Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH KOMPOSISI TANAMAN TUMPANGSARI TERHADAP HASIL JAGUNG KUNING DAN KACANG TANAH Toyip H
Agropet Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.139 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi tanaman jagung dan kacang tanah yang tepat dalam memberikan hasil tertinggi dalam sistem tumpangsari.  Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok satu  faktor dengan perlakuan yang dicobakan terdiri atas 5 taraf berdasarkan populasi tanaman monokulturnya yaitu J0: monokultur jagung, J1: monokultur kacang tanah, J2: 3 : 3 (3 jalur jagung:3 jalur kacang tanah), J3: 1 : 3 (1 jalur jagung:3 jalur kacang tanah), J4: 2 : 5 (2 jalur jagung:5 jalur kacang tanah). Pengamatan dilakukan terhadap variabel pertumbuhan jagung dan kacang tanah, komponen hasil jagung dan kacang tanah dan variabel tumpangsari. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT).Hasil penelitian menunjukkan bahwa monokultur jagung dan kacang tanah berbeda dengan semua perlakuan kecuali pada tumpangsari dengan komposisi 3 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah, untuk  pengamatan luas daun jagung menunjukkan nilai yang sama. Selanjutnya tumpangsari dengan komposisi 1 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah pada tinggi tanaman kacang tanah menunjukkan nilai yang berbeda dengan semua perlakuan. Selanjutnya komponen tumpang sari dengan komposisi 3 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah menunjukkan nilai NKL yang berbeda dengan komposisi yang lain dan menunjukkan nilai NKL yang sama dengan monokultur jagung dan kacang tanah. Tumpangsari dengan komposisi 3 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah menunjukkan nilai KKR yang berbeda dengan semua perlakuan.Kata Kunci: Tumpang sari, NKL, KKR, Jagung Kuning, Kacang Tanah
PENGARUH PEMUPUKAN FOSFOR DAN KALSIUM TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKTIVITAS DUA GENOTIPE KEDELAI PADA BUDIDAYA KERING Toyip H
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.925 KB)

Abstract

The objectives of this research were to study the effect rates of P and Ca fertilizers on productivity and nutrient uptake of two soybean genotypes in dry culture. The experimental design was split split plot with three factors i.e. phosphorus, calcium and genotype planted in dry culture. Dry culture with phosphorus fertilizer application (72 kg P¬2O5/ha) increases the number of filled pods and grain weight per plot. Number of pods of Tanggamus variety was greater than Anjasmoro variety. Liming had no effect on productivity. Path analysis showed that largest direct effect to grain weight were plant height and leaf weight. Increased rate of P and Ca fertilizer increased the uptake of P and Ca, but variety Tanggamus is more responsive than variety Anjasmoro. Interaction of phosphorus fertilizer 72 kg P¬2O5/ha with lime 1 ton/ha increased grain weight per plot. Largest direct effect on increasing grain weight is plant height and the number of branches. Phosphorus application (72 kg P¬2O5/ha) and liming (1 ton/ha) also give highest uptake of P and Ca
Pengaruh Dosis dan Jenis Aplikasi Boron terhadap Tingkat Layu Pentil (Cherelle wilt) Tanaman Kakao Endang Sri Dewi HS; Prapto Yudono; Eka Tarwaca Susila Putra; Benito Heru Purwanto; Toyip Toyip
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1219

