cover
Contact Name
Dr. -Ing. Widodo S. Pranowo
Contact Email
widodo.pranowo@gmail.com
Phone
+6221-6413176
Journal Mail Official
widodo.pranowo@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal HIDROPILAR
ISSN : 24604607     EISSN : 27164640     DOI : https://doi.org/10.37875/hidropilar
Core Subject : Science,
Jurnal HIDROPILAR adalah jurnal yang diasuh oleh Program Studi D-III Hidro-seanografi, Direktorat Pembinaan Diploma, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang perkembangan keilmuan dan teknologi peralatan bidang Hidro-Oseanografi di Indonesia. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini berasal dari penelitian, kajian ilmiah maupun hasil kerja praktek yang dilakukan oleh para peneliti, akademisi, mahasiswa dan pemangku kepentingan bidang kelautan khususnya Hidro- Oseanografi. Edisi volume 1 No.4 ini adalah terbitan ketujuh setelah terbit pertama kali tahun 2015 dengan frekuensi terbit dua kali dalam satu tahun.
Articles 192 Documents
Pembangunan Model Informasi Pelabuhan Indonesia dengan Sistem Informasi Geografis (GIS) (Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta): Development of Indonesian Port Information Model with Geographic Information System (GIS) (Case Study of Jakarta Tanjung Priok Port) Marman Setiyo; Eddy Prahasta; Kamija Kamija; Johar Setiyadi
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i1.37

Abstract

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas perpindahan intra dan antar moda transportasi. Informasi pelabuhan dibutuhkan oleh para pengguna laut, memuat letak pelabuhan, keadaan hidrografi, morfologi daerah, keadaan iklim, identifikasi pelabuhan, area lego jangkar, daerah karantina, sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP), stasiun radio pantai, bahaya navigasi, fasilitas pelabuhan, kepanduan, fasilitas umum, fasilitas pendukung, pelayanan umum, keagenan kapal, pejabat pelabuhan dan perhubungan. Sebagai wajah negara maritim pelabuhan harus menjadi prioritas, termasuk masalah teknologi informasinya. Model informasi pelabuhan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) dibangun dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.2, meliputi langkah penyiapan peta dasar dengan digitasi peta laut setempat. Pengisian detail area, dengan referensi dari Peta Laut No. 85, Peta Laut No. 86, Buku Informasi Pelabuhan, Buku Daftar Suar Indonesia, serta Publikasi dari Pelabuhan Tanjungpriok. Detail area dan objek selanjutnya diberikan atribut identifikasi objek, penambahan atribut khas (unique), penambahan atribut kapasitas, selanjutnya disusun dalam bentuk geodatabase. Hasil model informasi pelabuhan berbasis SIG dalam bentuk geodatabase ini, memuat informasi mengenai letak pelabuhan, identifikasi pelabuhan, area pelabuhan, area lego jangkar, daerah karantina, SBNP, fasilitas umum, fasilitas pendukung, pelayanan umum, dan keagenan kapal. Model informasi pelabuhan dalam format geodatabase ini cocok digunakan bagi kantor hidrografi dan otoritas pengelola pelabuhan. Pemanfaatan langsung bagi para pelaut dalam bentuk terapan di kapal, masih memerlukan langkah pekerjaan selanjutnya dengan mengadopsi geodatabase tersebut kedalam peta navigasi elektronik (electronic navigational chart/ENC).
Studi Kartografi untuk Pengolahan Data Bathymetric ENC (Studi Kasus Alur Pelabuhan Bakaheuni, Lampung): Cartographic Study for ENC Bathymetric Data Processing (Case Study of Bakaheuni Port Channel, Lampung) Rudy Purwanto; Mohamad Yazid; Anom Puji Hascaryo; Ahmad Lufti Ibrahim
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i1.38

