cover
Contact Name
Dr. Masagus Ahmad Azizi, ST, MT
Contact Email
masagus.azizi@trisakti.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
masagus.azizi@trisakti.ac.id
Editorial Address
Komplek Rukan Crown Palace Blok D No. 9 Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 231 - Tebet Jakarta Selatan 12870 email: jurnal.perhapi@gmail.com
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
INDONESIAN MINING PROFESSIONALS JOURNAL
ISSN : 27148823     EISSN : 27159035     DOI : https://doi.org/10.36986/impj.v1i1.6
Core Subject : Engineering,
This Journal is published periodically two times annually : April and October, containing papers of research and development for mineral and coal, including Mining Exploration, Surface Mine System and Operation, Underground Mine System and Operation, Geotechnical, Mine Safety and Mine Environment, Mine Management, Mine Ventilation, Mineral and Coal Economics, Coal and Mineral Processing and Smelting, Metallurgy, Coal and Mineral Trading, Mining Law and Policy, Mining CSR and Community Development, and Technology and Innovation in Mining. The editors only accept relevant papers with the substance of this publication.
Articles 64 Documents
MANAJEMEN RISIKO FATAL DI PT. FREEPORT INDONESIA Eman Widijanto; Sony Suryanto; Fransiscus Novento
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 1 (2023): April
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i1.89

Abstract

PT Freeport Indonesia (PTFI) operates underground copper-gold mines (block cave and open stoping mining methods) located in the remote highlands of Papua, Indonesia, about 3,500 km east of Jakarta, Indonesia. The rugged terrain with extreme elevation changes, highly varied weather, variety of geological condition and complex mining-processing activities create challenging situation to manage safe and productive mine operation.From safety statistics performance, the Total Reportable Incident Rate (TRIR) and severity rate have declined over time, however achieving zero fatality consistently is still significant challenge for the team.Fatal Risk Management (FRM) is one of PTFI’s safety programs to eliminate and reduce serious injuries and fatalities. This paper elaborates the history of the FRM program, implementation challenges, digitalization transformation program and future improvement to ensure safety of the workers and continued achievement of desired mine-mill production.
KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA muhammad dafa ramadhan
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 1 (2023): April
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i1.56

Abstract

        This research aims to calculate the production capability of loading and conveyance equipment used in coal mining activities, find out what factors affect the non-achievement of coal production suggestions, and then make efforts to increase the production of loading and conveyance equipment so that the targets that have been set can be achieved. . In this study, observation and retrieval of data in the field directly (primary data) and indirectly (secondary data) will then be carried out data processing. Based on the results of calculations, it can be concluded that the production of Komatsu PC400LC Excavator loading equipment is 18,651.11 Tons / month and the production of 4 units of Nissan CWB450HD Dump Truck conveyance is 18.325,66 Tons / month. Factors that cause non-achievement of production targets on loading equipment and conveyance are low work efficiency due to loss of working time and non-optimal distribution time due to road conditions that do not meet the standards. Efforts to increase the production of load tools were made by increasing work efficiency from 63.56% to 64.32%, so that the production target increased to 20,761.54 tons / month. For conveyance, the first alternative that can be done to increase production is to increase work efficiency from 63.34% to 64.10% and optimize the distribution time of conveyance from 359.77 seconds to 330.10 seconds, so that production increases to 20.212,45 Tons / month. The second alternative that can be done is to increase the work efficiency and increase the number of bucket fillings from 3 times to 4 times, so that production increases to 21.986,50 Tons / month.
ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR ALAT ANGKUT UD QUESTER CWE 370 DALAM KEGIATAN PENGANGKUTAN BIJIH NIKEL Hendra Rujiadi Adha
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 1 (2023): April
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i1.57

Abstract

 PT. X is a mining contractor company located in North Morowali Regency, Central Sulawesi Province. Transport activities use a combination of excavator PC300 and UD Quester CWE370. Based on the results of the study, there are several haul road geometries that do not meet the standards that have a road slope of more than 8%. Other factors that affect the increase in fuel consumption are; acceleration, RPM, engine brake horsepower and workload. The problem that appear is that the consumption and/or fuel ratio exceeds the company's standards, data recorded in March 2021 that the consumption and fuel ratio of transportation equipment reached 13.63 liters/hour and 0.47 liters/BCM from the company standard of 8 liters/hour and 0.27 liters/BCM. The analysis was conducted to determine the effect of haul road conditions on the fuel consumption of conveyances. The theoretical calculation of fuel consumption is carried out using two methods, that is based on rimpul and RPM. It is known that fuel consumption based on rimpul calculation is 12.10 liters/hour, while based on RPM is 18.84 liters/hour. After making improvements to the geometry of the road will reduce fuel consumption and increase productivity. Based on these calculations and recommendations, fuel consumption uses rimpul calculations, namely; 12.45 liters/hour, while the fuel ratio is 0.28 liters/BCM..
PENGGUNAAN PETA ROAD SEVERITY INDEX SEBAGAI PANDUAN ARAH KERJA GRADER DALAM PERAWATAN JALAN TAMBANG I Nyoman Darma Kusuma
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 2 (2023): November
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i2.116

