cover
Contact Name
Dian Friana Hidayat
Contact Email
dianfriana@gmail.com
Phone
+6281210449210
Journal Mail Official
jim@umt.ac.id
Editorial Address
Jalan Perintis Kemerdekaan I No. 33, Babakan, Tangerang Cikokol, Kota Tangerang, Banten 15118
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Journal Industrial Manufacturing
ISSN : 25024582     EISSN : 25803794     DOI : https://doi.org/10.31000/jim
Core Subject : Engineering,
Journal of Industrial Manufacturing merupakan jurnal ilmiah yang berfokus terhadap continuous improvement dalam dunia industri (maufaktur dan jasa). Selain itu ruang lingkup jurnal mencakup seluruh keilmuan Teknik Industri.
Articles 130 Documents
PENENTUAN WAKTU BAKU DALAM PENGECEKAN BONDING SAMPEL SEPATU PADA PT. CHING LUH INDONESIA Sutaarga, Ossa; Setiawan, Alfiandy
Journal Industrial Manufacturing Vol 6, No 1 (2021): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v6i1.4115

Abstract

PT. Ching Luh Indonesia is a company engaged in the manufacturing industry that produces sports shoes with well-known global brands, with annual revenues of more than US $ 1 billion, and has 8,000 workers. PT. Ching Luh Indonesia is a company that is responsive to technological advances and pays great attention to the comfort of employees in working, especially in the Laboratory section. In that section, the bonding checking process on the shoe samples currently still uses direct checking without any time reference in each sample. This is considered less effective because it makes the addition of the remaining sample for the next shift. This study aims to determine the standard time of each shoe sample variant and to determine the number of samples received by each operator. From the research results using the calculation of the standard time can be determined the standard time of each variant of the shoe sample, so it can also be determined the number of samples received for each operator. By determining the standard time for each shoe sample, it is expected that each operator can complete each sample according to the predetermined standard time, so that the specified target can be achieved.. Keywords: Standard Time, Bonding, Shoe Samples, Laboratory, Operator
STUDI KELAYAKAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS MESIN PENUNJANG DENGAN KONSEP 7 WASTE LEAN THINKING STUDI KASUS PT. NSBI CILEGON Hendra Pratama
Journal Industrial Manufacturing Vol 2, No 2 (2017): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v2i2.632

Abstract

Studi kelayakan bisnis secara umum menggunakan perhitungan dan teori finansial. Dalam hal ini menjadi kurang meyakinkan bagi pihak manajemen karena banyaknya asumsi dan angka-angka ideal yang diperhitungkan. Karena peningkatan kapasitas mesin penunjang membutuhkan biaya yang tinggi sehingga pihak manajemen mengharapkan adanya studi kelayakan yang menghitung biaya rantai pasok dan produktivitas aktual yang menyeluruh dan komprehensif. 7 Waste in Lean Thinking digunakan untuk mengenali pemborosan dan kendala-kendala pada aliran proses. Hasil yang didapatkan akan dibandingkan dengan hasil perhitungan jika dilakukan peningkatan kapasitas. Pada akhir penelitian dihasilkan jumlah peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja dari keseluruhan sistem produksi jika dilakukan peningkatan kapasitas juga perhitungan jangka waktu Titik Impas.Kata kunci: Studi Kelayakan Bisnis, 7 Waste in Lean Thinking, Rantai Pasok, Titik Impas.
USULAN PERBAIKAN PERAMALAN PRODUKSI BAN PT. XYZ MELALUI PENDEKATAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Septiyana, Diah; Bahtiar, Agung
Journal Industrial Manufacturing Vol 5, No 1 (2020): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v5i1.2444

Abstract

Ban merupakan salah satu bagian terpenting untuk industri otomotif, dimana perkembangan industry otomotif saat ini semakin meningkat sehingga kebutuhan atau pangsa pasar ban ikut meningkat. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan di Tangerang yang bergerak dalam bidang manufaktur. Untuk penghematan biaya pengendalian dan proses produksi namun aktualnya sering kali penjualan tidak sesuai dengan apa yang diprediksi. Oleh sebab itu perlu dibuat peramalan penjualan yang lebih baik dan efisien agar penghematan biaya pengendalian dan proses produksi bisa tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah peramalan penjualan produk ban tahun kedepan melalui exponential smoothing dan mengetahui nilai kesalahan dengan menggunakan MSE dan MAPE. Hasil penelitian menunjukkan hasil peramalan yang cukup mendekati antara aktual dengan peramalan meskipun terdapat peningkatan permintaan pada bulan Maret, Mei, Juni dan Agustus. Selisih yang cukup signifikan peningkatannya adalah pada bulan Agustus dengan nilai selisih 3 6% lebih tinggi dari peramalan. Nilai MAPE yang dihasilkan dari peramalan produksi ban rata-rata 11.19% dan Mean Square Error (MSE) terkecil sebesar 26,181,910 dengan rata-rata selama setahun sebesar 23,484,964,646.Kata Kunci: Peramalan, Ban Radial, Exponential Smoothing, MAPE, MSE
ANALISIS BEBAN KERJA PEGAWAI DI SEKSI VERSAIGAMONANG DEVISI DEPRODUGAMONANG PERUM PERURI KARAWANG Kusnadi Kusnadi; Yusup Abdul Jaelani
Journal Industrial Manufacturing Vol 2, No 2 (2017): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v2i2.622

Abstract

Penelitian membahas dan menganalisis kesesuaian antara beban kerja pada divisi Verifikasi Uang logam di Deprodugamonang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengamatan work sampling, uji keseragaman data dari nilai presentase produktif pekerjaan, tingkat ketelitian pengamatan dan analisa perhitungan beban kerja. Hasil uji keseragaman data dari nilai presentase produktif pekerjaan menunjukan rata – rata 70,4%, 69,54% dan 73,18% dengan tingkat ketelitian pengamatan ± 8,5%, ± 8,6% dan ± 8,1% sedangkan hasil beban kerja setiap operator adalah 1,86%, 2,58%, dan 1,97%.Kata Kunci : Work Sampling, Beban Kerja, Tenaga Kerja.
KAJIAN MY MACHINE PROGRAM PADA PROSES PRODUKSI KACA LEMBARAN DI PT X Sumanto Sumanto
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1267

Abstract

Persaingan dunia usaha saat ini semakin kompetitif. Semua perusahaan, khususnya bidang manufaktur, berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya dengan produk yang berkualitas yang baik serta harga yang terjangkau. Oleh karena itu, setiap perusahaan manufaktur harus pintar menyiasati dan menerapkan strategi yang tepat dalam mendukung proses produksinya. Di sini akan dibahas mengenai strategi My Machine Program yang secara signifikan bisa membuat proses produksi menjadi lebih baik dalam hal peralatan,. Penerapan yang benar dari strategi My Machine Program ini dapat meningkatkan kestabilan operasi peralatan proses produksi sehingga kelangsungan hidup sebuah perusahaan manufaktur dapat terus terjaga. Analisa untuk mencari akar penyebab masalah yaitu dengan WWA ( Why Why Analisis ) .Sampel yang digunakan adalah dengan mengunakan data sekunder, yaitu data dari bagian maintenance yang meliputi jumlah kerusakan dalam setiap tahunnya dan waktu terbuang (losses) akibat kerusakan peralatan atau breakdown trouble . Pengujian ini membandingkan kinerja peralatan produksi 5 tahun sebelum penerapan My Machine Program dan 3 tahun sesudah penerapan My Machine Program.Setelah diterapkan strategi My Machine Program ,maka hasil analisis menggunakan why why Analysis menunjukkan bahwa setelah penerapan strategi My Machine Program, kinerja peralatan produksi yang meliputi efektifitas peralatan, biaya, tenaga kerja dan tingkat cacat produksi secara signifikan lebih baik dibandingkan sebelum penerapan strategi My Machine Program dengan derajat keberartian sebesar 95 %. Perbaikan dari kinerja peralatan produksi setelah penerapan strategi My Machine Program akan membantu kinerja perusahaan manufaktur secara menyeluruh. Kata kunci : My Machine Program, peralatan, , tenaga kerja, tingkat kestabilan operational peralatan.
PERBAIKAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL (KPKU BUMN) Tri Joko Wibowo
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1239

Abstract

PT X adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan dan dinamika bisnis eksternal, perusahaan bermaksud melakukan penilaian kondisi bisnis perusahaan. Kondisi bisnis perusahaan akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan bisnis ke depan dan sekaligus mengelola bisnis saat ini. Proses penilaian dilakukan dengan penerapan kriteria penilaian kinerja unggul (KPKU) BUMN. KPKU BUMN sendiri adalah adopsi dan adaptasi kriteria Malcolm Baldrige yang berasal Amerika Serikat. Ouput dari metode KPKU adalah skor dan band skor, yang menggambarkan kinerja perusahaan secara umum. Hasil penerapan KPKU telah menghasilkan perbaikan kinerja dimana pada tahun 2010, skor Perusahaan sebesar 233,1 (early development) dan setelah melakukan perbaikan, skor pada tahun 2013 sebesar 324 (early result), pada tahun 2017 dilakukan assesment dengan skor 441.25(early development). Kata Kunci: early result, early development, malcolm baldrige, kpku
Analisis Korelasi Implementasi Layanan Pesan Antar Berbasis Aplikasi Terhadap Penjualan Kafe Di Masa Pandemi Covid-19: Studi Kasus OCD Coffee Shop Adhiguna, Erlangga Tri; Mahdi, Muhammad Fattah; Fauzan, Muhammad Nepo; Rabbani, Zonar Anjab; Santoso, Sugeng
Journal Industrial Manufacturing Vol 6, No 2 (2021): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v6i2.4646

