cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019" : 7 Documents clear
PENGGUNAAN MEDIA RODA PUTAR PUZZLE PINTAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA SD Nike kurnia Dewi
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.818 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga; (2) Meningkatkan hasil belajar IPS; dan (3) Menghasilkan media pembelajaran IPS inovatif yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS materi kenampakan alam dan keadaan sosial negaranegara tetangga. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Media ini dilatarbelakangi penguasaan siswa terhadap materi pelajaran rendah, keaktifan siswa selama proses pembelajaran sangat kurang, siswa kurang tertarik pada metode dan media yang digunakan peneliti. Karya inovasi ini terdiri dari dua jenis media yaitu Roda Putar dan Puzzle Pintar. Roda Putar ini bahan bakunya menggunakan besi dan plat bekas parabola. Sedangkan Puzzle Pintar ini dibuat dari styrofoam dan kertas asturo. Roda Putar akan berhenti mengarah pada suatu negara untuk disusun puzzle pintarnya oleh siswa. Adapun hasil yang diperoleh dalam aplikasi praktis media ini adalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VI pada materi kenampakan alam dan keadaan sosial negaranegara tetangga. Terbukti pada siklus I dari 33 siswa yang mencapai tuntas belajar, 16 siswa atau 48,5% memperoleh nilai rata-rata 68,2. Kemudian siswa tuntas meningkat lagi pada siklus kedua menjadi 28 siswa atau 84,9% dengan nilai ratarata 77,6 yang melampaui target pencapaian indikator sebesar 70. Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran ini masuk kategori baik.  This research aims to: (1) improve student’s activity during Social Studies (IPS) learning process with the basic competency of comparing  natural feature and social condition of neighbor countries; (2) improve students IPS learning outcomes; and (3) produce innovative IPS  learning media that can improve students motivation and outcomes in learning natural features and social condition of neighbour countries. The method of this research is a classroom action research that using Kemmis and Mc. Taggart model. The background of this research are students low mastery on thismaterial; students less activity during the learning process; students less interes in the method and media applied by the researcher. This innovative work consists of two kinds of media, namely Roda Putar (Swivel Wheel) and Puzzle Pintar (Smart Puzzle). Roda Putar (Swivel Wheel) is made of iron and plate of used parabole. Puzzle Pintar (Smart Puzzle) is made of styrofoam and asturo paper.Swivel wheel stop and point to a country of which its smart puzzle should be arranged by the students. The results of this media application is the increase of grade VI students motivation and outcomes in learning IPS on natural features and social condition of neighbour countries. The result shows that at cycle-I, out of 33 students who accomplished the material learning, 16 students or 48,5% got average score of 68,2. At cycle-II, 28 students or 84,9% accomplished the material learning with the average score of 77,6, which is over the targeted score, i.e 70. Based on the observation, the learning process is categorized good.
PEMANFAATAN PERANGKAT TIK BANTUAN USO UNTUK PEMBELAJARAN DI SMPN 2 SAKRA, KABUPATEN LOMBOK TIMUR Supandri - supandri; Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.544 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.505

Abstract

Universal Service Obligation (USO) merupakan program gratis penyedia jasa berbasis WiFi dari pemerintah pusat sebagai ruang pelayanan publik untuk teknologi internet (interconnection networking). Program ini merupakan program kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tujuannya adalah memfasilitasi sekolah-sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) agar dapat memanfaatkan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sarana pendukungnya untuk kepentingan pembelajaran dan komunikasi. Guru dan peserta didik diharapkan dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk mengakses konten pembelajaran melalui berbagai sumber sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan sekaligus menantang. Tulisan ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di SMPN 2 Sakra, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Fokus penelitian ini adalah mengenai sejauh mana pemanfaatan fasilitas TIK bantuan USO untuk pembelajaran,baik yang berkaitan dengan pelaksanaan, dampak, tantangan, dan peluang pengembangannya.Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana perangat TIK bantuan USO sudah dimanfaatkan untuk pembelajaran. Metoda yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi adalah wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Data dan informasi yang telah dikumpulkan, dikelompokkan untuk dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa belum semua guru dan peserta didik memanfaatkan perangkat TIK bantuan USO yang tersedia di sekolah untuk pembelajaran. Universal Service Obligation (USO) is a Free Wifi Service Program from the central government for the public (interconnection networking). This is a collaborative program between the Ministry of Communication and Informatics and the Ministry of Education and Culture. The objective of the program is to facilitate schools in the frontier, remote, and left areas in utilizing ICT and supporting infrastructures for the necessity of learning and communication purposes. It is hoped that teachers and students can optimally utilize it in accessing the learning contents so that the learning activities become interesting as well as triggering. This article is a case study conducted in SMPN 2 Sakra, Lombok Timur District, Nusa Tenggara Barat Province. The focus of this study is the utilization of USO-ICT equipment for learning, related to the conduct, impact, challenges,and its development possibility. The objective of this study is to know how far the USO-ICT equipment and its facility has been utilized for learning. The data and information is collected through interview, observation,and documentation. Then, the gathered data and information is grouped to be analyzed and presented descriptively. The result shows that not all teachers and students have already utilized the available USO-ICT equipment for learning.
MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENGANALISIS BENTANG ALAM HASIL GAYA GEOLOGI MELALUI PENGGUNAAN GOOGLE EARTH Dwi Angga Oktavianto
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.641 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa agar dapat melakukan analisis terhadap bentang alam hasil dari gaya geologi. Tindakan yang dilakukan ialah dengan memanfaatkan Google Earth melalui model pembelajaran Investigasi Kelompok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada kelas X Geology Pertambangan SMK Negeri 1 Binuang dengan jumlah subjek 33 siswa. Data hasil penelitian pada siklus-2 menunjukkan adanya peningkatan kemampuan beprikir kritis dibandingkan dengan siklus-1 dmanasiswa dengan tingkat berpikir (1) kurang kritis, dari yang semula 70% menjadi 12%; (2) cukup kritis, dari 15% menjadi 33%; (3) berpikir kritis, dari 15% menjadi 46%; dan (4) berpikir sangat kritis, dari yang semula tidak ada menjadi 9%.  This study aims to improve students' critical thinking skills so that they can conduct an analysis of the landscape resulting from geological forces. The action taken is to utilize Google Earth through the Group Investigation learning model.This research uses classroom action research methods. The study was conducted in class X Mining Geology of SMK Negeri 1 Binuang with a total of 33 student subjects. The data show thatfrom cycle-2 indicates an increasein students’ order thinking skills,whichare: 1) less critical, from 70% to 12%; 2) quitecritical, from 15% to 33%; 3) critical, from 15% to 46%; and 4) highly critical, from 0 to 9%.
PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Bambang - Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.848 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.355

Abstract

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah melahirkan model pembelajaran baru yaitu pembelajaran online atau pembelajaran berbasis web. Salah satu web pembelajaran adalah Portal Rumah Belajar, dengan alamat url: http://belajar.kemdikbud.go.id. Permasalahan yang ada kemudian adalah bagaimana pemanfaatan Portal Rumah Belajar sebagai sumber belajar, sarana pembelajaran kelas maya, dan sarana untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan Portal Rumah Belajar sebagai sumber belajar, sarana pembelajaran kelas maya, dan sarana untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Metode yang digunakan adalah studi literatur dari berbagai hasil kajian maupun hasil penelitian yang relevan dengan pemanfaatan Portal Rumah Belajar. Hasil kajian menunjukkan bahwa Portal Rumah Belajar dapat dimanfaatkan sebagai: (1) sumber belajar untuk memperoleh konten atau bahan belajar; (2) sarana pembelajaran kelas maya, yaitu untuk memfasilitasi terjadinya pembelajaran online antara peserta didik dan guru kapan saja dan di mana saja; dan (3) sarana untuk meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Simpulannya, pemanfaatan Portal Rumah belajar terbukti efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, disarankan agar para peserta didik, guru, dan masyarakat luas, atau siapa pun yang mau belajar, dapat memanfaatkan Portal Rumah Belajar.Utilization of Information and Communication Technology (ICT) has been creating a new model of learning, i.e. online learning or web-based learning. One of the learning webs is Rumah Belajar, with url address of: http:// belajar.kemdikbud.go.id. Now, the problem is how the utilization of Rumah Belajar as a learning resource, a means of virtual classroom, and as a means to improve learning quality is. This study aims to describe the utilization of Rumah Belajar as a learning resource, as a means of virtual classroom, and a means to improve the quality of learning. The method applied in this study is literary review of various research results relevant to portal Rumah Belajar. The result shows that Rumah Belajar can be utilized as: (1) a learning resource to get learning content or materials; (2) a means of virtual classes, i.e. to facilitate online learning between learners and teachers at anytime and anywhere; and (3) a means to improve students’ learning outcomes which in turn can improve the quality of learning. The conclusion is that the utilization of Rumah Belajar is proved effective to improve the quality of learning. It is therefore recommended that students, teachers, and society, or anyone who wants to learn, can utilize Rumah Belajar.
PENGGUNAAN MODEL ELPSA DENGAN ALAT PERAGA GEOBOARD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Lilik Firdayati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.57 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.374

Abstract

Pada realitasnya, banyak siswa menganggap Matematika itu sulit. Anggapan ini akan semakin kuat apabila pembelajarannya kurang menarik, guru kurang berperan sebagai fasilitator, guru tidak menggunakan media pembelajaran, guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, banyak rumus, kurang banyak latihan, dan guru belum maksimal menggunakan model pembelajaran. Jadi, pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif. Selain itu, guru lebih mengutamakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada ranah kognitif, sering meninggalkan ranah afektif dan psikomotor siswa, sehingga perubahan kedewasaan siswa menjadi kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan model ELPSA berbantuan alat peraga geoboard. Penelitian ini dilakukan pada kelas VII SMP Negeri 3 Metro, Lampung, pada bulan April 2018, menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan angket. Analisisnya menggunakan teknik deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model ELPSA berbantuan alat peraga geoboard pada materi bangun datar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari rata-rata 55,36% pada siklus I menjadi 74,49% pada siklus III, dan hasil belajar dari rata-rata 55,06 pada siklus I menjadi 67,41 pada siklus III. Oleh karena itu, dalam pembelajaran hendaknya guru selalu berinovasi untuk dapat memotivasi minat belajar siswa dan memperbaiki kualitas pembelajaran dengan model pembelajaran yang bervariasi dan alat peraga yang sesuai, sehingga hasil belajar siswa bisa maksimal.In fact, many students perceive that Mathematics is difficult. Such perception is getting stronger when the learning process is not attractive; the teacher is not as a facilitator; the teacher does not use any learning media; the teacher does not let the students participate actively in the learning process; there are too many formulas and less exercises; and the teacher does not apply a learning model optimally. Therefore, the learning is less effective. Besides, the teachers often tend to focus only on cognitive-based learning activities, and somehow ignoring students’ affective as well as psychomotor aspects so that students’ maturity development is not effective either. The objective of this research is to improve students’ learning activities as well as outcomes which applies geoboard-assisted ELPSA Model. This research is applied to the class of VII grades at SMP Negeri 3 Metro Lampung in April 2018 with Class Action Research method. Data collection is carried out through the method of observation, test, as well as questionnaire. The data is analysed by using descriptive analytic techniques. The result shows that the utilization of geoboard-assisted ELSPA Model for the material of rectangular shapes can increase students’ learning activities from the average of 55,36% in cycle I to be 74,49% in cycle III, and also increase students’ learning outcomes from the average of 55,06 in cycle I to be 67,41 in cycle III. Therefore, teachers should keep innovating their teaching process to enhance students’ interest and learning quality with various models as well as suitable tools so that the students’ learning outcomes can be optimal.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF YANG MEMANFAATKAN PORTAL RUMAH BELAJAR DI SMP PESAT BOGOR Eni Susilawati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.329 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.367

Abstract

Tahun 2016 dan 2017 merupakan tahun pertama dan kedua bagi SMP Pesat menerapkan rancangan model pembelajaran inovatif yang dikembangkan Pustekkom. Namun demikian, belum semua guru menerapkannya dalam pembelajaran. Intensitas penerapan model pembelajaran inovatif tersebut masih rendah. Oleh karena itu, perlu diobservasi dan dievaluasi penerapannya sebagai bahan masukan terhadap penyempurnaan model pembelajaran tersebut di tahun-tahun berikutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan penerapan model pembelajaran inovatif di SMP Pesat Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode analisis kuantitatif deskriptif. Subyek/Responden penelitian ini adalah semua guru SMP Pesat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) keterlaksanaan penerapan model pembelajaran inovatif melalui pemanfaatan Portal Rumah Belajar secara offline dan online di SMP Pesat Bogor; dan 2) dampak positif penerapan model pembelajaran inovatif dirasakan cukup besar bagi guru, terutama dalam meningkatkan kompetensi TIK-nya. Beberapa saran upaya peningkatan kualitas yang berkelanjutan (continuous quality improvement) dalam penerapan model pembelajaran ini antara lain adalah 1) peningkatan jumlah guru dan siswa yang terlibat dalam penerapan model pembelajaran; 2) peningkatan kualitas aplikasi Portal Rumah Belajar secara keseluruhan, baik dari sisi kemasan fitur, konten maupun media yang tersedia agar lebih mudah diakses dan dimanfaatkan guru dan siswa; 3) peningkatan kompetensi TIK guru; 4) peningkatan dukungan sarana prasarana TIK dan internet di sekolah; dan 5) kesiapan siswa dalam memanfaatkan Portal Rumah Belajar pada kegiatan pembelajaran di kelas. The years of 2016 and 2017 are the first and second years for Pesat Junior High School (SMP) in implementing innovative learning model designed by Pustekkom. However, not all teachers have implemented the model in their teaching-learning process. The implementation is still in low frequency. Therefore, it needs to be observed for the shake of better implementation in the following years. The objective of this research is to get insight on the implementation of innovative learning model in the Pesat Junior High School in Bogor. This research applies quantitative approach with descriptive quantitative method. The samples are all teachers in Pesat Junior High School. The data gathering is carried out through observation, interview, and questionnaire. The result shows that 1) the implementation of innovative learning model through the utilization of “Portal Rumah Belajar” (Portal House of Learning) offline as well as online in the Pesat Junior High School; and 2) positive impact of innovative learning model is fairly significant to the teachers, especially in term of their ICT competence improvement. Some recommendations for continuous quality improvement in this learning model implementation are such as the increasing number of teachers and students involved in this learning model implementation; improving the quality of Portal Rumah Belajar, in term of its features, content, as well as accessibility; improving teachers’ competence in ICT; increasing ICT infrastructure and internet at school; and improving the students’ readiness in utilizing Portal Rumah Belajar in their learning. 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 5 PONOROGO, JAWA TIMUR Arie Kurniawan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.934 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.369

Abstract

 Saat ini, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membantu proses pembelajaran merupakan suatu hal yang biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di SMPN 5 Ponorogo. Hal-hal yang dipehatikan meliputi peralatan yang digunakan, frekuensi pemanfaatan, hambatan yang dihadapi, dukungan dari pemimpin, serta pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. Objek dari penelitian ini adalah 51 orang guru di SMPN 5 Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa seluruh responden sudah memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran meskipun dengan frekuensi yang berbeda-beda. Hambatan yang dihadapi antara lain adalah keterbatasan sarana serta rendahnya kemampuan memanfaatkan TIK. Meskipun literasi digitalnya masih rendah, seluruh guru memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga kemampuannya bisa ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Pemanfaatan TIK juga terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dan berdampak juga terhadap prestasi belajar mereka. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang memanfaatkan TIK, pihak sekolah perlu meningkatkan kualitas perangkat TIK. Selain itu, perlu juga dilakukan pelatihan guna meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan TIK untuk mendukung proses pembelajaran.Currently, the use of Information and Communication Technology (ICT) to help the learning process is a common thing. This research aims to find out how the utilization of ICT for learning in SMPN 5 Ponorogo is. The concern includes the utilized-equipment, the utilization frequency, faced-obstacles, support from the leaders, and the impcat on the students’ learning motivation. The object of this research is 51 teachers in SMPN 5 Ponorogo. This research uses survey method with questionnaire and interview instrument. The data obtained are analyzed descriptively quantitatively. The research result states that all respondents have utilized ICT in their learning process although with different frequency. Obstacles encountered include limited facilities and low ability to utilize ICT. Despite their low digital literacy, all teachers have high learning spirit so that their skills can be improved through trainings. ICT utilization also proves to be able to increase students’ learning motivation and also impact their learning achievement. To improve the quality of learning process that utilizes ICT, the schools need to improve the quality of ICT equipment. In addition, some relevant training are also necessary to improve the teachers’ ability in utilizing ICT to enhance the learning process.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 29 No. 1, Juni 2025 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 2, Desember 2024 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 1, Juni 2024 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 2, Desember 2023 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 1, Juni 2023 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue