cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpenyuluhan@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jupe
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan
ISSN : 18582664     EISSN : 24424110     DOI : 10.25015
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Penyuluhan diterbitkan dalam rangka mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian tentang pengembangan kapasitas manusia di berbagai bidang, di aras mikro, messo, dan makro. Peneliti, pelaku bisnis, pemegang kebijakan, akademisi, penyuluh, dan peminat pengembangan ilmu dan aspek praktis dalam transformasi perilaku manusia dapat mengirimkan naskah kepada redaksi, untuk selanjutnya direview oleh mitra bestari. Hanya naskah yang memenuhi syarat yang akan diterbitkan.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan" : 15 Documents clear
Peran Kelompok Pembudidaya Ikan Terhadap Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu Yunita Pertiwi; Ernan Rustiadi; Djuara Lubis
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.444 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.16474

Abstract

Minapolitan sebagai konsep pengembangan kawasan perdesaan di Indonesia umumnya disertai dengan pengembangan sumberdaya alam, prasarana dan sarana produksi, maupun permukiman yang membutuhkan pengelolaan bersama (common property) diantara kelompok pembudidaya ikan yang mensyaratkan adanya modal sosial. Kajian modal sosial dapat digunakan untuk melihat kemampuan yang dimiliki oleh kelompok pembudidaya ikan dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam bekerjasama demi tercapainya tujuan bersama. Hal ini membuat kajian mengenai modal sosial dipandang sangat perlu, sehingga dapat mengungkap dengan lebih jelas kekuatan modal sosial yang ada pada kelompok pembudidaya tambak di Kabupaten Indramayu. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: (1) menganalisis tingkatan modal sosial kelompok pembudidaya ikan dan (2) menganalisis hubungan antara modal sosial terhadap pengembangan kawasan minapolitan. Untuk mendapatkan data mengenai modal sosial kelompok pembudidaya ikan, digunakan daftar pertanyaan Social Capital Assessment Tool yang diukur menggunakan metode skala Likert. Selanjutnya dilakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen kontinuum modal sosial yang direkomendasikan oleh Uphoff (2000) dan adaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Lenggono (2004). Untuk melihat keterkaitan hubungan antara variabel modal sosial terhadap pendapatan, dilakukan dengan analisis regresi logistik. Dari kelima komponen modal sosial yang diteliti, diketahui bahwa modal sosial yang dimiliki oleh kelompok pembudidaya ikan di Kecamatan Pasekan dikategorikan memiliki tingkat modal sosial sedang, serta hasil regresi logistik menunjukkan bahwa teknologi dan hubungan sosial berpengaruh signifikan terhadap pengembangan kawasan minapolitan, dimana semakin maju teknologi yang digunakan dan semakin baik hubungan sosial diantara kelompok pembudidaya ikan, maka kawasan minapolitan juga akan semakin berkembang.
Strategi Komunikasi dalam Diseminasi Inovasi Teknologi Budidaya Padi Berbasis Pemetaan Pengguna di Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan Nurhayati Nurhayati; Amiruddin Saleh; Aida VS Hubeis; Basita Ginting
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.345 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i2.16779