Abstract

Perawatan jalan tambang merupakan kegiatan penting yang dilakukan sebagai salah satu usaha untuk menjaga kelancaran operasional truk dan memenuhi pencapaian target produksi. Selain faktor desain jalan tambang, geometri dan drainase, fokus utama perawatan jalan yang dilakukan adalah menjaga permukaan jalan dengan undulasi seminimal mungkin. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur dan memonitor kondisi permukaan jalan, secara real time adalah dengan memanfaatkan data Road Analysis Control (RAC) dari controller Vims yang mengukur perubahan tekanan pada sensor di  suspensi truk seperti parameter rack, pitch dan bias. Kombinasi dari ketiga parameter ini akan menjadi dasar pengkategorisasi kondisi permukaan setiap segmen jalan yang disebut Road Severity Index (RSI). Data pemetaan RSI ini akan dimonitor langsung oleh pengawas jalan tambang melalui perangkat gawainya secara real time dan digunakan sebagai dasar dalam menentukan strategi prioritas perawatan jalan dan arah kerja grader. Tujuan yang ingin dicapai pada akhirnya adalah jalan tambang yang terpelihara dengan baik sehingga kondisi operasional lebih aman, waktu siklus lebih cepat, keausan mekanis alat berat berkurang, kenyamanan operator dalam berkendara meningkat dan berkurangnya konsumsi bahan bakar dari kegiatan hauling. 
PENGEMBANGAN SISTEM ANALISA DATA KECELAKAAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUMAN FACTOR ANALYSIS AND CLASSIFICATION SYSTEM (HFACS) Ade Rivandi Kurniawan; Darmawan Saputra Setiawan; Ronny P Tambunan
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 2 (2023): November
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i2.117

Abstract

Industri pertambangan adalah industri dengan tingkat risiko keselamatan yang tinggi sehingga dapat mengancam keselamatan para pekerjanya. Dalam rangka mewujudkan nihil kecelakaan pada kegiatan operasionalnya, salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dan energi melakukan pengembangan pada sistem analisa data kecelakaan sebagai upaya untuk mengetahui lebih spesifik penyebab kasus kecelakaan yang terjadi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kasus kecelakaan dengan penyebab yang sama terulang kembali serta menetapkan rekomendasi perbaikan dan pencegahan yang tepat sasaran. Metode Human Factors Analysis and Classification System (HFACS) adalah suatu alat analisa kecelakaan yang digunakan untuk menganalisa suatu kecelakaan pada aspek Human Factor. HFACS dikembangkan oleh Wiegmann dan Shappell untuk analisis kecelakaan penerbangan militer dan sipil. Metode ini berdasarkan pada model kesalahan manusia yang menjelaskan empat tingkat kegagalan manusia, yaitu: (1) tindakan tidak aman, (2) prasyarat untuk tindakan tidak aman, (3) kepemimpinan tidak aman, dan (4) pengaruh organisasi. Analisa kecelakaan menggunakan metode HFACS menunjukkan pelanggaran yang bersifat pengecualian serta kesalahan pengambilan keputusan menjadi penyebab tertinggi untuk tindakan tidak aman. Pada prasyarat untuk tindakan tidak aman yang berkontribusi tertinggi adalah keadaan fisik dan mental operator, dan kebugaran untuk bekerja. Pada faktor kepemimpinan antara lain: pengawasan tidak memadai dan kegagalan untuk memperbaiki masalah. Pengaruh organisasi yang berkontribusi terhadap kasus kecelakaan adalah perencanaan yang kurang, serta kurangnya penegakan norma dan aturan. Hasil uji koefisien kontingensi diperoleh nilai α = 0,047 yang menunjukkan terdapat asosiasi pada setiap tahapan sehingga semua kegagalan mempengaruhi kegagalan di tingkat lainnya. Hasil analisa tersebut ditindaklanjuti dengan menetapkan tindakan perbaikan dan pencegahan berdasarkan kegagalan pada tingkatan personal dan organisasi.
OPTIMALISASI BATUBARA DENGAN MENGHILANGKAN PROSES CLEANING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS BATUBARA DI PT BORNEO INDOBARA Sandi Kurniawan; Abdullah Alghani
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 2 (2023): November
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i2.118

