cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015" : 11 Documents clear
PERAN DAN TANTANGAN TIK (INTERNET) DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN INDONESIA Gatot Subroto
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.695 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.154

Abstract

Abstrak:Studi ini bertujuan untuk menganalisa peranan dan kontribusi TIK (internet) terhadap pelayanan pendidikan serta mengidentifikasi tantangannya. Studi ini menggunakan data profil pengguna Internet Indonesia hasil survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2012. Hasilnya adalah: (1) Indonesia merupakan pengguna potensial internet yang tidak kalah dibanding negara maju; (2) Dunia pendidikan di masa datang akan meniadakan batasan-batasan ruang dan waktu serta mengarah pada sifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner dan “saat itu juga”; dan (3) TIK menjadikan proses pembelajaran lebih menarik, murah, dan fleksibel. Terakhir, disarankan agar: (1) perencanaan kebijakan dibuat secara integratif, yang meliputi standarisasi mutu, infrastruktur jaringan, konten, dan pengelolaan SDM pendidikan yang efektif dan efisien; (2) mengeliminasi dampak negatif TIK melalui pertimbangan terhadap pemakaianya, khususnya bagi anak; dan (3) pemerintah harus mengendalikan sistem informasi yang dapat di akses oleh sekolah.Kata Kunci: Pendidikan, TIK, InternetAbstract:This study analyzes the role and contribution of ICT (internet) to the education services as well as identifies its challenges. This study uses the data of Indonesia’s Internet User Profile Survey by Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) in 2012. The results are: (1) Indonesia is a country of potential ICT users that can be like developed-countries; (2) Future education will negate space as well as time boundaries and lead to an open, twoway, diverse, multi-disciplines, and real time education system; and (3) ICT makes the learning process more interesting, inexpensive, and flexible. Lastly, it is suggested that: (1) Policies should be made integratively, inlcuding quality standardization, network infrastructure, content, and effective as well as efficient human resource management; (2) Education management should eliminate the negative impact of ICT by considering its usage, especially by the children; and (3) The government should control the information system that can be accessed by schools.Keywords: Education, ICT, Internet
CERITA RAKYAT DALAM FORMAT BUKU AUDIO DIGITAL UNTUK BELAJAR BAHASA INGGRIS Faiza Indriastuti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.272 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.159

Abstract

ABSTRAK:Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, adalah mutlak diperlukan di era pasar global ini. Sayangnya, tidak semua peserta didik mempunyai kompetensi yang sama dalam penguasaan bahasa asing tersebut. Sebagian besar permasalahan adalah pada penguasaan kompetensi menyimak yang kemudian berdampak pada kemampuan bertutur (speaking dan pronounciation). Beberapa permasalahan yang ditemukan di lapangan yang menghambat pencapaian penguasaan kompetensi tersebut, diantaranya adalah kurangnya media pembelajaran yang menarik dan mampu menjembatani kesenjangan tersebut. Kajian ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yaitu pengembangan buku audio digital untuk membantu meningkatkan kompetensi menyimak dan bertutur dalam pembelajaran bahasa Inggris bagi peserta didik. Konten yang digunakan dalam buku audio digital adalah cerita rakyat dalam bentuk dwibahasa. Hasil kajian ini menunjukkan perlunya pengembangan konten yang tidak hanya terbatas pada bahasa asing saja, namun juga pada bahasa daerah. Ketersediaan media audio pembelajaran ini dinilai dan diharapkan mampu menjembatani kesenjangan tersebut. Melalui kelebihan-kelebihan media tersebut, peserta didik diharapkan dapat termotivasi untuk menguasai kompetensi bahasa Inggris terutama kemampuan menyimak dan bertutur. Selanjutnya, pemanfaatan buku audio digital ini diharapkan dapat membantu peserta didik dengan mode belajar auditif serta membantu peserta didik tunanetra dan disleksia atau gangguan bahasa dalam mempelajari bahasa asing.Kata kunci: Pembelajaran Bahasa Inggris, Cerita Rakyat Dwibahasa, Buku Audio DigitalABSTRACT:Foreign language mastery, especially English, seems to be absolutely required for global market era competition. Unfortunately, not all students have sufficient competence on English. Their biggest problem is on listening competence, which in turn influences their speaking and pronunciation competencies. Other problems that hamper the mastery of those competencies are the lack of interesting learning media that can bridge the un-equal competencies among the students. This study is focused on the development of digital-audio book to enhance the students listening as well as speaking competencies in their learning English. The content for digital-audio book is bilingual folklore. The study result shows the necessity for the development of the content which does not only focus on foreign language, but also on local languages. The availability of such learning audio media is valued and expected to be able to bridge the un-equal competencies among the students. With its excellencies, such learning media is expected to be able to highly motivate the students to master English, especially on listening and speaking competencies. Next, the use of digital-audio book is expected to be able to help students with auditive-learning model, and to help visually-impaired students or dyslexia students in learning English.Keywords: English Learning, Bilingual Folklore, Digital-Audio Book
PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN DI SDN CIPAYUNG 1, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN, BANTEN Rahmi Rivalina
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.445 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.155

