cover
Contact Name
Widodo Kushartomo
Contact Email
widodokushartomo@gmail.com
Phone
+628176869150
Journal Mail Official
jmts@untar.ac.id
Editorial Address
Jl. Letjen S. Parman No. 1, Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : 2622545X     DOI : http://dx.doi.org/10.24912/jmts
Core Subject : Engineering,
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil dikelola oleh Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil merupakan media publikasi hasil penelitian dan studi ilmiah dalam bidang Teknik Sipil yang diterbitkan 4 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Jurnal ini terbit pertama kali pada 1 Agustus 2018.
Articles 831 Documents
ANALISIS BESARAN KOEFISIEN KETIDAKPASTIAN ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY (EU) YANG BERPENGARUH PADA PERHITUNGAN BUFFER PADA CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT (CCPM) DI JAKARTA Ignatius Edward Lianto; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, November 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i2.2671

Abstract

Proyek konstruksi rentan terhadap berbagai macam kendala, seperti kompleksitas proyek, kelangkaan sumber daya, dan ketidakpastian durasi proyek. Terdapat sebuah metode untuk penjadwalan konstruksi yang bernama Critical Chain Project Management (CCPM). Terdapat dua tantangan dalam implementasi CCPM pada penjadwalan konstruksi, salah satunya adalah pengukuran buffer. Buffer memiliki peran penting untuk memastikan keberhasilan manajemen jadwal. Metode Uncertainty-Aware Method (UAM) digunakan untuk menghasilkan buffer yang proporsional dengan memperhitungkan beragam ketidakpastian. Salah satu jenis ketidakpastian pada UAM adalah Environmental Uncertainty (EU). Penelitian ini bertujuan mengetahui koefisien Environmental Uncertainty dengan penyebaran kuesioner pada proyek di Jakarta. Metode Relative Importance Index (RII) digunakan untuk menganalisis data. Berdasarkan koefisien yang diperoleh dari hasil perhitungan, proyek di Jakarta mempunyai ketidakpastian Environmental Uncertainty yang besar.
ANALISIS PENGGUNAAN MICROPILE UNTUK MEMINIMALKAN HEAVING PADA TANAH EKSPANSIF DI JAWA BARAT Adianto C Wijaya; Alfred J Susilo
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 3, Agustus 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i3.5818

Abstract

Heaving pada tanah ekspansif merupakan salah satu permasalahan yang ada pada dunia konstruksi. Salah satu penyebab utamanya adalah adanya kandungan montmorillonite yang terkandung pada tanah ekspansif. Butiran lempung montmorillonite pada tanah ekspansif tersebut akan mengembang karena ikatan kimia antar partikel dipengaruhi oleh terjadinya peningkatan kadar air. Pencegahan yang tepat dan efektif diperlukan untuk mengatasi masalah terkait heaving pada yang terjadi pada tanah ekspansif. Micropile merupakan salah satu metode untuk meminimalkan heaving yang terjadi pada tanah ekspansif karena kemudahan ketika pelaksanaan di lapangan, ukuran micropile yang kecil, dan biaya yang relatif murah. Kapasitas micropile yang berguna untuk mengatasi tanah ekspansif yakni sifat kembang susut tanah ekspansif adalah kapasitas tarik micropile. Pada analisis ini, metode pendekatan empiris yang digunakan untuk menganalisis tekanan pengembangan yang terjadi pada tanah ekspansif adalah metode yang dirumuskan oleh Kormonik, David, Nayak, dan Christensen. Disamping itu, analisis ini menggunakan metode pendekatan empiris untuk mengestimasi kenaikan tanah ketika terjadinya heaving pada tanah ekspansif yaitu penggunaan metode Van der Merwe. Hasil pengolahan data tanah ekspansif dan analisis data tanah ekspansif yang telah dilakukan, nantinya akan dilakukan perbandingan dengan kapasitas micropile untuk meminimalisir heaving yang terjadi akibat tanah ekspansif. Analisis ini menghasilkan efektivitas micropile untuk meminimalkan heaving yang terjadi akibat dari sifat tanah ekspansif.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERUKUR TERHADAP DURASI PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PLS-SEM Kelvin Ngunadi; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, November 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i2.2680

Abstract

Pada jaman modern ini, pembangunan sangat memiliki peran penting khususnya untuk negara khususnya negara berkembang. Waktu, biaya dan kualitas merupakan tiga parameter yang paling signifikan dalam menentukan keberhasilan penuh pada suatu proyek konstruksi. Banyak faktor yang menyebabkan kerugian pada bidang konstruksi, khususnya faktor keterlambatan atau durasi proyek. Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya keterlambatan pada proyek konstruksi. Faktor ekternal menjadi salah satu pengaruh dalam durasi proyek konstruksi. Pada penelitian ini memperlihatkan pengaruh faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi durasi proyek. Pengumpulan data telah didapat 53 data dari beberapa proyek yang sedang berjalan di sekitar Jakarta dan sekitarnya. Dalam penelitian ini PLS-SEM digunakan sebagai metode untuk menganalisa data. Faktor ekonomi, faktor sumber daya manusia, dan faktor teknologi menjadi varibel yang memiliki pengaruh dalam durasi proyek konstruksi. Namun luas lantai dan jumlah lantai juga berperan dalam menghitung durasi proyek.
ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT MESIN BOR AUGER, CRAWLER CRANE, DAN EXCAVATOR PADA PROYEK A DAN B Williem Jaya; Arianti Sutandi
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i1.3030

Abstract

Pemilihan alat berat yang akan digunakan sangat berpengaruh pada kelancaran suatu proyek konstruksi. Alat berat yang digunakan harus tepat sehingga proyek atau pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini dibatasi pada masalah produktivitas pada alat bor auger/ drilling machine, crawler crane dan excavator. Dalam pencarian nilai produktivitas tersebut, penulis juga mencoba menghitung besaran nilai waktu siklus dan efisiensi dari masing- masing alat tersebut. Adapun nilai produktivitas bor auger/ drilling machine pada proyek A adalah sebesar 38,4484 m3/hari, sedangkan untuk proyek B memiliki nilai sebesar 51,9845 m3/hari. Nilai produktivitas untuk alat berikutnya yaitu crawler crane adalah 1371,2083 ton/hari pada proyek A dan 3969,3276 ton/hari pada proyek B. Pada alat terakhir yaitu excavator, diperoleh besaran produktivitas sebesar 138,4112 m3/hari pada proyek A dan 462,6257 m3/hari pada proyek B.
PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK SERPONG GARDEN APARTMENT Felix Septian Wijaya; Hendrik Sulistio
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 3, Agustus 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i3.5828

Abstract

Proyek konstruksi selalu penuh dengan ketidakpastian, misalnya dalam hal ketidakpastian waktu penyelesaian, yang dapat menyebabkan risiko kerugian baik bagi kontraktor maupun pemilik proyek. Untuk meminimalkan dampak risiko tersebut, telah dikembangkan metode penjadwalan dengan mempergunakan durasi probabilistik salah satunya adalah Metode Monte Carlo. Pada penelitian ini dilakukan simulasi Monte Carlo dengan berdasarkan durasi pekerjaan optimis, paling disukai, dan pesimis hasil survei pada pihak kontraktor Serpong Garden Apartement. Simulasi pada skripsi ini menggunakan software Crystal Ball dan distribusi data yang digunakan adalah distribusi triangular. Setelah dilakukan simulasi ini selanjutnya akan di analisis dan dibandingkan dengan jadwal durasi rencana, optimis, paling disukai, dan pesimis. Perbedaan jadwal yang di analisis dan di bandingkan adalah durasi akhir proyek dan besar probabilitas selesainya sesuai dengan jadwal.Hasil dari perbandingan jadwal yang dilakukan pada skripsi ini terdapat perbedaan penjadwalan pada durasi akhir yakni durasi optimis selama 80 minggu, durasi paling disukai selama 114 minggu, durasi pesimis selama 157 minggu, dan durasi hasil simulasi selama 123 minggu. Perbedaan jadwal pada proyek Serpong Garden Apartement bila dibandingkan dengan penjadwalan menggunakan metode Monte Carlo adalah lama durasi dan besar probabilitas penyelesaian proyek. Lama durasi jadwal rencana selama 121 minggu dengan probabilitas sebesar 37.16%. Sedangkan durasi hasil metode Monte Carlo selama 123 minggu dengan probabilitas sebesar 48.32%.
IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL YANG MENYEBABKAN PEMBENGKAKAN BIAYA PERALATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT Rudy Andika; Jane Sekarsari Tamtana
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i1.3035

Abstract

Salah satu permasalahan yang timbul pada pelaksanaan konstruksi gedung bertingkat adalah terjadinya pembengkakan biaya. Biaya peralatan merupakan komponen biaya yang sering luput dari pengendalian, sehingga ada kecenderungan meningkat akibat lemahnya pengendalian. Usaha awal yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya pembengkakan biaya peralatan adalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal penyebab terjadinya pembengkakan biaya peralatan. Faktor internal pembengkakan biaya peralatan dibagi kedalam 6 kelompok faktor, yaitu kelompok perencanaan dan pengendalian, kelompok pengorganisasian, kelompok pengadaan, kelompok operasional, kelompok pemeliharaan, dan kelompok pengawasan dan pengendalian. Studi ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para praktisi lapangan proyek konstruksi gedung bertingkat, seperti project manager, site manager, quantity of surveyor, quality of control, engineer, dll. Sebanyak 70 kuesioner yang telah disebarkan, jumlah kuesioner yang terkumpul kembali sebanyak 51 kuesioner. Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif, hasil yang didapat bahwa faktor pengorganisasian merupakan sumber utama pada pembengkakan biaya peralatan pada proyek konstruksi gedung bertingkat.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMENGARUHI KINERJA MUTU DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI PADA BANGUNAN TINGGI Angelina Nazalia Surian; Jane Sekarsari T
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2229

Abstract

Perkembangan dunia konstruksi berkembang sangat pesat sehingga menyebabkan persaingan dalam dunia konstruksi. Salah satu cara yang dapat dilakukan kontraktor untuk permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan kinerja mutu khususnya pada pelaksanaan konstruksi karena pada pekerjaan ini sering ditemukan berbagai permasalahan. Salah satu penyebab permasalahan dalam pekerjaan konstruksi tersebut adalah faktor eksternal. Penelitian sebelumnya telah membahas tentang faktor eksternal namun belum membahas faktor eksternal yang memengaruhi kinerja mutu dalam pekerjaan konstruksi di wilayah Jakarta. Dari penelitian sebelumnya diungkapkan faktor eksternal berupa cuaca yang buruk, kurangnya tenaga kerja, kerusakan peralatan yang digunakan, kurangnya mutu material, kurangnya pengalaman kerja dari pekerja, keadaan alam dan perubahan peraturan pemerintah.  Dengan pertimbangan bahwa dampaknya terhadap kinerja mutu cukup besar dan kondisi wilayah yang berbeda dapat menyebabkan permasalahan pada kinerja mutu yang berbeda juga maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor eksternal yang memengaruhi kinerja mutu dalam pelaksanaan konstruksi pada bangunan tinggi di Jakarta, agar pihak kontraktor dapat menerapkan strategi agar pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan mutu. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada pihak quality control, project manager, site engineering, supervisor dan engineering. Analisis data menggunakan metode analisis faktor yang meliputi pengujian reliabilitas, validitas, pengujian KMO (kaiser meyer olkin) dan Bartlett serta pengujian MSA (measure of sampling adequacy).  Hasil analisis diperoleh 5 kelompok faktor eksternal yang memengaruhi kinerja mutu dalam pelaksnaan konstruksi yakni faktor sumber daya, kondisi material dan peralatan, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan serta material dan tanah.
RETRACTED: ANALISIS KEGAGALAN WHITMORE SECTION DAN BLOCK SHEAR PADA PELAT BUHUL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Yoses Riadi; Leo Stefanus Tedianto
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 3, Agustus 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i3.5835

