cover
Contact Name
Riong Seulina Panjaitan
Contact Email
editorbahanalam@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
editorbahanalam@gmail.com
Editorial Address
Jln Sunter Permai Raya, Jakarta Utara
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ)
ISSN : -     EISSN : 25028421     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang terbit dua kali dalam setahun.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2020)" : 13 Documents clear
FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN OBAT KUMUR DARI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans anisa, nadhiffa
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.1828

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang aktivitas antibakteri sediaan obat kumur dari ekstrak etanol 96% daun ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan metode cup plate technique dan disertai uji stabilitas fisik sediaan obat kumur. Secara empiris, daun ciplukan digunakan untuk penyembuhan luka, radang hati, malaria, penyakit kelamin, rematik, sakit telinga, dan menghambat pertumbuhan kanker terutama kanker usus besar. Ekstrak daun ciplukan  diketahui mengandung polifenol, alkaloid, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya konsentrasi ekstrak etanol 96% daun ciplukan yang sudah memiliki aktivitas antibakteri serta mencari konsentrasi terbaik ekstrak etanol 96% daun ciplukan dalam bentuk sediaan obat kumur untuk uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini menggunakan 7 kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, kontrol positif (chlorhexidine gluconate 0,2%), serta kontrol negatif (aquadest steril). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun ciplukan terhadap bakteri Streptococcus mutans dilakukan sebagai uji pendahuluan dan hasil yang didapatkan Konsenterasi Hambat Minimum (KHM) terhadap  pertumbuhan  bakteri  Streptococcus  mutans  ada  pada  konsenterasi ekstrak 10% dengan rata-rata zona hambatan sebesar 7,57 mm. Sedangkan pada uji aktivitas antibakteri obat kumur daun ciplukan didapatkan hasil Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) pada konsentrasi obat kumur 10% dengan rata-rata zona hambat sebesar  8,53 mm. Formulasi obat kumur yang terbaik ada pada  konsentrasi 50% dengan rata-rata  zona hambat berintensitas kuat yaitu sebesar 10,15 mm. Evaluasi stabilitas dari sediaan obat kumur meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas dan pH yang dilakukan  selama tujuh minggu  penyimpanan  pada suhu  ruang  menunjukkan hasil yang stabil.Kata kunci : Ekstrak daun ciplukan (Physalis angulata L.); Antibakteri;  Streptococcus mutans; difusi cup plate technique. 
DETEKSI TESPONG (Oenanthe javanica) PADA BAHAN BAKU DAUN ASHITABA (Angelica keiskei) MENGGUNAKAN METODE FTIR YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN PCA Yuliantini, Anne
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.4230

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai bahan baku obat tradisional dan tespong (Oenanthe javanica) diketahui sebagai tanaman yang satu famili dengan ashitaba. Karena ketersediaan ashitaba yang sedikit ditambah dengan harganya yang relative mahal, dapat menjadi alasan ditambahkannya bahan lain dalam bahan baku ashitaba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya tespong pada serbuk daun ashitaba menggunakan metode FTIR yang dikombinasikan dengan PCA. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan utama, yaitu determinasi tanaman, maserasi dengan etanol, pengukuran spectrum IR, dan analisis PCA. Hasil analisis PCA menunjukkan nilai  PC1 dan PC2 berturut-turut sebesar 71 dan 22% dengan nilai eigen value lebih dari 1 dan plot PCA menggambarkan keterpisahan daerah antara ashitaba dan tespong. Dari ketiga sampel yang diproyeksikan terhadap plot PCA, terdapat sampel yang diduga mengandung tespong dan bahan campuran lain. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa metode FTIR yang dikombinasikan dengan PCA dapat menjadi metode alternative dalam mendeteksi tespong dalam bahan baku ashitaba.Kata kunci: Ashitaba; FTIR; PCA; tespong
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI BUTANOL, ETIL ASETAT DAN N-HEKSAN DARI DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT SECARA IN-VITRO Wijaya, Oktafian Nuril; Syukrilla, Ghalib
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.1881

