cover
Contact Name
Ir. Jhon Hardy Purba, M.P.
Contact Email
jhon.purba@unipas.ac.id
Phone
+6236223588
Journal Mail Official
jhon.purba@unipas.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian, Universitas Panji Sakti Jl. Bisma No. 22, Banjar Tegal, Singaraja, Bali - 81117
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Agro Bali: Agricultural Journal
ISSN : -     EISSN : 2655853X     DOI : https://doi.org/10.37637/ab.v2i2
Core Subject : Agriculture,
Agro Bali: Agricultural Journal is an information media that contains articles from research, theoretical studies, and scientific writings on agriculture especially agrotechnology i.e.: agronomy, horticulture, plant breeding, soil sciences, plant protection, and other pertinent field related to plant production.
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2023)" : 30 Documents clear
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Tanaman Konservasi dan Perkebunan di DAS Unda, Provinsi Bali, Indonesia Sidabutar, Febrin; Trigunasih, Ni Made; Sumarniasih, Made Sri
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan dalam konteks pengembangan tanaman konservasi dan perkebunan di DAS Unda, sebuah daerah aliran sungai kritis di Provinsi Bali. Kondisi kritis DAS Unda, terutama lereng yang dominan terjal dan jenis tanah Regosol dengan tekstur tanah berpasir, menimbulkan tantangan restorasi karena daya ikat air yang rendah. Metode yang digunakan mencakup survei lapangan, analisis data, dan klasifikasi kesesuaian lahan, dengan tujuan utama menilai kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk tanaman konservasi dan perkebunan seperti mahoni, pinus, kopi robusta, bambu, jati, kakao, dan kelapa. Evaluasi kesesuaian lahan didasarkan pada faktor pembatas suhu, curah hujan, tekstur tanah, dan risiko erosi. Hasil penelitian menghasilkan kelas kesesuaian lahan potensial yang berkisar dari S1 (sangat sesuai) hingga N (tidak sesuai). Faktor pembatas diidentifikasi dan upaya perbaikan diarahkan untuk meningkatkan kesesuaian lahan. Sebagai arahan penggunaan lahan, rekomendasi termasuk alokasi lahan untuk tanaman konservasi dan perkebunan, seperti bambu, kombinasi bambu dan kakao, bambu dan kelapa, bambu dan kopi, serta kombinasi bambu, kakao, dan kelapa. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan evaluasi kesesuaian lahan tetapi juga memberikan pandangan solutif untuk pengembangan lahan yang berkelanjutan di DAS Unda.
Pengaruh Sumber Stek dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Rootone-F terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Cabe Jamu (Piper retrofractum Vahl.) Sholeha, Nadiyatus; Hidayat, Ramdan; Dewanti, Felicitas Deru
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1319

Abstract

Cabe jamu (Piper retrofractum Vahl.) merupakan tanaman rempah dan obat yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber stek dan konsentrasi Rootone-F terhadap pertumbuhan stek cabe jamu, sehingga diperoleh bibit stek yang berkualitas tinggi dengan jumlah besar dan dalam waktu singkat. Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Perlakuan disusun secara faktorial berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah sumber stek (S) yang terdiri dari S1 : Stek asal tunas pucuk, S2 : Stek asal tunas muda, S3 : Stek asal tunas dewasa. Faktor kedua adalah konsentrasi Rootone-F yang terdiri dari R0 (kontrol), R1 : 100 ppm , R2 : 200 ppm, R3 : 300 ppm. Parameter yang diamati yaitu persentase stek tumbuh, jumlah tunas, panjang akar dan bobot basah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan sumber stek asal tunas pucuk dan konsentrasi Rootone-F 200 ppm (S1R2) mampu menghasilkan jumlah tunas yang lebih banyak dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lainnya. Perlakuan sumber stek asal tunas pucuk (S1) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap persentase stek tumbuh, jumlah tunas, panjang akar dan bobot basah akar dibandingkan dengan perlakuan sumber stek lainnya. Perlakuan konsentrasi Rootone-F 200 ppm (R2) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap persentase stek tumbuh, jumlah tunas, panjang akar dan bobot basah akar dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi Rootone-F lainnya.
Evaluasi Kualitas Tanah dan Pengelolaan Lahan Kering di Kecamatan Gerokgak dan Kubutambahan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Indonesia Sumarniasih, Made Sri; Kembaren, Donny Alfred; Narka, I Wayan; Karnata, I Nengah
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1517