Abstract

Cherelle wilt merupakan penyakit fisiologis pada tahap awal perkembangan buah kakao karena kegagalan perkembangan buah. Salah satu unsur yang diduga kuat menjadi penyebab adalah unsur boron yang ketersediannya sangat penting bagi tanaman karena berperan dalam perkembangan sel, metabolisme protein, asam amino, nitrat, lemak, karbohidrat, auksin dan fenol, fungsi membran, berperan dalam keberhasilan pembentukan bunga, pembuahan dan perkembangan buah. Tujuan penelitian untuk mengkaji dan meneliti tentang pengaruh boron terhadap layu pentil kakao. Penelitian dirancang menggunakan rancangan Randomized Complete Block Design (RCBD) dimana faktor A terdiri dari metode aplikasi pupuk yaitu lewat daun dan lewat tanah sedangkan faktor B adalah takaran pemberian boron yang terdiri dari tanpa pemberian pupuk , pemberian boron 1,5 g.pohon-1, 3 g. Pohon-1, 4,5 g.pohon-1 dan 6 g.pohon-1 setiap perlakuan diulang tiga kali, setiap ulangan terdiri dari 5 tanaman sehingga kombinasi perlakuan menjadi 2 x 5 x 3 x 5 = 150 tanaman. Parameter yang diamati adalah Boron total daun, viabilitas pollen, total pentil yang terbentuk, persentase pentil sehat, dan pentil layu. Hasil menunjukkan bahwa metode aplikasi pupuk boron berpengaruh terhadap layu pentil kakao. Metode aplikasi boron lewat daun dengan dosis 0, 4,5 dan 6 g.tanaman-1 memberikan nilai pentil layu yang lebih tinggi. Sedangkan metode aplikasi boron lewat daun dosis 1,5, dan 3 g.tanaman-1 serta metode aplikasi lewat tanah dosis 6 g.tanaman-1 memberikan persentase pentil sehat yang lebih tinggi. Metode aplikasi lewat daun dengan dosis 3 g.tanaman-1 adalah dosis maksimal yang mampu memberikan hasil tertinggi terhadap viabilitas pollen, jumlah buah, dan persentase pentil sehat.
Pelatihan Pembuatan Hidroponik Dengan Berbagai Metode Dalam Upaya Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Pendidikan Biologi Eliaumra Eliaumra; Sumarno A Hulinggi; Endang Sri Dewi HS; Toyip Toyip
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5621

Abstract

Program studi Pendidikan Biologi  sebagai Pendidikan tinggi yang mempunyai visi menghasilkan lulusan yang professional bidang kependidikan biologi serta memiliki jiwa wirausaha yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan,  maka diperlukan pendidikan yang membangun praktek inovasi individu dan memberdayakan mahasiswa untuk menghasilkan inovasi. Salah satu jenis pendidikan yang dapat diterapkan adalah pendidikan kewirausahaan. Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan memang tidaklah cukup dengan materi akan tetapi perlu didukung dengan praktek dan pembinaan langsung agar mahasiswa tidak hanya memahami inti pelajaran akan tetapi mampu merealisasikan dalam dunia nyata, salah satunya melalui pelatihan pembuatan hidropnik.Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam membuat tanaman hidroponik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2023 pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sintuwu Maroso Poso. Tahapan kegiatan meliputi tahapan penyuluhan dan tahapan pelatihan dimana setiap tahapan memiliki target yang akan dicapai. Tahapan penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang hidroponik dan tahapan pelatihan dilakukan untuk melatih  keterampilan mahasiswa dalam pembuatan hidroponik. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan ini mampu memberikan nilai tambah keterampilan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sintuwu Maroso Poso
Pelatihan Pembuatan Hidroponik Dengan Berbagai Metode Dalam Upaya Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Pendidikan Biologi Eliaumra Eliaumra; Sumarno A Hulinggi; Endang Sri Dewi HS; Toyip Toyip
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5621

Abstract

Program studi Pendidikan Biologi  sebagai Pendidikan tinggi yang mempunyai visi menghasilkan lulusan yang professional bidang kependidikan biologi serta memiliki jiwa wirausaha yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan,  maka diperlukan pendidikan yang membangun praktek inovasi individu dan memberdayakan mahasiswa untuk menghasilkan inovasi. Salah satu jenis pendidikan yang dapat diterapkan adalah pendidikan kewirausahaan. Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan memang tidaklah cukup dengan materi akan tetapi perlu didukung dengan praktek dan pembinaan langsung agar mahasiswa tidak hanya memahami inti pelajaran akan tetapi mampu merealisasikan dalam dunia nyata, salah satunya melalui pelatihan pembuatan hidropnik.Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam membuat tanaman hidroponik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2023 pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sintuwu Maroso Poso. Tahapan kegiatan meliputi tahapan penyuluhan dan tahapan pelatihan dimana setiap tahapan memiliki target yang akan dicapai. Tahapan penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang hidroponik dan tahapan pelatihan dilakukan untuk melatih  keterampilan mahasiswa dalam pembuatan hidroponik. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan ini mampu memberikan nilai tambah keterampilan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sintuwu Maroso Poso
Utilizing Rice Hull Ash and Biomass as Ameliorants Enhanced Soybean Yield and Nutrient Uptake in Tidal Swamps Under Saturated Soil Culture Toyip, Toyip; Ghulamahdi, Munif; Sopandie, Didy; Aziz, Sandra Arifin; Sutandi, Atang; Jarwadi Purwanto, Mohamad Yanuar
PLANTA TROPIKA Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Department of Agrotechnology, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/pt.v12i1.18486

Abstract

Saturated soil culture (SSC) is a promising technology for cultivating soybeans in acidic soil in tidal swamps. The objectives of this study were to measure nutrient uptake in the soybean plant using a saturated soil culture technique and to assess the impact of ameliorant addition in the form of rice biomass and rice hull on soybean yield. Two factors, rice biomass, and rice hull ash, were used in a split plot factorial design to set up the experiment. Four levels in the main factor included without biomass immersion, one immersion of short (3 cm above the root) rice stubble, one immersion of regular (panicle harvested only) rice straw, and two immersions of regular rice straw cut in the soil. The four levels in the subfactor were 0 t ha-1, 0.25 t ha-1, 0.50 t ha-1, and 0.75 t ha-1 of rice hull ash doses. Ameliorant in the form of biomass and rice husk increases soil quality in tidal swamps by enhancing pH, soil nutrients (N, P, K, S), CEC, cations, and base saturation, also reducing toxic compounds and improving soil texture. Application of ameliorant also increases soybean nutrient uptake and eventually increases the productivity of soybeans in tidal swamp acid soil. The best treatment of the first and second factors was one immersion of biomass with a regular cut of rice straw and 0.5 t ha-1 ash rice hull ash addition to the tidal swamp soil, respectively. 
PENGARUH JUMLAH RORAK TERHADAP PERKEMBANGAN BUAH KAKAO Dewi, Endang Sri; Mowidu, Ita; Nasution, Nadya Putri; ., Toyip
Agropet Vol 21, No 1 (2024): Volume 21 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2828-9250.657

Abstract

ABSTRAK: Perkembangan buah kakao sangat bergantung pada  berbagai faktor salah satunya adalah lingkungan perakaran. Lingkungan perakaran yang baik mampu menyediakan air dan nutrisi untuk proses fotosintesis dan juga secara langsung meningkatkan pertumbuhan buah, salah satu cara untuk memperbaiki kondisi perakaran tanaman kakao adalah dengan membuat rorak. Penelitian ini dilaksanakan di kebun kakao rakyat di Desa Lape Kecamatan Poso pesisir Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Juli 2022. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dimana terdapat 4 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Aplikasi rorak yang diterapkan adalah 0, 1, 2, dan 4 rorak pertanaman. Tiap unit perlakuan terdiri dari 1 tanaman. Hasil penelitian diketahui bahwa aplikasi rorak tidak memberikan pengaruh nyata pada morfologi pertumbuhan buah kakao pada parameter amatan Panjang tangkai buah kakao, Panjang buah kakao, diameter tangkai buah, diameter buah, serta pada komponen hasil jumlah biji, bobot buah segar, bobot kulit segar, bobot biji kering/buah, bobot biji basah/buah, bobot biji kering/pohon, bobot biji kering/100 biji, jumlah biji kering/100 g dan produksi perhektar (ha). Aplikasi rorak tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas Morfologi buah kakao. ABSTRACT: Cocoa fruit development is highly dependent on various factors, one of which is the root environment. A good root environment can provide water and nutrients for the photosynthesis process and also directly increase fruit growth, one way to improve the condition of cocoa plant roots is to make rorak. This research was conducted in a community cocoa garden in Lape Village, Poso Pesisir District, Poso Regency, Central Sulawesi. This research was conducted from April to July 2022. This research was arranged using a Latin Square Design (RBSL) where there were 4 treatments repeated 4 times. The rorak applications applied were 0, 1, 2, and 4 rorak per planting. Each treatment unit consists of 1 plant. The results of the study showed that the application of rorak did not have a significant effect on the morphology of cocoa fruit growth on the observation parameters of the length of the cocoa fruit stalk, the length of the cocoa fruit, the diameter of the fruit stalk, the diameter of the fruit, as well as on the components of the number of seeds, fresh fruit weight, fresh skin weight, dry seed weight/fruit, wet seed weight/fruit, dry seed weight/tree, dry seed weight/100 seeds, number of dry seeds/100 g and production per hectare (ha). The application of rorak did not have a significant effect on the activity of cocoa fruit morphology.
Pengaruh Berbagai Dosis Asam Humat Terhadap Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Lapatoro, Nurul Afifah; Toyip, Toyip; Ridwan, Ridwan
Agropet Vol 19, No 2 (2022): Volume 19 No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2828-9250.498

