cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022" : 7 Documents clear
PEMANFAATAN APLIKASI KINEMASTER DALAM PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN DI SD 03 KOTO PULAI: KineMaster Application in Creating Learning Videos at SD 03 Koto Pulai fira saputri; Adam Mudinillah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32550/teknodik.vi.876

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, terutama dalam hal teknologi, makin banyak pula keuntungan yang bisa didapatkan apabila kita bisa mengimbanginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran di sekolah dasar melalui penggunaan aplikasi KineMaster di kalangan pemula, guru-guru di sekolah dasar, serta muda-mudi yang membuat media pembelajaran berbasis multimedia sebagai bahan ajar ataupun penugasan kuliah. Saat pandemi Covid-19, proses belajar mengajar pun turut berubah. Jika semula para guru terbiasa memberi materi lewat buku, sekarang bahan ajar diberikan lewat media online berupa ebook, kelas digital, atau video pembelajaran. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para guru SD 03 Koto Pulai, Provinsi Sumatra Barat untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam membuat media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi KineMaster. KineMaster memiliki beberapa fitur yang menarik di antaranya background, musik; penggabungan video yang terputus, dan memasukkan animasi yang menarik lainnya. Aplikasi KineMaster adalah aplikasi yang pintar dalam editing video yang bisa tampil di layar smartphone dan di laptop yang dilengkapi dengan Android yang bekerja sangat profesional dan lengkap dengan fitur menarik. Metode dalam penelitian ini bersifat kualitatif yang mengandung makna lebih dalam. Pelaksanaan pengabdian ini diselesaikan dalam tiga tahapan kegiatan, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Persiapan dilakukan dengan melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan para guru dalam kegiatan pengajaran di kelas. Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan media daring, yaitu dengan aplikasi Zoom, dilanjutkan dengan praktik langsung dibantu oleh tim, disertai dengan tanya jawab dan latihan oleh para peserta pelatihan. Kegiatan ini dilaksanakan di SD 03 Koto Pulai, Provinsi Sumatra Barat. Tahap pelaporan dilakukan setelah selesainya kegiatan pengabdian ini. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari dalam satu sesi pengabdian pada masyarakat, yaitu tanggal 30 November--04 Desember 2021 mulai pukul 09.00--12.00 WIB, bertempat di SD 03 Koto Pulai, Provinisi Sumatra Barat. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, para guru terlihat sangat antusias dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan oleh tim pengabdi   Along with the development of the time, especially in terms of technology, more benefits can be obtained if we can make use of it. This study aims to develop learning media in elementary schools with KineMaster application by the beginners, elementary school teachers, and youths who make multimedia-based learning media as teaching materials or lecture assignments. During the COVID-19 pandemic, the teaching-learning process changes. The teachers were used to teaching with books, now they teach via online media such as ebook, digital class, and learning video. This community service aims to provide insights to SD 03 Koto Pulai teachers, West Sumatra Province to improve their abilities and knowledge in making learning media with KineMaster application. KineMaster has several interesting features such as the background, music, combiing two videos, nad adding interesting animation. KineMaster application is a professional and interesting smart application for video editing that can be used in smartphones or laptops with Android system. This research is a qualitative research with deep insight. The community service is carried out in three phases: preparation, implementation, and reporting. Preparation is done through preliminary survey to know what are needed by the teachers in their teaching process in the class. Implementation of training is conducted via Zoom, and continued with team-guided[1]practice and question-answer session. This activity is carried out in SD 03 Koto Pulai, West Sumatera Province. Reporting is made after the community service is completely done. The community service is carried out for 5 days, from 30 November – 04 December 2021 at 9 a.m. to 12 a.m. Western Indonesian Time at SD 03 Koto Pulai, West Sumatera Province. The result shows that the teachers are very enthusiastic in attending every session delivered by the team.
Pengaruh Modeling Instruction dalam Mengantarkan Siswa Menguasai Topik Suhu dan Kalor Serta Aplikasinya: The Effect of Modeling Instruction in Enhancing Students’ Understanding on the Topic of Temperature and Heat as well as Their Applications Zainul Mustofa
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32550/teknodik.vi.890