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gerokgak yang terletak di bagian barat Kabupaten Buleleng, dan Kecamatan Kubutambahan yang terletak di bagian timur Kabupaten Buleleng. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi perbedaan kualitas tanah, faktor pembatas dan arahan pengelolaan. Metode yang digunakan adalah survei untuk mengetahui karakteristik di lapangan dan pengambilan sampel tanah untuk diuji di laboratorium mengenai sifat fisik tanah (tekstur, kadar air kapasitas lapang, porositas, dan berat volume), sifat kimia tanah (KTK, KB, N-total, K, P-tersedia, C-organik, dan pH), dan sifat biologi tanah (C-biomassa). Berdasarkan hasil penelitian, kualitas tanah di Kecamatan Gerokgak tergolong baik (SLH G2, dan G4) seluas 37.793,00 ha dan kualitas tanah tergolong sedang (SLH G1, G3, G5, G6, G7, G8, G9, G10, dan G11) seluas 39.586,00 ha. Kualitas tanah di Kecamatan Kubutambahan tergolong sedang (SLH KB3, KB4, dan KB7) seluas 47.824,00 ha, dan tergolong buruk (KB1, KB2, KB5, KB6 dan KB8) seluas 50.120,00 ha. Faktor pembatas kualitas tanah di Kecamatan Gerokgak adalah kadar air kapasitas lapang, C-organik, KB, P-tersedia, N-total, C-biomassa, sedangkan di Kecamatan Kubutambahan adalah tekstur, kadar air kapasitas lapang, KTK, KB, N-total, C-biomassa. Pengelolaan lahan yang dilakukan di Kecamatan Gerokgak dan Kubutambahan adalah pemupukan dengan pupuk organik, pupuk urea, dan pembuatan bak penampungan air atau cubang.
Application of Central Composite Design in the Pyrolysis Process for Making Bio-Oil Based on Meranti Wood Sawdust (Shorea pinang) Widyawati, Yeti
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1457

Abstract

Renewable energy sources are gaining importance to counteract the harmful effects of fossil fuel consumption on climate change. Among these sources, bioenergy is a viable option that can be derived from different forms of biomass and used as fuel for various purposes such as transportation, power generation, buildings, and industry. Meranti sawdust is a readily available biomass source in Indonesia that can be converted into bio-oil through pyrolytic processes. Therefore, this research aims to determine the impact of key parameters, including temperature, reaction time, and particle size, on the pyrolysis process and identify optimal yield conditions. The central composite design is the method used to determine the optimal value of the operating factors of the maximum yield of bio-oil. The results showed that the optimal conditions for the pyrolysis process are achieved at 377°C, 100 minutes of reaction time, and 0.46 mm particle size, yielding 41.48%.
Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Keputusan Petani untuk Tetap Berusaha Tani Markisa di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia Azrani, Utari; Ayu, Sri Fajar; Salmiah, Salmiah
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1313

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana keputusan petani untuk tetap membudidayakan markisa di Kabupaten Karo dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengalaman bertani, pendapatan, dan lahan pertanian. Sebanyak 62 peserta dilibatkan dalam penelitian yang dilakukan antara April hingga Juni 2022 di empat kecamatan di Kabupaten Karo yang menghasilkan buah markisa. Teknik analisis logistik biner digunakan untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa keputusan petani untuk terus menanam markisa di Kabupaten Karo sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan lahan yang tersedia. Selama ini berlangsung, tindakan petani tidak banyak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan atau pengalaman bertani sebelumnya.
Pengaruh Jenis Cacing dengan Komposisi Media Bahan Baku Batang Pisang, Kotoran Sapi dan Cocopeat terhadap Kandungan Unsur Kimia Vermikompos Arohman, Dennes Fajar; Priyadarshini, Rossyda; Santoso, Setyo Budi
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1232

