cover
Contact Name
reza
Contact Email
reza.andrea@gmail.com
Phone
+6285388729017
Journal Mail Official
reza.andrea@gmail.com
Editorial Address
Jl. Samratulangi Samarinda 75131
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Buletin LOUPE (Laporan Umum Penelitian)
ISSN : 14118548     EISSN : 25805274     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin Loop of the Politeknik Pertanian Negeri Samarinda is one of the most active centres of scientific work in agriculture in the Samarinda. Problems are attacked from two distinct points of view: the economic, in which the object is to show how crops may be produced a little more cheaply than at present, and the scientific, the problem being investigated for the sake of the general principles it may bring out. Two sets of bulletins are therefore issued, the popular bulletin, intended for farmers, dealing mainly with local problems, and always from the local point of view, and the research bulletins. The popular bulletins are fully equal to any others in the United States, and much ahead of anything we publish here for farmers; in the series before us the subjects dealt with include land drainage, curing of seed corn, control of various weeds, draft-horse judging, a discussion of the methods of paying for milk at cheese factories, and so on. The research bulletins are the scientific papers of the staff; as usual in the Samarinda, each paper is published separately, and there is no common journal in which they all appear.
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021" : 24 Documents clear
Pemanfaatan Global Positioning System (GPS) untuk Menghitung Panjang dan Luas Lahan Andrew Stefano Andrew
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.386 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.260

Abstract

Menghitung luas tanah dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya menggunakan metode titik koordinat. Titik koordinat digunakan sebagai patokan untun menentukan luas tanah. Kelebihan dari perhitungan menggunakan titik koordinat adalah kecepatan proses perhitungan dan biaya yang dikeluarkan tidak begitu besar. Aplikasi menghitung panjang dan luas tanah menggunakan GPS (Global Positioning System) merupakan aplikasi yang dapat membantu pengguna smartphone untuk menghitung luas tanah. Pengembangan aplikasi Luas Tanah ini menggunakan pendekatan prototype. Aplikasi Luas Tanah ini memanfaatkan fasilitas dari Google Map API, yang menerapkan system client- server, terdiri dari sisi server sebagai penyedia dan pengelola informasi dan sisi client sebagai pengguna informasinya.
Penelitian Dasar Tentang Nilai Kekuatan Tekan dan Serapan Air dari Variasi Paving Blok Subtitusi Cangkang Sawit muhammad yamin
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.781 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.403

Abstract

Cangkang sawit adalah limbah hasil sampingan dari produk industry sawit, merupakan limbah yang terus ada dan berpotensi untuk terjadinya degredasi pada lingkungan secara umum, walau secara terbatas limbah ini masih digunakan untuk bahan bakar boiler di pabrik sawit. Namun potensinya yang sangat besar dirasa perlu untuk dimanfaatkan untuk produk lain yang punya nilai kemanfaatan yang lebih luas, yakni sebagai bahan subtitusi untuk pembuatan paving blok. Perancangan paving blok yang standar menjadi pilihan untuk penelitian dasar ini, yakni dengan ukuran 20 x20 x 6 cm, dengan metoda subtitusi menggunakan rasio berdasarkan volume isi. Adapun perbandingannya semen (S), Cangkang sawit (CS) dan Pasir (P) , yakni dengan 3 perlakuan variasi yakni 1 (S) : 1.5 (CS) : 4.5 (P) (perlakuan 1); 1(S) : 3(CS) : 3(P) (perlakuan 2) ; 1(S) : 4.5(CS): 1.5 (P) (perlakuan 3). Pengujian paving blok dilakukan setelah proses pendinginan selama 28 hari , untuk mendapatkan nilai yang refresentatif. Hasil akhir penelitian dasar menunjukkan bahwa yang sesuai untuk standar penggunaan secara umum yakni pada perlakuan 1 dan 2 terutama dalam nilai tekan, sedangkan perlakuan 3 belum memenuhi standar yang diharapkan, yakni kesesuaian untuk masuk dalam standar SNI Paving Block SNI 03-0691-1996, dengan klasifikasi D, yakni penggunaan paving blok untuk Taman dan penggunaan semacamnya.
Peluang Bisnis Tanaman Hias Aglonema di Samarinda Melalui Komunikasi Digital Ita Merni
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.688 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.456

