cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
buletin_thpipb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
ISSN : 23032111     EISSN : 2354886X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JPHPI publishes manuscripts in the field of marine post-harvest, aquatic biotechnology, aquatic biochemistry, aquatic product diversification, and characteristic of aquatic raw materials. In addition, JPHPI also publishes research about aquatic product quality, standardization, and other researches within the field of aquatic product technology.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)" : 7 Documents clear
Karakteristik minyak belut (Monopterus albus) asap dari Desa Barania, Kabupaten Sinjai dengan metode pengasapan berbeda: Characteristics of smoked eel (Monopterus albus) oil from Barania Village, Sinjai Regency by different smoking methods Putri, Tri Widayati; Mansur, Harianti; Iramayosopa, Iramayosopa
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i3.45910

Abstract

Belut (Monopterus albus) merupakan sumber protein dan mineral penting bagi manusia. Belut mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang bermanfaat untuk kesehatan otak, jantung, dan respon imun. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rendemen dan komposisi asam lemak dari minyak belut asap dingin dan cair. Minyak belut diekstraksi dengan metode dry rendering menggunakan panas dari pengasapan. Ekstraksi minyak belut asap dilakukan menggunakan dua metode pengasapan, yaitu metode pengasapan dingin (cold smoked) dengan suhu 30-60°C selama ±4 jam dan metode pengasapan cair (liquid smoked) dengan suhu 120-150°C selama ±2 jam. Analisis komposisi asam lemak menggunakan gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen tertinggi (8%) terdapat pada minyak belut asap cair. Komposisi asam lemak pada minyak belut asap dingin terdiri dari 17 jenis asam lemak, dengan asam lemak linoleat 22,96% menjadi yang paling dominan. Sedangkan, pada minyak belut asap cair terdiri dari 15 jenis asam lemak, dengan asam lemak palmitat 36,56% menjadi yang paling dominan.
Potensi ulvan dari Ulva lactuca sebagai sumber antioksidan: Potential of ulvan from Ulva lactuca as an antioxidant source Jacoeb, Agoes Mardiono; Abdullah, Asadatun; Hakimah, Siti Nur
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i3.46950

Abstract

Dinding sel Ulva lactuca menghasilkan ulvan yang merupakan hidrokoloid bersulfat dan berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh lama pemanasan dalam autoklaf (15 dan 20 menit; 121℃) terhadap rendemen, kadar gula dan sulfat, serta aktivitas antioksidan ulvan. Rendemen ulvan, kandungan gula dan sulfat diukur masing-masing dengan metode gravimetri dan spektrofotometri. Ekstrak kering oven diuji gugus fungsi dan antioksidannya menggunakan FTIR dan metode DPPH. Ulvan hanya bisa dihasilkan melalui ekstraksi pada suhu 121℃ waktu 15 menit. Ekstrak kering ulvan memberikan rendemen 1,98%, kandungan gula total 46,06±0,16% dan kadar sulfat 21,53±1,16%. Spektrum FTIR menunjukkan adanya bilangan gelombang 850 dan 790 cm-1 yang merupakan ciri ulvan. Uji DPPH menghasilkan IC50 sebesar 469 ppm, yang tergolong sebagai antioksidan lemah.
Aktivitas antioksidan dan total fenol rumput laut Sargassum sp. dari Perairan Simeulue Aceh : Total Phenolic Content and Antioxidant Activity of Seaweed Sargassum in Simeulue Water, Aceh Erniati, Erniati; Syahrial, Syahrial; Erlangga, Erlangga; Imanullah, Imanullah; Andika, Yudho
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i3.46981

Abstract

Sargassum sp merupakan jenis rumput laut yang tumbuh subur secara alami di perairan Indonesia, termasuk di Perairan Simeulue, Provinsi Aceh. Sargassum sp. mengandung berbagai senyawa bioaktif yaitu fenol yang berpotensi sebagai antioksidan. Sargassum sp. di Perairan Simeulue belum dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan belum ada laporan ilmiah tentang total fenol dan aktivitas antioksidan dari rumput laut tersebut. Tujuan penelitian ini menentukan aktivitas antioksidan dan total fenol Sargassum sp yang terdapat di Perairan Simeulue. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel rumput laut, preparasi dan ekstraksi sampel rumput laut, uji fitokimia, analisis total fenol dan analisis aktivitas antioksidan rumput laut. Analisis data menggunakan analisis regresi linear untuk melihat hubungan total fenol dengan aktivitas antioksidan DPPH Sargassum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenol dan aktivitas antioksidan lima jenis rumput laut genus Sargassum (S. muticum, S. binderi, S. crassifolium, S. granuliferum, S. fluitans) di Perairan Simeulue menunjukkan nilai yang bervariasi. Total fenol 7,45-9,02 mg GAE/g dengan nilai tertinggi terdapat pada S. binderi dan nilai terendah pada S. fluitans. Aktivitas antioksidan 74,7-152,4 μg/mL dengan nilai tertinggi terdapat pada S. binderi, sedangkan nilai terendah terdapat pada S. fluitans. Hasil analisis korelasi (R2 = 0,9059) menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan rumput laut genus Sargassum berhubungan erat dengan total fenol. Kelima spesies rumput laut Sargassum di Perairan Simeulue mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat (74,7-152,4 μg/mL) sehingga berpotensi dikembangkan sebagai antioksidan.
Karakteristik fisikokimia serbuk minuman jahe merah instan dengan penambahan rumput laut (Kappaphycus alvarezii): Physicochemical characteristics of instant red ginger beverage powder with the addition of seaweed (Kappaphycus alvarezii) Afdhaliah, Nurul; Kusumaningrum, Indrati; Zuraida, Ita
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i3.47028

