cover
Contact Name
Reinardus Liborius Cabuy
Contact Email
reinnardcabuy@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
kehutanan.papuasia@unipa.ac.id
Editorial Address
Faculty of Forestry, Papua University. Jalan Gunung Salju Amban, Manokwari, Papua Barat 98314
Location
Kab. manokwari,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Kehutanan Papuasia (Journal of Papuasia Forestry)
Published by Universitas Papua
ISSN : 25416901     EISSN : 27226212     DOI : https://doi.org/10.46703/jkp.unipa
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Kehutanan Papuasia adalah peer reviewed jurnal tentang ilmu silvikultur, ekologi hutan, konservasi dan biodiversitas sumber daya hutan, teknologi hasil hutan, dan manajemen hutan. jurnal Kehutanan Papuasia (JKP) diterbitkan secara berkala oleh Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia dan Fakultas Kehutanan Univesitas Papua. satu volume dicetak dalam satu tahun dan dibagi dalam dua nomor yaitu edisi Januari-Juni dan Juli- Desember.
Articles 201 Documents
CARBON MANAGEMENT PROGRAM IN PAPUA REGION Hendri
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.23

Abstract

Indonesia is one of the countries with the largest tropical rainforest area, especially in Papua Island together with Papua New Guinea accounted the third largest tropical rainforests in the world, after the Amazon (336.7 million ha) and Congo (181.3 million ha). The total tropical rainforest area is 68.7 million ha contained Papua about 57% (39.2 million ha) and 43% (29.5 million ha) Papua New Guinea. Unfortunately, deforestation rates in the few decades increased from 1.39 million ha in the period 1985 – 1997 and 0.6 million ha in the period 2000 – 2005. The direct impact of rapid LULUCF (Land Use, Land Use Change & Forestry) changes since 1980`s has accumulated critical land by 29.0% of forest area in West Papua and 31.4% of forest area in Papua. Climate change affected in Papua region due to rapid amount GHG`s emissions into the atmosphere by increasing average temperature about 0.7oC, minimum temperature (0.7oC) and maximum temperature (1.2oC) during period 1996 – 2005. Other effects of climate change the decreased rainfall up to 26% per month in the last decade, 50% reduced total agriculture productivity, expanded malaria diseases, and increased extreme condition such as drought with intensity of forest fire detected in Sorong due to inter-annual climate variability events, such as the El-Niño event and flood due to the La-Niña event. However, it is difficult task to build mitigation and adaptation planning in the region or local scale due to the lack information, the lack human resources, and local topography and phenomena. In that case, so far, no study has been conducted in Papua region to build mitigation and adaptation planning for carbon management. Therefore, this study tries to promote a carbon management program for help local government to solve forest environmental problems consideration of climate change.
MODEL PENGELOLAAN HASIL HUTAN KAYU OLEH MASYARAKAT ADAT: STUDI KASUS PEMILIK HAK ULAYAT DI KABUPATEN TELUK BINTUNI Relawan Kuswandi; Ronggo Sadono; Nunuk Supriyatno; Djoko Marsono
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.24

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya hutan oleh masyarakat adat pemilik hak ulayat dalam rangka peningkatan perekonomian merupakan implementasi Otonomi khusus Papua. Dengan besaran kompensasi berkisar Rp.200.000 - Rp.300.000/m3 oleh IUPHHK kepada masyarakat adat berdasarkan negosiasi. Pemanfaatan olahan kayu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sebagai bahan bangunan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengelolaan hasil hutan kayu oleh masyarakat pemilik hak ulayat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pengelolaan hasil hutan kayu oleh masyarakat adat (marga Sayori) masih sangat sederhana. Keterlibatan masyarakat pemilik hak ulayat dalam proses pengolahan kayu sangat kecil, hanya terbatas pada pemberian hak pengelolaannya kepada pemilik modal. Pemilik hak ulayat hanya menerima konpensasi berdasarkan kubikasi hasil olahan kayu yang dilakukan oleh pemilik modal.
TINGKAT DAN TIPE ASOSIASI ENAM JENIS PAKU EPIFIT DENGAN POHON INANG DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI Elieser Sirami
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe dan tingkat asosiasi antara enam jenis paku epifit dengan pohon inang di TWA Gunung Meja Manokwari. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik survei sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah pengambilang contoh sistematik. Data yang dikumpulkan adalah jumlah individu enam jenis paku epifit, dan jenis dan jumlah individu pada pohon inang. Tingkat asosiasi ditentukan berdasarkan indeks Jaccard dan indeks Dice. Sedangkan tipe asosiasi ditentukan menggunakan tabel kontingensi 2 x 2 melalui perbandingan nilai harapan dan nilai pengamatan. Hasil penelitian menunjukkann bahwa tingkat asosiasi antara paku epifit dan pohon inang bervariasi dari rendah sampai tinggi, dan sekitar 81,40% terjadi asosiasi positif dan 18,60% negatif. Asosia tertinggi terjadi antara Asplenium nidus L., dan Pometia coreaceae dan Pometia acuminata. Pyrrosia numularifolia dengan Cerbera floribunda, Decaspermum fruticosum dan Dracontomelum dao. Psilotum complanatum Sw., dengan Spathiostemon javensis. Faktor-faktor yang menentukan terjadinya asosiasi adalah distribusi pohon inang, tekstur batang, kekuatan batang dan alelopati.
PHYSICAL ENVIRONMENT, POPULATION PARAMETER, AND MORPHOMETRIC RECORDS MORPHOMETRIC OF THE MONITOR LIZARD IN PAPUA Deny A. Iyai; Yubelince Y. Runtuboi
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.26

