cover
Contact Name
Suhono
Contact Email
akhisuhono@ugm.ac.id
Phone
+62274-56111
Journal Mail Official
juliet.sv@ugm.ac.id
Editorial Address
Department of Electrical Engineering and Informatics, Vocational College Universitas Gadjah Mada Gedung Herman Yohanes Sekip Unit III, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan
ISSN : -     EISSN : 27462536     DOI : https://doi.org/10.22146/juliet.v2i1
The Journal of Electricity, Instrumentation and Applied Electronics (JuLIET) is an open-access journal published by the Department of Electrical and Information Engineering, Vocational School, Gadjah Mada University. JuLIET is issued twice a year with varying volumes. JuLIET was first published, Vol 1, No 1 in April 2020. This journal contains writings taken from the results of research and analytical studies in the field of applied science and technology, specifically Power Systems, Generators, Power Distribution and Transmission, Power Distribution and Transmission, Electrical Power Conversion, Distributed Generation, Protection Systems, and Renewable Energy for the scope of Electrical Engineering. Next, Instrumentation, Sensors and Actuators, Industrial Instrumentation for Instrumentation scope. And Signal, System, and Electronics, Digital Signal Processing, Image Processing, Robotic Systems, Control and Automation Systems, and Embedded Systems for Applied Electronics scope.
Articles 64 Documents
Implementasi Filter Kalman pada Sensor Jarak Berbasis Ultrasonik Imroatul Hudati; Ervan Surya Aby Nugroho; Nerissa Diana Resty
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v2i2.71147

Abstract

Intisari – Kehadiran noise pada pengukuran dari perangkat sensor dapat memberikan dampak yang besar terhadap penurunan performa sistem kendali. Kehadiran dari noise tersebut bisa diakibatkan dari banyak faktor, misalnya terkait  rendahnya spesifikasi perangkat, gangguan sinyal luar (eksternal), kerumitan dari pengukuran yang dilakukan. Dengan dampak yang diberikan tersebut maka perlu adanya pencegahan atau upaya untuk mendapatkan respons kendali dari sistem dengan performa yang baik. Terlebih apabila sensor tersebut diterapkan pada palang pintu kereta api yang pastinya akan mendapat banyak noise dari lingkungan sekitar. Adapun salah satu solusinya adalah dengan membuat desain sebuah filter sinyal. Pada penelitian ini, desain dari Algoritma Filter Kalman (AFK) dibuat untuk digunakan pada sensor ultrasonik. Filter tersebut dibuat untuk mengatasi derau pengukuran dari sensor. Jenis sensor ultrasonik yang digunakan adalah HC-SR04 yang dapat mendeteksi jarak pengukuran mulai dari 3 cm sampai dengan 350 cm. AFK tersebut diimplementasikan menggunakan microcontroller ATMEGA328P yang ada pada board Arduino Uno. Algoritma tersebut diuji dengan lima jarak pengukuran yang berbeda-beda. Hasilnya menunjukkan bahwa AFK mampu mereduksi derau pengukuran sensor ultrasonik. Analisa data menunjukkan bahwa variabel standar deviasi pengukuran memiliki penurunan yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata dari standar deviasi dari kelima pengujian turun dari 0.3831 menjadi 0.0173 atau mengalami penurunan sekitar 95,5%.Kata kunci : sensor jarak, derau, sinyal, Filter Kalman, HC-SR04
Kendali Posisi Motor DC dengan Menggunakan Kendali PID Imroatul Hudati; Alief Purnomo Aji; Salima Nurrahma
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v2i2.71148

Abstract

Intisari – Motor DC merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan dibidang industri,elektronik dan lain-lain. Penelitian banyak dilakukan dalam pengembangan pengendali Proportional Integral Derivative (PID). Pengendali yang sudah dikembangkan kemudian di uji menggunakan model matematis yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yang mendekati karakteristik beberapa sistem yang nyata kemudian dilakukan analisis secara matematis dan simulasi dengan sebuah perangkat lunak. PID sering digunakan dalam dunia industri disebabkan ketangguhannya dalam mengatasi permasalahani. Terdapat kekurangan dalam PID yaitu pada metode penalaan yang dilakukan dengan cara coba-coba(trial and error). Pada penelitian ini, prosedur pemilihan gain P, I dan D dilakukan dengan menganalisa model sistem. Sistem dibuat agar memperoleh settling time sebesar (ts) 5% dan error steady state adalah 0. Hasil respon sistem yang telah diberikan kendali PID, akan dibandingkan dengan respon sistem open loop.Kata kunci : Motor DC, Kendali PID, Model Matematika, Sistem orde 2, Settling time, error steady state, Matlab.
Analisis Potensi Penerapan PLTS pada Kantor Unit Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung Geston Bakti Muntoha
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v3i1.73780