Abstract

Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah lama dilakukan, Salah satu bahan yang berpotensi adalah daun pepaya. Tujuan  pengujian ini untuk mengevaluasi aktivitas antbakteri fraksi N-heksan, Etil asetat, dan Butanol dari daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis  dan Staphylococcus aureus.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Uji aktivitas anti bakteri dilakukan dengan difusi cakram (Kirby-bauer), kontrol positif menggunakan klindamisin, kontrol negatif menggunakan dmso, serta sampel uji yakni fraksi Butanol, Etil asetat dan N-Heksana. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan  uji Two way annova. Hasil penelitian menunjukan fraksi N-heksan daun pepaya memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri masiing-masing Staphylococcus epidermidis, Staphylococus aureus dan Propionibacterium acnes paling besar pada  konsentrasi konsentraasi 200 µg/disc rerata zona hambat 20,03 ± 0,45 mm, 20,65 ± 0,21 mm, dan 20,74 ± 0,11 mm.
UJI AKTIVITAS LUKA INSISI DENGAN EKSTRAK ETANOL 70% LIDAH BUAYA ( Aloe vera L ) TERHADAP PRISES PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT PUTIH JANTAN ( Musculus L. ) Desryana Kulsum; Sutriningsih Sutriningsih
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.2141

Abstract

Dalam beberapa penelitian lidah buaya telah membuktikan bahwa berkhasiat sebagai antiseptik, antimikroba, antioksidan, anti jamur, anti inflamasi.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji efek aktivitas pemberian ekstraksi lidah buaya terhadap penyembuhan luka insisi kulit mencit penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan 30 ekor mencit putih jantan sebagai hewan uji coba, dengan cara diinsisi dibagian punggung sepanjang 2cm. Pada uji coba ini ada 5 kelompok perlakuan yang dilakukan, yaitu : Kontrol Negatif (Tanpa Adanya perlakuan), Kontrol Positif (Diberikan Povidone iodine 1%) , Kontrol Uji 1 ( Diberikan Ekstrak Lidah Buaya 40%), Kontrol Uji 2 (Diberikan Ekstrak Lidah Buaya 60%), Kontrol Uji 3 (Diberikan Ekstrak Lidah Buaya 80%). Pemberian Ekstrak Lidah Buaya dan pengukuran panjang luka dilakukan setiap hari selama 2 minggu. Hasil penelitian diperlihatkan  pada luka insisi kulit mencit yang diberi ekstrak lidah buaya lebih cepat kering dibandingkan dengan luka insisi kulit mencit yang diberikan Povidone iodine 1%.
PROFIL FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI TANAMAN MANGGA : REVIEW ARTIKEL Sany Yulianti; Vina Juliana Anggraeni; Riong Seulina Panjaitan
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.4103

Abstract

Tamanan Mangga merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh tumbuh di Indonesia. Bagian yang sering dimanfaatkan pada tanaman ini adalah buahnya yang digunakan sebagai bahan pangan kaya serat dan vitamin. Selain bagian buah, bagian lain dari tanaman mangga dapat dimanfaatkan sebagai obat diantaranya sebagai antibakteri. Tanaman mangga pada setiap bagian memiliki senyawa fitokimia yang berpotensi untuk memiliki aktivitas biologi. Diketahui bahwa senyawa mangiferin merupakan senyawa utama di dalam tanaman mangga yang berpotensi sebagai antibakteri.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP BAKTERI PENYABAB KARIES GIGI Streptococcus sanguis Ovysta Darsono
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.1795