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di SDN Cipayung 1, Ciputat, dan kontribusinya terhadap hasil belajar peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Triangulasi data dilakukan dengan membandingkan data yang telah dikumpulkan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) SDN Cipayung 1, Ciputat telah memanfaakan TIK di dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan hasil pelatihan yang telah diberikan Pustekkom; guru membuat RPP berdasarkan kurikulum, menganalisis dan memilih materi pembelajaran (TVE), mengunduh (downloaded) berbagai materi pelajaran yang tersedia di Portal Rumah Belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, menyimpan bahan tersebut ke dalam laptop, dan mempresentasikannya di dalam kelas; dan (2) terdapat kontribusi pemanfaatan TIK terhadap hasil belajar peserta didik, yang diindikasikan dengan meningkatnya nilai akhir hasil belajar peserta didik sebelum (tahun ajaran 2012/2013) dan setelah menggunakan TIK (tahun ajaran 2013/2014). Secara khusus, kontribusi pemanfaatan TIK di dalam kegiatan pembelajaran tampak pada peningkatan nilai akhir hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia (0.95%), Matematika (2.03%), dan IPA (0.86%). Di samping itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa; (1) meningkat jumlah lulusan yang diterima di sekolah negeri ataupun pesantren dibandingkan tahun sebelumnya; (2) meningkatnya popularitas sekolah di lingkungan sekitarnya; (3) orangtua mendukung kebijakan sekolah di bidang pengadaan komputer; dan (4) peserta didik belajar dengan suasana yang menyenangkan.Kata kunci: pemanfaatan TIK, pembelajaranAbstract: This study aims to reveal the utilization of ICT in learning at SDN Cipayung 1 Ciputat and its contribution towards students’ learning outcomes. The research method used was descriptive analysis with qualitative approach. Data collection used was questionnaires, interview, observation, and documents. The triangulation of data was conducted to compare of the data collected. The result showed that: (1) SDN Cipayung I, Ciputat has been utilizing ICT in learning activities based on the training conducted by Pustekkom; teachers develop the Lesson Plan (RPP) based on curriculum, analyze and chose the learning materials, either offline (TVE) or online (Portal Rumah Belajar) based on the students’ needs, then keep the materials in laptop, and then present in the classroom; (2) there was a contribution of ICT utilization in learning process, showed by the increased of students learning achievement before (2012/2013) and after using ICT (2013/2014). In particular, the contribution of ICT utilization in learning process seemed to increase towards students’ learning outcomes in Bahasa Indonesia (0.95%), Matematika (2.03%), and IPA (0.86%). Besides, this research to determine that: (1) increased number of graduates continuing their studies at Public Primary School and Pesantren compared years before; (2) the school becomes more popular around its environments; (3) the parents support the school policy in procuring computers; and (4) students study an enjoyable learning atmosphere.Key words: utilization of ICT, learning process
PENGEMBANGAN KAPASITAS SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PEJABAT FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Eni Susilawati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.639 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.160

