cover
Contact Name
Rahmat Nur
Contact Email
rahmat.nur@ulm.ac.id
Phone
+6282346468651
Journal Mail Official
padaringan@ulm.ac.id
Editorial Address
Jalan Brigjen H. Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Padaringan : Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi
ISSN : -     EISSN : 26848104     DOI : https://doi.org/10.20527
Core Subject : Education, Social,
Padaringan adalah Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pendidikan, Sosiologi dan Antropologi yang diterbitkan tiga kali setahun (Januari,Mei,dan September) oleh Program Studi Pendidikan Sosiologi yang memuat tentang aspek : (1) Hasil Penelitian,(2) Opini, resensi buku maupun info pendidikan, sosiologi serta antropologi yang aktual dalam bidang keilmuan masing-masing.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2020): (MEI)" : 5 Documents clear
Sosialisasi Pembuatan Jamu Kunyit Sebagai Obat Tradisional Masyarakat Di Desa Belimbing Baru, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar Syahlan Mattiro Ismawati, Vira Pratiwi, Martinus Partono, M. Jayadi Abdi
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 2 (2020): (MEI)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.976 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i2.2153

Abstract

. Desa Belimbing Baru merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Desa Belimbing Baru merupakan desa yang jauh dari pusat kota dan penuh dengan nuansa alam dengan perbukitan. Dengan Lingkungan alam yang masih terbilang sangat asri, beberapa potensi daerah terlihat. Salah satunya sebagai penghasil kunyit tetapi masyarakat setempat tidak mengetahui bagaimana Teknik pengelolaan dari kunyit tersebut sehingga bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional sebab persepsi masyarakat setempat jika mereka panen kunyit hanya menjual ke pengepul. Kunyit dapat tumbuh pada daerah hutan hujan tropis dengan suhu 18-30 derajat Celcius dengan ketinggian 1500 meter. Tanaman yang berasal dari akar-akaran ini memiliki khasiat yang besar. Dalam kesehatan peran kunyit memang sangat besar, dimana berbagai jenis penyakit dapat disembuhkan dengan kunyit. Tim pengabdian melakukan demonstrasi pembuatan jamu kunyit dengan beberapa warga, warga menyimak dengan baik, serta beberapa dari mereka memberi pertanyaan kepada kami, bebrapa dari mereka tidak tau sama sekali manfaat dari jamu yang kami buat serta bagaimana cara pengolahannya. Berdasarkan pengabdian ini maka penulis dapat menarik kesimpulan yaitu bahwa sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui, memahami serta dapat mengaplikasikannya tentang pembuatan jamu kunyit menjadi obat tradisional yang disosialisasikan kepada masyarakat desa Belimbing Baru. Mengingat akses lokasi desa Belimbing Baru yang sangat jauh dari lokasi perkotaan yang penuh dengan perbukitan serta masih banyak pohon-pohon, sehingga jika ada masyarakat yang sakit maka masyarakat tentu akan mengalami kesulitan yang sangat besar karena jarak rumah sakit dari desa Belimbing Baru sangat jauh . 
Sosialisasi Penjernih Air Dengan Penggunaan Bahan Sederhana Di Desa Sungai Kali Kec. Barambai Kab. Barito Kuala – Kalimantan Selatan Rahmat Nur; Syahlan Mattiro, Ahmad Rizky,M. Ari Saputro, Miftahul Jannah
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 2 (2020): (MEI)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.553 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i2.2154

Abstract

Desa Sungai Kali Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala merupakan salah satu Desa dengan kategori masuk desa Bantaran Sungai. Banyaknya permasalahan air bersih yang ada di dunia. Tidak terkecuali di Desa ini yang terkenal dengan penggunaan air sungai untuk keperluan sehari-hari ternyata sudah barang tentu harus mulai dipikirkan kualitas dari air sungai tersebut, apakah sudah mulai mengalami pencemaran atau tidak sehingga masih layak untuk dikonsumsi masyarakat. Alat penjernih air adalah alat yang digunakan untuk menjalankan proses menjernihkan air dari berbagai partikel seperti lumpur dan pencemar-pencemar lainnya. Sekarang ini sudah banyak alat-alat penyaring air bersih yang canggih. Tidak hanya di luar negeri, namun juga di dalam negeri. Namun sekarang sudah ada alat penjernih air yang lebih murah dan mudah dalam pembuatannya serta dalam perawataanya sekalipun. Dari hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan melalui sosialisasi langsung dengan masyarakat di Desa Sungai Kali Kec. Barambai Kab. Barito Kuala, mengenai pengolahan Pembersih/Penjernih Air sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan yang dapat langsung kita peroleh di lingkungan masyarakat. Bahan-bahan yang digunakan tidak sulit untuk mendapatkannya, bahkan bahan-bahan tersebut dapat berupa buangan limbah masyarakat, misalnya Botol Aqua, Pipa Plastik air dan sebagainya. Kesederhanaan Pengabdian dengan menggunakan barang-barang bekas sisa konsumsi masyarakat diharapkan pengetahuan masyarakat yang sederhana pula tentang bagaimana cara atau proses menghasilkan air jernih secara sederhan.
Nilai Kearifan Lokal Tradisi Manugal Masyarakat Dayak Meratus Kalimantan Selatan Pada Materi Geografi Bidang Lingkungan Hidup (Kajian Etnografi) Muhammad Efendi; Muhammad Sahrul; Siti Salma
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 2 (2020): (MEI)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.999 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i2.2158

Abstract

Kalimantan Selatan mempunyai suku yang memiliki keanekaragaman dalam berbagai hal. Salah  satunya adalah budaya yang berkembang dalam masyarakat adat sebagai kekayaan  nasional. Masyarakat adat secara tradisi terus berpegang pada nilai-nilai lokal yang diyakini kebenaran dan kesakralannya serta menjadi pegangan hidup anggotanya yang diwariskan secara turun temurun. Nilai-nilai tersebut saling berkaitan dalam sebuah sistem. Sebagai kesatuan hidup manusia, masyarakat adat memiliki nilai sosial-budaya yang dapat dikaji untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Masyarakat adat sangat kental dengan budaya kesetiakawanan sosial dalam melakukan segala aktivitas hidupnya. Seperti yang terjadi pada suku Dayak Meratus, Kalimantan Selatan. Terlepas dari unsur mistis yang ada di dalamnya, pemahaman tentang nilai-nilai tersebut sangat penting dimiliki oleh peserta didik, kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, nilai-nilai budaya masyarakat tradisional yang dikembangkan dalam konteks kekinian, sangat penting untuk dijadikan kajian dalam pembelajaran Geografi berkaitan dengan Pendidikan Lingkungan Hidup sehingga terinternalisasi pada diri peserta didik. Tentu setelah dikaji secara ilmiah, mengapa nilai-nilai tersebut harus diwarisi oleh mereka. 
Persepsi Mahasiswa Prodi S1 Geografi FISIP ULM Terhadap Kuliah Online Di Masa Pandemi Covid-19 Selamat Riadi; Ellyn Normelani Normelani; Muhammad Efendi; Irawaty Safitri; Gusti Firza Ismi Tsabita
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 2 (2020): (MEI)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.467 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i2.2151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang kuliah online, untuk mengetahui aplikasi yang digunakan, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat. Jenis penelitian ini adalah survey dengan metode deskriptif kuantitatif, sampel penelitian adalah mahasiswa Program Studi S1 Geografi FISIP ULM Angkatan 2019. Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara dan angket. Temuan Penelitian ini adalah Tempat yang biasa mahasiswa kuliah  online adalah rumah sendiri yakni sebanyak 46 orang (92%), dan sebagian kuliah di rumah keluarga/tetangga sebanyak 4 orang (8%). Akses internet di tempat tinggal mahasiswa yakni sebanyak 32 orang (64%), sedangkan yang menyatakan tidak ada akses internet sebanyak 18 orang (36%).  Alat elektronik yang digunakan mahasiswa dalam kuliah online adalah HP dan Laptop, dimana sebanyak 32 orang (64%) menggunakan HP untuk kuliah online, dan yang sebanyak 18 orang (36%) menggunakan laptop. Aplikasi online yang disukai mahasiswa sebagian besar adalah aplikasi Google Classroom yakni sebanyak 26 orang (52%), sebanyak 9 orang (18%) WhatsApp Group, sebanyak 8 orang (16%) Google Meet, dan sebanyak 7 orang (14%) Zoom. Pemahaman materi kuliah online sebagian besar mahasiswa menyatakan kadang-kadang paham yakni sebanyak 39 orang (78%), sebanyak 8 orang (16%) menyatakan paham, dan sebanyak 3 orang (6%) menyatakan tidak paham. Sebagian besar mahasiswa memilih kuliah tatap muka yakni sebanyak 47 orang (94%) karena kuliah online memiliki beberapa kendala. Kendala mahasiswa dalam kuliah online sebagian besar adalah kesulitan memahami materi yakni sebanyak 33 orang (66%), sebanyak 8 orang (16%) menyatakan kurangnya kuota internet, sebanyak 8 orang (16%) menyatakan kesulitan mendapatkan akses internet, dan 1 orang (2%) menyatakan kurang memahami aplikasi kuliah online. 
Alih Fungsi Lahan Kawasan Hutan Lindung (Studi Di Kawasan Pengelolaan Hutan Lindung Kayu Tangi Blok I Kota Banjarbaru) Nasruddin Nasruddin; Gusti M. Syahcreza Febrian; Ananta Dandy Rukmana; Muhammad Indra
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 2 (2020): (MEI)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.28 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i2.2152

Abstract

Alih fungsi lahan dapat diartikan sebagai berubahnya fungsi sebagian atau seluruh kawasan dari fungsinya semula, seperti direncanakan menjadi fungsi lain yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan tersebut. Alih fungsi lahan hutan lindung memiliki dampak pada keberlanjutan ekosistem lingkungan secara luas. Hutan lindung sebagai kawasan yang  mempunyai  fungsi  pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Metode penelitian dilaksanakan melalui interpretasi hasil pemotretan foto udara menggunakan pesawat tanpa awak (drone) Tahun 2018, observasi lapangan melalui wawancara pada masyarakat di Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Kayu Tangi Blok 1 Kota Banjarbaru dengan teknik insidental sampling, yang selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan yang terjadi di Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Lindung Kayu Tangi Blok 1 Kota Banjarbaru menunjukkan 22,42% beralih fungsi menjadi kawasan bukan alami atau dengan luas 215,316 ha dengan perincian lahan garapan 13,10%, perkebunan 8,01%, bangunan 1,1%, dan pertanian 0,24%. Faktor terbentuknya alihfungsi didominasi oleh kesulitan dalam mendapatkan jenis pekerjaan sampingan, serta pengetahuan masyarakat yang rendah terhadap status lahan kawasan hutan lindung yang kepemilikannya oleh pemerintah. Hasil penelitian merekomendasikan: 1) diperlukan suatu model dalam Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) sebagai suatu program yang dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan melalui suatu lembaga swadaya yang dibentuk masyarakat bersama pemerintah dengan target mengembalikan fungsi kawasan melalui kegiatan agrofrestri, 2) diperlukan penyusunan lanskap kawasan berbasis perencanaan partisipatif yang saling menguntungkan antara pemerintah dengan masyarakat.

Page 1 of 1 | Total Record : 5