cover
Contact Name
Dr. Irfan Yuhadi, M.S.I
Contact Email
irfan.yuhadi@gmail.com
Phone
+62331-326831
Journal Mail Official
almajalis.ejournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. M.H. Thamrin Gang Kepodang No. 5 Jember - Jawa Timur, Indonesia
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah
ISSN : 23392630     EISSN : 24778001     DOI : https://doi.org/10.37397/almajalis.v7i2
Al Majaalis adalah Jurnal Dirasat Islamiyah diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafii Jember. Al Majaalis awalnya dipublikasikan dalam bentuk cetak, fokus pada ilmu fiqih, hadis, aqidah dan Al Quran. Jurnal dapat dikutip, digunakan untuk kepentingan yang baik dan ilmiah.
Articles 314 Documents
ORGANISASI MASSA DAN ALIRAN BARU DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN Rohmansyah, Rohmansyah
Al-MAJAALIS Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.421 KB)

Abstract

Indonesia is a country that is loaded with compounds with the pattern of thought to give birth to a variety of religious organizations and the emergence of new flow that starts from the belief that sometimes cause conflict. This paper aims to explore and analyse the principle of mass organization and the new flow in the Qur'an. This paper uses a contextual approach with descriptive analysis method in understanding the Quran about the mass organization and flow. Research results showed the six principles of the Organization, namely staple Istiqamah, al-Mas'uliyah wa al-Amanah, al-Ghardh al-Wadhih, al-Tawassuth, al-Imam, and al-Khudhu ' wa al-Tha'ah. The flow of so-called "firqah" tends to be interpreted as a negative flow (flow left) again went astray due to a pattern of understanding based on the confidence and trust of its own apart from the Qur'an and al-Sunnah. Keywords: mass organization, the flow of new subject matter, the principle of the organization. Abstrak: Indonesia adalah negara majemuk yang sarat dengan corak pemikiran hingga melahirkan berbagai organisasi keagamaan dan bermunculannya aliran baru yang berawal dari kepercayaan yang kadang menimbulkan konflik. Tulisan ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis prinsip organisasi massa dan aliran baru dalam al-Qur'an. Tulisan ini menggunakan pendekatan kontekstual dengan metode deskriptif-analisis dalam memahami al-Quran tentang organisasi massa dan aliran baru. Hasil penelitian menunjukan enam prinsip pokok organisasi, yaitu Istiqamah, al-Mas'uliyah wa al-Amanah, al-Ghardh al-Wadhih, al-Tawassuth, al-Imam, dan al-Khudhu' wa al-Tha'ah. Aliran disebut firqah' yang cenderung diartikan sebagai aliran negatif (aliran kiri) lagi sesat disebabkan pola pemahamannya yang didasarkan pada keyakinan dan kepercayaan sendiri selain al-Qur'an dan al-Sunnah.
PERDUKUNAN MODEREN DALAM PERSPEKTIF ULAMA SYAFI'IYAH DAN SOLUSI MENANGKALNYA Semjan Putra, Ali Musri
Al-MAJAALIS Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.819 KB)

Abstract

Masalah perdukunan merupakan suatu maslah yang masih menarik untuk dikaji ditengah hiruk pikuk kemajuan tegnologi informasi. Bahkan perkembangan dan kemajuan pratek perdukunan ikut mengalami kemajuan seiring dengan kemajuan tegnologi tersebut. Sehingga tidak sedikit pratek perdukunan memanfaatkan media sosial untuk mencari order dan pelanggan. Sesungguhnya fenomena pratek perdukunan telah menimbulkan berbagai efek negatif dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian dan pengkajian tentang perdukunan dalam perspektif Syafiíyah. Penelitian ini akan membahas perdukunan dari berbagai segi; mulai dari hakikat dukun dan perdukunan, perdukunan dahulu dan sekarang, hukum pedukunan dalam perspektif ulama syafi'i­yah dan bagaimana cara menangkal perdukunan. Penelitian ini memusatkan perhatian kepada pengkajian terhadap dalil-dalil Al Quran dan hadist, serta penjelasan para ulama syafiíyah tentang perdukunan dalam literatur-literatur Islam dengan penedakatan induksi menggunakan analisis kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perdukunan sangat memiliki efek nagatif terhadap tatanan kehidupan sosial agama masyarakat. Maka para ulama syafiíyah melarang dan mengharamkan berbagai bentuk pratek perdukunan, berdasarkan dalil-dalil dari Al Quraán dan Hadis|. Dainatara penyebab tersebarnya pratek perdukunan di tenghah masyarakat adalah ketidak tahuan mereka tentang cara melindungi diri dari gangguan makhluk halus atau jin, maka dari itu para ulama juga menjelaskan solusi menangkal perdukunan.  Keyword: Perdukunan, Perspektif, Syafiíyah.
KORELASI ANTARA PERNIKAHAN DENGAN PERDAMAIAN SOSIAL MASYARAKAT (STUDI KASUS TERHADAP PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD DENGAN JUWAIRIYAH BINTI AL HARIS DAN UMMU HABIBAH BINTI ABI SUFYAN) Arifin Badri, Muhammad
Al-MAJAALIS Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.557 KB)

