cover
Contact Name
I Gusti Agung Nyoman Dananjaya
Contact Email
guz.d4nan@gmail.com
Phone
+6281805541490
Journal Mail Official
guz.d4nan@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra Jalan Kamboja No 17 Denpasar
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
DWIJENAGRO: JURNAL ILMIAH
Published by Universitas Dwijendra
ISSN : 19793901     EISSN : 27229815     DOI : -
Jurnal dwijenAGRO memuat ringkasan hasil penelitian, ulasan (review) mengenai perkembangan topik teoritik Ilmu Pertanian (Agribisnis) dan artikel ilmiah. Jurnal diterbitkan secara berkala (Mei & November) oleh Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2014): dwijenAGRO" : 7 Documents clear
KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK HAYATI LOKAL PADA TANAMAN PADI DI KABUPATEN BADUNG Sugiana, I Gusti Ngurah; Kawan, I Made; Candra, I Putu
dwijenAGRO Vol 4 No 1 (2014): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.419 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.4.1.297.%p

Abstract

Penggunaan pupuk hayati lokal pada tanaman padi sangat urgen untuk diteliti karena penggunaan pupuk hayati tersebut mempunyai tujuan agar penggunaan pupuk kimia yang selama ini digunakan secara berangsur-angsur dikurangi dan diganti oleh pupuk hayati dengan catatan produksi/hasil panen padi tetap atau malahan bisa lebih baik. Maksud dari kajian ini adalah : Untuk membuktikan efektivitas pupuk hayati lokal dalam memperbaiki pertumbuhan tanaman padi dan meningkatkan hasil di sentra produksi padi di Kabupaten Badung, serta untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam budidaya tanaman padi di Kabupaten Badung.Hasil percobaan dan kajian yang telah dilakukan,  dapat disimpulkan sebagai berikut : (i) perlakuan kombinasi pupuk hayati dengan pupuk sintetis berpengaruh tidak nyata terhadap variabel pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman padi; (ii) penambahan pupuk hayati pada pertanaman padi sistem pertanian konvensional mampu meningkatkan hasil gabah kering panen sebesar 0,67% sampai 4,4%; dan (iii) hasil gabah kering panen tertinggi diperoleh pada penambahan pupuk hayati dan 50% pupuk sintetis spesifik lokasi. Dari hasil percobaan serta kajian di atas maka dapat direkomendasikan untuk menggunakan pupuk hayati 20 lt/ha dengan mengurangi pupuk kimia sintetis 50%.Kata Kunci: Pupuk hayati lokal, pupuk kimia sintetis, tanaman padi, gabah kering 
ANALISIS USAHATANI JAGUNG MANIS KASUS DI SUBAK MAMBAL, KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI Sumiasih, Made
dwijenAGRO Vol 4 No 1 (2014): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.366 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.4.1.298.%p

Abstract

Komoditas jagung merupakan tanaman yang penting setelah tanaman padi. Saat ini pemerintah telah mencanangkan pengembangan tanaman jagung yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan pangan selain peningkatan pendapatan petani. Petani dalam berusahatani harus memperhitungkan biaya yang dikeluarkan, penerimaan yang mereka terima, keuntungan yang diperoleh dan efisiensi dari usahataninya. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk: (i) mengetahui  besarnya  penggunaan  biaya  untuk  usahatani  jagung  manis  pada  satu  musim  tanam; (ii)  besar penerimaan dan  pendapatan petani dari usahatani jagung manis; dan (iii) besarnya rasio RC. Penelitian ini dilakukan di Subak Mambal, Kabupaten Badung. Sampel diambil secara simple random sampling sebanyak 60 petani. Data dikumpulkan melalui survai, observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis usahatani.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya total yang dikeluarkan untuk usahatani jagung manis oleh petani adalah sebesar Rp 1.480.488 per luas garapanatau  Rp 5.668.027,58/ha. Rata-rata penerimaan petani dari usahatani jagung manis adalah sebesar Rp 11.602.400/luas garapan atau sebesar Rp 44.419.601,84/ha. Rata-rata pendapatannya adalah Rp 10.121.911,17/luas garapan atau Rp 38.751.574,16/ha. Rasio penerimaan dan biaya usahataninya, yaitu sebesar 7,84. Dapat disarankan beberapa hal yaitu: diperlukan adanya peningkatan penyuluhan dan pelatihan bagi para petani yang mengusahakan tanaman jagung manis guna dapat ditingkatkan produktivitasnya.Kata Kunci : jagung manis, biaya produksi, pendapatan 
ANALISIS USAHATANI BUDIDAYA UDANG GALAH KASUS DI KELOMPOK TANI MINA, DESA BEDULU, KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR Arnaya, Ida Bagus Made
dwijenAGRO Vol 4 No 1 (2014): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.901 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.4.1.306.%p

Abstract

Usahatani  budidaya udang galah ini dilakukan pada kolam secara permanen sejak tiga belas tahun terakhir, petani padi sawah berganti menjadi petani budidaya udang dengan komoditi unggulan adalah udang galah (Macrobahium rosenbergii De Man). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui biaya usahatani udang galah, besarnya penerimaan dan pendapatan udang galah serta kendala-kendala yang dihadapi kelompok tani Mina Loka Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar dalam usahatani budidaya udang galah. Penerimaan usahatani  budidaya udang galah  dalam satu siklus produksi (6 bulan) untuk luas kolam 43 Are pada kelompok tani Mina Loka Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar sebesar Rp 28.701.210,- dan biaya usahataninya sebesar Rp.18.026.791,- maka pendapatan responden sebesar Rp.10.674.419,- serta hasil analisis R/C Ratio sebesar 1,59 yang  berarti bahwa setiap satuan rupiah yang dikeluarkan sebagai biaya usahatani  budidaya udang galah akan memberikan penerimaan sebesar 1,59 rupiah. Dengan kata lain dapat dikatakan  bahwa  usahatani  budidaya  udang  galah  di  kolam  lebih  memberikan  keuntungan  ekonomi. Berdasarkan analisis budidaya komoditi dibidang perikanan R/C Ratio dianggap layak jika (R/C ratio > 1). Kata Kunci : Udang Galah, Usahatani, Pendapatan 
ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT (EUCHEMA COTTONII) KASUS DI KELOMPOK TANI TUNAS HARAPAN, DESA PED, KECAMATAN NUSA PENIDA, KABUPATEN KLUNGKUNG Artana, I Ketut Agus
dwijenAGRO Vol 4 No 1 (2014): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.776 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.4.1.310.%p

Abstract

Usahatani  rumput  laut  memiliki  peranan  penting  dalam  usaha  meningkatkan  produksi  perikanan  untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani serta menjaga kelestarian sumber hayati perairan. pengembangan usahatani rumput laut rupanya cukup menggairahkan petani karena usia panennya singkat dan permintaannya relatif konstan, bahkan cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembangan usahatani rumput laut yang ada di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, yang menyangkut biaya, penerimaan dan pendapatan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami petani dalam usahatani rumput laut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pengembangan usahatani rumput laut di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung layak untuk dilaksanakan karena rata-rata produksi rumput laut yang dihasilkan di kelompok tani Tunas Harapan Desa Ped adalah Rp. 200,- Kg/Are/Bulan, di mana rata-rata biaya biaya total yang dikeluarkan petani untuk usaha budi daya rumput laut adalah mencapai Rp. 1.367.250,- /Are/Bulan. Sedangkan rata-rata penerimaan petani dari usahatani rumput laut adalah sebesar Rp. 1.700.000,- /Are/Bulan, sehingga rata-rata pendapatan petani dari usahatani rumput laut adalah Rp. 323.750/Are/Bulan. Hasil analisa usahatani juga menunjukkan besarnya Ratio R/C adalah 1,24. Hambatan yang dihadapi oleh petani rumput laut di Desa Ped adalah masalah alam seperti pada musim penghujan, tanaman pengganggu, arus yang kuat.Untuk  lebih  memantapkan  aktifitas  usahatani  rumput  laut  di  Desa  Ped,  Kecamatan  Nusa  Penida, diharapkan peran serta pemerintah, khususnya instansi yang terkait, untuk memberikan informasi dan terobosan baru mengenai metode pembudidayaan rumput laut sehingga petani memperoleh hasil rumput laut yang berkualitas.Kata Kunci : Rumput Laut, Biaya Produksi, Pendapatan 
PERANAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DALAM MENUNJANG KREDIT PERTANIAN DI DESA ADAT BAHA BADUNG Pratama, I Wayan Caka; Pushpha, Anak Agung Gde
dwijenAGRO Vol 4 No 1 (2014): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.216 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.4.1.311.%p

Abstract

Menurut Perda Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 yang dimaksud dengan lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah lembaga keuangan milik Desa Pekraman yang telah berkembang, memberikan manfaat, sosial, ekonomi dan budaya kepada anggotanya sehingga perlu di bina, ditingkatkan dan dilestarikan keberadaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan dan besarnya peranan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Baha Badung dalam menunjang kredit pertanian di Desa Adat Baha Badung.Hasil dari penelitian ini bahwa Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Baha Badung turut berperan dalam menunjang kredit pertanian di Desa Adat Baha Badung. Besarnya peranan Lembaga Perkreditan (LPD) Desa Baha  Badung  dalam  menunjang  kredit  pertanian  di  Desa  Adat  Baha  Badung  adalah  cukup  berperan. Perkembangan kredit pertanian dari tahun 2006-2010 adalah pada tahun 2006 sebesar Rp 912.250,00, tahun 2007 sebesar Rp 875.300,00, tahun 2008 sebesar Rp 925.475,00, tahun 2009 sebesar Rp 902.100,00 dan pada tahun 2012 sebesar Rp 889.675,00.Kata kunci : Peranan LPD, Kredit Pertanian 
MASALAH DAN TANTANGAN SUBAK DI BALI BERKENAAN DENGAN AGRIBISNIS Sedana, Gede
dwijenAGRO Vol 4 No 1 (2014): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.153 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.4.1.312.%p

Abstract

Pembangunan pertanian perlu dilakukan melalui pendekatan sistem agribisnis yang saling terkait, saling tergantung, saling berpengaruh dengan pertanian mulai sektor hulu, usahatani, dan hilir serta sektor jasa dan penunjang. Keberhasilan pembangunan agribisnis sebagian besar tergantung pada faktor dan kebijakan yang berada di luar kewenangan Kementerian Pertanian, seperti kebijaksanaan pengembangan infrastruktur dan sarana publik yang menunjang pertanian, seperti irigasi, jalan pertanian, energi, komunikasi, air bersih, kebijaksanaan kelembagaan pelayanan  informasi,  teknologi,  kredit,  penyuluhan  dan  pengembangan  sumberdaya  manusia,  kebijaksanaan kelembagaan ekonomi petani seperti koperasi. Namun, pembangunan pertanian dan pedesaan yang dilaksanakan di Indonesia tampaknya belum memberikan hasil yang diharapkan khususnya yang berkenaan dengan para petani. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran masalah dan tantangan subak di masa mendatang berkenaan dengan agribisnis.Pengembangan sistem subak untuk tetap berlanjut memerlukan adanya penyatuan (suatu payung) manajemen kelembagaan di tingkat departemen dan koordinasinya antar sub-sistem di tingkat lapangan, atau dikenal dengan istilah â??manajemen  satu  atapâ?,  sehingga  para  petani  secara  mudah  melaksanakan  kegiatannya  dan  mudah mendapatkan kebutuhan sarana produksinya. Paradigma pembangunan â??haruslahâ? bermuara pada pertanian (petani) yaitu pengembangan subak-subak yang lestari dan dinamis, sepanjang masih diakui bahwa sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian dan pertanian merupakan salah satu aset budaya Bali. Langkah-langkah diatas merupakan salah satu wujud dari kegiatan pemberdayaan subak, dimana kegiatan ini harus dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan komprehensif.Kata Kunci : pembangunan pertanian, pembangunan pedesaan, subak 
ANALISIS USAHATANI TOMAT STUDI KASUS, DI DUSUN TITIGALAR, DESA BANGLI, KABUPATEN TABANAN Goya Suwastawa, I Nyoman; Damur, Hilarius
dwijenAGRO Vol 4 No 1 (2014): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.085 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.4.1.321.%p

Abstract

Tomat memiliki banyak manfaat untuk kebutuhan konsumsi pangan sehingga memiliki peluang ekonomis yang tinggi untuk diusahakan oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya produksi, penerimaan dan pendapatan petani dan R/C ratio dari usahatani tomat. Penelitian ini dilakukan Di Dusun Titigalar, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan yang dipilih secara (sengaja). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang mengusahakan tanaman Tomat yang berjumlah petani, dan seluruhnya diambil sebagai Responden. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik wawancara, kusioner, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis usahatani dan metode deskriftif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata biaya total yang dikeluarkan Petani, di Dusun Titigalar, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan adalah Rp7.568.950,00 Dengan harga jual rata-rata Rp 6.000 kg. Rata-rata penerimaan petani dari usahatani Tomat per musim tanam adalah sebesar Rp 14.736.000 per luas garapan. Penerimaan Rata-rata per hektar adalah Rp 69.739.706,58 ha serta pendapatan Rata-rata per petani per musim tanam adalah Rp. 7.167.050,00 per luas garapan dengan rata-rata pendapatan perpetani per hektar adalah Rp 33.918.835,78 ha. Dengan R/C yang telah dianalisis didapat 1,95 maka berarti bahwa usahatani tomat yang diusahakan di Dusun titigalar tersebut adalah menguntungkan.Kata Kunci : Tomat, Biaya, Pendapatan

Page 1 of 1 | Total Record : 7