi didapatkan hubungan yang signifikan sebesar (0.000) dan nilai Correlation Coefficient sebesar (0.713), maka dapat disimpulkan bahwa stres belajar memiliki hubungan dengan motivasi belajar mahasiswa. Motivasi belajar yang tinggi akan membuat mahasiswa belajar dengan tekun dan pada akhirnya akan terwujud dalam prestasi akademik. Perlu dilakukan upaya untuk mengatasi stres belajar dan motivasi belajar mahasiswa dalam menjalani proses pendidikan untuk menghasilkan pembelajaran yang optimal.
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN EFEKTIF KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MELAKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RSU SARI MUTIARA LUBUK PAKAM Eva Kartika Hasibuan; Masri Saragih
Indonesian Trust Health Journal Vol 2 No 1 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.824 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v2i1.25

Abstract

Effective leadership is required by the head of the room to create a good performance on nurses to achieve the purpose of the room is provide good and quality health serviceThis study aims to determine the effective leadership of head room with the performance of nurses in nursing care at RSU. Sari Mutiara Lubuk Pakam. Researchers used descriptive research method correlation with cross-sectional approach. The population in this study nurse who was on duty in the inpatient unit RSU. Sari Mutiara Lubuk Pakam totaling 55 people. The sample in this study used a total sampling technique with 55 respondents. The data collection technique using a questionnaire given to respondents. The results of this study are analyzed in univariate effective leadership of head room (81.8%) with sufficient performance of nurses (50.9%). After bivariate analysis with chi-square test showed that there is a relationship effective leadership of head room with the performance of nurses (p-value = 0.003). This study recommends that the head of the room more attention to implementation of the tasks of nursing care by nurses, as well as providing support in working order, the better the performance of nurses. Kepemimpinan efektif diperlukan oleh kepala ruangan dalam menciptakan kinerja yang baik pada perawat pelaksana untuk mencapai tujuan ruangan yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan di RSU. Sari Mutiara Lubuk Pakam. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh perawat pelaksana yang sedang bertugas RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam berjumlah 55 responden. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah responden sebanyak 55. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner yang diberikan kepada responden. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square. Hasil penelitian ini dianalisis secara univariat yaitu kepemimpinan kepala ruangan efektif (81,8%) dengan kinerja perawat cukup (50,9%). Setelah dilakukan analisis bivariat dengan uji chi-square didapatkan hasil yaitu ada hubungan kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan kinerja perawat (p-value=0,003). Penelitian ini merekomendasikan agar kepala ruangan lebih memperhatikan pelaksanaan tugas asuhan keperawatan oleh perawat, serta memberikan dukungan dalam bekerja agar kinerja perawat semakin baik.

Page 2 of 11 | Total Record : 104