Abstract

Pernikahan yang secara formal mengikat dua insan, yaitu suami dan istri, adalah untuk meraih keharmonisan dan ketenangan. Namun pada kenyataannya, banyak keluarga atau rumah tangga yang kehilangan keharmonisan dan ketenangan yang sebelumnya didambakan. Mulailah muncul pertikaian dan permusuhan antara kedua pasangan suami istri karena masalah masalah KDRT misalnya, bahkan permusuhan itu merambat pada kedua pihak keluarga mereka. Pertikaian itu sering kali menjadikan kedua keluarga bahkan suku tersebut kehilangan ikatan emosional yang erat. Banyak masalah social yang sejak dahulu, sejarah hidup manusia, sering kali diwarnai oleh peperangan, baik antara perorangan, kelompok, suku bahkan negara. Padahal kedamaian dalam hidup adalah hajat setiap insan dan setiap masyarakat, salah satu kunci utama bagi terciptanya kebahagian hidup. Namun demikian, seringkali perseteruan, persaiangan apalagi hingga berujung pada peperangan, seakan memupus semuanya. Karenanya, sudah sepatutnya bila setiap insan, terlebih tokoh di setiap masyarakat dengan berbagai latar belakangnya, berperan aktif mewujudkan dan mengupayakan kembali kedamaian yang telah terenggut oleh pertikaian dan peperangan. Dengan demikian, dampak buruk pasang surut hubungan sosial antara sebagain kelompok masyarakat, dapat ditanggulangi atau diobati. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bahwa pernikahan dapat dijadikan media perajut perdamaian antar kelompok kelompok yang terperangkap dalam pertikaian, yaitu dengan dua kisah pernikahan Rasulullah s}allallahu ?alaihi wa sallam, sebagai obyek utama penelitian. Setelah meneliti kedua kasus pernikahan beliau, terbukti bahwa beliau berhasil mengembalikan kedamaian yang sempat sirna akibat peperangan. Kedua kasus tersebut bisa dijadikan pilot projek untuk merajut perdamaian di tengah masyarakat kita yang mulai terasa rapuh akibat maraknya kasus tawuran antar suku, kampung, dan perang antar penganut agama.
INTENSITAS PENGARUH PERIWAYATAN PERAWI PROPAGANDIS TASYAYYU', SYI'AH DAN RAFIDAH TERHADAP PEMAHAMAN BUKHARI ATAU SUNNI (STUDI ANALISIS TERHADAP RIWAYAT PERAWI-PERAWI SAHIH BUKHARI) Tujang, Bisri
Al-MAJAALIS Vol 4 No 2 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.23 KB)

