cover
Contact Name
Rika Puspita Sari MZ
Contact Email
rika_puspita@um-palembang.ac.id
Phone
+6282281007455
Journal Mail Official
jurnalediblefpump@gmail.com
Editorial Address
Jl. A. Yani 13 Ulu Palembang telp (0711)511731 email : edible@um-palembang.ac.id http://jurnal.um-palembang.ac.id/edible
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Edible : Jedb
ISSN : 23014199     EISSN : 24432113     DOI : https://doi.org/10.32502/jedb.v9i1
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Edible discusess the relust of agricultural research in the field of food science and technology. Jurnal ini membahas tentang hasil-hasil penelitian pertanian di bidang ilmu dan teknologi pangan, Seperti : Pasca Panen,Pengolahan Pangan, Rekayasa Pangan, Gizi Pangan , Mikrobiologi Pangan Serta Pangan lainnya yang belum disebutkan. Merupakan hasil dari penelitian dosen Fakultas Pertanian UM Palembang dan penulis dari luar Universitas Muhammadiyah Palembang.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2022): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan" : 5 Documents clear
FORMULASI RASIO GULA SEMUT DAN GULA PASIR PADA PEMBUATAN CUKO PEMPEK INSTAN
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 11, No 1 (2022): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v11i1.6073

Abstract

Cuko pempek merupakan saus pelengkap saat menikmati produk pempek khas kota palembang, Sumatera Selatan. Namun, cuko pempek tidak praktis untuk dipasarkan dan memiliki umur simpan yang relatif pempek karena berwujud cairan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi rasio gula semut dan sukrosa terbaik dalam pembuatan cuko pempek instan. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak kelompok  (RAK) non faktorial dengan 5 perlakuan rasio gula semut dan gula pasir masing-masing yaitu 60% : 20% (C1), 50%: 30% (C2), 40%:40 % (C3), 30%: 50% (C4) dan 20%: 60% (C5) dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi viskositas dan kecepatan larut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan rasio gula semut dan gula pasir  berpengaruh sangat nyata terhadap kekentalan dan kecepatan larut cuko pempek instan. Perlakuan C3 merupakan formulasi terbaik dan menghasilkan cuko pempek paling kental dengan nilai viskositas  tertinggi, yakni sebesar 2.923 cPs dan kecepatan larut mencapai 9.50 detik.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU KIMIA BEKASAM IKAN NILA (Oreochromis niloticus) KERING
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 11, No 1 (2022): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v11i1.6074

Abstract

Bekasam merupakan makanan khas Provinsi Sumatera  Selatan, berupa olahan fermentasi  ikan secara spontan. Biasanya, fermentasi bekasam ikan menggunakan campuran  berupa  beras, nasi, atau singkong. Ikan nila merupakan salah satu ikan yang digemari oleh semua kalangan dan berpotensi diolah menjadi produk fermentasi. Suhu dan waktu merupakan faktor penting yang mempengaruhi fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama fermentasi terhadap kandungan protein dan kadar air bekasam ikan nila kering. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor 1 adalah suhu pengeringan yaitu  50oC (S1), 60 oC (S2) dan 70 oC (S3), sedangkan faktor 2 adalah lama pengeringan yaitu 12 jam (L1), 18 jam (L2) dan 24 Jam (L3). Parameter yang diamati  adalah kandungan protein dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein bekasam ikan nila kering yang tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan S3L3 (47.418 %), sedangkan kandungan protein terendah terdapat pada S1L1 (35.327 %). Sementara kandungan air tertinggi dan terendah masing-masing terdapat pada S1L1 (17.880 % b/b) dan S3L3 (10.663% b/b). hasil uji ANOVA menunjukkan  bahwa suhu pengeringan dan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap kandungan protein dan kadar air bekasam ikan nila yang dihasilkan.
PENINGKATAN UMUR SIMPAN CABAI MERAH KERITING DENGAN COATING LARUTAN GEL LIDAH BUAYA
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 11, No 1 (2022): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v11i1.6076

Abstract

Cabai merah keriting termasuk bahan pangan yang bersifat perishable food dan mudah mengalami kelayuan akibat respirasi dan transpirasi sehingga cenderung mudah rusak dan busuk.diperlukan teknologi pengolahan yang dapat mempertahankan kesegaran dan umur simpan cabai merah, salah satunya dengan coating senyawa yang mengandung antibakteri dan dapat membungkus atau menutup pori-pori bahan, seperti edible coating. Salah satunya gel lidah buaya.metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok non faktorial dengan 4 perlakuan yaitu tanpa coating lidah buaya (L0), 100% Gel lidah buaya (L1), 80% gel lidah buaya (L2) dan 60% gel lidah buaya (L3), kemudian simpan dalam kemasan plastik PE di suhu ruang selam 8 hari dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi uji kadar air, analisis vitamin C dan uji ranking tingkat kesegaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air terendah terdapat pada L3 yaitu 71,28% , sedangkan L0 sekitar 66,61 %.kadar vitamin C tertinggi terdapat pada perlakun L1 yaitu sebanyak 11,92% sedangkan L0 sebesar 4,47%. Konsentrasi gel lidah buaya sevbagai coating berpengaruh nyata terhadap tingkat kesegaran cabai merah keriting dengan tingkat kesegaran paling tinggi diperoleh pada perlakuan L1.
SIFAT ORGANOLEPTIK DODOL TEPUNG BERAS MERAH (Oryza glaberrima) DENGAN PENAMBAHAN ISOLATE SOY PROTEIN Wijayanti, Puji; Murtado, Asep Dodo; suyatno, suyatno
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 11, No 1 (2022): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v11i1.8239

Abstract

Dodol adalah pangan semi basah berbentuk padatan dodol pada umumnya terbuat dari tepung beras ketan, gula, dan santan sehingga dodol memiliki rasa manis, gurih dan  legit. Dodol yang sering ditemui pada umumya adalah dodol yang terbuat dari tepung beras ketan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan isolate soy protein (ISP) pada sifat organoleptik tepung beras merah (Oryza glaberrima). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan lima perlakuan yaitu D0 (tanpa penambahan ISP), D1 (penambahan 2 g ISP), D2 (penambahan 4 g ISP), D3 (penambahan 6 g ISP), dan D4 (penambahan 8 g ISP) yang dianalisis secara organoleptik diulang sebanyak jumlah panelis. Parameter penelitian ini menggunakan uji hedonik meliputi aroma, rasa, warna dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paling disukai adalah D0 (dodol tepung beras merah tanpa penambahan ISP ) dengan rata-rata nilai karakteristik warna 4,04, aroma 4,20, rasa 4,12 sedangkan pada tekstur perlakuan paling disukai adalah D4 (dodol tepung beras merah + 8 g isolate soy protein) dengan rata-rata nilai karakteristik 3,72. Respon tingkat kesukaan panelis semakin menurun terhadap warna, aroma dan rasa, seiring dengan semakin banyak ISP yang ditambahkan pada dodol beras merah. sebaliknya, respon tingkat kesukaan panelis semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah ISP yang digunakan.
Mutu Organoleptik Tepung Bonggol Pisang Kepok Dengan Berbagai Suhu dan Pengeringan Muchsiri, Mukhtarudin; Suyatno, Suyatno; Ilham, Muhammad; Sari MZ, Rika Puspita
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 11, No 1 (2022): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v11i1.8213

Abstract

Pisang merupakan jenis buah tropis yang banyak tumbuh di Indonesia, termasuk salah satunya yaitu pisang kepok. Semua bagian tanaman pisang dapat dimanfaatkan baik sebagai pangan, pakan maupun pupuk. Umumnya, hanya buah dan jantung pisang yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Batang dan bonggol digunakan sebagai bahan pakan dan pupuk. Bagian bonggol pisang kaya mineral dan berpotensi diolah menjadi bahan pangan berbentuk tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik tepung bonggol pisang kepok dengan berbagai suhu dan lama pengeringan. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, masing-masing dengan tiga perlakuan yakni; suhu 50 oC selama 12 jam (S1L1), 15 jam (S1L2), selama 18 jam (S1L3); suhu 70 oC selama 12 jam (S2L1), selama 15 jam (S2L2), selama 18 jam (S2L3); dan suhu 90 oC selama 12 jam (S3L1), selama 15 jam (S3L2), selama 18 jam (S3L3). Hasil penelitan menujukkan bahwa nilai kesukaan panelis tertinggi untuk aroma dan warna, masing-masing terdapat pada perlakuan S2L2 dengan skor  4,05 (disukai) dan 4,25 (disukai). Sementara tingkat kehalusan tertinggi terdapat pada perlakukan S1L1 yaitu menempatiurutan paling halus dengan skor 4.05 (halus).

Page 1 of 1 | Total Record : 5