Abstract

Diseminasi inovasi tekologi budidaya padi merupakan upaya transfer teknologi budidaya padi dari  sumber (individu dan lembaga) kepada pengguna utama melalui pengguna antara. Namun diseminasi inovasi di Indonesia bagian Timur khususnya, relatif lebih rendah dibandingkan dengan di wilayah Barat Indonesia. Strategi pemetaan pengguna diyakini mampu menjadi salah satu pendorong terjadinya komunikasi pendiseminasian inovasi teknologi yang efektif dan efisien. Berdasarkan fakta yang tersebut maka tujuan penelitian ini yaitu (1) menganalisis strategi komunikasi pendiseminasian inovasi teknologi budidaya padi selama ini di Sulawesi Selatan, (2) menganalisis hubungan faktor-faktor dominan (basis pemetaan pengguna: karakteristik petani, inovasi dan lingkungan) dengan metode komunikasi pendiseminasian inovasi teknologi budidaya padi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Desember 2014 dengan menggunakan metode survei deskriptif  eksplanatori. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 100 petani, dengan pemilihan secara acak sederhana. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif, meliputi analisis statistik deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk melakukan analisis  terhadap peubah-peubah untuk membangun suatu pemetaan terhadap kondisi masyarakat. Sementara analisis statistik inferensial menggunakan analisis korelasional, dengan uji korelasi rank Spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode komunikasi pendiseminasian inovasi teknologi budidaya padi masih rendah. Sedangkan faktor dominan berbasis pemetaan pengguna yang berkorelasi signifikan dengan metode komunikasi pendiseminasian inovasi teknologi budidaya padi adalah (1) status petani, luas lahan, motivasi dan kekosmopolitan pada karakteristik petani, (2) Keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan dan dapat diamati pada karakteristik inovasi, (3) Potensi lahan, ketersediaan sarana produksi dan informasi pada lingkungan fisik, (4) Sistem sosial, mitra usaha, dan keberfungsian kearifan lokal pada lingkungan sosial.Kata kunci : diseminasi, basis pemetaan, pengguna
Pengembangan Metode Promosi Kesehatan tentang Rabies untuk Peningkatan Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar Satriyo Setyo Utomo; Etih Sudarnika; Denny Widya Lukman
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5625.262 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.17313

Abstract

Kendala utama promosi kesehatan pada siswa sekolah dasar sebagai kelompok berisiko tinggi serangan rabies adalah terbatasnya media promosi kesehatan yang sesuai.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media promosi kesehatan yang mudah, murah dan efektif. Penelitian ini dilakukan pada 90 siswa, kelas 5 dan 6 berasal dari 3 sekolah di Kota Bogor. Sampel dipilih dengan metode simple random sampling, dibagi menjadi 3 kelompok intervensi yang berjumlah 30 siswa untuk setiap kelompok yaitu kelompok I (slide, poster, leaflet, dan permainan), kelompok II (slide, poster, dan leaflet), dan kelompok III (slide). Rancangan uji coba menggunakan pretest-post test design. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan sesaat, 1 minggu, 1 bulan, dan 3 bulan setelah intervensi.Analisis data dilakukan dengan uji t berpasangan dan Duncan multiple range test. Hasil uji coba terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi hingga 3 bulan pada kelompok I dan II (p<0.05), sedangkan pada kelompok III hanya hingga 1 bulan (p>0.05).Selisih pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi antar 3 kelompok pada 3 bulan terdapat perbedaan yang nyata (P<0.05).Kelompok I memberikan hasil tingkat pengetahuan paling tinggi dan daya ingat paling lama dibandingkan kelompok lainnya.Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana promosi kesehatan mengenai rabies pada siswa sekolah dasar.Kata Kunci: intervensi, leaflet, permainan, poster, rabies, slide
Jenjang Partisipasi dan Determinan Partisipasi Petani dalam Introduksi Budidaya Padi Organik di Desa Pulutan, Kota Salatiga Wijang Angga Kurniawan; Tinjung Mary Prihtanti
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.972 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.18549

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis jenjang partisipasi petani dalam program pelatihan budidaya padi organik menurut Tangga Pemberdayaan Burns et al (1994). 2) menganalisis tingkat partisipasi petani dalam Program Introduksi Budidaya Padi Organik , 3) menganalisis pengaruh aspek demografi dan karakteristik sosial ekonomi petani terhadap tingkat partisipasi petani dalam Program Introduksi Budidaya Padi Organik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2016 di Kelompok Tani Makmur II yang mendapatkan pelatihan penmgembangan budidaya padi organik di Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Daerah ini dipilih secara purposive (sengaja). menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengambilan responden menggunakan metode sensus yakni seluruh petani anggota kelompok tani Makmur II  sejumlah 34 petani. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenjang partisipasi Kelompok Tani Makmur II dalam Program Introduksi Budidaya Padi Organik menurut tangga pemberdayaan warga oleh Burns berada di jenjang ke-tujuh yaitu Effective Advisory Body. Tingkat partisipasi Kelompok Tani dikatakan sedang karena 26,5% petani memliki nilai partisipasi rendah, 47% petani termasuk golongan sedang dan 26,5% sisanya sudah memiliki partisipasi tinggi. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap tingkat partisipasi petani adalah variabel usia, pendidikan, lama berusahatani dan  pendapatan berusahatani.Kata kunci:     jenjang-partisipasi, padi-organik, regresi-linier-berganda, tangga-partisipasi-Burns, tingkat-partisipasi
Kapasitas Petani Pengelola Agrowisata di Kabupaten Malang, Jawa Timur Mochamad Arif Afandi Suprayitno; Anna Fatchiya; Sri Harijati
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.047 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i2.18626