Abstract

Abstract – Electricity consumption in Tulungagung Regency in 2018-2020 has increased. Electricity consumption in Tulungagung Regency in 2020 amounted to 572.007 GWh covering the household sector, industrial sector, business sector, social sector, office building sector and public street lighting. One of the energy consumption in Tulungagung Regency, especially in the office building sector in 2020 amounted to 22,140,943 kWh or equivalent to 22.14 GWh.  One of the potential uses of renewable energy is to build PLTS in buildings or government offices that become the places of community service, one of which is the security service by the Legal Metrology Unit (UML) of Tulungagung Regency by utilizing the roof of the building or the building. This research aims to find out the potential energy generated from PLTS using Helioscope software if built on the roof. The area of the roof that has the potential as a place for PLTS to be built with a total area of the roof side of the office that can be used is 122.80m2. By using a module of 500 Wp, the number of modules needed on the roof is 36 modules with a total installed capacity of 18,000 Wp. PLTS with this capacity requires as many as 1 unit with an inverter capacity of 15,000 W. Total energy potential generated from PLTS is 24,623.1 kWh / year or equivalent to 24.6 MWh / year with a system performance ratio of 76.2%. Factors that contribute to the reduction of energy potential or system loss with the largest contributors are the temperature by 7.5% and shading by 6.9%.Keywords : photovoltaic, building, power, energy, metrologyIntisari – Konsumsi energi listrik di Kabupaten Tulungagung tahun 2018-2020 mengalami peningkatan. Konsumsi energi listrik di Kabupaten Tulungagung tahun 2020 sebesar 572,007 GWh meliputi sektor rumah tangga, sektor industri,  sektor usaha, sektor sosial, sektor gedung kantor  dan penerangan jalan umum. Salah satu konsumsi energi di Kabupaten Tulungagung khususnya pada sektor gedung perkantoran pada tahun 2020 sebesar 22.140.943 kWh atau setara 22,14 GWh.  Salah satu potensi pemanfaatan energi terbarukan yaitu dengan membangun PLTS pada bangunan gedung atau kantor pemerintahan yang menjadi tempat pelayanan masyarakat salah satunya yaitu pelayanan kemetrologian oleh Unit Metrologi Legal (UML) Kabupaten Tulungagung dengan memanfaatkan atap gedung atau bangunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi energi yang dihasilkan dari PLTS menggunakan software Helioscope jika dibangun pada atap tersebut. Luasan atap yang berpotensi sebagai tempat PLTS dibangun dengan luas total sisi atap kantor yang dapat digunakan adalah 122,80m2. Dengan menggunakan modul sebesar 500 Wp maka jumlah modul yang diperlukan pada atap sebanyak 36 modul dengan total kapasitas terpasang sebesar 18.000 Wp. PLTS dengan kapasitas tersebut memerlukan sebanyak satu unit dengan kapasitas inverter 15.000 W. Total potensi energi yang dihasilkan dari PLTS sebesar 24.623,1 kWh/tahun atau setara dengan 24,6 MWh/tahun dengan system performance ratio sebesar 76,2%. Faktor-faktor yang menyumbang pengurangan potensi energi atau dalam hal ini disebut system loss dengan penyumbang terbesar yaitu faktor suhu sebesar 7,5% dan faktor shading sebesar 6,9%.Kata kunci : fotovoltaik, gedung, daya, energi, metrologi
Purwarupa Perangkat Pelindung Jemuran pada Rumah Pintar Berbasis IoT Memanfaatkan MQTT dan Fog Computing Mochammad Haldi Widianto; Matthew Christopher Albert; Herlangga Karteja
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v3i1.74004

