cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar" : 26 Documents clear
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP NILAI UJIAN SUMATIF MODUL PENGINDRAAN PADA MAHASISWA PSPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA ., Argunmas
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.988 KB)

Abstract

Latar belakang: Ujian sumatif adalah ujian tertulis untuk mengevaluasikemampuan mahasiswa kedokteran dalam memahami materi modul. Untukmendapatkan nilai ujian yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunyakecerdasan emosional. Mahasiswa dengan kecerdasan emosional yang baikmemiliki hubungan sosial yang baik, mengetahui keadaan emosional dirinya danpandai dalam mengartur emosinya serta memiliki motivasi untuk berhasil.Tujuan: Mengetahui tingkat kecerdasan emosional secara umum dan dalam tiapaspek seperti mengenali emosi diri, mengelola emosi, motivasi diri, empati danketerampilan sosial terhadap nilai ujian sumatif modul pengindraan mahasiswaPSPD fakultas kedokteran Universitas Tanjungpura angkatan 2015. Metode:Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi analitik observasional jeniscross-sectional. populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program StudiPendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura angkatan 2015dengan jumlah sampel 41 mahasiswa. Kecerdasan emosional diukurmenggunakan kuesioner dengan 30 pertanyaan. Hasil: Pada uji korelasi productmoment didapatkan nilai p 0,001 (p<0,05) dan nilai korelasi pearson 0,484 yangmenunjukkan penelitian ini memiliki hubungan korelasi positif dengan kekuatankorelasi cukup kuat. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kecerdasanemosional dengan nilai ujian sumatif modul pengindraan mahasiswa ProdiPendidikan Kedokteran tahun Universitas Tanjungpura. Terdapat hubungankecerdasan emosional dalam aspek motivasi, empati dan pengaturan emositerhadap nilai ujian sumatif modul pengindraan mahasiswa Prodi PendidikanKedokteran tahun Universitas Tanjungpura. Kata kunci: Kecerdasan emosional, ujian sumatif.
GAMBARAN KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA SISWI DI SMP ABDI WACANA PONTIANAK TAHUN 2015 TENTANG GENITALIA HYGIENE SAAT MENSTRUASIGAMBARAN KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA SISWI DI SMP ABDI WACANA PONTIANAK TAHUN 2015 TENTANG GENITALIA HYGIENE SAAT MENSTRUASI ., Citra Kristi Melasari
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.933 KB)

Abstract

Latar belakang. Hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen hygieneperorangan yang memegang peranan penting dalam status perilaku kesehatanseseorang, termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi.Peningkatan kesehatan dengan cara meningkatkan pengetahuan pada remaja sangatlahpenting. Jika remaja tidak mengetahui cara-cara genitalia hygiene yang benar maka akantimbul beragam masalah seperti pengeluaran cairan vagina atau flour albus, iritasi,timbulnya infeksi pada saluran kemih, bau yang tidak sedap, dan infeksi pada daerahvagina (vaginitis), dan hal ini disebabkan oleh karena genitalia hygiene yang tidakadekuat. Dengan tidak menjaga Genitalia hygiene, maka akan meningkatkan terjadinyaInfeksi Saluran Kemih (ISK). Salah satu penyebab paling umum terjadinya InfeksiSaluran Kemih (ISK) adalah Bacterial Vaginosis. Bila infeksi tersebut dibiarkan dan tidakdiobati dengan sempurna, akan menimbulkan infeksi yang merambat ke organreproduksi bagian dalam. Di Indonesai variabel kebudayaan masih mempengaruhikesehatan khususnya masalah kesehatan reproduksi dikalangan remaja, yang sebagianbesar masih dianggap tabu. Keterbukaan antara guru, murid, maupun orangtua dalammembahas kesehatan reproduksi sangatlah penting. Salah satu permasalahan utamakesehatan reproduksi remaja di Indonesia yaitu karena kurangnya informasi mengenaikesehatan reproduksi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambarankarakteristik, distribusi tingkat pengetahuan dan sikap pada siswi di SMP Abdi WacanaPontianak tahun 2015 tentang genitalia hygiene saat menstruasi. Metodologi. Penelitianini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yangdigunakan dalam penelitian ini berjumlah 35 orang. Data penelitian diperoleh melaluikuesioner. Hasil. Berdasarkan karakteristik, didapatkan hasil sebagian besar berusia 15tahun sebanyak 15 orang (45,7%), sebagian besar berada di kelas IX sebanyak 16 orang(45,71%), sumber air didapat melalui PDAM sebanyak 30 orang (85,71%), penghasilanorang tua sebagian besar pendapatan berjumlah 1.000.000 s.d 2.000.000 sebanyak 16orang (45,71%) dan sumber informasi sebagian besar didapat melalui ibu sebanyak 18orang (51,43%). Dari 35 sampel didapatkan hasil remaja dengan tingkat pengetahuanbaik sebanyak 24 orang (68,58%), kurang sebanyak 11 orang (31,42%) dan sikap positifsebanyak 21 orang (60%), sikap negatif 14 orang (40%). Kesimpulan. Berdasarkankarakteristik sebagian besar berusia 15 tahun, berada di kelas IX, sumber air didapatmelalui PDAM, dengan tingkat ekonomi rendah menengah dan sumber informasi didapatmelalui ibu. Tingkat pengetahuan siswi SMP Abdi Wacana Pontianak adalah baik sertaberada dalam kategori sikap positif.Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Sikap, Karakteristik, Genitalia Hygiene,
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG CUCI TANGAN PADA PEGAWAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK TAHUN 2017 ., Ryan Kusumawardani
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.202 KB)

Abstract

Latar Belakang: Risiko infeksi di rumah sakit atau yang biasa dikenal dengan infeksinosokomial atau Health Care Assosciated Infection (HCAI) merupakan masalah pentingdi seluruh dunia. World Health Organization (WHO) sebagai induk organisasi kesehatandunia telah mengkampanyekan program keselamatan pasien, salah satunya adalahmenurunkan risiko HCAI. Cuci tangan atau hand hygiene menjadi salah satu langkahyang efektif untuk memutuskan rantai transmisi infeksi, sehingga insidensi HCAI dapatberkurang. Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku tentang cucitangan pada pegawai Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak tahun2017. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatancross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menilai pengetahuandan observasi untuk menilai perilaku reseponden. Total sampel yang diberikan kuesionersebanyak 153 responden dan yang diobservasi sebanyak 50 responden. Pemilihansampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara total sampling. Hasil: Pengetahuanresponden mengenai cuci tangan paling banyak berada pada kategori cukup yaitusebanyak 66 orang (43,14%), diikuti dengan kategori baik sebanyak 60 orang (39,21%),dan kategori kurang sebanyak 27 orang (17,65%). Perilaku responden mengenai cucitangan paling banyak berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 25 orang (50%%),diikuti dengan kategori baik sebanyak 22 orang (44%), dan kategori kurang sebanyak 3orang (6%). Kesimpulan: Pengetahuan tentang cuci tangan pada pegawai Rumah SakitPendidikan Universitas Tanjungpura berada dalam kategori cukup yaitu sebesar 43,14%(66 dari 153 responden). Sedangkan perilaku tentang cuci tangan pada pegawai RumahSakit Pendidikan Universitas Tanjungpura berada dalam kategori cukup yaitu sebesar50% (25 dari 50 responden). Kata Kunci: Cuci tangan, Pengetahuan, Perilaku1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura,Pontianak, Kalimantan Barat.2. Departemen Anak, Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso, Pontianak,Kalimantan Barat.3. Departemen Histologi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
PENGARUH KONSUMSI KOMBINASI PEMANIS BUATAN SIKLAMAT DAN SAKARIN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN TOLERANSI GLUKOSA ., Feddy Setiady
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.026 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pemanis buatan rendah kalori adalah salah satu dari zat aditifyang paling sering digunakan diseluruh dunia. Konsumsi pemanis buatan rendahkalori direkomendasikan pada penderita obesitas ataupun diabetes, meskipundata-data ilmiah yang mendukungnya tidak jelas dan kontroversial. Tujuan: Mengetahui pengaruh konsumsi kombinasi sakarin dan siklamat terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP) dan nilai area under the curve (AUC) test toleransiglukosa oral (TTGO) pada tikus (Rattus norvegicus) jantan galur wistar. Metode:Penelitian ini merupakan studi eksperimental pada tikus putih (Rattusnorvegicus) jantan galur Wistar yang mendapat perlakuan mengkonsumsipemanis buatan rendah kalori (Sakarin, Siklamat dan Kombinasi Sakarin denganSiklamat) selama 5 minggu. Pada akhir perlakuan, darah tikus diambil untukmengukur glukosa darah dengan glucose check unit. Hasil yang didapatkandianalisis dengan uji statistik One-way ANOVA dilanjutkan dengan post hoc test.Hasil: Hasil yang didapat menunjukkan perbedaan bermakna rerata glukosadarah puasa antara ketiga kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol,sedangkan perbedaan area under the curve ditemui antar kelompok akuadesdengan kelompok kombinasi sakarin dan siklamat. Kesimpulan: Konsumsikombinasi pemanis buatan rendah kalori sakarin dan siklamat menunjukkanpeningkatan glukosa darah puasa dan nilai area under the curve test toleransiglukosa oral yang bermakna pada tikus galur wistar.Kata Kunci: Sakarin, Siklamat, Kadar Glukosa Darah
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI UPK PUSKESMAS PERUMNAS II KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 ., Rikianto
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.684 KB)

Abstract

Latar Belakang: Imunisasi merupakan salah satu kemajuan dibidangimunologi yang terbukti sangat cost effective dalam menurunkanprevalensi penyakit menular dan menurunkan kejadian Penyakit yangDapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Keikutsertaan ibu dalamprogram imunisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunyapengetahuan dan pendidikan ibu. Pengetahuan dan pendidikan ibu yangtinggi akan memicu kesadaran akan pentingnya imunisasi bagi bayinya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antaratingkat pengetahuan dan pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasidasar di UPK Puskesmas Perumnas II Kota Pontianak tahun 2016.Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakanstudi cross-sectional. Total sampel sebanyak 87 orang menggunakaninstrumen Kuesioner dan buku KIA. Pengambilan sampel dilakukandengan metode purposive sampling yaitu dengan cara consecutivesampling. Data akan dianalisis dengan teknik Chi square. Hasil: Ujistatistik menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibudengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi (p=0,001) dan tidakterdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kelengkapanimunisasi dasar pada bayi (p=0,589). Kesimpulan: Terdapat hubunganantara tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar dantidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengankelengkapan imunisasi dasar di UPK Puskesmas Perumnas II KotaPontianak. Kata Kunci: Pengetahuan Ibu, Pendidikan Ibu, Kelengkapan imunisasidasar.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN UMUR TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2015 ., Peter Fernando
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3599.978 KB)

Abstract

Latar Belakang: Persentase rumah tangga di Indonesia yang menerapkanperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak tahun 2012-2014 cenderungmengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh persentase capaian setiapindikator PHBS tatanan rumah tangga. Di Kota Pontianak indikator perilaku tidakmerokok di dalam rumah memiliki capaian yang rendah sejak tahun 2012. Perilakumerokok tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor karakteristik keluarga, antara lainfaktor tingkat pendidikan, pekerjaan dan umur. Oleh karena itu, perlu dilakukanpenelitian untuk menilai hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan dan umurterhadap perilaku merokok. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pendidikan,pekerjaan dan umur terhadap perilaku merokok di Kota Pontianak tahun 2015.Metodologi: Studi analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional.Pengumpulan data dan informasi tingkat pendidikan, pekerjaan, umur dan perilakumerokok anggota keluarga atau rumah tangga berasal dari data hasil Survei SosialEkonomi Nasional Kota Pontianak tahun 2015. Analisis data menggunakan uji Chisquaredan uji regresi logistik berganda. Pemilihan sampel menggunakan caranon-probabilistik dengan teknik total sampling. Hasil: Anggota keluarga ataurumah tangga yang merokok diketahui tingkat pendidikan 37,4% rendah, 40,3%menengah, 10,6% tinggi, dan tidak sekolah 11,7%, pada kelompok umur anak0,4%, remaja 9,3%, dewasa 47,6%, paruh baya 34,2% dan tua 8,4%, serta 77,1%bekerja dan 22,9% yang tidak bekerja. Tingkat pendidikan, pekerjaan dan umurmemiliki hubungan yang signifikan (p < 0,05) terhadap perilaku merokok. Nilairisiko relatif (RR) tertinggi 3,00 dan p = 0,002 pada pekerjaan. Kesimpulan:Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik (p < 0,05) antara tingkatpendidikan, pekerjaan dan umur terhadap perilaku merokok di Kota Pontianaktahun 2015 dan pekerjaan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadapperilaku merokok dibanding tingkat pendidikan dan umur. Kata Kunci: Hubungan, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, Umur, Perilaku Merokok,Risiko Relatif dan Regresi Logistik Berganda.
ANALISIS FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BANJAR SERASAN KECAMATAN PONTIANAK TIMUR TAHUN 2014 ., Agung Triatmojo
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.027 KB)

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM), penyakit kronik dengankarakteristik hiperglikemia, 90% dari populasinya merupakan DM tipe 2.Terdapat beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian DM.Pengetahuan akan faktor risiko DM yang berpengaruh dapat menjadiupaya dalam pencegahan DM. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian DMtipe II di wilayah kerja Puskesmas Banjar Serasan kecamatan PontianakTimur tahun 2014. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitiananalitik kategorik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambildengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan diPuskesmas Banjar Serasan kecamatan Pontianak Timur pada tanggal 1sampai 30 april 2015. Data diambil dari 52 orang melalui wawancara,kuesioner Global Physical Activity Questionnairre (GPAQ) dan kuesionerpola makan oleh Wiro, serta pemeriksaan langsung. Data dianalisissecara univariat, bivariate dan multivariat menggunakan SPSS 20. Hasil:Dari 52 subjek penelitian didapatkan faktor risiko yang memiliki hubunganbermakna adalah usia (p=0,043), tingkat aktivitas fisik (p=0,000) danriwayat merokok (p=0,000). Dari uji multivariat didapatkan kekuatanhubungan dari yang terbesar dan ke yang terkecil adalah aktivitas fisik(OR = 24,850) dan usia (OR = 0,124). Kesimpulan: Tingkat aktivitas fisikmerupakan faktor risiko yang memiliki pengaruh paling bermaknaterhadap kejadian kejadian DM tipe 2 di Puskesmas Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur tahun 2014.Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, faktor risiko
GAMBARAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2016-2017 ., April Lusi Triningsih
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.001 KB)

Abstract

Latar Belakang: Angka keberhasilan pengobatan (SR) merupakanindikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan TB yangmerupakan penjumlahan angka kesembuhan dan angka pengobatanlengkap. Di Puskesmas Sungai Kakap diketahui keberhasilan pengobatansebesar 78% pada tahun 2016 dan sebesar 90% pada tahun 2017.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran keberhasilanpengobatan pada pasien TB Paru BTA positif di Wilayah kerja PuskesmasSungai Kakap kabupaten Kubu Raya tahun 2016-2017. Metodologi:Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatanstudi case series. Total sampel sebanyak 55 orang menggunakan telaahdokumen formulir TB 03 dan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukandengan metode purposive sampling yaitu dengan cara consecutivesampling. Data dianalisis dengan analisis univariat. Hasil: Mayoritasresponden adalah laki-laki (60%), 54,4% responden dengan umur 26-45tahun, 44,7% responden dengan pendidikan dasar, pengetahuanresponden sebagaian besar adalah kurang (49,1%), 56,4% respondenyang bekerja, 61,8% responden memiliki penghasilan perbulan ≤2.075.000, 65,5% responden bukan perokok, 58,2% responden denganakses jauh ke pelayanan kesehatan. Sebagian besar respondenmerupakan pasien baru dengan pengobatan kategori I (74,5%). Sebagianbesar PMO berasal dari keluarga (83,6%) dan sebagian besar PMOberperan baik (56%). Mayoritas motivasi responden baik (56%) dari dirisendiri, motivasi sedang dari keluarga (47%) dan motivasi kurang daripetugas kesehatan (47%). Kesimpulan: Pengetahuan, peran PMO sertamotivasi baik dari diri sendiri, keluarga maupun petugas kesehatanmendukung keberhasilan pengobatan pasien.Kata Kunci: TB Paru, Keberhasilan Pengobatan, Karakteristik Individu,Tipe pasien, Kategori Pengobatan, PMO, Peran, Motivasi.
HUBUNGAN ANTARA USIA IBU TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERASI SECTIO CAESAREA (SC) YANG PERTAMA DI RUMAH SAKIT BERSALIN NABASA, MULIA, DAN ANUGRAH ., Nisa Alyananda Ritonga
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.347 KB)

Abstract

Latar Belakang: Sectio caesarea merupakan suatu persalinan buatandimana janin dilahirkan melalui insisi dinding perut dan dinding rahimdalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram. Tindakanpembedahan Sectio caesarea merupakan tindakan yang umumnyamenyebabkan munculnya kecemasan pada seseorang yang bervariasidari tingkat ringan sampai berat. Umur atau usia adalah satuan waktuyang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yanghidup maupun yang mati. Usia termasuk kedalam faktor internal yangmempengaruhi kecemasan pada ibu hamil. Usia juga menjadi faktorresiko kecemasan pada ibu hamil saat akan melakukan Operasi Sectiocaesarea. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungananatara usia ibu terhadap tingkat kecemasan pada pasie preoperasiSectio caesarea yang pertama kali di Rumah Sakit Bersalin SwastaPontianak. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitikdengan pendekatan Cross sectional. Metode pengambilan sampel yangdigunakan adalah Total sampling. Sampel penelitian berjumlah 50responden. Data mengenai tingkat kecemasan didaptkan dari hasilkuesioner Hamilton Rating for Anxiety. Analisis statistic yang digunakanChi-square. Hasil: Hasil analisis statistic menggunakan uji Chi-squaremenunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara usia ibu terhadaptingkat kecemasan pada responden yaitu pasien preoperasi Sectiocaesarea (p>0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermaknaantar usia ibu terhadap tingkat kecemasan pada pasien preoperasi Sectiocaesarea yang pertama kali.Kata Kunci : Usia Ibu, Tingkat Kecemasan, Preoperasi Sectio caesarea
KADAR MALONDIALDEHID HATI TIKUS PUTIH (Rattus novergicus ) GALUR Wistar JANTAN DEWASA PASCA PENGHENTIAN PAJANAN MONOSODIUM GLUTAMAT ., Rosa Linda
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.225 KB)

Abstract

Latar Belakang: Monosodium glutamat (MSG)merupakan bahan tambahan makananyang berguna sebagai penyedap rasa yang dapat menyebabkan terjadinya stressoksidatif dijaringan hati. Food and Drugs Administration pada tahun 1995 telahmenetapkan batas keamanan untuk penggunaan MSG yaitu tidak lebih dari 120mg/kgBB/hari. Stress oksidatif menghasilkan peroksida lipid yang tidak stabil dan reaktifyang mengakibatkan terjadi degradasi lemak sehingga terbentuk malondialdehida (MDA).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kadar MDA jaringan hati tikus putihsetelah dilakukan penghentian pajanan MSG. Metodologi: Penelitian ini merupakaneksperimental murni dengan rancangan simple random sampling. Kelompok kontrol (K)1,2,3 diberikan aquades selama 28 hari; kelompok perlakuan pertama (P1)1,2,3diberikan MSG dosis 4 g/kgBB/hari selama 28 hari; kelompok perlakuan kedua (P2) 1,2,3diberikan MSG dosis 6 g/kgBB/hari selama 28 hari kemudian pajanan dihentikan dandibiarkan selama 1 hari, 28 hari, 56 hari. Kemudian dilakukan pembedahan danpembuatan homogenat jaringan kemudian dilakukan pengukuran kadar MDA jaringandengan metode Wills. Data dianalisa menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan denganpost hoc test Mann-Whitney. Hasil: Analisis data menunjukan pada penghentian pajananMSG hari ke-1 setelah perlakuan terjadi peningkatan kadar MDA secara statistik antarakelompok kontrol dengan kelompok perlakuan pertama dan kelompok perlakuan kedua.Perlakuan pada hari ke-29 dan ke-57 tidak terdapat perbedaan yang bermakna antarakelompok kontrol dengan kelompok perlakuan pertama dan kelompok perlakuan kedua.Meskipun tidak terdapat perbedaan bermakna namun terjadi penurunan kadar MDA.Kesimpulan: Penghentian pajanan MSG dapat menyebabkan terjadinya penurunankadar MDA pada hati tikus putih.Kata Kunci: Tikus Putih, Hati, Monosodium Glutamat, Stress oksidatif, KadarMalondialdehid.

Page 2 of 3 | Total Record : 26


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue