cover
Contact Name
suwarno
Contact Email
fauzansuwarno@gmail.com
Phone
+6281375800505
Journal Mail Official
asosiasiassalam@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ganensa Baru, Kelurahan Kemili, Kecamatan Bebesen, Takengon, Aceh Tengah, Aceh.
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Pendekatan Kebijakan Publik dalam Politik Pendidikan Islam
ISSN : ISSN2528     EISSN : ISSN2549     DOI : https://doi.org/10.37249/jas
Core Subject : Education, Social,
merupakan jurnal publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam di Provinsi Aceh, terbit secara paper-based pada tahun 2016 dan terbit secara online sejak tahun 2017. Jurnal As-Salam terbit 2 (dua) kali dalam setahun, periode pertama pada bulan Juni dan periode kedua pada bulan Desember. Jurnal As-Salam Bersifat open acsess dan Peer-Reviewed. Tujuan utama Jurnal As-Salam adalah untuk menyediakan platform bagi para cendekiawan, akademisi dan peneliti nasional maupun internasional untuk berbagi pemikiran dalam bidang Integrasi Sains–Islam (interdisciplinary) dan Pendidikan.
Articles 193 Documents
STUDENT ASSESSMENT AND MISCONCEPTIONS OF PHOTOSYNTHESIS: A NOTION OF SHIFTING PERSPECTIVE Mustafa Kamal Nasution
Jurnal As-Salam Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/as-salam.v2i2.39

Abstract

Photosynthesis topic is as a compulsory topic ineducation typically in the second year of secondary high school. There is perception of some students that the photosynthesis topic is difficult to learn by student. This paper will clarify questions such as what assessment does mean, what student misconceptions in photosynthesis are, how teachers deal with student misconceptions, and last, why do teachers, school and curriculum need to change perspective in assessment. Based on the discussion, there are some parts that need to be reaffirmed. The teachers should not just recognize assessment as a formal paper, but in term of perspective and classroom instruction. It should be actualized in teaching-learning that there is no judgement of right and wrong for students in leaning. Thus, dealing with student conception could be difficult for the teacher. The principal way is the teacher needs to be clear on the topic’s planning and negotiate the meaning of all representations used in the classroom. Changing the type of assessments does not just simply mean changing teaching strategies or having appropriate types of assessment tool, but it could be a powerful source when it is integrated in the curriculum.
Tasawuf dan Akulturasi Budaya (Telaah Tasawuf dalam Perspektif Culture and Education) Akhiyat Akhiyat
Jurnal As-Salam Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecenderungan terhadap spiritualitas Islam dalam hal ini tasawuf, baik yang terikat secara formal dalam konteks tarekat misalnya, maupun yang non-formal, masih akan terus berlangsung, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Apalagi ketika masyarakat sudah mulai merasa jenuh dengan kehidupan hedonistis di satu sisi, ataupun kehampaan dan kegersangan hati dari ketergantungan kepada yang transenden menjadikan keperluan terhadap dunia spiritual menjadi semakin kuat. Di negara berkembang seperti Indonesia, yang di dalamnya bermacam-macamagama yang dianutnya, kehidupan spiritualitas dalam masing-masing agama tersebut mendapat tempat di masingmasing pemeluknya. Sebagai negara yang mempunyai bermacam-macam budaya, bahasa dan adat istiadat, keragaman ini juga hidup dan diakui keberadaannya. Agama (Islam) sebagai suatu pedoman yang diciptakan Allah, disebut sebagai agama wahyu; sementara yang bukan dari wahyu dapat disebut sebagai budaya. Budaya adalah sesuatu yang diciptakan akal budi manusia berdasarkan akal dan fikirannya melalui upaya-upaya yang kreatif danimajinatif, kemudian dapat berkembang menjadi peradaban (sivilisasi). Peradaban dan interpretasi agama selalu berkembang dari waktu ke waktu, dan manusia pantas menghormati keduanya. Secara normatif agama dan budaya telah mengawal dan membimbing manusia, walaupun begitu perubahan global di seluruh negara menjadikan keberadaan dan status mereka bergeser dan mendapat tantangan baru. Agama, terutama Islam telah menetapkan ajaran-ajarannya yang universal, hal ini dikarenakan selain bahwa ia adalah agama wahyu, Islam dibawa oleh Nabiterakhir yaitu Muhammad SAW. Islam menghargai dan menerima perbedaan-perbedaan, dan karena ia sebagai “rahmatan lil ‘alamin” tentu ajarannya dapat menawarkan nilai-nilai yang dapat memecahkan masalah-masalah global secara umum, dan masalah-masalah Muslim pada khususnya. Tampaknya tiap insan akan menghadapi tantangan global, termasuk insan beragama. Islam yang mengajarkan persamaan dan kesetaraan, keadilan, penghargaan dan toleransi mendapat tantangan yang besar di era kontemporer saat ini, tentu diperlukan sikap bijak dalam menghadapi tantangan yang makin kompleks.
