cover
Contact Name
Jhon Wardie
Contact Email
jwardie@agb.upr.ac.id
Phone
+6281347216545
Journal Mail Official
jurnal-JSEA@agb.upr.ac.id
Editorial Address
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya, Indonesia Gedung L, Kampus UPR Komplek Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
J-SEA (Journal Socio Economic Agricultural)
ISSN : 16934784     EISSN : 27163318     DOI : -
Journal Socio Economics Agricultural (J-SEA) fokus pada naskah hasil penelitian, kajian pustaka, kajian buku, gagasan dan opini ilmiah bidang Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dengan berbagai perkembangannya secara menyeluruh.
Articles 148 Documents
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN SAWI (Brassica rapa var. Parachinensis L.) DI KELURAHAN KALAMPANGAN KECAMATAN SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA Josua, Baktiar; Sunaryati, Revi; Masliani, Masliani
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sayuran Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis L.) merupakan tanaman hortikultura dari jenis sayuran dimana bagian yang dimanfaatkan adalah daun-daun yang masih muda. Layaknya jenis sayuran lainnya, sawi juga memiliki berbagai macam manfaat dan kegunaan untuk kesehatan manusiawi. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Sawi termasuk sayuran daun dari keluarga Crucifeae yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Usahatani sayuran sawi dibudidayakan setiap tahunnya karena komoditas sayur sawi ini merupakan tanaman hortikultura yang menunjang perekonomian petani dengan masa tanaman yang cepat dan prospek kedepannya yang cukup menjanjikan dalam memberikan sumbangan pendapatan kepada petani di Kelurahan Kalampangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani sayuran sawi per satu kali musim tanam adalah sebesar Rp 754.523/petani/m2 dengan nilai rata-rata jumlah penerimaan sebesar Rp 1.249.750/petani/m2 dan nilai rata-rata biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari penyusutan alat sebesar Rp 327.627, sedangkan biaya variabel sebesar Rp.167.601 terdiri dari biaya benih sebesar Rp 27.200, biaya pupuk Urea Rp 6.617, biaya pupuk Phonska Rp 9.117, biaya pupuk NPK Mutiara Rp 30.667, biaya pestisida Rp 70.667 dan tenaga kerja Rp 23.333. Tingkat efisiensi usahatani sayuran sawi di Kelurahan Kalampangan adalah sebesar 2,52 artinya usahatani tersebut layak untuk dijalankan kembali dan menguntungkan karena penerimaannya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. ABSTRACT Mustard greens (Brassica rapa var. Parachinensis L.) is a horticultural crop of vegetable species in which the parts used are young leaves. Like other types of vegetables, mustard greens also have a variety of benefits and uses for human health. Apart from being used as vegetable food, it can also be used for treatment. Mustard is a leaf vegetable from the Crucifeae family which has high economic value. Mustard vegetable farming is cultivated every year because this mustard vegetable commodity is a horticultural crop that supports the farmers' economy with a fast crop period and the prospects for the future is quite promising in contributing income to farmers in the Kalampangan Village. The results showed that the average income of mustard vegetable farming per planting season was Rp 754.523 / farmer / m2 with an average value of income of Rp 1.249.750 / farmer / m2 and the average value of costs incurred consisted of fixed costs and variable costs. Fixed costs consist of depreciation of equipment amounting to Rp 327.627, while variable costs of Rp 167.601 consist of seed costs of Rp 27.200, Urea fertilizer costs Rp 6.617, Phonska fertilizer costs Rp 9.117, NPK Mutiara fertilizer costs Rp 30.667, pesticides costs Rp 70.667 and labor cost Rp 23.333. The level of efficiency or RCR of mustard vegetable farming in the village of Kalampangan is 2,52 meaning that the farm is feasible to run again and is profitable because its revenue is greater than the costs incurred.
