Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGGUNAAN ASAM KLORIDA (HCl) SEBAGAI BAHAN PENGASAMAN TERHADAP KUALITAS KULIT IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SAMAK Pratiwi, Novita Dinny; Sumardianto, -; Romadhon, -
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.52 KB)

Abstract

Pickling atau  pengasaman bertujuan menyiapkan kulit sebelum proses penyamakan, menghilangkan noda-noda hitam pada kulit dan pengawetan kulit. HCI merupakan jenis bahan pengasaman yang dapat digunakan sebagai bahan dalam proses pickling pada penyamakan kulit selain H2SO4 dan HCOOH. Tujuan penelitian  ini adalah untuk memperoleh persentase dan pengaruh  HCI  pada proses penyamakan terhadap kualitas kulit ikan nila. Materi yang digunakan kulit ikan nila (Oreochromis niloticus) dari PT Nusantara Aquafarm, Semarang. Parameter pengujian adalah kekuatan tarik, kemuluran, kekuatan sobek, kadar krom oksida, pH, kadar air, dan uji hedonik. Penelitian ini menggunakan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yaitu HCI 2,5%, 3%, dan 3,5%. Data dianalisis menggunakan analisa sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan HCI sebesar 2,5% berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas kulit yaitu kekuatan tarik, kemuluran, kekuatan sobek, kadar krom oksida, pH, uji hedonik dan tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas kimia kadar air. Kulit ikan nila samak dengan perlakuan konsentrasi HCI 2,5% memiliki kualitas yang baik yaitu, kekuatan tarik (2348,6 N/cm2); kemuluran (23.63 %); kekuatan sobek (235,20 N/cm2); kadar krom oksida (6,23%); pH(4,3);  kadar air(17,63%); uji hedonik parameter serat daging (4,46); parameter kult (4,43); dan parameter sisik/nerf (4,51). Pickling was one of stages of the process into the skin the has properties more resistant to chemical and physical changes. Pickling is one of the stages of tanning the aims prepare the skin before tanning process, eliminating black spots on the skin the caused in the process of liming and skin curing. HCI is a type of pickling agent the can be used as materials for pickling process in tanneries in addition H2SO4 and HCOOH. The purpose of this study is to obtain the best percentage and  the influence of the use of HCI in the tanning process on the quality of tilapia fish skin leather. The material used in this research was skin tilapia (Oreochromis niloticus) from PT Nusantara Aquafarm, Semarang. The testing parameters were tensile strength, elongation, tear strength, contains of chrome, pH, water content, and hedonic test. This research used Completely Randomized Design (CRD) with three treatments of using HCI 2,5%, 3%, and 3,5%. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). Results of this research showed that the best HCI concentration of 2.5% significantly (P<0,05) for physical and chemical quality were tensile strength, elongation, tear strength, contains of chrome, pH, and hedonic test. Meanwhile non significantly (P<0,05) for the chemical quality was water content. Tilapia skin tanned by treatment with HCl 2.5% on process pickling had the best physical and chemical strength were tensile strength (2348,6 N/cm2); elongation (23,63%); tear strength (235,20 N/cm2); contains of chrome oxide (6,23%); pH (4,3); water content (17,63%); meat fibers value (4,46); skin value (4,43); and nerf value (4,51).
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava) TERHADAP DAYA SIMPAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) PADA SUHU DINGIN Mulyanto, Sepka; Sumardianto, Sumardianto; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 4 (2017): Wisuda Periode Bulan Oktober 2017
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.646 KB)