Abstract

Percepatan mined out diperlukan demi mendukung ketercapaian target produksi batubara dan kesiapan area kerja untuk selanjutnya digunakan sebagai lokasi disposal. Seiring dengan kemajuan tambang ke arah highwall ditemukan bahwa seam tipis semakin berkembang yang menyebabkan terhambatnya proses mined out dimana salah satu faktor penyebabnya adalah perulangan rangkaian proses coal getting dari mulai pengupasan material penutup, pembersihan roof (cleaning), hingga pengambilan batubara. Demi meningkatkan produktifitas, percepatan mined out, dan usaha melaksanakan amanat konservasi yang tertuang dalam Undang – Undang No. 3 Tahun 2020, maka dilakukan percobaan pengambilan batubara tanpa proses cleaning yang dapat mengoptimalkan 0.05 m lapisan batubara yang umumnya tergerus saat dilakukan proses cleaning tersebut. Penelitian dilakukan di tiga area operasi PT Borneo Indobara yaitu Pit KGH (Seam H), KGR (Seam BL), dan KGB (Seam F) dimana dilakukan uji coba pengambilan batubara tanpa proses cleaning dan dilakukan analisis pengaruhnya terhadap kualitas batubara. Berdasarkan hasil uji kualitas, didapatkan adanya peningkatan pada nilai ash di seluruh area uji dari rata - rata 4.46 menjadi 15.42 dan peningkatan nilai total sulphur (TS) di Pit KGB dan KGH dari 0.13 menjadi 0.30. Peningkatan nilai TS yang signifikan terjadi di Pit KGR dari        0.27 menjadi 3.04. Sementara itu hasil uji kualitas lainnya dapat dikatakan tidak mengalami pemburukan. Kualitas batubara dapat dipertahankan agar sesuai dengan produk yang diharapkan dengan dilakukannya proses pencampuran batubara di area  Run of Mine (ROM) dengan rasio 18 : 1 di Pit KGB, 10 : 1 di Pit KGR, dan 17 : 1 di Pit KGH
THE HARMONIZING MINE PLANNING IN THE EAST KALIMANTAN COKING COAL MINE: THE CHALLENGES AND IMPROVEMENTS Ashabul Kahfi; Dwi P. Fransiskus; Wijanarko K. Adi; Ahmad Prayogi; Luqman S. Purwosasongko
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 2 (2023): November
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i2.121

Abstract

The coking coal mine at the research site is in the Pamaluan formation East Kalimantan. The condition of the mine has many complexities and challenges, such as natural slope condition (30º-35º), narrow pit area and low out pit dump capacity limited by land compensation issue, overburden material, geological structure, coal with very thin layers (<1 m) and consist multiple products in a layer, small number of strips and large number of blocks and high SR pit and SR balance in short range. In mine planning at the research location, many improvements need to be made so that all aspects, starting with mine planning and operations, can run smoothly and profits can be as expected. Some of the improvements that have been made at the mine such as build mine planning concepts, build fleet allocation rules, structural and stratigraphical geology modelling and improve drill & blast plan, implementation dynamic mine planning and optimize mining digital product. By implementing these improvements, significant positive impacts have been achieved, such as Consistently maintain mine planning compliance (accuracy) >97%, Maintain fleet productivity performance in range of 95% - 110%, Consistently achieving production targets >97%, Able to maintain SR balance by achieving weekly coal plan with the range of 94 - 103%, Achieving blasting performance results with a value of  >97% and Maintain work safety aspects with no accidents and loss time injury. 
EVALUASI HAUL ROAD DESIGN DAN OPERASI TAMBANG DILIHAT DARI ASPEK MAINTENANCE DENGAN MINECARE REAL-TIME ANALYSIS STUDY CASE PT KALTIM PRIMA COAL Harry Rahmaddian; Bustanil Arifin
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 2 (2023): November
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i2.120