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana modeling instruction mengantarkan siswa menguasai konsep suhu dan kalor serta aplikasinya dalam bidang informatika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian terdiri atas 34 siswa Teknik Komputer dan Jaringan SMK Al Munawwariyyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai n-gain rata-rata sebesar 0,49 (medium) dengan effect size sebesar 1,04 (sangat tinggi). Fasilitas pembelajaran modeling instruction, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memodelkan masalah, berhasil mengantarkan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat model konversi suhu, deteksi suhu berbasis Arduino, dan analisis perpindahan kalor dalam sistem central processing unit (CPU). Beberapa materi, di mana pencapaian siswanya signifikan, adalah konversi suhu, perpindahan kalor, dan analisis troubleshooting pada sistem pendingin CPU. The purpose of this research is to find out how modeling instruction leads students to master the concept of temperature and heat as well as their application in the field of informatics. This research is an experimental research with one group pretest[1]posttest design. The research subject consists of 34 students of Computer and Network Engineering at SMK Al Munawwariyyah. The result shows that there is an increase in the average n-gain value of 0.49 (medium) with the effect size of 1.04 (very high). Modelling instruction learning facilities, that allow students to model problems, have successfully led students to improve their abilities in making models of temperature conversion, Arduino-based temperature detection, and analysis of heat transfer in the central processing unit (CPU) system. Some materials, of which the students make significant achievement, are temperature conversion, heat transfer, and troubleshooting analysis in CPU cooling system.
BESEK PAPRING : ANTARA MATA PENCAHARIAN, PRESERVASI BUDAYA, DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA: Besek Papring: Local Wisdom as An Alternative Media for Mathematic Learning Rachmaniah Mirza Hariastuti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32550/teknodik.vi.926

Abstract

Besek adalah bagian dari kearifan lokal warga lingkungan Papring Kecamatan Kalipuro Banyuwangi. Pembuatan besek merupakan salah satu mata pencaharian warga Papring yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Besek terbuat dari anyaman bambu dengan pola tertentu yang hasil akhirnya merupakan produk bangun tiga dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pembuatan besek Papring, mengidentifikasi etnomatematika dalam proses pembuatan besek, serta menerapkan hasil identifikasi etnomatematika dalam pembelajaran matematika operasi hitung perkalian di Sekolah Adat Kampoeng Batara (SAKB) dan Kelompok Belajar (Pokjar) Kampoeng Batara. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Validasi data dilakukan dalam bentuk triangulasi metode dan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan secara kualitatif sesuai indikator yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media iratan bahan pembuat besek dapat digunakan untuk memahamkan proses penyelesaian perkalian pada peserta didik yang belum hafal perkalian Besek is one of the local wisdoms of the Papring people in Kalipuro Sub-district, Banyuwangi District. Besek production has become one of Papring people livelihoods which is transmitted from generation to generation. Besek is made of bamboo webbing with a certain pattern, of which the final product is a three-dimensional product. This study aims to explore the making of Papring besek, identify ethnomathematics in the process of Papring besek making, and apply the results of ethnomathematical identification in learning mathematics of multiplication operations at SAKB and Pokjar of Kampoeng Batara. This is a qualitative study, where the researcher acts as the main instrument. Data collection is carried out through the method of observation, interview, documentation, and test. Data validation is by method triangulation as well as source triangulation. Data is analyzed qualitatively in accordance with the determined indicators. The study result shows that the iratan, material for making besek, can be used to explain multiplication completion to the students who have not memorized multiplication.
Implementasi Kurikulum Berbasis At Home Dalam Pengembangan Karakter Di Homeschooling Kak Seto Tangerang Selatan: The Implementation of At-home-based Curriculum with Interactive Learning Media in Characters Development of Homeschooling Zahra Fadhilah Putri; Nurkholifatul Maula
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32550/teknodik.vi.950

Abstract

Berdasarkan data Kemendikbud, tercatat pada tahun 2019 ada sebanyak 159.075 anak putus sekolah. Banyaknya pengalaman peserta didik yang kurang baik, seperti bullying dan kurikulum yang dinilai terlalu kaku, menjadi dasar bagi sebagian masyarakat untuk memilih pendidikan nonformal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum berbasis at home dalam pengembangan karakter anak pada Homeschooling Kak Seto, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan informan. Informan penelitian ini adalah staf kurikulum dan tutor Homeschooling Kak Seto, Tangerang Selatan. Implementasi kurikulum berbasis at home diawali dengan melakukan asesmen, interviu, konseling, dan standar penerimaan peserta didik baru ataupun orang tua yang bertujuan untuk menyesuaikan antara kebutuhan peserta didik dan program belajar. Selama kegiatan belajar mengajar, tutor mengondisikan suasana pembelajaran yang nyaman dengan kegiatan pembiasaan hingga akhir kegiatan belajar mengajar. Tutor juga memberikan apresiasi dan melakukan tanya jawab dengan anak terkait bagaimana perasaan siswa setelah melakukan pembelajaran dan bagaimana isi dari materi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum berbasis at home menjadi inovasi dalam pengembangan karakter siswa yang didasarkan pada kebutuhan, potensi, minat bakat, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi baik akademik maupun nonakademik yang berguna bagi dirinya ataupun lingkungannya melalui program pembiasaan dan talent class, serta melihat perkembangan siswa melalui tujuh penilaian sikap. Berdasarkan data Kemendikbud, tercatat pada tahun 2019 ada sebanyak 159.075 anak putus sekolah. Banyaknya pengalaman peserta didik yang kurang baik, seperti bullying dan kurikulum yang dinilai terlalu kaku, menjadi dasar bagi sebagian masyarakat untuk memilih pendidikan nonformal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum berbasis at home dalam pengembangan karakter anak pada Homeschooling Kak Seto, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan informan. Informan penelitian ini adalah staf kurikulum dan tutor Homeschooling Kak Seto, Tangerang Selatan. Implementasi kurikulum berbasis at home diawali dengan melakukan asesmen, interviu, konseling, dan standar penerimaan peserta didik baru ataupun orang tua yang bertujuan untuk menyesuaikan antara kebutuhan peserta didik dan program belajar. Selama kegiatan belajar mengajar, tutor mengondisikan suasana pembelajaran yang nyaman dengan kegiatan pembiasaan hingga akhir kegiatan belajar mengajar. Tutor juga memberikan apresiasi dan melakukan tanya jawab dengan anak terkait bagaimana perasaan siswa setelah melakukan pembelajaran dan bagaimana isi dari materi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum berbasis at home menjadi inovasi dalam pengembangan karakter siswa yang didasarkan pada kebutuhan, potensi, minat bakat, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi baik akademik maupun nonakademik yang berguna bagi dirinya ataupun lingkungannya melalui program pembiasaan dan talent class, serta melihat perkembangan siswa melalui tujuh penilaian sikap.
RELEVANSI METODE PEMBELAJARAN IPS TERPADU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI ERA MASYARAKAT DIGITAL: The Relevance of Integrated Local Wisdom-based Social Study Learning Method in the Digital Society Era Ahmad Tohri; Huldiya Syamsiar; Abdul Rasyad; Abdul Hafiz; Rizkah Rizkah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32550/teknodik.vi.951

Abstract

Penelitian ini merupakan studi pustaka dari berbagai tulisan ilmiah yang relevan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi metode pembelajaran IPS terpadu berbasis kearifan budaya lokal di era masyarakat digital. Teknik analisis menggunakan analisis domain dan analisis isi secara sistematis dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran IPS terpadu berorientasi pada kebermaknaan tujuan dan pencapaian pembelajaran terkait dengan penyiapan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam membangun Indonesia dan menjalin interaksi antar masyarakat internasional sebagai salah satu wujud keterampilan abad ke-21, yaitu kolaborasi. Metode pembelajaran IPS terpadu berbasis kearifan lokal relevan dengan tujuan pendidikan nasional sebagai upaya mewarisi dan melestarikan budaya bangsa serta membangun karakter bangsa melalui pendidikan. Rasionalisasi metode pembelajaran IPS terpadu di era masyarakat digital berfungsi sebagai pendorong dalam meningkatkan kesadaran siswa untuk memahami sesama manusia, peduli terhadap relasi teman sebaya dan relasi sosial, serta menjadi filter individu dan kontrol sosial. dalam menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan. Selain itu, metode pembelajaran IPS terpadu berbasis kearifan lokal juga sangat relevan dan strategis untuk pengajaran dan penanaman nilai-nilai kearifan, perilaku demokratis, pengambilan pelajaran dari masa lalu, identifikasi dan refleksi realitas kehidupan saat ini, sikap optimis tentang masa depan, dan tanggung jawab. Media sosial merupakan bagian dari masyarakat global yang saling terhubung dan bergantung di era masyarakat digital   This study is a literature review from some relevant scientific literatures. The objective of this study is to know the relevance of integrated local-wisdom-based social science learning method in the digital society era. Analysis technique is through domain and content analysis systematically and contextually. The study result shows that integrated local-wisdom-based social science learning method is oriented to the meaningfulness of learning objectives as well as achievements in relation to the student preparation to actively participate in developing Indonesia and establishing interaction among international society as the realization of one of the 21st century skills, collaboration. Integrated local-wisdom-based social science learning method is relevant to the national education objectives of inheriting and conserving nation culture as well as constructing nation characters through education. Rationale of the integrated social science learning method in digital society era functions as a driving factor for the student awareness in understanding human being, caring for friendship as well as social relationship, and being individual filter as well as social controller for the future changes and challenges. Besides, integrated local[1]wisdom-based social science learning method is also relevant and strategic for the teaching and implanting local wisdom values, democratic attitudes, lesson learning from the past, identification as well as reflection of the reality of current life, and optimistic attitude toward the future, and responsibility. Social media is part of global society who relates and depends each other in the digital society era.  
EVALUASI PEMANFAATAN E-MODUL SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI DALAM PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU: Evaluation of E-Module Utilization as Self-directed Learning Materials in Teachers’ Competency Improvement Program Rica Yanuarti; Ita Utari; Dwi Harianti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32550/teknodik.vi.972

Abstract

Peran e-modul sebagai sarana pembelajaran mandiri dalam program peningkatan kompetensi guru yang bernama Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi atau PembaTIK sangatlah penting, khususnya dalam membangun interaktivitas dan motivasi belajar peserta PembaTIK saat tidak ada pertemuan tatap muka konvensional. Proses belajar dan pengembangan diri PembaTIK tahun 2021 dilaksanakan secara daring dan jarak jauh. Namun, belum diketahui sejauh mana efektivitas pemanfaatan 16 (enam belas) e-modul PembaTIK 2021 sebagai sarana belajar guru dalam meningkatkan kompetensi. Kualitas dan kebermanfaatan e-modul sebagai bagian dari sistem PembaTIK juga perlu dievaluasi sebagai tolok ukur dan referensi apabila perlu dilakukan perbaikan. Melalui kajian ini, dilakukan evaluasi penilaian terhadap lima aspek e-modul oleh ahli dan penjaringan pendapat peserta mengenai efektivitas penggunaan dan kebermanfaatan e-modul melalui kuesioner. Hasil evaluasi e-modul oleh ahli menyatakan bahwa aspek kualitas isi/substansi e-modul mendapat indeks nilai A, sedangkan aspek pembelajaran, bahasa, kelengkapan media, dan grafis memperoleh indeks nilai B. Hasil kuesioner menunjukkan persepsi responden yang sangat positif di atas 90% terhadap penggunaan dan kebermanfaatan e-modul. Kesimpulan kajian adalah e-modul program peningkatan kompetensi guru ini sudah cukup baik sebagai bahan belajar mandiri. Namun, perlu ada peningkatan kualitas pada beberapa aspek, terutama untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar, daya tarik belajar, keberlanjutan, dan keselarasan dalam kesatuan sistem program. Rekomendasi kajian evaluasi ini dapat dijadikan referensi dan standar untuk peningkatan kualitas e-modul pada waktu mendatang   The role of e-modules to facilitate self-directed learning in teacher’s competency improvement named Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi or PembaTIK significantly matters, particularly to build the interactivity and learning motivation of program participants when there are no face-to-face conventional classes. Learning process and the competency building of PembaTIK 2021 was held in distance and online mode. The circumstances that consider as a problem is the effectiveness of 16 (sixteen) PembaTIK e-modules utilization as learning materials to enhance teacher’s competence is not yet known. Evaluation also required to determine the quality and usefulness of e-modules as a subsystem in the PembaTIK program. The results of the evaluation can be used as benchmarks and references if improvements are needed. This evaluative study was generated by a quantitative method of e-modules assessment by the experts to evaluate five aspects including 1) substance; 2) instructional; 3) linguistic; 4) learning media; 5) graphics and visualization. And the second method is a survey to gather the user’s opinions about the quality aspect of effectiveness and usefulness of e-modules. The results of the data analysis can be summarized as follow: there is a diversity of e-modules quality and different conformity level on e-modules aspects. Some e-modules need to be revised. Recommendations from this evaluation study can be utilized as a reference and standard for e-modules development in the future.  
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR SPASIAL MELALUI AKTIVITAS GEOGRAPHIC INQUIRY PADA PROJECT BASED LEARNING BERDEFERENSIASI : The Effect of Differentiated Project-based Learning with Geographic Inquiry Activities to Students’ Spatial Thinking Skill Dwi Angga Oktavianto
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32550/teknodik.vi.1015

Abstract

Penelitan ini mengkaji aktivitas geographic inquiry pada project-based learning untuk meningkatkan berpikir spasial siswa. Diferensiasi yang dimasukkan sebagai variable moderator berupa gaya belajar. Subjek penelitian ini adalah 64 siswa SMK yang belajar pemetaan topografi pada Program Keahlian Geologi Pertambangan. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dua jalur, dengan faktorial 2x3 melalui program SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada perbedaan signifikan antar model pembelajaran terhadap keterampilan berpikir spasial, dengan nilai sig 0,003; 2) ada perbedaan signifikan antar gaya belajar terhadap keterampilan berpikir spasial, dengan nilai sig 0,004; dan 3) ada interaksi signifikan antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap keterampilan berpikir spasial, dengan nilai sig 0,000. Aktivitas geographical inquiry pada project-based learning paling sesuai digunakan pada siswa dengan gaya belajar kinestetik. This research examines geographic inquiry activities in project-based learning to improve students' spatial thinking skill. The differentiation included as a moderator variable is the students’ learning style. The subject of this research is 64 Students who learn topographic mapping in Geological Mining Vocational Program. The achieved data is analyzed by using two lines ANOVA with the 2x3 factorial through SPSS 24 program. The result shows that: 1) there is significant difference between the learning models to spatial thinking skill, with the sig value of 0.003; 2) there is significant difference between the learning styles to spatial thinking skill, with the sig value of 0.004; and 3) there is significant interaction between the learning model as well as learning style and spatial thinking skill, with sig value 0.000. Geographical inquiry activities in project-based learning is most suitable used by the students with kinesthetic learning style.  

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 29 No. 1, Juni 2025 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 2, Desember 2024 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 1, Juni 2024 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 2, Desember 2023 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 1, Juni 2023 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue