cover
Contact Name
Andy Sapta
Contact Email
saptaandy@gmail.com
Phone
+628126416133
Journal Mail Official
jcom@royal.ac.id
Editorial Address
Jl. H.M. Yamin No 173 Kisaran, kab. Asahan, Prov. Sumatera Utara
Location
Kab. asahan,
Sumatera utara
INDONESIA
J-Com (Journal of Computer)
Published by STMIK Royal Kisaran
ISSN : -     EISSN : 2775801X     DOI : 10.33330
Core Subject : Science,
J-Com (Journal of Computer) is a scientific journals that contains research results conducted by collaborating students with lecturers. J-Com published third a year on March, July, November.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2024): NOVEMBER 2024" : 15 Documents clear
FAKTOR DAN DAMPAK CYBERBULLYING PADA SISWA/I SMA NEGERI 15 BATAM Anggeliani, Cynthia; Pernando, Yonky
J-Com (Journal of Computer) Vol 4, No 3 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : LPPM STMIK Royal Kisaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/j-com.v4i3.3569

Abstract

Abstract: Cyberbullying has become an increasingly pressing issue among adolescents, which shifted many social interactions to digital platforms. This study investigates the factors contributing to cyberbullying and its long-term impacts on students at SMAN 15 Batam. Using a descriptive quantitative approach, data were collected through a survey administered to 52 students across different age groups and grade levels. The findings indicate that a majority of students have experienced significant negative effects from cyberbullying, impacting their mental health, academic performance, and social relationships. Key contributing factors include emotional instability, peer pressure, stress from remote learning, and limited social activities during the pandemic. The study highlights that the most common forms of cyberbullying involve verbal harassment, physical appearance mockery, and identity impersonation. Given the extensive impact on students' well-being, stronger intervention programs involving schools, families, and communities are essential to mitigate the harmful effects of cyberbullying and foster a safer digital environment for adolescent         Keywords: Impact; Factors; Cyber; SchoolAbstrak: Cyberbullying telah menjadi isu yang semakin mendesak di kalangan remaja, yang menggeser banyak interaksi sosial ke platform digital. Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor yang berkontribusi terhadap cyberbullying dan dampak jangka panjangnya terhadap siswa di SMAN 15 Batam. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, data dikumpulkan melalui survei yang dilakukan terhadap 52 siswa dari berbagai kelompok umur dan tingkat kelas. Temuan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah mengalami dampak negatif yang signifikan dari cyberbullying, yang berdampak pada kesehatan mental, kinerja akademik, dan hubungan sosial mereka. Faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap hal ini adalah ketidakstabilan emosi, tekanan teman sebaya, stres akibat pembelajaran jarak jauh, dan terbatasnya aktivitas sosial selama pandemi. Studi ini menyoroti bahwa bentuk-bentuk cyberbullying yang paling umum melibatkan pelecehan verbal, ejekan terhadap penampilan fisik, dan peniruan identitas. Mengingat besarnya dampak terhadap kesejahteraan siswa, program intervensi yang lebih kuat yang melibatkan sekolah, keluarga, dan komunitas sangat penting untuk mengurangi dampak berbahaya dari cyberbullying dan menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi remaja.Kata kunci: Dampak; Faktor; Cyber; Sekolah
ANALISIS MINAT BACA PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN DENGAN PENDEKATAN DATA MINING MENGGUNAKAN METODE K-MEANS Sulistiawan, Defry Nazhira; Saputra, Herman; Sena, Maulana Dwi
J-Com (Journal of Computer) Vol 4, No 3 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : LPPM STMIK Royal Kisaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/j-com.v4i3.3428

Abstract

Abstract: Asahan District Library Service is a growing regional public library and is always making improvements, improvements, and trying to maintain the quality of its services. This is evidenced by the provision of services such as borrowing and returning books (circulation), and adding to the book collection every year. Knowing and understanding visitors' reading interests is the main key in improving the quality of library services. However, managing reading interest from various levels of society is not an easy task. Each individual has different reading preferences and interests. Therefore, a systematic and efficient approach is needed in identifying reading interests to be able to manage the addition of book collections. Currently, in the process of adding a book collection, the library only makes employee recommendations, and the latest books, as a reference in increasing the number of book collections, without considering which books are most in demand to increase the collection. This can have a negative impact if there is an addition to the collection of books that are not in demand to read, which can cause problems in terms of service and finance. Based on this, the application of data mining, especially the K-Means method, will be carried out, to support the management of book collection additions, by grouping the reading interests of library visitors who have the same identity, so that libraries are more precise in managing book collections in grouping books that are rarely borrowed, often borrowed and very often borrowed.  Keywords: visitor reading interest; k-means method; library; data mining; book collectionAbstrak: Dinas Perpustakaan Kabupaten Asahan merupakan perpustakaan umum daerah sedang berkembang dan terus memperbaiki, membenahi, dan meningkatkan layanan. Diberikannya layanan seperti pinjaman dan sirkulasi, dan penambahan koleksi buku setiap tahunnya. Mengetahui dan memahami minat baca pengunjung menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Namun, mengelola minat baca dari berbagai lapisan masyarakat bukanlah tugas yang mudah. Setiap individu memiliki preferensi dan minat baca yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan yang sistematis dan efisien dalam mengidentifikasi minat baca untuk dapat mengelola penambahan koleksi buku. Saat ini, ketika perpustakaan meningkatkan koleksi bukunya, mereka hanya bergantung pada rekomendasi karyawan dan buku terkini untuk menambah jumlah buku. Mereka tidak mempertimbangkan buku mana yang paling diminati untuk menambah koleksi mereka. Hal ini dapat berdampak negatif jika terdapat penambahan koleksi buku yang kurang diminati untuk dibaca, yang dapat menimbulkan masalah dari sisi pelayanan maupun finansial. Berdasarkan hal tersebut maka akan dilakukan penerapan data mining khususnya metode K-Means, untuk mendukung pengelolaan penambahan koleksi buku, dengan cara mengelompokkan minat baca pengunjung perpustakaan yang memiliki kesamaan identitas, sehingga perpustakaan lebih tepat dalam mengelola koleksi buku dalam mengelompokan buku yang jarang dipinjam, sering dipinjam dan sangat sering dipinjam.Kata Kunci: minat baca pengunjung; metode k-means; perpustakaan; data mining; koleksi buku
ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNIK FORWARD CHAINING UNTUK DETEKSI PENYAKIT SAPI DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN BATU BARA Lestari, Dian; Nasution, Akmal; Apridonal, Yori
J-Com (Journal of Computer) Vol 4, No 3 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : LPPM STMIK Royal Kisaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/j-com.v4i3.3432

Abstract

Abstract: This research focuses on the analysis and design of a cattle disease detection system using the Forward Chaining technique. This system aims to help farmers identify various diseases in cattle quickly and accurately, which can ultimately improve livestock health and livestock productivity. In developing this system, the Forward Chaining technique is used as the main inference method. This method was chosen because of its ability to produce conclusions based on available facts in stages, so it is very suitable for expert system applications that require repeated and complex decision-making processes. This research begins with a system requirements analysis that includes identification of common types of cattle diseases, associated symptoms, as well as the knowledge and rules required for the diagnosis process. Next, system design is carried out which includes creating a knowledge base, inference engine, and user interface. The result of this research is a prototype expert system for diagnosing cattle diseases which has been tested and shows satisfactory performance in detecting various cattle diseases based on the symptoms entered. With this system, it is hoped that farmers can more quickly take appropriate action against diseases that attack their livestock, so that they can minimize losses and increase the efficiency of livestock businesses.Keywords: analysis; expert system; forward chaining; cattle disease; website.Abstrak: Penelitian ini berfokus pada analisis dan perancangan sistem deteksi penyakit sapi menggunakan teknik Forward Chaining. Sistem ini bertujuan untuk membantu peternak dalam mengidentifikasi berbagai penyakit pada sapi secara cepat dan akurat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan ternak dan produktivitas peternakan. Dalam pengembangan sistem ini, teknik Forward Chaining digunakan sebagai metode inferensi utama. Metode ini dipilih karena kemampuannya dalam menghasilkan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang tersedia secara bertahap, sehingga sangat cocok untuk aplikasi sistem pakar yang memerlukan proses pengambilan keputusan berulang dan kompleks. Penelitian ini dimulai dengan analisis kebutuhan sistem yang mencakup identifikasi jenis-jenis penyakit sapi yang umum, gejala-gejala yang terkait, serta pengetahuan dan aturan yang diperlukan untuk proses deteksi. Selanjutnya, dilakukan perancangan sistem yang mencakup pembuatan basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah prototipe sistem pakar deteksi penyakit sapi yang telah diuji dan menunjukkan kinerja yang memuaskan dalam mendeteksi berbagai penyakit sapi berdasarkan gejala-gejala yang dimasukkan. Dengan sistem ini, diharapkan peternak dapat lebih cepat dalam mengambil tindakan yang tepat terhadap penyakit yang menyerang ternaknya, sehingga dapat meminimalisir kerugian dan meningkatkan efisiensi usaha peternakan.Kata kunci: analisis; sistem pakar; forward chaining; penyakit sapi; website
METODE SAW PENENTUAN TEMPAT PRAKERIN UNTUK SISWA JURUSAN PERBANKAN DI SMK NEGERI 3 TANJUNGBALAI Susanti, Riski; Nurwati, Nurwati; Rahayu, Elly
J-Com (Journal of Computer) Vol 4, No 3 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : LPPM STMIK Royal Kisaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/j-com.v4i3.3434

Abstract

Abstract: SMK Negeri 3 Perhotelan dan Tata Boga in Tanjung Balai, North Sumatra, under the Ministry of Education and Culture, aims to provide quality education through Industrial Work Practice (PRAKERIN). However, the school faces challenges in selecting PRAKERIN locations related to costs, distance, and the imbalance between the number of available placements and students. To address this, the study uses the Simple Additive Weighting (SAW) method to design a decision support system. This method assigns weights based on specific criteria for each alternative, through steps such as determining criteria, assigning weights, rating suitability, normalization, and final normalization. The goal of the study is to assist SMK Negeri 3 Tanjungbalai in selecting PRAKERIN locations that meet the established criteria and ranking the alternatives based on those criteria. This way, the school can choose the most suitable PRAKERIN placements for its students. The results of system testing using the SAW method show the top 10 alternatives out of 16 available options, with the highest values as recommendations: A15 (1,000), A14 (0,896), A16 (0,813), A10 (0.718), A13 (0.729), A3 (0.708), A11 (0.698), A4 (0.25), A2 (0.604) dan A10 (0,594).The alternatives with the highest values are considered the most suitable and are prioritized as recommended PRAKERIN locations.Keywords: industrial practice; saw; spk; smkAbstrak: SMK Negeri 3 Perhotelan dan Tata Boga di Tanjung Balai, Sumatera Utara, yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bertujuan memberikan pendidikan berkualitas melalui Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Namun, sekolah menghadapi tantangan dalam pemilihan tempat PRAKERIN terkait biaya, jarak, dan ketidakseimbangan antara jumlah tempat dan siswa. Untuk mengatasi hal ini, penelitian menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk merancang sistem pendukung keputusan. Metode ini memberikan bobot berdasarkan kriteria tertentu pada setiap alternatif, melalui langkah-langkah penentuan kriteria, pemberian bobot, penilaian kecocokan, normalisasi, dan normalisasi akhir. Tujuan penelitian adalah untuk membantu SMK Negeri 3 Tanjungbalai dalam memilih tempat PRAKERIN yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan meranking alternatif berdasarkan kriteria tersebut. Dengan demikian, sekolah dapat memilih tempat PRAKERIN yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa. Hasil uji sistem menggunakan metode SAW menunjukkan 10 alternatif teratas dari 16 yang tersedia, dengan nilai tertinggi sebagai rekomendasi: A15 (1,000), A14 (0,896), A16 (0,813), A10 (0.718), A13 (0.729), A3 (0.708), A11 (0.698), A4 (0.25), A2 (0.604) dan A10 (0,594). Alternatif dengan nilai tertinggi dianggap paling sesuai dan diprioritaskan sebagai rekomendasi tempat PRAKERIN.Kata kunci: prakerin; saw; spk; smk
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK DISTRIBUSI LOGISTIK KEPOLISIAN DENGAN METODE MOORA Safaria, Sayendra; Rahim, Radiyan; Wendra, Yumai; Hariska Putra, Ruri Pratama
J-Com (Journal of Computer) Vol 4, No 3 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : LPPM STMIK Royal Kisaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/j-com.v4i3.3595

Abstract

Abstract: The distribution of police logistics involves various locations with differing needs, making the decision-making process highly complex. Manual decision-making often faces challenges, such as numerous factors or criteria that need to be considered, including the distance to the location, the level of logistic needs, the number of personnel at the location, and the availability of logistics in the warehouse. Additionally, difficulties frequently arise in determining priority locations during emergencies or disasters, as well as vulnerabilities to subjective errors due to human limitations in analyzing complex data. Another issue is the unequal allocation of logistics, where some locations receive more logistics than needed, while others experience shortages. A Decision Support System (DSS) is a computer-based system designed to assist decision-makers in analyzing data, evaluating various alternatives, and providing recommendations. DSS aims to simplify the decision-making process to make it more effective. Various methods are used in the decision-making process, one of which is the Multi-Objective Optimization on the Basis of Ratio Analysis (MOORA) method. This system aims to reduce subjectivity, increase efficiency, and ensure a more equitable allocation of logistics based on needs. It is expected that this DSS can serve as a solution that facilitates faster, more accurate, and transparent decision-making.   Keywords: decision support system; moora; logistics Abstrak: Distribusi logistik kepolisian melibatkan berbagai lokasi dengan kebutuhan yang berbeda-beda, yang membuat pengambilan keputusan menjadi sangat kompleks. Pengambilan keputusan secara manual sering kali menghadapi tantangan, seperti banyaknya faktor atau kriteria yang harus dipertimbangkan, misalnya jarak lokasi, tingkat kebutuhan logistik, jumlah personel di lokasi, dan ketersediaan logistik di gudang. Selain itu, sering kali ada kesulitan dalam menentukan prioritas lokasi yang harus didahulukan dalam situasi darurat atau bencana, serta adanya kerentanannya terhadap kesalahan subjektif akibat keterbatasan manusia dalam menganalisis data yang kompleks.Permasalahan lain yang muncul adalah ketidakmerataan alokasi logistik, di mana beberapa lokasi menerima logistik melebihi kebutuhan, sementara lokasi lain mengalami kekurangan.  Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung pengambil keputusan dalam menganalisis data, menilai berbagai alternatif, dan memberikan rekomendasi. SPK bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan agar lebih efektif. Terdapat berbagai metode yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, salah satunya adalah metode Multi Objective Optimization on the Basis of Ratio Analysis (MOORA). Sistem ini bertujuan mengurangi subjektivitas, meningkatkan efisiensi, dan memastikan alokasi logistik yang lebih merata berdasarkan kebutuhan. Diharapkan, SPK ini dapat menjadi solusi yang mampu memberikan pengambilan keputusan yang lebih cepat, akurat, dan transparan.Kata kunci: sistem penunjang keputusan; MOORA; logistik

Page 2 of 2 | Total Record : 15