cover
Contact Name
Gusstiawan Raimanu
Contact Email
g.raimanu@unsimar.ac.id
Phone
+6281354205726
Journal Mail Official
jurnalagropet@unsimar.ac.id
Editorial Address
Lt. Dasar Gedung Rektorat, Fak. Pertanian, Universitas Sintuwu Maroso Jl. P. Timor No. 1. Poso
Location
Kab. poso,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agropet
ISSN : 16939158     EISSN : 28289250     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Agropet (Agropet) is a journal published by Faculty of Agriculture, Universitas Sintuwu Maroso, Indonesia. It is a scientific journal dedicated to publishing the manuscript of the research in the field of agricultural technology, such as agricultural product technology, agricultural engineering and agricultural industries technology. Agropet also publishing various disciplines of animal science, such as animal feed and nutrition; animal reproduction, genetics, and production; social and economic; and animal products science and technology. Agropet has p-ISSN 1963-9158. Jurnal Agropet publish two times per year on June and December.
Articles 131 Documents
PENGARUH PEMUPUKAN FOSFOR DAN KALSIUM TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKTIVITAS DUA GENOTIPE KEDELAI PADA BUDIDAYA KERING Toyip H
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.925 KB)

Abstract

The objectives of this research were to study the effect rates of P and Ca fertilizers on productivity and nutrient uptake of two soybean genotypes in dry culture. The experimental design was split split plot with three factors i.e. phosphorus, calcium and genotype planted in dry culture. Dry culture with phosphorus fertilizer application (72 kg P¬2O5/ha) increases the number of filled pods and grain weight per plot. Number of pods of Tanggamus variety was greater than Anjasmoro variety. Liming had no effect on productivity. Path analysis showed that largest direct effect to grain weight were plant height and leaf weight. Increased rate of P and Ca fertilizer increased the uptake of P and Ca, but variety Tanggamus is more responsive than variety Anjasmoro. Interaction of phosphorus fertilizer 72 kg P¬2O5/ha with lime 1 ton/ha increased grain weight per plot. Largest direct effect on increasing grain weight is plant height and the number of branches. Phosphorus application (72 kg P¬2O5/ha) and liming (1 ton/ha) also give highest uptake of P and Ca
Kadar Fe Total Pada Tanah Sawah Rawa Lebak Di Kabupaten Poso Ita Mowidu; Bambang Hendro S; Sri Nuryani H. U
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.087 KB)

Abstract

Penelitian kadar Fe total pada tanah sawah rawa lebak di kabupaten Poso telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2013. Sampel tanah composit diambil pada 7 titik yang mewakili tanah yang berasal dari bahan induk pompangeo complex, alluvium coastal deposits dan lake deposits pada regim curah hujan tinggi, sedang dan rendah. Analisis Fe total dilakukan dengan cara pengabuan basah menggunakan campuran HNO3 dan HClO4, dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Tanah Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Fe total tanah sawah rawa lebak di kabupaten Poso termasuk kategori (harkat) sangat tinggi dengan rentang kadar dari 1,16% sampai 2,26%.  Berdasarkan jenis bahan induk, kadar Fe total semakin tinggi dengan makin rendahnya curah hujan; makin tinggi curah hujan makin rendah kadar Fe total tanah. Pada regim curah hujan tinggi, kadar Fe total pada pompangeo complex lebih tinggi (1,21%) dari alluvium coastal deposits (1,16%). Pada regim curah hujan sedang, kadar Fe total semakin menurun berturut-turut pada pompangeo complex (2,12%), alluvium coastal deposits (1,99%) dan lake deposits (1,24%). Pada regim curah hujan rendah, kadar Fe total pada pompangeo complex lebih tinggi (2,26%) dari lake deposits (2,16%). Berdasarkan regim curah hujan, bahan induk pompangeo complex memberikan kadar Fe total tanah lebih tinggi diikuti oleh bahan induk alluvium coastal deposits dan lake deposits.
Perkecambahan Benih Kemiri (Aleurites Muluccana Willd) Pada Berbagai Perlakuan Mekanis dan Kimia Siti Fatima
Agropet Vol 14, No 1 (2017): Volume 14 No 01 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.748 KB)