Abstract

Kapasitas petani dalam mengoptimalkan fungsi lahan yang dikelola merupakan kunci peningkatan kualitas hidup melalui kegiatan pengelolaan agrowisata. Kapasitas dalam hal ini merupakan kemampuan untuk dapat melihat serta memanfaatkan peluang dan potensi agrowisata yang ada di Kabupaten Malang. Pengembangan agrowisata yang terjadi ternyata berlangsung dalam kondisi pengalaman usaha yang masih baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kapasitas petani dalam mengelola agrowisata dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kapasitas petani dalam mengelola agrowisata. Penelitian ini dilakukan mulai Februari hingga Mei 2017. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 orang ditentukan secara proportional random sampling berdasar wilayah kecamatan. Analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas petani dalam kategori tinggi pada indikator pelayanan dan interaksi sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas petani pengelola agrowisata di Kabupaten Malang adalah dukungan lingkungan eksternal berupa dukungan penyuluhan, dukungan kelompok, dan dukungan pemerintah desa dengan tingkat pendidikan formal sebagai karakteristik internal yang berpengaruh terhadap kapasitas petani.Kata kunci: agrowisata, kapasitas, manajemen, penyuluhan, petani
Hubungan Kapasitas Penyuluh dengan Kepuasan Petani dalam Kegiatan Penyuluhan Indah Listiana; Sumardjo Sumardjo; Dwi Sadono; Prabowo Tjiptopranoto
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.639 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i2.18673

Abstract

Termarginalkannya kelembagaan penyuluhan sejalan dengan diterbitkanya Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah berpotensi pada melemahnya kinerja penyuluh dan kapasitasnya. Kehandalan penyuluh berkaiatan erat dengan tingkat kapasitasnya. Masalah di lapangan adalah melemahnya kepuasan petani terhadap kegiatan penyuluhan pertanian. Provinsi Lampung di era pembubaran kelembagaan penyuluhan ditingkat kabupaten dan provinsi, hal ini menyebabkan melemahnya penyuluh dan lemahnya komitmen terhadap pembiayaan penyuluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingat kapasitas penyuluh dengan kepuasan petani. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung informasi kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Lampung dengan responden sebanyak 355 penyuluh dan 355 petani binaan. Metode skoring digunakan untuk pengukuran tingkat kapasitas penyuluh dengan indikator berdasarkan fungsi penyuluhan yang tertuang dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2006. Terdapat perbedaan yang nyata antara karekteritik penyuluh PNS dan penyuluh THL. Tingkat kapasitas penyuluh pertanian di Provinsi Lampung berada pada kategori sedang cenderung rendah demikian halnya dengan kepuasan petani akan kegiatan penyuluhan masih rendah. Tingkat kapasitas penyuluh berhubungan sangat nyata dengan kepuasan petani terhadap kegiatan penyuluhan. Sejalan dengan hilangnya kelembagaan penyuluhan di tingkat kabupaten dan provinsi berarti melemahnya kapasitas penyuluh berdampak nyata pada melemahnya kepuasan petani.
The Discrepancy between Knowledge and Competency of Independent Smallholder Farmer’s Nurliza Nurliza; Eva Dolorosa; U Edi Suryadi
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.555 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.18898

Abstract

Recently, independent smallholders faced the crucial challenges of  certification requirements, i.e. The lack of farmers’ organization, the cost barrier; doesn't possess the mandatory legal documents; don't use appropriate best practices or keep records; and lack of skill and knowledge. Therefore, the understanding of the discrepancy between knowledge and competence was urged to overcome the critical issues in certification for achieving the sustainable development of palm oil production. The analyzed data using in-depth interviews of 150 respondents that is structured base for Indonesian sustainable palm oil (ISPO) with non-hierarchical clustering methods. The result proved that the largest discrepancy between knowledge and competence level was sustainable business improvement aspect, while, farmers’ organization and farm management aspect were the smallest in overall clusters. Thus, an affordable information intervention, extension and target groups through the required motivation for self-improvement and evaluate the pattern of information for  minimizing the gaps.
The Interest and Action of Young Agricultural Entrepreneur on Agribusiness in Cianjur Regency, West Java Harniati Harniati; Oeng Anwarudin
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.704 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.18913

Abstract

Slow succession of the agricultural actors should be solved immediately. The research objective is to analyze descriptively the interest and action of young agricultural entrepreneur (agripreneur) on agribusiness and some factors influencing the interest and action of young agripreneur on agribusiness. The research was conducted in Cianjur Regency of West Java on March 2017 until October 2017. The population in the research was the young agripreneur as the agricultural actors. The sample consisted of 83 persons who were chosen by using multi stage random sampling. The variable of the research consisted of age, formal education level, educational background, non-formal education level, farming experience, farming motivation, community support, level of facility and infrastructure availability, financial institution support, extension agency support, source of information support, extension activity, entrepreneurial capacity, interest and action of the young agripreneur. The data were analyzed by using descriptive statistics and multiple regression analysis. The result shows that the average of interest and action of young agripreneur on agribusiness are categorized in high position. The interest of young agripreneur is influenced by non-formal education level, motivation, community support, source of information support, and entrepreneurial capacity. The action of young agripreneur is influenced by non-formal education, motivation, community support, source of information support, entrepreneurial capacity, and the interests of young agripreneur on agribusiness field.
Analisis Faktor Adopsi Inovasi Perikanan Budidaya Karamba Jaring Apung di Waduk Cirata Atikah - Nurhayati; Titin - Herawati
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.093 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i2.18928

Abstract

Budidaya ikan menggunakan karamba jaring apung (KJA) di Waduk Cirata memiliki peran ekonomi penting bagi masyarakat di sekitar waduk tersebut. Menyesuaikan dengan perkembangan kondisi alam, fisik maupun sosial, teknologi KJA di Waduk Cirata berkembang dari waktu ke waktu, terlihat dari perubahan-perubahan konstruksi KJA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor adopsi inovasi teknologi perikanan budidaya KJA, yang diperlukan untuk mengoptimalkan perkembangan teknologi di waduk tersebut. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui pendekatan survey, di mana responden dipilih menggunakan teknik cluster random sampling berdasarkan jenis kontruksi KJA. Data dari hasil survey tersebut dianalisis menggunakan teknik regresi liner berganda. Variabel diukur menggunakan skala nominal, ordinal dan interval, dengan parameter faktor internal dan eksternal dari pembudidaya KJA Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2017 di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Tahap pengumpulan data primer dilaksanakan pada bulan Januari-April 2017 sedangkan data sekunder dikumpulkan pada bulan Mei-Juni 2018. Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan kontruksi KJA di Waduk Cirata terjadi dalam tiga fase. Fase pertama adalah fase tradisional dengan kontruksi menggunakan bambu; fase kedua adalah konstruksi semi modern, menggunakan campuran antara bambu dan Styrofoam; fase ketiga adalah konstruksi moderen menggunakan bahan fiber. Berdasarkan hasil penelitian dengan mengidentifikasi dan menganalisis sejumlah factor yang mempengaruhi adopsi inovasi, yaitu faktor-faktor internal (umur(X1.1.), pendidikan (X1.2), pengalaman usaha (X1.3) dan modal usaha (X1.4) yang berpengaruh secara parsial, dan faktor eksternal  (peran lembaga keuangan formal, (X2.1) peran lembaga keuangan non formal, (X2.2), pemilik kja (X2.3), peranan dinas perikanan (X2.4), dan  tenaga kerja KJA (X2.5),  yang berpengaruh secara absolut. Berdasarkan pada hasil analisis fartor adopsi inovasi ini, pengembangan teknologi KJA di waduk Cirata disarankan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan yaitu pengunaan kontruksi KJA yang terbuat dari fiber Kata Kunci : Adopsi inovasi, Cirata, KJA, Perikanan Budidaya, perairan daratan
Keberdayaan Transmigran dalam Berusaha Tani di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan Malta Malta; Sumardjo Sumardjo; Anna Fatchiya; Djoko Susanto
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.038 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i2.19039

Abstract

Pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi seharusnya dirancang dalam kerangka untuk menjadikan masyarakat transmigrasi berdaya dalam menjalankan kegiatan usahanya, sehingga tercapai kesejahteraan. Keberdayaan merupakan unsur dasar yang memungkinkan suatu masyarakat dapat bertahan dalam mengembangkan diri untuk mencapai kemajuan. Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat keberdayaan transmigran dalam berusaha tani dan faktor-faktor yang dominan memengaruhi keberdayaan transmigran dalam berusaha tani. Penelitian dilakukan mulai Mei 2016 sampai Januari 2017. Jumlah populasi adalah 3.537 rumah tangga transmigran. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Jumlah sampel sebanyak 359 responden. Penarikan sampel secara acak berstrata (stratified random sampling). Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur, wawancara mendalam, dan pengamatan di lapangan. Pengaruh antar peubah, diuji menggunakan SEM (Structural Equation Modelling). Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat keberdayaan transmigran dalam berusaha tani dalam kategori rendah. Faktor yang berpengaruh terhadap keberdayaan adalah ketersediaan faktor pendukung, dukungan lingkungan sosial budaya, kegiatan penyuluhan, pelatihan calon transmigran, dan karakteristik individu transmigran.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 21 No. 02 (2025): Jurnal Penyuluhan Vol. 21 No. 01 (2025): Jurnal Penyuluhan Vol. 20 No. 02 (2024): Jurnal Penyuluhan Vol. 20 No. 01 (2024): Jurnal Penyuluhan Vol. 19 No. 02 (2023): Jurnal Penyuluhan Vol. 19 No. 01 (2023): Jurnal Penyuluhan Vol. 18 No. 02 (2022): Jurnal Penyuluhan Vol. 18 No. 01 (2022): Jurnal Penyuluhan Vol. 17 No. 2 (2021): Jurnal Penyuluhan Vol. 17 No. 1 (2021): Jurnal Penyuluhan Vol. 16 No. 2 (2020): Jurnal Penyuluhan Vol. 16 No. 1 (2020): Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 1 (2019): Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 2 (2017): Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 1 (2017): Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 1 (2016): Jurnal Penyuluhan Vol. 11 No. 2 (2015): Jurnal Penyuluhan Vol. 11 No. 1 (2015): Jurnal Penyuluhan Vol. 10 No. 2 (2014): Jurnal Penyuluhan Vol. 10 No. 1 (2014): Jurnal Penyuluhan Vol. 9 No. 2 (2013): Jurnal Penyuluhan Vol. 9 No. 1 (2013): Jurnal Penyuluhan Vol. 8 No. 2 (2012): Jurnal Penyuluhan Vol. 8 No. 1 (2012): Jurnal Penyuluhan Vol. 7 No. 2 (2011): Jurnal Penyuluhan Vol. 7 No. 1 (2011): Jurnal Penyuluhan Vol. 6 No. 2 (2010): Jurnal Penyuluhan Vol. 6 No. 1 (2010): Jurnal Penyuluhan Vol. 5 No. 2 (2009): Jurnal Penyuluhan Vol. 5 No. 1 (2009): Jurnal Penyuluhan Vol. 4 No. 2 (2008): Jurnal Penyuluhan Vol. 4 No. 1 (2008): Jurnal Penyuluhan Vol. 3 No. 2 (2007): Jurnal Penyuluhan Vol. 3 No. 1 (2007): Jurnal Penyuluhan Vol. 2 No. 4 (2006): Jurnal Penyuluhan Vol. 2 No. 3 (2006): Jurnal Penyuluhan Vol. 2 No. 2 (2006): Jurnal Penyuluhan Vol. 2 No. 1 (2006): Jurnal Penyuluhan Vol. 1 No. 1 (2005): Jurnal Penyuluhan More Issue