cover
Contact Name
R Adi Deswijaya
Contact Email
adides2016@gmail.com
Phone
+6281215802433
Journal Mail Official
adides2016@gmail.com
Editorial Address
Jl. Letjend. S. Humardani No. 1 Sukoharjo
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
Kawruh : Journal of Language Education, Literature and Local Culture
ISSN : 2657134X     EISSN : 26571625     DOI : https://doi.org/10.32585/kawruh.v2i1.652
Core Subject : Education,
Kawruh Journal publishes all articles related to ideas or ideas, and research results in the fields of language education, literature and local culture.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2019)" : 7 Documents clear
Transformasi Nilai dan Pelestarian Budaya Melalui Filmsasi Cerita Anak Indonesia Karkono, Karkono
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v1i1.236

Abstract

Usaha untuk mempertahankan eksistensi cerita-cerita asli Indonesia  agar tidak kalah dengan cerita-cerita dari luar sangat perlu dilakukan. Di samping usaha dari sisi peningkatan kualitas isi dan format penyajian, usaha lain yang bisa dilakukan adalah mengangkat cerita-cerita tersebut ke film. Dengan media film, masyarakat beragam usia dan status sosial akan lebih dekat dengan cerita-cerita asli Indonesia tersebut karena bentuk penikmatannya berbeda. Menuangkan cerita tulisan ataupun lisan ke dalam film berarti melakukan inovasi agar transformasi nilai positif yang terdapat di dalam cerita tersebut dapat tersampaikan dengan efektif. Selain itu, alih wahana ini ikut serta memberi warna dalam dunia industri kreatif di Indonesia yang selama ini bisa dikatakan belum menjadikan cerita-cerita asli Indonesia sebagai materi utama cerita. Indonesia memiliki banyak cerita asli yang mengandung nilai-nilai edukatif yang mendesak untuk dikenalkan kepada pembaca kekinian, terutama anak-anak. Melesterikan cerita asli Indonesia berarti ikut dalam upaya pelestarian budaya. Kata-kata Kunci: Transformasi nilai, filmsasi, cerita anak, pelestarian budaya
NILAI KARAKTER PADA PERIBAHASA JAWA Hadiatmadja, Bengat
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v1i1.237

Abstract

Masyarakat Jawa merupakan  salah satu suku bangsa sebagai penopang bangsa Indonesia mempunyai ajaran kebaikan yang dikenal sebagai karakter, moral, atau sisi dalam. Karakter atau moral tersebut secara kasat mata tampak sebagai etika, tingkah laku, atau budi pekerti. Salah satu ajaran budi pekerti Jawa terdapat dalam peribahasa Jawa. Pada era post modern saat ini, peribahasa Jawa tersebut sudah  dilupakan orang, tidak dijadikan ajaran kebaikan. Akibatnya orang Jawa yang menjadi pemimpin di negeri ini banyak yang terjerat tindak pidana korupsi. Etika atau tingkah laku jahat ini membuktikan bahwa mereka tidak memahami ajaran yang terkandung dalam peribahasa Jawa tersebut. Karakter peribahasa Jawa yang saya teliti dikelompokkan secara garis besar menjadi dua jenis, yaitu yang bersifat positif, baik wajib langsung digunakan sebagai contoh kebaikan; dan yang kedua bersifat negative, tidak bisa langsung digunakan sebagai contoh, harus dicari dahulu unsure nilai positifnya. Kata-kata kunci: Nilai Karakter; Peribahasa Jawa.
TRADISI TURUN-TEMURUN PEMBUATAN BATIK MASYARAKAT KAMPOENG BATIK LAWEYAN SURAKARTA (SEBUAH TINJAUAN BUDAYA) Wibowo, Prasetyo Adi Wisnu
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v1i1.238

Abstract

Batik, yang sejak ratusan tahun silam dikenal sebagai jarit 'kain panjang' untuk kaum bangsawan Indonesia (Jawa), kini telah meluas dalam produksi maupun arti fungsi pemakaiannya. Dalam tulisan ini akan dipaparkan bagaimana proses pembuatan batik di kampung Laweyan. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah prosesi membatik di kampung batik Laweyan, informan perajin batik di kampung batik Laweyan, serta naskah lama. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik catat, rekam, dan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses pembatikan suatu kain memerlukan tahapan-tahapan khusus yang dimulai dari pemilihan kain mori yang baik, membuat pola dengan ceceg, nembok sampai proses terakhir yaitu mababar. Untuk membuat satu lembar kain dengan motif batik memerlukan alat-alat khusus, antara lain wajan, gawangan, canthing, bandhul, dan lilin atau malam. Banyak sekali jenis-jenis motif kain batik antara lain sidamukti, sidaraja, parangrusak dan sebagainya. Pada jaman dahulu seorang wanita Jawa diharuskan untuk mampu membatik. Adapun kampung yang terkenal sebagai sentra industri kerajinan batik adalah kampung Laweyan di Surakarta dan telah ada sejak zaman kerajaan Pajang. Kata-kata Kunci: Laweyan, batik, tradisi turun-temurun.
TINGKAT TUTUR SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN PENDIDIKAN KARAKTER Priyatiningsih, Nurpeni
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v1i1.239