Abstract

Many studies have explored animals without providing its physical environment, whereas, this information can provide broad understanding for the importance of ecological components. This study tried to combine some studies on how importance the ecological means on the density and population as well as morphometric of the monitor lizards. Data was analysed using SPSS version 18.0 and presented descriptively using tables and graphics. Results show that density and population had association with wide areas of islands and distances from mainland. Morphometric as well had association with carrying capacity and richness of feeding.
PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA DI KABUPATEN MANOKWARI Soleman Imbiri
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.27

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengelolaan kawasan hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari. Penelitian dilakukan pada tahun 2011-2015 di Kabupaten Manokwari. Metode penelitian menggunakan observasi langsung, wawancara dengan instansi terkait serta studi litetarur. Data data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pengelolaan dan konservasi Taman Wisata Alam Gunung Meja yang perlu dilakukan adalah: (1) pemerintah harus memiliki kemauan politik dan kebijakan yang kuat untuk mengambil tindakan yang berkaitan dengan manajemen Taman Wisata Alam Gunung Gunung Meja; (2) pengelolaan kawasan hutan ini cocok menggunakan model manajemen kolaboratif; (3) penting untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi dan; (4) perlunya penelitian dalam skala kecil untuk mengetahui persepsi masyarakat di sekitar wilayah sekitar Taman Wisata Alam Gunung Gunung Meja. Data dan informasi dapat digunakan sebagai masukan untuk membuat kebijakan pengelolaan hutan.
PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG BARIAT DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN Fitrida Antoh; Sepus M. Fatem; Susanti asik
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.29

Abstract

Penelitian ini dilakukan kurang lebih 3 minggu pada 3 November sampai dengan 17 Nopember 2014 di Sorong Selatan. Tujuannya untuk mengidentifikasi pemanfaatan jenis tumbuhan damar oleh masyarakat lokal di kampung Bariat distrik Konda Kabupaten Sorong Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terlibat dan teknik wawancara dengan responden contoh adalah masyarakat lokal. Penelitian mencatat bahwa ada tiga kategori pemanfaatan damar yaitu getah (kopal), bahan bangunan dan digunakan sebagai bahan kayu bakar. Konservasi tradisional spesies ini oleh masyarakat lokal di Sorong Selatan dilakukan dengan menetapkan ketentuan pohon yang siap dipanen saja (Dbh > 50 cm dan tinggi > 4m). Terdapat pola konservasi pemanfaatan tradisional untuk pemungutan jenis damar putih (Agathis labilladeri Warb.) hanya boleh dilaksanakan oleh masyarakat lokal yang berasal dari marga Kemeray, Konjol, Sawor, dan, semetara jenis damar merah (Vatica sp.) dapat dipungut dan dimanfaatakan oleh seluruh marga pribumi dan masyarakat pendatang.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN HUTAN DI KAWASANGUNUNG API MERAPI Setiaji; Ronggo Sadono; Hartono; Mochammad Maksum Machfoedz
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss2.30

