cover
Contact Name
Tetep
Contact Email
tevs_gaya@yahoo.co.id
Phone
+628973170949
Journal Mail Official
jurnalcss@institutpendidikan.ac.id
Editorial Address
Jalan Pahlawan Sukagalih no.32 Tarogong Kidul, Garut
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Journal Civics and Social Studies
ISSN : 26557304     EISSN : 26558963     DOI : https://doi.org/10.31980
Core Subject :
Jurnal Civicos (Civics and Social Studies) memiliki Scope dan Fokusnya antara lain pada bidang : 1. Pendidikan dan Pembelajaran 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Pendidikan Politik, Hukum dan Kenegaraan 4. Pendidikan IPS – Social Studies 5. Social Science 6. Humaniora 7. Ilmu Sosial Serumpun 8. Inovasi Pembelajaran 9. Pedagogik 10. Pendidikan Karakter 11. Multicultural Issues 12. Kajian Gender 13. Multimedia Pembelajaran IPS 14. Kajian Budaya
Arjuna Subject : -
Articles 305 Documents
Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Reciprokal Teaching Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Nur Rizqi Arifin; Budi Yasri
Journal Civics and Social Studies Vol 3, No 2 (2019): vol 3 nomor 2 tahun 2019
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.688 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v3i2.695

Abstract

Rendahnya hasil belajar merupakan salah satu masalah dalam penelitian ini, karena hasil belajar merupakan tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar dilatarbelakangi oleh berbagai faktor diantaranya penggunaan model pembelajaran oleh pendidik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji homogenitas, N-Gain, dan Uji-t. Penelitian ini menghasilkan simpulan sebagai berikut: 1) Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (Reciprokal Teaching) pada pengukuran awal (Pretest) dan pengukuran akhir (Postest) dengan rata-rata nilai pretest sebesar 49,33 dan rata-rata nilai posttest sebesar sebesar 83,33. Dengan nilai N.Gain hasil belajar peserta didik dari pretest ke posttest diperoleh angka sebesar 0,66. 2) Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe reciprokal teaching dengan yang menggunakan metode konvensional pada pengukuran akhir (posttest) dengan rata-rata nilai hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe reciprokal teaching pada pengukuran akhir (Posttest) sebesar 83,33. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pengukuran akhir (Posttest) sebesar 62,33 dan hasil uji t menghasilkan  sebesar 9,09 dengan  1,67 dapat disimpulkan bahwa  >  atau 9,09 > 1,67 (Ha diterima). Kata kunci: Model pembelajaran, Kooperatif Learning tipe Reciprokal Teaching, Hasil Belajar
Upaya Meningkatkan Pemahaman Kosep Tentang Sumber Daya Alam Dan Pelestariannya Melalui Penerapan Pendekatan Konstektual Lily Idawati
Journal Civics and Social Studies Vol 2, No 1 (2018): Journal CSS Vol 2 No 1 Tahun 2018
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.964 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v2i1.400

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada di lapangan bahwa hasil belajar siswa masih kurang memuaskan khususnya pada mata pelajaran IPA materi tentang sumber daya alam dan pelestariannya. Pada materi-materi sebelumnya, hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang kurang memuaskan sehingga untuk penelitian ini, penulis mencoba melakukan pre test dan hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh tidak mencapai KKM. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran guru kurang memperhatikan instrument pembelajaran yang mendukung, proses pembelajaran hanya berlangsung seperti LKS yang digunakan hanya berbentuk perintah, sehingga siswa kurang memahami. Metode penelitian ini digunakan dalam penelitian penelitian tindakan di kelas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 memperoleh nilai rata-rata 63.75, ini menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan 1 belum mencapai KKM. Pada siklus I pertemuan 2 memperoleh nilai rata-rata 68,13, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 2 masih belum mencapai KKM. Pada siklus II pertemuan 1 memperoleh nilai rata-rata 76,88, ini menunjukkan bahwa pada siklus II pertemuan 1 sudah mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan rata-rata 84,38, hal ini menunjukkan bahwa siklus II pertemuan 2 sudah mencapai 85% siswa dan memperoleh rata-rata di atas KKM. Berdasarkan persiapan pengajaran yang dilakukan semakin baik, dimana peneliti menggunakan pendekatan konstektual yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa terhadap percobaan-percobaan yang mereka lakukan sehingga proses belajar siswa pun semakin kondusif dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan ini membuktikan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penggunaan Media Film Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Reza - Gunawan; Tetep - -
Journal Civics and Social Studies Vol 3, No 1 (2019): vol 3 nomor 1 tahun 2019
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.415 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v3i1.590