Abstract

Kemiri (Aleurites muluccana Willd) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang potensial untuk dikembangkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal dengan 6 taraf perlakuan 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah: t0 : kontrol, t1 : benih diretakkan, t2 : kulit benih dikikir, t3: benih dibakar, t4: benih direndam dengan KNO3 0,2% selama 15 menit dan t5: benih direndam dalam air dingin selama 10 hari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perlakuan mekanis dan kimia terhadap perkecambahan benih kemiri, dan untuk mengetahui perlakuan yang terbaik dari perlakuan mekanis dan kimia untuk perkecambahan benih kemiri. Hasil penelitian menunjukkan persentase kecambah tertinggi diperoleh pada perlakuan mekanis dengan cara diretakkan mencapai 100% dengan kecepatan berkecambah 23,333 hari.
Uji Efektivitas Cendawan Fusarium sp Potensinya Sebagai Entomopatogen Terhadap Kepik Pengisap Buah Kakao (Helopeltis Sulawesi : HEMIPTERA) Meitry Tambingsila
Agropet Vol 12, No 2 (2015): Volume 12 No 02 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.252 KB)

Abstract

Saat ini pengendalian dengan menggunakan agens hayati cendawan entomopatogen (pathogen serangga) menjadi salah satu alternative untuk menjawab persoalan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) di lapang dan dampak negative pengendalian OPT dengan pestisida sintetik. Fusarium sp adalah salah satu cendawan yang berpotensi sebagai cendawan entomopatogen karena dapat mematikan stadia tertentu dari serangga hama. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas Fusarium sp. potensinya sebagai entomopatogen terhadap Kepik Pengisap Buah kakao (Helopeltis Sulawesi :Hemiptera). Penelitian dilakukan di laboratorium Ilmu Alamiah Dasar Fakultas Pertanian Unsimar Poso mulai bulan Juli hingga Oktober 2015.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), ulangan 6 kali. Perlakuan dicobakan adalah konsentrasi spora yakni 104, 105, 106 dan 107yang aplikasikan pada ninfa Kepik Pengisap Buah Kakao. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aplikasi suspensi spora Fusarium sp. menyebabkan mortalitas ninfa H. Sulawesi.sebesar100% dan perlakuan konsentrasi spora 104adalah perlakuan  terbaik dan memberikan tingkat kematian yang sama dengan perlakuan lainnya.
Prevalensi Penyakit Scystosomiasis Pada Ternak Kerbau Di Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Yan Alpius Loliwu; Dolvi Ngkiro
Agropet Vol 13, No 1 (2016): Volume 13 No 01 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.165 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit Schystosomiasis pada ternak kerbau di Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso. Metode penelitian ini menggunakan metode Sensus dimana ukuran populasi sebesar 40 ekor.Pengambilan sampel  dilakukan dengan cara mengambil  feses kerbau yang masih segar dengan menggunakan sarung tangan dan selanjutnya  dimasukan dalam  plastik serta diberi label. Kemudian sampel di bawa ke laboratorium Scystosomiasis Desa Wuasa untuk dilakukan pemeriksaan.  Apabila hasil pemeriksaan secara mikroskopis ditemukan adanya telur-telur cacing Scystosoma japonicum maka  diberi tanda positif (+) dan jika tidak ditemukan  telur-telur cacing tersebut maka diberi tanda negatif (-).Hasil pemeriksaan Laboratorium Scystosomiasis Desa Wuasa Kecamatan Lore Utara, diperoleh data jumlah kasus positif (+) Scystosomiasis pada ternak kerbau di Kecamatan Lore Utara berjumlah 3 ekor yang berasal dari Desa Sedoa, sedangkan sampel feses kerbau dari Desa Wuasa dinyatakan tidak terinfeksi Scystosomiasis (-) atau tidak ditemukan adanya telur-telur cacing Scystosoma japonicum. Bersasarkan hasil analisis data menggunakan rumus Gasperaz (1991), diperoleh  prevalensi penyakit  Scystosomiasis di Kecamatan Lore Utara sebesar 7,5%.Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa prevalensi penyakit Scystosomaisis di Kecamatan Lore Utara sebesar 7,5%. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kasus penyakit Scystosomaisis antara lain dikarenakan sistim pemeliharaan masih bersifat ekstensif/tradisional, sistim pemberian pakan belum memperhatikan kuaiitas dan kuantitas pakan yang baik, masih rendahnya pengetahuan tentang  manajemen kesehatan  yang baik dan masih banyak  lahan-lahan yang tidak termanfaatkan sehingga terjadi genangan air sebagai media hidup dari keong Oncomelania huspensis dimana keong tersebut merupakan hospes terjaddinya infeksi penyakit Schystosomiasis.
PENGARUH JARAK TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max L Merril) Marten Pangli
Agropet Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.941 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jarak tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai untuk mendaptkan kerapatan yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan di desa sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso, dimulai dari bulan juli 2013 hingga bulan Oktober 2013. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari J1 dengan jarak tanaman 20 cm x 20 cm, J2 dengan jarak tanaman 25 cm x 25 cm, J3 dengan jarak tanaman 30 cm x 30 cm dan J4 dengan jarak tanaman 35 cm x 35 cm. Hasil penelitian di dapatkan jarak tanama 35 x 35 merubah hal lebih tinggi yakni mencapai  2,75 ton/Ha.
Efisiensi Penggunaan N Anorganik Dengan Pemanfaatan N Dari Pupuk Kandang Kambing Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis Endang Sri Dewi
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.712 KB)

Abstract

Jagung manis merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat digemari oleh masyarakat dan berpeluang memberikan untung relatif tinggi bila diusahakan secara efektif dan efisien. Pupuk nitrogen merupakan kunci utama dalam usaha meningkatkan produksi jagung. Nitrogen dapat diperoleh melalui aplikasi pupuk, baik pupuk organik seperti pupuk kandang kambing maupun anorganik seperti urea. Efisiensi penggunaan N anorganik dengan pemanfaatan N dari pupuk kandang kambing Pada pertumbuhan dan hasil Tanaman Jagung Manis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari 2013 bertempat di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso,  Sulawesi Tengah. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan perlakuan kebutuhan pupuk kandang kambing dan pupuk nitrogen urea dengan 5 taraf yaitu K0: 100% anorganik N; K1: 75% N anorganik + 25% pupuk kandang kambing,  K2: 50% anorganik N+ 50% pupuk kandang kambing; K3: 25% N anorganik + 75% pupuk kandang kambing dan K4: 100%  pupuk kandang kambing. Pengamatan dilakukan pada beberapa variabel aktivitas pertumbuhan, komponen hasil jagung manis yang dihasilkan. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji  jarak berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian memberikan informasi bahwa perlakuan dengan dosis kombinasi 55 % anorganik + 75% kandang kambing memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik pada tanaman jagung manis dibandingkan perlakuan lainnya
Interval Waktu Penyambungan Terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk Pada Tanaman Kakao Ridwan Ridwan; Abdul Rahim Saleh
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.627 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pertumbuhan tunas sambung pucuk dari setiap klon kakao yang dicobakan dengan interval waktu yang berbeda. Penelitian dilakukan di Desa Nggawia Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una - Una, pada bulan februari sampai april tahun 2013. Bahan yang digunakan berupa bibit kakao lokal umur 3 bulan (batang bawah), mata entres klon Sul 01 (Sulawesi 01). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan sambung pucuk pada klon kakao yang terdiri dari:  W1 ;  waktu penyambungan pagi hari jam 8-9 pagi pada suhu 260C; W2 adalah waktu penyambungan siang hari jam 11-13 siang pada suhu 320C;  dan W3 adalah waktu penyambungan sore hari jam 15-17 sore pada suhu 300C. Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 9 satuan penelitian dan tiap satuan penelitian menggunakan sepuluh bibit tanaman (batang bawah), sehingga jumlah total bibit tanaman yang digunakan adalah 90 bibit tanaman. Pengamatan variabel berupa Pertumbuhan tinggi tanaman, Jumlah daun, Diameter batang, Persentase entres yang mati (PEM), Persentase entres dorman (PED), dan Persentase  bibit jadi (PBJ). Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan waktu penyambungan pada waktu sore hari dengan tingkat suhu 300C memberikan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang yang paling tinggi dibandingkan waktu penyambungan pada waktu pagi dan siang hari. Penyambungan yang dilakukan pada waktu sore hari mempunyai persentase entres mati dan entres dorman lebih rendah dan kemampuan tumbuh bibit yang lebih tinggi dibandingkan penyambungan yang dilakukan pada waktu pagi dengan suhu 260C dan siang hari dengan suhu 320C. 
Analisis Titik Impas (Break Even Point) Usahatani Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) di Desa Lelean Nono Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli Nurmala Nurmala
Agropet Vol 14, No 1 (2017): Volume 14 No 01 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.647 KB)

Abstract

Tolitoli. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Jumlah Produksi dan Penerimaan Usahatani Jagung Manis di Desa Lelean Nono Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli sehingga mencapai Titik Impas. Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 12 juni sampai dengan tanggal 13 juli 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan petani yang mengusahakan Usahatani Jagung Manis di Desa Lelean Nono Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. Metode penentuan responden adalah menggunakan metode sensus, yaitu mengambil semua petani yang mengusahakan usahatani Jagung Manis sebagai sampel. Sumber dan cara pengambilan data berasal dari data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Titik Impas (Break Even Point). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Titik Impas (Break Even Point) Usahatani Jagung Manis dicapai produksi sebesar 63,57 kilogram. Titik Impas (Break Even Point) Usahatani Jagung Manis dicapai penerimaan sebesar Rp.317.850,00. Produksi dan penerimaan Usahatani Jagung Manis di Desa Lelean Nono Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli telah berada diatas titik keseimbangan, sehingga petani telah berusaha pada dearah untung.
Keragaman Genetik Dan Fenotipik Beberapa Karakter Buah Tanaman Pala (Myristica fragrans, Houtt) Unisexual Andri A. Managanta
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.789 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan pala rakyat Desa Sepe, Kecamatan Lage milik Frans Labina sebagai tempat pengambilan sampel dan penelitian dilakukan selama bulan Desember 2012 - Maret 2013. Sebanyak 205 sampel diambil dari satu pohon induk berjenis kelamin betina unisexual. Koefisien Keragaman Genetik (KKG) digunakan untuk menduga potensi kemajuan genetik dalam seleksi beberapa karakter buah tanaman pala, yaitu: Berat segar daging buah, Berat segar fuli buah, Berat segar biji buah, Diameter buah, Panjang biji buah dan Lebar biji buah. Keseluruhan karakter yang diamati memiliki frekwensi heterozygote yang tinggi, yakni 42.4%-59.0% dan nilai KKG yang berkisar antara 6.08%-22.56% dengan kriteria keragaman dari sedang hingga cukup. Karakter berat segar fuli buah memiliki nilai KKG yang paling tinggi (22.02%) dengan criteria keragaman cukup adalah karakter yang paling berpotensi untuk memperoleh kemajuan genetik melalui seleksi karena memiliki keragaman genetik yang luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari keragaman genetik dan fenotipik beberapa karakter buah tanaman pala (Myristica fragrans, Houtt) Unisexual yang berasal dari satu pohon induk. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi kepada pemulia dan petani dalam usaha menseleksi buah tanaman pala.

Page 5 of 14 | Total Record : 131