Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Factors Affecting the Competence of Cocoa Farmers in Central Sulawesi Province Andri Amaliel Managanta; Sumardjo Sumardjo; Dwi Sadono; Prabowo Tjitropranoto
Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 1 (2019): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.756 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v15i1.20966

Abstract

Cocoa is a pre-eminent commodity in Indonesia after oil palm and rubber. However, there has not been much improvement in production due to the lack of technological improvement and lack of extension support in increasing the competence of cocoa farmers. This study aims to: (1) analyze the characteristics of cocoa farmers, extension roles, and competence of cocoa farmers, (2) to analyze the effect of farmer characteristics and extension service role on cocoa farmers competency level, (3) analyze the extension approach in improving farmers’ competence. The study was conducted in four districts in Central Sulawesi Province, namely Poso, Sigi, North Morowali and Donggala districts. Cluster random sampling technique was applied with relatively advanced and less developed village clusters in each district. The total research samples were 380. Data were analyzed using Structural Equation Modeling(SEM). The results show that the level of competence of low cocoa farmers is caused by the weakness to cosmopolitan. In addition, the low competence is due to the weak role of extension personal as communicator, advisor, dynamics role, motivator, organizer, and educator. Efforts to increase farmer's competence require their cosmopolitan improvement and extension personal roles as communicators, advisors, motivators, organizers, educators and dynamic role.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DAN DUKUNGAN PENYULUH PERTANIAN DENGAN KEPUTUSAN INOVASI VARIETAS SANTANA PADA BUDIDAYA PADI SAWAH Andri Amaliel Managanta; Ridwan Ridwan; Hikma Arsita
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 24, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v24n2.2021.p235-248

Abstract

The Correlation of Farmer Characteristics and Agricultural Extensions Support with Decisions on Innovation Santana Varieties in Rice Cultivation. Innovation is a farmer's need if it can solve the problems that farmers are facing. This study was to determine the characteristics of farmers, the level of extension support and the process of adopting innovation in the Santana variety of lowland rice cultivation, and the relationship between the characteristics of farmers and the level of support of extension workers on the adoption rate of innovation in the Santana variety rice cultivation.The research was conducted from May to December 2020 in Tayawa Village Tojo District Tojo Una-Una Regency Central Sulawesi Province. The method used in this research is a survey method. The population of this study was 109 lowland rice farmers in Tayawa Village and 52 farmers as samples of lowland rice farmers.Data analysis used the Rank Spearman correlation test and was carried out to determine the level of perception of the characteristics of lowland rice farmers and extension support with innovation decision making in rice cultivation.The results showed that individual characteristics, including age, formal education level, non-formal education level, and land area, were not related to the innovation-decision for the Santana variety cultivation.The level of cosmopolitan one variable of farmer characteristics is significantly related to the decision of innovation in Santana variety cultivation. Weak extension processes have the potential to weaken the innovative decisions on the Santana variety cultivation. Increased levels of cosmopolitan and extension support to farmers in the form of interaction, problem-solving, and enhancing the cooperation with the group the potential to increase the use of varieties Santana. Keywords: extension, innovation decisions, varieties Santana ABSTRAK Inovasi menjadi kebutuhan petani apabila inovasi tersebut dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi petani. Penelitian ini untuk mengetahui karakteristik petani, tingkat dukungan penyuluh dan proses adopsi budidaya padi sawah varietas Santana, dan hubungan karakteristik petani dan tingkat dukungan penyuluh terhadap tingkat adopsi budidaya padi varietas Santana. Penelitian dilaksanakan bulan pada Mei hinggabulan Desember 2020 di Desa Tayawa Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Populasi penelitian ini adalah petani padi sawah di Desa Tayawa sebanyak 109 petani dan sampel petani padi sawah yang digunakan sebanyak 52 petani. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan dilakukan untuk mengetahui tingkat persepsi karakteristik petani padi sawah dan dukungan penyuluhan dengan pengambilan keputusan adopsi budidaya tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik individu baikumur, tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan non formal dan luas lahan tidak berhubungan dengan keputusan inovasi budidaya varietas Santana. Tingkat kekosmopolitan satu variabel dari karakteristik petani yang berhubungan nyata dengan keputusan inovasi budidaya varietas Santana. Lemahnya proses penyuluhan berpotensi melemahkan keputusan inovasi budidaya varietas Santana. Peningkatan tingkat kekosmopolitan dan dukungan penyuluh berupa interaksi dengan petani, penyelesaian masalah dan peningkatkan kerjasama dengan kelompok berpotensi meningkatkan penggunaan varietas Santana. Kata kunci: penyuluh, keputusan inovasi, varietas Santana
Dukungan dan Peran Kelembagaan dalam Meningkatkan Kemandirian Petani Kakao di Provinsi Sulawesi Tengah Andri Amaliel Managanta; Sumardjo Sumardjo; Dwi Sadono; Prabowo Tjitropranoto
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v6n2.2019.p51-60

Abstract

Indonesia is the third largest cocoa producer in the world after Ivory Coast and Ghana. Central Sulawesi is a center of Indonesian cocoa commodity, yet has low improvement. This is presumably due to the lack of support of farmer institutions that were formed not based on farmers' needs or the interests of farmers. The objectives of this study were to: (1) analyze the level of institutional support for cocoa farmers in Central Sulawesi Province, and (2) analyze the role and strategy of increasing institutional support for cocoa farmers in Central Sulawesi Province. The study was conducted in four districts in Central Sulawesi Province: Poso, Sigi, Morowali Utara and Donggala Regencies. The research sample was 380 farmers. To describe the research variables used descriptive statistical analysis in the frequency table and Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The results showed that most farmers (70.2%–98.7%) assessed that institutional support in the contexts of marketing, capital, processing, and technical guidance were relatively low so it tended to be less conducive to increasing farmers' independence. The institutional role of those four contexts was also low categoryzed (26.6–43.0) so that it needs serious attention in an effort to increase the weak independence of farmers.
Hubungan Gambar Bahaya Merokok Pada Kemasan Dengan Intensi Berhenti Merokok di Kecamatan Curug Kabupaten Tanggerang Andri Amaliel Managanta; Yaya Hudaya
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Volume 4 Nomor 2 Desember 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.234 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v4i2.20686

Abstract

Survey mengenai konsumsi rokok yang terkini Global Adult Tobacco Survey (GATS)  tahun 2011 menunjukkan, bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang melaksanakan GATS (16 law dan middle income countries), Indonesia menduduki posisi pertama dengan prevalensi perokok aktif tertinggi, yaitu 67,0 % pada laki-laki dan 2,7 % pada wanita. Penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara sikap terhadap gambar peringatan  bahaya merokok pada kemasan rokok dengan intensi berhenti merokok. Lokasi penelitian dilaksanakan di perumahan Griya Karawaci. Karakteristik populasi yang menjadi objek penelitian adalah sekelompok perokok yang bertempat tinggal diwilayah Griya Karawaci, Kelurahan Sukabakti, Kecamatan Curug, Kabupaten Tanggerang yang berjumlah sebanyak 150 perokok. Selanjutnya secara proporsional ditarik sampel sebanyak 60 orang perokok.  Penarikan atau penentuan jumlah sampel dari populasi perokok yang terwakili pada perumahan Griya Karawaci, dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil analisis menunjukkan sikap terhadap gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok berkorelasi positif dengan intensi berhenti merokok yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0.945, artinya semakin positif sikap terhadap gambar merokok maka intensi akan cenderung semakin tinggi. Intensi berhenti merokok dapat diprediksi oleh sikap terhadap peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok. Artinya bahwa perokok meyakini bahwa merokok membahayakan kesehatan diri dan lingkungannya.Kata Kunci: Rokok, Kemasan, Intensi
PENERAPAN METODE SELEKSI MASSA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS VARIETAS JAGUNG MANADO KUNING Andri Managanta
Agropet Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.535 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menerapkan seleksi massa dalam upaya meningkatkan produktivitas Jagung Manado Kuning di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso selama 4 bulan dari bulan Januari 2007 sampai dengan April 2007. Populasi yang diteliti berjumlah 2000 tanaman yang dianalisis berjumlah 100 tongkol untuk populasi C1 dan 20 untuk populasi C0. Data yang diperoleh dianalisis statistik untuk menghitung respon seleksi dan nilai duga daya waris.Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan penerapan metode seleksi massa pada tanaman jagung Varietas Manado Kuning di desa Talikuran Kecamatan Tompaso dapat meningkatkan berat biji pertongkol rata-rata sebesar 0,01 g (2,7 %) selama satu daur seleksi serta karakter jumlah biji dalam satu baris (JBB), jumlah biji (JB), panjang tongkol (PT), berat biji (JBi), dan berat tongkol (BT) memiliki respon seleksi yang berbeda-beda. Nilai duga daya waris dari karakter jumlah biji dalam satu baris (tinggi), jumlah biji (sedang), panjang tongkol (tinggi), berat biji (sedang) dan berat tongkol (rendah). Berdasarkan respon seleksi dan nilai duga daya waris pada pertanaman Jagung Manado Kuning di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso dapat menjadi dasar dalam melakukan seleksi pada populasi berikutnya. Kata Kunci: Jagung Manado Kuning, Seleksi Massa, Respon Seleksi, Daya Waris
STUDI HABITAT DAN IVENTARISASI ANGGREK HITAM (Black Orchid) DI KAWASAN HUTAN CAGAR ALAM BANCEA KECAMATAN PAMONA SELATAN, KABUPATEN POSO Andri A. Managanta
Agropet Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1826.317 KB)