Abstract

Generasi ENC pada saat ini dibuat dengan cara mendigitasi peta kertas. Proses ini menyebabkan ketidak akuratan informasi detail topografi dasar laut pada saat diperbandingkan dengan sumber data surveinya. Informasi topografi dasar laut ini sangatlah penting pada area-area dimana kedalamannya cepat sekali mengalami perubahan, salah satu contoh proses alamiah seperti sedimentasi atau aktivitas-aktivitas manusia lainya yaitu pengerukan laut. Secara terus menerus data batimetri terbaru tersedia dengan publikasi yang kurang lengkap apabila dibandingkan dengan standar ENC yang diproduksi atau terupdate. Data batimetri yang terbarukan dapat digabungkan ke dalam ENC, untuk digunakan dalam bernavigasi oleh kapal-kapal. Salah satu datanya adalah data kontur kedalaman atau layer sounding yang akan ditampalkan ( overlay ) dengan data ENC yang lain. Dengan perangkat lunak CARIS GIS menggunakan metode base sueface dapat memproses garis kontur yang diinginkan. Kontur kedalaman yang dibuat menggunakan perangkat lunak Caris GIS pada Base Surface relatif sama dengan kontur lembar lukis teliti ( LLT ) dan cell ID4095R1. Proses pengujian dengan ECS atau ECDIS tidak mempengaruhi perubahan-perubahan topografi atau informasi peta lainnya. Oleh karena itu dinamakan Batimetri ENC. Batimetri ENC sangat tepat untuk keselamatan Navigasi.
Ekstraksi Kedalaman Laut Menggunakan Data Spot-7 di Teluk Belangbelang Mamuju : Sea Depth Extraction Using Spot-7 Data in Mamuju Belangbelang Bay Arya Arya; Gathot Winarso; Endro Sigit Kurniawan
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i1.39

Abstract

Dinas Hidro-Oseabografi TNI AL merupakan salah satu lembaga yang memiliki tugas menyediakan Peta Laut untuk kepentingan keselamatan pelayaran. Salah satu unsur dalam Peta Laut adalah unsur kedalaman laut. Namun untuk memetakan seluruh wilayah Perairan Indonesia, membutuhkan tenaga, biaya dan keahlian yang sangat besar karena tingkat kesulitan yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan pemetaan perairan laut. Teknologi penginderaan jauh memberikan peluang untuk pemetaan batimetri perairan dangkal secara efektif dan efisien, terutama di daerah yang memiliki tingkat perubahan kedalaman yang relatif cepat. Tulisan ini membahas apakah kedalaman laut bisa diekstrak dari data penginderaan jauh dan berapa ketelitiannya. Agar dapat dimanfaatkan dalam mendukung tugas Dishidros dalam menyediakan data Peta Laut. Sehingga pada penelitian ini dikaji tingkat ketelitian batimetri yang diekstrak menggunakan Data SPOT-7 dengan resolusi spasial 6 meter di Perairan Teluk Belangbelang Mamuju Sulawesi Barat. Data lapangan yang digunakan adalah data survei hidrografi untuk pendaratan amphibi di Teluk Belangbelang Mamuju. Metode yang dikaji dalam penelitian ini adalah metode yang dikembangkan oleh Kanno et al (2011) yang dikaji dari Metode Lyzenga (2006) yang terdiri dari 4 jenis yaitu Lyzengga (2006) murni (LYZ), KNW dengan pengembangan dari LYZ dengan penyeragaman asumsi pengaruh kolom air dan atmosfir, SMP yaitu dengan menambahkan regresi semi-parametrik, STR (Spatial Trend) dengan mengkoreksi faktor error pada koordinat pixel, dan TNP yaitu gabungan dari ketiga metode antara lain: KNW, SMP dan STR. Data batimetri hasil kelima metode dianalisa dengan menggunakan data lapangan dan dihitung orde ketelitian berdasarkan standar IHO-S44 yang terdiri dari orde spesial, orde 1A/1B, dan orde 2. Hasil analisa menunjukkan bahwa metode terbaik adalah metode STR dengan ketelitian kesalahan rata-rata paling kecil yaitu 1,14 meter namun bila menggunakan parameter kualitas data didapatkan metode TNP memiliki kualitas data paling baik dimana persentase terbanyak pada orde spesial, 1A/1B dan orde 2. Hasil terbaik dengan ketelitian hampir 70% pada keseluruhan data didapatkan melalui metode TNP pada orde 2. Begitu juga persentase terkecil yang tidak masuk orde ketelitian adalah metode TNP dengan nilai 30,32%. Ketelitian pendugaan kedalaman dengan metode STR untuk kedalaman <0 m adalah 0,11 m, 0 - 2 m adalah 0,25 m, 2,1 - 5 m adalah 0,68 m. Kedalaman maksimal yang dianalisa adalah 25 m yang diambil dari berbagai asumsi.
Pengolahan Data Magnetik Laut Terkoreksi Diurnal Base Station (Studi Kasus Perairan Pusong Kuala Langsa - Aceh): Diurnal Base Station Corrected Marine Magnetic Data Processing (Case Study of Kuala Langsa Waters - Aceh) Sutikwo Sutikwo; Prihadi Sumintadireja; Saroso Saroso; Dikdik S. Mulyadi
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i1.40