Abstract

Abstrak:Pustekkom Kemendikbud telah memperjuangkan pengakuan terhadap profesi pengembang teknologi pendidikan/pembelajaran yang kemudian teruwujud dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN-RB) Nomor:PER/2/M.PA/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) dan angka kreditnya. Sebagai jabatan fungsional yang baru, sebagian besar pejabat fungsional PTP ini berasal dari jalur inpassing, yang pengangkatannya didasarkan pada pendidikan, pengalaman, dan masa kerja, sehingga memiliki tingkat kapasitas yang beragam. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kapasitas tenaga fungsional PTP sesuai dengan tugas pokok dan tuntutan pengembangan profesi. Adapun permasalahan dalam kajian ini adalah bagaimana pengembangan kapasitas mereka bisa menjadi sebuah strategi bagi peningkatan kualitas PTP. Tujuan kajian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai: (1) kebutuhan peningkatan kualitas PTP, dan (2) strategi apa yang dapat dilaksanakan dalam mengembangkan kapasitas sebagai upaya peningkatan kualitas. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas SDM PTP berarti pengembangan kapasitas individu masing-masing SDM PTP yang sekaligus juga pengembangan kapasitas instansi/organisasi pembina jabatan fungsional PTP.Kata kunci: TIK, Strategi, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dan kapasitas.Abstract:Pustekkom Kemendikbud has successfully fought for acknowledgement of instructional designer profession which is actualized in the Regulation of Minister of State Apparatus Deployment and Bureaucracy Reformation (PERMENPAN-RB) Number: PER/2/M.PAN/3/2009 about Functional Officials of Instructional Designer (JF-PTP) and their Credit Points. As a new functional official position, most of the functional officials of Instructional Designers are from in-passing process whose appointment is based on experiences and working period, so that there are various degrees of capacity among them. Therefore, it is required a capacity development for functional officials of Instructional Designers in line with the profession’s core functions and development requirements. The problem of this study is how a capacity development can be a strategy for a quality development of Instructional Designers. The objective of this study is to get description about: (1) the need of quality development for Instructional Designers; and (2) strategies that can be carried out to develop capacity as an effort to enhance quality. The result shows that human resource capacity development of Instructional Designers means capacity development of individual as well as institutional Instructional Designer.Keywords: ICT, strategy, Instructional Developers (PTP), and capacity.
KOMUNIKASI VISUAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DANA BOS SEBAGAI BAHAN BELAJAR Mohammad Siddiq; Jazim Hamidi
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.435 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.156

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai unsur-unsur komunikasi visual yang ditampilkan dalam iklan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan belajar. Adapun permasalahannya adalah bagaimana tipografi dan komposisi warna dalam iklan layanan masyarakat “Dana BOS”, serta bagaimana implementasinya sebagai bahan belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang mengkaji penggunaan iklan sebagai media pembelajaran komunikasi. Teori yang dipakai dalam penelitian ini bukan untuk menguji hipotesis (hypothesis testing), tetapi untuk membangun hipotesis (hypotheses forming). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat program dana BOS Kemendikbud dinilai cukup komunikatif secara visual, dilihat dari unsur tipografi dan komposisi warna. Sebagai bahan belajar, iklan dapat digunakan untuk membangun domain kognitif. Peserta didik dapat diajak untuk turut aktif melakukan analisis terhadap iklan. Unsur tipografi dan komposisi warna yang terdapat dalam iklan sarat dengan makna sehingga dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai bahan belajar. Akhirnya, hasil penelitian ini, selain sebagai bahan belajar, dapat pula dijadikan sebagai bahan masukan dalam memproduksi iklan layanan masyarakat.Kata kunci: Iklan, Bahan Belajar, KomunikasiAbstract:This study aims to gain an understanding of the elements of visual communication displayed in an advertisement, so that it can be used as learning materials. The problem is to understand the typography and color composition in the public service announcements “Dana BOS” as well as how it is implemented as a learning material. This study uses qualitative descriptive approach that reviews the use of an advertisement as a communication learning medium. The theories applied in this study are not used to test hypothesis, but to form hypothesis instead. The result of this study shows that the public service announcement “Dana BOS” from Kemdikbud is valued to be visually communicative, based on its typography and color composition. As a learning material, advertisements can be used to develop cognitive aspect of the students. The students can be asked to actively analyze the advertisements. Typograpgy and color composition elements in an advertisement are full of messages so that they can be considered to be learning materials. Finally, beside as a learning material, the result of this study can also be an input for public service announcement production.Keywords: Advertisement, Learning Material, Communication.
E-PORTOFOLIO SEBAGAI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 Kunto Imbar Nursetyo
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.963 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.161

