cover
Contact Name
Erni Yusnita Lalusu
Contact Email
jurnalkesmas.untika@gmail.com
Phone
+6285298735414
Journal Mail Official
jurnalkesmas.untika@gmail.com
Editorial Address
Jl. Dewi Sartika, No. 67 Luwuk-Banggai, Sulawesi Tengah
Location
Kab. banggai,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
ISSN : 20863772     EISSN : 26208245     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal adalah media publikasi ilmiah yang menyajikan hasil penelitian (research paper) ataupun laporan kasus (case report) di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi kajian Epidemiologi, Kesehatan Lingkungan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku, Gizi Kesmas, Kesehatan & Keselamatan Kerja, Biostatistik dan Kependudukan, serta kajian ilmiah lainnya.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal" : 6 Documents clear
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dehidrasi pada Pekerja Tempe di Kelurahan Rajawali Kota Jambi: Factors Related to Dehydration Events of Tempe Workers in Kelurahan Rajawali, Kota Jambi Novitri Sari; Eko Mirsiyanto
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.065 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i2.26

Abstract

Dehidrasi merupakan kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk. Salah satu pekerjaan yang beresiko mengalami dehidrasi adalah pada perebusan pembuatan tempe dimana menggunakan lingkungan yang cukup panas sehingga banyak mengeluarkan keringat dan mebutuhkan asupan cairan yang lebih. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi pada pekerja pengrajin tempe. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah pengrajin tempe. Sampel berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling. Analisis data dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ada hubungan konsumsi cairan (0,004) dan beban kerja (0,007) dengan kejadian dehidrasi pada pekerja pengrajin tempe. Tidak ada hubungan berat badan dengan kejadian dehidrasi pada pekerja pengrajin tempe (p=0,875). Diharapkan pemilik usaha pengrajin tempe untuk dapat selalu menyediakan air minum yang cukup bagi pekerjanya saat pekerja membutuhkan sehingga kejadian dehidrasi dan dampaknya dapat diminimalisir. Dehydration is a lack of body fluids because the amount of fluid that comes out is more than the amount of fluid that is entered. One of the jobs that are at risk of dehydration is in boiling the manufacture of tempeh which uses a hot enough environment so that you sweat a lot and require more fluid intake. The research objective was to determine the factors associated with the incidence of dehydration in tempe craftsmen. This research is a descriptive analytic study with a cross sectional approach. The population in this study were all of the tempe craftsmen. The sample is 30 respondents. The sampling technique was total sampling. Data analysis in this study was univariate and bivariate with the chi square test. The results showed a relationship between fluid consumption (0.004) and workload (0.007) with the incidence of dehydration among workers of tempe craftsmen. There is no correlation between body weight and dehydration in tempe craftsmen workers (p = 0.875). It is expected that the tempe craftsman business owners can always provide sufficient drinking water for their workers when they need them so that the incidence of dehydration and its impact can be minimized.
Upaya Pemerintah Desa Terhadap Penanggulangan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan : Village Government Efforts to Tackle Stunting in The Working Area of Totikum Selatan Health Center Banggai Kepulauan Erik Pradana Budi; Mirawati Tongko; Herawati Herawati; Marselina Sattu
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.291 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i2.34

Abstract

Kejadian stunting berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018, Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 32,5%, Kabupaten Banggai Kepulauan sebesar 6,16%, sementara untuk Puskesmas Totikum Selatan sebesar 18%.  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran upaya pemerintah Desa terhadap penanggulangan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif. Teknik penentuan informan yaitu secara purposive samping sehingga informan dan infroman kunci adalah kepala desa, bidan,kader, kepala puskesmas,tokoh masyarakat, DMPDA. Analisis data penelitian melalui 3 alur yaitu : Data reduction, Data Disply, dan conclusion darwing/Verifikstion. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk upaya pemerintah desa terhadap penanggulangan stunting dalam hal peningkatan gizi masyarakat yaitu dengan pemberian makanan tambahan pada balita dan lansia, sedangkan dalam hal sanitasi berbasis lingkungan yaitu telah diupayakannya pengadaan sarana jamban dan air bersih pada setiap desa, selain itu sudah ada dalam rencana APBdes untuk peningkatan anggaran dalam penyelengaraan jamban sehat, serta pembangunan air minum dan sanitasi yang sudah mencapai 100%. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan melalui kerja sama dengan pihak puskesmas yang melibatkan pemerintah desa beserta tokoh masyarakat untuk upaya peningkatan pengetahuan tentang stunting, serta masyarakat berperan aktif untuk mengikuti program kesehatan dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat. Adapun saran yaitu perlu adanya pemantauan berkala dari pemerintah daerah terhadap kegiatan-kegiatan penanggulangan stunting yang dilakukan oleh setiap pemerintah Desa yang ada. The incidence of stunting based on data from Riskesdas in 2018, Central Sulawesi Province was 32.5%, Banggai Islands Regency was 6.16%, while for South Totikum Health Center it was 18%. The purpose of this study was to obtain an overview of the efforts of the Village government to tackle stunting in the Work Area of ​​the South Totikum Health Center, Banggai Islands Regency. This type of research uses qualitative methods. The technique of taking informants was purposive side to side so that key informants and informants were the village head, midwives, cadres, heads of puskesmas, community leaders, DMPDA. Analysis of research data through 3 channels, namely: Data reduction, Data Disply, and conclusion darwing / verification. The results showed that the form of village government efforts to tackle stunting in terms of improving community nutrition is by providing additional food for toddlers and the elderly, while in the case of environmental-based sanitation, namely the provision of latrines and clean water facilities in each village, besides that it is already in place. APBdes plans to increase the budget for the implementation of healthy latrines, as well as the construction of drinking water and sanitation which has reached 100%. Community empowerment is carried out by increasing knowledge through collaboration with the community health center which involves the village government and community leaders to increase knowledge about stunting, and the community plays an active role in participating in health programs in an effort to increase community knowledge. The suggestion is that there is a need for regular monitoring from the local government of the stunting prevention activities carried out by each existing Village government.
Persepsi Remaja Putri tentang Anemia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Luwuk Timur: Students Perception of Anemia in Vocational School 5 East Luwuk Nadya Yulita; Fitrianty Sutadi Lanyumba; Dwi Wahyu Balebu; Ramli Ramli
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.71 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i2.36

Abstract

Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin berada di bawah normal. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran Persepsi Remaja Putri tentang Anemia di SMK Negeri 5 Luwuk Timur. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria bahwa, pernah mendapatkan tablet tambah darah (Fe) dan penyuluhan dari petugas kesehatan tentang anemia. Informan dalam penelitian ini adalah remaja putri SMK 5 Luwuk Timur dengan kriteria bahwa, pernah mendapatkan tablet tambah darah (Fe) dan penyuluhan dari petugas kesehatan tentang anemia dan informan kunci yaitu petugas kesehatan di Puskesmas Hunduhon. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Milles dan Huberman (1984) yaitu Reduction, Display, Conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri mempersepsikan anemia sebagai keadaan kurang darah dan mengatakan bahwa gejala anemia adalah pusing, sakit kepala, lemah, letih, lesu, lemas, dan loyo. Sebagian besar remaja putri belum memahami penyebab anemia. Remaja putri mengatakan bahwa begadang dan kurang tidur sebagai penyebab dari anemia. Remaja putri yang belum memahami akibat atau dampak menganggap bahwa sakit badan dan kepala adalah akibat atau dampak dari anemia. Perlu adanya perhatian untuk memberikan penyuluhan dalam kegiatan posyandu remaja dan disarankan kepada remaja putri lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang anemia.  Anemia is a condition in which the number of red blood cells or hemoglobin is below normal. The purpose of this study was to obtain a description of the perception of young women about anemia at SMK Negeri 5 Luwuk Timur. This type of research is qualitative by using purposive sampling technique with the criteria that, have ever received a blood supplement (Fe) tablet and counseling from health workers about anemia. The informants in this study were young women of SMK 5 Luwuk Timur with the criteria that they had received blood added tablets (Fe) and counseling from health workers about anemia and key informants were health workers at the Hunduhon Health Center. This study uses data analysis techniques according to Milles and Huberman (1987), namely Reduction, Display, Conclusion. The results showed that most of the young women perceived anemia as a lack of blood and said that the symptoms of anemia were dizziness, headache, weakness, fatigue, lethargy, weakness, and weakness. Most of the young women do not understand the causes of anemia. Young women say that staying up late and lack of sleep are the causes of anemia. Young women who do not understand the consequences or effects think that body and headaches are the result or impact of anemia. Attention is needed to provide counseling in youth posyandu activities and it is recommended that young women increase their knowledge and understanding of anemia.
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana di Puskesmas Cirimekar, Bogor: Maternal, Child, and Family Planning Health Services at Puskesmas Cirimekar, Bogor Winnie Tunggal Mutika; Magda Doria; Mita Meliani Putri; Ninda Sari; Yohana Anggriani; Zainah Azan Renwarin; Ambariani Ambariani
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.199 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i2.38

Abstract

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Salah satu tugas dan fungsi puskesmas adalah melaksanakan enam upaya kesehatan wajib diantaranya adalah upaya pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana. Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif (explanatory research). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi serta wawancara kepada tenaga kesehatan dan pasien khususnya yang menerima pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana di Puskesmas Cirimekar. Instrumen yang digunakan adalah panduan wawancara evaluasi pelayanan dari tim praktik klinik Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma. Hasil wawancara dan observasi dibuat dalam bentuk narasi sehingga dapat diberikan ke lahan praktik untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas Cirimekar. Hasil pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana menunjukkan prosedur pelayanan, waktu pelayanan, sarana dan prasarana yang terdapat di puskesmas sudah cukup baik.Keterbatasan sumber daya manusia yaitu petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Cirimekar menyebabkan waktu tunggu lebih lama yang ditunjukkan adanya antrian pasien KIA dan KB sehingga pelayanan yang diberikan dirasa kurang optimal.    Public health center (Puskesmas) is a functional organization who held comprehensive, integrated, and acceptable health efforts to society with active role from society and using  science and technology, with cost comes from the government and society. Puskesmas duty is doing six health efforts obligatory in society, one of the obligatory is mother, child, and family planning health services. This research is using explanatory research. Data was collected through observation and interviews with health workers and patients, especially those who received maternal, child and family planning health services in Puskesmas Cirimekar. The instrument used was service evaluation interview guide from the clinical practice team of the Program Study of Universitas Gunadarma. The results of interviews and observations were made in narrative form so that they could be given to practice fields to improve Puskesmas Cirimekar services.Result from interview and observation processed using descriptive analysis. The result shows that health service for mother, child and family planning health services in Puskesmas Cirimekar is pretty good based on procedure, time and facilities. But, the limited of human resources (health workers) in Puskesmas Cirimekar sometimes make a long queue for services at mother health, child health and also family planning, and it makes the services not optimal.
Determinan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) di Gorontalo: Factors Related With Baby Low Birth Weight (Lbw) Incidence of Gorontalo District Firdausi Ramadhani; Yanti Hz. Hano
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.2 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i2.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan adalah  Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan berjumlah 853 responden, dengan Sampel yaitu sebanyak 202 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan proporsi bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 34 responden (16,8%) dan bayi Berat Badan Lahir Normal (BBLN) 168 responden (83,2%). Hasil bivariat didapatkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,044), pendapatan keluarga (p-value 0,029) dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan, jumlah paritas (p value 0,523),  jarak kehamilan (p-value 0,659), dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) (p-value 0,637) tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statisti dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).    This study aims to determine several factors associated with the incidence of low birth weight babies (LBW) in the Limboto Health Center, Gorontalo District. The method used is analytic observational with a cross sectional study approach. The population was all mothers who gave birth totaling 853 respondents, with a sample of 202 respondents. The sampling technique used purposive sampling technique. The results showed that the proportion of Low Birth Weight (LBW) babies was 34 respondents (16.8%) and Normal Birth Weight (BBLN) babies were 168 respondents (83.2%). The bivariate results showed that there was a relationship between knowledge (p value 0.044), family income (p value 0.029) with the incidence of low birth weight babies (LBW). Meanwhile, the parity (p value 0.523), pregnancy distance (p-value 0.659), and Chronic Energy Deficiency (P-value 0.637) did not have a statistically significant relationship with the incidence of Low Birth Weight (LBW).
Hubungan Kondisi Rumah dengan Kejadian Ispa pada Balita di Wilayah Kerja Puskemas Baturube: Relationship Conditions of House with The Event of Arrives in Children In The Working Area Of Puskemas Baturube Febriyani Febriyani; Muhammad Syahrir; Bambang Dwicahya; Sandy Novrianto Sakati; Maria Kanan
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.605 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i2.40

Abstract

Infeksi Pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular dan dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada pathogen penyebabnya, faktor lingkungan dan faktor pejamu..Komponen fisik lingkungan rumah merupakan salah satu faktor penting yang memberikan dampak besar terhadap status kesehatan bagi penghuni rumah sehingga persyaratan kesehatan sangat diperlukan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Hubungan antara Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baturube Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali Utara Tahun 2020.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross sectional serta teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu  Random sampling (Sample size). Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh rumah ibu balita yaitu sebanyak 259 responden.Berdasarkan analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada balita  (p=0,000< 0,005), ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,000<0,005), ada hubungan antara pencahayaan alami dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,001<0,005), ada hubungan antara pencemaran udara dengan kejadian ISPA pada balita p=0<005. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan adalah perlunya peningkatan perilaku hidup sehat seperti tidak merokok baik dalam lingkungan keluarga maupun bermasyarakat dan peningkatan kegiatan penyuluhan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat mengenai syarat rumah sehat sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan. Acute Respiratory Infection (ARI) is an upper or lower respiratory tract disease, usually contagious and can cause a wide spectrum of diseases ranging from asymptomatic illness or mild infection to severe and deadly disease, depending on the causative pathogen, environmental factors and host factors. The physical component of the house environment is one of the important factors that has a big impact on the health status of the occupants of the house so that health requirements are needed. This study aims to see how the relationship between the physical condition of the house and the incidence of ARI in children under five in the working area of ​​Baturube Puskesmas, Bungku Utara District, Regency North Morowali 2020. The type of research used is analytical research with a cross sectional approach and the sampling technique used is random sampling (Sample size). The sample size in this study were all mothers of children under five, as many as 259 respondents. Based on the chi-square analysis, it was found that there was a relationship between occupancy density and the incidence of ARI in children under five (p = 0.000 <0.005), there was a relationship between house ventilation (p = 0.000 < 0.005), there is a relationship between natural lighting (p = 0.001 <0.005), there is a relationship between air pollution p = 0 <005. Based on the results of the research, the suggestions put forward are the need to improve healthy living behaviors such as not smoking both in the family and in the community and to increase outreach activities by health workers to the community regarding the requirements for a healthy home so that preventive measures can be taken.

Page 1 of 1 | Total Record : 6