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, maka segala aktivitas di laut menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini menuntut sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan lebih tentang ilmu hidrografi dan geologi laut. Kegiatan utama penerapan ilmu geologi laut bertujuan untuk memperkirakan struktur geologi bawah laut sebagai informasi dalam keselamatan pelayaran. Penyajian informasi tentang keberadaan benda-benda bawah laut memerlukan perangkat lunak seperti Oasis Montaj, Magpick, Surfer dan perangkat pendukung lainnya. Proses pengolahan data kemagnetan ada beberapa tahapan dan metode yang digunakan dalam mempermudah dalam intepretasi, diantaranya melakukan beberapa koreksi seperti koreksi diurnal dengan data magnetik hasil pengamatan dari base station, koreksi IGRF, reduksi ke ekuator dan koreksi-koreksi lainnya. Hasil pengolahan data magnetik yang dikoreksi dengan diurnal base station dan tanpa koreksi diurnal base station pada studi kasus di perairan Pusong Kuala Langsa Aceh terdapat perbedaan nilai anomali magnet.
Purwarupa Receiver GPS Geodetik Berbasis Microcontroller dengan Perhitungan Post Processing Jaenudin, Jaenudin; Kusuma, Adhi; Sigit K, Endro; Iwan S, Agus; Andreas D, Luddy; S. Mulyadi, Dikdik
Jurnal Hidropilar Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v5i1.154

Abstract

Data pasang surut merupakan data yang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, diantarannya Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) merupakan lembaga Hidrografi Nasional yang mewakili pemerintah Indonesia pada International Hydrographic Organization (IHO). Salah satu tugas pokok Pushidrosal adalah melaksanakan pembinaan Hidro-Oseanografi TNI AL dalam rangka mendukung kepentingan TNI dan kepentingan sipil. Oleh karena itu Pushidrosal juga memiliki tanggung jawab untuk ikut andil dalam mendukung pengembangan ilmu penegetahuan terutama dibidang hidrografi, termasuk diantarnya GPS sebagai peralatan yang menyediakan data posisi. Peralatan yang mampu menghasilkan data posisi dengan dilengkapi output raw data masih sangat terbatas. Pada tugas akhir ini penulis telah membuat Purwarupa Receiver GPS Geodetik yang bisa menghasilkkan raw data yang cukup memadai sehingga data hasil pengamatan bisa diolah dan divalidasi. Receiver GPS tersebut dibuat dengan menggunakan Chip Ublox Neo M8T dengan sistem perekaman berbasis microcontroler raspberry pi3. Purwarupa receiver GPS ini telah diuji dengan metode pengamatan absolute menggunakan raspberry pi3 dan perangkat lunak ucenter yang merupakan perangkat lunak asli chips ublox neo M8T. Lebih lanjut purwarupa receiver GPS ini juga diuji dengan metode pengamatan NTRIP yang menggunakan data koreksi dari base station Luwes CORS UI Depok. Hasil pengamatan kemudian divalidasi untuk mendapatkan nilai standard deviasi, selain itu juga dilaksanakan pengolahan jaring kontrol horizontal diperangkat lunak TBC 2.2 terhadap hasil pengamatan 24 jam yang diikatkan terhadap titik CORS BIG CJKT dan CTGR. Hasil validasi pengamatan tiap metode dan pengolahan jaring kontrol horizontal menunjukan nilai yang cukup baik.
Prototipe Alat Ukur Pasang Surut Menggunakan Microcontroller Arduino dengan Sensor Ultra Sonic : Prototype of Tidal Measurement Tool Using Arduino Microcontroller with Ultra Sonic Sensor Sunardi Sunardi; Nanang Hadi P; Adhi Kusuma N; Johar Setiyadi
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i2.45

