cover
Contact Name
Sonny
Contact Email
sonny.majid@gmail.com
Phone
+6281380838797
Journal Mail Official
jurnalrenaissance@gmail.com
Editorial Address
Jl. Tebet Barat VIII No. 10 Tebet Jakarta Selatan, 12810, Indonesia.
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Renaissance
Published by Prima Center Indonesia
ISSN : 26210746     EISSN : 2527564X     DOI : -
Core Subject : Economy, Social,
Jurnal Renaissance adalah jurnal ilmiah nasional yang mempublikasikan hasil-hasil riset dari para akademisi, peneliti, lembaga riset dan masyarakat umum pada empat bidang yaitu ekonomi, politik, sosial dan hukum. Jurnal Renaissance lahir dari kesadaran kritis untuk mendorong peningkatan dan pengembangan riset ilmu pengetahuan di Indonesia. Jurnal Renaissance diterbitkan oleh Prima Center Indonesia, sebuah lembaga kajian, pengembangan dan penelitian dan himpunan profesi dari para peneliti dan akademisi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 93 Documents
PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS RUKUN WARGA (PMB RW) DI KOTA PEKANBARU Talgia .
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 2 Nomor 02, Agustus 2017
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v2i2.46

Abstract

The purpose of this research is to analyze the process of Community Empowerment Based on Rukun Warga and maximum on the basis of rill. By using qualitative method by obtaining data from informen accurately and analyzing problems arising from the community empowerment process based on the pillars of the residents in the three urban villages: Simpang Tiga, Tangkerang Labuai and Tangkerang Selatan Sub-districts Bukit Raya Sub-district, Pekanbaru City. Furthermore, community-based empowerment process of harmonious citizens can be concluded to run optimally. The model of community empowerment process based on community-based in this research, which is : enable, empower and protect.Key words: Policy, Empowerment and Community Participation
FRONT MATTER JURNAL RENAISSANCE 6 (01) 2021 Front Matter
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 6 Nomor 01, Mei 2021
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v6i1.140

Abstract

FRONT MATTER JURNAL RENAISSANCE 6 (01) 2021
MODAL SOSIAL DAN MEKANISME ADAPTASI MASYARAKAT PEDESAAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI DI DESA GEMULUNG KABUPATEN JEPARA Yusa' Farchan
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 4 Nomor 01, Mei 2019
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v4i01`.93

Abstract

Penelitian ini mengkaji modal sosial dan mekanisme adaptasi masyarakat pedesaan dalam merespon proses industrialisasi yang sedang berlangsung sejak 2015 di Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunaan pendekatan kualitatif berupa studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui indepth interview dan observasi. Dalam merespon proses industrialisasi, masyarakat mengembangkan kepercayaan, interaksi yang kuat antar sesama anggota, serta norma atau aturan baru yang menunjukkan tipe bridging social capital. Prinsip dasar modal sosial adalah bahwa hanya kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki seperangkat nilai sosial dan budaya yang menghargai pentingnya kerjasama yang dapat maju dan berkembang dengan kekuatan sendiri. Bridging social capital yang bersifat inklusif dan outward looking ini merupakan manifestasi dari upaya pencarian jawaban bersama dalam menyelesaikan masalah terutama kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi yang dihadapi kelompok dengan memanfaatkan jaringan yang dimiliki individu dalam kelompok. Bridging social capital merefleksikan karakter masyarakat Desa Gemulung yang terbuka, memiliki jaringan fleksibel, toleran, serta akomodatif untuk menerima perubahan khususnya terhadap proses industrialisasi yang sedang berlangsung. Bridging social capital akan membuka jalan bagi perekonomian pedesaan untuk lebih cepat berkembang dengan kemampuan menciptakan networking yang kuat, menggerakkan sumber daya yang lebih luas serta mengembangkan model reciprocity yang lebih variatif. Pada proses selanjutnya, bridging social capital ini menghasilkan kapasitas adaptasi, antara lain berupa: kerja sama, partisipasi semua elemen masyarakat, pemanfaatan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat, prinsip saling menjaga, modifikasi struktur kelembagaan, modifikasi peraturan atau norma dan kemampuan memobilisasi sumber daya kolektif dalam anggota kelompok.Kata Kunci: Kapital sosial, kapasitas adaptif; industri pedesaan
PESAN TOLERANSI BERAGAMA DALAM LIRIK LAGU DUA RATUS DUA BELAS KARYA JASON RANTI (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) Aldi Madagi
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 5 Nomor 02, Agustus 2020
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v5i2.119

Abstract

Melihat besarnya kritisisme yang timbul dalam setiap sepak terjangnya Jason Ranti dalam menyikapi fenomena-fenomena yang ada di Indonesia, membuat penulis tertarik untuk meneliti salah satu lirik lagu Karya Jason Ranti yang berjudul “Dua Ratus Dua Belas” dan dikaitkan dengan pesan toleransi beragama yang tersirat dalam lirik lagu tersebut. Metodologi penelitian pesan toleransi beragama dalam lirik lagu “Dua Ratus Dua Belas” karya Jason Ranti ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bog dan Taylor penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Menurut Kenneth D. Balley penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena secara detail (untuk menggambarkan apa yang terjadi). Adapun paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kontruktivis. Teknik pengumpulan data membaginya dua unsur pengumpulan data, yaitu primer dan sekunder. Data primernya berupa lirik lagu “Dua Ratus Dua Belas” karya Jason Rianti. Sedangkan untuk sekunder yakni video klip, compac disc, jurnal, berita luring dan daring, interview. Untuk teknik analisis datanya didasarkan pada metode semiotika konotasi dan denotasi Roland Barthes yang menekankan produksi tanda dengan mengkaji proses pertukaran makna dari sebuah tanda yang diciptakan seorang dalam melakukan aktivitas komunikasi. Lagu Dua Ratus Dua Belas karya Jason Ranti lahir dari beberapa hal. Berdasarkan makna pesan toleransi beragama secara denotasi di dalam empat belas bait lagu tersebut, ada tujuh bait yang berkenaan dengan pesan toleransi beragama yaitu bait ke satu, tiga, lima, delapan, sembilan, sepuluh dan tiga belas. Dari ketujuh bait tersebut secara denotasi memberikan pesan bahwa kelompok beragama minoritas sering disudutkan oleh kelompok beragama mayoritas dan seolah-olah kata kafir adalah sumber masalah di negara Indonesia. Serta berdasarkan makna konotasi dalam lirik lagu tersebut setelah dianalisis bahwa ada tujuh bait yang mendominasi pesan toleransi beragama di dalamnya. Bait tersebut memaparkan bahwa kehidupan umat minoritas beragama sangatlah dipandang sebagai pembawa masalah pada polemik besar pada medio 2014-2019 di negara Indonesia, sehingga sikap intoleran lebih mendominasi ketimbang toleransi yang ada. Pada lagu Dua Ratus Dua Belas Karya Jason Ranti mitos di dalamnya yaitu suatu pesan yang menyatakan bahwa toleransi beragama adalah ajaran kebaikan yang perlu dimiliki oleh seluruh umat manusia yang memeluk agama. Sementara intoleransi tidak diperkenankan oleh seluruh pemeluk agama. Sikap toleransi harus tetap dijaga pengimplementasiannya sebagai upaya menjaga persatuan di atas keberagaman.Kata Kunci: Jason Ranti, Toleransi, Lagu Dua Ratus Dua Belas
BACK MATTER JURNAL RENAISSANCE 3 (2) 2018 Back Matter
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 3 Nomor 02, Agustus 2018
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v3i2.84

Abstract

BACK MATTER JURNAL RENAISSANCE 3 (2) 2018
BUILDING PARTNERSHIP BETWEEN STATE AND NON-STATE ACTOR IN TOURISM VILLAGE OF YOGYAKARTA Machya Astuti Dewi; Ariesani Hermawanto; Sri Issundari; Susanta Susanta
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 1 Nomor 02, Agustus 2016
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v1i2.17

Abstract

The rapid growth of tourism village in the province of Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) strengthens the important meaning of the existence of the non-state actors in international relations. Since growing in early 2000s and exceptionally developing nowadays, the community in tourism village has shown that the activities, attractions, art culture, and customs they has demonstrated to their foreign guests are able to serve as a means of accomplishing cultural diplomacy that feature the characteristic of people-to-people contact. However, their position and role as the non-state actors have not been autonomous. There are many obstacles in the development of tourism village that forces the state (the local government of DIY province) to help, attend, and facilitate the people in tourism villages. This  The result is the collaborative and accommodating relation between the people and the local government, so that the tourism villages can grow fast in DIY province.Key Words: Tourism Village, Non State Actor, People-to-People Contact, Yogyakarta
PENGELOLAAN WILAYAH DAN SUMBER DAYA PESISIR TERINTEGRASI DALAM IMPLEMENTASI RENCANA TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI OLEOCHEMICAL MALOY KUTAI TIMUR; (SEBUAH TELAAH KRITIS) Isal Wardhana
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 5 Nomor 01, Mei 2020
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v5i1.107