Abstract

Ikan nila merupakan produk pangan yang mudah rusak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun jambu biji merah (Psidium guajava) terhadap daya simpan ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila merah segar dan ekstrak daun jambu biji merah. Metode penelitian yang bersifat experimental laboratories dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola split-plot in time 2 x 4 dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah ikan nila merah segar (kontrol) dan ikan nila merah segar dengan penambahan ekstrak daun jambu biji merah 8% disimpan selama 12 hari dengan interval analisa setiap 4 hari sekali). Parameter yang diamati adalah TPC, pH, TVB dan uji organoleptik. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa fitokimia yang terdapat pada ekstrak daun jambu biji merah adalah tanin, alkaloid dan flavonoid. Hasil parameter uji TPC dan Organoleptik pada perlakuan penambahan ekstrak daun jambu biji merah 8% masih sesuai SNI dan nilai TVB ikan nila merah masih layak konsumsi selama penyimpanan 12 hari. .
PENGARUH PENAMBAHAN MIKROALGA Spirulina platensis DAN MIKROALGA Skeletonema costatum TERHADAP KUALITAS SOSIS IKAN BANDENG (Chanos chanos Frosk) Iqbal, Muhamad; Ma'ruf, Widodo Farid; Sumardianto, -
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.26 KB)

Abstract

Perkembangan konsumsi masyarakat terhadap pangan semakin meningkat. Pengkayaan produk pangan menjadi poros utama yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah penyediaan pangan yang memiliki kandungan gizi tinggi, menyehatkan, dan diterima konsumen. S. platensis dan S. costatum yaitu mikroalga yang memiliki kandungan protein dan betakaroten yang tinggi yang diperlukan oleh tubuh. Saat ini makanan cepat saji seperti sosis ikan menjadi pilar untuk menarik masyarakat mengkonsumsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan penambahan mikroalga terhadap kualitas sosis ikan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan bandeng (Chanos-chanos Forsk), mikroalga S. platensisdan mikroalga S. costatum, dengan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu penambahan mikroalga S. platensis 10%, penambahan mikroalga S. Costatum 10% dan tanpa penambahan mikroalga dalam subtitusi dengan tepung tapioka dilakukan 3 kali pengulangan. Parameter pengujian yaitu kadar protein, kadar betakaroten, stabilitas emulsi, kekuatan gel, aktivitas air (aw) dan sensori. Data dianalisis menggunakan ANOVA, dilanjutkan uji BNJ untuk data parametrik sedangkan Kruskal-Wallis untuk data non-parametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan penambahan mikroalga berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein, kadar betakaroten, stabilitas emulsi, kekuatan gel, aktivitas air (aw) dan sensori. Sosis ikan dengan penambahan mikroalga S. platensis 10% memiliki hasil terbaik dari semua parameter yang diujikan dibandingkan dengan  penambahan mikroalga S. costatum 10% dan kontrol. The development of human consumption on foods is increasing. Therefore, food enrichment is becoming the main focus to overcome the problems on food security that are high in nutritional value, quality, healthy, and acceptable to consumers. S. platensis and S. costatum are two kinds of microalgae that contain high protein and beta-carotene needed by human body. Nowadays, people have their preferences on fast food, such as fish sausage, which is favorable to consume. This research aims to figure out the impact of the difference in microalgae addition on the quality of fish sausage. The materials used in this research were milkfish (Canos-canos Forks), two kinds of Microalgae: S. platensis and S. costatum. The experiment design used was completely randomized design that consists of three different treatments: the addition of 10% S. platensis, the addition of 10% S. costatum, and without the addition of any Microalga in subtitution of the starch in thriplicates. The experimental parameters were protein levels, beta-carotene levels, emulsion stability, gel strength, water activity (aw) and sensory test. The data is analyzed using ANOVA, followed by Honestly Significant Difference (HSD) test on parametric data, meanwhile Kruskal-Wallis was used on non-parametric data. The result showed that the different in the addition of microalgae has a significantly impact (P<0,05) on; protein levels, beta-carotene levels, emulsion stability, gel strength, water activity (aw) and sensory test. Fish sausage with the addition of 10% S. platensis produced the best result of all the tested parameters, when compared to those with the addition of 10% S. costatum and without the addition of any microalga (control).
PENGARUH PENYAMAKAN KOMBINASI MIMOSA (Tanning) DENGAN KONSENTRASI ZIRKONIUM YANG BERBEDA (Retanning) TERHADAP KUALITAS FISIK KULIT IKAN NILA Cahyo, Septian Dwi; Agustini, Tri Winarni; Sumardianto, Sumardianto
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 3 (2016): Wisuda Periode Bulan Agustus 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.491 KB)