Abstract

Peningkatan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, berpengaruh terhadap buangan limbah yang ditimbulkan oleh aktivitas sehari – hari. Limbah organik dapat menimbulkan pencemaran, untuk mengurangi dampak dapat diolah menjadi pupuk kompos dengan cara vermikomposting. Vermikomposting adalah proses merombak bahan organik dengan bantuan cacing sebagai dekomposer dengan kotoran cacing sebagai produk akhir. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh komposisi media bahan baku vermikompos serta jenis cacing terhadap kualitas vermikompos yang dikukur dari kadar unsur hara  C-organik, N, P, K, dan C/N Rasio. Pada pengomposan menggunakan metode RAL faktorial dengan dalam pembuatan pupuk vermikompos, dengan faktor A yaitu (A0) tanpa cacing, jenis cacing Eudrilus eugeniae (A1) dan cacing Lumbricus Sp (A2), kemudian faktor berikutnya adalah komposisi dari bahan baku Cocopeat, Kotoran sapi dan Batang pisang, didapatkan komposisi sebagian berikut : B1 : Batang Pisang 50% + Kotoran Sapi 25% + Serabut Kelapa 25% , B2 : Batang Pisang 25% + Kotoran Sapi 50% + Serabut Kelapa 25%, B3 : Batang Pisang 25% + Kotoran Sapi 25% + Serabut Kelapa 50%. Faktor tersebut akan menghasilkan pupuk kascing memiliki unsur hara sesuai dengan standar SNI NO.261/2019 tentang spesifikasi pupuk organik padat, pada perlakuan pemberian jenis cacing Eudrilus dengan komposisi bahan baku B2 mendapatkan hasil parameter kimia yang terbaik, ditinjau dari kandungan C-Organik, N-total, K-total dan C/N Rasio yang telah memenuhi persyaratan sedangkan pada unsur P-total belum memenuhi persyaratan dengan syarat minimum 2.
Pengaruh POC Rumput Laut sebagai Substitusi Nutrisi AB Mix pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) dengan Sistem Hidroponik Pangaribuan, Darwin H.; Widagdo, Setyo; Ginting, Yohannes C.; Saputri, Intania Puput; Fathulloh, M.
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1069

Abstract

Budidaya hidroponik umumnya menggunakan nutrisi AB Mix yang mengandung unsur hara yang lengkap.  Penggunaan pupuk organik cair (POC) dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengurangi kebutuhan nutrisi AB Mix. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pengaruh pemberian POC rumput laut sebagai substitusi nutrisi AB Mix (2) Mengetahui komposisi terbaik POC rumput laut yang disubstitusikan dengan nutrisi AB Mix. Perlakuan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan tunggal dan 6 ulangan. Perlakuan terdiri atas empat taraf, yaitu R0 (100% AB Mix), R1 (AB Mix 75% + POC rumput laut 25%), R2 (AB Mix 50% + POC rumput laut 50%), dan R3 (AB Mix 25% + POC rumput laut 75%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC rumput laut sebanyak 25% sebagai substitusi nutrisi AB Mix setara dengan kualitas nutrisi AB Mix 100% yang ditunjukkan oleh variabel pengamatan dengan rata-rata panjang daun 17,26 cm, lebar daun 12,42 cm, jumlah daun 12,50, tingkat kehijauan daun 37,08, jumlah stomata daun 30,33, bobot segar batang dan daun 159,50 g, bobot kering batang dan daun 12,00 g, bobot segar akar 5,17 g, bobot kering akar0,78 g, dan diameter batang 12,00 mm. Komposisi terbaik POC rumput laut yang disubstitusikan dengan nutrisi AB Mix yaitu AB Mix 75% + POC rumput laut 25%, yang dibuktikan dengan bobo segar daun dan batang sebesar159,50 g atau mampu bersaing sebesar 99,27 % dari perlakuan 100 % AB Mix.
Keragaman Genetik dan Heritabilitas pada Keturunan Hasil Persilangan Blewah (Cucumis melo var. Cantalupensis) dan Melon (Cucumis melo L.) Sholihatin, Rosyita; Ashari, Sumeru; Kuswanto, Kuswanto
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1399