Abstract

Pengalaman membuktikan bahwa aktivitas pesisir sangat potensial dalam membangkitkan sektor riil, hal ini terbukti saat terjadiknya krisis ekonomi, kegiatan pada wilayah pesisir laut justru mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Oleh sebab itu penting untuk mengembangkan kawasan pesisir dan mengelola sumber daya pesisir yang terintegrasi bersandarkan pada pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan keberlanjutan kehidupan sosial (sustainable society). Fokus penelitian ini adalah menggambarkan pengelolaan wilayah dan sumber daya pesisir terintegrasi dalam implementasi tata ruang (RTR) Kawasan Industri Oleochemical (KIO) Maloy di Kutai Timur sebagai telaah kritis studi kasus. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi. Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Sugiyono, 2012). Peneliti juga melakukan studi literatur/dokumen. Dokumen adalah peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa/berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya dari seseorang (Sugiyono, 2012). Data-data yang diperoleh kemudian diolah, disajikan dan selanjutnya menarik kesimpulan. Analisis data ini disebut sebagai mengolah dan menafsirkan data (Muhajir, 1996). Dengan data itu, peneliti kemudian mengeksplorasi dan atau memotret situasi secara menyeluruh dan mendalam (Sugiyono, 2012). Keberadaan hutan mangrove primer terancam oleh perluasan dan pengembangan zona industri. Sementara pada RTR tersebut hanya menyisakan sedikit zona perlindungan setempat dan zona ekosistem mangrove. Zona pelayaran umum dalam pola pemanfaatan ruang juga terdapat pada wilayah pesisir (teluk) bersandingan dengan zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan jalan dalam kawasan inti. Pada zona ini yang mengkhawatirkan adalah tingginya sedimentasi pada wilayah perairan teluk dimana akan berdampak pada pendangkalan dan susahnya kapal-kapal besar akan bersandar, serta tingginya tingkat abrasi di beberapa tempat sepanjang pinggiran pantai.Kata Kunci: Sumberdaya pesisir, KIO Maloy, Kutai Timur
ANALISIS KONFLIK POLITIK ELITE TNI PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1966) Mulyer Mananda Setyahadi
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 3 Nomor 01, Mei 2018
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v3i01.72

Abstract

Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah alat pertahanan negara Republik Indonesia yang lahir ketika masa perang kemerdekaan. Tentara ini didirikan dengan merekrut para perwira bekas anggota Angkatan Bersenjata Hindia Belanda, yaitu KNIL (Koninklijke Nederlands Indische Leger), dan para perwira bekas anggota tentara pada masa pendudukan Jepang, yaitu PETA (Pembela Tanah Air), serta laskar-laskar perjuangan yang dileburkan, sehingga terbentuklah TNI. Dalam perkembangannya, TNI banyak mengalami konflik politik baik di dalam maupun di luar TNI. Peristiwa Madiun 1948 pada masa perang kemerdekaan membuahkan konflik eksternal TNI terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terus berlanjut hingga masa demokrasi terpimpin. Perbedaan asal usul dari perwira-perwira TNI dari KNIL, PETA dan Laskar-laskar menyebabkan terjadinya konflik-konflik internal pada TNI. Sikap yang berbeda-beda dari para perwira TNI terhadap PKI dan Presiden Soekarno berakibat konflik internal pada diri elite TNI. Pada periode 1959-1966, TNI selalu disibukkan dengan konflik internal dan eksternal sehingga TNI tidak dapat bersatu sikap. Meskipun TNI pada periode itu menjadi kekuatan politik yang sangat signifikan yang tercermin dari kedudukannya di kabinet, tetapi hal itu tidak membuat TNI dapat meraih kekuasaan sepenuhnya pada saat itu.Kata Kunci : Konflik Elite TNI; Demokrasi Terpimpin
BACK MATTER JURNAL RENAISSANCE 4 (01) 2019 Back Matter
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 4 Nomor 01, Mei 2019
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v4i01`.98

Abstract

BACK MATTER JURNAL RENAISSANCE 4 (01) 2019
PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPRD DALAM MEMBUAT PERATURAN DAERAH (PERDA) DI KABUPATEN NABIRE PROVINSI PAPUA TAHUN 2009-2014 Petrus Agapa
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 2 Nomor 02, Agustus 2017
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v2i2.51

Abstract

The results of this study showed that the implementation of the legislative function of Parliament in the Nabire Regency mostly just discussed with regard to the discussion of draft law proposed by the Regional Head. Ppenggunaan Parliament right of initiative, this situation is influenced by aspects of the legislation as a factor supporting non terselenggarannya aspects of the legislation. Non factors such legislation include communication, resource Parliament, and disposition, attitude and commitment to Parliament to make the draft a pro-people and welfare. Performance Nabire Regency for three (3) years of the trial has not been achieved, as incorporated into the legislation program areas. A total of 42 draft discussed as many as 35 drafts can be enacted. Parliament in the optimization strategy consists of strengthening the legislative function Regional Legislation Board, the support system and the shelter under the Research Institute of Parliament. strengthening the quality of education and experience legislators. Furthermore, the dimensions of the budget is to strengthen the application of the principle of efficiency and effectiveness, the principle of local autonomy. Then the last dimension of regulation is to strengthen the regulation of the position of Parliament, the rules of public participation. Strategy Council in optimizing the legislative function consists of strategies Strengthening Functions Legislation Through Regional Legislation Board, strategy Strengthening Functions Legislation Through Support Systems, strategy Strengthening Functions Legislation Parliament through the Research Institute of the shelter under Parliament, strategy Strengthening Dimensions Individual, strategy Strengthening Functions Legislation Council Through Budget Strengthening Strategy and Regulatory DimensionsKey words : Function legislation,  Local Parliament's performance and  Optimalization 

Page 6 of 10 | Total Record : 93