Abstract

Penyamakan kombinasi adalah penyamakan dengan menggunakan beberapa jenis bahan penyamak.Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi terbaik dan mengetahui pengaruh penyamakan kombinasi mimosa dengan zirkonium terhadap kualitas fisik kulit ikan nila.Materi yang digunakan dalam penelitian adalah kulit ikan nila yang diperoleh dari limbah fillet ikan PT. Aquafarm, Semarang. Bahan penyamak yang digunakan adalah mimosa dan zirkonium komersil. 4 Perlakuan yaitu : 20% mimosa pada setiap perlakuan dengan zirkonium 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5%. Penelitian menggunakan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA) dan ditunjukkan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kombinasi bahan penyamak mimosa (tanning) dengan zirkonium (retanning) memberikan pengaruh yang nyata terhadap kualitas fisik kulit ikan nila. Konsentrasi yang memberikan efektifitas terbaik adalah pada perlakuan K1 dengan K2. Perlakuan K1 : kombinasi 20% mimosa + 2,5% zirkonium merupakan perlakuan yang memberikan efektifitas terbaik pada nilai kekuatan tarik sebesar 1242,26±1,99 N/cm2 dan suhu kerut kulit ikan nila samak sebesar 87,33±1,16 oC. Perlakuan K2 : kombinasi 20% mimosa + 5% zirkonium merupakan perlakuan yang memberikan efektifitas terbaik pada nilai kemuluran sebesar 12,8±0,28 % dan kekuatan sobek kulit ikan nila samak sebesar 290,59±6,85 N/cm. Efektifitas terbaik ini dapat dilihat dari selisih nilai antara perlakuan pada setiap parameter uji. Kedua perlakuan tersebut sudah memenuhi persyaratan standar mutu kulit ular air tawar (SNI 06-4586-1998).
PENGARUH PERBANDINGAN KONSENTRASI TEPUNG TAPIOKA (Manihot uttilissima) DAN TEPUNG KENTANG (Solanum tuberosum) TERHADAP KUALITAS BAKSO IKAN LELE (Clarias batrachus) Rahussidi, Muhamad Akbar; Sumardianto, Sumardianto; Wijayanti, Ima
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 3 (2016): Wisuda Periode Bulan Agustus 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.77 KB)

Abstract

Ikan lele berpotensi diolah menjadi bakso ikan yang terbuat dari lumatan daging dan bahan pengisi beserta bahan tambahan berupa bumbu yang diproses dengan perebusan. Bakso ikan memiliki spesifikasi mutu yang mengutamakan gel strength dan sensori, sehingga perlu adanya penambahan gelling agent pada bakso, seperti tepung kentang. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung tapioka dan tepung kentang terhadap bakso ikan lele dan mengetahui perbandingan konsentrasi tepung tapioka dan tepung kentang terbaik pada bakso ikan lele. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan masing-masing terdiri dari 3 ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah K(tapioka 10%, kentang 0%), A(tapioka 7,5%, kentang 2,5%), B(tapioka 5%, kentang 5%), C(tapioka 2,5%, kentang 7,5%), D(tapioka 0%, kentang 10%) dengan parameter uji gel strength, sensori, kadar air, kadar protein dan uji lipat. Perbandingan konsentrasi tepung kentang 5% dan tepung tapioka 5% (B) memberikan pengaruh terbaik pada bakso ikan lele dengan nilai gel strength (2532,91±344,11 g.cm), nilai sensori (7,66±0,33), nilai kadar air (64,68±0,38%), nilai kadar protein (10,19±0,31 %), dan nilai uji lipat (4,70±0,44). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbandingan tepung tapioka dan tepung kentang memberikan pengaruh nyata (P<0.05) terhadap kenampakan, tekstur, gel strength, kadar air, kadar protein dan uji lipat. Sedangkan perbandingan tepung tapioka dan tepung kentang tidak berpengaruh nyata .(P>0.05) terhadap bau dan rasa.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN NaOH PADA PROSES PENGHILANGAN LEMAK TERHADAP KUALITAS GELATIN TULANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Wijaya, Otto Andi; Surti, Titi; Sumardianto, -
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.107 KB)

Abstract

Gelatin merupakan salah satu bahan yang semakin luas penggunaannya, baik untuk produk pangan maupun produk non pangan. Tulang ikan merupakan salah satu limbah industri fillet ikan beku. Tulang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan gelatin, karena tulang mengandung kolagen. Natrium hidroksida (NaOH) diketahui dapat mengikis minyak dan lemak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman larutan NaOH terhadap kualitas gelatin ikan nila (Oreochromis niloticus) serta untuk mengetahui konsentrasi dan lama perendaman terbaik larutan NaOH yang ditambahkan pada proses degreasing pembuatan gelatin ikan nila. Metode yang digunakan pada penelitian pendahuluan adalah dengan cara pembuatan gelatin tulang ikan nila menggunakan konsentrasi NaOH 0,2 %, 0,4 % dan 0,6 % lama perendaman 3 hari. Hasil dari penelitian pendahuluan didapatkan konsentrasi terbaik 0,6 % melalui pengujian kadar lemak dan kekuatan gel. Penelitian utama menggunakan konsentrasi 0,6% lama perendaman 0 hari, 2 hari, 3 hari dan 4 hari. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan aplikasi SPSS 17.0. Uji lanjut menggunakan metode Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil terbaik yang didapatkan dalam penelitian ini adalah gelatin dengan perendaman NaOH konsentrasi 0,6 % dengan lama perendaman 4 hari, dengan kriteria mutu: kadar lemak 0,64 %; kekuatan gel 86,47 bloom; viskositas 12,17 cP; kadar protein 84,37 %; dan derajat putih 79,93 %. Gelatin is one of ingredients that is widely used, both for food product and non-food products. Fish bone is one of the waste frozen from fish fillets industry. Bones can be used as a raw material for producting gelatin, because it contains collagen. Natrium hydroxide (NaOH) is able to remove oils and fats. The purpose of this study was to knowing the effects of NaOH solution soaking time to the quality of gelatin from tilapia (Oreochromis niloticus) and to knowing the best  concentration and soaking time of NaOH solution in degreasing process. The method used in the preliminary study was a way of making gelatin from tilapia bone using different NaOH concentrations namely 0.2%, 0.4% and 0.6% soaking time during 3 days. The results of the preliminary study showed that the best concentration was 0.6%. The main research using 0.6% of NaOH with different soaking times i.e. 0 days, 2 days, 3 days and 4 days. The data analysis using Completely Randomized Design (CRD) with SPSS 17.0. Application than it was analyzed with Honestly Significant Difference Test (HSDT). The best results of this study was gelatin with soaking of 6% NaOH for 4 days, with quality criteria: the fat content (0.64%); gel strength (86.47 bloom); viscosity (12.17 cP); protein content (84.37%); and whiteness (79.93%).
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI GARAM PADA IKAN PEDA KEMBUNG (Rastrelliger sp.) TERHADAP JUMLAH BAKTERI PENGHASIL ASAM SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Siswanto, Arik; Sumardianto, Sumardianto; Romadhon, Romadhon
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 2 (2017): Periode Wisuda Bulan April 2017
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.013 KB)

