cover
Contact Name
Mustofa
Contact Email
jtpg@poligon.ac.id
Phone
+6282195027610
Journal Mail Official
jtpg@poligon.ac.id
Editorial Address
Prodi Mesin dan Peralatan Pertanian, Politeknik Gorontalo. Jl. Muchlis Rahim, Panggulo, Kec. Botupingge, Kab. Bone Bolango, Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 2502485X     EISSN : 25032992     DOI : 10.30869
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian Politeknik Gorontalo. Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian dan pengetahuan sistematis rekayasa dan teknologi dalam bidang teknologi mesin dan peralatan pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan November.
Articles 110 Documents
PERANCANGAN MESIN PARUT DAN PERAS KELAPA Dimas Ishak; Yunita Djamalu; Syamsu Akuba
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan produksi santan dan hasil kelapa parut dengan tingkat efisiensi dan efektifitas dari proses pengerjaan dan hasil yang tinggi pada suatu proses produksi, terutamapada produksi missal sangatlah penting, karena dapat menghemat waktu dan biaya, sehingga ongkos produksi yang dikeluarkanpun akan dapat sekecil mungkin. Suatu mesin yang digunakan untuk pemarutan kelapa telah banyak beredar dipasaran, namun alat yang dapat bekerja multifungsi dimana selain dapat memarut juga dapat memeras hingga menghasilkan santan, belum menunjang dalam pencapaian hal tersebut, sehingga dalam hal ini penulis mencoba untuk merancang suatu mesin untuk pencapaian masalah tersebut, dimana diharapkan mesin tersebut dapat memaksimalkan efisiensi guna mencapai efektifitas yang lebih . Adapun kelebihan dari alat ini selain dapat memarut juga dapat memeras kelapa hanya dalam satu atau dua kali siklus saja, yang berarti lebih efisien sekitar 4 sampai 6 kali dibandingkan dengan alat yang sudah ada tanpa mengurangi kualitas produksi. Sedangkan untuk biaya pembuatan mesin ini tidaklah harus mahal. Mesin ini dapat menghasilkan kapasitas hasil produksi sebanyak 144 liter/hari dengan pemakaian perharinya 5 jam secara terus menerus.
PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TONGKOL JAGUNG TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI BIOMASSA TIPE FORCED DRAFT Romi Djafar; Yunita Djamalu; Siradjuddin Haluti; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal JTPG
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat penggunaan biomassa di indonesia cukup tinggi yang digunakan pada sektor rumahtangga misalnya untuk keperluan memasak. Namun masyarakat umumnya menggunakan biomassadengan cara dibakar secara langsung. Sehingga metode pembakaran yang dihasilkan kurang efesiendan tidak ramah lingkungan. Maka dari itu, sejak dahulu kompor gasifikasi biomassa telah dibuat dantingkat pengembangannya sampai dengan sekarang ini. Berbagai desain dan model telah banyakdikembangkan untuk mengkonversi biomassa sebagai sumber energi alternatif untuk menghasilkankinerja yang lebih baik. Namun rancangan kompor gasifikasi yang sudah ada tersebut masih memilikiberbagai kendala antara lain proses gasifikasi yang belum optimal dan kualitas pembakaran yangrendah. Sasaran penelitian ini adalah fabrikasi kompor gasifikasi biomassa tipe forced draftmenggunakan blower sebagai udara primer untuk skala laboratorium. Gasifikasi biomassa menarikuntuk dikembangkan mengingat propinsi Gorontalo telah menetapkan pertanian sebagai programunggulan yang berbasis jagung. Saat ini limbah hasil pertanian berupa tongkol jagung yang melimpahtersebut tidak dimanfaatkan dan hanya dibakar secara langsung oleh masyarakatnya. Terutamamasyarakat yang tinggal dipemukiman pelosok desa bahkan daerah terisolir sehingga dipastikanbahwa jangkauan suplai energi listik dari PLN tidak terdapat pada daerah tersebut. Oleh karena itu,Teknologi kompor gasifikasi yang dapat mengkonversi biomassa menjadi energi panas yang hematenergi dan ramah lingkungan sebagai solusi yang tepat untuk diperkenalkan kepada pemerintahdaerah maupun komunitas masyarakat yang ada.Tujuan Penelitian ini adalah rancang bangun dan fabrikasi kompor biomassa dengan bahan bakutongkol jagung. Hasil fabrikasi telah diuji kinerjanya dengan variasi ukuran bahan bakar yaitu 1; 2dan 3 cm masing-masing dengan jumlah bahan bakar 2 kg. Metode yang digunakan adalah waterboiling test (WBT) terhadap 3 liter air. Berdasarkan pengujian didapatkan hasil berupa start-uptercepat terjadi pada menit ke 5 dan waktu terlama pada menit ke 7, komsumsi bahan bakar yangdihasilkan berturut-turut 0,75 kg/h; 1.7 kg/h dan 2.6 kg/h. Power output yang didapatkan adalahterendah sebesar 0.53 kWh dan tertinggi sebesar 1.89 kWh. Sedangkan efesiensi termal komporgasifikasi dihasilkan sebesar 23.7%
SISTEM KONTROL PENYIRAM BUNGA PADA POT MENGGUNAKAN SMART RELLAY PADA BANGUNAN RUMAH BERTINGKAT Zulkifli Mohune; Burhan Liputo; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal JTPG
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam memberikan solusi praktis dan proses yang lebih efisien dalam penyiraman bunga, maka dilakukanterobosan – terobosan yang dapat membantu proses penyiraman lebih tepat dan teratur. Salah satuterobosannya adalah merancang sebuah sistem kontrol penyiram tanaman bunga pada pot menggunakanaplikasi smart rellay pada bangunan rumah tinggal bertingkat. Penelitian ini bertujuan untuk membuatsistem kontrol penyiram bunga pada pot yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan komponensmart rellay untuk skala rumah bertingkat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode empirik,yaitu pengamatan di lapangan (observasi) kemudian dari sumber studi pustaka lalu diaplikasikan dalamsatu model dimensi dengan perencanaaan dalam satu bentuk sistem kontrol penyiram bunga pada potmenggunakan smartrelay pada bangunan rumah bertingkat. Smart relay yang digunakan yaitu tipe SR2B121BD. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam mencapai volume 1000 ml air dibutuhkan waktu 17 spada P1 dan P4 dan 18 s pada P2 dan P3 perbedaan ini dikarenakan untuk memberikan tekanan keatas, airharus mengisi ruang kosong yang ada dibagian bawah sehinga P1 dan P4 lebih dahulu mendapatkan airkerena P1 dan P4 berada pada bagian ujung sistem instalasi pipa sedangkan P2 dan P3 berada ditengah.