Abstract

Blewah merupakan tanaman yang masuk ke dalam genus cucumis melo yang memiliki keunggulan tekstur daging buah yang lunak dan tebal, namun memiliki tingkat kemanisan rendah sehingga nilai ekonominya rendah. Penelitian bertujuan untuk memperbaiki kualitas tanaman blewah melalui persilangan dengan tanaman melon yang memiliki rasa yang manis.  Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan, masing-masing perlakuan diulang enam kali sehingga diperoleh 30 unit percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap parameter tinggi Tanaman, Diameter Batang, Umur Tanaman, Bobot Buah, Diameter Buah, Panjang Buah, Ketebalan buah, dan Tingkat Kemanisan. Data hasil pengamatan dianalisa dengan analisis keragaman, uji lanjut Duncan Multiple Range Test, koefisien keragaman genetic (KKG), dan analisis heritabilitas. Perhitungan kergaman genetik dan heritabilitas hasil persilangan dilakukan untuk melihat besarnya keragaman yang disebabkan oleh faktor genetik dan besarnya kontrusi tetua kepada keturunannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien keragaman genetik (KKG) dan heritabilitas beragam yang berkisar 2,14% -44,57%. KKG yang tergolong tinggi adalah pada parameter bobot buah (44,57%) dan panjang buah (36,21%). Hal ini menunjukan bahwa keragaman bobot buah dan pnjang buah dipengaruhi oleh factor genetic. Nilai heritabilitas yang tergolong tinggi ialah pada parameter panjang buah (0,74), diameter buah (0,52), bobot buah (0,50), dan tingkat kemanisan buah (0,50). Hal ini berarti bahwa pewarisan sifat dari tetua pada keturunan tertinggi pada parameter panjang buah, diameter buah, bobot buah dan tingkat kemanisan buah. Nilai rata-rata keturunan pertama hasil persilangan blewah dan melon berada diantara kedua tetua. Karakteristik keturunan pertama hasil persilangan merupakan penggabungan dari karakteristik kedua tetuanya. 
Hubungan Harga Komoditas Hortikultura Antar Pasar di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia Siagian, Wesly Mailander; Pardosi, Grace Vitani; Manalu, Windy Agelina; Saptati, Ratna Ayu; Santoso, Agung Budi
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1358

Abstract

Perbedaan harga di berbagai daerah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya fenomena fluktuasi harga yang memicu terjadinya inflasi dalam skala nasional. Perubahan harga suatu komoditas memungkinkan akan menyebabkan terjadi perubahan harga pada barang substitusi atau komplementer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan harga antar komoditas hortikultura yang terjadi pada beberapa kota di Sumatera Utara . Penelitian dilaksanakan di lima kota di Sumatera Utara yang meliputi Kota Gunungsitoli, Medan, Padang Sidempuan, Pematang Siantar, dan Sibolga. Data sekunder berupa data harga mingguan komoditas bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit diperoleh dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional periode Bulan Januari 2021 – Februari 2023. Uji Kausalitas Granger digunakan untuk mengetahui hubungan timbal balik harga antar komoditas dan pasar. Hasil menunjukkan bahwa komoditas bawang merah merupakan salah satu komoditas yang memberikan pengaruh terhadap komoditas lainnya. Jika ditinjau pada pengaruh komoditas antar kota, maka komoditas bawang merah di kota Medan, Pematang Siantar, dan Gunungsitoli memberikan pengaruh terhadap harga bawang merah pada kota yang lainnya. Sementara itu, untuk komoditas bawang putih, kota Padang Sidempuan mempengaruhi harga pasar di daerah lainnya. Kota Medan menjadi pasar yang penting untuk komoditas cabai merah, utamanya terkait dengan harga yang ditawarkan. 
Export Performance of Indonesian Processed Tuna Commodities in the Japanese Market Kristiani, Mikha; Suharno, Suharno; Harmini, Harmini
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1495

Abstract

Tuna commodity is globally competitive, but its performance is still below its competitor country, namely Thailand and is starting to compete with other countries, namely the Philippines, Vietnam and China. This study aims to evaluate the competitiveness performance and analyze the demand for processed tuna commodities in the Japanese market. Export competitiveness analysis is processed using the Revealed Comparative Advantage (RCA) index and the Revealed Competitiveness Advantage (RC) index. The level of competition and export demand will be analyzed using the Almost Ideal Demand System (AIDS) model. The results showed that the export performance of Indonesian processed tuna commodities was comparatively and competitively competitive in the Japanese market. The demand for Indonesian processed tuna commodities in the Japanese market has fulfilled the demand theory. Indonesian processed tuna is a normal item for Japanese consumers. For Indonesia, processed tuna from competitor countries Thailand, the Philippines, Vietnam, and China are substitute goods. Thus, an increase in prices in these four countries will increase Indonesia's share.

Page 3 of 3 | Total Record : 30