Abstract

Terdapat 2 (dua) tipe peralatan pengukur pasang surut air laut yaitu manual dan otomatis. Pengukuran pasang surut sendiri dalam pelaksanaan survei Hido-Oseanografi yang dilaksanakan Pushidrosal bertujuan sebagai koreksi data kedalaman. Prototipe alat pengukur pasut ini menggunakan sensor ultra sonic dengan basis microcontroller arduino. Perancangan alat dilakukan dengan sistem kerja terintegrasi secara menyeluruh terdiri dari rangkaian master dan slave (sensor). Data yang dihasilkan alat berupa tanggal, waktu dan tinggi air dalam satuan cm (sentimeter). Pada saat pengujian, alat memiliki nilai rata-rata error sebesar 1.3% pada jarak 1m, 9.44% pada jarak 2m, 0.71% pada jarak 3m dan 4.81% pada jarak 4m. Pengambilan sampel data pasang surut dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 31 Oktober sampai dengan 03 November 2016 dengan rambu ukur sebagai pembanding, data disajikan dalam bentuk grafik pasang surut.
Perencanaan Ulang Instalasi Plambing Sistem Penyediaan Air Bersih di Gedung Mess Trikora Kobangdikal Surabaya : Re-planning of the Plumbing Installation of the Clean Water Supply System at the Mess Trikora Kobangdical Building, Surabaya Sujarwanta Sujarwanta; Eka Djunarsjah; Ainun Pujo Wiryawan; Kamija Kamija
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i2.46

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan utama yang diperlukan oleh setiap makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan air di Mess Trikora Kobangdikal Surabaya, diperlukan sistem plambing untuk menyediakan debit dan tekanan air bersih yang cukup agar kebutuhan dapat terpenuhi. Sistem penyediaan air bersih mempunyai tujuan yaitu melayani kebutuhan air ke tempat-tempat yang membutuhkan dengan debit dan tekanan cukup. Air dari PDAM sebelum didistribusikan oleh instalasi plambing terlebih dahulu ditampung di tangki bawah yang selanjutnya dinaikkan ke tangki atas oleh pompa. Setelah itu dari tangki atas akan didistribusikan ke tiap lantai/kamar yang memerlukan. Dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih di gedung Mess Trikora Kobangdikal Surabaya ini dimulai dengan menaksir kebutuhan air, menentukan diameter pipa pada instalasi dengan menggunakan persamaan kontinuitas dan energi yang mana kecepatan aliran dalam pipa yang diasumsikan terlebih dahulu. Setelah itu ditentukan perencanaan volume efektif tangki air atas dan bawah yang dapat melayani kebutuhan puncak dengan seluruh peralatan plambing yang beroperasi pada waktu tertentu. Debit aliran air pada saat terjadi kebutuhan puncak tersebut akan digunakan untuk menentukan kapasitas pompa serta melayani volume efektif tangki atas dan bawah yang dapat melayani kebutuhan air tersebut. Perhitungan head instalasi pompa dan volume tangki efektif digunakan sebagai dasar dalam perhitungan pemilihan pompa yang sesuai dengan perencanaan. Dengan adanya perencanaan ulang sistem plambing di Mess Trikora Kobangdikal Surabaya diharapkan seluruh kebutuhan air bersih bisa terpenuhi, sehingga dapat menunjang kelancaran kegiatan perkuliahan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut.
Komparasi Pengolahan Data Side Scan Sonar Menggunakan 2 (dua) Perangkat Lunak Triton Imaging Isis dan Sonarwiz (Studi Kasus Perairan Batam Kepulauan Riau) Tria Efendi; Dikdik S. Mulyadi; Agung Prasetyo; Amril Amril; Adhi Kusuma; Agus Iwan Santoso
Jurnal Hidropilar Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v5i1.157