Abstract

AbstrakJambu biji (Psidium guajava Linn.) adalah tanaman obat yang digunakan didaerah tropis dan subtropis untuk mengobati banyak gagguan kesehatan. Ekstrak daun jambu biji putih mengandung senyawa yang memiliki antibakteri. Namun dari fraksi daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) saat ini belum diketahui khasiat antibakteri penyebab karies gigi yaitu Streptococcus sanguis. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan difusi cakram (Kirby-bauer), dimana media Nutrient Broth  yang sudah dibiakkan dengan bakteri Streptococcus sanguis dan diinkubasikan selama 24 jam. Kontrol positif menggunakan ampicillin, kontrol negatif menggunakan DMSO, serta sampel uji yakni fraksi etil asetat. Zona hambat diukur menggunakan jangka sorong millimeter. Uji lanjutan dengan mengukur KHM dari senyawa yang memiliki aktivitas tertinggi terhadap pertumbuhan bakteri, dilakukan dengan metode dilusi cair. Media Nutrien Broth yang sudah dibiaakkan S. sanguis diberikan konsentrasi ekstrak masing-masing 5 %,10 %, 15 %, 20 % dan 25 %. Hasil penelitian menunjukan fraksi etil asetat daun jambu biji memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan rerata zona hambat 16.00 ± 0.719 mm pada bakteri S. sanguis. Dilanjutkan dengan uji KHM dengan nilai KHM 15 %. Uji kebocoran asam nukleat dan protein menunjukkan adanya kebocoran sel pada bakteri pada nilai 1 KHM dan 2 KHM.Kata kunci : Fraksi; daun jambu biji; Psidium guajava Linn; Streptococcus sanguis
FORMULATION, STABILTY TEST AND ENZYME ACTIVITY TEST TYROSINASE OF CREAM PEPARATIONS FROM HERENDONG FRUIT EXTRACT(Melastoma affine D. Don) Zuraida Sagala; Kurnia Telaumbanua
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.4451

Abstract

One way to prevent or inhibit melanin formation is by inhibiting tyrosinase activity (Lloyd,2011). Tyrosinase enzyme is an enzyme that plays a role in the formation of skin pigments or known as melanogenesis. In the process of melanogenesis, the enzyme tyrosinase acts as a catalyst in two different reactions, namely the hydroxylation process of tyrosine to dihydroxy-phenylalanine (L-DOPA) and oxidation of L-DOPA to quinone DOPA. Tyrosinase in skin tissue is activated by solar UV radiation so that it accelerates the process of melanin production (Fais et al.  2009).  This  study  was  conducted  to  determine  the  stability,  effectiveness  of  cream preparations from ethanol extracts of Harendong fruit (Melastoma affine D. Don) as tyrosinase enzyme inhibitors so it can be used as a cosmetic ingredient for whitening or skin lightening. Results Cream with variants of Harendong (Melastoma affine D. Don) ethanol extract was physically stable and formulated with organoleptic test, homogeneity, viscosity, mechanical test, pH, cycling test, and irritation test. Type M / A cream preparations from ethanol extract of Harendong fruit (Melastoma affine D. Don) have a strong / moderate tyrosinase enzyme inhibitor activity with IC50 values of F1 (1%) of 526,192 ppm, F2 (1.5%) ) amounted to 317,534 ppm and F3  (2%)  amounted  to  128,523  ppm.  Keywords: Foemulation,  stability test, activity test, tyrosinase enzyme, herenong fruit (Melastoma affine G.Don)
FORMULASI DAN UJI DISOLUSI TERBANDING TABLET LEPAS LAMBAT NATRIUM DIKLOFENAK MENGGUNAKAN METHOCEL K100M SEBAGAI MATRIKS Florentia Dian Pertiwi
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.1818

Abstract

Penyakit rheumatoid arthritis merupakan satu jenis penyakit yang menyerang bagian tubuh, terutama persendian, senyawa anti inflamasi non steroid yang umum digunakan adalah natrium diklofenak dimana senyawa ini bekerja sebagai penghambat produksi prostaglandin sebagai mediator nyeri. Waktu paruh yang pendek, membuat bahan obat ini harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang pendek dan dilakukan berulang. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Methocel K100M sebagai matriks dalam pembuatan tablet lepas lambat dan juga untuk mengetahui nilai kemiripan disolusi dengan innovator yang sudah ada di pasar. Dalam penelitian ini akan menggunakan natrium diklofenak yang mengandung 75mg serta eksipien berupa Methocel K100M dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20% sebagai matriks, Poli Vinil Pirolidon sebagai pengikat, Laktosa Monohidrat sebagai pengisi, Magnesium Stearat sebagai pelicin dan Aerosil sebagai pelincir. Granulasi basah menjadi metode yang dipilih untuk membuat tablet ini serta akan dilakukan uji terhadap sifat fisika dari granul dan tablet serta kandungan kadar dan disolusi tablet. Data yang dihasilkan dari penelitian ini lalu diolah dan dibandingkan dengan sesifikasi yang ada. Hasil penelitian mendapatkan hasil Methocel K100M dengan konsentrasi 20% menghasilkan nilai kemiripan yang lebih tinggi dan memenuhi kriteria yaitu 54,15. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah matriks Methocel K100M dapat digunakan sebagai matriks dalam pembuatan tablet lepas lambat dan penggunaan dengan konsentrasi yang lebih besar dapat meningkatkan laju disolusi natrium diklofenak.Kata kunci: Natrium diklofenak; Methocel K100M; Tablet lepas lambat; Disolusi
Uji Stаbilitаs Fisik dаn Аktivitаs Аntibаkteri Ekstrаk Etаnol 70% Аkаr Ciplukаn (Physаlis аngulаtа L.) Terhаdаp Bаkteri Stаphylococcus аureus Dаlаm Formulаsi Sediааn Krim Shinta Yusnita
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.1898

Abstract

Impetigo merupаkаn penyаkit kulit yаng disebаbkаn oleh Stаphylococcus аureus аtаu Streptococcus pyogenes, tetаpi Stаphylococcus merupаkаn pаtogen primer pаdа impetigo. Bаkteri Stаphylococcus аureus umumnyа merupаkаn bаkteri florа normаl yаng terdаpаt dаlаm kulit, tetаpi jikа populаsinyа melebihi bаtаs normаl mаkа dаpаt menimbulkаn penyаkit. Tumbuhаn di Indonesiа yаng dаpаt berpotensi sebаgаi аntibаkteri аdаlаh ciplukаn (Physаlis аngulаtа L.). Ciplukаn didugа mengаndung senyаwа kimiа аlаmi yаng berpotensi sebаgаi аntibаkteri. Metode ekstrаksi yаng digunаkаn аdаlаh mаserаsi dengаn pelаrut etаnol 70% lаlu аkаn di uji аktivitаs аntibаkteri dаlаm formulаsi sediааn krim dengаn metode silinder cup. Pemilihаn sediааn krim dikаrenаkаn krim lebih mudаh diаplikаsikаn, tidаk lengket, dаn lebih cepаt menyerаp dikulit. Uji stаbilitаs krim, meliputi uji orgаnoleptis, uji homogenitаs, uji pH, uji dаyа sebаr, uji viskositаs, dаn uji iritаsi.Kаtа Kunci: Аntibаkteri; Аkаr Ciplukаn (Physаlis аngulаtа L.); Formulаsi Krim; Uji Stаbilitаs Krim
Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Sediaan Masker Peel-off Ekstrak Umbi Wortel varietas Chantenay (Daucus carota L.) Sherli Desimah Pangamanan
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.1767

Abstract

Kulit merupakan bagian tubuh terluar, yang sering terkena paparan polusi. Penuaan kulit adalah proses biologis  kompleks yang dimulai pada usia 20 dan bersifat irreversible. Penuaan kulit dipengaruhi oleh kombinasi intrinsik dan ekstinsik, faktor tersebut mengakibatkan perubahan secara struktural dan fisiologis kumulatif dengan adanya perubahan progresif di setiap lapisan kulit, serta perubahan dalam penampilan kulit. Namun dapat dicegah dan diatasi dengan antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang terjadi dikulit. Salah satu tumbuhan yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan yaitu tanaman umbi wortel dan jarang dilihat potensi aktivitas ekstraknya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dipilih umbi wortel sebagai bahan utama sebagai senyawa aktif sediaan masker gel peel-off untuk dilihat aktivitas antioksidannya. Dalam penelitian ini dilakukan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 70% umbi wortel varietas chantenay (Daucus carota L.) dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) untuk mengetahui nilai aktivitas antioksidan yang terdapat dalam ekstrak etabol 70% umbi wortel. Dan didapatkan hasil IC50 dari ekstrak etanol 70% umbi wortel varietas chantenay sebesar 684,7165 yang dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% umbi wortel varietas chantenay tidak aktif dan tidak berpotensi sebagai antioksidan, serta nilai IC50 Vitamin C yang sebagai pembanding dengan nilai 5,7963. Namun pada hasil uji stabilitas sediaan masker gel peel-off ekstrak umbi wortel pada semua konsentrasi didapatkan hasil memenuhi standar, serta formulasi yang memiliki stabilitas terbaik yaitu pada konsentrasi ekstrak 5% dikarenakan hasil yang didapatkan konstan dan tidak melewati nilai standar stabilitas sediaan.

Page 1 of 2 | Total Record : 13