Abstract

Abstract – The industrial revolution has changed the world a lot, one of which is the internet of things (IoT) role. This technology needs the role of protocols for communication and etc. Most studies use message queue telemetry transport (MQTT) because it is lightweight and easy to apply. MQTT has been widely used in smart homes, farms, and smart cities. But in practice, MQTT also requires the internet to work. One suggestion that can be used with fog computing is when there is a sensor error, or the internet is unstable. Many studies on IoT use MQTT as a protocol, but its use is still rarely combined with fog computing. This study aims to make a prototype of a clothesline protection device using the MQTT and fog computing protocols. The test results using BlackBox show that all devices have worked well. The MQTT communication protocol is very light for communication and then assisted by fog computing which can perform remotely correctly when a sensor error occurs. Fog computing can also help when the internet connection is not good. The weakness of this research is a delay in the movement of the DC motor. This happens because of low-cost devices and interference from signals or objects around it. Another weakness is that there is no validation of environmental results such as humidity and temperature.Keywords: fog computing, internet of things (IoT), message queue telemetry transport (MQTT)Intisari – Revolusi industri telah banyak mengubah dunia, salah satunya peran dari internet of things (IoT). Teknologi ini perlu peran serta protokol untuk komunikasi dll. Kebanyakan penelitian menggunakan message queue telemetry transport (MQTT) karena sifatnya yang ringan dan mudah diaplikasikan. Pemanfaatan MQTT sudah banyak digunakan seperti pada rumah pintar, pertanian pintar dan kota pintar. Tetapi pada penerapannya MQTT juga membutuhkan internet untuk bekerja, salah satu saran yang dapat digunakan dengan fog computing ketika terdapat kesalahan pada sensor atau internet tidak stabil. Terdapat banyak penelitian mengenai IoT yang memanfaatkan MQTT sebagai protokolnya, tetapi pemanfaatannya masih jarang menggabungkan keduanya dengan fog computing. Pada penelitian ini bertujuan untuk  membuat purwarupa perangkat pelindung jemuran dengan memanfaatkan protokol MQTT dan fog computing. Hasil pengujian dengan memanfaatkan BlackBox menunjukkan jika semua perangkat telah bekerja dengan baik. Pada protokol komunikasi MQTT terbukti sangat ringan untuk komunikasi lalu dibantu dengan fog computing yang dapat melakukan remote dengan tepat ketika terjadi kesalahan pada sensor. Fog computing pun dapat membantu ketika koneksi internet yang kurang baik. Kelemahan penelitian ini adalah terjadi delay pada pergerakan motor DC, hal ini terjadi karena penggunaan perangkat berbiaya rendah, dan terjadi interferensi dari sinyal atau benda di sekitarnya. Kelemahan lainnya adalah belum adanya validasi hasil lingkungan seperti kelembaban dan suhu.Kata kunci: fog computing, internet of things (IoT), message queue telemetry transport (MQTT)
Purwarupa Pendeteksi Liquified Petroleum Gas (LPG) Menggunakan Sensor MQ-2 dengan Blynk Rismanda Tyas Kusumadewi; Rizki Kurniadi; Unan Yusmaniar Oktiawati
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v3i1.74621

Abstract

Abstract - One technology that is currently often used by humans is the internet of things (IoT). With IoT technology, humans can easily overcome the problems of need, one of which is overcoming the problem of the threat of fire that occurs due to gas leaks. To prevent these potential threats and dangerous risks, awareness is needed. Humans need information in the form of timely warnings about gas leaks that are used as prevention of potential and dangerous risks that can threaten home security. With the development of technology today, humans can easily get information in real time. This technology is made in the form of a prototype which is integrated to develop a prototype of LPG gas leak detector with real-time information features, namely monitoring and notification using the Blynk application. This detector utilizes the MQ-2 sensor as a gas sensor, especially LPG gas and NodeMCU V3 ESP 8266 which can be connected to the internet and integrated with the Blynk application. In making the prototype, functionality and QoS (quality of service) testing are also carried out which are used as proof that the prototype can work well.Keywords : Blynk, IoT, monitoring, prototype, real-timeIntisari - Salah satu teknologi yang saat ini sering digunakan oleh manusia yaitu internet of things (IoT). Dengan teknologi IoT  manusia dapat dengan mudah mengatasi permasalahan kebutuhan salah satunya yaitu mengatasi permasalahan ancaman kebakaran yang terjadi akibat adanya kebocoran gas. Untuk mencegah potensi ancaman dan risiko yang berbahaya tersebut, kesadaran diperlukan. Manusia membutuhkan informasi berupa peringatan tepat waktu tentang kebocoran gas yang digunakan sebagai pencegahan potensi dan risiko berbahaya yang dapat mengancam keamanan rumah. Dengan berkembangnya teknologi sekarang ini manusia dapat dengan mudah mendapatkan informasi secara real-time. Teknologi ini dibuat dalam bentuk prototipe yang diintegrasikan untuk mengembangkan prototipe pendeteksi kebocoran gas LPG dengan fitur informasi real-time yaitu berupa pemantauan dan notifikasi menggunakan aplikasi Blynk. Pendeteksi ini memanfaatkan sensor MQ-2 sebagai sensor gas khususnya gas LPG dan NodeMCU V3 ESP 8266 yang dapat terhubung dengan internet dan terintegrasi dengan aplikasi Blynk. Dalam pembuatan prototipe, dilakukan pula pengujian fungsionalitas dan QoS  (quality of service) yang digunakan sebagai pembuktian bahwa prototipe  tersebut dapat bekerja dengan baik.Kata kunci : Blynk, IoT, pemantauan, purwarupa, real-time
Optimisasi Penjadwalan Pembangkit pada Microgrid dengan Mempertimbangkan Respons Beban Candra Febri Nugraha; Lukman Subekti
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v3i1.74669

Abstract

Abstract – In a smart grid, the adequacy of electricity supply is not only determined by generation, but the electrical demand can also be involved. Demand response is one way to maintain a balance between electricity supply and load by reducing electricity consumption at a certain period. In this study, a microgrid system operating design is proposed by considering the penetration of new and renewable energy and demand response. Optimization is carried out with the aim of obtaining the lowest generation costs, while maximizing customer benefits from the demand response program. The mixed-integer linear programming method is used to determine generator generation and customer load reduction throughout the planning period. The obtained diesel generator operating cost is $116.40 and the total customer load response benefit is $100. Based on the analysis, the demand response is able to help the system maintain a power balance in critical conditions, namely when the supply from the generator is not sufficient. From the test system used, it was found that the load curtailment throughout the planning  period is 67.04 kWh for three customers. The distribution of the reduced demand depends on the value of the demand response incentive for each customer. The amount of load reduction is strongly influenced by the specified demand response budget.Keywords – optimal dispatch, demand response, microgrid, mixed-integer linear programmingIntisari – Dalam smart grid, kecukupan pasokan listrik tidak hanya ditentukan oleh pembangkitan saja, tetapi beban listrik juga dapat dilibatkan. Respons beban merupakan salah satu cara untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan beban listrik dengan cara mengurangi pemakaian listrik pada waktu-waktu tertentu. Dalam studi ini diusulkan sebuah desain operasi sistem microgrid dengan mempertimbangkan penetrasi energi baru dan terbarukan serta respons beban. Optimisasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh biaya pembangkitan terendah, sekaligus memaksimalkan keuntungan pelanggan dari program respons beban. Metode mixed-integer linear programming digunakan untuk menentukan pembangkitan pada generator dan pengurangan beban pelanggan sepanjang periode perencanaan. Biaya operasi pembangkit diesel yang diperoleh adalah $116,40 dan keuntungan respons beban yang diperoleh pelanggan sebesar $100. Berdasarkan analisis, respons beban mampu membantu sistem menjaga keseimbangan daya pada kondisi-kondisi kritis, yaitu ketika suplai dari pembangkit sedang tidak mencukupi. Dari sistem pengujian yang digunakan, diperoleh penurunan beban yang terjadi selama periode penjadwalan adalah 67,04 kWh pada tiga pelanggan. Distribusi beban yang dikurangi bergantung pada nilai insentif respons beban pada tiap-tiap pelanggan. Besarnya penurunan beban sangat dipengaruhi oleh anggaran respons beban yang ditetapkan.Kata kunci – penjadwalan pembangkit, respons beban, microgrid, pemrograman mixed-integer linear
Implementasi Kinematika Trajectory Lingkaran pada Robot Roda Mecanum Fahmizal Fahmizal; Angga Priyatmoko; Afrizal Mayub
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v3i1.74760

Abstract

Abstract - The movement of the non-holonomic mobile robot is still not efficient because it can only move forward, backward, and turn so that it requires a wheel platform that is able to move more efficiently and more variedly. The use of mecanum wheels on wheeled robots is one of the best solutions because the mecanum wheels can move in all directions and are more stable. This paper proposes a mechanical robot trajectory kinematics design with a simple and easy mechanism to implement using an embedded system such as using Arduino. From the results of this study, it was found that the robot was able to maneuver following a circular trajectory with a radius of 50 cm in 7 seconds.Keywords - mobile robot, mecanum robot, inverse kinematics, trajectory Intisari - Pergerakan mobile robot non holonomic masih belum efisien karena hanya dapat bergerak maju, mundur, berbelok sehingga membutuhkan platform roda yang mampu bergerak lebih efisien dan lebih variatif. Penggunaan roda mecanum pada robot beroda menjadi salah satu solusi terbaik karena roda mecanum dapat bergerak ke segala arah dan lebih stabil. Makalah ini mengusulkan sebuah perancangan desain kinematika trajectory robot mecanum dengan mekanisme yang sederhana dan mudah untuk diimplementasikan menggunakan embeded system seperti menggunakan Arduino. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa robot mampu bermanuver mengikuti trajectory lingkaran  dengan radius 50 cm dalam waktu 7 detik.Kata kunci - robot beroda, roda mecanum, invers kinematika, trajectory
Analisis Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Berdasarkan Debit Air dan Kebutuhan Energi Listrik Moh. Sofyan; I Made Sudana
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v3i2.64410

Abstract

Abstract – Electrical energy is a  basic requirement for most Indonesians. However, Sidoharjo Village residents cannot fully experience it since the electricity from PLN often goes out, especially during the rainy season. On the other hand, Sidoharjo Village has a large enough water potential from the river in Dukuh Rancah, but it has not been optimally used. Micro Hydro Power Plant (PLTMH) is one effort that can be done. To do so, it is necessary to know the hydrological values which include the mainstay of the river, the river basin area (DAS), and the effectiveness of dropping water. The river's reliable discharge is calculated by using the F.J. Mock method, under the principle of evaporation and transpiration (evapotranspiration). The data required are monthly rainfall, number of rainy days, humidity, and sunlight intensity. The calculation by using Ms. Excel showed the river's reliable discharge value of 1.3147 m3/s with an effective dropping height of 6 meters capable of producing a potential water power of 77.46 kW, 69.71 kW of turbine power, and 66.22 kW of generator output power. Meanwhile, the simulation results using the HOMER application showed that the river has a power capacity of 65.9 kW, an average power of 63.4 kW, minimum power of 26.4 kW, and a maximum power of 74.1 kW. It used a Kaplan turbine with a system efficiency of  0.85. It means that if the community needs 23 kW of electricity, the river is suitable to be used as a micro-hydropower plant system.Keywords – micro-hydro, F.J. Mock method, evapotranspiration, HOMER Intisari – Energi listrik merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.  Namun, kontinuitas suplai listrik tidak dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat Desa Sidoharjo. Hal ini dikarenakan listrik dari PLN sering padam apalagi ketika musim hujan. Di sisi lain Desa Sidoharjo mempunyai potensi air yang cukup besar bersumber dari sungai Dukuh Rancah, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkannya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Untuk mengetahui besar potensi sungai sebagai pembangkit energi listrik perlu diketahui nilai-nilai hidrologi yang meliputi debit andalan sungai, luas daerah aliran sungai (DAS), dan tinggi jatuh efektif air. Perhitungan debit andalan sungai dilakukan menggunakan metode F.J. Mock, yaitu berdasarkan prinsip evaporasi dan transpirasi (evapotranspirasi). Data yang diperlukan adalah curah hujan bulanan, jumlah hari hujan, kelembaban udara, dan intensitas cahaya matahari. Hasil perhitungan menggunakan Ms. Excel menunjukkan nilai debit andalan sungai 1,3147 m3/s dengan tinggi jatuh efektif air 6 meter mampu menghasilkan potensi daya air sebesar 77,46 kW, daya turbin 69,71 kW, dan daya keluaran generator 66,22 kW. Sedangkan hasil simulasi menggunakan aplikasi HOMER menunjukkan bahwa sungai memiliki kapasitas daya sebesar 65,9 kW, daya rata-rata 63,4 kW, daya minimum 26,4 kW, dan daya maksimum 74,1 kW. Adapun turbin yang digunakan adalah turbin jenis kaplan dengan efisiensi sistem 0,85. Artinya jika kebutuhan listrik masyarakat sebesar 23 kW, maka sungai Dukuh Rancah layak dijadikan sebagai sistem pembangkit listrik tenaga mikro hidro.Kata kunci – mikro hidro, Metode F.J. Mock, evapotranspirasi, HOMER
Implementation of Pre-Emphasis Analog Filter on Raspberry Pi Using Zero-Order Hold Discretization as a Pre-Processing to Humanoids’ Commands Recognition Jans Hendry; Budi Sumanto; Yoga Mileniandi; Putri Mawaring Wening
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v3i2.71226

Abstract

Intisari – Dalam teknologi yang menggunakan pengolahan sinyal wicara, tapis pre-emphasis sering digunakan sebelum proses ekstraksi ciri. Tapis ini dapat memperbesar amplitudo dari sinyal pada frekuensi tinggi sambil tetap mempertahankan bagian sinyal pada frekuensi rendah. Dalam penelitian ini, kami menerapkan tapis pre-emphasis analog yang dikembangkan dari tapi pelolos frekuensi tinggi. Lalu, filter tersebut didiskretkan menggunakan metode zero-order hold (ZOH). Kedua filter tersebut memiliki pole yang menunjukkan kestabilan. Nilai pole dari tapis diskret selalu di titik nol, sedangkan nilai zero -0.9375. Hasil rekonstruksi dengan menggunakan tapis ­de-emphasis menunjukkan nilai mean-squared error nol yang menyimpulkan bahwa strategi menggunakan metode frame-by-frame untuk implementasi tapis pre-emphasis sangat dianjurkan. Kata kunci – pre-emphasis, de-emphasis, mean-squared error, tapis, wicaraAbstract – In speech processing technology, the pre-emphasis filter is often used before feature extraction. This filter can emphasize amplitude with high frequencies while preserving the low frequencies side. In this research, we implemented a complete analog pre-emphasis filter from a conventional analog high-pass filter. Then the analog pre-emphasis filter is discretized using zero-order hold (ZOH). The analog and discrete forms have been shown stable according to pole location. The pole of the discrete form is always at the origin, while zero is -0.9375. The reconstruction result, with the help of the de-emphasis filter, shows no discrepancies over the original, hence the mean-squared error is zero which establishes the conclusion that the frame-by-frame method applies to the pre-emphasis filter is lossless and preferable.Keywords – pre-emphasis, de-emphasis, mean-squared error, filter, speech
Cheap and Fast Implementation of Linear and Cubic Piecewise Interpolation for Robot Path Smoothing on Arduino Uno Board Trias Prima Satya; Jans Hendry; Aditya Putra Yudhananta; Zubainindra Bagus F. Meliawan
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v3i2.71227

Abstract

Intisari – Teknologi mobile robot telah menjadi bagian dari keseharian manusia. Perkembangannya yang cepat telah menghasilkan robot–robot yang digunakan untuk tujuan khusus seperti layanan kebersihan, memindahkan barang di gudang, dan otomasi lainnya. Robot–robot ini biasanya memiliki kemampuan navigasi otomatis yang dihasilkan dari pelatihan berupa peta jalur yang akan dilalui. Permasalahannya adalah cukup banyak metode dengan tujuan tersebut yang tidak menyertakan metode penghalusan jalur saat membelok. Penambahan teknik tersebut memang memberatkan kerja otak robot apalagi jika metode yang digunakan cukup kompleks sehingga membutuhkan perangkat keras yang mahal. Penelitian ini mengusulkan pendekatan metode linear dan cubic terhadap persamaan aslinya. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai mean squared error keduanya 0,7789 dan 0,7365 dengan waktu komputasi sekitar 0,809 detik dan 0,836 detik. Maka kedua pendekatan ini cukup menjanjikan untuk diterapkan pada perangkat keras yang murah untuk aplikasi mobile robot.Kata kunci – mobile robot, penghalusan jalur, interpolasi, linear, cubicAbstract – Mobile robot technology has become our daily need. The pace of development has yielded various useful robots that can do specific tasks like cleaning services, transporting stuff in a warehouse, and automation. These robots usually have self-navigation ability that comes from a pre-training map in the form of trajectories. The problem is most of the methods do not consider the path smoothing at a turning point. This is because it can burden the robot processor. Hence, in this research, we implemented an estimation of the two most popular methods in path smoothing based on interpolation which are linear and cubic interpolations. The result shows that the mean squared error between the estimated and original formula of interpolation is around 0.7789 and 0.7365 with execution times around 0.809 seconds and 0.836 seconds, respectively. Hence, both estimation methods can be very promising to be implemented in real-world mobile robots application.Keywords – mobile robot, path smoothing, interpolation, linear, cubic