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peluang bisnis tanaman aglonema yang lagi populer sebagai tanaman hias yang sangat diminati oleh masyarakat Samarinda melalui komunikasi digital. Ditengah pandemi covid-19 tahun 2020 yang mengharuskan masyarakat mengurangi aktivitas diluar rumah, maka pilihan memasarkan dan membeli produk yang memungkinkan adalah melalui komunikasi digital. Salah satu sarana komunikasi digital yang dipilih dalam penjualan tanaman aglonema adalah melalui startup yang sesuai untuk bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) dan juga usaha rumahan (home industry) seperti Market Place. Metode penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif untuk memberikan informasi mengenai bagaimana peluang bisnis tanaman hias aglonema ditengah maraknya tanaman hias jenis lain di Samarinda melalui komunikasi digital. Data yang di ambil tentang bisnis digital tanaman hias aglonema yang mereka lakukan tahun 2020 di Samarinda. Hasil penelitian ada 3 variabel yang digunakan yaitu Ketertarikan technopreneur (ketertarikan pelaku bisnis terhadap bisnis tanaman aglonema yang di tekuni), Skill atau keterampilan technopreneur, Teknologi komunikasi digital yang digunakan dalam bisnis. Tanggapan responden atas ke 3 variable yang berpengaruh terhadap peluang bisnis tanaman aglonema di Samarinda melalui Komunikasi Digital berdasarkan hasil perhitungan data primer dari responden semuanya bernilai positif dengan total nilai rata-rata 6,21. Variabel dominan adalah variabel ke 3, yaitu Teknologi komunikasi digital yang digunakan oleh teknopreneur dalam memasarkan bisnis tanaman aglonemanya mempunyai nilai rata-rata 2,17. Ini berarti Teknologi komunikasi digital yang digunakan dalam menjalankan bisnis tersebut sangat ampuh membantu responden dalam menjual produknya dan sangat dikuasai dengan baik oleh penjual maupun pembeli.
Studi Kesukaan Sensoris Aplikasi Tepung Asap Cair Cangkang Sawit dan Optimasinya Pada Mie Goreng Edy Wibowo Kurniawan
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.705 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.457

Abstract

Produk pangan bercitarasa bakar disukai masyarakat karena aroma dan rasanya yang khas. Agar lebih praktis memenuhi tuntutan zaman, tepung asap menjadi salah satu alternatif pengganti proses pengasapan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melakukan studi kesukaan secara sensoris dari aplikasi tepung asap cair cangkang kelapa sawit dan optimasinya pada mie goreng. Penelitian ini dilakukan pada dua tahap yaitu: a) produksi asap cair proses optimal dan redestilasinya, dilakukan dengan optimasi suhu pirolisis metode response surface methide (RSM), b) produksi dan aplikasi konsentrasi tepung asap 1-4% pada produk pangan. Dari redestilat asap cair di campur dengan maltodekstrin dengan beberapa perbandingan mulai 1:1, 2:1, 3:1, dan 4:1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara produksi asap cair yang optimal dicapai dengan kadar air bahan 14,75%, dalam waktu 4,57 menit, pada suhu 499,30 °C, dengan kandungan fenol, karbonil dan asam berturut-turut 2,22% ; 2,13% dan 12,34%. Bau asap yang paling disukai dihasilkan dengan redestilat asap cair: maltodekstrin (1: 1) dengan konsentrasi 1% dari tepung basis.
Hubungan Sistem Transportasi Dump Truck pada Pengangkutan Tandan Buah Segar ke Pabrik Kelapa Sawit Zikri Kurniadi
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.581 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.476