Abstract

Tingkat tutur atau dalam bahasa Jawa disebut unggah-ungguh adalah adat sopan santun, etika, tata susila, tatakrama berbahasa. Tingkat tutur tidak hanya terbatas pada bentuk tuturan tetapi juga menyangkut pada tindak tanduknya, yang dapat dikatakan sebagai patrap dan pocap. Tingkat tutur secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu ragam ngoko dan ragam krama. Ragam ngoko sendiri dibagidua yaitu ngoko lugu dan ngoko alus. Demikian juga ragam krama terdiri dari dua yaitu ragamkrama lugu dan krama alus. Pendidikan bahasa Jawa mempunyai fungsi  yang diarahkan untuk dua hal yaitu kultural dan edukatif. Penerapan tingkat tutur/unggah-ungguh melalui pendidikan bahasa Jawa bersifat vertikal artinya yang muda menggunakan ragam krama untuk menghormati yang tua/ dituakan , sebaliknya yang tua tidak boleh sewenang-wenang terhadap yang muda, yang demikian disebut keseimbangan. Konsep keseimbangan itu meliputi duduga, prayoga, watara dan reringa.Penerapan tingkat tutur/ unggah-ungguh dapat dijadikan sarana pembentukanpendidikan karakter. Kata-kata kunci: Bahasa Jawa, Tingkat tutur, Pendidikan Karakter.
PEMBELAJARAN PUISI JAWA DI SMP NEGERI 3 SUKOHARJO Basuki, Sri Harjono
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v1i1.240

Abstract

Tujuan penelitian ini ada dua (1) Untuk mendeskripsikan karakteristik pengelolaan pembelajaran apresiasi puisi jawa di SMP Negeri 3 Sukoharjo. (2) Untuk mendeskripsikan karakteristik interaksi pembelajaran apresiasi puisi jawa di SMP Negeri 3 Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Sukoharjo. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan tiga komponen utama yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan serta verifikasinya. Hasil penelitian ini adalah (1) Pengelolaan pembelajaran apresiasi geguritan di SMP Negeri 3 Sukoharjo dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran apresiasi Geguritan disusun oleh guru bahasa Jawa berdasarkan rencana atau RPP yang telah dibuat menurut jadwal semester atau alokasi waktu yang ada. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam tiga tahap pembelajaran yaitu  kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan inti guru melakukan kegiatan elaborasi eksplorasi dan konfirmasi dalam pembelajaran apresiasi Geguritan, dengan metode unjuk kerja, ceramah, demonstrasi, penugasan kelompok dan tanya jawab. Sedangkan evaluasi berbentuk uji petik kerja atau bisa juga test tertulis. (2) Interaksi antara guru dan peserta didik terjalin dengan baik dan akrab baik itu sebelum pembelajaran maupun pada saat pembelajaran di kelas, yang ditandai dengan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sampai akhir kegiatan proses belajar mengajar dengan memanfaatkan secara maksimal fasilitas yang diberikan oleh guru. Bentuk interaksi antara guru dan peserta didik terjadi secara dua arah sehingga menimbulkan timbal balik yang baik antara guru dan peserta didik. Kata-kata kunci: pengelolaan pembelajaran, interaksi pembelajaran, geguritan.
KEARIFAN LOKAL BAHASA JAWA DALAM TRADISI TINGKEBAN DI KELURAHAN LAWEYAN KOTAMADYA SURAKARTA (SEBUAH KAJIAN ETNOLINGUISTIK) Nurnaningsih, Nurnaningsih
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v1i1.241

Abstract

Kearifan lokal di balik bahasa Jawa dalam tradisi tingkeban di Kelurahan Laweyan Kecamatan Laweyan Surakarta menarik dikaji secara Etnolinguistik. Ada sistem pengetahuan lokal di balik bahasa Jawa dalam tradisi tingkeban masyarakat Kelurahan Laweyan Surakarta. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi di Kelurahan Laweyan Kecamatan Surakarta. Sumber data yaitu tradisi tingkeban dan masyarakat Laweyan. Teknik pengumpulan data dengan tenik rekam, catat, serta wawancara mendalam. Teknik analisis data yaitu reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan. Penelitian ini berhasil menemukan pola-pikir, pandangan dunia, pandangan hidup dan sistem pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Laweyan Surakarta dalam tradisi tingkeban dalam rangka  sebagai ucapan terima kasih kepada Sang Pencipta atas anugerah kehamilan yang telah mencapai usia tujuh bulan serta sebuah permohonan agar kebahagiaan yang telah diberikan dapat terjaga dengan baik, jauh dari gangguan hal-hal yang tidak baik. Kata-kata Kunci: tingkeban, etnolinguistik, kearifan lokal, Laweyan.
MAKNA HAKIKI “AJA DUMEH” Ikhwanto, Bambang
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v1i1.242

Abstract

Ungkapan Jawa warisan leluhur seperti Aja Dumeh mengandung nasehat bijak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar untuk Pendidikan Karakter Bangsa. Tulisan ini disajikan guna memberikan gambaran tentang bagaimana cara menggali hakekat makna dari sebuah ungkapan Jawa, yaitu dengan dasar pemikiran filsafat dan sosiologi interpretasi. Setelah dilakukan pembahasan dengan pertimbangan nalar yang mapan akhirnya dapat disimpulkan bahwa Makna Hakiki Aja Dumeh adalah Prasaja atau Bersahaja. Kata-kata kunci: aja dumeh, karakter, dan prasaja.

Page 1 of 1 | Total Record : 7