cover
Contact Name
Canthing
Contact Email
salimasdi@yahoo.com
Phone
+6281225870059
Journal Mail Official
salimasdi@yahoo.com
Editorial Address
Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta Jl. Garuda Mas No. 03, Pabelan, Solo
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
SENI
ISSN : 23020644     EISSN : 23020644     DOI : seni
Core Subject : Art,
Jurnal chanting adalah jurnal berkala terbit 2 kali dalam setahun yang bertujuan untuk mewadahi dan mempublikasikan berbagai pengkajian dan konsep penciptaan desain, serta berbagai pemikiran tentang karya seni.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2019)" : 5 Documents clear
PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN TEMA KERARIFAN LOKAL GAMELAN JAWA DI DESA WIRUN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO SEBAGAI UNSUR DESAIN PERMUKAAN PADA BUSANA PESTA BERGAYA BOHEMIAN Deviana, Ojiezenia Della; Sulistiyowati, Amin
Canthing Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1311.105 KB)

Abstract

ABSTRAK Di wilayah Bekonang terdapat sebuah desa yang memiliki keunikan karena sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai pengrajin gamelan. Gamelan adalah seperangkat alat musik di Jawa yang terdiri dari berbagai ricikan atau waditra (instrumen) yang menghasilkan lagu atau gending. Desa Bekonang juga merupakan sentra kerajinan batik tulis. Membatik menjadi kegiatan sampingan bagi kaum pria dan wanita di desa tersebut. Dalam pembuatan karya Tugas Akhir ini, Penulis ingin memperkenalkan kearifan lokal Desa Bekonang berupa gamelan yang dituangkan melalui motif batik. Kata kunci : Kearifan Lokal Gamelan Jawa.
TRADING CARD GAME BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI MEDIA EDUKASI CINTA TANAH AIR DI SD NEGERI JATI 3 KARANGANYAR Sugiharjanto, Asto Adi
Canthing Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1369.483 KB)

Abstract

Bhinneka Tunggal ika merupakan motto atau semboyan yang di gunakan oleh Bangsa Indonesia, bila diterjemahkan berbeda beda tetapi tetap satu. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara republik indonesia. Bhinneka Tunggal Ika seperti yg tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 dan dipertegas dalam Undang-Undang RI No 24 Tahun 2009 tentang bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan dengan tujuan: memperkukuh persatuan Indonesia, mendorong timbulnya kesadaran tentang pentingnya pergaulan demi persatuan dan kesatuan, meningkatkan identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, danmeningkatkan nilai kegotongroyongan dan solidaritas. Tujuan penelitian ini jangka panjangnya guna menumbuhkan rasa cinta tanah air, hal ini perlu sekali ditanamkan cinta sejak dini pada usia anak sekolah dasar. Media permainan kartu yang dekat dengan dunia anak sekolah dasar guna mengenalkan tentang keberagaman nusantara baik ras, suku, seni dan budaya, kuliner, ragam destinasi wisata yang ada di Indonesia. Perkembangan dari pemainan kartu sekarang ini adalah Trading Card Game atau disingkat TCG yang merupakan permainan kartu yang menggunakan kartu berseri. Daya tarik TCG adalah kombinasi dari keinginan pemain untuk mengoleksi kart-kartu yang unik dan permainan yang merangsang pengaturan strategi dan pemahaman contens dari informasi yang di tampilkan pada kartu. Metode yang digunakan untuk memenuhi target adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif diskriptif, obyek-obyek wisata, macam kuliner, warisan-warisan budaya peninggalan sejarah sebagai obyek kajiannya, lewat studi pustaka, pengamatan, wawancara dan dipelajari kemudian diolah menjadi menarik sehingga dapat diaplikasikan pada produk kartu permainan yang diproduksi dengan cetak digital. Dengan menambahkan narasi atau informasi yang cukup mendetail namun singkat sehingga dapat memberikan pengetahuan pada generasi muda.Kata kunci : Bhinneka Tunggal Ika, Media, Trading Card game
BLUE LAVA IN COCKTAIL DRESS Avenza R, Dinantiar
Canthing Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1387.302 KB)