Abstract

Survei dan pemetaan laut yang sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi kelautan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan proses pencitraan dasar laut. Proses pencitraan dasar laut dapat dilakukan dengan berbagai cara pula, diantaranya pencitraan dengan menggunakan instrumen Side Scan Sonar. Perangkat lunak Triton imaging Isis dan Sonarwiz sebagai perangkat pengolahan data Side Scan Sonar diharapkan dapat memberikan gambaran nyata citra dasar laut sehingga dapat meningkatkan kinerja dari pelaksanaan survei Side Scan Sonar. Tugas Akhir ini akan memberikan penjelasan tentang perbandingan pengolahan data Side Scan Sonar dengan menggunakan perangkat lunak Triton Imaging Isis dan Sonarwiz, sehingga menghasilkan data gambaran dasar laut. Hasil pengolahan data citra Side Scan Sonar menggunakan Triton Imaging Isis dan Sonarwiz dapat dijadikan informasi posisi pipa gas dasar laut dan diplot untuk dijadikan sebuah peta dalam bentuk lembar lukis teliti.
Pengolahan Data Side Scan Sonar Edgetech 4200 Menggunakan Perangkat Lunak Triton Imaging Studi Kasus Perairan Pulau Kangean Laut Bali: Edgetech 4200 Side Scan Sonar Data Processing Using Triton Imaging Software Case Study of Kangean Island Waters, Bali Sea Dwi Joko Rachimzah; Eka Djunarsjah; Agung Prasetyo; Dikdik S. Mulyadi
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i2.47

Abstract

Survei dan pemetaan laut yang sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi kelautan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan proses pencitraan dasar laut. Proses pencitraan dasar laut dapat dilakukan dengan berbagai cara pula, diantaranya pencitraan dengan menggunakan instrumen side scan sonar. Adanya perangkat lunak Triton Imaging Isis diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari pelaksanaan survei side scan sonar. Tugas Akhir ini akan memberikan penjelasan tentang bagaimanakah pengolahan data Side Scan Sonar dengan menggunakan perangkat lunak Triton Imaging Isis, sehingga menghasilkan data gambaran topografi dasar laut. Hasil pengolahan data citra Side Scan Sonar menggunakan Triton Imaging Isis dapat dijadikan informasi posisi pipa gas dasar laut dan di plot untuk dijadikan sebuah peta dalam bentuk lembar lukis teliti.
Prototipe Alat Ukur Pola Arus Dengan Menggunakan GPS Tracker (Studi Kasus Perairan Teluk Jakarta): Prototype of Current Pattern Measuring Tool Using GPS Tracker (Case Study of Jakarta Bay Waters) Tri Sugeng Hariyadi; Eka Djunarsjah; Luddy Andreas D; A.Rita Tisiana Dwi Kuswardani
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i2.48

Abstract

Pengamatan pola arus laut merupakan bagian dari pengumpulan data yang dilaksanakan oleh Pushidros TNI-AL. Informasi mengenai pola arus digunakan sebagai pendukung untuk keselamatan bernavigasi dalam pelayaran terutama bagi kapal yang akan melaksanakan kegiatan keluar masuk pelabuhan, selat dan teluk. Banyaknya kesulitan dalam pengambilan data secara manual yang diantaranya disebabkan oleh pengaruh cuaca buruk, ombak laut yang tidak menentu dan juga personil yang dibutuhkan lebih dari 1 orang. Seiring dengan perkembangan teknologi survei dan pemetaan, banyak alat ukur pola arus yang tersedia saat ini untuk pengambilan data pola arus yang lebih mudah, efektif dan akurat. Salah satu alat yang digunakan dalam pengukuran pola arus adalah alat Float Tracking dengan menggunakan GPS Tracker. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data primer hasil dari akuisisi pengambilan data pola arus di perairan pantai Ancol Jakarta Utara selama beberapa hari dengan interval pengambilan data dari 10 detik sampai 60 detik atau satu menit di Pantai Ancol Jakarta Utara. Pengolahan data pola arus menggunakan perangkat lunak SMSToExcel, Microsoft Excel dan AutoCAD 2007

Page 6 of 20 | Total Record : 192