cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006" : 10 Documents clear
VARIABEL DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN nfn Purwanto
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.876 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.554

Abstract

Pengumpulan data dalam penelitian pendidikan harus mempertimbangkan dua hal : 1) Dari siapa data di peroleh. Pertanyaan ini berhubungan dengan objek yang mempunyai sifat yang akan diukur yang dikenal sebagai reponden. 2) Karakteristik apa yang akan diukur. Responden mempunyai kesamaan dalam satu karakteristik sehingga menjadi satu populasi. Untuk memperoleh penyederhanaan dalam pengumpulan data mungkin pengumpulan tidak dilakukan atas populasi tetapi atas sampel. Di samping responden mempunyai kesamaan dalam satu karakteristik, antara responden mempunyai perbedaan dalam karakteristik yang lain yang disebut variabel. Data variabel dikumpulkan dengan mengukur kepemilikan variabel pada responden
BIOLOGI KOMUNIKASI MELALUI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENUJU AKSELERASI PEMBELAJARAN * Deni Darmawan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.364 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.545

Abstract

Biologi Komunikasi merupakan cabang Ilmu Komunikasi yang memiliki bidang garapan khusus terhadap upaya-upaya penjelasan mengenai fenomena dibalik fenomena psikologi. Bidang garapan ini sangat penting untuk lebih banyak dikaji secara mendalam khususnya melalui penelitian-penelitian yang sifatnya eksperimental/laboratorium. Sehingga Biologi Komunikasi ini dapat menjadi Mata Kuliah Khusus pada Program Studi Komunikasi di kemudian hari. Salah satu temuan yang sangat penting dari penelitian, yaitu ditemukannya bukti mengenai perilaku biologi komunikasi yang terjadi di dalam otak manusia, dalam hal ini peserta didik. Perilakuperilaku tersebut ditunjukkan melalui bukti-bukti proses komunikasi yang dilakukan oleh bagian-bagian spesifik otak ( Frontal (F); Temporal (T); Parasagital (P); Occipital (Oc); dan Central (C)) khususnya ketika peserta didik melakukan aktivitas belajar dalam bentuk mengamati, memahami, mendengar, dan melakukan kecenderungan bertindak. Masing-masing bagian spesifik otak tersebut melakukan transfer informasi yang berasal dari luar individu, khususnya stimulus yang dikemas dalam bentuk media yang berbasis Teknologi Informasi, sebagaimana yang banyak ditemui dalam bentuk model-model pembelajaran dewasa ini ( Computer Based Instruction : Drill, Tutorial, Simulasi, dan Permainan); ataupun yang dikemas dengan pemanfaatan ICT ((Information Communication and Technology) di sekolah-sekolah.Temuan penelitian ini secara praktis bisa diaplikasikan pada kelompok bidang studi sosial maupun bidang eksakta mulai jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Pendidikan Tinggi.
PERKEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH Edy Mulyana; Asep Saepudin
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.537 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.550

Abstract

Walaupun istilah teknologi informasi dan sistem informasi seringkali dipertukarkan penggunaannya, namun keduanya memiliki nuansa arti yang sama, yaitu bagaimana sebuah organisasi berusaha untuk menggunakan perangkat komputer, aplikasi, dan sarana telekomunikasi untuk meningkatkan kinerjanya secara signifikan. Ditinjau dari segi pengertiannya, sistem informasi dapat dianalogikan sebagai sebuah permintaan (demand), dimana kebutuhan akan sarana pengolahan data dan komunikasi yang cepat dan murah. Sedangkan teknologi informasi merupakan jawaban (supply) terhadap kebutuhan tersebut dalam bentuk penciptaan produk-produk berbaru teknologi perangkat keras dan perangkat lunak. Teknologi Informasi sebagai sebuh alat dapat digunakan pada berbagai bidang dan unit kerja. Pemanfaatan Teknologi informasi pada bidang pendidikan, selain efektif digunakan pada program pendidikan jarak jauh (distance educational) juga memenuhi karakteristik sebagai sebuah inovasi bagi pengembangan pendidikan yang relatif ajeg baik aspek: relative advantage, compability, Complexity, Triability, maupun Obsevability.nya.  
TEAM-BASED LEARNING; “SEBAGAI SALAH SATU PENDEKATAN METODA PENGAJARAN YANG EFEKTIF” Falahah Falahah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.683 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.546

Abstract

Team-based Learning (TBL) adalah salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk menyampaikan materi pengajaran secara lebih efektif, khususnya pada kelas yang siswanya berjumlah banyak (kelas besar). Kekuatan TBL terletak pada usaha membangun motivasi belajar mandiri dan iklim kerja kelompok sehingga siswa dapat mempelari materi atau topik bahasan secara lebih efektif, menarik, tidak membosankan dan dapat memahami mulai dari konsep hingga implementasinya. Sasaran ini dapat dicapai dengan menerapkan sejumlah langkah dan metoda yang intinya adalah pengelolaan kelompok belajar, penugasan baik secara mandiri maupun berkelompok serta sistem penilaian yang membuat para siswa dapat mengeksplorasi kekuatannya sebagai individu maupun sebagai anggota dari satu kelompok.
PENGEMBANGAN KUALITAS SDM (GURU) DI MADRASAH Waldopo Waldopo
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.696 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.551

Abstract

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka keberadaan Madrasah diakui sama dengan sekolah-sekolah yang selama ini dikelola Depdiknas yaitu sebagai salah satu subsistem pendidikan nasional. Dengan demikian, MI sama dengan SD, MTs.dengan SMP dan MA dengan SMA. Sehubungan dengan hal tersebut Madrasahpun juga harus didesentralisasikan sebagaimana SD, SMP maupun SMA yang selama ini dikelola secara terpusat oleh Depdiknas. Untuk mengantisipasi masalah ini, Departemen Agama melalui MESA (Madrasah Education Sub Sector Assesment) melakukan studi menyeluruh tentang pengelolaan Madrasah untuk melihat kesiapan Madrasah jika pengelolaannya diserahkan ke daerah. Studi dilakukan dengan melihat dokumentasi, mewawancarai pakar, pejabat, praktisi lapangan dan lain-lain. Sebagai sampel dikunjungi 6 lokasi guna melihat kondisi riil Madrasah, mewawancarai para guru dan kepala Madrasah, serta melakukan diskusi terfokus (Focus Group Discussion) dengan pejabat daerah seperti para Ka Kanwil Depag dan Kepala Kantor Departemen Agama, para pejabat Propinsi dan Kabupaten/Kota yang membidangi masalah anggaran dan perencanaan. Selain itu dilakukan observasi dan wawancara dengan para pengelola MDC (Madrasah Development Center) CLRC (Common Learning Resources Center) dan pengelola Madrasah Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, para pejabat di daerah cenderung merasa “belum siap” jika Madrasah didesentralisaikan dan kedua, kondisi SDM (lhususnya Guru) yang ada di Madrasah belum seperti yang diharapkan.
STUDI EV STUDI EV STUDI EV STUDI EV STUDI EVALUA ALUA ALUA ALUA ALUATIF PEMANF TIF PEMANF TIF PEMANF TIF PEMANF TIF PEMANFA A A A AA A A A AT T T T TAN AN AN AN AN VIDEO PENDIDIK VIDEO PENDIDIK VIDEO PENDIDIK VIDEO PENDIDIK VIDEO PENDIDIKAN SEK AN SEK AN SEK AN SEK AN SEKOL OL OL OL OLAH AH AH AH AH D D D D DAL AL AL AL ALAM PROSES PEMBEL AM PROSES PEMBEL AM PROSES PEMBEL AM PROSES PEMBEL AM PROSES PEMBELAJAR AJAR AJAR AJAR AJARAN Oos M Anwas
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.61 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.547

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan media video pendidikan sekolah sebagai media pembelajaran. Adapun aspek yang diteliti meliputi aspek: media, pembelajaran, dan materi. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas III SMP pada mata pelajaran Biologi dan Fisika. Hasil analisa data menunjukan bahwa ketiga aspek dalam media video cukup baik. Yang perlu digarisbawahi dari hasil pembahasan diketahui bahwa siswa lebih tertarik pada objek visual yang relatif unik, dan jarang mereka temukan, serta benda-benda yang abstrak yang disajikan melalui media tersebut. Mereka seolah menemukan suasana belajar yang baru dan lebih kondusif dibandingkan dengan belajar tanpa media. Oleh karena itu sebagai rekomendasinya, media video/televisi perlu terus dikembangkan dan disebarluaskan ke sekolah-sekolah untuk dimanfaatkan dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik media tersebut.
HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMA PROGRAM BLOCK GRANT KECAKAPAN HIDUP Nurdin Ibrahim
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.158 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.552

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar bahasa Inggris antara siswa yang memperoleh Block Grant dan yang tidak memperoleh Block Grant. Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri Jakarta yang mendapat Block Grant Kecakapan Hidup dan SMA Negeri Jakarta yang tidak mendapat Block Grant Kecakapan Hidup tahun 2003, yang terdapat di wilayah Jakarta Timur, Pusat dan Utara. Teknik analisis yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA) dengan uji lanjut Tukey pada α = 0,05. Penelitian ini jenis expo facto dan rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian faktorial 2x2.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa: Pertama, secara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar bahasa Inggris siswa yang memperoleh Block Grant dengan yang tidak memperoleh Block Grant. Kedua, terdapat interaksi antara pemberian dana bantuan Block Grant dan kemampuan awal terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa
PENGEMBANGAN SOFTWARE PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF Ade Koesnandar
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.955 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.548

Abstract

Multimedia interaktif merupakan konvergen dari berbagai media seperti video, audio, foto, grafis, animasi, dan teks yang dikemas secara terintegrasi dan interaktif. Karena sifatnya tersebut multimedia interaktif mempunyai potensi yang sangat besar untuk digunakan dalam pembelajaran. Secara umum, langkah-langkah pembuatan multimedia pembelajaran interaktif terdiri dari; analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan pemilihan topik, penyusunan garis besar isi, penulisan naskah, pelaksanaan produksi, evaluasi dan revisi, serta pengemasan.
IDENTIFIKASI KESULITAN CALON GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM MEMPELAJARI MUSIK Marwati Mansyur
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.829 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.553

Abstract

Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang kesulitan mahasiswa calon guru TK dalam mempelajari musik, terutama untuk mengenali bekal mahasiswa belajar musik, mengetahui letak kesulitan mahasiswa dalam belajar musik, mengetahui penguasaan mahasiswa terhadap alat musik, dan mengetahui tinggi rendahnya kreativitas mahasiswa dalam belajar musik. Penelitian menggunakan metode survai, dilaksanakan pada bulan Mei 2005 sampai dengan November 2005 di Program Studi PGTK, Jurusan Pendidikan Anak, FIP, UNJ. Populasi penelitian adalah mahasiswa Program Studi D-II PGTK yang sedang menempuh mata kuliah Musik. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 40 responden. Hasil penelitian adalah: (1) Bekal belajar musik yang dimiliki mahasiswa masih rendah, ditunjukkan dengan rerata skor tidak lebih dari 2,5; dengan skor tertinggi 4,0. Bekal paling rendah adalah membaca not balok, sedangkan bekal tertinggi adalah bergerak sesuai dengan isi lagu, (2) Membaca not angka merupakan yang paling sulit, sedangkan mahasiswa hampir tidak mengalami kesulitan ketika bergerak sesuai dengan isi lagu, (3)  Alat musik yang paling dikuasai mahasiswa PGTK adalah tamborin, sedangkan yang kurang dikuasai adalah castanyet, dan (4) tingkat kreativitas mahasiswa PGTK belajar musik dalam katagori tinggi, ditunjukkan dengan rerata skore 3,575.
BAGAIMANA MEMUDAHKAN PESERTA DIDIK MEMPELAJARI MODUL? Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.918 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.549

Abstract

Bahan belajar mandiri cetak atau yang disebut modul merupakan bahan belajar utama yang dikembangkan oleh sebagian besar institusi/lembaga penyelenggara pendidikan terbuka dan jarak jauh untuk digunakan membelajarkan para peserta didiknya. Modul tidak hanya berisikan materi pembelajaran (self-contained) tetapi juga memuat berbagai petunjuk/penjelasan tentang cara-cara mempelajari modul dan ruang atau tempat bagi peserta didik untuk melakukan penilaian sendiri mengenai kemajuan belajarnya (learning guides and steps). Selama mempelajari modul, peserta didik senantiasa dimotivasi/didorong untuk terus-menerus aktif mempelajari modul termasuk mengerjakan soal-soal latihan/tugas dan tes. Umpan balik terhadap hasil pekerjaan peserta didik juga terdapat di dalam modul. Petunjuk/penjelasan yang terdapat di dalam modul dimaksudkan untuk membantu mempermudah peserta didik mempelajari dan menguasai materi pembelajaran. Petunjuk/penjelasan tentang cara-cara mempelajari modul atau yang disebut juga sebagai “petunjuk belajar“ dinilai sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik belajar. Mengapa? Karena kegiatan pembelajaran pada pendidikan terbuka dan jarak jauh hampir sepenuhnya dilaksanakan peserta didik melalui interaksinya dengan sumber belajar, tanpa atau dengan seminimal mungkin bantuan orang lain. Terlebih lagi apabila modul ditujukan kepada peserta didik usia pendidikan dasar dan menengah. Esensi kegiatan belajar yang demikian inilah yang harus benar-benar diperhatikan oleh penulis modul. Tulisan tentang “Bagaimana Memudahkan Peserta Didik Mempelajari Modul?“ ini dinilai penting karena membahas hal-hal praktis yang diharapkan akan dapat membantu penulis modul merumuskan/memberikan cara-cara dan langkah-langkah mempelajari modul

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 29 No. 1, Juni 2025 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 2, Desember 2024 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 1, Juni 2024 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 2, Desember 2023 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 1, Juni 2023 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue