cover
Contact Name
Fitriani
Contact Email
fitrianifitri240@gmail.com
Phone
+6285242096399
Journal Mail Official
jurnalalqalamiaimsinjai@gmail.com
Editorial Address
Jln. Sultan Hasanuddin, No. 20, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.
Location
Kab. sinjai,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan
ISSN : 18584152     EISSN : 27155684     DOI : https://doi.org/10.47435/al-qalam.v1i1.52
Core Subject : Religion,
Jurnal Al Qalam memuat tulisan berupa naskah laporan penelitian, kajian ilmiah pendidikan agama Islam serta kajian pendidikan lainya. Jurnal ini merupakan jurnal yang dikelola ole prodi Pendidikan Agama Islam yang bekerja sama oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 142 Documents
METODE MEMPEROLEH PENGETAHUAN ILMIAH Muhammad Zulkarnain
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i1.184

Abstract

Ketika manusia sedang berada dalam kebimbangan ilmiah dan terombang-abing akibat kehilangan bimbingan, maka sekolompok manusia yang mayoritasnya berkebangsaan Yunani berusaha mencari kebenaran dengan menggunakan daya nalar-kritis mereka yang terdapat dibalik fisik alamiyah dan metafisis. Kelompok manusia ini kemudian dikenal dengan istilah Filusuf yang diartikan sebagai para pencari atau pecinta hikmah. Selanjutnya, proses perkembangan pengetahuan manusia dari pengetahuan biasa ke arah pengetahuan ilmiah yang melibatkan metode dan sistem-sistem tertentu, diantara metode-metode yang dapat digunakan dalam memperoleh pengetahuan adalah; (a) Metode Empiris, (b) Metode Rasional, (c) Metode Kontemplatif, (d) Metode Ilmiah. Dari keempat metode ini, maka metode ilmiah dianggap sebagai metode yang paling komprehensif sebab dapat menyatukan keseluruhan metode dalam bingkai oprasional sistematik dengan menggunakan kata kunci; (a) Logis, (b) Empirik, (c) kejelasan teori, (d) oprasional dan spesifik, (e) hypotethik, (e) verivikative, (f) sistematis, (g) memperhatikan validitas dan realibilitas, (h) obyektif, (i) skeptik, (j) kritis, (k) analitik, (l) kontemplatif.
POTRET PENDIDIKAN MASA DINASTI UMAYYAH Muhammad Anis
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i1.185

Abstract

Sejarah pendidikan Islam pada hakekatnya sangat berkaitan erat dengan sejarah Islam. Periodesasi sejarah pendidikan Islam selalu selaras dengan periodesasi sejarah Islam itu sendiri. Oleh sebab itu, tulisan ini berusaha menguraikan secara global tentang potret pendidikan Islam masa dynasty Umayyah melalui tiga rumusan masalah yaitu: pola-pola pendidikan pada masa Dinasti Umayyah; tokoh-tokoh pendidikan pada masa itu, dan bentuk lembaga pendidikan pada masa itu dengan menggunakan pendekatan sejarah. Hasil dari ketiga rumusan tersebut menunjukkan bahwa Pola Pendidikan pada masa ini adalah menggunakan sistem desentrasi. Beberapa tokoh ulama-ulama termasyhur yang mewakili kota-kota Islam pada masa itu antara lain : Abdullah bin Umar di Makah, Abdullah bin Mas’ud di Kufah, Abdullah bin Abbas di Makah, dan Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash di Mesir. Madrasah atau lembaga pendidikan yang telah dibangun pada masa itu adalah Madrasah Makah, Madrasah Madinah, Madrasah Bashrah, Madrasah Kufah, Madrasah Damsyik (Damaskus), dan Madrasah Fustat di Mesir.
GENERALISASI EMPIRIK; PROPOSISI, POSTULAT, AKSIOMA DAN TEORI Muhammad Judrah
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i1.186

Abstract

Filsafat adalah kegiatan intelektual yang secara kritis-radikal mencoba memahami hakikat sesuatu, atau sejauh yang dapat dijangkau oleh akal budi mencari sebab-sebab terdalam dari segala sesuatu dengan segala implikasinya, berdasarkan kekuatan akal budi tanpa menggantungkan diri pada otoritas manapun. Filsafat dapat dibagi ke dalam Metafisika atau Ontologi yang merenungkan hakikat hal yang ada, Epistemologi yang merenungkan hakikat pengetahuan dan landasan pengetahuan manusia, Logika yang merenungkan hakikat berpikir, Etika yang merenungkan hakikat nilai dan prilaku yang baik, dan Estetika yang merenungkan hakikat nilai keindahan. Penalaran berlangsung lewat argumen sebagai kelompok proposisi. Proposisi tersusun dari premis ke konklusi lewat generalisasi yang diperoleh dari sejumlah fenomena yang ada (generalisasi empirik), tersusun atas postulat, aksioma dan akhirnya menghasilkan sebuah teori. Hal inilah yang selanjutnya akan kami bahas dalam makalah ini.
BELAJAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Sardiyanah sardiyanah
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i1.187

Abstract

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya minat belajar siswa, sehinggah berdampak pada kualitas pendidikan dan itu semua terjadi bukan karna tanpa sebab, melainkan ada faktor yang mempengaruhinya. Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karna melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup, dengan kata lain melalui belajar dapat memperbaiki nasib, menggapai cita-cita yang di dambakan. Belajar itu sendiri adalah suatu usaha atau kegiatan, yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan serta keterampilan dan sebagainya. Orang dapat dikatakan belajar ketika terjadi perubahan dalam dirinya dan bersifat permanen dan bukan bersifat sementara. Perubahan adalah perubahan ke arah yang lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam belajar terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar, baik internal (dalam) maupun eksternal (luar). Faktor internal berasal dari siswa itu sendiri berupa fisiologis dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal adalah berasal dari luar berupa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dalam menerjemahkan perubahan yang terjadi dan faktor yang mempengaruhi dalam belajar , penulis mencoba menjabarkan mengenai hal-hal terkait dengan belajar itu sendiri dan berbagai faktor yang mempengaruhnya mulai dari jenis belajar sampai pada bagaimana usaha mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa dan kualitas pendidikan. Selain itu, menjabarkan pula apa saja yang menjadi problem dalam belajar siswa.
PERTIMBANGAN ETIKA AGAMA DALAM APLIKASI ILMU Suriyati Suriyati
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i1.188

Abstract

Kemajuan ilmu agaknya tidak selalu diiringi dengan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Masyarakat di negara maju pun tidak luput dari persoalan yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Masyarakatnya cenderung bersifat materialistis, individualism, dan lebih longgar di dalam menerapkan nilai-nilai moral keagamaan. Pertimbangan “etika agama dalam aplikasi ilmu” perlu dipikirkan dan diusahakan untuk menata kehidupan lebih baik. Berdasarkan hal itu, maka dalam tulisan ini dirumuskan dua permasalahan yaitu: Bagaimana definisi etika, agama, dan ilmu?; dan Bagaimana pertimbangan etika agama dalam aplikasi ilmu?. Dalam hasil pembahasan dikemukakan bahwa Etika dalam Islam (bisa dikatakan) identik dengan ilmu akhlak, yakni ilmu tentang keutamaan-keutamaan dan bagaimana cara mendapatkannya agar manusia berhias dengannya; dan ilmu tentang hal yang hina dan bagaimana cara menjauhinya agar manusia terbebas daripadanya. Etika, dilain pihak, seringkali dianggap sama dengan akhlak.
PERANAN KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAAN EMOSIONAL ANAK Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.190

Abstract

Saat ini, banyak orang tua yang cukup puas dan senang ketika anak- anaknya mendapat nilai akademik yang bagus, tetapi tak cukup peduli terhadap sikap dan tingkah laku anak di luar rumah. Berdasarkan hasil survey di AS tentang IQ, ternyata ditemukan sebuah paradoks yang membahayakan. Skor IQ anak-anak makin tinggi, kecerdasan emosi mereka justru menurun. Disinilah pentingnya peranan keluarga di dalam melatih dan mengembangkan aspek emosional anak yang akan berpengaruh terhadap sikap dan tingkah laku anak di dalam maupun di luar rumah. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan pokok, yaitu : Bagaimana peranan keluarga terhadap perkembangan emosional anak ? Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga mempunyai peranan penting dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak, karena keluarga merupakan wahana untuk mendidik, mengasuh dan mensosialisasikan anak. Peran lingkungan keluarga di dalam mengembangkan dan mendidik aspek emosional anak diantaranya: Menciptakan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga, setiap anggota keluarga melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing, menghindari segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan jiwa anak, misalnya saling mengejek sesama anggota keluarga dan memberi kesempatan kepada anak untuk bergaul dengan teman-temannya di luar lingkungan keluarga.
STUDI ANALISIS KITAB AL-SIRAJ AL-WAHHAJ MIN KASYF MATHALIB SHAHIH MUSLIM BIN AL-HAJJAJ Firdaus firdaus
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.191

Abstract

Kitab syarah Shahîh Muslim yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah kitab syarah hadis yang disusun pada abad 13 H/19 M. Kitab yang dimaksud adalah kitab Al-Sirâj al-Wahhâj min Kasyf Mathâlib Shahîh Muslim bin al-Hajjâj, karya Al-Syaikh al-‘Allâmah Abû Thayib Shaddîq bin Hassan Khân. Tulisan ini akan menmenjelaskan tentang profil penulis kitab, metodologi yang ditempuh dalam mensyarah dan hal-hal lain yang terkait langsung dengan persoalan metodologi
LEARNER DIFFERENCES AND LEARNING NEEDS Hardianto Rahman
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.192

Abstract

Tujuan dari tulisan ini ialah untuk mendeskripsikan perbedaan dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik guna mengembangkan kemampuan intelektual dan bakat setiap peserta didik untuk dipupuk dan dikembangkan agar potensi yang dimiliki setiap individu terwujud sesuai dengan perbedaan masing-masing. Metode yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan metode libreary research yang berusaha mencari data-data, teori-teori yang berkaitan dengan persoalan yang diangkat dalam berbagai literature atau referensi yang ditemukan penulis kemudian dibandingkan dan dianalisis dengan teori-teori yang lainnya. Kesimpulannya bahwa Kecerdasan (intelegensi) individu berkembang sejalan dengan interaksi antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan yang lainnya dan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya begitu juga dengan lingkungannya. Oleh karena itu, setiap peserta didik memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Peserta didik pun dalam sebuah kelas pun memiliki bakat yang berbeda-beda pula. Untuk itu, pendidik tentunya diharuskan untuk dapat mengenali dan memahami setiap perbedaan tersebut agar pendekatan dan metode atau strategi pembelajaran dapat diterima oleh semua peserta didik.
PANDANGAN ISLAM TENTANG ILMU PENGETAHUAN Muhammad Judrah
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.193

Abstract

Pandangan Islam tentang pentingnya ilmu, tumbuh bersamaan dengan munculnya Islam itu sendiri. Ketika Rasulullah saw.menerima, wahyu pertama, yang mula-mula diperintahkan kepadanya adalah "membaca". Wahyu pertama, itu menghendaki umat Islam untuk senantiasa membaca dengan dilandasi bi Ismi Rabbika, dalam arti hasil bacaan itu nantinya dapat bermanfaat untuk kemanusiaan. Dengan demikian, Alquran dan Hadis kemudian dijadikan sebagai sumber ilmu yang dikembangkan oleh urnat Islam dalam spektrum yang seluas-luasnya.
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM safaruddin safaruddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.195

Abstract

Kurikukulm adalah inti dari pendidikan dimana kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan, asumsi atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Adapun yang menjadi landasan dalam mengmbangkan sebuah kurikulum di antaranya: landasan religius, landasan filosofis (perenialisme, esensialisme, eksistensialisme, profresivisme, rekonstruktivisme), landasan yuridis, landasan psikologis, landasan sosiologis atau sosial budaya serta landasan organisatoris.

Page 5 of 15 | Total Record : 142