cover
Contact Name
Hafizh Al Fikri
Contact Email
hafizalfikri@ikj.ac.id
Phone
+6281380151716
Journal Mail Official
jurnal@senirupaikj.ac.id
Editorial Address
Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta Kompleks Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya No. 73, Cikini Kec. Menteng Kota Jakarta Pusat, 10330
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Senirupa Warna (JSRW)
ISSN : 23551682     EISSN : 26857618     DOI : https://doi.org/10.36806
JSRW supports the vision and mission of FSR-IKJ to publish works of a scientific nature within FSR-IKJ and beyond. Works published must discuss discourses of arts (either fine or applied) in the fields related to visual aspects, such as fine arts, design, craft, visual narratives, and forms of art that utilize the new media.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 2 (2023): Konvergensi: Seni dan Teknologi" : 6 Documents clear
KAJIAN IKONOLOGY RELIEF PANCATANTRA CANDI SOJIWAN: SEBUAH DIMENSI MULTIKULTUR Nugroho Heri Cahyono; Sugiyamin; Insanul Qisti Barriyah; Moh Rusnoto Susanto
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 11 No. 2 (2023): Konvergensi: Seni dan Teknologi
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/jsrw.v11i2.172

Abstract

Cerita Relief Candi Sojiwan sebagai representasi dimensi multikultural, memiliki nilai artistik dan estetik yang dapat memperkaya khazanah cerita tradisional di Indonesia namun dikhawatirkan akan mengalami kepunahan. Penelitian ini penting dilakukan karena dapat mengajak generasi muda untuk mengenal nilai budaya serta nilai pendidikan moral dalam relief Candi Sojiwan. Metodologi penelitian ini melalui metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan teori Ikonologi Erwin Panofsky. Pertama, deskripsi pra ikonografi (deskripsi formal) yang mengkaji makna primer atau alami yang dibagi menjadi makna factual dan expressional. Tahap kedua adalah analisis ikonografis (iconographical analysis) yaitu pembacaan arti dari motif-motif artistik yang ditujukan untuk mengidentifikasi makna sekunder. Untuk itu, perlu diperhatikan hubungan bentuk dengan tema dan konsepnya, dimana diperoleh dari berbagai imaji, sumber literer, dan alegori. Tahap ketiga adalah interpretasi ikonologis (iconological interpretation). Hasil penelitian ini, telah teridentifikasi bentuk dan makna cerita pancatantra pada relief Candi Sojiwan dengan pendekatan kajian ikonologi. Dari 20 panel tersebut hanya dapat teridentifikasi sejumlah 15 panel, dan diantaranya terdapat 10 panel relief yang teridentifikasi cerita Panchatantra, serta 5 panel yang tidak merepresentasikan cerita Pancatantra.
STRATEGI PEMERTAHANAN SENI TRADISI BARONGSAI PADA MASYARAKAT CINA BENTENG DI TENGERANG Syahrial; Assa Rahmawati Kabul
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 11 No. 2 (2023): Konvergensi: Seni dan Teknologi
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/jsrw.v11i2.185

Abstract

Masyarakat Indonesia sudah sejak lama mengenal pertunjukkan Barongsai meskipun pada masa Orde Baru sempat mendapat hambatan untuk tampil di depan khalayak, namun masih tetap hidup dan dapat dinikmati dalam berbagai kesempatan. Hal ini karena kecintaan masyarakat pendukungnya terhadap tradisi yang telah dikembangkan para leluhurnya. Salah satu pendukung keberadaan Barongsai adalah masyarakat Tionghoa di wilayah Tangerang, yang dikenal sebagai Cina Benteng (Ciben). Tulisan ini membahas usaha pemertahanan Barongsai yang dilakukan oleh masyarakat Ciben terhadap tradisi ini. Tujuannya adalah menjelaskan strategi pemertahanan yang telah dilakukan serta filosofi dan ragam hias yang melekat pada Barongsai. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif yang didukung oleh studi lapangan dan pustaka. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa upaya pelestarian seni Barongsai Khong Cu Bio, tidak sebatas meregenerasi usia para anggotanya saja yaitu proses transmisi generasi tua kepada generasi muda tetapi juga diperlukan inovasi kreasi bentuk dan diversifikasi media yang hendak digunakan agar dapat tetap lestari seiring perubahan yang terjadi dalam masyarakat pendukungnya.
SMARTPHONE SEBAGAI MEDIA FASHION FOTOGRAFI Adlien Fadlia; Arryadianta
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 11 No. 2 (2023): Konvergensi: Seni dan Teknologi
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/jsrw.v11i2.186

Abstract

Kemajuan teknologi smartphone telah mengubah dunia fotografi, termasuk fotografi fashion. Smartphone memungkinkan menangkap gambar dengan cepat dan perangkatnya dapat disimpan dengan mudah pada saku pakaian. Artikel ini, membahas peranan smartphone dalam fotografi fashion dan fungsinya sebagai alat yang cukup penting bagi para fotografer. Smartphone memungkinkan fotografer memotret, menyunting, berbagi gambar ke klien dan kolega secara cepat serta efisen, bahkan saat bepergian. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur bersumber dari buku-buku dan internet tentang fotografi, kamera digital dan smartphone, serta sosial media. Data lain diperoleh melalui pengamatan pembelajaran fotografi fashion di Prodi Desain Produk Mode FSRD IKJ. Hasil penelitian ini : 1)penggunaan kamera smartphone mempercepat transfer informasi foto dan cepat terpublikasi, 2)tools pada kamera smartphone bersifat praktis dan memudahkan proses editing, 3)visualisasi fashion sebagai objek fotografi dapat dikemas lebih menarik serta menjadi media pemasaran produk fashion. Melalui platform media sosial, fotografer fashion memiliki saluran baru untuk menampilkan karya mereka.
PENERAPAN TEKNOLOGI DIGITAL PADA TEKNIK PECAH POLA FASHION DESAIN Novi Yuniarti; Retno Andri Pramudyarini; Ang Cheche; Eva Zulva Ivana
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 11 No. 2 (2023): Konvergensi: Seni dan Teknologi
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/jsrw.v11i2.188

Abstract

Laporan Penelitian ini dibuat bertujuan untuk mengembangkan metode pembelajaran sistem digital Softwear CAD Richpeach v.8 pada mata kuliah pengembangan pola dan penelitian ini merupakan jenis penelitian R&D (Research & Development) dengan model pengembangan Borg & Gall yang dikutip dalam tim Pusat Penelitian kebijakan dan Inovasi (Puslijaknov). Pengumpul data menggunakan angket dengan skala Guttman untuk para ahli dan skala Likert, lembar observasi, dan lembar wawancara.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian adalah 1)Multimedia tutorial pembuatan materi mata kuliah pengembangan pola dengan sistem digital CAD reacpeach v.8 untuk mahasiswa Desain produk mode dan busana FSRIKJ berhasil dikembangkan melalui penelitian R&D dengan model pengembangan Borg & Gall yang dikutip dalam tim Puslitjaknov; 2) Multimedia tutorial pembuatan materi pengembangan pola sistem digital softwear CAD Richpeace digital dinyatakan layak oleh ahli media dan ahli materi, simpulan agar dapat mengembangkan standar kompetensi, agar kegiatan belajar mengajar pada mata kuliah pengembangan pola dapat lebih menarik dan memotivasi mahasiswa.
SENI INSTALASI NYOMAN ERAWAN EKSPLORASI MELINTAS BATAS MEDIA SENI RUPA I Wayan Seriyoga Parta
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 11 No. 2 (2023): Konvergensi: Seni dan Teknologi
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/jsrw.v11i2.189

Abstract

Nyoman Erawan adalah seniman Bali berbakat yang tertarik untuk mengembangkan bahasa ekspresif non-representasional yang diramu dengan nilai tradisi dan budaya Bali. Selain media lukisan, ia juga mengeksplorasi media instalasi, video art dan performance art dalam karyanya. Kreativitas Nyoman Erawan bersinggungan dengan kosmologi agama Hindu Bali, sebagaimana proses kreatif masyarakat Bali selalu dikaitkan dengan tradisi keagamaan Bali yang telah menjadi alam bawah sadar kolektif masyarakat Bali. "Ruang untuk Erawan" tidak pernah terbatas pada dimensi medium karya, tetapi merupakan bagian integral dari kosmologi kehidupan pribadi dan sosialnya. Nyoman Erawan adalah seniman Bali yang karyanya merepresentasikan perkembangan seni rupa Bali modern yang tidak meninggalkan tradisi dan budaya Bali. Nilai-nilai tradisional telah berkembang dalam karya-karya modernnya, namun akar tradisionalnya masih terlihat. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoritis diakronis kronologis sejarah seni rupa dan kritik seni rupa dengan tataran deskripsi, interpretasi dan evaluasi dalam perlakuan karya. Tujuannya adalah mengetahui konsep kreatif Nyoman Erawan untuk menggali ide dengan menggunakan bahan dan sarana yang berbeda untuk menyajikan konten yang berkaitan dengan nilai-nilai spiritual dan fenomena sosial Bali kedalam karya-karyanya menggunakan bahasa ungkap yang diwarisi dari seni modern.
MENGATASI TANTANGAN DALAM REKONSTRUKSI WARISAN BUDAYA: KONVERGENSI MUSEUM DIGITAL DAN FISIK DALAM RUANG HIBRIDA Ade Ariyani Sari Fajarwati; Anak Agung Ayu Wulandari
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 11 No. 2 (2023): Konvergensi: Seni dan Teknologi
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/jsrw.v11i2.192

Abstract

Konvergensi ruang digital dan ruang fisik membawa potensi baru dalam penyampaian narasi budaya manusia dalam perjalanan ruang dan waktu. Dalam konteks rekonstruksi warisan budaya, penting untuk memahami nilai budaya intrinsik dari artefak dan menghindari multi-interpretasi dengan perspektif yang berbeda. Melalui eksplorasi ruang digital dan fisik, museum dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih komprehensif dan menarik, menciptakan keterhubungan mendalam antara pengunjung dan objek museum. Pemahaman nilai budaya dan perspektif yang berbeda juga merupakan hal penting dalam konteks rekonstruksi warisan budaya. Desain interior yang menggabungkan kedua jenis ruang ini memberikan variasi dan daya tarik yang lebih tinggi, meningkatkan pengalaman bagi pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jelajah eksplorasi ruang digital dan fisik dalam museum untuk memberikan jawaban atas tantangan rekonstruksi budaya dalam perkembangan dimensi ruang saat ini. Melalui konvergensi kedua jenis ruang ini, pengunjung dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang objek museum dengan konteks yang lebih luas. Ruang digital menyediakan akses ke informasi tambahan, visualisasi yang menarik, dan interaksi yang lebih interaktif, sementara ruang fisik memungkinkan pengunjung merasakan objek secara langsung dan menciptakan hubungan emosional. Kesimpulan penelitian ini bahwa eksplorasi ruang digital dan fisik dalam museum meningkatkan pengalaman belajar dan memberikan hiburan bagi pengunjung. Dengan demikian, konvergensi ruang digital dan fisik memberikan potensi baru dalam pengalaman belajar dan penyampaian narasi budaya manusia.

Page 1 of 1 | Total Record : 6