cover
Contact Name
Astrid Hapsari Rahardjo
Contact Email
arsitekta@tau.ac.id
Phone
+6287871841660
Journal Mail Official
arsitekta@tau.ac.id
Editorial Address
Jl. Swadarma Raya No.58, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan,12250
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Arsitekta
Core Subject : Engineering,
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Arsitektur Tanri Abeng University dengan frekuensi terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini adalah media bagi para dosen, peneliti, mahasiswa dan praktisi untuk berbagi pemikiran tentang perancangan arsitektur dan perkotaan secara berkelanjutan. Fokus publikasi diarahkan pada telaah mengenai riset, pemikiran dan inovasi di bidang perancangan bangunan, ruang dalam, ruang luar, kawasan maupun pengembangan perkotaan, serta kajian terkait teori, sejarah dan dokumentasi arsitektur yang menunjang keberlanjutan.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan" : 5 Documents clear
Konsep Rumah Sehat Sederhana terhadap Kenyamanan Ruang (Studi Kasus: Rumah Tipe 18/24, 22/36 & 36/72 di DKI Jakarta) Randy Dwiyan Delyuzir
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi desain pada penelitian sebelumnya berjudul analisa rumah sederhana sehat terhadap kenyamanan ruang, dimana studi kasus yang diteliti 3 tipe rumah tangga di DKI Jakarta (18/24, 22/36 & 36/72), berdasarkan hasil penelitian ditemukan masalah pada tipe 18/23 & 22/36 terdapat pada area dapur yang belum memiliki sarana pembuangan asap sesuai standard Kepmenkes, 1999. Sehingga alternatif desain yang diberikan berupa penambahan exhaust fan dan perencanaan ulang tata letak dapur. Masalah yang timbul pada bangunan tipe 36/72 terletak pada posisi penataan perabot yang kurang baik, sehingga sirkulasi menuju kamar tidur dan kamar mandi menjadi sempit. Untuk mengatasi masalah tersebut usulan solusi yang ditawarkan berupa penggunaan perabot dengan konsep compat furniture sehingga penataan perabot menjadi lebih irit tempat dan lebih fleksibel.
Manajemen Pengelolaan Kawasan Bersejarah di Desa Soditan, Lasem, Rembang Wakhidah Kurniawati; Retno Susanti; Nurini .; Rina Kurniati; Sugiono Sutomo; M. Rizki Islami
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.244

Abstract

Desa Soditan merupakan salah satu desa warisan sejarah yang terletak di pusat Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Desa Soditan terletak di sepanjang Sungai Babagan Lasem dan Jalur Pantura yang dahulu disebut sebagai jalan raya pos De Groote Post Weg yang dibangun oleh Daendels. Di desa ini terdapat kawasan heritage Pecinan dengan Klenteng Cu An Kiong-nya, rumah candu Lawang Ombo, budaya khas Kopi Nglelet dan Batik Lasem. Saat ini kawasan bersejarah ini mengalami masalah degradasi fungsi, rusaknya bangunan khas Cina, dan semakin hilangnya sense of place kawasan. Untuk itulah, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep manajemen pengelolaan kawasan berdasar karakteristik khas kawasan. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengeksplorasi potensi masalah Desa Soditan terkait pengembangan kawasan bersejarah, dan merumuskan konsep manajemen pengelolaan kawasan yang sesuai. Konsep manajemen pengelolaan yang yang ditawarkan adalah kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dari konsep manajemen pengelolaan yang disusun diharapkan dapat mendukung pelestarian cagar budaya di Desa Soditan di sektor pariwisata, memperkuat sense of place kawasan bersejarah, serta mampu mendukung perekonomian daerah dan masyarakat lokal.
Kajian Perancangan Teras sebagai Ruang Tamu New Normal di Rumah Tinggal Mohamad Wisnu Ibadi
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.245

Abstract

Penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus 19 (COVID), menimbulkan pendemi wabah di seluruh dunia. Pandemi ini juga berlangsung di Indonesia sejak saat terdeteksi diawal Maret tahun 2020. Kondisi Pandemi ini menimbulkan banyak efek langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan manusia sehari-hari, termasuk dalam hal kegiatan sosial saat berhubungan dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Dalam mengatasi pandemi, Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa protokol kesehatan yang mengatur bagaimana warga negara berhubungan dan melakukan kegiatan sosial, yaitu menjaga jarak. memakai masker dan mencuci tangan (3M). Hal ini secara langsung maupun tidak langsung, menyebabkan perubahan manusia dalam melakukan komunikasi dan kegiatan sosialnya. Dalam penelitian ini, difokuskan kepada kegiatan manusia saat berkunjung atau bertamu ke rumah orang lain. Dimana kegiatan bertamu itu sangat lekat dengan pola kehidupan manusia Indonesia terkenal ramah dan senang melakukan hubungan silaturahmi ke teman, saudara atau tetangga yang biasa dilakukan di ruang tamu. Namun kondisi pandemic COVID menyebabkan suatu perubahan pola dan gaya hidup yang baru atau disebut New Normal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sebuah kajian perancangan untuk menjadikan Teras Rumah sebagai Ruang Tamu New Normal.
Kajian Elemen Arsitektur Cina, Studi Kasus: Masjid Babah Alun, Jakarta Dian Monica Erveline Basri; Silvia Shishiria; Muhammad Fadlan Alfarisi; Sheila Ayu Gayatri
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.246

Abstract

Bangsa Tionghoa yang datang dan menetap di Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Orang Tionghoa sudah mengenal Indonesia sejak abad ke 5 M, dan selama beberapa abad jumlahnya terus bertambah. Dari dulu hingga sekarang, orang-orang Tionghoa sudah memiliki andil dalam perkembangan bangsa Indonesia, dari segi budaya, seni, agama, dan lain-lain. Bentuk perwujudan Sino-Javanese Muslim Culture salah satunya dapat terlihat pada beberapa arsitektur masjid. Bentuk akulturasi budaya serta arsitektur tradisional Cina dengan Nusantara dalam bentuk bangunan salah satunya adalah bangunan Masjid Babah Alun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur tradisional Cina pada bangunan Masjid Babah Alun di Cilandak sehingga dapat diketahui elemen arsitektur dan budaya yang mempengaruhinya. Untuk mengindentifikasi elemen-elemen tersebut penelitian ini menggunakan teori arsitektur, arsitektur Islam dan arsitektur Cina sehingga menghasilkan perbandingan elemen- elemen dan hasil analisanya. Dari karakteristik arsitektur Masjid Babah Alun yang dijadikan obyek penelitian dapat diketahui bahwa 4 dari 7 elemen arsitektur serta ditambah 6 point nilai filosofis dari penggunaan elemen arsitektur Cina yang menyimpulkan bahwa Masjid Babah Alun termasuk bangunan yang mengaplikasikan arsitektur Cina.
Identifikasi Keterhubungan Rumah Susun dan Transportasi Publik untuk Menunjang Pengembangan Kawasan Prioritas di Batam Firmansyah Bachtiar
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.247

Abstract

Peran Batam sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas berimbas pada peningkatan kegiatan di sektor industri, kepelabuhanan dan perdagangan jasa. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah populasi Batam dari sekitar 6.000 jiwa di tahun 1970 menjadi lebih dari 1 juta jiwa di tahun 2020. Untuk menggenjot investasi agar dapat bersaing dengan Singapura dan Johor, telah disusun Rencana Induk Pengembangan KPBPB Batam, Bintan, Karimun yang menetapkan beberapa proyek infrastruktur dan kawasan yang diharapkan dapat memperluas peluang masuknya investor ke Batam. Pengembangan kawasan prioritas tersebut dapat menjadi pemicu penambahan jumlah penduduk yang berimbas pada peningkatan kebutuhan hunian khususnya untuk pekerja dan MBR. Dalam kondisi saat ini, sudah terdapat beberapa Rumah Susun di Batam untuk menunjang kebutuhan hunian pekerja industri, dimana pada komplek Rumah Susun tersebut masih diimungkinkannya ada pengembangan kapasitas untuk mengantisipasi kebutuhan hunian karena munculnya kawasan strategis baru. Kajian ini berusaha melihat posisi dan peran Rumah Susun yang ada saat ini dan potensinya dari segi jarak untuk mendukung proyek kawasan prioritas yang ada, serta potensi keterhubungan Rumah Susun tersebut dengan transportasi massal yang dapat menunjang kebutuhan mobilitas penghuni ke tempat kerja nantinya.

Page 1 of 1 | Total Record : 5