cover
Contact Name
Fitriani
Contact Email
fitrianifitri240@gmail.com
Phone
+6285242096399
Journal Mail Official
jurnalalqalamiaimsinjai@gmail.com
Editorial Address
Jln. Sultan Hasanuddin, No. 20, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.
Location
Kab. sinjai,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan
ISSN : 18584152     EISSN : 27155684     DOI : https://doi.org/10.47435/al-qalam.v1i1.52
Core Subject : Religion,
Jurnal Al Qalam memuat tulisan berupa naskah laporan penelitian, kajian ilmiah pendidikan agama Islam serta kajian pendidikan lainya. Jurnal ini merupakan jurnal yang dikelola ole prodi Pendidikan Agama Islam yang bekerja sama oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 142 Documents
PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM Sardiyanah sardiyanah
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.196

Abstract

Kehadiran agama secara fungsional dalam hal pendidikan, dapat dirasakan oleh penganutnya. Sebaliknya, tanpa mengetahui berbagai pendakatan tersebut, maka tidak mustahil nilai-nilai pendidikan agama, akan menjadi sulit dipahami oleh masyarakat. dalam tulisan ini, akan diuraikan definisi dan bentuk pendekatan yang dipakai dalam pendidikan Islam. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Pendekatan dalam pendidikan Islam adalah cara pandang atau paradigma yang dipakai dalam mengiterpretasikan nilai-nilai agama islam lewat pendidikan dengan tujuan untuk membentuk manusia seutuhnya yang beriman kepada Allah SWT. Di antara bentuk pendidikan dalam pendidikan Islam: 1) Rasional; 2) Emosional (Psikologis); 3) Holistic; 4) System; dan 5) Historis. Adapun Aspek-aspek yang dapat mengabstraksikan pendekatan adalah: 1) Filosofis; 2) Epistemologis; dan 3) Paedagogis.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MADRASAH; SEBUAH WACANA STRATEGI REPOSISI Umar Umar
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.197

Abstract

Di Indonesia lembaga pendidikan Islam (madrasah) merupakan lembaga pendidikan kedua setelah pesantren. Pada historisnya lembaga pendidikan Islam ini mengalami dinamika sekaligus polemik yang sangat panjang sejak pra kemerdekaan hingga era pasca reformasi saat ini. Problematika yang dihadapi lembaga pendidikan Islam khususnya madrasah dinilai sangat terkait dengan kebijakan yang belum sepenuhnya berpihak pada pola pengembangan madrasah yang cenderung eksklusif dibanding dengan system pendidikan umum sehingga berimplikasi pada out put yang dihasilkan belum menempati posisi yang setaraf dengan yang lainnya, pada hal pendidikan Islam madrasah di era globalisasi penting melakukan reposisi secara sistemik, empiris-paradigmatik. Strategi reposisi ini dapat dilakukan dengan melihat bentuk-bentuk kebijakan dan sistemnya sekaligus diarahkan pada pola pengembangan yang lebih kompetitif di era global, inklusif, dan substansif dalam peranannya.
PARADIGMA BARU PEMBEJARAN DALAM PENDIDKAN ISLAM BERWAWASAN MULTIKULTURAL Kahar Kahar
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.198

Abstract

This paper focuses on the education of paradigm new multicultural vision of Islam that has a significant role in the current state today. Multicultural education requires rationality , ethical , intellectual , social pragmatic inter - relative , ie, teaching the ideals of inclusiveness , pluralism and mutual respect for all people and cultures is a humanistic imperative that a prerequisite for ethical living and full participation in civic and democratic multicultural world diverse . Already the laws that man was created in diversity , difference and equality . Seeing the reality of human life are not aware of the essence itself . We see the development of all future time of the old order , the new order samapai order Reforms Democracy has brought winds revive the educational discourse of multiculturalism as a strength of the Indonesian nation
KONSEP EVALUASI DALAM PENDIDIKAN Sardiyanah sardiyanah
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Volume 8 Nomor 1 Juni 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i1.199

Abstract

Keberhasilan suatu pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat di ukur setelah dilakukan evaluasi terhadap output yang dihasilkanya. secara sederhana evaluasi pendidikan islam dapat diberi batasan sebagai suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam proses pendidikan islam. Secara umum ada empat kegunaan evaluasi dalam pendidikan islam. Pertama, dari segi pendidik, evaluasi berguna untuk membantu seorang pendidik mengetahui sudah sejauh mana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan tugasnya. Kedua, dari segi peserta didik, membantu peserta didik untuk dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar ke arah yang lebih baik. Ketiga, dari segi ahli fikir pendidikan islam, evaluasi berguna untuk membantu para pemikir pendidikan islam mengetahui kelemahan teori-teori pendidikan islam dan membantu mereka dalam merumuskan kembali teori-teori pendidikan islam yang relevan dengan arus dinamika zaman yang senantiasa berubah. Keempat, dari segi politik pengambil kebijakan pendidikan islam (pemerintah), berguna untuk membantu mereka dalam membenahi sistem pengawasan dan mempertimbangkan kebijakan yang akan di terapkan dalam sistem pendidikan nasional (islam). Prinsip evaluasi pendidikan islam harus mengacu kepada tujuan agar dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Prinsip-prinsip dari evaluasi tersebut adalah prinsip kesinambungan (kontnuitas), prinsip menyeluruh, prinsip obyektif, dan prinsip sistematis. Langkah-langkah yang dilakukan dalam evaluasi adalah pertama pengumpulan data, verivikasi data, analisis data, dan penafsiran data.Adapun syarat-syarat evaluasi pendidikan islam yaitu reliable test yang artinya test itu sama dengan dirinya sendiri, valid yaitu suatu test valid apabila tesst tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, objektif, diskriminatif, komprehensif, dan mudah digunakan (aplikatif).
STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA Suriyati Suriyati
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Volume 8 Nomor 1 Juni 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i1.200

Abstract

Strategi Pendidikan dalam meningkatkan kualitas SDM terdiri dari dua model yaitu strategi pendidikan yang bersifat makro dan strategi pendidikan yang bersifat mikro. Strategi pendidikan pendidikan Islam dalam meningkatkan daya cipta yaitu pembentukan masyarakat yang memiliki motivasi, motivasi kerja itu perlu dibimbing dan dikawal untuk ditunjukan ke suatu arah tertentu, mislanya kearah tujuan pembangunan. Motivasi perlu dikawal, diatur, diarahakan, disusun dan lain-lain. Strategi Pendidikan Islam dalam meningkatkan daya karya dan potensi-potensi yang diberikan kepada manusia pada dasarnya merupakan petunjuk (hidayah) Allah yang diperuntukan bagi manusia supaya ia dapat melakukan sikap hidup yang serasi dengan hakekat penciptaanya. Pengembangan SDM berdasarkan konsep Islam, ialah membentuk manusia yang berakhlak mulia, senantiasa menyembah Allah yang memberikan Rahmat bagi alam semesta dan bertaqwa kepada Allah. Inilah yang menjadi arah tujuan pengembangan SDM menurut konsep Islam.
KEDUDUKAN EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM Hasmiati Hasmiati
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Volume 8 Nomor 1 Juni 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i1.201

Abstract

Sistem evaluasi yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah sifat universal. Yaitu dengan menggunakan teknik testing mental (mental test atau psikotest dalam sunnah Nabi system evaluasi bersifat makro adalah untuk mengetahui kemajuan belajar manusia termasuk nabi sendiri. Sebagiaman dalam kisah kedatangan Jibril AS untk menguji Nabi Muhammad saw. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut pengetahuan beliau tentang rukun Islam.Setiap jawaban Nabi atas pertanyaan yang diajukan selalu dibenarkan oleh malaikat Jibril AS. Peristiwa lain yaitu ketiak nabi diuji hafalan-ahafalan pada ayat-ayat al-qur’an yang tetap konsisten dan valid dalam ingatan beliau. Akan tetapi system evaluasi yang diterapkan pada dunia pendidikan menggunakan pendekatan berupa teknik penilaian yang diterapkan dalam sekolah-sekolah adalah yang bersifat kuantitatif.Penilaian kuantitatif dinyatakan dengan menggunakan angka-angka sedangkan yang kaulitatif dinyatakan dengan ungkapan-ungkapan.Aspek tingkah laku siswa dalam bidang kognitif dinilai secara kuantitaif.Aspek sikap/ afektif diniali secara kualitatif dan aspek keterampilan / psikomotorik dinilai secara kuantitatif dan kualitatif.
HUBUNGAN ANTARA SEKOLAH DAN MASYARAKAT Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Volume 8 Nomor 1 Juni 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i1.202

Abstract

Kompetensi sosial guru dalam peningkatan hubungan antara sekolah dengan masyarakat dalam menjalin interaksi sosial yang baik, dalam hal itu tentu melibatkan beberapa komponen yang berpengaruh dan memiliki peranan dalam interaksinya dengan lingkungan sosial yaitu komponen masyarakat sekitar lingkungan sekolah, orang tua siswa, serta siswa itu sendiri. Dalam penilaian masyarakat sekitar sekolah terhadap interaksi sosial guru dalam kesehariannya di tengah-tengan lingkungan masyarakat dianggap baik dan memberikan dampak yang positif kepada lingkungan sekolah. Masyarakat mengapresisi segala upaya yang diselenggarakan guru dalam menjalin hubungan yang baik dan memberikan kepercayaan penuh.
PENDIDIKAN ISLAM DALAM PANDANGAN PENDIDIKAN NASIONAL Kahar Kahar
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Volume 8 Nomor 1 Juni 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i1.203

Abstract

Pendidkan Islam dapat menjadi penawar, hancurnya rasa kemanusiaan dan terkikisnya semangat religius serta kaburnya nilai-nilai kemanusiaan merupakan kekhawatiran manusia paling puncak dalam kanca pergolakan gelobal ini. Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Pendidkan nasinal merupakan cerminan dari seluruh pendidikan tidak terkecuali itu pendidikan agama Islam. Pendidikan nasionala mempunyai tujuan dalam rangka menjadi wahana untuk mencapai tujuan untuk mengembangkan bangsa, agama, dan kebudayaan
PERKEMBANGAN POLITIK MASA AL-KHULAFA AL-RASYIDUN Muhammad Anis
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Volume 8 Nomor 1 Juni 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i1.204

Abstract

Al-khulafa al-rasyidun merupakan pemimpin Islam dari kalangan sahabat, pasca Nabi Muhammad SAW wafat. Mereka merupakan pemimpin yang dipilih langsung oleh para sahabat melalui mekanisme yang demokratis. Siapa yang dipilih, maka sahabat yang lain berhak untuk memberikan bai’at (sumpah setia) pada calon yang terpilih tersebut. Perjalanan empat khalifah akhirnya di pimpin oleh Abu Bakar as- Shiddiq, Umar bin Khatab, Usman bin ‘Affan, dan Ali bin Abi Thali
PEMBINAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK Muhammad Judrah
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Volume 8 Nomor 1 Juni 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i1.205

Abstract

Pola pembinaan orang tua, secara praktis, tampaknya ada beberapa pola pembinaan di antaranya pola pembinaan melalui keteladanan, pola melalui pembinaan dengan pembiasaan, pola pembinaan dengan pemberian nasehat, pola pembinaan dengan pengawasan, dan pola pembinaan dengan targib dan tarhib. Meskipun semua pola tersebut tidak semua orang tua yang menerapkannya. Peranan orang tua dalam pembentukan akhlak anak di Desa Saotengah dinilai sangat berpengaruh karena orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan yang berpengaruh terhadap pembentukan akhlak anak, dan orang tua sebagai pengatur tata laksana rumah tangga.

Page 6 of 15 | Total Record : 142