Abstract

Sulawesi   adalah   pulau   terbesar   dan   terpenting   di  Wallace, suatu wilayah unik di dunia, tempat bercampurnya  tumbuhan  dan  hewan  dari  Asia  dan  Australia.  Apabila  dibandingkan  dengan pulau Jawa dalam luasan yang sama, telah berhasil  dikoleksi 200 spesimen herbarium. Kondisi ini menunjukkan  masih  diperlukan  lebih  banyak  kegiatan  eksplorasi  flora  di  Sulawesi untuk mengungkap kekayan flora dan potensinya.  Sebanyak   27   suku,   40   marga,   dan   76   jenis   pohon  dinyatakan  endemik  di  Sulawesi. Agar  keberadaan  jenis-jenis  anggrek  di  suatu  wilayah   dapat   diketahui   dengan   baik,   diperlukan suatu  penelitian  berupa  eksplorasi  dan  inventarisasi. Eksplorasi  bertujuan  untuk   mengambil  contoh tanaman  yang  mempunyai  nilai  ekonomi  dan  nilai ilmu  pengetahuan   yang  penting, sedangkan inventarisasi  bertujuan  untuk  mendata  keragaman jenis  tanaman  di  suatu  kawasan,  sehingga  apabila nantinya  kawasan  tersebut  mengalami  perubahan ekosistem,  sudah  tersedia  data  keragaman  floranya. Studi habiat dan inventarisasi  dilakukan  di  Kawasan Hutan Cagar Alam Bancea,  Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso  pada  Maret – Oktober  2014. Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif. Bertujuan untuk membuat deskripsi, atau gambaran mengenai kelimpahan keragaman genetik anggrek terlebih khusus anggrek hitam (black orchid) di Kawasan Hutan Cagar Alam Bancea dengan cara mengakumulasi data yang diperoleh.Berdasarkan hasil pengamatan terdapat berbagai jenis anggrek alam yang tumbuh secara alami dan hasil survey identifikasi spesies anggrek yang dilaksanakan ditemukan 24 spesies, 13 genus dan 78 rumpun. Jenis anggrek yang ada di dalam kawasan Hutan Cagar  Alam Bancea antara lain: Eria feroks, Eria rigida, Aerides thibautian, Spathoglottis plicata, Spathoglottis asperata, Spathoglottis sp Thrixspermum trichoglottis, Agrostophyllum stipulatum, Agrostophyllum majus, Dendrobium finlaysonianum, Dendrobium discolor, Dendrobium sp, Coelogyne speciosa, Coelogyne spa, Coelogyne spb, Coelogyne spc, Cymbidium pubescens, Phalaenopsis gigantean, Phalaenopsis bellina, Grammatophyllum scriptum, Grammatophyllum sp, Bulbophyllum ecinolobium, Arundina graminifolia, Lusia sp.Anggrek Hitam ditemukan dominan terdapat pada zona 3 (tiga) ditemukan sebanyak 13 rumpun dan spesies pohon yang menjadi  inang Angrek Hitam (black orchid) adalah Theobrema cacao, Ficus benjamina, Agathis sp, Elmerillia ovalis, Arenga pinnata dan pohon  inang   yang   paling banyak  ditempeli  adalah Agathis sp.Kata Kunci: Anggrek Hitam (black orchid), Studi Habitat, Inventarisasi
Motivasi Dan Persepsi Petani Padi Terhadap Intensi Penggunaan Pupuk Organik Di Desa Leuwibatu Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor Andri Amaliel Managanta
Agropet Vol 13, No 2 (2016): Volume 13 No 02 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.486 KB)