PEMBERDAYAAN PERTANIAN LOKAL DALAM MENOPANG KEBERHASILAN PROGRAM FOOD ESTATE DI KALIMANTAN TENGAH Mukti, Abdul
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pembangunan Food estate di Kalimantan Tengah akan dilakukan dengan intensifikasi lahan pertanian yang sudah ada dengan cara meningkatkan indeks pertanaman. Pengagendaan ketahanan pangan tergantung keberadaan isu yang memang mengancam, keinginan politik aktor dalam sekuritisasi, bayangan keuntungan masa depan yang akan didapat, juga jejaring lokal dan nasional yang dibangun untuk mendukung proses tersebut, dan faktor yang memperlemahnya adalah kondisi politik yang kerap berubah. Terdapat disjungsi antara kebijakan terkait keamanan pangan dan bentuk-bentuk kemiskinan pangan yang dialami, dan menimbulkan keraguan atas konsistensi internal kebijakan. Akibat implementasi yang belum matang, capaian keberhasilan program MIFEE sebelumnya masih relatif lambat. Telah diidentifikasi sejumlah masalah dalam meningkatkan produksi beras, seperti penguasaan lahan, kesesuaian lahan, sistem air, infrastruktur, aksesibilitas faktor produksi, kelembagaan, dan kapasitas sumber daya manusia. Proyek modernisasi pertanian dalam skala luas di Merauke dan Bulungan bukanlah usaha menjaga ketahanan pangan, melainkan semata ekspansi agribisnis dalam skala luas. Solusi yang ditawarkan adalah bahwa pelaku utama pembangunan Food estate ini terutama adalah para petani setempat. Kewajiban pemerintah adalah membantu mereka dengan menciptakan iklim, di mana para pelaku pembangunan ini bersedia dan mampu melakukan pembangunan Food estate yang sukses sebagaimana yang diharapkan. Setiap petani mempunyai kebebasan memilih, jenis pembangunan Food Estate apa yang akan mereka lakukan, bagaimana caranya, dan bilamana pembangunan itu akan dilakukan, untuk apa hasilnya nanti akan digunakan, dan sebagainya. Pemerintah hanya mengarahkan hak pilih petani dengan mengatur keadaan yang ada di sekitar petani. ABSTRACT Food estate development in Central Kalimantan will be carried out by intensifying existing agricultural land by increasing the cropping index. The agenda for food security depends on the existence of a threatening issue, the political will of the actors in securitization, the image of future benefits that will be obtained, as well as local and national networks that are built to support this process, and the factor that weakens it is the changing political conditions. There is a disjunction between policies related to food security and the forms of food poverty experienced, and raises doubts over the internal consistency of the policy. Due to the immature implementation of the MIFEE program, the achievements of the previous MIFEE program were relatively slow. A number of problems have been identified in increasing rice production, such as land tenure, land suitability, water systems, infrastructure, accessibility of production factors, institutions, and human resource capacity. The large scale agricultural modernization project in Merauke and Bulungan is not an effort to maintain food security, but merely an expansion of agribusiness on a large scale. The solution offered is that the main actors in the development of this food estate are mainly local farmers. The government's obligation is to help them by creating a climate in which these development actors are willing and able to carry out successful Food estate developments as expected. Every farmer has the freedom to choose, what type of Food Estate development they will do, how, and when the construction will be carried out, what the results will be used for, and so on. The government only directs farmers' suffrage rights by regulating the existing conditions around the farmers.
EFEKTIVITAS BANTUAN PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN MELALUI KLASTER TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN TAMBAN CATUR KABUPATEN KAPUAS Saragih, Origen J.F.; Erlina, Yuni; Anggreini, Trisna
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the description of cluster rice farming in Warna Sari Village; analyzing the effectiveness of assistance to increase the cropping index through clusters to increase rice farming income in Warna Sari Village, Tamban Catur, Kapuas Regency. The research was conducted in the Warna Sari village subdistrict Tamban Catur Kapuas District, sampling methods intentionally that farmers who are members and actively participate in the program. To answer the research objectives, direct interviews were conducted with farmers who were equipped with a questionnaire that had been provided. The analysis used is the analysis of farm income; descriptive statistical analysis; paired sample t-test. The results of this study indicate that after the cluster program farmers can carry out two planting seasons in one year. The types of seeds used were Karang Dukuh local siam rice and Inpara 3 superior rice. The use of production facilities after the cluster was more efficient than before the cluster. The average income before the cluster was IDR. 16,060,893 and after the cluster was IDR. 35,833,943 with a difference of IDR. 19,773,050. Sig value. obtained is 0.02 <0.05, which states that the cluster is effective in increasing rice farming income in Warna Sari Village. Keywords: Income, Farming, Paddy Cluster, Effectiveness, Plantation Index.