Abstract

Abstrak:Salah satu manfaat dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan adalah kemudahan dalam pendokumentasian penilaian autentik sebagaimana dituntut dalam Kurikulum 2013. Tujuan kajian ini adalah untuk memberikan masukan tentang penerapan e-portofolio untuk penilaian autentik dalam Kurikulum 2013. Kajian ini mengulas berbagai tools yang tersedia dalam platform Mahara terkait kebutuhan dan kesesuaiannya dalam membantu melaksanakan penilaian autentik, khususnya e-portofolio. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa penerapan platform Mahara memungkinkan ketersediaan beragam e-portofolio yang kaya akan makna pembelajaran bagi siswa. Siswa bebas memberikan makna terhadap kumpulan artefak/berkas hasil karya pembelajarannya sesuai konteks belajar dan pengalamannya. Selain itu, penerapan e-portofolio ini membutuhkan rancangan pembelajaran yang handal demi tercapainya pembelajaran autentik bagi peserta didik.Kata kunci: E-portofolio, Kurikulum 2013, penilaian autentikABSTRACT: One of the benefits from Information and Communication Technologi (ICT) usage in education is the ease of authentic assessment documentation as required in the 2013 Curriculum. The objective of this study is to provide inputs for e-portfolio application in terms of authentic assessment documentation as required in the 2013 Curriculum. This study reviews various tools which are available in Mahara platform regarding to the needs and their suitability in supporting authentic assessment execution, especially e-portfolio. The result of this study shows that Mahara platform application enables the availability of various e-portfolio which are rich of learning values for the students. The students are free to give meaning to the file/document of their learning works in line with the learning context and their experiences. Besides, e-portfolio application needs a reliable teaching-learning design for the sake of the success of authentic learning by the students.Keywords: E-portfolio, Curriculum 2013, authentic assessment
Kumpulan Abstrak Redaksi TEKNODIK
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.145 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.152