Abstract

Penggunaan pupuk organik dapat diindentifikasi lebih awal melalui intensi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi motivasi, persepsi terhadap intensi penggunaan pupuk organik, menganalisis hubungan motivasi, persepsi terhadap intensi penggunaan pupuk organik. Menganalisis pengaruh norma subjektif, persepsi pengendalian perilaku dan  sikap individu terhadap intensi penggunaan pupuk organik. Penelitian dilaksanakan dikelompok tani Rahayu Mekar Leuwibatu Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Populasi 110 petani dan sampel sebanyak 64 orang petani. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan model analisis jalur (path analysis) dan pengolahan data menggunakan program Lisrel 9.2 dan smartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara motivasi dan persepsi  petani padi terhadap intensi penggunaan pupuk organik. Ini berarti semakin tinggi motivasi dan persepsi petani maka akan semakin tinggi pula intensi penggunaan pupuk organik pada petani. Adanya pengaruh dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi pengendalian perilaku petani padi terhadap intensi penggunaan pupuk organik.
Keragaman Genetik Dan Fenotipik Beberapa Karakter Buah Tanaman Pala (Myristica fragrans, Houtt) Unisexual Andri A. Managanta
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.789 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan pala rakyat Desa Sepe, Kecamatan Lage milik Frans Labina sebagai tempat pengambilan sampel dan penelitian dilakukan selama bulan Desember 2012 - Maret 2013. Sebanyak 205 sampel diambil dari satu pohon induk berjenis kelamin betina unisexual. Koefisien Keragaman Genetik (KKG) digunakan untuk menduga potensi kemajuan genetik dalam seleksi beberapa karakter buah tanaman pala, yaitu: Berat segar daging buah, Berat segar fuli buah, Berat segar biji buah, Diameter buah, Panjang biji buah dan Lebar biji buah. Keseluruhan karakter yang diamati memiliki frekwensi heterozygote yang tinggi, yakni 42.4%-59.0% dan nilai KKG yang berkisar antara 6.08%-22.56% dengan kriteria keragaman dari sedang hingga cukup. Karakter berat segar fuli buah memiliki nilai KKG yang paling tinggi (22.02%) dengan criteria keragaman cukup adalah karakter yang paling berpotensi untuk memperoleh kemajuan genetik melalui seleksi karena memiliki keragaman genetik yang luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari keragaman genetik dan fenotipik beberapa karakter buah tanaman pala (Myristica fragrans, Houtt) Unisexual yang berasal dari satu pohon induk. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi kepada pemulia dan petani dalam usaha menseleksi buah tanaman pala.
Pemasaran Busung Ibung dan Peran Wanita Tani dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Indah Astria; Andri Amaliel Managanta; Dolfie D.D Tinggogoy
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.02.34

Abstract

Peran wanita tani dan pemasaran busung ibung merupakan aspek penting dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga petani. Kerjasama antar anggota dalam rumah tangga berfungsi mengoptimalkan hasil usahatani serta upaya pemenuhan kebutuhan keluarga petani. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pemasaran busung ibung dan peran wanita tani dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Mei 2020 di Desa Lebagu Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Populasi sekaligus sampel adalah 35 wanita tani yang bekerja sebagai pembusung. Berdasarkan hasil penelitian ini, melalui pemasaran Busung Ibung pendapatan keluarga petani mengalami peningkatan. Margin pemasaran Busung Ibung sebesar Rp.35.000/ikat dan melalui saluran pemasaran tingkat satu. Adapun pendapatan wanita tani sebesar Rp.2.031.429/bulan (49%), tidak jauh berbeda dengan pendapatan kepala keluarga Rp.2.132.200/bulan (51%). Kontribusi wanita tani dalam meningkatkan perekonomian keluarga sebesar 49% dari total pendapatan keluarga. Pekerjaan pengelolaan Busung Ibung oleh wanita tani sebaiknya mendapatkan perhatian dari pemerintah karena berkontribusi bagi peningkatan ekonomi keluarga. Melalui peningkatan kerjasama, dan jejaring dengan pihak pemerintah sebagai upaya promosi dan jejaring kerjasama dengan industri. Melalui hal tersebut diharapkan pengelolaan Busung Ibung dapat ditingkatkan dan keluarga petani di pedesaan semakin sejahtera
Perbaikan Produksi dan Kualitas Buah Kakao Melalui Peningkatan Kompetensi Petani di Desa Sepe Kecamatan Lage Kabupaten Poso Andri Amaliel Managanta
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.41442

Abstract

Desa Sepe termasuk wilayah pengembangan areal komoditas kakao di Kecamatan Lage Kabupaten Poso dan desa ini ke depan dapat dikembangkan menjadi desa kakao. Permasalahan yang dihadapi oleh petani di Kecamatan Lage Kabupaten Poso khususnya Desa Sepe adalah produksi buah kakao ditingkat petani masih rendah. Alternatif solusi melalui kegiatan penyuluhan, pendampingan mengenai teknik budidaya, pemanenan, dan pasca panen, pengolahan dan pemasaran buah kakao. Pengabdian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas hasil dan produksi kakao melalui peningkatan kompetensi petani baik melalui proses pemupukan, pemangkasan, pembersihan gulma secara teratur, pemanenan yang sesuai standar, dan pengendalian hama dan penyakit. Metode pelaksanaan meliputi pendampingan, demontrasi cara, kunjungan lapangan serta pendampingan dan monitoring evaluasi. Kegiatan ini merupakan hasil dari kegiatan pengabdian bagi masyarakat khusus di kebun kakao milik petani di Desa Sepe Kecamatan Lage Kabupaten Poso dan telah mampu meningkatkan 58 persen kuantitas hasil produksi 60 kg/bulan dan penerimaan Rp.1.860.000/bulan.