Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

APLIKASI TEKNIK ECOPRINT PADA MEDIA KULIT DALAM PEMBUATAN TAS FASHION WANITA DALAM KONTEKS LIMINALITAS Fajar Lestari; Moh. Rusnoto Susanto; Dwi Susanto; Sugiyamin Sugiyamin; Insanul Qisti Barriah
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 10 No. 1 (2022): Liminalitas Dalam Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v10i1.146

Abstract

Perkembangan desain dan teknik aplikasi ecoprint, khususnya pada proses pembuatan tas fashion wanita dewasa ini sangat berkembang dengan berbagai eksplorasi material maupun desain. Melalui analisis SWOT desaian dan eksplorasi media serta teknik artistik dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cita rasa pasar saat ini. Pada paparan artikel ini, khusus akan detail membahas mengenai bagaimana aplikasi teknik Ecoprint pada media kulit dalam pembuatan tas fashion wanita. Tujuan dari penciptaan karya ini adalah kreasi inovasi produk handbag wanita pada segmen usia 18-50 tahun dengan bahan dasar kulit dengan model kombinasi kulit ecoprint yang berasal dari kulit wet blue domba, sehingga lebih memahami proses pembuatan ecoprint dan penerapannya dalam pembuatan handbag wanita dengan corak bunga kamboja melalui proses kreatif Ini dipicu dari konteks liminalitas. Penciptaan karya ini dilakukan dengan metode penciptaan seni berbasis pengalaman praktis melalui beragai eksplorasi yang berupa eksplorasi ide dan konsep, eksplorasi bahan dan eksplorasi desain dengan inspirasi bunga kamboja. Dalam memvisualisasikan ide dan konsep diperoleh dari pengamatan yang divisualisasikan dalam sketsa untuk mewujudkan berbagai desain yang menjadi ciri khas dari setiap karya. Dan tahap akhir adalah perwujudan karya produk handbag. Hasil penciptaan seni kriya yang dihasilkan, diantaranya (1) Proses aplikasi teknik Ecoprint pada media kulit samak dalam proses pembuatan tas fashio wanita melalui berbagai bentuk dan desain berupa handbag. (2) Aplikasi eksplorasi teknik dan kombinasi material kulit samat dengan teknik ecoprint dengan berbagai ukuran sesuai dengan desain terpilih yang menarik dan fungsi penggunaannya. Pemilihan subject matter ecoprint dan tas fashion wanita tak sekadar sebagai sumber inspirasi melainkan ada kesadaran liminalitas terhadap akar tradisi
METAMORFOSIS VISUAL: KAJIAN TRANSFORMATIF BLANGKON GAYA YOGYAKARTA BERBASIS APLIKASI MOTIF BATIK PADA KARYA NARDI DI BUGISAN YOGYAKARTA Sugiyamin; Moh. Rusnoto Susanto; Nugroho Heri Cahyono; Andrik Musfalri
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 10 No. 2 (2022): Metamorfosis
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/jsrw.v10i2.151

Abstract

Bagi orang Jawa, salah satu kelengkapan berbusana adalah tutup kepala atau blangkon. Bentuk blangkon sangat sederhana.  Akan tetapi,  blangkon memiliki makna yang cukup tinggi. Makna estetika (keindahan, seni) tercermin dari bentuk blangkon yang dibuat sedemikian rupa sehingga memancarkan keindahan. Makna martabat tercermin dari kegunaan blangkon sebagai alat pembeda antara kaum ningrat Kraton dan rakyat jelata. Makna etika tercermin dari kehidupan dan kepribadian orang Jawa. Oleh karena itu, masalah ini menarik untuk diteliti dengan tujuan sebagai berikut. Pertama,  menjabarkan proses metamorfosis visual yang memengaruhi konsep dan hasil penciptaan blangkon gaya Yogyakarta dan ciri khasnya. Kedua, menjabarkan metamorfosis visual melalui eksplorasi aplikasi motif-motif batik sebagai elemen pokok dalam penciptaan blangkon gaya Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan cara mendeskripsikan karakteristik kerajinan batik secara jelas dan mendalam masalah blangkon yang diproduksi oleh Nardi di Bugisan Yogyakarta. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah menggambarkan hasil metamorfosis visual blangkon gaya Yogyakarta berciri khas dalam bentuk maupun nilai filosofis dan menggambarkan hasil metamorfosis visual melalui transformatif visual pengolahan dan ekplorasi motif-motif batik yang diterapkan pada blangkon khas dari keraton Yogyakarta.
KAJIAN IKONOLOGY RELIEF PANCATANTRA CANDI SOJIWAN: SEBUAH DIMENSI MULTIKULTUR Nugroho Heri Cahyono; Sugiyamin; Insanul Qisti Barriyah; Moh Rusnoto Susanto
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 11 No. 2 (2023): Konvergensi: Seni dan Teknologi
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/jsrw.v11i2.172