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti terhadap sistem transportasi pada pekerbunan kelapa sawit terkait hubungan dengan jumlah muatan Tandan Buah Segar (TBS) yang diangkut dilihat dari kecepatan laju transportasi serta waktu tempuh transportasi. Tujuan dilakukan penelitian ini mengenalisa sistem transportasi pada pengangkutan TBS, dan variabel-variabel yang mempengaruhinya: studi kasus pada PT. Hanusentra Agro Lestari dalam proses pengangkutan TBS pada lingkup Divisi di perusahaan. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa data primer meliputi: pengamatan serta observasi, pengambilan data lapangan, dokumentasi, dan wawancara. Data sekunder berupa dokumen perusahaan yang berkaitan dengan transportasi. Penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif untuk memperoleh data yang bersifat apa adanya yang menekankan makna dari nilai data penelitian tersebut dengan menggunakan korelasi pearson serta uji normalitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem transportasi yang digunakan di PT. Hanusentra Agro Lestari menggunakan pengangkutan sistem bin, sistem tersebut merupakan sistem kontrol yang dilakukan oleh manajemen guna mempermudah pekerjaan pada proses pengangkutan, terdapat hubungan negatif pada variabel TBS dengan variabel kecepatan, berhubungan positif pada variabel TBS dan waktu tempuh, serta terdapat hubungan antara waktu tempuh dan kecepatan transportasi pada muatan TBS yang diangkut ke PKS.
Mungkinkah Kalimantan Timur Mencapai Kemandirian Pangan di Tahun 2025? Adi Supriadi
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.597 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.477

Abstract

Kemampuan produksi beras Kalimantan Timur hanya cukup untuk 1.316.433 orang, jauh dari memenuhi kebutuhan seluruh Kaltim sebanyak 3.721.400 orang. Untuk itu, diperlukan berbagai pemikiran dan kajian terkait strategi kemandirian pangan di Kalimantan Timur, terutama dengan rencana pemindahan ibu kota negara. Kajian ini dilakukan melalui analisis mendalam terhadap berbagai dokumen pembangunan di Kalimantan Timur dan berbagai literatur lain yang relevan. Berbagai kecenderungan ke depan seperti jumlah penduduk, pola konsumsi dan lain-lain diambil dari sumber resmi seperti biro statistik pusat dan dokumen milik organisasi perangkat daerah (OPD) terkini, serta dengan perhitungan menggunakan data yang tersedia. Hasil kajian mendalam terhadap berbagai dokumen tersebut menunjukkan bahwa kemandirian pangan dapat dicapai di Kaltim jika dalam 5 tahun ke depan mampu meningkatkan produksi padi sebesar 10% per tahun atau meningkat sekitar 77% dalam 5 tahun dan mengurangi tingkat konsumsi beras menjadi 70 kg/kapita/tahun. Untuk mendukung terwujudnya tujuan tersebut perlu dilakukan upaya untuk menjamin ketersediaan, kesiapan dan keamanan lahan pertanian; meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan mengurangi tingkat konsumsi beras per kapita.
Pengujian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ulin (Eusideroxylon zwageri) dengan Menggunakan Metode DPPH Farida Aryani
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.74 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.480

Abstract

Antioxidants are electron-donating compounds or reductants, these compounds have small molecular weights, but can deactivate the development of oxidation reactions by preventing the formation of free radicals. One of the plants that have potential as natural antioxidants is the Ulin leaf (Eusideroxylon zwageri). This study aims to determine the antioxidant activity of the extracts of young and old leaves of Ulin plants against DPPH radicals (1, 1-diphenyl-1-picrylhydrazyl) using a UV-Vis Spectrophotometer. Both young and old leaves were extracted using methanol at room temperature then concentrated using a vacuum rotary evaporator to obtain a crude extract. Phytochemical analysis was conducted to identify the secondary metabolite compounds which include flavonoids, alkaloids, tannins, terpenoid saponins, and steroids. To determine the antioxidant activity, the test was carried out with series concentrations aimed at calculating the IC50 value, the concentration at which the test sample was able to inhibit 50% of the free radical DPPH The phytochemical analysis showed that young and old leaves contained the same phytochemical content, specifically Flavonoids, Tannins, Saponins, terpenoids, while Alkaloids and steroids were not detected. The antioxidant activity test showed that the IC50 value of young leaves, old leaves, and Ascorbic acid as the positive control were 22.93 ppm, 13.31 ppm, and 7.08 ppm consecutively. This result shows that Ulin leaves are in a strong category because both young and old leaves have an IC50 value of less than 100 ppm.
Beberapa Sifat Mekanis Kayu Jenis Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) yang Berasal dari Hutan Bekas Terbakar Iskandar -
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.022 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.487