Abstract

ABSTRAK_Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media film dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 6 Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode True Experimental. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan Tes, wawancara, observasi, dan  angket. Berdasarkan  hasil penyebaran angket penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1.Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebelum digunakan media film di kelas X SMA Negeri 6 Garut tergolong dalam kategori  sangat  rendah. 2.Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sesudah digunakan media film di kelas X SMA Negeri 6 Garut tergolong dalam kategori sangat baik. 3.Media film memiliki peranan yang positif dan signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas X SMA Negeri 6 Garut  berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi dan uji gain ternormalisasi hasil koefisien korelasi yaitu sebesar 32,9% dan sisanya sebesar 67,1% dipengaruhi oleh variabel lain.  Kata kunci: Media Pembelajaran Film, Motivasi Belajar, Mata Pelajaran PKn.
Meningkatkan Pemahaman Konsep Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok Melalui Penggunaan Alat Peraga Kubus Satuan Dalam Pembelajaran Matematika Putranto Sutrisno
Journal Civics and Social Studies Vol 2, No 1 (2018): Journal CSS Vol 2 No 1 Tahun 2018
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.144 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v2i1.395

Abstract

Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep volume kubusdan balok sertakemampuan guru dalam mendesain pembelajaran yang aktif,inovatif, kreatif dan menyenangkan.Penelitian dilandasi oleh pandangan Piagetyang beranggapan bahwa perkembangan kognitif dari setiap individu dibagimenjadi empat tahap dan setiap tahapnya memiliki karakteristik yang berbeda.Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsepvolume bangun ruang kubus dan balok melalui penggunaan alat peraga kubussatuan. Penelitian menggunakan metode PTK model Kemmis dan MC. Taggart.Terbukti penggunaan alat peraga kubus satuan dapat meningkatkan pemahamansiswa tentang konsep volume bangun ruang kubus dan balok. Dalam prosespembelajaran terdapat perubahan positif dari diri siswa, yaitu siswa memilikibanyak aktifitas, terjadi interaksi multi arah, dan antusias siswa dalampembelajaran menjadi lebih tinggi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan BelajarMengajar tentang konsep volume bangun ruang dengan menggunakan alat peragakubus satuan, berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, dantelah berhasil menciptakan situasi belajar yang kondusif yakni siswa terlibatsecara langsung pada proses pembelajaran, meningkatkan motivasi danpemahaman konsep siswa. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwasiswa menyukai pelajaran matematika khususnya pada penggunaan alat peragakubus satuan dalam pemahaman konsep volume bangun ruang kubus dan balok.Penggunaan kubus satuan sangat membentuk dalam meningkatkan aktivitas siswadalam pembelajaran. Pemahaman siswa tentang konsep volume bangun ruangkubus dan balok sangat terbantu dengan penggunaan alat peraga kubus satuan.Nilai pemahaman siswa pada siklus 1 pertemuan bernilai rata-rata 71,77, siklus 1pertemuan 2 sebesar 76,19, siklus 2 pertemuan 1 sebesar 80,69 dan siklus 2pertemuan 2 sebesar 91,73 berkategori sangat baik. Terdapat peningkatanpemahaman siswa sebesar 23,96
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya Nurmalawati - -
Journal Civics and Social Studies Vol 3, No 1 (2019): vol 3 nomor 1 tahun 2019
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.215 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v3i1.585