Abstract

Kedelai merupakan salah satu produk pangan berprotein nabati tinggi, harga jual kedelai yang relatif baik di pasaran yang membuat pecinta kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam humat terhadap pertumbuhan tanaman, pengaruh berbagai varietas terhadap pertumbuhan dan interkasi antara pemberian dosis asam humat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Mei 2022 di Desa Bega Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 10 kombinasi perlakuan. Faktor 1 yang yaitu Varietas V1 = Grobogan dan V2= Dega 1 dan Faktor 2 Asam Humat AH1 = 500 ppm, AH2 = 1000 ppm, AH3 = 1500 ppm, AH4 = 2000 ppm dan AH5 = 2500 ppm. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga dibutuhkan 30 plot percobaan. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, panjang akar, bobot kering akar, bobot kering batang, bobot kering daun, jumlah polong hampa, jumlah polong penuh dan bobot 100 butir biji kering. Perlakuan asam humat tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.  Perbedaan varietas berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 2, 5 dan 8 MST dan tidak berpengaruh terhadap variabel pengamatan lainnya.  Tidak terdapat interaksi antara pemberian dosis asam humat dengan varietas kedelai.
PENGARUH STATUS KESUBURAN TANAH TERHADAP HASIL DAN KUALITAS BIJI TIGA KLON KAKAO (Theobroma cacao L.) Endang Sri Dewi HS; Prapto Yudono; Eka Tarwaca Susila Putra; Benito Heru Purwanto; Toyip Toyip
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i3.6865

Abstract

Biji kakao merupakan bahan utama pembuatan berbagai produk makanan, minuman dan obat obatan, hal tersebut menyebabkan permintaan kakao terus meningkat. Namun demikian  peningkatan kebutuhan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan produksi di tingkat produsen. Indonesia sebagai salah satu produsen  terbesar kakao dunia  justru mengalami penurunan produksi dan kualitas akibatnya volume eksport terus mengalami penyusutan. Salah satu penyebab rendahnya produksi dan kualitas biji adalah kesuburan tanah. tanaman kakao merupakan tanaman yang sangat peka  terhadap ketersediaan unsur hara. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status kesuburan tanah terhadap produksi dan kualitas biji beberapa klon kakao.  Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan June 2017 sampai bulan Oktober 2018 bertempat Di kebun kakao milik PT Pagilaran Unit Segayung Utara yang berlokasi di Desa Simbangjati, Tulis Kabupaten Batang  Jawa Tengah. Penelitian dirancang menggunakan rancangan tersarang (Nested Design) dengan tiga klon (RCC 70, RCC 71 dan KKM 22) bersarang pada dua Status kesuburan tanah. Status kesuburan tanah didasarkan pada level ketersediaan unsur hara N,P,K dan B. Paramemeter yang diamati adalah karakteristik tanah, karakter fisiologis yang meliputi kadar klorofil daun, Laju fotosintesis, kandungan CO2 daun, kandungan H2O daun, Laju transpirasi dan Lebar bukaan Stomata,  Komponen hasil meliputi berat biji perbuah,  jumlah biji perbuah, berat biji perpohon, jumlah buah perpohon dan produksi per hektar. Serta komponen kualitas yang meliputi kadar lemak, kadar protein dan bean count. Hasil menunjukkan bahwa  status kesuburan tanah tinggi memperlihatkan kadar klorofil, laju fosintesis , kadar CO2 dan H2O daun lebih tinggi yang menyebabkan produksi dan mutu biji (bean count dan kadar lemak) lebih tinggi.