Jurnal Teknodik
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005"
:
10 Documents
clear
ANALISIS SKENARIO TELEVISI DAN TV PENDIDIKAN
Oos M Anwas
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (83.261 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.539
Kualitas skenario memiliki kontribusi terhadap mutu acara TV/ film, termasuk program pendidikan. Hal ini penting karena kenyataanya produk TV/film lokal kita masih sulit bersaing dengan produk asing. Tulisan ini melakukan analisis/kajian literatur dan empirik terhadap skenario TV termasuk program pendidikan. Hasil analisis dari beberapa sumber dan pengalaman empirik diketahui bahwa kelemahan skenario antara lain: keterbatasan wawasan penulis terhadap substansi tuntutan skenario, alur cerita kurang variatif dinamis, penokohan yang terkesan datar, penggunaan bahasa, serta penghargaan terhadap penulis yang masih kurang. Sementara itu penulisan skenario untuk program pendidikan di samping aspek tadi, penulis terjebak pada penyampaian substansi materi pembelajaran sehingga mengabaikan aspek estetika, memaksakan membuat alur cerita dari substansi materi yang kurang pas, serta memindahkan ruangan kelas ke layar TV. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil skenario yang bermutu perlu kesadaran semua pihak, bahwa peningkatan mutu acara TV lokal agar bisa bersaing dengan produk asing harus dimuali dengan skenario yang bermutu.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KREATIVITAS SISWA DALAM MENGOLAH MAKANAN
Sri Kawuryan Hastowati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (111.371 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.596
//  The objective of the research is to study correlation between knowledge of nutrition and learning motivation with student creativity in a food process. The research carried out at Public Senior Vocational School (SMKN) in Jakarta, with 90 respondents selected by using cluster random sampling. The research concludes that there are positive correlation between knowledge of nutrition with student creativity in a food process, with ry1 = .728 and 1 499.4316.91ˆ XY  , and there is a positive correlation between learning motivation with student creativity in a food process, with ry2 =.863 and Y ˆ =25.021+ 1.516X2. Furthermore, there is a positive correlation between those two independent variables with student creativity in a food process, with Ry.12 = .971 and =5.354+1.559X1+ 1.543X2.// //
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TERBUKA/JARAK JAUH
Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (107.099 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.535
The idea of implementing Distance Education (DE) is to educationally serve the people who cannot be served by the existing face-to-face educational institutions due to one and some other reasons. Some of the constraints faced, as generally exposed, are in term of geographical distance and difficulty, transportation, time, limited budget, and physical disadvantages. In the very beginning stage, the learners of DE programs were adults. In the later development, DE institutions serve people not only adults but also those who are still at the school-age stage, from kindergarten to higher education. Not only the learners vary but also the technology/media used to deliver the learning contents, from the very old one (print technology) to the newest one (electronic technology). Currently many distance education institutions in developing countries use printbased technology as the main DE medium as the use of communications technologies is often cost-prohibitive. Almost all institutions in the Southeast Asian Countries that have already implemented distance education approach in their educational development still use print technology as a very important medium in delivering the programs. Even though some countries have used the internet technology as another potential alternative in delivering their distance learning contents. In this paper, the discussion will focus on the use of technologies in delivering distance learning contents, starting from print up to internet technologies.
STUDI EVALUATIF UJI COBA PENAYANGAN PROGRAM TELEVISI/VIDEO PEMBELAJARAN TENTANG “TINGKAH LAKU PUBERTASâ€
nfn Waldopo
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (106.551 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.540
Anak memasuki usia remaja sangat membutuhkan informasi yang berkaitan dengan perubahan-perubahan yang akan yang sedang terjadi pada dirinya (perubahan fisik maupun perubahan psikis) yang mana hal ini kadang-kadang tidak atau kurang disadari oleh para orang tua. Kesimpulan ini merupakan salah satu temuan penting dari hasil ujicoba penayangan program Televisi/Video Pendidikan yang berjudul “Tingkah Laku Pubertasâ€. Dari 160 siswa kelas III SLTP yang menjadi responden, lebih dari 90% menyatakan bahwa mereka baru menyadari tentang adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya, baik perubahan yang bersifat fisik maupun psikis setelah menyaksikan tayangan program. Padahal informasi yang demikian seharusnya jauh-jauh hari sudah diinformasikan oleh para orang tua kepada putra- putrinya. “Tingkah Laku Pubertas†merupakan salah satu program video/televisi pendidikan tentang Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi produksi kerja sama antara Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (PUSTEKKOM DEPDIKNAS) dengan SEAMEO-RECSAM (Organisasi Menteri Pendidikan negara-negara Asia Tenggara di bidang sains dan matematika). Program yang berdurasi sekitar 25 menit ini merupakan program video/televisi pendidikan dengan sasaran anak-anak menjelang usia remaja (siswa SLTP Kelas III atau SLTA kelas I).
MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) KE DALAM PROSES PEMBELAJARAN: Apa, Mengapa dan Bagaimana?