Abstract

Kurangnya informasi mengenai perubahan sifat kayu dari pohon bekas kebakaran hutan juga merupakan pertimbangan khusus yang menyebabkan belum dimanfaatkannya kayu bekas kebakaran hutan. Konsumen dalam hal ini perusahaan pengolahan kayu masih berpendapat bahwa kayu dari hutan bekas kebakaran sifat kayunya akan musnah atau berkurang. Dalam penelitian ini akan diteliti sifat-sifat mekanika kayu setelah terjadi kebakaran hutan, dimana akibat kebakaran hutan semua pohon terbakar tetapi ada yang bisa hidup dan ada juga yang langsung mati. Agar permasalahan tidak terlalu meluas, maka disini diperiksa pengaruhnya hanya pada jenis Meranti Merah (Shorea leprosula). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ketangguhan kayu Meranti Merah (Shorea Leprosula Miq) tidak berubah secara signifikan akibat kebakaran hutan, 2. Kekuatan lentur dan ketahanan patah kayu Meranti Merah (Shorea Leprosula Miq) nilainya berkurang secara signifikan akibat kebakaran hutan yang terjadi 3. Hal tersebut di atas terjadi karena mati dan keringnya beberapa sel penyusun kayu akibat pengaruh panas, sehingga kayu cenderung bersifat keras.
Kemampuan Insulasi Suara Delapan Jenis Bahan Berbasis Serat Kayu Joko Priyono; Yusdiansyah Yusdiansyah
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.067 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.499

Abstract

Semakin berkembangnya aktivitas manusia menyebabkan berbagai gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan seperti kebisingan. Gangguan tersebut dapat dieliminasi dengan memanfaatkan berbagai bahan insulasi yang mampu mencegah kebocoran suara antar ruang. Kemampuan insulasi suara dari suatu bahan ditunjukkan dengan besarnya nilai koefisien peredaman suara (α). Sebanyak delapan jenis bahan berserat dicobakan dalam penelitian dengan maksud mengetahui fungsinya sebagai material insulasi suara. Bahan tersebut terdiri atas karton (kardus), tatakan telur, kayu akasia, kayu sengon, papan partikel, papan gypsum dan kayu lapis. Semua bahan dibentuk lempengan dengan ukuran diameter 10 cm. Lempeng difungsikan sebagai insulator di tengah antar ruang pada sebuah tabung PVC yang di satu ujungnya dipasang bel pintu sebagai sumber suara dan ujung pipa lainnya dipasang alat Sound Level Meter (SLM) sebagai penerima suara. Nilai koefisien peredaman dihitung menurut Lewis dan Douglas (1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien peredaman tertinggi dan material dengan jumlah signifikan terbanyak diperoleh dari material kayu akasia mangium, kemudian berturut-turut diikuti oleh papan partikel tebal, papan partikel tipis, kayu sengon, kayu lapis, gypsum, tatakan telur dan karton, dengan rentang nilai α antara 0,13 sampai dengan 0,06.
Karakteristik Kimia dan Sensori Abon Nangka Muda dengan Penambahan Daging Ayam pada Rasio yang Berbeda Andi Lisnawati
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.376 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.500

Abstract

Nangka muda merupakan salah satu sayuran yang selama ini hanya digunakan dan dimanfaatkan sebagai sayuran, memiliki daya simpan yang relative cukup singkat, dan kandungan proteinnya yang rendah, sehingga perlu tambahan bahan lain untuk meningkatkan kandungan proteinnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada penelitian ini dilakukan pembuatan abon dari nangka muda dengan penambahan daging ayam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor dan masing-masing 2 taraf, sehingga ada 4 perlakuan yaitu: P1(80% nangka kukus:20% daging ayam), P2(80% nangka direbus : 20% daging ayam), P3(60% nangka dikukus : 40% daging ayam) dan P4(60% nangka direbus: 40% daging ayam). Parameter yang diuji pada penelitian ini adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, serta uji organoleptic yang meliputi aroma, rasa, warna dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air terendah, kadar abu tertinggi dan kadar protein tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 yang secara berturut-turut nilainya adalah 9,25%, 7,73%, dan 22,12%. Adapun hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa secara umum abon disukai panelis dimana skor tertinggi untuk warna 4,08, rasa sebesar 3,96, aroma sebesar 3,88 serta tekstur sebesar 3,92.

Page 1 of 3 | Total Record : 24