Abstract

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE POWER TEACHING KONSTRUKTIF BERBASIS E-LEARNINGDEVELOPMENT OF MATHEMATICS LEARNING TOOL WITH E-LEARNING BASED CONSTRUCTIVE POWER TEACHING METHODSRirin WidiyasariFakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah JakartaJl. KH Ahmad Dahlan, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Indonesiaririn.putri87@gmail.com Abstrak:Metode pembelajaran power teaching konstruktif berbasis e-learning menekankan pada proses pembelajaran peserta didik yang aktif, yang melibatkan aktivitas visual, verbal, dan kinestetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan metode power teaching konstruktif berbasis e-learning untuk materi program linier yang valid, efektif, dan praktis. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model 4-D Thiagarajan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah silabus, SAP, e-Learning, worksheet, dan Tes Hasil Belajar (THB). Subjek uji coba pada penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Semester 6. Teknik analisis data untuk menilai valid tidaknya perangkat pembelajaran adalah dengan menggunakan instrumen lembar validasi perangkat pembelajaran. Keefektifan dinilai dengan analisis keaktifan mahasiswa, analisis uji ketuntasan menggunakan one sample t-test dan uji proporsi, serta analisis uji banding. Kepraktisan perangkat dinilai menggunakan angket respons mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah mempunyai nilai validitas, kepraktisan, dan keefektifan yang tinggi. Hal ini terlihat dari pendapat validator, respon mahasiswa, dan hasil uji coba lapangan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan metode power teaching konstruktif berbasis e-learning ini dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa sehingga prestasi belajar mahasiswa lebih baik. Oleh karena itu, disarankan agar pembelajaran dengan menggunakan metode power teaching konstruktif berbasis e-learning seperti ini perlu diterapkan pada materi pelajaran yang lain.Kata kunci: Metode Power Teaching, Konstruktif, E-learning, Perangkat PembelajaranAbstract:E-learning based constructive power teaching method emphasizes on learning process of active students including visual, verbal, and kinesthetic activities. The objective of this research is to develop a learning tool with elearning based constructive power teaching method for the material of linier program which is valid, effective, and practical. This learning tool development uses the 4-D Thiagarajan Model. The developed learning components are sylabus, Lesson Plan, e-learning, worksheet, and learning result evaluation. The subject of this research is the 6th semester students of Mathematic Education Study Program. Data analysis technique to value the validity of the learning tool is done by using learning tool validation sheets. Its effectivity is valued by using student activity analysis, completeness test analysis of one sample t-test and proportional test, and comparative test analysis. Its practicality is valued by using students’ response questionnaire. The result of this research shows that the developed learning tool has got high validity, practicality, and effectivity scores. This is indicated by the statement of the validators, students’ response, and field test result. Based on the field test, the developed learning tool with e-learning based constructive power teaching method can increase the students’ learning results to be better. Therefore, it is recommended that this e-learning based constructive power teaching method is also applied in the learning of other materials.Keywords: Power Teaching Method, Constructive, E-learning, Learning Tool
PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN: KEBUTUHAN PELUANG DAN TANTANGAN DI INDONESIA purwanto purwanto
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.678 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.157