Abstract

This research was conducted to analyze the effect of implementation of delivery application with sales of a cafe during COVID-19 pandemic with a case study of the OCD Coffee Shop. This research is a type of explanatory research, with qualitative and quantitative approach, used 3137 customers as a sample with cluster sampling methods from thousand customers in population. The primer data of this research obtained by interviewing couple informant including key and supporting. The data obtained was analyzed using normality test, linear test, and correlation test between variables. The conclusion of this study is implementation of delivery application has a significant effect on sales and brings positive impact beside economy.Key Words: Delivery Application, Sales, COVID-19 Pandemic
PERANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS KINERJA SUPPLY CHAIN PT.XYZ DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Joko Hardono; Henri Ponda
Journal Industrial Manufacturing Vol 3, No 1 (2018): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v3i1.613

Abstract

Supply Chain performance measurement PT.XYZ had only seen from the productivity of the Company. Productivity is only able to measure the performance of the internal process, while the internal process is but one link in the chain of Supply Chain. Companies need to design a model of supply chain performance measurement as a whole and integrated in a causal relationship, ranging from suppliers, internal processes to customers, in order to know the effectiveness of supply chain companies. Balanced scorecard meet the necessary perspective. Balanced scorecard model is used as a framework for designing of Key Performance Indicator (KPI) of supply chain performance PT.XYZ. KPI is design based on 4 perspectives, that is : internal processes, customers, learning and growth and perspective financial. Weighting to determine priorities between perspective and KPI performed using Analytical Hierarchy Process (AHP). Result from th eanalysis is generated 20 KPI. Internal process perspective contain 9 KPIs with total weight 21,0 %, Customer perspective contain 6 KPIs with total weight 42,6 %, Learning and growth perspective contain 4 KPIs with total weight 17,5 %, Shareholder perspective contain 1 KPI with total weight 19,0.
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN ALTERNATIF SISTEM MOLD MH14024 BOBBIN HORN DI PT MITSUBA INDONESIA Sri Lestari; Desy Rosarina; Eko Hariyanto
Journal Industrial Manufacturing Vol 3, No 2 (2018): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v3i2.851

Abstract

MH14-024 Bobbin Horn adalah sebuah produk untuk komponen Horn atau klakson yang diproduksi oleh PT. Mitsuba Indonesia. Produk ini diproduksi dengan proses injection molding dengan sistem cold runner, yaitu proses produksi injection molding yang menghasilkan barang dengan kualitas bagus, tapi masih disertai runner. Runner ini yang dilihat oleh PT. Mitsuba Indonesia suatu hal yang sia-sia, karena tidak mempunyai nilai jual dan bahkan memerlukan suatu proses yang bernama crusher, supaya runner tersebut bisa kembali digunakan sebagai bahan campuran pada proses injection berikutnya. PT. Mitsuba Indonesia terus mengembangkan proses produksi untuk terus meningkatkan produktifitas, salah satunya dengan mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini, proses produksi dengan menggunakan mesin injection molding ada beberapa pengembangan sistem, yaitu sistem mini runner dan sistem hot runner. Yang masing-masing memiliki nilai lebih dari sistem yang sebelumnya. Pada penelitian ini, penulis mempelajari data-data hasil kuesioner seorang responden ahli dan kemudian dianalisis dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan keputusan dalam menentukansistem mold pada MH14-024 Bobbin Horn. Hasil dari semua perhitungan dibuat rangkuman dan dievaluasi sehingga mendapatkan nilai prioritas alternatif tertinggi sebesar 0.6648 untuk sistem hot runner yang dipilih sebagai keputusan yang akan diambil untuk pembuatan mold MH14-024 Bobbin Horn. Kata Kunci : MH14-024 Bobbin Horn, Injection molding, AHP, Kriteria, Alternatif.
ANALISA POSTUR KERJA OPERATOR BAGIAN FINISHING MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORK ANALYSIS SYSTEM (OWAS) DI CV. SARANA TEKNIK Hidayat, Dian Friana; Miftahudin, Miftahudin
Journal Industrial Manufacturing Vol 5, No 2 (2020): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v5i2.2994

Abstract

The purpose of study is analysis the work posture of the finishing section on the CV. Sarana Teknik, in order to reduce musculoskeletal disorders using the Nordic Body Map, and the Ovako Work Analysis System (OWAS). CV. Sarana Teknik is an industry engaged in processing plastic pellets into various products on demand. These products are medicine caps and toys that are relatively small in size. The study was conducted in the finishing section with 6 operators. Based on the Nordic Body Map questionnaire, 49% of workers or 3 of 6 workers stated that they were somewhat sick to the point where they were examined at 28 points of the body. Then the work attitude analysis that defines the movement of body parts of the back, arms, legs and weight lifted using the Ovako Work Analysis System (OWAS). The results of this study are the body part is very painful, which is dominantly felt by all operators, is back by 100%. The observed work posture is the taking and tidying posture, the result of the analysis is the taking work posture is category 2 which is a dangerous attitude on the musculoskeletal system which results in a significant tension effect so that the posture needs improvement. As for the tidying work posture, category 1 is an attitude that has no problems so this attitude does not need to be improved.

Page 6 of 13 | Total Record : 130