Abstract

Cerita Relief Candi Sojiwan sebagai representasi dimensi multikultural, memiliki nilai artistik dan estetik yang dapat memperkaya khazanah cerita tradisional di Indonesia namun dikhawatirkan akan mengalami kepunahan. Penelitian ini penting dilakukan karena dapat mengajak generasi muda untuk mengenal nilai budaya serta nilai pendidikan moral dalam relief Candi Sojiwan. Metodologi penelitian ini melalui metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan teori Ikonologi Erwin Panofsky. Pertama, deskripsi pra ikonografi (deskripsi formal) yang mengkaji makna primer atau alami yang dibagi menjadi makna factual dan expressional. Tahap kedua adalah analisis ikonografis (iconographical analysis) yaitu pembacaan arti dari motif-motif artistik yang ditujukan untuk mengidentifikasi makna sekunder. Untuk itu, perlu diperhatikan hubungan bentuk dengan tema dan konsepnya, dimana diperoleh dari berbagai imaji, sumber literer, dan alegori. Tahap ketiga adalah interpretasi ikonologis (iconological interpretation). Hasil penelitian ini, telah teridentifikasi bentuk dan makna cerita pancatantra pada relief Candi Sojiwan dengan pendekatan kajian ikonologi. Dari 20 panel tersebut hanya dapat teridentifikasi sejumlah 15 panel, dan diantaranya terdapat 10 panel relief yang teridentifikasi cerita Panchatantra, serta 5 panel yang tidak merepresentasikan cerita Pancatantra.
EXPLORATION AND EFFECTIVENESS OF BLACK BOX METHOD IN DEVELOPING EXPERIMENTAL OF VISUAL COMMUNICATION DESIGN LEARNING Mohammad Rusnoto Susanto; Sugiyamin Sugiyamin
CILPA Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v3i1.808

Abstract

Experimental of visual communication design became one of the courses deepening of visual communication design. In the process of learning of experimental courses visual communication design through the application of its methodology process. Design methods known and continually introduced applicability through three methods: Glass Box Method, Black Box Method, and Self Organization. Black Box Method is a method that is applied in the design of technical learning project designed to explore creative ideas, concept design, artistic technique, presentation of the artistic design and value of the message through the visual language. It led this study to test the effectiveness of the Black Box Method exploration activities in learning and development of learning through the experimental process of visual communication design. The other objective of the reaearch is to recommend the Black Box Method as an alternative method to increase the effectiveness of the process of learning development of Experimental visual communication design.This is a qualitative research. Described the factual data findings reflectively regarding the learning process and the effectiveness of the Black Box Method found in the field. Purposive sampling was used to determe the subject of research, the instrument used in this study with the help of procedure method application process questionnaire, student worksheets, and the creation of visual communication design work to see the effectiveness of the method. Data collection procedures using a model of reflection (Reflection-in-Action) by Ralph (designing reflexively and intuitively). The degree of confidence (credibility) developed by Lexy J. Meleong is used to analyse the data through the process of checking the validity of the data.The researchers hope the results of this study were able to do a test of the effectiveness of Black Box Method exploration activities in the learning process and the development of learning through experimental visual communication design process. The researchers tried to convey the results of research which recommended Black Box Method as an alternative method in increasing the effectiveness of the process of learning development of Experimental vidual communication design. Keywords: exploration, affectivity, Black Box Method, Learning Development, and Eksperimental visual communication design
The Capacity Building of Smes in Semanu, Gunung Kidul Through Digital Marketing Socialization and Training Syamsul Hadi; Sugiyamin Syamsul; Anselmus Sudirman; Lina Setiawati; Nur Rokhman; Nurul Myristica Indraswari
IMPACTS: International Journal of Empowerment and Community Services Vol. 2 No. 1 (2023): IMPACTS: VOL. 2 NO. 1 MARCH 2023
Publisher : Faculty of Economics Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/impacts.v2i1.14168

Abstract

Purpose ­ This community service aims to socialize and train appropriate Digital Marketing strategies for SMEs in Padukuhan Pragak, Semanu Gunung Kidul, to increase competition and adaptive capacity. Methods - Participatory Rural Appraisal (PRA) is used in community service to develop the community's potential. Result and discussions - Numerous potentials must be developed; this service process is divided into three stages: pre-implementation, implementation, and evaluation of the service program managed to carry out. Conclusion - Avoid being stuck in one's comfort zone by constantly innovating in products, distribution channels, various marketing networks, increasing knowledge, and being active in charitable contributions.
VISUAL CHARACTER ANALYSIS OF TAKWO TRADITIONAL CLOTHING IN THE ERAU TRADITIONAL CEREMONY OF THE KUTAI KARTANEGARA SULTANATE Setiawan, Windu; Sugiyamin, Sugiyamin; Cahyono, Nugroho Heri; Triyono, Triyono; Barriyah, Insanul Qisti; Susanto, Moh. Rusnoto
International Journal of Engagement and Empowerment (IJE2) Vol. 4 No. 2 (2024): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v4i2.155

Abstract

This research aims to 1) Explain clearly and in detail what are the visual characteristics of the Kutai Sultanate Takwo traditional clothes as a characteristic of the Sultanate's clothes; 2) Understand the critical meaning of Kutai Sultanate traditional clothes in the sociocultural context; 3) Knowing the signs (semiotics) in Kutai Sultanate traditional clothes with Pierce's semiotic study in the form of icons, indexes, and symbols. This study uses the Accidental Sampling technique or findings found by chance as a data source. In addition, observation (consisting of pre-observation, direct observation, and non-observation), as well as interviews and documentation, are some of the techniques used in this study. The object of this research is the traditional Clothing of the Kutai Sultanate, namely Takwo. The data analysis technique uses qualitative descriptive analysis. The results showed below: 1) the visual character of Kutai Sultanate traditional clothing has its characteristics from other regional traditional Clothing; 2) the meaning of Kutai Sultanate traditional clothing which illustrates the openness of the Kutai tribe in accepting foreign cultural developments; 3) public awareness in using Kutai Sultanate traditional clothing is getting higher through signs that exist in the accessories component of Takwo cloth
Ekstrakurikuler Seni Batik Dalam Pewarisan Batik Tulis Di SD Negeri 2 Sentolo Andrik Musfalri; Sugiyamin, Sugiyamin; Rohmah, Okti Itsnaini; Fitriana, Zerisa
Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an Vol. 11 No. 1 (2024): ELEMENTARY SCHOOL (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ke-SD-an)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/esjurnal.v11i1.4227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tahapan pembelajaran ekstrakurikuler seni batik di SD Negeri 2 Sentolo, (2) mengetahui produk pembelajaran ekstrakurikuler seni batik di SD Negeri 2 Sentolo, (3) mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung kegiatan ekstrakurikuler seni batik dalam pewarisan batik tulis di SD Negeri 2 Sentolo. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah : (1) proses pembelajaran ekstrakurikuler seni batik pada pewarisan batik tulis di SD Negeri 2 Sentolo dilaksanakan dalam tiga tahap. Langkah-langkah pembelajaran ekstrakurikuler seni batik adalah menyusun program kegiatan, melaksanakan kegiatan (teori dan praktek), dan evaluasi. Produk pembelajaran ekstrakurikuler seni batik siswa SD Negeri 2 Sentolo berupa sapu tangan, hiasan dinding, dan taplak meja. Faktor penghambat pelaksanaan ekstrakurikuler seni batik adalah pada ketersediaan waktu dan sarana alat membatik. Faktor pendukung pelaksanaan ekstrakurikuler seni batik di SD Negeri 2 Sentolo meliputi sarana dan prasarana, kapasitas tenaga pengajar, minat siswa, dan apresiasi sekolah. Kata Kunci: ekstrakurikuler, seni batik, pewarisan, batik tulis
Nilai Nilai Artistik Rumah Adat Tradisional di Kabupaten Belitung Widia, Widia; Sugiyamin, Sugiyamin; Pamungkas, Dharmawati Dewi; Cahyono, Nugroho Heri
CILPA Vol 8 No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v8i1.13848

Abstract

ABSTRAK Rumah panggung adalah rumah tradisional yang dibuat diatas tanah tetapi tidak menyentuh tanah dengan cara batu atau kayu sebagai alas pondasi. Rumah adat ini dibuat dibuat dengan bahan baku kayu yang terkenal kuat yaitu kayu Bulin. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) Mendeskripsikan Ruangan apa yang ada di Rumah Adat Belitung, (2) Mendeskripsikan Elemen Interior apa  yang ada di Rumah Adat Belitung, (3) Mendeskripsikan Nilai Artistik seperti apakah yang ada pada Rumah Adat Belitung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Variabelnya adalah ruangan  dan elemen interior pada Rumah Adat Tradisional Belitung. Subjek pada penelitian ini adalah Rumah Adat Belitung. Objek penelitiannya adalah Nilai Nilai Artistik pada Rumah Adat Belitung. Hasil Penelitian dapat disimpulkan (1) Mengetahui Ruangan yang ada di Rumah Adat Belitung tersebut memiliki tiga ruangan yaitu ruangan utama, loss, dan ruangan dapur, (2) Elemen Interior pada Rumah Adat Tradisional Belitung terdapat pada elemen pembentuk, Elemen pendukung, dan Elemen penunjang, (3) Nilai Nilai Artistik Interiornya pada setiap ruangan yang ada di Rumah Adat tersebut. Kesimpulan penelitian pada rumah adat tradisional Belitung memiliki 3 ruangan. Terdapat elemen-elemen pada rumah adat ini yaitu elemen pembentuk, pendukung, dan penunjang. Rumah adat ini juga memiliki nilai-nilai artistik yang sesuai dengan kebudayaannya. Abstract: The background of Belitung Island has a traditional house called a stilt house. A stilt house is a traditional house that is made on the ground but does not touch the ground by means of stone or wood as a foundation base. This traditional house is made with a famously strong wood raw material, namely Bulin wood. The purpose of the study is to find out (1) Describe what space is in Traditional House Belitung, (2) Describe what  Interior Elements are in Traditional House Belitung, (3) Describe what kind of Artistic Artist Value is in Traditional House Belitung. This Research uses the qualitative descriptive method. The variables are the room and interior elements in the Belitung Traditional House. The subject of this research is the Belitung Traditional House. The object of his research is the Value of Artistic Value in the Belitung Traditional House. Research can conclude (1) that the Belitung Traditional House has three rooms, namely the main room, loss, and kitchen room; (2) Interior Elements in the Belitung Traditional House are found in the forming elements, supporting elements, and supporting elements, (3) The Value of Artistic Indigo Interior in each room in Traditional House. Research conclusions on traditional Belitung traditional houses have three rooms. There are elements in this traditional house, namely forming and supporting elements. This traditional house also has artistic values that are in accordance with its culture.      
Inovasi Motif Pace Batik Cap Upcycle Limbah Kertas pada Kain Kombinasi Lurik Miskun, Yeni Astuti; Sugiyamin, Sugiyamin
CILPA Vol 9 No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v9i1.15911