ANALISIS KELAYAKAN PENGUMPULAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN SEWA ANGKUTAN ARMADA TRUK DI KECAMATAN KOTAWARINGIN LAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Putra, Ario Sandika; Elbaar, Evi Feronika; Anggreini, Trisna
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dan menganalisis kelayakan usaha pengumpul tandan buah segar Kelapa Sawit di Desa Sukabulin Kecamatan Kotawaringin Lama Kabupaten Kotawaringin Barat yang di analisis dengan metode analisis kelayakan finansial yaitu nilai bersih sekarang, tingkat pengembalian internal, rasio biaya manfaat, dan periode pengembalian modal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pedagang pengumpul, dan objek penelitian ini adalah usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit menggunakan sewa angkutan armada truk. Metode pengumpulan data dilakukkan dengan teknik wawancara dan observasi (pengamatan langsung). Teknik analisis data adalah analisis kuantitatif dilakukkan untuk menganalisis kelayakan aspek finansial usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit memiliki aspek pendukung seperti aspek hukum, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial dan lingkungan. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan hasil yang positif, sehingga usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit ini layak untuk diusahakan dan dapat dikembangkan untuk kedepannya. Hal ini ditunjukkan oleh hasil nilai bersih sekarang sebesar Rp 201.232.547, tingkat pengembalian internal sebesar 34,9%, rasio biaya manfaat sebesar 1,08% dan periode pengembalian modal 2,4 atau selama 2 tahun 4 bulan. Hasil analisis kelayakan finansial periode pengembalian modal yaitu 2 tahun 4 bulan. Nilai tersebut lebih pendek jika dibandingkan dengan umur dan target usaha yaitu selama 5 tahun. Sehingga pedagang pengumpul tandan buah segar Kelapa Sawit dapat menambah armada pengangkutan seperti truk, dengan membeli secara kredit maupun tunai, dan bekas maupun baru. ABSTRACT The purpose of research is find out the general picture and analyze the feasibilityof thebusiness of collecting palm fresh fruit In Sukabulin Village, Kotawaringin Lama District, West Kotawaringin Regency, which is analyzed by financial feasibility analysis method namely Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit Cost Ratio, and Payback Period. This research is quantitative research. The subject of this research is the collector trader, and the object of this research is the effort to collect fresh fruit containers of Palm Oil using truck fleet transportation leases. Data collection method is done by interview and observation techniques (direct observation). Data analysis techniques are quantitative analysis carried out to analyze the feasibility of financial aspects of palm oil fresh fruit collection efforts. The results of this study showed that the effort to collect fresh fruit marks of palm oil has supporting aspects such as legal aspects, market aspects, technical aspects, management aspects, and social and environmental aspects. The results of financial feasibility analysis show positive results, so that the effort to collect palm oil fresh fruit is worth trying and can be developed for the future. This is indicated by the Net Present Value of Rp 201,232,547, Internal Rate of Return, of 34.9%, Benefit Cost Ratio of 1.08% and Payback Period of 2.4 or for 2 years and 4 months. The result of financial feasibility analysis payback period is 2 years 4 months. The value is shorter when compared to the age and business target of 5 years. So that as a trader collecting palm fresh fruit Palm Oil can increase the transport fleet such as trucks, by buying on credit or cash, and second and new.