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Dengan Hypnoteaching Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Ali Umar
Jurnal As-Salam Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan hypnoteaching lebih baik dibanding pemahaman konsep siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian randomizen control group only design. Sampel penelitian ini adalah kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol dimana kedua kelas tersebut berada di SMP Siti Chadijah. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan analisis hasil tes didapatkan bahwa ratarata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pemahaman konsep siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan hypnoteaching lebih baik dibanding pemahaman konsep siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional.
Pengaruh Mengakses Facebook Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa PGRA Semester 4 Kelas A STAIN Gajah Putih Takengon Tahun Ajaran 2015/2016 Awal Kurnia Putra Nasution
Jurnal As-Salam Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) gambaran mahasiswa PGRA semester 4 kelas A STAIN Gajah Putih Takengon yang sering mengakses situs jejaring sosial facebook di Kampus; (2)Indeks Prestasi mahasiswa PGRA semester 4 kelas A STAIN Gajah Putih Takengon; (3) dampak positif atau negatif kegiatan mengakses facebook terhadap Indeks Prestasi mahasiswa PGRA semester 4 kelas A STAIN Gajah Putih Takengon. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis ex-post facto. Variabel bebasnya adalah kegiatan mengakses facebook dan variabel terikatnya yaitu Indeks Prestasi mahasiswa. Penelitian dilakukan di STAIN Gajah Putih Takengon, Prodi PGRA semester IV tahun ajaran 2015/2016 mulai bulan Maret-Juni 2016. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa PGRA semester 4 kelas A STAIN Gajah Putih Takengon. Data diperoleh dari hasil kuesioner dan dokumentasi hasil tes. Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat, uji normalitas, uji linieritas dan analisis dengan uji korelasi product moment. Hipotesis dalam penelitian ini: (1) hipotesa nihil (Ho), tidak ada dampak antara kegiatan mengakses facebook terhadap Indeks Prestasi mahasiswa PGRA semester 4 kelas A STAIN Gajah Putih Takengon; (2) hipotesa kerja (Ha) Ada dampak antara kegiatan mengakses facebook terhadap Indeks Prestasi mahasiswa PGRA semester 4 kelas A STAIN Gajah Putih Takengon. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) hasil deskriptif mengenai mengakses facebook menunjukkan bahwa seluruh mahasiswa PGRA semester 4 kelas A mempunyai facebook. Sebagian besar kegiatan mengakses facebook siswa dalam kategori kadangkadang sebanyak 20 responden (68,96%), selanjutnya paling sedikit yaitu pada kategori jarang sebanyak 2 responden (13,80%); (2) hasil deskriptif Indeks Prestasi mahasiswa PGRA semester 4 kelas A menunjukkan hasil bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki Indeks Prestasi sangat memuaskan sebanyak 23 responden (79,32%); (3) tidak terdapat dampak antara kegiatan mengakses facebook terhadap Indeks Prestasi mahasiswa PGRA semester 4 kelas A, hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung variabel mengakses facebook sebesar -0,095 dengan nilai signifikansi sebesar 0,625. Oleh karena nilai r hitung lebih kecil dari r tabel (-0,191<0,60) dan nilai signifikansi (p) lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,625>0,05). Adanya kegiatan mengakses facebook pada mahasiswa PGRA semester 4 kelas A dengan media sosial internet dapat juga menjaga kestabilan Indeks Prestasi.
Efektivitas Metode CIRC Terhadap Keterampilan Menulis Artikel Ilmiah Siswa Madrasah Aliyah Di Tanah Gayo Muhammad Hasyimsyah Batubara
Jurnal As-Salam Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efektifitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran. Sesuatu dapat dikatakan efektif jika dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai sebelummelakukan hal tersebut. CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) termasuk salah satu tipe model pembelajaran Cooperative Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan metode pembelajaran CIRC terhadap keterampilan menulis artikel ilmiah siswa Madrasah Aliyah di Kabupaten Aceh Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Takengon Kabupaten Aceh Tengah. Sampel yang diambil adalah semua siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 70 orang dari dua kelas, 35 orang untuk kelas eksperimen dan 35 orang untuk kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu untuk mengetahui efektif tidaknya metode yang digunakan. Alat pengumpulan data adalah tes tertulis dalam bentuk penugasan yaitu menulis artikel ilmiah. Hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran CIRC berada dalam kategori cukup dari rentang 23 sampai 96 dengan nilai rata-rata 62.2. Sedangkan jika dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori berada pada angka 6 sampai 76 dengan nilai rata-rata 48 masih jauh dari harapan. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang baik untuk sekolah dalam penggunaan metode pembelajaran yang relevan untuk keterampilan menulis karya ilmiah siswa di sekolah tersebut.
Membangun Strategi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Menuju World Class University Farid Fauzi
Jurnal As-Salam Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Class University (WCU) merupakan suatu tantangan bagi setiap perguruan tinggi di seluruh Indonesia, khususnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Dari jumlah 55 PTKINyang di Indonesia hanya empat PTKIN saja yang telah meraih reputasi WCU dalam versi webometric. Dalam meraih reputasi WCU diperlukan kesiapan manajerial dan strategi yang harus dibangun oleh PTKIN dengan karakter terencana, terprogram, terarah, sistemik. Dari beberapa lembaga penilai WCU mempunyai beberapa indikator dan karakter penilaian yang berbeda-beda, tetapi secara umum penilaian dari beberapa lembaga penilai WCU, lebih mengedepankan kuantitas dan kualitas penelitian, output dari perguruan tinggi yang handal dan siap bersaing dalam dunia kerja, jumlah dosen dan mahasiswa internasional, efektivitas web kampus dan pelaksanaan good university governance. Untuk menuju reputasi WCU, PTKIN dapat menentukan langkah strategis yang harus dilaksanakan: 1). meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penelitian PTKIN yang dipublikasikan, 2). memberikan pelayanan pengajaran yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan stakeholder, 3). pengembangan website pada PTKIN, 4). kepemimpinan di PTKIN, 5). pelaksanaan good university governance di PTKIN, 6). aliansi dan jaringan PTKIN dengan lembaga lain,7). internasionalisasi PTKIN, 8). penerapan budaya kampus di PTKIN. Perencanaan yang handal, sarana dan prasarana kampus yang menunjang bukanlah salah satu faktor penunjang PTKIN untuk meraih reputasi WCU. Masukan dan dukungan stakeholder PTKIN serta komitmen organisasi dari dosen, staf dan mahasiswa, merupakan faktor-faktor yang terpenting bagi PTKIN untuk mencapai universitas yang mempunyai kualifikasi internasional.
Pendekatan Kebijakan Publik dalam Politik Pendidikan Islam Suwarno Suwarno
Jurnal As-Salam Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbicara mengenai kebijakan pendidikan tidak dapat dilepaskan dengan keadaan politik. Keterkaitan pendidikan dan politik yang ada pada suatu negara hampir sulit untuk dipisahkan, karenapendidikan mempunyai peran yang besar terhadap Negara, karena lembaga pendidikan adalah tempat untuk mendidik warga negara agar dapat berguna dan berhasil bagi negara tersebut. Pendidikan dan politik adalah dua elemen penting dalam sistem sosial politik di setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Keduanya sering dilihat sebagai bagian-bagian yang terpisah yang satu sama lain tidak memiliki hubungan apa-apa. Padahal keduanya bahu membahu dalam proses pembentukan karakteristik masyarakat di suatu negara. Kebijakan publik merupakan suatu proses yang amat kompleks, bersifat analitis dan politis yang tidak mempunyai awal atau akhir dan batas-batas dari proses tersebut pada umumnya tidak pasti. Kadangkala rangkaian kekuatan-kekuatan yang kompleks yang disebut pembuatan kebiajakan itu menghasilkan suatu akibat yang dinamakan kebijakan. Keberhasilan dalam pembuatan kebijakan adalah langkah pertama dengan mencakup identifikasi dari bidang umum, analisis, penyusunan sasaran, memutuskan bidang-bidang pelaksanaan, menjelajahi administrasi secara luas, politik dan dimensi masyarakat, negosiasi dan konsultasi, dan akhirnya formulasi akhir serta pelaksanaan kebijakan. Efektivitas pembuatan kebijakan adalah kesamaan dari sasaran pada semua level untuk meningkatkan peluang pencapaian sasaran organisasi dan tidak menghamburkan energi dalam konflik.
Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam Muhammad Riza
Jurnal As-Salam Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Signifinaksi tulisan ini adalah untuk melihat gambaran pendidikan karakter yang ditawarkan Islam dalam membentuk karakter. Realita saat ini menunjukkan bahwa karakter telah menjadi isu yangsangat membutuhkan perhatian serius dalam konteks pengembangan bangsa kearah yang lebih baik. Pendidikan karakater dalam terminologi Islam lebih dikenal dengan istilah “akhlak”. Secara lebih spesifik dalam hal ini pendidikan karakter dalam Islam dijabarkan dalam dua dimensi. Dimensi yang pertama yang berhubungan langsung dengan sang khalik yang terakumulasi dalam nilai-nilai ilayah. Sedangkan dimensi yang kedua adalah nilai-nilai yang berhubungan langsung sesama manusia sebagai makhluk yang diistilahkan dengan nilai insaniyah. Tujuan akhir dari pendidikan karakter Islam adalah penghambaan kepada Allah SWT sebagai sang khalik dan melahirkan manusia yang paripurna (insan kamil) sehingga dapat berperan lebih lanjut untuk berbuat amal saleh sehingga berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Disiplin dan Motivasi Kerja Guru Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Nurmalina Nurmalina
Jurnal As-Salam Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disiplin kerja adalah reaksi mental dan emosional dari seseorang terhadap pekerjaannya. Seseorang memiliki disiplin kerja yang tinggi apabila merasa puas terhadap pekerjaannya, memilikisemangat, rasa tanggung jawab, dan antusiasme. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Motivasi kerja guru adalah suatu proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat di arahkan pada upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara implisit motivasi kerja guru tampak melalui: (1) tanggung jawab dalam melakukan kerja, (2) prestasi yang dicapainya, (3) pengembangan diri, serta (4) kemandirian dalam bertindak. Pengaruh guru dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi memang cukup besar, karena guru merupakan sosok manusia yang harus menjadi idola para siswanya. Ini berarti setiap bentuk yang diberikan guru akan selalu dikerjakan oleh para siswa karena mereka sudah merasa terikat psikolgis dengan guru mereka. Bagi siswa guru sering dijadikan contoh, bahkan tokoh identifikasi diri, oleh karena itu guru seyogyanya memiliki prilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh. Disiplin perlu ditanamkan kapada seluruh personil sekolah. Melalui disiplin diharapkan dapat tercapai tujuan secara efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan produktivitas sekolah sehingga dapat menunjang prestasi belajar siswa.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Nur Ainun Lubis; Hasrul Harahap
Jurnal As-Salam Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jigsaw adalah suatu struktur multifungsi struktur kerjasama belajar. Jigsaw dapat digunakan dalam beberapa hal untuk mencapai berbagai tujuan tetapi terutama digunakan untuk persentasi danmendapatkan materi baru, struktur ini menciptakan saling ketergantungan. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang didasarkan pada bentuk struktur rmultifungsi kelompok belajar yang dapat digunakan pada semua pokok bahasan dan semua tingkatan untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan setiap kelompok yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, jenis kelamin dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda ditugaskan untuk mempelajari dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Kelompok ahli merupakan gabungan dari beberapa ahli yang berasal darikelompok asal. Kunci keberhasilan jigsaw adalah saling ketergantungan, yaitu setiap siswa bergantung kepada anggota timnya untuk dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya dapat berkinerja baik pada saat penilaian.

Page 4 of 20 | Total Record : 193