Abstract

Ulama ahli hadis menjelaskan bahwa pemahaman Tasyayyu', Syi'ah atau Rafidah dalam konteks periwayatan hadis merupakan bagian dari perilaku-perilaku bid'ah. Perilaku bid'ah merupakan salah satu sebab yang mencoreng dan merusak ?adalah (kredibilitas) seorang perawi hadis. Hal itu karena seorang mubtadi' (pelaku bid'ah) dikatakan telah meyakini atau melakukan perilaku yang dikategorikan telah menyelisihi ajaran Islam yang murni dari Nabi. Unsur penyelisihan tersebut, lebih dikhawatirkan jika perawi mubtadi' adalah seorang da'iyah (propagandis kepada sektenya). Deretan masalah yang diperdebatkan, diskursus periwayatan mubtadi' propagandis masih menyisahkan pertanyaan besar bagi peneliti hadis, yaitu sejauh mana tingkat pengaruh periwayatan perawi mubtadi' khususnya Tasyayyu', Syi'ah atau Rafidah apalagi propagandis terhadap ajaran sektenya sendiri atau merusak ajaran Islam? Apakah ada pengaruh ajaran perawi mubtadi Syi'ah terhadap tipologi pemikiran imam Bukhari pada tema-tema hadis yang beliau buat?. Pada penelitian ini penulis berusaha menelusuri para perawi mubtadi' yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar sebagai perawi yang dipakai oleh Bukhari dalam kitab Sahih beliau, terkhusus pada perawi yang berpemahaman Syi'ah, Tasyayyu' dan Rafidah dalam karya beliau Taqrib al-Tahdzib dan Tahdzib al-Tahdzib disertai riwayat-riwayat mereka untuk kemudian dianalisis. Penulis akhirnya berkesimpulan bahwa pada riwayat-riwayat para perawi propagandis berpemahaman Tasyayyu', Syi'ah dan Rafidah tidak ada pengaruhnya kepada pemahaman imam Bukhari dalam membuat tema-tema kajian yang beliau kehendaki. Demikian juga tidak ada pengaruh yang hendak disampaikan oleh perawi-perawi tersebut untuk merusak pemahaman umat Islam, ahlussunah waljamaah.
INTENSITAS PENGARUH PERIWAYATAN PERAWI PROPAGANDIS TASYAYYU", SYI'AH DAN RAFIDAH TERHADAP AJARAN SYIAH ATAU SUNNI (STUDI ANALISIS TERHADAP RIWAYAT PERAWI-PERAWI DALAM SHAHIH MUSLIM) Tujang, Bisri
Al-MAJAALIS Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.932 KB)

Abstract

Perilaku bid'ah seperti, Tasyayyu', Syi'ah atau Rafidah merupakan salah satu sebab yang mengganggu dan merusak 'adalah (kredibilitas) seorang perawi hadis. Hal itu karena seorang mubtadi'(pelaku bid'ah) dikatakan telah meyakini atau melakukan perilaku yang dikategorikan telah menyelisihi ajaran Islam yang murni dari Nabi, walaupun perawi tersebut adalah rijal al-sanad imam Muslim dalam Sahih beliau. Unsur penyelisihan tersebut, lebih dikhawatirkan jika perawi mubtadi' adalah seorang dâ'iyah (propagandis kepada sektenya). Maka sejauh manakah tingkat pengaruh periwayatan perawi mubtadi' khususnya Tasyayyu', Syi'ah atau Rafidah apalagi propagandis terhadap ajaran sektenya sendiri untuk merusak ajaran Islam? Apakah ada pengaruh ajaran perawi mubtadi' Syi'ah terhadap tipologi pemikiran imam Muslim pada tema-tema hadis yang beliau buat?. Pada penelitian ini penulis berusaha menelusuri para perawi mubtadi' yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar sebagai perawi yang dipakai oleh Muslim dalam kitab Sahih beliau, terkhusus pada perawi yang berpemahaman Syi'ah, Tasyayyu' dan Rafidah dalam karya beliau 'Taqrib al-Tahdzib dan Tahdzib al-Tahdzib disertai riwayat-riwayat mereka untuk kemudian dianalisis. Penulis akhirnya berkesimpulan bahwa pada riwayat-riwayat para perawi propagandis berpemahaman Tasyayyu', Syi'ah dan Rafidah tidak ada pengaruhnya kepada pemahaman imam Muslim dalam membuat tema-tema kajian yang beliau kehendaki. Demikian juga tidak ada pengaruh yang hendak disampaikan oleh perawi-perawi tersebut untuk merusak pemahaman umat Islam, ahlussunah waljamaah.
PENOLAKAN IMAM MALIK PERIWAYATAN PERAWI MUBTADI’; ANTARA TEORI DAN TERAPAN (STUDI ANALISIS PARA PERAWI MUBTADI’ GURU IMAM MALIK DALAM KITAB MUWATTA’) Tujang, Bisri
Al-MAJAALIS Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.905 KB)

Abstract

Pada konsep Imam Malik terkait perawi mubtadi? beliau berpendapat bahwa tidak boleh meriwayatkan hadits dari (sahib al-hawa yadu? ila hawahu) seorang propagandis bid?ah yang membuat propaganda kepada bid?ahnya. Pandangan tersebut membuktikan bahwa imam Malik tergolong ulama ahli hadits yang menolak riwayat perawi mubtadi? secara mutlak. Sebagaimana dijelaskan imam Ibnu Rajab, hal tersebut dilatar belakangi oleh karena perilaku hawa nafsu dan bid?ah tidak menjamin pelakunya jujur dalam periwayatannya, apalagi jika riwayatnya menguatkan sektenya sendiri?. Muncul kemudian pertanyaan, sejauh mana konsistensi penerapan teori imam Malik untuk menolak periwayatan perawi mubtadi? dalam kitab al-Muwatta? Seperti apakah alasan imam Malik yang dapat diberikan jika ditemukan perawi mubtadi?dalam kitab al-Muwatta? Penelitian ini difokuskan pada kajian pustaka, dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari literature-literatur hadis. Teknis mengumpulkan data, pada penelitian ini dilakukan dengan menelusuri para perawi  guru-guru imam Malik dalam kitab al-Muwatt}a, selanjutnya penulis akan melakukan pelacakan dan pemilahan guru-guru beliau yang telah mendapatkan penilaian mubtadi? oleh salah satu ulama kritikus dan ahli dalam al-jarh wa al-ta?dil(kritik negative dan positif). Maka pembacaan ulang pada status para perawi di atas penulis menyimpulkan bahwa imam Malik sedikit tidak konsisten dengan teori yang beliau sebutkan, teori tidak boleh mengambil ilmu/hadis dari shahib hawa(pengikut hawa nafsu/bid?ah) yang melakukan propaganda kepada bid?ahnya terbukti tidak mutlak. Pada penerapanya penulis menemukan beberapa perawi pelaku bid?ah seperti Sofwan ibn Sulaim, Daud ibn Hus}ain dan Tsaur ibn Yazid, walaupun mereka tidak diketahui melakukan propaganda kepada bid?ah mereka dan tidak diketahui berdusta atas nama Nabi. Maka alasan yang dapat diberikan kepada imam Malik adalah semua perawi tersebut adalah para perawi yang tsiqah menurut beliau, disebabkan mereka tidak diketahui berdusta atas nama Nabi.
MINAT GENERASI MUDA TERHADAP ILMU HADIS (KENDALA DAN SOLUSINYA DALAM RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN PRODI ILMU HADIS) Ikhsan Silviantoro, Noor
Al-MAJAALIS Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.703 KB)

Abstract

Ilmu Hadis sebagai pengembangan dari Fakultas Ushuluddin adalah program studi baru yang mulai dibuka pada tahun akademik 2015-2016 di berbagai Universitas Islam Negeri di Indonesia. Bahkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baru membuka Prodi Ilmu Hadis pada tahun akademik 2016-2017. Berdasar SK Dirjen Pendis nomor : Dj.I/375/2010, STDI Imam Syafii Jember mendapat mandat untuk membuka Prodi Ilmu Hadis sejak 2010, namun  acap kali mengalami pasang surut minat calon mahasiswa terhadap prodi ini. Bermula dari fenomena tersebut maka dilakukanlah penelitian lapangan dari bulan September s/d Desember 2016 dengan  metode pengumpulan data dan analisa kuantitatif deduktif terhadap 500 responden dengan komposisi 25 % merupakan mahasiswa prodi ilmu hadis, 25 % mahasiswa selain prodi ilmu hadis, 50% calon mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan quisioner kepada mereka dengan 40 pertanyaan yang mencakup tiga variabel utama:  faktor internal diri yang mempengaruhi minat, faktor internal prodi dan faktor eksternal berupa pencitraan terhadap prodi ilmu hadis. Data yang terkumpul menunjukkan bahwa 28,5% dari total responden memiliki minat di atas 50 % terhadap prodi ilmu hadis. Berdasar data yang diperoleh, dapat disimpulkan beberapa poin penting yang mempengaruhi minat generasi muda terhadap prodi ilmu hadist, diantaranya: (1)-bobot kurikulum prodi, data menunjukkan bahwa orientasi dasar para peminat prodi ilmu hadis bukanlah dunia kerja, melainkan pengembangan intelektualitas dan wawasan keilmuan. (2)-konsep kajian dan pendekatan ilmu hadis yang digariskan para ulama klasik lebih diminati daripada  pendekatan dan wacana baru dari kajian modern/orientalis.(3)-kualitas, kuantitas, dan frekuensi sosialisasi serta pengenalan prodi ilmu hadis dengan seluruh profilnya kepada generasi muda, baik melalui media, maupun info positif dari para senior tentang prodi ilmu hadis. Tiga hal ini dapat dijadikan acuan dalam menyusun renstra prodi dan upaya-upaya peningkatan minat generasi muda terhadap prodi ilmu hadits. Dengan demikian prodi ilmu hadits semakin memiliki kekhasan dan karakter yang kokoh dalam persaingan dengan prodi lain.
KITAB WASĀIL ASY-SYĪ’AH FI TAḤṢĪL MASĀIL ASY-SYARĪ’AH Rohmansyah, Rohmansyah
Al-MAJAALIS Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.276 KB)

Abstract

Study of the book of hadith is a very important thing for lovers of hadith adding a vast knowledge about the systematics and the chain of the various books of hadith isnaad good book of Shia-Sunni version or later versions. This paper examines the study book of the Was??il asy-Syi?ah fi Ta?sil asy-Syar??ah the works of Muhammad Ibn Hasan al-Hur al-Amili. The method used is descriptive-analytical and historical approach, sociological and anthropological. The book discusses the problems of jurisprudence, Fiqh of worship mu'amalah and morals. Everything is discussed based on the sequence of the chapters and specific theme with their version of the Hadith-hadith (Shi'a). Hadith-hadith that are listed are not much different from the Sunni version, but the isnaad and different accounts, due to their particular scholars resting Ali as a caliph after the Prophet. The quality is good based on results hadisnya research some hadith, but does not cover the possibility of the existence of the Hadith-hadith da'?f. Hadis-hadisnya composed equipped isnaad-isnaad that is only found in Pole al-Arba'ah (four book) they are, namely, al-K?fi al-L? Yahdur, Man Kulaini al-Tahd?b, al-Faq?h Ahk?m and Al-Istibsh?r. It also drafted several texts contained in juz or some chapters in the order specified by the author of the book. Keywords: book, hadith, Shi'a, approach   Abstrak Kajian kitab hadis merupakan hal yang sangat penting bagi para peminat hadis, menambah pengetahuan yang luas tentang sistematika dan mata rantai sanad hadis dari berbagai kitab baik kitab versi Sunni maupun versi Syi?ah. Tulisan ini mengkaji studi kitab Was??il asy-Syi?ah fi Ta?sil asy-Syar??ah karya Muhammad bin Hasan al-Hur al-Amili. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis dan pendekatan historis, sosiologis dan antropologis. Kitab tersebut membahas masalah fikih ibadah, fikih mu?amalah dan akhlak. Semuanya dibahas berdasarkan urutan bab dan tema tertentu dengan hadis-hadis versi mereka (Syi?ah). Hadis-hadis yang dicantumkan tidak jauh berbeda dengan versi Sunni, namun sanad dan periwayatan yang berbeda, karena disandarkan kepada ulama mereka khususnya Ali sebagai seorang khalifah sepeninggal Rasulullah SAW. Kualitas hadisnya adalah baik berdasarkan hasil penelitian sebagian hadis, namun tidak menutup kemungkinan adanya hadis-hadis da??f. Hadis-hadisnya tersusun yang dilengkapi sanad-sanad yang hanya terdapat dalam Kutub al-Arba?ah (empat kitab) mereka, yakni al-K?fi al-Kulaini, Man L? Yahdur al-Faq?h, Tahd?b al-Ahk?m dan Al-Istibsh?r. Selain itu juga disusun berdasarkan beberapa kitab yang terdapat dalam juz atau beberapa bab sesuai urutan yang ditetapkan oleh pengarang kitab tersebut.
STUDI ULANG TERHADAP HADIS-HADIS KHATAMIN NUBUWAH Semjan Putra, Ali Musri
Al-MAJAALIS Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.932 KB)

Abstract

Keyakinan tentang khatamin nubuwah adalah merupakan salah satu prinsip mutlak dalam keyainan aqidah Islam. Prinsip tersebut berdasarkan kepada Al Qurán dan Hadits serta Ijma?. Sebelum Nabi Muhammmad wafat beliau telah memperingatkan umatnya akan adanya para pendusta yang mengaku sebagai nabi. Apa yang sudah diperingatkan oleh Nabi Muhammad dimasa hidup beliau tersebut menjadi kenyataaan. Yaitu munculnya paham atau aliran yang meyakini adanya nabi atau rasul setelah kenabian Muhammad, akhirnya hal tersebut menjadi polemik dan memicu terjadinya perbedangan pandang dalam menyikapi paham dan aliran tersebut di tengah-tengah masyarakat. Kenyataan ini menarik untuk dikaji dan diteliti dari sisi kajian hadits-hadits yang berkenaan dengan khatamin nubuwah. Pengkajian terhadap hadits-hadits khatamin nubuwah memiliki dua sisi urgen dalam kajian Islam, sisi kajian hadits dan sisi kajian aqidah Islamiyah. Akan tetapi penelitian ini akan lebih focus tentang hadits-hadits yang berhungan dengan khatamin nubuwah yang terdapat dalam kitab-kitab hadits yang muktabar dengan pendekatan induksi menggunakan analisis kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui tentang kekuatan derajat hadits-hadits yang berkenaan dengan khatamin nubuwah dari sisi jumlah dan kekuatan jalur sanadnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa secara jumlah hadits khatamin nubuwah sampai tingkat mutawatir, ada sekitar delapan belas hadits yang bisa diterima sebagai hujjah dengan redaksi dan jalur sanad yang bervariasi.
EFEKTIFITAS KULIAH EKSTRA TAFSIR ALQURAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEILMUAN ALQURAN MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AHWAL SYAKHSIYAH DAN ILMU HADITS DI STDI IMAM SYAFI’I JEMBER) Yuhadi, Irfan
Al-MAJAALIS Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.566 KB)

Abstract

Tafsir dalam istilah para ulama? adalah menerangkan makna Alquran, yang maksudnya lebih luas daripada sekedar menjelaskan lafazh yang musykil, dan lebih luas pula daripada sekedar menjelaskan makna yang zhahir. Ilmu tafsir Alquran merupakan salah satu ilmu mulia, yang hendaknya dipelajari oleh setiap muslim. STDI Imam Syafi?i Jember memiliki dua prodi, yaitu Ahwal Syakhsiyah dan Ilmu Hadits. Pembelajaran di STDI Imam Syafi?i Jember telah menggunakan standar KKNI. Di antara mata kuliah yang disederhanakan SKSnya adalah mata kuliah tafsir Alquran. Penelitian ini mengkaji: (1) pelaksanaan kuliah ekstra tafsir Alquran, (2) efektifitas kuliah ekstra tafsir Alquran, (3) saran dalam pelaksanaan kuliah ekstra tafsir Alquran agar menjadi lebih baik dan lebih efektif dalam meningkatkan keilmuan Alquran mahasiswa ahwal syakhsiyah dan ilmu hadits di STDI Imam Syafi?i Jember. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian ini adalah studi kasus. Adapun teknik dalam pengumpulan data adalah melalui teknik observasi, wawancara serta pemanfaatan dokumen yang berkaitan dengan rumusan masalah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) perkuliahan ekstra tafsir Alquran dilakukan sekali dalam sepekan dengan durasi 2 SKS per pertemuan. Perkuliahan tafsir Alquran dimulai dari juz 29 lalu berpindah pada juz 28. Adapun sistematika pembelajaran dimulai dari surat yang berada di awal juz; (2) kuliah ekstra tafsir Alquran sudah cukup efektif dalam rangka meningkatkan keilmuan Alquran mahasiswa, terutama pada sisi: a) kemampuan mahasiswa dalam mengetahui sabab al-nuzul suatu ayat atau surat, b) pengetahuan mahasiswa tentang makna ayat Alquran, dan c) menumbuhkan kecintaan para mahasiswa terhadap Alquran sehingga mereka merasa lebih nikmat ketika membaca Alquran dan lebih mudah dalam menghafal Alquran. Namun pada sisi pengambilan faidah dari suatu ayat masih kurang; (3) Saran yang utama adalah masalah waktu pelaksanaan kuliah ekstra, sebaiknya dilakukan di pagi hari. Hendaknya setiap mahasiswa yang mengikuti kuliah ekstra tafsir Alquran mempunyai kitab ajarnya, agar memudahkan dalam menyerap materi tafsir yang sedang disampaikan.

Page 6 of 32 | Total Record : 314


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 1 (2025): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH - Article In Press Vol 12 No 2 (2025): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 12 No 1 (2024): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 11 No 2 (2024): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 11 No 1 (2023): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 10 No 2 (2023): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 10 No 1 (2022): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 9 No 2 (2022): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 9 No 1 (2021): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 8 No 2 (2021): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 8 No 1 (2020): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 7 No 2 (2020): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 7 No 2 (2020): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 7 No 1 (2019): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 7 No 1 (2019): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 6 No 2 (2019): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 6 No 2 (2019): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 6 No 1 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 6 No 1 (2018): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 4 No 2 (2017): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 4 No 2 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 4 No 1 (2016): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 4 No 1 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 3 No 1 (2015): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 3 No 1 (2015): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 2 No 2 (2015): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 2 No 2 (2015): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 2 No 1 (2014): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 2 No 1 (2014): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 1 No 2 (2014): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 1 No 2 (2014): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 1 No 1 (2013): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 1 No 1 (2013): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH More Issue