ANALISIS USAHA INDUSTRI JENANG BERAS DI KABUPATEN PONOROGO Afifah, Miftahul Dewi; Relawati, Rahayu; Widyastuti, Dyah Erni
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Salah satu olahan khas Kabupaten Ponorogo adalah Jenang Beras. Situasi pandemi Covid-19 menyebabkan ketidakpastian penjualan dan keuntungan usaha. Tujuan penelitian adalah 1) Menganalisis struktur biaya produksi usaha jenang beras di Kabupaten Ponorogo dan 2) Menganalisis keuntungan usaha jenang beras di Kabupaten Ponorogo. Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) di Kabupaten Ponorogo. Sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling atau dipilih secara sengaja yang telah memenuhi kriteria yakni memproduksi jenang beras, mempunyai tenaga kerja serta memiliki toko sendiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya, penerimaan dan keuntungan. Hasil penelitian ini adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh responden dalam satu bulan produksi yaitu Rp30.856.818,29 dan penerimaan rata-ratanya adalah sebesar Rp52.945.000,00, sedangkan keuntungan rata-rata yang diterima adalah sebesar Rp22.079.181,12 maka dapat disimpulkan usaha jenang beras ini menguntungkan bagi pengusaha. ABSTRACT One of the typical preparations of the Ponorogo Regency is Rice Porridge. The Covid-19 pandemic situation has caused uncertainty in sales and business profits. The research objectives were 1) to analyze the production cost structure of the rice porridge business in Ponorogo Regency and 2) Analyze the profit of the rice porridge business in Ponorogo Regency. The method of determining the location was done purposively in Ponorogo Regency. The sample in this study was carried out by purposive sampling or was chosen deliberately who met the criteria, namely producing rice porridge, having a workforce, and having their shop. The analysis used in this research is the analysis of costs, revenues, and profit. The result of this research is that the average cost incurred by the respondents in one month of production is Rp30.856.818,29 and the average income is Rp52.945.000,00, while the average profit received is Rp22.079.181,18 it can be concluded that this rice porridge business is profitable for entrepreneurs.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BIOFLOK (Studi Kasus Pada Dua Pembudidaya Lele Sangkuriang (Clrarias gariepinus) di Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya) Julpano, Andre; Yamani, Ahmad Zaki; Sunariyo, Sunariyo
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan lele sangkuriang menggunakan teknologi bioflok di Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya, metode pengolahan data pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, alat analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan usaha budidaya dengan kriteria R/C rasio, B/C Rasio, Break Event Point, dan Payback Pariod. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Sawball sampling. Hasil analisis menunjukan kelayakan usaha Pembudidaya I: R/C = 2,3 > 1; B/C = 1,8 > 1, BEP produksi 1.334 Kg, BEP harga sebesar Rp.12.511 dan Payback Pariod selama 4 bulan, sedangkan hasil analisis kelayakan usaha Pembudidaya II: R/C = 2,1 > 1; B/C = 1,1 > 1, BEP produksi sebesar 2.186 Kg, BEP Harga sebesar Rp.11.388 Payback Pariod selama 3,2 bulan. Berdasarkan hasil analisis kelaykanan tersebut maka usaha budidaya ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh kedua pembudidaya layak dan menguntungkan. ABSTRACT The research use done knowing feasibility analysis cultivation of cat fish use technology bioflok the district Jekan Raya in Palangka Raya city, the method processing of data as descriptive quantitative, analysis toll use a feasibility analysis cultivation with criteria as R/C ratio, B/C ratio, Break Event Point, dan Payback Pariod. The technique sampling in research is a Snawball sampling. The results of feasibility analysis first cultivation is R/C = 2,3 > 1; B/C = 1,3 > 1; BEP production as 1.334 Kg, BEP price of Rp. 12.511 and Payback Pariod during 4 month’s The results of feasibility analysis sound cultivation is R/C = 2,1 > 1; B/C = 1,1 > 1, BEP production as 2.186 Kg ; BEP price of Rp. 11.388, and Payback Pariod during 3,2 month’s
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA IKAN PATIN (Pangasius Sp) DALAM KERAMBA DI KELURAHAN PAHANDUT SEBERANG KOTA PALANGKA RAYA Fitri, Tia Arista; Maleha, Maleha
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan patin dalam keramba, Kelurahan Pahandut Seberang Kota Palangka Raya. Penelitian ini dilaksanankan dari bulan April-Juni 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi penelitian adalah purposive dan metode pengambilan sampel menggunakan metode simpel random sampling dengan jumlah responden 30 pembudidaya ikan. Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Data-data penelitian berdistribusi dengan normal, nilai koefisien determinasi 0,872 atau 87,2%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor produksi yang berpengaruh secara signifikan adalah modal, pakan dan frekuensi pemeliharaan, sementara pendidikan, usia, pengalaman, berpengaruh tidak signifikan terhadap produksi ikan patin dalam keramba. ABSTRACT This study aims to analyze the factors that influence the production of catfish in cages, Pahandut Seberang Village, Palangka Raya City. This research was conducted from April to June 2019. The method used in this study was the survey method. The method used in determining the location of the study is Purposive and the sampling method using a simple random sampling method with the number of respondents 30 fish farmers. The research data are normally distributed, the coefficient of determination is 0.872 or 87,2%. Based on the results of the study that the factors of production that have a significant effect are capital, feed, the maintenance intensity, education, age, experience, is not significant for the production of catfish in cages.