Abstract

Abstrak:Tulisan ini menyajikan hasil analisis penulis mengenai kebutuhan akan peluang dan tantangan bagi pengembang teknologi pembelajaran, suatu jabatan fungsional baru yang dibina oleh Kemendikbud pada saat ini. Permasalahan yang diajukan adalah: (1) mengapa diperlukan pengembang teknologi pembelajaran; (2) bagaimana peluang untuk menduduki jabatan pengembang teknologi pembelajaran di lembaga pendidikan; dan (3) apakah tantangan yang dihadapi oleh pengembang teknologi pembelajaran saat ini. Hasil kajian literatur dan pengamatan terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terkini menunjukkan bahwa PTP diperlukan karena beberapa hal berikut ini: (1) berkembangnya budaya kerja secara kolaboratif; 2) perlunya pembagian kerja karena disebabkan berkembangnya kawasan pekerjaan; (3) perubahan paradigma pembelajaran; dan 4) perkembangan pesat teknologi pembelajaran. PTP lahir sebagai akibat dari terjadinya hyperspesialisasi, yaitu pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh satu orang menjadi dikerjakan oleh beberapa orang profesional yang berbeda untuk bagian-bagian yang lebih khusus. Penulis menyimpulkan bahwa jabatan PTP terbuka bagi yang memiliki kompetensi, karena: (1) telah menjadi kebijakan pemerintah; (2) kebutuhan yang terus meningkat akan aneka sumber belajar, media, dan digital learning object; dan (3) banyak lembaga pendidikan saat ini yang memanfaatkan teknologi pembelajaran. Selain itu, tantangan yang dihadapi PTP saat ini yaitu: (1) PTP harus kreatif dan inovatif mengembangkan model pembelajaran yang sesuai paradigma belajar abad 21; (2) PTP perlu meningkatkan kompetensi di bidang pembelajaran dan teknologi, khususnya mengenai media terbaru; dan (3) PTP perlu menunjukkan karya nyata dan menawarkan solusi atas permasalahan dalam pembelajaran.Kata Kunci: pengembang teknologi pembelajaran, perubahan paradigma, kompetensiAbstract:This paper presents the author’s analysis about the need for opportunity and challenges for Instructional Designers, a new functional position nurtured by the Ministry of Education and Culture recently. The proposed questions are: (1) why Instructional Designers are required; (2) how the oportunities for the people to hold an Instructional Designer post in an educational institution are; and (3) what challenges Instructional Designers face are. The result of literature review and observation towards the latest ICT development shows that Instructional Designers are required because of: (1) developing collaborative working culture; (2) the need for specification of jobs; (3) learning paradigm changes; and (4) fast ICT development. Instructional Designers were born as a result of Hyperspecialization. It is a job which is done by one person, which should then be done by some different professional persons to hold different more specific parts of the job. The author concludes that Instructional Designer post is open for those who has right competences, because: (1) it has become a government policy; (2) the need for various learning sources, media, and digital learning object is continuously increasing; (3) many educational institutions has been applying learning technology. Beside that, the challenges Instructional Designer face are: (1) Instructional Designers must be creative and innovative in developing learning models in accordance with the 21st learning paradigm; (2) Instructional Designers need to enhance their competency in the field of education and technology, especially the newest media; and (3) Instructional Deisgners should show their real work and offer the solutions for the whole problems in learning.Key Words: Instructional Designers; paradigm changes; competence
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO UNTUK UJIAN NASIONAL PESERTA DIDIK TUNANETRA Suparti Suparti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.424 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.162

Abstract

Abstrak:Salah satu manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di bidang pendidikan adalah membantu peserta didik tunanetra dalam mengakses informasi dan memahami beragam teks yang tidak mungkin diakses dengan keterbatasan penglihatan mereka, termasuk dalam mengakses soal-soal Ujian Nasional (UN). Ada tiga model penyajian soal-soal UN yang selama ini dikembangkan untuk peserta didik tunanetra di Indonesia, yaitu: (1) model soal UN dengan cetak/font diperbesar, (2) model soal UN dengan cetak huruf Braille, dan (3) model soal UN dengan dibacakan oleh pengawas UN atau guru pendamping. Ketiga model ini pada kenyataannya masih memiliki berbagai kelemahan dan belum bisa memenuhi kebutuhan peserta didik tunanetra dalam mengakses soal-soal UN. Oleh karena itu, permasalahan dalam kajian ini adalah bagaimana pemanfaatan media audio untuk peserta didik tunanetra dalam mengerjakan UN. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan sebuah model media audio yang dimanfaatkan oleh peserta didik tunanetra dalam mengerjakan UN. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa model soal soal UN dengan media audio ini dapat dimanfaatkan dalam UN untuk peserta didik tunanetra. Model UN berbasis audio ini memiliki kelebihan, yaitu: (1) peserta didik tunanetra dapat mengakses soal-soal UN dengan kualitas dan standar yang sama, (2) efisiensi waktu dalam mengakses soal-soal UN, (3) soal lebih mudah digandakan, dan (4) efisiensi biaya. Oleh karena itu, langkah-langkah nyata dalam mengembangkan sebuah model UN berbasis audio untuk peserta didik tunanetra sangat diperlukan.Kata kunci: Media Audio, Ujian Nasional, Peserta Didik TunanetraAbstract:One of the advantages of Information and Communication Technology (ICT) in education is to help the visually impaired students access information and understand various texts, that couldn’t be accessed by their limited sight, including in accessing test items of National Exams. There are three models of presenting NE questions that have, so far, been developed for visually-impaired students in Indonesia, namely: 1) NE questions are printed with bigger characters, 2) NE questions are printed in braile, and 3) NE questions are read by an education officer or assisting teacher. In fact, the three models still have some weaknesses and have not been able to comprehensively solve the problem of visually-impaired students in doing the NE. Therefore, the problem of this study is how to utilize audio-media for the visually-impaired studetns in doing NE. The objective of this study is to expose the use of an audio-media model for the visually-impaired students in doing NE. The study result shows that the NE questions in the format of audio-media model can be done by visually-impaired students. Audio-media based-NE has some advantages: 1) Visually-impaired students can access NE questions with the same quality and standard as normal students; 2) The students get more efficient time in doing the NE; 3) NE questions are easier to be multiplied; and 4) There is more cost efficiency. Therefore, concrete actions to develop audio-media based-NE model for the visuallyimpaired students are highly required.Keywords: Audio Media, National Examination, Visually-Impaired Students
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE POWER TEACHING KONSTRUKTIF BERBASIS E-LEARNING Ririn Widiyasari
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.833 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.153

Abstract

Abstrak:Metode pembelajaran power teaching konstruktif berbasis e-learning menekankan pada proses pembelajaran peserta didik yang aktif, yang melibatkan aktivitas visual, verbal, dan kinestetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan metode power teaching konstruktif berbasis e-learning untuk materi program linier yang valid, efektif, dan praktis. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model 4-D Thiagarajan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah silabus, SAP, e-Learning, worksheet, dan Tes Hasil Belajar (THB). Subjek uji coba pada penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Semester 6. Teknik analisis data untuk menilai valid tidaknya perangkat pembelajaran adalah dengan menggunakan instrumen lembar validasi perangkat pembelajaran. Keefektifan dinilai dengan analisis keaktifan mahasiswa, analisis uji ketuntasan menggunakan one sample t-test dan uji proporsi, serta analisis uji banding. Kepraktisan perangkat dinilai menggunakan angket respons mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah mempunyai nilai validitas, kepraktisan, dan keefektifan yang tinggi. Hal ini terlihat dari pendapat validator, respon mahasiswa, dan hasil uji coba lapangan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan metode power teaching konstruktif berbasis e-learning ini dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa sehingga prestasi belajar mahasiswa lebih baik. Oleh karena itu, disarankan agar pembelajaran dengan menggunakan metode power teaching konstruktif berbasis e-learning seperti ini perlu diterapkan pada materi pelajaran yang lain.Kata kunci: Metode Power Teaching, Konstruktif, E-learning, Perangkat PembelajaranAbstract:E-learning based constructive power teaching method emphasizes on learning process of active students including visual, verbal, and kinesthetic activities. The objective of this research is to develop a learning tool with elearning based constructive power teaching method for the material of linier program which is valid, effective, and practical. This learning tool development uses the 4-D Thiagarajan Model. The developed learning components are sylabus, Lesson Plan, e-learning, worksheet, and learning result evaluation. The subject of this research is the 6th semester students of Mathematic Education Study Program. Data analysis technique to value the validity of the learning tool is done by using learning tool validation sheets. Its effectivity is valued by using student activity analysis, completeness test analysis of one sample t-test and proportional test, and comparative test analysis. Its practicality is valued by using students’ response questionnaire. The result of this research shows that the developed learning tool has got high validity, practicality, and effectivity scores. This is indicated by the statement of the validators, students’ response, and field test result. Based on the field test, the developed learning tool with e-learning based constructive power teaching method can increase the students’ learning results to be better. Therefore, it is recommended that this e-learning based constructive power teaching method is also applied in the learning of other materials.Keywords: Power Teaching Method, Constructive, E-learning, Learning Tool

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2015 2016


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 29 No. 1, Juni 2025 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 2, Desember 2024 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 1, Juni 2024 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 2, Desember 2023 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 1, Juni 2023 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue