cover
Contact Name
Eva Eviany
Contact Email
evaeviany@ipdn.ac.id
Phone
+6281394931914
Journal Mail Official
pptp@ipdn.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Hukum Tata Pemerintahan Kampus IPDN Jatinangor Jl. Ir. Soekarno Km.20, Jatinangor, Jawa Barat, Sumedang, Jawa Barat 45363
Location
Kab. sumedang,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Tatapamong
ISSN : 27150631     EISSN : 27232891     DOI : https://doi.org/10.33701/jurnaltatapamong
Core Subject : Social,
Jurnal Tatapamong merupakan upaya Program Studi Studi Praktik Perpolisian Tata Pamong Fakultas Hukum Tata Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Jurnal ini turut serta memberikan kontribusi ilmiah terhadap teori atau penerapan ilmu bidang Perpolisian dan Tata Pamong yang baik terhadap Aparatur Sipil Negara. Agar Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas dan tupoksinya sehari-hari lebih terarah dan terukur demi mencapai tujuan ketertiban bangsa dan negara.
Articles 75 Documents
Quo Vadis Polisi Pamong Praja di NKRI Dibutuhkan atau Nisbi Simanjuntak, Nelson; Pratama, Rivaldo Agung
Jurnal Tatapamong Jurnal Tatapamong, Vol. 7, No. 1, Maret 2025
Publisher : Fakultas Hukum Tata Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jurnaltatapamong.v7i1.4678

Abstract

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merupakan perangkat daerah yang dibentuk untuk melaksanakan urusan pemerintahan dalam bidang ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, serta memiliki mandat utama dalam menegakkan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah. Dalam konteks otonomi daerah yang menekankan prinsip desentralisasi kewenangan, posisi dan eksistensi Satpol PP semakin kompleks karena harus menyesuaikan diri dengan dinamika pemerintahan daerah yang otonom dan demokratis. Namun, efektivitas kinerjanya kerap dipertanyakan, terutama terkait independensi institusional, profesionalisme sumber daya manusia, serta pendekatan yang masih bersifat represif dan simbolik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana relevansi keberadaan Satpol PP di era otonomi daerah serta bagaimana arah reposisi kelembagaan yang seharusnya dijalankan guna menjawab tantangan tata kelola pemerintahan yang semakin kompleks dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi literatur dan analisis regulasi, penelitian ini menemukan bahwa Satpol PP tetap memiliki urgensi kelembagaan yang signifikan, namun diperlukan reformulasi fungsi dan pendekatan melalui penguatan kapasitas kelembagaan, peningkatan kompetensi personel, serta pergeseran paradigma penegakan hukum yang lebih humanis, partisipatif, dan berorientasi pada pelayanan publik. Oleh karena itu, reposisi Satpol PP menjadi aktor yang tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga berperan sebagai mitra strategis dalam mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif, adaptif, dan berbasis pada prinsip-prinsip good governance merupakan suatu keharusan yang mendesak.
Penertiban Anak Jalanan Oleh Satuan Polisi Pamong Praja di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur Alam, Dendy Noer; Supriatna, Dadang
Jurnal Tatapamong Jurnal Tatapamong, Vol. 7, No. 1, Maret 2025
Publisher : Fakultas Hukum Tata Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jurnaltatapamong.v7i1.4689

Abstract

The city of Balikpapan is one of the big cities which is the gateway to East Kalimantan Province and is the main city chosen by the people as a place to live. This makes urbanization in Balikpapan City high and has an impact on the increasing number of street children in Balikpapan City. The increasing number of street children is a problem that needs attention. Because its presence can disturb peace and public order in society. Therefore, it is necessary to take disciplinary action from the government, namely Satpol PP, to overcome this problem. The aim is to find out and describe the implementation of controlling street children and to find out what obstacles and efforts are made by Civil Service Police Units in the City of Balikpapan in carrying out control of street children in Balikpapan City, East Kalimantan Province. The research method used is qualitative descriptive using an inductive approach. Data collection techniques are through observation, interviews and documentation, by using Retno Widjayanti theory which includes; direct control and indirect control. From the research results, it can be seen that the control of street children has not been carried out optimally due to several obstacles such as lack of facilities and infrastructure, quality of human resources, economy and budget limitations. Several efforts have been made, such as routine patrol activities 3 times a day in the morning, afternoon and even during the day. Then update the reporting or complaint system so that information can be obtained quickly and accurately. As well as increasing the quality standards for recruiting Civil Service Police Units members and also requesting an additional budget for the Balikpapan City Satpol PP. The control of street children has not been carried out optimally because there are still many street children roaming around carrying out activities on the streets caused by internal and external factors.
Peranan Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penertiban Penyakit Masyarakat di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Manurung, Novita Roma Uli; Effendy, Khasan
Jurnal Tatapamong Jurnal Tatapamong, Vol. 7, No. 1, Maret 2025
Publisher : Fakultas Hukum Tata Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jurnaltatapamong.v7i1.5070

Abstract

Meningkatnya kasus penyakit masyarakat berupa perbuatan maksiat atau kegiatan yang mengarah kepada terjadinya perbuatan asusila di Kabupaten Pelalawan yang berimplikasi pada terganggunya aktivitas dan kegiatan masyarakat yang dapat memberikan potensi gangguan kenyamanan, ketentraman dan ketertiban umum di tengah-tengah masyarakat. Peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan adalah Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2011 tentang Penyakit Masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan peranan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kabupaten Pelalawan dalam melakukan penertiban penyakit masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori peranan yang dikemukakan oleh Biddle dan Thomas dalam Sarwono (2015: 216-217). Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi studi dokumentasi, observasi, dan wawancara. Metode pengumpulan data melalui informan yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa peranan Satpol PP dalam penertiban penyakit masyarakat di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau yaitu pelaksanaan penertiban yang dikemukakan oleh Thomas dan Biddle yang memiliki empat indikator yaitu harapan, norma, wujud perilaku, penilaian dan sanksi diperoleh bahwa peranan Satpol PP Kabupaten Pelalawan telah menunjukkan peranannya dengan cukup baik, yaitu telah mencapai target 82% berdasarkan peran dan fungsi Satpol PP Kabupaten Pelalawan. Faktor penghambat penertiban penyakit masyarakat tersebut adalah kurangnya sumber daya aparatur, masih minimnya fasilitas dan infrastuktur yang tersedia, rendahnya pemahaman aparat Satpol PP terkait tugas pokok dan fungsinya, tidak adanya efek jera bagi pelaku penyakit masyarakat, dan kurangnya koordinasi dalam pemberian pembinaan kepada pelaku penyakit masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada adalah dengan melakukan penambahan anggota, perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana pendukung, pemberian bimbingan teknis dan Pelatihan, penegakan hukum, serta penguatan koordinasi dan kolaborasi dengan instansi atau lembaga terkait dalam memberikan pengawasan dan pembinaan.
Penegakan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pedagang Kaki Lima dan Pedagang Musiman oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara Humam, Nabil; Eviany, Eva
Jurnal Tatapamong Jurnal Tatapamong, Vol. 7, No. 1, Maret 2025
Publisher : Fakultas Hukum Tata Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jurnaltatapamong.v7i1.5255

Abstract

Penelitian ini berfokus pada fenomena banyaknya pedagang kaki lima di kawasan Pasar Gusher dan sepanjang Jalan Yos Sudarso Kota Tarakan yang berdagang tidak sesuai ketentuan dan tidak memiliki izin usaha dagang. Kondisi ini menciptakan ketidaktertiban, mengganggu estetika kota, dan berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas, padahal secara ideal penerapan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Penegakan Pedagang Kaki Lima dan Pedagang Musiman seharusnya dapat mengatur aktivitas perdagangan tersebut dengan tertib. Tujuan: Untuk menganalisis penegakan Peraturan Daerah dalam pengaturan pedagang kaki lima dan pedagang musiman di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk memperoleh data penelitian yang komprehensif guna menghasilkan temuan yang akurat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara formal penegakan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Penegakan Pedagang Kaki Lima dan Pedagang Musiman telah diimplementasikan oleh Satuan Polisi Pamong Praja, namun dalam praktiknya masih terdapat kesenjangan antara ketentuan yang ada dengan kondisi di lapangan, dimana masih banyak pedagang yang melanggar aturan zonasi dan persyaratan perizinan. Kesimpulan: Penegakan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2001 menghadapi kendala internal berupa keterbatasan personel dan sarana prasarana, serta kendala eksternal berupa resistensi pedagang dan kurangnya kesadaran masyarakat. Solusi yang diperlukan adalah penguatan pembinaan berkelanjutan, penegakan sanksi yang konsisten, dan peningkatan sosialisasi program pemerintah kepada pedagang kaki lima dan masyarakat.
Sinergitas Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Lingkungan Hidup dalam Mewujudkan Ketertiban Kebersihan dan Keindahan Wilayah Perkotaan di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Varian, Juan Ailsa; TEFA, GRADIANA
Jurnal Tatapamong Jurnal Tatapamong, Vol. 7, No. 1, Maret 2025
Publisher : Fakultas Hukum Tata Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jurnaltatapamong.v7i1.5512

Abstract

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat pasal 10 ayat (1) huruf b disebutkan bahwa setiap orang berkewajiban menjaga ketentraman dan ketertiban umum di Daerah dengan cara mentaati Perda dan Perbup yang meliputi tertib tempat umum, jalur hijau dan taman. Oleh karena itu, Satpol dan DLH bersinergi untuk mewujudkan lingkungan yang tertib, bersih, dan indah. Satpol PP bertugas untuk menjaga ketertiban masyarakat, dan DLH menjaga kebersihan dan keindahan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sinergitas yang dilakukan oleh Satpol PP dan DLH di Kabupaten Tangerang dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Satpol PP dan DLH telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai upaya, namun hasilnya memang belum optimal karena adanya beberapa kendala, antara lain: kurangnya tingkat kesadaran masyarakat, kurangnya Sumber Daya Manusia untuk melakukan pengawasan, keterbatasan anggaran untuk melakukan kegiatan pengawasan serta kurangnya sarana dan prasarana untuk membuang sampah. Hal tersebut tetaplah harus diapresiasi, sebab di tengah keterbatasan yang ada, Satpol PP dan DLH semaksimal mungkin telah mengupayakan terwujudnya lingkungan yang tertib, bersih, dan indah.