Uwes Anis Chaeruman
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (183.354 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.536
Hidup dalam era informasi di abad 21 ini merupakan kenyataan. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan era global saat ini. Untuk mendorong kesiapan SDM di era global melalui pendidikan di sekolah, pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran perlu dilakukan untuk 1) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; 2) mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT literacy) itu sendiri; dan 3) untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran. Dalam prakteknya, belum semua guru memahami apa yang dimaksud dengan mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran. Makalah ini memaparkan tentang apa, mengapa dan bagaimana integrasi TIK dilakukan dalam proses pembelajaran di sekolah
TUJUAN PENDIDIKAN DAN HASIL BELAJAR: DOMAIN DAN TAKSONOMI
nfn Purwanto
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (85.829 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.541
Tujuan pendidikan merupakan perubahan perilaku yang direncanakan dalam aktivitas belajar mengajar. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai dari aktivitas belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar diukur untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar harus paralel dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang dicapai setelah anak mengikuti proses belajar mengajar. Anak mempunyai potensi dalam perilaku psikologis yang dapat dididik dan diubah perilakunya. Potensi itu adalah domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar merupakan usaha membuat perubahan perilaku dalam domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain dalam perilaku psikologis bukanlah kapasitas tunggal. Untuk tujuan pengukuran, domain hasil belajar disusun secara hirarkhis dalam tingkat-tingkat mulai tingkat terendah dan sederhana hingga tertinggi dan paling kompleks. Domain kognitif dapat diklasifikasikan menjadi tingkat hafalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Domain afektif terdiri dari tingkat penerimaan, respons, penilaian, organisasi dan karakterisasi. Domain psikomotorik dapat diklasifikasikan menjadi persepsi, kesiapan, respons terbimbing, mekanisme, respons kompleks, adaptasi dan keaslian.Â
“DILEMA†PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI (ICT) UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
Jaka Warsihna
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (80.805 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.537
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat berdampak pada berbagai sendi kehidupan manusia. Salah satu sektor kehidupan yang mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi tersebut adalah pendidikan. Tidak diragukan lagi dan sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi dapat didayagunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai negara sudah memanfaatkan teknologi tersebut untuk pendidikan. Menurut UNESCO dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan dalam pemanfaatan ICT untuk pendidikan. Satu, negara yang memanfaatkan ICT sudah terintegrasi dalam pembelajaran di kelas, dua negara yang sudah mempunyai perencanaan dan memulai melaksanakan, tiga negara pemula memanfaatkan ICT untuk pendidikan, tetapi belum ada perencanaan dan secara individu sudah mulai memanfaatkan. Indonesia termasuk negara yang kelompok ketiga, yaitu baru mulai memanfaatkan, namun belum ada perencanaan secara nasional baru secara individu atau kelompok kecil yang sudah memanfaatkanya
SAMPLING DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN
Rini Susanti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (89.341 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.543
Penelitian dalam ilmu pendidikan dapat berupa kualitatif maupun kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, data dikumpulkan dengan mengukur variabel dari subjek penelitian untuk mendapatkan data yang objektif, bebas nilai dan teruji. Proses pengumpulan dapat dilakukan atas seluruh subjek yang dinamakan populasi atau atas sebagiannya yang disebut sampel. Jika data dikumpulkan dari sampel, maka sampel harus dipilih dari populasi sebelum pengumpulan data. Pemilihan sampel dari populasinya dinamakan sampling. Sampling dapat dilakukan secara random atau tidak. Keduanya berbeda dalam peluang semua subjek terpilih menjadi anggota sampel. Dalam sampling random, seluruh subjek populasi memiliki peluang yang sama, sedang dalam sampling nonrandom tidak. Sampling random dapat dijalankan dalam tiga langkah: menentukan kesalahan sampling, menentukan jumlah sampel, dan menggunakan teknik sampling yang tepat. Menurut karakter populasi, sampling random dapat berupa : sederhana, berstrata atau kluster. Menurut alasan sampling, sampling nonrandom dapat berupa : purposif, kuota, insidental, ketersediaan atau sistematik.
MEMAHAMI ALGORITMA PEMOGRAMAN (Analisis Pembelajaran dalam Implementasi Software)
Yuni Sugiarti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (101.453 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.538
Kenyataan menunjukan bahwa pembelajaran pemograman komputer masih banyak yang mengalami kesulitan baik secara teori ataupun praktek. Akibatnya kurang mengahayati atau memahami konsep-konsep pemograman dan kesulitan mengaplikasikan pemograman komputer untuk aplikasi bisnis, pendidikan, game, dll. Salah satu cara pembelajaran pemograman komputer adalah dituntut untuk membiasakan menggunakan algoritma. Algoritma yaitu urutan langkah atau tahapan-tahapan berhingga untuk memecahkan masalah logika/matematika, dimulai dengan mendefinisikan masalah, menentukan solusi, memilih algoritma, menulis program, menguji program, menulis dokumentasi sampai merawat program atau maintenance. Tulisan ini menganalisis secara teoritis pembelajaran pemograman komputer menggunakan algoritma, serta implementasinya dalam kasus konversi software engeenering dikonversi ke sistem data base.
ICT UNTUK PENDIDIKAN TERBUKA JARAK JAUH
Nurdin Ibrahim
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (74.808 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.534
Perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan merupakan dua permasalahan dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Di sisi lain perkembangan IPTEK telah meciptakan globalisasi dalam berbagai sector yang perlu diwaspadai oleh bangsa Indonesia. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut perlu dikembangkan dan diniati dengan sungguh-sungguh melalui upaya yang inovatif dalam mengaplikasikan berbagai perkembangan IPTEK dalam mengoperasionalkan pendidikan dan pembelajaran. Untuk itu, sudah saatnya untuk mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) khususnya internet untuk pembelajaran terutama pada sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh di Indonesia. Memanfaatkan berbagai macam dan jenis sumber belajar baik berupa modul cetak dan non cetak yang berbasis ICT, memungkinkan perluasan kesempatan belajar yang bermutu bagi penduduk Indonesia yang berusia sekolah dan berkeinginan melanjutkan kembali pendidikan pada perguruan tinggi.