Abstract

Dinantiar Avenza Rastaffara. 201530300187. 2018. Blue Lava In Coctail Tugas Akhir Desain Prodak Tekstil Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta. Kesadaran akan Industri Fashion yang berkembang pesat sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi yang membuat Industri Fashion ditantang untuk menciptakan produk baru, serta penerapan teknologi AI (Artificial Intelligence) di dalam Adi Busana yang mampu menciptakan busana masa depan yang ramah lingkungan dan meningkatnya motif serta busana dengan corak moderen yang mengikis corak lokal.Merancang busana pesta dengan gaya moderen menggunakan tehnik moderen yang berkembang luas dikombinasikan dengan corak dan filosofi lokal yang Adi Luhung, menjadi media untuk melestarikan budaya serta mengenalkan budaya dan kekayaan lokal yang ada kepada generasi muda yang dapat digunakan dalam sebuah kesempatan atau acara pesta.Hasil akhir rancangan busana pesta dengan tema ?Blue Lava In Coctail? diharapkan mampu menjadi inovasi baru dalam gaya berbusana yang artistic dan mampu menarik generasi muda untuk kembali menggunakan corak lokal dalam berbagai kesempatan. Harapan dari hasil akhir selain menarik minat generasi muda untuk kembali menggunakan corak lokal juga untuk menjembatani mereka tampil  unik dalam balutan busana artistik. Kata kunci : Lurik Peranakan biru, pattern magic, Fabric Manupulasion, dan Abstrac lava.
PERANCANGAN DESAIN STRUKTUR PADA TENUN BERTEMA MOTIF UKIRAN TORAJA YANG DI TERAPKAN PADA BUSANA PESTA Pramista, Flavio Kwigo Yusan; Sulistyati, Apika Nurani
Canthing Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.584 KB)

Abstract

Sumber ide pembuatan karya ini adalah ukiran khas Tanah Toraja yaitu Pa?teddong. Pa?teddong berasal dari kata Tedong yang dalam bahasa Toraja berarti Kerbau.Ukiran ini mnyerupai seekor kerbau. Di Toraja , kerbau adalah binatang peliharaan yang utama.  Bagi masyarakat Toraja, kerbau mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai mas kawin, bahan pengolah sawah, alat transaksi jual beli masyarakat Toraja. Dan sebagaai korbaan persembahan kepada Dewa atau Leluhur.Kata kunci : Pa?teddong
WAYANG UKUR KARYA SUKASMAN STUDI EKPLORASI BENTUK Salim, Salim
Canthing Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.76 KB)

Abstract

RINGKASANNaskah ini berjudul ?Studi Karya Tentang Eksplorasi Formasi Ukuran? pada bentuk wayang kulit itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan Masalah yang dirumuskan, mereka adalah bagaimana penampilan ide Sukasman dalam berkreasi Wayang Ukur, bagaimana sosok membentuk dan bentuk Sunggingan dari wayang Ukur dan bagaimana makna simbolis dari bentuk Wayang Ukur adalah dalam penciptaan Sukasman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk memahami bentuk Wayang Ukur dari Sukasman. Pendekatan yang digunakan adalah estetika untuk menggambarkan karya-karya Wayang Ukur dari Ciptaan Sukasman. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis interpretasi. Simbol teori Geerts di buku "The Interpretation Culture" digunakan secara struktural yang terdiri dari fase analisis tokoh, makna simbolik, dan fase kesimpulan. Selain melakukan analisis terhadap beberapa karya Wayang Ukur dari Penciptaan Sukasman. Akhirnya dapat dipahami bahwa hasil temuan dalam penelitian ini. Itulah keberadaan Wayang Ukur yang merupakan ciptaan baru wayang yang diciptakan oleh Sukasman sejak tahun 1974, dengan melakukan perubahan pada bentuk dan teknik kerajinan belajar yang menekankan pada bentuk yang jelas dari wayang kulit Purwa gagrag Yogyakarta dan Surakarta. Jika dilihat dari seni lukis dan sudut pandang pahatan, Sukasman mencari bentuk presentasi yang terus menerus baru untuk membangkitkan perasaan ketidakmungkinan untuk presentasi, ketidakmungkinan adalah estetika khusus baginya. Dalam menciptakan karya Wayang Ukur, Sukasman selalu peduli pada seni patung dan prinsip melukis, di antaranya adalah komposisi, warna, dan keseimbangan. Ia telah melakukan sekularisme wayang kulit pementasan wayang, karena Sukasman tidak hanya mendistorsi bentuk wayang kulit, tetapi juga mengubah pementasan wayang kulit. Sukasman telah menempatkan pesinden atau penyanyi yang menghadap penonton, panggung diatur dengan rasa seni melukis dan memahat, penempatan lampu dianggap oleh kilat, sehingga Kesan warna bisa diubah sesuai keinginan.  Kata Kunci : Wayang Ukur, creativity, changing.

Page 1 of 1 | Total Record : 5