cover
Contact Name
Maria Yulita C. Age
Contact Email
jurnalatmareksa@yahoo.com
Phone
+6281236374177
Journal Mail Official
cagemariayulita@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gatot Subroto, Km.3, Kel. Mautapaga, Kec. Ende Timur, Kab. Ende, NTT, 86317
Location
Kab. ende,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kataketik
ISSN : 25277421     EISSN : 27979830     DOI : https://doi.org/10.53949/ar.v5i2
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik. Jurnal Keagamaan Katolik, baik pendidikan keagamaan katolik, pastoral dan kateketik. Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik, telah ada sejak tahun 2016 dan diasuh oleh Dosen-dosen Stipar Ende
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik" : 6 Documents clear
KAJIAN SEMIOTIKA SAUSSURE ATAS SIMBOL PANCASILA PADA BANGUNAN GEREJA SANTO DONATUS BHOANAWA Maria Yulita C. Age
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v7i1.145

Abstract

Memperbincangkan Pancasila tidak hanya sekadar menempatkan Pancasila pada ruang hampa yang penuh dengan indoktrinisasi yang tidak memiliki makna. Nilai Pancasila merupakan nilai abstrak yang perlu diformulasikan dalam tataran kehidupan praksis, sehingga nilai Pancasila tidak sekadar melangit tetapi membumi. Pancasila serta simbol kelima butir Pancasila idealnya terpampang di bangunan atau ruangan gedung pemerintahan, rumah-rumah jabatan Presiden, Wakil Presiden, Gubernur, lembaga pendidikan, tetapi simbol Pancasila tersebut juga terpampang secara jelas dan nyata di bangunan gedung gereja Katolik St. Donatus Bhoanawa, Kevikepan Ende, Keuskupan Agung Ende. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji makna dan mengetahui tujuan dibalik pemasangan simbol Pancasila pada bagian bangunan gereja Kuasi St. Donatus Bhoanawa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data selanjutnya dianalisis menggunakan teori semiotika Ferdinand de Saussure tentang bahasa yang merupakan suatu sistem tanda, dan setiap tanda tersusun dari dua bagian, yakni signifier (penanda) dan signified (petanda). Hasil penelitian menunjukan bahwa simbol Pancasila (penanda) yang menjadi bagian dari bangunan gereja kuasi St. Donatus Bhoanawa tidak terlepas dari konteks historis, geografis, kultural, teologis dan pastoral (petanda) serta bentuk konkretisasi atas slogan 100% Katolik, 100% Indonesia dan Pembumian Pancasila sebagai komitmen kebangsaan. Karena itu, simbol Pancasila (penanda) yang menjadi bagian dari bangunan gereja St. Donatus Bhoanawa tidak dapat dimaknai (petanda) secara arbitrer (mana suka) melainkan tanda yang memiliki makna tertentu berdasarkan konteks yang melatarbelakangi pemasangan simbol Pancasila tersebut. Masyarakat Indonesia hendaknya mulai membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pembumian Pancasila dalam tindakan yang nyata.
KOMPONEN TUJUAN DALAM NEW TAXONOMY MARZANO & KENDALL DAN RELEVANSINYA BAGI PENDIDIK Fransiskus Soda Betu
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v7i1.142

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai  komponen tujuan dalam New Taxonomy dan bagaimana relevansinya bagi para pendidik. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, yang mana, penulis mengambil referensi dari berbagai tulisan untuk diramu menjadi satu kesatuan pemikiran dalam suguhannya. Adapun hasil yang diperoleh, yakni (1) tujuan merupakan salah satu komponen dalam pengembangan kurikulum, (2) terdapat beberapa terma menyangkut tujuan, yakni aims, goals, objectives, purpose, ends, (3) tujuan dalam New Taxonomy Marzano & Kendall sebagai dasar bagi pengembangan pembelajaran, (4) adanya relevansi penting tujuan dalam New Taxonomy Marzano & Kendall bagi pendidik. Para pendidik perlu memiliki kemampuan tidak sebatas memahami, melainkan juga menerapkan komponen tujuan dalam desain kurikulum dan pembelajaran dengan menggunakan taksonomi baru. 
MISSIO CANONICA DAN IMPLEMENTASINYA BAGI TUGAS PANGGILAN PARA KATEKIS DI KUASI PAROKI SANTO DONATUS BHOANAWA efraem pea
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v7i1.143