Abstract

Ikan kembung (Rastrelliger sp.) merupakan ikan yang paling sering digunakan untuk pembuatan ikan peda. Salah satu penyebab kegagalan proses pembuatan ikan peda adalah bakteri pengganggu. Garam dapat bertindak sebagai selektor bakteri penggangu dan sebagai pengawet. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan konsentrasi garam 20%, 25%, dan 30% pada proses pembuatan ikan peda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan one-way ANOVA dan perbedaan diantara perlakuan diuji dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan konsentrasi berpengaruh nyata (p<0,05) dengan Jumlah BAL yaitu 20% log 5,26, 25% log 6,6, dan 30% log 6,57, diketahui juga BAL dari isolat 25%  terbukti memiliki sifat antagonistik terhadap bakteri lain. Hasil untuk pengujian pH tidak memberikan pengaruh nyata akan tetapi pengujian kadar garam memberikan pengaruh nyata terhadap perlakuan. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa BAL isolat 25% memiliki sifat antagonistik serta penggunaan kadar garam 30% memberikan pengaruh pertumbuhan BAL tertinggi setelah inkubasi 48 jam.
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK LAMUN Thalassia hemprichii PADA FILLET IKAN LELE (Clarias batracus) SELAMA PENYIMPANAN DINGIN Ulina, Gerda Vernia Bali; Sumardianto, -; Romadhon, -
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.566 KB)

Abstract

Ikan merupakan komoditi yang mudah mengalami pembusukan terutama disebabkan oleh bakteri. Pembusukan dapat dihambat dengan penyimpanan suhu dingin, tetapi umur simpan daging relatif pendek. Penggunaan antibakteri dari bahan alami dapat menjadi alternatif salah satunya adalah lamun Thalassia hemprichii yang diketahui memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan fenol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lamun T.hemprichii, metanol, NA, larutan BFP dan fillet ikan lele. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) split plot in time terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu konsentrasi (0%, 1% dan 1,5%) sebagai petak utama (main plot) dan lama simpan (0, 4 dan 8 hari) sebagai anak petak (sub plot) dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati adalah pH, TPC, TVB dan nilai organoleptik. Data parametrik dianalisa dengan uji ANOVA dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Beda Nyata Jujur, sedangkan data non-parametrik menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian didapatkan konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri yaitu 1% dengan nilai TPC hingga hari ke-8 sebesar 5,03x10-5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak T.hemprichii yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata (P<0,05) sementara itu lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH, TPC, TVB dan nilai organoleptik keseluruhan fillet ikan lele selama 8 hari penyimpanan pada suhu dingin. Fish is a commodity which is easy to spoil caused by bacteria. It can be retarded at low temperature storage, however, its shelf-life is short. Antibacterial compunds from natural materials could be retarded fish spoilage. One of them is Thalassia hemprichi which is contained bioactive compounds such as flavonoids, alkaloids, tannins and phenols that can inhibit the growth of bacteria. The material used in this study were Thalassia hemprichii, methanol, NA, BFP solution and catfish fillets. The method used was experimental laboratory using Completely Randomized Design (CRD) split plot in time with different seagrass extract concentrations (0%, 1% and 1.5%) as main plot and storage time (0, 4 and 8 days) as sub plot in triplicates. Measured parameters were pH, TPC, TVB and sensory value. Parametric data were analyzed by ANOVA and to find out the differences among the treatments the honestly significant different were applied, meanwhile non-parametric data by Kruskal Wallis test. The result showed that the most effective concentration to inhibit the bacteria was 1% with TPC value prolonged shelf-life to 8th day (5.03 x 10-5). The results showed that the different concentration of Thalassia hemprichii extract not significantly affect to the treatment (P<0.05), however storage time significantly affect (P>0.05) to pH, TPC, TVB and sensory of the catfish fillet up to 8th  days of storage.
PENGARUH PENAMBAHAN TINTA CUMI-CUMI (Loligo sp) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS PETIS LIMBAH IKAN PINDANG Hidayati, Aisyah Ayu; Sumardianto, -; Romadhon, -
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.494 KB)

Abstract

Petis ikan yang terdapat di Indonesia merupakan hasil penyaringan dari proses perebusan (pemindangan) ikan, atau limbah hasil perebusan (pemindangan) dari ikan yang tidak dipergunakan lagi namun mengandung zat gizi yang cukup tinggi. Tinta cumi-cumi mengandung protein sebesar 10,88% yang terdiri atas asam amino esensial dan non esensial, asam amino esensial yang dominan berupa lisin, leusin, arginin dan fenilalanin, sementara kadar asam amino non esensial yang dominan adalah asam gluatamat dan asam aspartat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tinta cumi-cumi dengan konsentrasi yang berbeda terhadap kualitas petis limbah ikan pindang. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan penambahan tinta cumi-cumi sebesar 3%, 5% dan 7%. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Variabel mutu yang diamati adalah asam glutamat, kadar protein, kadar air, warna, viskositas dan nilai hedonik. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan perbedaan diantara perlakuan diuji dengan BNJ (Beda Nyata Jujur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tinta cumi-cumi pada petis limbah ikan pindang berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap nilai asam glutamat, kadar protein, tetapi tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap kadar air, warna dan sensori. Penambahan tinta cumi-cumi yang terbaik dengan konsentrasi sebesar 7% memiliki nilai asam glutamat yaitu 9,16%, kadar protein 11,49%, kadar air 72,69%, viskositas 7217,67 cP, dan uji warna menggunakan chromameter 36,70. Uji hedonik terbaik pada penambahan tinta cumi-cumi dengan konsentrasi 5%, perlakuan hedonik tekstur, warna, bau, rasa masing-masing adalah 4.35; 4.93; 5.96; 5.58. Fish paste found in Indonesia is the result of filtering of the fish boiling process, and high nutrients content. Squid ink contains 10.88% of protein which is consist of essential and non-essential amino acids. The dominant essential amino acids are lysine, leucine, arginine and phenylalanine, while the dominant non-essential amino acid levels are gluatamat acid and aspartic acid. This study was aimed to determine the effect of squid ink with different concentrations of the quality of boiled fish paste waste. The research method used completely randomized design with additional treatments squid ink of 3%, 5% and 7%. Each treatment was repeated in triplicates. Quality variables measured were glutamic acid, protein content, moisture content, color, viscosity and hedonic value. Data were analyzed using ANOVA and the differences between treatments were tested by HSD (Honestly Significant Difference). The results showed that the addition of squid ink to boiled fish paste waste significantly (P <0.05) affect on glutamic acid value and protein content, however no significantly affect(P> 0.05) on water content, color and sensory. The best squid ink addition was 7% treatment which had 9.16% glutamic acid, 11.49% protein content, water content of 72.69%, 7217.67 cP of viscosity, and a color test using chromameter 36.70. The best hedonic test was 5% squid ink addition treatment, texture, color, aroma, flavor were 4.35; 4.93; 5.96; 5.58 respectively.
PERBANDINGAN PENAMBAHAN IKAN TERI (Stolephorus sp.) DAN RUMPUT LAUT Caulerpa racemosa TERHADAP KADAR KALSIUM, SERAT KASAR, DAN KESUKAAN KERUPUK IKAN Rizki, Dinda; Sumardianto, Sumardianto; Wijayanti, Ima
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Bulan Januari 2017
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.054 KB)

Abstract

Besarnya potensi pada ikan teri dan rumput laut memberikan peluang yang besar untuk terus berkembangnya industri pangan di Indonesia. Kerupuk adalah makanan ringan dengan bahan baku tepung tapioka, dimana kandungan karbohidrat pada kerupuk lebih tinggi dibandingkan dengan unsur kimia lainnya. Fortifikasi ikan teri dan rumput laut diharapkan memberikan kandungan gizi yang lebih baik pada kerupuk, karena secara umum kadar kalsium dan serat kasarnya rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui formulasi terbaik pada pembuatan kerupuk serta mengetahui pengaruh perbandingan ikan teri dan rumput laut terhadap karakteristik kimia dan fisik kerupuk. Materi penelitian adalah rumput laut Caulerpa racemosa, ikan teri, tepung tapioka, dan bumbu. Metode penelitian yang digunakan yaitu experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data nonparametrik dianalisis dengan Kruskal-Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney.Data parametrik dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey HSD.Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji hedonik terbaik pada  penambahan ikan teri 15% dan bubur rumput laut 10% (5,597< μ <6,437) atau disukai panelis. Hasil penelitian menunjukkan kadar kalsium 0,153-0,437%; kadar serat kasar 4,620-6,948%; kadar air 10,579-12,072%; kadar abu 1,245-1,870%; kadar protein 4,085-5,594%; kadar lemak 0,225-1,212%; kadar karbohidrat 74,486-77,938%; kemekaran kerupuk 153,43-290,14%.
Co-Authors - Khamidah, - A Suhaeli Fahmi Adha, Nurul Aditya Wafa Kuncoro Afliani, Afliani Agung Purnama Agus Setiawan Ahmad Niam Salim Aisyah Ayu Hidayati, Aisyah Ayu Amelia Ayu Permatasari Anwar, Shabrina apri dwi anggo Aprilia Hudayati Arief Wibowo Arifin, Muhammad Hauzan Astuti, Ridah Barodah, Luk Luul Bayu Fajar Nugraha Boy, Firts Cahyo, Septian Dwi Candra Santoso, Candra Dhita Ulfi Lestari Dinaryadi, Rico Dwicahyani, Tiara Dyah Nur Safitri Eko Nurcahya Dewi Eko Susanto Elistia, Elistia EVI MAYA SARI Fahmi, A. Suhaeli Faisal Herisetiawan Jafar Fina Aprelya Nur Fajri Frisilia Nadhira Rimadhini Fronthea Swastawati Gerda Vernia Bali Ulina, Gerda Vernia Bali Gisella Valentine Haqqy Sahri Syadeto Hauzan Arifin, Muhammad Hijriah, Febrina Anggraini Ima Wijayanti Indri Febriana Pakpahan Indria Eka Pangestuti Johar Nur Iin Karlina, ⁠Ninis Laras Rianingsih Lukita Purnamayati Ma'ruf, Widodo Farid Maharani Primawestri Mawar M, Jeis Meilinda Hardianti, Meilinda Muhamad Iqbal Muhammad Ali Fatoni Muhammad Luthfi Fadhli Muhammad Qowiyyul Azizi Mulyanto, Sepka Muryaning Charimah, Intan Naili Rohmah Nashita, Nadia Yasmin Natasha Rizky Maharani Novania, Anita Novita Dinny Pratiwi, Novita Dinny Nurafifah, Diyah Ayu Nurparidah, Opi Otto Andi Wijaya, Otto Andi Pertiwi, Nur Afni Purnamayati, Lukita Putri Islami Putut Har Riyadi Rahussidi, Muhamad Akbar Ramadhanti, Bella Widya Retno Ayu Kurniasih Retno Viyanti Rika Amelia Rina Indiarti Rissinta Mahdalena Rizki Wisnu Murti Rizki, Dinda Rojakul, Rojakul Romadhon Romadhon Sanjaya, Yulian Dani Selamet Suharto Siswanto, Arik SITI RACHMAWATI Slamet Seharto Slamet Suharto, Slamet sumardin, sumardin Syah, Dio Rachman Titi Surti Tri Winarni Agustini Triyono, Gandung Ulfah Amalia Yovianti, Nova Yudhomenggolo Sastro Darmanto