DESAIN ALAT PELUBANG TANAH BIBIT KAKAO (Theobroma Cacao L) Erik Sawaludi Marwan; Iqrima Staddal; Siradjuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal JTPG
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kakao merupakan tumbuhan dengan ketinggian 10 m, namun dalam pembudidayaan tingginya dibuattidak lebih dari 5 m dengan tajuk menyamping yang meluas. Buah kakao tumbuh dari bunga yangdiserbuki. Ukuran buah kakao jauh lebih besar dari bunganya dan berbentuk bulat hingga memanjang.Warna buah akan berubah seiring tingkat kematangan buah. Sewaktu muda buah berwarna hijauhingga ungu. Kulit luar buah ketika sudah masak biasanya berwarna kuning. Pada umumnya petanimembudidayakan tanaman kakao itu dengan cara melakukan pembibitan dalam suatu wadah (polybag)dengan selang waktu 2-3 minggu, setelah selesai pembibitan dalam wadah kemudian dipindahkankesuatu lahan yang telah disiapkan. Biasanya dalam proses pemindahan bibit ini petani menggunakanalat tradisional yang manual dan membutuhkan waktu serta tenaga yang banyak dalam prosespembuatan lubang tanam yang akan ditanami bibit kakao. Dibutuhkan alat teknologi tepat guna yanglebih efisien dalam pembuatan lubang, sehingga proses lebih muda, hemat tenaga dan lebih cepatseperti alat pelubang tanam bibit kakao. Kapasitas dari alat pelubang tanam bibit kakao ini sebesar 57kg/jam
DESAIN DAN PENGUJIAN SPRAYER GULMA TIPE DORONG Rion Djafar; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal JTPG
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, sehinggakehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada didekat atau disekitar tanaman pokok tersebut.Karena hal itulah gulma perlu dihilangkan agar tanaman budidaya dapat tumbuh dengan baik. Sprayergulma merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menghilangkan tanaman gulma. Sprayergulma yang sudah ada saat ini adalah sprayer yang cara kerjanya yakni dengan cara menggendongsprayer berisi cairan dengan berat 20-25 kg dan menyemprotkan cairannya kegulma. Hal ini tidakefektif bagi pengguna sprayer karena harus memikul beban yang berat. Pada penelitian ini dirancangsprayer gulma tipe dorong memberikan solusi kepada masyarakat agar lebih ringan penggunaanyadengan kapasitas 25 liter. Sprayer tipe dorong dimodifikasi menggabungkan beberapa komponenyakni ban arco, pompa, selang, kran udara, tanki, laras penyemprot, dan nozzle. Hasil uji coba lahanseluas 466,56 m2didapatkan rata-rata debit sprayer 0,30 liter/menit, rata-rata lebar area penyemprotan1,70 m, kapasitas penyemprotan 81,6 x 10-3m3/m2, kapasitas lapang teoritis 0,22 ha/jam, waktu kerja0,22 jam dari luas lahan 466,56 m2, kapasitas lapang efektif 0,21 ha/jam dan efisiensi lapang 95%.
DESAIN ALAT PEMBELAH KELAPA MUDA DENGAN DUA FUNGSI Muhammad Al-Fitra Usuli; Devitta Purnamasary Mohidin; Iqrima Staddal
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal JTPG
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gorontalo adalah salah satu daerah yang memiliki tanaman kelapa yang begitu melimpah dan belumtermanfaatkan dengan sangat baik, mulai dari daging kelapa, sabut, hingga air kelapa yang bemanfaatbagi manusia. meskipun satu hal yang menyebabkan kelapa belum termanfaatkan dengan baik diGorontalo yaitu perkembangan teknologi yang masih sedikit. Proses membelah buah kelapa padaumumnya dilakukan dengan cara tradisional atau dengan menggunakan parang. Dan cara ini memilikiresiko yang cukup besar. Desain alat pembelah kelapa muda ini bertujuan untuk mempermudahmasyarakat dalam proses mengeluarkan air kelapa dan membelah buah kelapa sehingga prosesmengeluarkan air kelapa dan membelah buah kelapa lebih efektif dan mudah dilakukan tanpamenimbulkan resiko. Hasil pembelahan buah kelapa ini dengan menggunakan dua jenis kelapa mudayaitu kelapa Genjah dan hibrida dengan waktu masing- masing yang sangat berbeda , Kelapa genjahmembutuhkan waktu Total 111 detik per lima buah sedangkan kelapa hibrida membutuhkan waktu 90detik per lima buah.
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN “POHON SAYUR” DENGAN SISTEM PERTANIAN VERTIKAL UNTUK SAYUR ORGANIK Agus S Ginting; Moh F Pomalingo; Mustofa Mustofa; Devitta P Mohidin
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal JTPG (April)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v3i1.164

Abstract

Sistim pertanian vertikal atau bisa disebut juga dengan Vertikultur merupakan sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat baik dilakukan di dalam ruangan (indoor) atau di luar ruangan (outdoor). Sistem pertanian ini merupakan cara untuk mensiasati keterbatasan lahan. Tanaman yang akan dibudidayakan pada penelitian ini adalah tanaman kangkung.Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun dan pengujian pertanian vertikal dengan konstruksi seperti pohon dengan nama Pohon Sayur. Pertumbuhan kangkung pada sistem pohon sayur dibandingkan dengan pertumbuhan kangkung yang ditanam secara horizontal dengan luasan yang sama sebagai kontrol. Hasil penelitan menunjukkan struktur pohon sayur mampu berkerja dengan baik. Poros penyangga sebagai penahan beban yang terdiri dari 24 percabangan mampu menahan beban secara keseluruhan. Perbandingan pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa berat total kangkung pada pohon sayur menunjukkan hasil yang lebih besar. Pohon sayur menghasilkan berat 1885,3 gr dan kontrol 1741,2gr. Pada tinggi batang, terjadi hal sebaliknya dimana kontrol mempunyai tinggiyang dapat mencapai 27,1cm sedangkan pada pohon sayur tanaman tertinggi sebesar 22,6 cm. Perbedaan berat ini disebabkan diameter batang rata-rata pada pohon sayur yang lebih besar dibandingkan diamater batang pada kontrol dimana diameter rata-rata batang pada pohon sayur dapat mencapai 0,31cm sedangkan pada kontrol mencapai 0,25 cm.Kata kunci : Vertikultur, Pohon Sayur, Kangkung
REDESAIN ALAT PEMBELAH BUAH DURIAN MENGGUNAKAN PRINSIP SISTEM MEKANIK VERTICAL PRESS DAN PORTABLE Jemris Sairullah; Siradjuddin Haluti; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal JTPG (April)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v3i1.165

Abstract

Durian adalah suatu tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis contohnya seperti di Indonesia. Durian memiliki ciri-ciri yang khas yaitu kulitnya yang berduri dan memiliki aroma yang khas yang banyak disukai masyarakat. Untuk proses pembukaan pada awalnya alat yang digunakan untuk membelah durian hanya menggunakan cara manual yaitu hanya dengan menggunakan parang atau pisau. Namun, dengan cara seperti itu memiliki banyak kekurangan yaitu dari faktor keamanan yang kurang terjamin. Untuk mengatasi masalah diatas, perlu dibuat suatu alat pembelah durian dimana pengoperasiannya secara mekanik. Prinsip alat pembuka durian ini yaitu dengan meletakkan buah durian pada dudukan tempat buah durian, kemudian tuas ditekan dan menurunkan mata pisau mengenai buah durian, setelah itu mata pisau yang mempunyai sisi yang berbentuk segitiga menusuk buah durian, kemudian barulah menekan tuas sehigga menyebabkan mata pisau menancap pada buah tersebut, selanjutnya membuka untuk melebarkan bukanya buah durian, sehingga buah durian akan terbuka dengan utuh. Pembuatan komponen-komponen alat seperti: Tiang,dudukan buah durian, tuas penekan, mata pisau dan komponen penghubung. Efisiensi waktu pembukaan buah durian manual rata-rata pengerjaan 30 detik dan menggunakan alat pembuka durian secara mekanik rata-rata pengerjaan 30 detik. Spesikasi alat dibuat dengan ukuran panjang 500 mm, lebar 150 mm, tinggi 120 mm dan berat 8 kg.
DESAIN KOMBINASI MESIN PENGUPAS DAN PEMIPIL JAGUNG Moch. Sabri Entengo; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal JTPG (April)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v3i1.166

Abstract

Di Provinsi Gorontalo, komoditas tanaman pangan merupakan komoditas yang dominan dan dikembangkan secara intensif terutama jagung. Setelah jagung dipanen perlu dilakukan beberapa langkah penanganan salah satunya dengan cara pengupasan kulit dan pemipilan jagung, sekarang sudah ada mesin pengupas kulit sekaligus pemipil jagung tetapi mesin ini masih memiliki kekurangan yaitu, hasil kerja mesin masih belum efektif karena kulit, tongkol dan hasil pipilan jagung tercampur, serta beberapa biji jagung terpipil tidak beraturan. Dari masalah yang ada penulis mendesain dan membuat kombinasi mesin pengupas dan pemipil jagung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode empirik, yaitu pengamatan dilapangan (observasi) kemudian dari sumber studi pustaka lalu diaplikasikan dalam satu model dimensi dengan perencanaaan yang diwujudkan dalam satu bentuk nyata berupa perancangan mesin pemipil dan pengupas kulit jagung. Desain mesin pengupas dan pemipil jagung menggunakan motor penggerak bahan bakar bensin dengan kapasitas 5,5 Hp. Mesin pengupas dan pemipil jagung ini memiliki tinggi keseluruhan alat 1150 mm dengan lebar alat 500 mm. Dari hasil pengujian mesin pengupas dan pemipil jagung uji coba dillakukan sebanyak tiga kali pengujian dengan masa 1 kg jagung yang masih utuh dengan kulit. Setelah jagung selesai ditimbang selanjutnya jagung dimasukan ke dalam mesin pengupas dan pemipil jagung dengan perlakuan yang berbeda, yaitu memasukan jagung kedalam mesin sekaligus, memasukan jagung secara satu persatu, dan uji coba ketiga yaitu memasukan jagung secara satu per satu tanpa jeda, sehingga rata-rata waktu yang dihasilkan 41 detik dari proses pengupasan dan pemipilan.
DESAIN SISTEM MEKANIK PLASMA CUTTER MENGGUNAKAN PRINSIP RUN STABILIZER PROCESS Ahmad Ridho Kistanto; Burhan Liputo; Farid Darise
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal JTPG (April)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v3i1.167

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi, logam dapat didaur ulang, dipotong dan disambung dengan mudah. Beberapa perusahaan asing maupun lokal telah membuktikan hal ini dengan menciptakan mesin-mesin produksi berskala besar yang dapat mengolah bahan logam dengan cukup mudah khususnya baja. Dengan memproduksi mesin yang mampu bekerja dengan skala besar inilah sehingga mesin-mesin yang berskala kecil tidak terlalu diutamakan mengingat keuntungannya yang lebih sedikit. Salah satu contoh mesin yang berskala kecil adalah mesin cutting plasma. Desain Sistem Mekanik Plasma Cutter Menggunakan Prinsip Run Stabilizer Process adalah suatu desain mesin penstabil yang diperuntukan untuk plasma cutter dalam menunjang proses pemotongan plat logam dengan ketebalan kurang dari 15 mm. Plasma Cutter adalah suatu komponen dari seperangkat mesin cutting plasma yang berguna untuk menyemburkan nyala api plasma untuk proses pemotongan, sementara proses operasionalnya masih sebagian besar dikendalikan oleh operator. karena beberapa aspek masih dikendalikan oleh operator berupa ketinggian antar torch dan benda kerja, kecepatan pemotongan, sudut pemotongan serta kelurusan pemotongan maka untuk hasil pemotongan yang rapi dan presisi sulit untuk dicapai. Pada penelitian ini didesain suatu mesin penstabil plasma cutter yang dapat mengoptimalkan kualitas hasil potongan dari proses pemotongan cutting plasma. Desain mesin ini sendiri memiliki 3 bagian utama yaitu lengan pengatur titik potongan, badan mesin dan rel mesin. Mesin ini menggunakan 4 susun planetary gearset dengan rasio total adalah 1 : 2210.8615 sebagai pereduksi putaran motor dc guna meningkatkan torsi mesin dalam menjaga kestabilan pemotongan. Jarak tempuh mesin yang didapatkan adalah 361.1 mm/menit dengan kecepatan pemotongan yaitu 6.01 mm/s.

Page 3 of 11 | Total Record : 110