Abstract

Kondisi jalan pada operasional pertambangan sangat berpengaruh terhadap kondisi alat berat yang beroperasi di area pertambangan tersebut. PT Kaltim Prima Coal (KPC) salah satu tambang batu bara terbesar di Indonesia yang sudah menerapkan digitalisasi pada proses operasinya. Tools yang digunakan adalah Fleet Management System (FMS) dan MineCare Maintenance System, dimana dapat melakukan monitoring dan identifikasi terhadap kualitas kondisi jalan. Dalam proses evaluasi dapat dilakukan secara real-time dengan cara memanfaatkan fitur notifikasi event (machine fault alert) sehingga memberikan informasi nilai parameter temperature pada sistem pengereman yang diterjemahkan sebagai anomali terhadap segmen jalan yang melebihi standar kemiringan jalan. Salah satu dampak yang terjadi adalah overheating pada system pengereman dimana operator tidak mengaktifkan Automatic Retarder Control (ARC) pada jalan turunan, selain itu juga berdampak terhadap Fuel Burn Rate (FBR) yang menagakibatkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih besar (FBR saat ARC aktif adalah 0 liter). Event dan segment jalan dapat langsung dikonfirmasi secara real-time pada system yang terintegrasi (MineCare & Dispatch). Dari pengamatan, seringnya event brake overheating terjadi pada segmen jalan CP725-CP757 (307m), melihat event ini team Condition Monitoring (Como) memberikan informasi ke team operation untuk menginstruksikan kepada operator untuk mengaktifkan ARC dan membuat rambu-rambu (Aktifkan ARC) pada segmen jalan tersebut sampai jalan tersebut dimodifikasi sesuai standard yang ditentukan. Dari hasil pemantauan secara real-time dan dilakukan analisan oleh team COMO makan event yang terjadi di segment tersebut berkurang sebanyak 60% yang artinya juga bedampak pada Fuel efesiensi, dan penurunan Physical Availability (PA) jika terjadi kegagalan pada komponen Final Drive.
OPTIMALISASI DISPOSAL OPD LOWWALL PADA ZONA RAWA SANGAT LUNAK DAN JENUH AIR BERDASARKAN REKOMENDASI GEOTEKNIK, PT. BARASENTOSA LESTARI, SINARMAS MINING Aries Gusti Umbu Dasa; Adittama Prasetya Nugraha; M. Okky Anriansyah
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 2 (2023): November
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i2.119

Abstract

Rencana operasi penambangan PT. Barasentosa Lestari (BSL), Sinarmas Mining tahun 2022 berada di Blok Belani yang terdapat 2 (dua) pit yaitu pit Pinang dan pit Satelit dan 3 (tiga) disposal yaitu disposal OPD Lowwall, disposal OPD Highwall dan disposal IPD Satelit. Karakteristik lokasi disposal OPD Lowwall sisi utara merupakan zona rawa dengan kandungan air yang tinggi. Dengan karakteristik material rawa tersebut, proses penimbunan di area ini akan memicu pergerakan rawa dan timbunan yang berdampak terhadap aspek keselamatan, lingkungan, produksi dan juga akan berdampak kepada eksternal dan citra perusahaan. Sehingga dibutuhkan perencanaan dan penanganan yang tepat agar kapasitas volume disposal bisa optimal. Analisis geoteknik dilakukan terhadap rencana optimalisasi disposal OPD Lowwall dengan pendahuluan investigasi base timbunan zona rawa menggunanakan uji CPTu untuk mengetahui insitu strength, zona tekanan pori yg berlebih (zones of excess pore pressure) batas material soft serta laju konsolidasi untuk memberikan batasan FoS yang aman (FoS > 1,3). Kondisi material disposal dengan kondisi undrained juga menjadi faktor dalam penentuan slope stability analysis. Rekomendasi geoteknik adalah membuat counterweight pada zona rawa disposal OPD Lowwall sisi utara agar kapasitas dapat dioptimalkan lagi dengan tambahan kapasitas 900 kbcm di RL+35 – RL+80 dengan overall slope 50. Tahapan awal adalah membuat parit yang mengelilingi zona rawa untuk release aliran creek dari timur ke barat. Kemudian dimulai dari utara pekerjaan cut dan remove material soft dengan ketebalan 4 m di RL+26 sebanyak 45 kbcm di zona rawa. Pekerjaan cut diikuti pekerjaan fill secara paralel dengan material fill yaitu hard clay. Pekerjaan fill dilakukan dengan ketinggian per 3 m dari base RL+26 sampai RL+35 sebanyak 87.600 bcm. 
INOVASI TEKNOLOGI UNTUK KONSERVASI SUMBERDAYA MINERAL: TANTANGAN DAN PELUANG Mabruri, Ibnu
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 6, No 1 (2024): April
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v6i1.95

Abstract

Technological innovation has become the key to improving mineral resource conservation worldwide. In this paper, we discuss the challenges and opportunities faced in developing technology for mineral resource conservation. One of the main challenges is the ever-increasing demand for mineral resources, which requires extraction technologies that are not environmentally friendly and can generate waste and pollution. However, efficient processing technology, mineral recovery and recycling technology, as well as the use of renewable energy in the mining industry, digital sensors and monitoring, and geographic information technology (GIS) have shown great benefits in reducing environmental impact and increasing resource use efficiency. In addition, appropriate policies and regulations, human resource skills enhancement, community awareness and acceptance, as well as mineral resource diversification and local community empowerment are also important factors in mineral resource conservation.