Abstract

Berdasarkan pertimbangan terkait kode etik publikasi pada JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, artikel dengan judul "ANALISIS KEGAGALAN WHITMORE SECTION DAN BLOCK SHEAR PADA PELAT BUHUL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA" dengan DOI: 10.24912/jmts.v2i3.5835 telah ditarik dari terbitan Volume 2, Nomor 3, Agustus 2019.Penarikan artikel ini dilakukan atas permintaan dari penulis dan pertimbangan dari tim redaksi JMTS, mengingat hasil penelitian tersebut juga disubmit pada Tarumanagara International Conference on the Applications of Technology and Engineering 2019 yang sedang dalam proses penerbitan prosiding, sehingga dapat terjadi double submission.
ANALISIS CREEP TERHADAP MATERIAL PENGISI LUMPUR YANG DIGUNAKAN DI KAWASAN REKLAMASI Max Suyatno Samsir; Chaidir Anwar Makarim
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i1.3040

Abstract

Reklamasi daratan adalah proses pembuatan daratan baru dari dasar laut dengan cara menimbun areal reklamasi tersebut dengan menggunakan material pengisi. Material pengisi tersebut dapat berupa batu, pasir bahkan lumpur. Penggunaan lumpur sebagai materal pengisi dapat dikatakan kontroversial mengingat lumpur dapat mengalami konsolidasi primer dan sekunder. Konsolidasi sekunder atau yang biasa disebut creep, adalah penurunan yang berjangka panjang dan berkemungkinan besarnya melebihi konsolidasi primer. Namun dalam realita, fenomena creep jarang sekali diperhitungkan oleh perencana. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa fenomena creep sangat penting untuk diperhitungkan. Untuk menganalisisnya digunakan program dengan metode boussinesq. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung besar creep yang terjadi pada material pengisi lumpur dengan menggunakan embankment load dengan tinggi yang berbeda. Simulasi ini menunjukkan bahwa creep sangat penting untuk diperhitungkan.
ANALISIS TEGANGAN DAN DEFLEKSI PADA BALOK KASTELA DENGAN BUKAAN RHOMB MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Levina Lammirta; Leo S Tedianto
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2242

Abstract

Baja merupakan salah satu material yang memiliki keunggulan dari segi efisiensi waktu dan pelaksanaan. Kelemahan baja dari segi biaya menimbulkan suatu rekayasa untuk meminimalisasikan penggunaannya yaitu dengan castellated beam. Castellated beam merupakan balok yang memiliki elemen pelat badan berlubang yang dibentuk dengan cara memotong badan profil dengan pola zig-zag yang dicetak menggunakan hot-rolled (cetakan panas). Belakangan ini terdapat penelitian mengenai balok kastela dengan bukaan rhomb. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan tersebut dibutuhkan desain dimensi geometri terhadap bukaan. Parameter yang digunakan adalah tinggi profil (D) terhadap tinggi bukaan (Do) dengan jarak antara tengah dua bukaan (S) terhadap tinggi bukaan (Do) tetap. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan antara tinggi profil (D) dengan tinggi bukaan (Do) pada balok kastela dengan bukaan rhomb terhadap tegangan dan defleksi dengan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan program SAP2000. Analisis tersebut dilakukan dengan membuat model dari balok IWF dengan ketinggian 120, 125, 130 mm, lebar 60 mm dan tebal flens maupun webnya 5 mm dengan perbandingan D/Do 1.27, 1.33, 1.41, 1.50, 1.61, dan 1.75. Bentang balok 900 mm, perletakan sendi rol dan beban sebesar 1000 N yang diletakan terpusat di tengah bentang dan dua buah beban terpusat berjarak 300 mm dari tengah bentang. Hasilnya menunjukkan pengaruh perbandingan D/Do terhadap tegangan lentur bervariatif dengan perbandingan D/Do 1.61 merupakan yang terlemah, begitu juga dengan tegangan geser hasilnya juga bervariatif dengan D/Do merupakan tegangan terbesar. Analisis menunjukkan bahwa semakin besar perbandingan D/DO maka tegangan yang dihasilkan semakin besar. Adanya penigkatan tegangan sebesar dua kali pada rhomb jika dibandingkan dengan balok tanpa bukaan.

Page 4 of 84 | Total Record : 831