Abstract

Penggunaan lahan secara umum tergantung pada kemampuan lahan pada lokasi lahan. Secara khusus untuk aktivitas kehutanan kususnya untuk penggunaan lahan hutan rakyat, tergantung pada unsur fisik, ekonomi, teknik/metode, dan sosial budaya. Macam bentuk pengelolaan lahan, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan dan pemanfaatan lahan di suatu daerah merupakan informasi dasar yang dibutuhkan. Untuk itu diperlukan sistem informasi pengelolaan sumberdaya lahan hutan yang dapat menyediakan informasi dan menyamakan persepsi kepada pelaku usaha hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan mengembangkan prototipe sistem informasi pengelolaan sumberdaya lahan hutan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode yang digunakan adalah System Development Life Cycle (SDLC) dengan model prototype. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan, lereng, kondisi tanah, tinggi tempat, jarak ke lahan, jarak ke pasar, luas lahan, harga pasar, subsidi pemerintah, ketersediaan dana, bibit baru, mesin baru, pemberantasan hama baru, pupuk baru, organisasi sosial, tradisi, anggota keluarga dan informasi-informasi pendukung lainnya dapat disediakan melalui teknologi SIG.
TOLERANSI TANAMAN PORANG (Amorphophallus oncophyllus Prain.) TERHADAP JENIS DAN INTENSITAS PENUTUPAN TANAMAN PENAUNG Aditya Rahmadaniarti
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss2.31

Abstract

Toleransi tanaman terhadap naungan berat dapat dicapai apabila tanaman memiliki mekanisme penangkapan dan penggunaan cahaya secara efisien. Pertumbuhan tanaman porang di bawah naungan dibatasi oleh ketersediaan cahaya sehingga akan memengaruhi laju fotosintesis yang berdampak pada produksi biomassa dan produktivitas umbi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya adaptasi tanaman porang terhadap perbedaan jenis dan intensitas penaungan tanaman penaung. Penelitian dirancang dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Jenis tegakan penaung sebagai petak utama (main plot), yaitu Jati, Akasia dan Ekaliptus, terbagi menjadi 3 (tiga) sub-plot intensitas penaungan, yaitu rendah (0-22%), sedang (23-44%), dan tinggi (>45%) anak petak dengan jumlah ulangan sebanyak 3 kali. Hasil menunjukkan bahwa ketiga jenis tanaman penaung memberikan respon yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman porang. Jenis tumbuhan penaung berpengaruh nyata terhadap berat kering tanaman porang karena sumbangan kualitas tempat tumbuh melalui seresah. Jenis akasia menyumbang seresah dan kualitas tanah yang lebih baik dibanding jenis tanaman penaung ekaliptus dan jati.
VIABILITAS BENIH GAHARU (Aquilaria malaccensis) DENGAN MEDIA PERKECAMBAHAN SERBUK GERGAJI DAN ARANG SEKAM PADI Amilda Auri; Petrus A. Dimara; Rafel Marani
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss2.32

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media kecambah tanah yang dicampur arang limbah gergaji dan arang sekam dalam perkecambahan benih Aquilaria malaccensis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data dianalisis dengan Analisi Ragam (Anova) untuk mengetahui pengaruh media terhadap daya kecambah. Untuk mengetahui mengetahui media perkecambahan mana yang memberikan persen dan waktu perkecambahan yang baik digunakan analisis HSD (TUKEY). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen dan waktu perkecambahan benih A. malaccensis yang baik adalah pada media kecambah tanah yang dicampur arang gergaji dan sekam. Persen perkecambahan pada media ini mencapai 79,33% dengan waktu perkecambahan 20 hari.
AN IMPACT ASSESSMENT OF EFFLUENT FROM THE WATER TREATMENT PLANT PINEDO TO SUSTAIN THE ALBUFERA NATURAL PARK Novika Rukka; Ton van der Linden; Mathilde de Jongh; Luytzen Woudstra
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss2.33

Abstract

The aim of this research is to elaborate of the impacts on the use of the effluent of the water treatment plant Pinedo in the North of Albufera Natural Park in Valencia, Spain. Interviews and observations were conducted, which together created an Impact Assessment. To be able to see the influence of effluent on the water quality, an observation point in the north was compared to another observation point in the south. Besides that, a boat trip was made to observe the water quality on the lake. The result shows that eutrophication occurs as a cosequence of the wastewater from water treatment. Farmers have no choice and are happy to have a constant source. Fishermen have experienced a disastrous change in the seventies, but now see an improvement of the water quality. Environmentalists are most negative about the effluent inflow. The government understands the concerns and wants a higher quality of the effluent, but they do not have means to improve it. Water treatment plant Pinedo recognizes the corncerns either; however, the water quality already meets the requirements. Forecasting the future, everybody is slightly positive. The improvement of the quality of the effluent is a good thing and should carry on.

Page 1 of 21 | Total Record : 201