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TOMAT (Solanum Lycopersicum) DI KELURAHAN KALAMPANGAN KECAMATAN SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA Purba, Edu Wiranto; Yamani, Ahmad Zaki; Sunaryati, Revi
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis saluran, lembaga pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran, menganalisis margin, biaya, keuntungan dan efisiensi pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan. Sistem pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan yaitu saluran pemasaran I dari petani ke konsumen dan saluran pemasaran II dari petani ke pedagang pengumpul ke konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran yaitu pada saluran pemasaran I, fungsi fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko sedangkan saluran pemasaran II, fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko, standarisasi dan grading, fungsi pembiayaan. Pada saluran pemasaran I, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 0 (nol), biaya pemasaran total sebesar Rp. 370.532, keuntungan pemasaran sebesar Rp. 3.029.468, farmer share sebesar 0 (nol) persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 10,90 persen sedangkan pada saluran pemasaran II, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 10.578.125, biaya pemasaran total sebesar Rp. 1.346.127, keuntungan pemasaran yaitu petani sebesar Rp. 6.346.875 dan pedagang pengumpul sebesar Rp. 9.231.998, farmer share sebesar 0,375 persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 9,39 persen. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis saluran, lembaga pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran, menganalisis margin, biaya, keuntungan dan efisiensi pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan. Sistem pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan yaitu saluran pemasaran I dari petani ke konsumen dan saluran pemasaran II dari petani ke pedagang pengumpul ke konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran yaitu pada saluran pemasaran I, fungsi fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko sedangkan saluran pemasaran II, fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko, standarisasi dan grading, fungsi pembiayaan. Pada saluran pemasaran I, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 0 (nol), biaya pemasaran total sebesar Rp. 370.532, keuntungan pemasaran sebesar Rp. 3.029.468, farmer share sebesar 0 (nol) persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 10,90 persen sedangkan pada saluran pemasaran II, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 10.578.125, biaya pemasaran total sebesar Rp. 1.346.127, keuntungan pemasaran yaitu petani sebesar Rp. 6.346.875 dan pedagang pengumpul sebesar Rp. 9.231.998, farmer share sebesar 0,375 persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 9,39 persen. marketing costs of Rp. 370,532, marketing profits of Rp. 3,029,468, farmer share of 0 (zero) percent, and marketing efficiency of 10.90 percent while in marketing channels II, margin, cost, profit, share of farmers and tomato marketing efficiency in kalampangan village, namely marketing margin obtained Rp. 10,578,125 , total marketing costs amounted to Rp. 1,346,127, marketing profits were farmers amounted to Rp. 6,346,875 and collecting traders amounted to Rp. 9,231,998, farmer shares by 0.375 percent, and marketing efficiency of 9.39 percent.
KONDISI, PENDAPATAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN USAHA SARANG BURUNG WALET (Studi di Desa Rantau Katang, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah) Reza, Fahnur; Elbaar, Evi Feronika; Barbara, Betrixia
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Persepsi adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang diperoleh dengan mengetahui kondisi usaha sarang burung walet, mengetahui pendapatan usaha sarang burung walet dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan usaha sarang burung walet dengan menggunakan skala likert dan rumus pendapatan. Hasil persepsi masyarakat menunjukan bahwa kondisi usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang adalah: pola pemanenan dilakukan rata-rata sebanyak 6 kali dalam setahun, rata-rata memiliki satu buah bangunan yang telah diusahakan 3-4 tahun, dan produksi didominasi oleh kualitas A. Rata-rata pendapatan usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang sebesar Rp. 60.025.000 /tahun. Adapun rata-rata biaya total eksplisit adalah Rp. 3.775.000 dan penerimaannya adalah sebesar Rp. 63.800.000 /tahun. Persepsi masyarakat di Desa Rantau Katang terhadap keberadaan usaha sarang burung walet adalah berada pada kategori “netral” dengan total persepsi 774 yang berarti responden memiliki sikap netral terhadap keberadaan usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang. ABSTRACT Perception is a process of evaluating someone against a particular object. The public perception of the existence of swift’s nest business in Rantau Katang village was obtained by knowing the condition of swift's nest business, knowing the income of swift's nest business and knowing the community's perception of the existence of swift's nest business using the Likert scale and income formula. The results of public perception show that the condition of swift’s nest business in Rantau Katang Village is: harvesting patterns are carried out on average 6 times a year, on average have one building that has been cultivated 3-4 years, and production is dominated by quality A. The average income of swift’s nest business in Rantau Katang Village is Rp. 60,025,000 / year. The average total explicit cost is Rp. 3,775,000 and the receipt is Rp. 63,800,000 / year. The perception of the community in Rantau Katang village on the existence of swift’s nest business is in the "neutral" category with an total perception of 774, which means that respondents have a neutral attitude towards the existence of swift’s nest business in Rantau Katang Village.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA KARYA BERSAMA KECAMATAN PARENGGEAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR (Studi Kasus Pada Usahatani Sawit Rakyat Ibu Hj. Sunarsih) Kurniadi, Fery; Pordamantra, Pordamantra; Barbara, Betrixia
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This research was conducted to know the general description of the smallholder palm oil plantation farming of Mrs. Hj. Sunarsih in Karya Bersama Village and to analyze the financial feasibility of an oil palm plantation run by Mrs. Hj. Sunarsih. The research location was chosen purposively, namely Karya Bersama Village, Parenggean District, Kotawaringin Timur Regency based on the consideration that the most of population in Karya Bersama Village were their living in the agricultural and plantation sectors. Respondent of this research was Mrs. Hj. Sunarsih with consideration of smallholder palm oil plantation of Mrs. Hj. Sunarsih had oil palm trees with the same age were 11 years with this area was 10 hectares and it was the largest in Karya Bersama Village. This research only took the tree age of 11 years palm oil trees planted by Mrs. Hj. Sunarsih in 2009. The data analysis method in this research was qualitative analysis which was processed descriptively based on the result of observation and financial analysis which was processed quantitatively. The result of this research of the financial feasibility analysis of Mrs. Hj. Sunarsih’s oil palm farming during 11 years planting period showed that Mrs. Hj. Sunarsih deserves to be implemented. Based on the financial feasibility investment criteria as follow: a) NPV value at DF 6 % (NPV > 0) namely Rp 458.477.970 ; b) The IRR value is more than the 6 % interest rate on KUR Micro Bank BRI (IRR > i) namely 16,48 % ; c) Gross B/C > 1 namely 1,68 ; d) Net B/C value > 1 namely 2,97 ; and the payback period is relatively fast namely 6,98 (6 years 11 months).

Page 8 of 15 | Total Record : 148


Filter by Year

2018 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 1 (2025): Februari 2025 (Journal Socio Economic Agricultural) Vol. 19 No. 2 (2024): Agustus 2024 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 19 No. 1 (2024): Februari 2024 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 18 No. 2 (2023): Agustus 2023 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 18 No. 1 (2023): Februari 2023 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 17 No. 2 (2022): Agustus 2022 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 17 No. 1 (2022): Februari 2022 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 16 No. 2 (2021): Agustus 2021 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 16 No. 1 (2021): Februari 2021 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural Vol. 15 No. 2 (2020): Agustus 2020 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 15 No. 1 (2020): Februari 2020 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural Vol. 14 No. 2 (2019): Agustus 2019 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 14 No. 1 (2019): Februari 2019 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol 14 No 2 (2019): Journal Socio Economics Agricultural Vol 14 No 1 (2019): Journal Socio Economics Agricultural Vol. 13 No. 2 (2018): Agustus 2018 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol. 13 No. 1 (2018): Februari 2018 (Journal Socio Economics Agricultural) Vol 13 No 2 (2018): Journal Socio Economics Agricultural Vol 13 No 1 (2018): Journal Socio Economics Agricultural More Issue