Abstract

Hal yang melatarbelakangi penelitian ini ialah adannya kenyataan bahwa beberapa katekis di Kuasi Paroki St. Donatus Bhoanawa tidak melaksanakan tugas panggilannya sesuai dengan missio canonica yang telah diterima. Dengan penerimaan missio canonica, katekis diharapkan untuk bersikap loyal (setia) kepada Gereja dan terlibat aktif dalam karya pelayanan pastoral. Dan hal yang menarik perhatian peneliti ialah kendati telah menerima missio canonica beberapa katekis yang berkarya di Kuasi Paroki St. Donatus Bhoanawa tidak melaksanakan tugas panggilannya sebagaimana yang diharapkan oleh Gereja. Atas alasan itu, maka rumusan masalahnya adalah mengapa katekis tidak melaksanakan tugas panggilannya sesuai dengan missio canonica yang telah diterima. Karena itu tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan keterangan tentang faktor-faktor yang memengaruhi katekis tidak melaksanakan tugas panggilannya sesuai dengan missio canonica yang telah diterima. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yakni observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi katekis tidak melaksanakan tugas panggilannya sesuai dengan missio canonica yang telah diterima adalah kesehatan dan usia yang semakin menua, komentar yang tidak membangun, relasi yang kurang baik dengan sesama katekis, kurang memiliki semangat pelayanan dan kesadaran untuk menjalankan missio canonica yang telah diterima, kesibukan melaksanakan tugas sebagai ASN dan tugas rumah tangga, lebih mengutamakan tugas sebagi guru di sekolah yang mendatangkan upah, kurang kerelaan diri untuk berkorban dalam tugas pelayanan pastoral, tugas lain sebagai mosalaki, alasan teknis lainnya dan tempat tugas di luar kota. Saran yang dianjurkan ialah katekis perlu melakukan pertemuan-pertemuan secara berkala untuk merancang kegiatan-kegiatan bersama demi melaksanakan tugas sesuai dengan missio canonica yang telah diterima.
KEHIDUPAN SPIRITUAL CALON KATEKIS DI ASRAMA PUTERA-PUTERI ST. SCOLASTIKA DAN ST. BENEDIKTUS ENDE viktoria lelboy
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v7i1.144

Abstract

Doa merangkul pribadi bersangkutan dengan sesama dalam cinta Tuhan yang menghantar semua orang kearah transformasi diri menjadi pribadi yang lebih baik. Doa merupakan sesuatu yang secara spontan muncul dari kedalaman hati setiap orang untuk menanggapi situasi-situasi nyata. Melalui kegiatan-kegiatan kerohanian yang dilaksanakan bersama di asrama, dapat juga membangun nilai persaudaraan, seperti cintakasih, dan lebih lagi persahabatan, untuk diwujudkan menjadikan kenyataan. Penelitian bertujuan mendeskripsikan kehidupan spiritualitas anak asrama yang berdampak pada perubahan sikap dan prestasi belajar. Hasil penelitian mmenunjukkan bahwa dari sekian banyak anak asrama yang tinggal di Asrama St.Scolastika dan St. Benediktus memiliki prestasi belajar yang luar biasa dibandingkan dengan anak yang tidak tinggal di asrama.
MENYELAMI MAKNA LITURGI ADVENTUS (Sebuah Telaah Ilmiah Menurut Perspektif Teologi Liturgi) Fransiskus Yance Sengga
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v7i1.146

Abstract

Artikel ini merupakan sebuah pendalaman lanjut setelah dipaparkan pada kesempatan Rekoleksi Menyongsong Masa Advent dan Natal bagi para Imam dan Frater TOP se-Kevikepan Ende, di Rumah Bina Kerahiman Ilahi, Rabu, 07 Desember 2022. Dalam konteks Jurnal Atma Reksa, penulis membaginya dalam dua edisi. Yang pertama tentang Adventus dan berikutnya mengenai Natal. Untuk maksud itu, penulis memberi judul “Menyelami Makna Liturgi Adventus” (Sebuah telaah ilmiah menurut perspektif Teologi Liturgi). Untuk menerangi telaah ini, penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan menggunakan sumber-sumber primer dan original. Uraian dimulai dengan membedah makna terminologi adventus untuk menemukan akar kata dan pengertian yang benar dan jernih. Selain itu, penulis juga melihat bagaimana istilah ini masuk dan berkembang dalam tradisi kristiani. Lebih jauh, uraian dilanjutkan dengan menelisik asal-usul Masa Adventus yang kemudian masuk dalam Liturgi Gereja Ritus Romawi. Setelah mengenal keberadaan dan hakikatnya dalam liturgi Gereja, penulis coba menyelami dua paradigma teologis yang terkandung dalam Masa Adventus itu sendiri. Tulisan dilanjutkan dengan menelaah perkembangan Perayaan Adventus dalam Liturgi Gereja hingga saat ini dan ditutup dengan menilik makna simbolis yang tercetus dari lingkaran atau korona advent; sebuah tradisi yang hidup dan terus berkembang dalam lingkup Gereja lokal. Kiranya telaah ilmiah ini boleh dijadikan sebagai acuan bagi sidang pembaca dan para pemerhati liturgi untuk terus berupaya mencari, mengenal, dan semakin mencintai Dia, Sang Misteri yang pada perayaan Natal sebagai kenangan akan kelahiran-Nya selalu dinantikan dan menginspirasi ziarah umat beriman menuju kepenuhannya pada akhir zaman, saat ketika Dia datang kembali dalam kemuliaan untuk menjadi Hakim yang adil dan Penyelamat.
Misdinar sebagai Wadah Pembinaan Iman Anak (Studi terhadap Kelompok Misdinar di Stasi St. Sebastianus Nanganesa Paroki St. Maria Immaculata-Ndona) Albertus Magnus Rea
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pastoral dan Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v7i1.147

Abstract

Anak memiliki peran penting dalam Gereja. Anak adalah harapan Gereja dalam melanjutkan karya pewartaan di dunia. Anak dapat mengambil bagian dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja khususnya dalam perayaan liturgi, misalnya sebagai petugas liturgi (misdinar) dalam suatu perayaan. Keterlibatan sebagai misdinar, membentuk dan mengarahkan anak-anak untuk memberi dirinya kepada Tuhan dan sesama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana misdinar telah menjadi wadah pembinaan iman anak di Stasi St. Sebastianus Martir Nanganesa, Paroki St. Maria Immaculata-Ndona. Berdasarkan hasil wawancara dengan para narasumber kelompok misdinar sudah menjadi salah satu wadah pembinaan iman anak. Kegiatan-keigatan yang ada dalam kelompok misdinar telah membantu mendewasakan iman sertamembuat anak memiliki kerelaan hati untuk melayani Tuhan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan instrumen utama adalah wawancara. Artinya bahwa penelitian ini dapat dihasilkan dari pengumpulan data-data dalam bentuk kata-kata. Untuk mendapatkannya, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni, metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa misdinar sebagai wadah pembinaan iman anak di Stasi St. Sebastianus Martir Nanganesa, Paroki St. Maria Immaculata-Ndona, telah menjalankan tugasnya dengan baik. Memang pembinaan terhadap anak-anak misdinar belum dilakukan secara maksimal oleh para pembina, namun sebagai sebuah wadah, kelompok misdinar membantu anak-anak berkembang dalam imannya. Hal ini terlihat dalam pembinaan menjelang komuni pertama. Anak-anak yang terlibat dalam kelompok misdinar, memiliki pengetahuan yang cukup tentang iman Katolik.

Page 1 of 1 | Total Record : 6