Abstract

Abstract—Penerapan Model Cooperative learning  tipe Snowball Throwing bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi Energi Panas dan Sifatnya. Subjek penelitian ini adalah siswa  kelas IV yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 15 perempuan dan 5 laki-laki.Di SD Negeri 3 Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus.Instrumen pengumpulan data berupa tes siklus, lembar observasi aktivitas guru, siswa dan lembar observasi sikap, kinerja siswa.Hasil penelitian ditemukan bahwa hasil belajar  siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata 46,65 pada tindakan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan yang cukup tinggi dengan perolehan nilai rata-rata 72,25 dan pada tindakan pembelajaran siklus III terjadi peningkatan dengan perolehan nilai rata-rata 83,75. Terdapat perubahan sikap dan kinerja siswa setelah tindakan pembelajaran dari kategori cukup menjadi baik. Penerapan  model  Snowball Throwing  mencakup lima komponen yaitu Cooperative learning, Investigation, Inquiry, Questioning dan Constructivism (pengelompokkan, penyelidikan, penemuan, pertanyaan dan pembentukkan). Disimpulkan bahwa penerapan model  Cooperative learning   tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar dan sikap siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri 3 Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.   Kata kunci: Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing, Hasil belajar
KONSEP GERAKAN MORAL MAHASISWA UNTUK MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI INDONESIA Dr Jamillah
Journal Civics and Social Studies Vol 1, No 1 (2017): Journal CSS VOL 1 NO 1 2017
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.418 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v1i1.79

Abstract

Perjuangan gerakan moral mahasiswa menciptakan sejarah tersendiri dalamketatanegaraan Indonesia, dimulai dari era 1970 an, 1980 an, 1990 an, dimana pada tahun1998 merupakan puncak terhadap pelengseran Soeharto, sehingga terjadi perubahan rezimdari orde baru menjadi reformasi. Pemikiran baru terhadap konsep gerakan moral mahasiswaadalah gerakan multi disipliner (Andrianto:2004), artinya bahwa kondisi realitas kebangsaansedang mengarah kepada perbaikan-perbaikan sistem di segala bidang, baik di bidang politik,ekonomi, budaya, ketahanan.Gerakan mahasiswa harus berkomunikasi dengan cita-cita besarini dan melakukan negoisasi terhadap semua lini, baik kalangan atas, maupun bawah.Strategi gerakan tersebut selaras dengan kacamata idealis gerakan mahasiswa, yaknigerakan mahasiswa mempunyai dua peran besar. Pertama, sebagai the agent of social control.Kedua, sebagai the agent of social change. Gerakan mahasiswa menjadi progresif, dinamis,refolusioner dan inklusif, jika, Pertama, proaktif merespons keadaan dan teguh pendirian.Kedua, melakukan dialog transformatif untuk menciptakan masyarakat komunikatif yangdemokratis. Ketiga, mendorong pada aktivisnya untuk membentuk kapasitas intelektual yangmemadai dan berjiwa intelektual organik.Gerakan perubahan besar-besaran dalam upaya membangun ketatapemerintahan yangbaik merupakan salah satu kajian demokratisasi dalam segala bidang pemerintahan, olehkarena itu perwujudan good governance semestinya dimulai dari pemerintah yang memilikikomitmen dalam upaya perubahan dan demokratisasi
Penerapan Model Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Dan Listrik Indah Nurhayati
Journal Civics and Social Studies Vol 2, No 2 (2018): Journal CSS Vol 2 No 2 Tahun 2018
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.571 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v2i2.485

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa padapembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).Beranjak dari hal tersebut makapermasalahan yang dicoba diatasi melalui penelitian ini adalah implementasimodel pembelajaran cooperative learning untuk meningkatkan hasil belajar siswasehingga pembelajaran bermakna bagi siswa.Subjek penelitian adalah siswa kelasIV sebanyak 30 orang siswa Penelitian ini dilaksanakan pada semester genaptahun pelajaran 2017/2018.Penelitian dilakukan dalam dua siklus 4 pertemuan.Siklus pertama dan kedua terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi,refleksi dan tindak lanjut. Data penelitian diperoleh melalui observasi, tes, diskusidan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis, diolah,dideskripsikan, didiskusikan dan dikaji ulang bersama-sama guru mitra,kemudian direfleksi sebagai bahan pertimbangan pada tindakan selanjutnya.Hasilpenelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melaluipembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPA di kelas IV dapat meningkatdengan baik. Siklus I Pertemuan 1 sebesar 61,33 dengan ketuntasan belajar63,33%. Siklus I Pertemuan 2 sebesar 64,28 dengan ketuntasan belajar 76,67%.Siklus II Pertemuan 1 sebesar 79 dengan ketuntasan belajar 86,67%. Dan Siklus IIPertemuan 2 sebesar 85,71 dengan ketuntasan belajar 96,67%
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPS Fitri Ayu Febrianti
Journal Civics and Social Studies Vol 3, No 2 (2019): vol 3 nomor 2 tahun 2019
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.842 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v3i2.696