Abstract

Penelitian terapan ini terinspirasi dari karakter da bentuk buah Pace sebagai bentuk inovasi motif batik Cap dengan Upcycle Limbah Kertas pada Kain Kombinasi Lurik. Tujuan penelitian ini memperkenalkan kepada masyarakat bahwa batik dapat berkembang sesuai dengan tehnologi khusunya di bidang fashion, selain itu juga memanfaatkan beberapa limbah kertas sebagai bahan untuk membuat cap. Metode yang dipakai dalam penciptaan karya seni ini yaitu eksplorasi ide, konsep, visual, estetika, perancangan dan perwujudan. Teknik yang digunakan dalam pembuatan batik dengan teknik cap dari bahan kertas yang memanfaatkan limbah kertas, dan menggunakan media kain mori kombinasi kain lurik untuk dijadikan bahan sandang, baju, dan selendang. Warna yang digunakan dalam pembuatan batik ini yaitu pewarna sintetis. Teknik dalam pewarnaan adalah teknik celup dengan dua kali proses pewarnaan. Hasil penelitian ini yaitu karya seni yang menampilkan inovasi motif buah pace dengan teknik cap yang menggunakan media kain kombinasi kain lurik. Karya batik ini mengacu pada prinsip kesatuan, keselarasan, keharmonisan, proporsi, keseimbangan, dan irama. Karya batik akan dijadikan sebagai bahan sandang maupun produk seperti baju atau selendang yang mempunyai nilai estetis. Setiap karya batik memiliki makna tersendiri dengan menciptakan 8 karya yang berjudul Batik Kembang Pace, Batik Pace Mrambat, Batik Ceplok Pace Kawung, Batik Isi Pace, Batik Pace Belah Wajik, Batik Pace Utuh, Batik Pace, dan Batik Ceplok Pace Belah.   ABSTRACT: This applied research is inspired by the character and shape of the Pace fruit as an innovative form of batik Cap motif with Upcycle Waste Paper on Lurik Combination Fabric. The purpose of this research is to introduce to the public that batik can develop in accordance with technology, especially in the field of fashion, while also utilizing some paper waste as material for making stamps. The methods used in the creation of this artwork are the exploration of ideas, concepts, visuals, aesthetics, design, and realization. The technique used in making batik with stamps is paper material that utilizes paper waste and uses more fabric media combined with striated fabric to be used as clothing, clothes, and shawls. The colors used in making this batik are synthetic dyes. The technique in coloring is the dipping technique with two coloring processes. The result of this research is a work of art that displays innovations in the pace fruit motif with a stamping technique using a combination of striated fabric media. This batik work refers to the principles of unity, harmony, harmony, proportion, balance, and rhythm. The batik work will be used as clothing or products such as clothes or shawls that have aesthetic value. Each batik work has its own meaning creating eight works entitled Batik Kembang Pace, Batik Pace Mrambat, Batik Ceplok Pace Kawung, Batik Isi Pace, Batik Pace Belah Wajik, Batik Pace Utuh, Batik Pace, and Batik Ceplok Pace Belah.
Buah Manggis Sebagai Ide Penciptaan Karya Batik Khas Hargotirto Hidayat, Erjuyn Yayan; Sugiyamin, sugiyamin; Cahyono, Nugroho Heri; Triyono
CILPA Vol 10 No 2 (2025): July
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v10i2.20322

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi buah manggis sebagai sumber penciptaan karya seni batik tulis sekaligus mengenalkan identitas khas Hargotirto Kulon Progo melalui karya batik tulis, mengenalkan potensi buah manggis sebagai komoditas buah lokal, dan mendorong kecintaan masyarakat pada batik tulis. Metode penciptaan ini meliputi eksplorasi, perancangan dan perwujudan, Tahapan penciptaan karya seni diawali dengan eksplorasi berupa penggalian ide, pengumpulan data pengamatan, karakteristik buah manggis sebagai motif utama, aneka ragam hias pada pohon manggis sebagai motif pendukung dilanjukan pembuatan sketsa dan pembuatan desain. Perwujudan berupa pembuatan kain batik pencantingan, pewarnaan dan pelepasan malam kemudian dilanjut dengan proses pembuatan sandang. Hasil dari penelitian ini yaitu Memunculkan identitas potensi Kalurahan Hargotirto, Kokap, Kulon Progo yang selama ini belum diolah, melalui karya seni batik dengan motif buah manggis; Menyampaikan pesan bahwa buah manggis sebagai komoditas buah tahunan melalui karya batik tulis yang dibuat; Mampu menciptakan hal baru terutama di dunia kriya batik di Kalurahan Hargotirto dengan menciptakan Tujuh karya batik tulis tema buah manggis berjuduh Kesinambungan, Abyakta, ADEM (Aman, Damai, Elok, Madani), Aditya Yoda, Din, Noto Ati, dan Spodang. Abstract This research aims to explore the mangosteen fruit as a source for creating batik art while introducing the unique identity of Hargotirto Kulon Progo thru batik works, showcasing the potential of mangosteen as a local fruit commodity, and fostering public appreciation for batik art. The creation method includes exploration, design, and realization. The stages of creating the artwork begin with exploration, which involves idea generation, data collection thru observation, the characteristics of the mangosteen fruit as the main motif, and the various decorations on the mangosteen tree as supporting motifs, followed by sketching and design creation. The realization involves the creation of batik cloth thru canting, dyeing, and wax removal, followed by the process of making clothing. The results of this research are to highlight the potential identity of Kalurahan Hargotirto, Kokap, Kulon Progo, which has not been utilized until now, thru batik art with mangosteen motifs; to convey the message that mangosteen is a seasonal fruit commodity thru the created written batik works; and to create something new, especially in the world of batik crafts in Kalurahan Hargotirto, by producing seven written batik works with the theme of mangosteen titled Kesinambungan, Abyakta, ADEM (Safe, Peaceful, Beautiful, Civilized), Aditya Yoda, Din, Noto Ati, and Spodang.