Abstract

Minuman jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) sebagai penghangat tubuh memiliki nilai fungsional lain dengan menambahkan Kappaphycus alvarezii sebagai sumber serat. Tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh penambahan rumput laut K. alvarezii terhadap karakteristik fisikokimia dan penerimaan konsumen minuman jahe merah instan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan persentase bubur rumput laut (0, 20, 40, 60, dan 80%) terhadap rendemen, viskositas, derajat putih, daya larut, komposisi kimia, pH, dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan K. alvarezii tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap nilai kesukaan panelis pada aroma, rasa, dan kekentalan kecuali warna, namun berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap karakteristik viskositas, daya larut, derajat putih, pH, kadar air, abu, dan serat kasar. Karakteristik fisikokimia serbuk minuman jahe merah K. alvarezii instan, yaitu viskositas 1,3-9,2 cP, derajat putih 64,82-76,82%, daya larut 99,46-99,69%, kadar air 1,33-2,86%, abu 0,41-0,62%, serat kasar 4,15-5,62% dan pH 6,30-7,05. Kadar air dan abu produk memenuhi syarat SNI minuman bubuk. Hasil uji hedonik konsumen meliputi warna 4,20-5,30; aroma 4,20-4,80; rasa 4,37-5,20 dan kekentalan 4,57-5,00.
Karakteristik mutu dan kandungan senyawa volatil bekasam cumi-cumi dengan lama fermentasi yang berbeda: Quality and volatile compound content characteristics of fermented squid bekasam with different fermentation durations Ramadhanti, Bella Widya; Sumardianto, Sumardianto; Romadhon, Romadhon
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i3.48451

Abstract

Cumi-cumi (Uroteuthis chinensis) digemari masyarakat Indonesia karena memiliki rasa enak dan tekstur yang unik. Pengolahannya menjadi produk bekasam dapat membuat cumi-cumi bertahan lama dan meningkatkan nilai gizi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan lama waktu fermentasi terbaik bekasam cumi-cumi melalui karakteristik mutu kimia, bakteri asam laktat, sensori dan kandungan senyawa volatil. Pembuatan bekasam cumi-cumi dengan perendaman larutan garam 15% dan pemberian karbohidrat nasi 40% (b/b), selanjutnya dilakukan proses fermentasi. Lama fermentasi yang digunakan untuk membuat bekasam perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap mutu bekasam. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan lama fermentasi yang berbeda, yaitu 3, 5, dan 7 hari dengan 3 kali ulangan. Data parametrik dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey HSD. Data nonparametik dianalisis menggunakan Kruskal Wallis dan uji lanjut Mann Whitney. Parameter yang diuji adalah kadar air, pH, total BAL, sensori, dan kandungan senyawa volatil. Bekasam cumi-cumi dengan lama fermentasi 3 hari memberikan hasil yang terbaik dengan kadar air 62,11%; pH 4,07; total bakteri asam laktat 9,05 log cfu/g dan uji hedonik dengan nilai selang kepercayaan sebesar 3,75 ˂µ< 4,05. Senyawa volatil yang dominan, yaitu golongan ester, alkohol dan amin. Senyawa lainnya yang teridentifikasi yaitu golongan asam, aldehid, keton, terpenoid, karotenoid, seskuiterpenoid, fenilpropanoid, hidrokarbon aromatik, dan karbonil. Pengolahan cumi-cumi menjadi produk bekasam memerlukan waktu fermentasi selama 3 hari untuk menghasilkan produk bekasam cumi-cumi yang baik.
Karakteristik papain soluble collagen gelembung renang ikan manyung dengan variasi praperlakuan alkali dan rasio ekstraktan: Characterization of papain-soluble collagen from swim bladder sea catfish with variations in alkali pretreatment and extractant ratio Utami, Rahmadiana; Trilaksani, Wini; Hardiningtyas, Safrina Dyah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i3.49968

Abstract

Kolagen merupakan biomaterial penting pada beberapa industri di Indonesia, namun pemenuhan kebutuhannya masih mengandalkan impor. Transformasi hasil samping gelembung renang ikan manyung (Arius thalassinus) sebagai sumber kolagen. Optimalisasi proses ekstraksi kolagen menjadi penting diteliti dalam meningkatkan rendemen. Faktor ekstraksi yang memengaruhi antara lain waktu pra-perlakuan alkali dan rasio sampel dan ekstraktan. Penelitian ini bertujuan menentukan waktu perendaman alkali terbaik dalam menghilangkan protein non-kolagen dan mengevaluasi pengaruh perbedaan jenis alkali pada pra-perlakuan serta rasio sampel dan ekstraktan dalam menghasilkan kolagen gelembung renang ikan manyung. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pertama penentuan waktu perendaman terbaik dalam larutan alkali (KOH), dan kedua ekstraksi papain soluble collagen selama 48 jam dengan variasi alkali (KOH dan NaOH 0,05 M) dan rasio sampel dan ekstraktan (1:10;1:20;1:30 b/v). Ekstraktan yang digunakan adalah enzim papain 5.000 U/g dalam asam asetat 0,5 M. Parameter yang dianalisis meliputi proporsi ikan, proksimat, asam amino, konsentrasi protein, rendemen, stabilitas termal, gugus fungsi, berat molekul, dan zeta potensial. Hasil menunjukkan bahwa gelembung renang ikan manyung memiliki proporsi 4,08%, kadar protein 33,58±0,11%, asam amino penciri prolina 29,2 mg/g, alanina 28,9 mg/g dan hidroksiprolina 18,18 mg/g. Waktu perendaman terbaik dalam larutan KOH adalah 6 jam. Perlakuan terbaik untuk ekstraksi papain soluble collagen yakni menggunakan pra-perlakuan alkali menggunakan NaOH selama 6 jam dengan rasio sampel dan ekstraktan 1:20 (b/v). Rendemen kolagen yang diperoleh sebesar 35,31±0,65% dengan karakteristik gugus amida (A, B, I, II, III), pola elektroforesis (α1,α2, β), suhu transisi maksimum 33,06°C dan zeta potensial +32 mV.
Karakterisasi nanokalsium tulang ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus) dengan variasi waktu ekstraksi: Characterization of red snapper (Lutjanus malabaricus) bone nanocalcium with variations in extraction time Anggraeni, Novia; Dewi, Eko Nurcahya; Susanto, Antonius Budi; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i3.50268

Abstract

Kalsium merupakan salah satu mineral makro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan asupan kalsium di dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan kesehatan tulang. Limbah tulang ikan kakap merah merupakan salah satu sumber kalsium. Penyerapan kalsium dalam tubuh akan maksimal apabila memiliki ukuran yang kecil (nanokalsium). Penelitian ini bertujuan menentukan waktu ekstraksi terbaik dalam menghasilkan nanokalsium tulang ikan kakap merah berdasarkan parameter kadar air, ukuran partikel, dan rendemen. Ekstraksi nanokalsium tepung tulang ikan kakap merah menggunakan larutan NaOH 1 N (1:3) dengan variasi waktu ekstraksi 30, 60, dan 90 menit. Tepung tulang ikan kakap merah dianalisis rendemen, ukuran partikel, komposisi kimia, mineral kalsium, dan fosfor. Nanokalsium tulang ikan kakap merah dianalisis kadar air, ukuran partikel, rendemen, dan struktur nanokalsium. Ukuran partikel diukur menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) dan struktur nanokalsium dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung tulang ikan kakap merah memiliki rendemen 85,57%, ukuran partikel 1.029,69 nm, kadar air 5,52%, abu 78,82%, protein 18,11%, lemak 2,02%, kalsium 20,07%, dan fosfor 9,95%. Perlakuan ekstraksi selama 90 menit merupakan perlakuan terbaik dalam menghasilkan nanokalsium tulang ikan kakap merah dengan kadar air 3,63%, rendemen 6,94%, dan ukuran partikel 440,3 nm.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 28 No. 9 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(9) Vol. 28 No. 8 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(8) Vol. 28 No. 7 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(7) Vol. 28 No. 6 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(6) Vol. 28 No. 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5) Vol. 28 No. 4 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(4) Vol. 28 No. 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2) Vol. 28 No. 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1) Vol. 27 No. 12 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(12) Vol. 27 No. 11 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(11) Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10) Vol. 27 No. 9 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(9) Vol. 27 No. 8 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(8) Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7) Vol. 27 No. 6 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(6) Vol. 27 No. 5 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(5) Vol. 27 No. 4 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(4) Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3) Vol. 27 No. 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2) Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1) Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3) Vol. 26 No. 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol 26 No 1 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(1) Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3) Vol 25 No 2 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(2) Vol 25 No 1 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(1) Vol 24 No 3 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(3) Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2) Vol 24 No 1 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3) Vol 23 No 2 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2) Vol 23 No 1 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(1) Vol 22 No 3 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol. 21 No. 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol 21 No 3 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3) Vol 20 No 2 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 1 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 2 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 3 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 3 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15 (3) Vol 15 No 2 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 13 No. 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 2 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 1 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 11 No 2 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 11 No 1 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 2 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan More Issue