Abstract

Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa menjadi masalah krusial dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu, perlu adanya upaya agar pembelajaran IPS dapat menstimulus siswa untuk berpikir kritis, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Adapun rumusan masalah dari penelitian ini,“apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS?”. Sementara itu,tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan populasi terbatas yaitu siswa kelas V SDN Tanjungsari. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik sampling jenuh, sehingga terdapat dua kelas yang dijadikan sebagai sampel, yaitu kelas VA yang berjumlah 20 orang dan VB yang berjumlah 20 orang. Kelas VA dijadikan sebagai kelas kontrol, dan mendapat model pembelajaran konvensional berbasis media gambar. Sementara itu, kelas VB dijadikan sebagai kelas eksperimen, dan mendapat model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes (pilihan ganda dan uraian), serta lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis secara statistik, diperoleh hasil thitung sebesar 2,89 dan ttabel dengan taraf signifikansi 5% (ɑ =0,05) sebesar 2,025. Dari hasil tersebut, maka dapat dinotasikan thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS. Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, model  pembelajaran kooperatif tipe NHT
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7E . Yasin
Journal Civics and Social Studies Vol 2, No 1 (2018): Journal CSS Vol 2 No 1 Tahun 2018
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.768 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v2i1.401

Abstract

Latar belakang masalah dari penelitian ini adalah hasil kajian danpengamatan langsung di SD Negeri Menteng Dalam 05 Kecamatan Tebet JakartaSelatan, hasil kajian dan pengamatan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaranIPA masih menerapkan metode konvensional, yaitu pembelajaran padaumumnya disajikan secara verbal atau dengan cara mendikte sehingga membuatsiswa pasif dan siswa tidak memiliki keterampilan IPA yaitu keterampilan prosessains siswa.Melihat latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan: (1) perencanaan pembelajaran model Learning Cycle 7E di kelasV SD Negeri Menteng Dalam 05 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, (2)pelaksanaan pembelajaran model Learning Cycle 7E di kelas V SD NegeriMenteng Dalam 05 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, (3) peningkatanketerampilan proses sains siswa dengan menerapkan model Learning Cycle 7E dikelas V SD Negeri Menteng Dalam 05 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan.Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakankelas model Kemmis dan Mc. Taggart dengan tiga siklus atau putaran kegiatan.Subjek penelitian ini adalah kelas V SD Negeri Menteng Dalam 05 KecamatanTebet Jakarta Selatan yang berjumlah 26 siswa. Hasil penelitian denganmenerapkan model Learning Cycle 7E menunjukkan bahwa dengan menerapkanmodel Learning Cycle 7E keterampilan proses sains dapat meningkat, hal ini dapatdilihat dari analisis setiap siklusnya, yaitu pada siklus I keterampilan proses masihdalam kategori sangat kurang terampil, kemudian pada siklus II ada padakategori kurang terampil dan siklus III ada pada kategori cukup terampil danterampil. Keterampilan proses sains yang diukur dalam penelitian ini adalahmerencanakan percobaan, menafsirkan hasil pengamatan dan menarikkesimpulan serta berkomunikasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebutdirekomendasikan kepada para guru untuk menerapkan model Learning Cycle 7Eagar keterampilan proses sains dapat meningkat dengan menerapkan metode yangbervariasi.
Pola Pembimbingan Guru PKN Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik Rima Rama Putri; Jamilah - -
Journal Civics and Social Studies Vol 3, No 1 (2019): vol 3 nomor 1 tahun 2019
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.663 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v3i1.591

Abstract

ABSTRAK-Pendidikan merupakan proses mengubah  tingkah laku anak didik agar menjadi dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan akan sekitar individu itu berada. Didalam pendidikan terdapat pola-pola yang dibentuk untuk menciptakan hubungan sosial yang berupa hubungan timbal balik antara peserta didik dan guru, yaitu proses diantara pendidik memberi informasi kepada peserta didik, dan sebaliknya seorang pendidik juga bisa memberikan informasi dari peserta didiknya yang terjadi dalam proses pembelajaran. Peranan guru menjadi sangat penting, khususnya guru PKn berperan sebagai pembimbing, pendidik, mengarahkan, serta membentuk moral, sikap dan perilaku peserta didik menjadi disiplin belajar. Dengan adanya pola pembimbingan guru yang baik dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik. Berdasarkan hal itu, penelitian ini akan menjawab “Bagaimana bentuk pola bimbingan guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik ?”. Tujuan penelitian ini adalah: (1) ingin mengetahui pola bimbingan guru  terhadap kedisiplinan belajar peserta didik kelas VII di SMP Negeri 3 Garut. (2) ingin mengetahui perubahan perilaku yang terjadi setelah memperoleh pola pembimbingan menyangkut kedisiplinan belajar pada peserta didik kelas VII di SMP Negeri 3 Garut. (3) ingin mengetahui hambatan  apa yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan kedisiplinan  belajar peserta didik kelas VII di SMP Negeri 3 Garut. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik-teknik pengumpulan data antara lain: observasi langsung, angket, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 3 Garut Kabupaten Garut sebanyak 350 orang dan dua orang guru PKn. Jumlah total sampel 72 orang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola pembimbingan guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SMP Negeri 3 Garut  dikategorikan tinggi (87%). Pola pembimbingan guru PKn mempunyai peranan yang sangat besar terhadap peningkatan kedisiplinan belajar peserta didik di SMP Negeri 3 Garut Kabupaten Garut.  Kata kunci: Pola Pembimbingan Guru PKn, Kedisiplinan Belajar

Page 3 of 31 | Total Record : 305


Filter by Year

2009 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 9 No. 1 (2025): Vol 9 No 1 tahun 2025 Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Civicos Vol 8 No 2 Tahun 2024 Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Civicos Vol 8 No 1 Tahun 2024 Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Civicos Vol 7 No 2 Tahun 2023 Vol 7, No 1 (2023): Vol 7 no 1 Tahun 2023 Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Civicos Vol 7 No 1 Tahun 2023 Vol 6, No 2 (2022): Vol 6 No 2 Tahun 2022 Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Civicos Vol 6 No 2 Tahun 2022 Vol 6, No 1 (2022): Vol 6 no 1 Tahun 2022 Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Civicos Vol 6 No 1 Tahun 2022 Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Civicos Vol 5 No 2 Tahun 2021 Vol 5, No 2 (2021): Volume 5 No 2 Tahun 2021 Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Civicos Vol 5 No 1 Tahun 2021 Vol 5, No 1 (2021): Volume 5 no 1 Tahun 2021 Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Civicos Vol 4 No 2 Tahun 2020 Vol 4, No 2 (2020): Call Paper Vol 4 no 2 Desember 2020 Vol 4, No 1 (2020): Call Paper Vol 4 No 1 Juni 2020 Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Civicos Vol 4 No 1 Tahun 2020 Vol 3, No 2 (2019): vol 3 nomor 2 tahun 2019 Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Civicos Vol 3 No 2 Tahun 2019 Vol 3, No 1 (2019): vol 3 nomor 1 tahun 2019 Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Civicos Vol 3 No 1 Tahun 2019 Vol 2, No 2 (2018): Journal CSS Vol 2 No 2 Tahun 2018 Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Civicos Vol 2 No 2 Tahun 2018 Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Civicos Vol 2 No 1 Tahun 2018 Vol 2, No 1 (2018): Journal CSS Vol 2 No 1 Tahun 2018 Vol 1, No 1 (2017): Journal CSS VOL 1 NO 1 2017 Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Civicos Vol 1 No 1 Tahun 2017 More Issue