cover
Contact Name
Ahmad Yani
Contact Email
ahmadyani.publichealth@gmail.com
Phone
+6281245936241
Journal Mail Official
ahmadyani.publichealth@gmail.com
Editorial Address
Jl. Hang Tuah No 114 Palu
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
ISSN : -     EISSN : 25976052     DOI : https://doi.org/10.56338/mppki
Core Subject : Health,
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) periodic scientific journal that is published by Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu. with ISSN Number: 2597-6052 (Online - Electronic). This journal accepts scientific papers in the form of research articles and review articles in the field of health promotion and behavior science. The focus and scopes of the journal include: Health Literacy Community health empowerement and culture Health promoting hospital Health promotion in institution including tourism and industry Health media and communication technology Health promotion for infectious and non infectious diseases Lifestyle diseases including reproductive health,sexuality and HIV/AIDS Health promoting Occupational health and safety Health behaviour and education Intervention strategies in health promotion
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)" : 28 Documents clear
Efek Kebiasaan Menyirih terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut : Literature Review: The Effects of Betel Chewing Habits on Dental and Oral Health : Literature Review Tasyafiki Azraliani; Dien Anshari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3192

Abstract

Latar belakang: Perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak terlepas dari kebiasaan yang dibentuk oleh tradisi dan budaya di masyarakat, seperti kebiasaan menyirih di nusantara. Studi terdahulu menunjukkan kebiasaan menyirih membawa efek samping bagi kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak dari kebiasaan menyirih terhadap kesehatan gigi dan mulut yang telah ditemukan dari penelitian-penelitian terdahulu. Metode: Tinjauan sistematis ini menggunakan pendekatan Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-analysis (PRISMA) dalam memilih artikel-artikel penelitian terdahulu. Artikel penelitian didapatkan dengan mengakses tiga database elektronik yaitu Science Direct, Pubmed dan Google Scholar, dengan menggunakan kata kunci “Betel Chewing AND Effect AND Oral Health” dengan pembatasan tahun terbit 2015-2022 dan kriteria inklusi artikel berfokus pada dampak dari kebiasaan menyirih serta tersedia naskah lengkap. Analisis tematik dilakukan pada 12 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil: Secara umum, kebiasaan menyirih berdampak pada jaringan keras dan jaringan lunak gigi dan mulut. Dampak terhadap jaringan keras meliputi ragam masalah gigi (seperti diskolorasi, abrasi, atrisi, dan karies), masalah jaringan periodontal (seperti periodontitis, clinical attachment loss, dan tooth loss), serta masalah sendi rahang (seperti temporomandibular joint disfunction syndrome). Sementara dampak pada jaringan lunak meliputi masalah gingiva, xerostomia, lesi oral pra-kanker, dan kanker mulut. Adapun faktor-faktor yang ditemukan berhubungan dengan dampak dari kebiasann menyirih antara lain adalah durasi dan frekuensi menyirih, serta pengetahuan akan bahaya dari kebiasaan menyirih. Kesimpulan: Kebiasaan menyirih memiliki beragam dampak pada kesehatan gigi dan mulut. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mendalami persepsi masyarakat di wilayah yang rentan dengan kebiasaan menyirih untuk mengembangkan program edukasi mengenai bahaya dari kebiasaan menyirih yang tepat sasaran.
Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronis pada Kelompok Usia Dewasa : Literature Review: Risk Factors for Chronic Kidney Disease in the Adult Age Group : Literature Review Farida Arriyani; Tri Yunis Miko Wahyono
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3239

Abstract

Latar Belakang: Penyakit ginjal kronis adalah salah satu penyakit katastropik yang menjadi beban pembiayaan kesehatan. Perlunya mengetahui faktor risiko penyakit ini dapat menjadi salah satu upaya awal dalam pencegahan penyakit ginjal kronis. Tujuan: Penelitian ini untuk menganalisis literatur ilmiah yang membahas faktor risiko gagal ginjal kronis pada usia dewasa. Metode: Systematic review digunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Artikel yang digunakan adalah artikel berbahasa inggris dengan rentang waktu tahun 2012-2022 yang didapat dari database Scopus, ScienceDirect dan ProQuest. Kriteria inklusi yaitu data-data yang memuat kata kunci faktor risiko, ginjal kronis, dan dewasa, sedangkan kriteria eksklusi adalah artikel yang tidak berhubungan dengan kata kunci tersebut. Artikel yang disertakan pada penelitian ini adalah desain cross-sectional dengan jumlah sampel yang besar dan dilakukan di berbagai negara seperti Nikaragua, Amerika Serikat, Ethiopia, Nepal, Malaysia, Nigeria, Iran, India dan Cina. Hasil: Diperoleh 10 artikel yang membahas faktor risiko penyakit ginjal kronis pada usia dewasa. Sebagian besar faktor risiko yang dibahas adalah usia, jenis kelamin, etnis, riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, hipertensi, diabetes melitus, batu ginjal, obesitas, dislipidemia, dan merokok. Kesimpulan: Faktor yang meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis adalah individu dengan usia yang lebih tua, laki-laki, etnis tertentu (Afrika Amerika, Hispanik, Amerika Asli, atau Asia), memiliki riwayat penyakit ginjal keluarga, hipertensi, diabetes melitus, batu ginjal, obesitas, hiperkolesterolemia, dan merokok. Memahami faktor penyebab dan menerapkan skrining pada populasi yang berisiko akan meningkatkan deteksi dini, memulai pengobatan faktor risiko yang dapat dimodifikasi, dan pengobatan yang tepat untuk PGK. Pencegahan dapat dilakukan melalui kegiatan promotif dan preventif untuk mengurangi kasus penyakit ginjal kronis di masyarakat, yaitu dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita : Literature Review: Stunting Risk Factor in Children Under Five Years : Literature Review Evi Firna; Asih Setiarini
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3292

Abstract

Latar belakang: Stunting pada balita merupakan kondisi yang terjadi akibat kekurangan gizi kronik yang dapat disebabkan karena kurangnya asupan makan yang bergizi ataupun adanya penyakit infeksi yang diderita oleh anak yang jika tidak ditangani dengan tepat maka akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Banyak sekali faktor risiko tejadinya stunting yang sebenarnya bisa dikendalikan sehingga mencegah terjadinya stunting pada anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya stunting pada balita Metode: Desain penelitian menggunakan metode literature review dengan menggunakan artikel yang diunduh dari Scopus dengan kata kunci stunting, risk factor, dan under five years. Pencarian artikel juga menggunakan beberapa saringan seperti open access dan artikel berbahasa inggris. Artikel yang digunakan adalah artikel yang terbit dari tahun 2017 hingga 2022. Hasil: Dari 16 artikel yang telah dianalisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita, diantaranya berat badan anak saat lahir, pendidikan orang tua, usia balita, tingkat kemiskinan, penyakit infeksi, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT) ibu, jarak kehamilan, Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), tempat tinggal, dan faktor risiko lainnya. Kesimpulan: Stunting memiliki faktor risiko yang sangat beragam antar wilayah sehingga diperlukan penelitian yang spesfifik wilayah agar intervensi yang diberikan tepat sasaran, efektif, dan efisien.
Faktor Perilaku Pencegahan Terhadap Kejadian Malaria di Papua: Analisis Riskesdas 2010-2018 : Factors of Preventive Behavior Against Malaria Incidence in Papua: Riskesdas Analysis 2010-2018 Chinta Novianti Mufara; Tri Yunis Miko Wahyono
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3294

Abstract

Latar belakang: Indonesia menyumbangkan sekitar 1% kematian akibat malaria. Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat selalu menempati urutan pertama kasus postif malaria terbanyak di Indonesia. Perilaku pencegahan malaria dilakukan dengan menggunakan kelambu, penggunaan repellent, pemakaian obat nyamuk, menggunakan kasa nyamuk pada jendela atau ventilasi. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor perilaku pencegahan yang dilakukan masyarakat terhadap kejadian malaria tahun 2010-2018 di Papua. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder Riskesdas tahun 2010-2018 dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi studi merupakan 88.302 orang anggota rumah tangga di Propinsi Papua dan Propinsi Papua Barat yang berhasil diwawancarai. Analisis menggunakan multivariat regresi logistic. Hasil: Hasil penelitian memperlihatkan Penggunaan kelambu dampak paling besar dalam pencegahan malaria tahun 2018 (AOR 1,820; 95% CI 1,732-1,913), penyemprotan obat nyamuk/insektisida tahun 2013 (AOR 1,252; 95% CI 1,118-1,401), menggunakan repellent (AOR 1,209; 95% CI 1,133-1,289), penggunaan kasa nyamuk (AOR 1,150; 95% CI 1,080-1,226) serta pemkaian obat nyamuk bakar/elektrik/ semprot (AOR 1,145; 95% CI 1,081-1,212). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa perilaku penggunaan kelambu, menggunakan repellent, penggunaan kasa nyamuk serta pemakaian obat nyamuk dapat mencegah penularan penyakit malaria.
Sistem Pengumpulan dan Pelaporan Penyakit Menular di Puskesmas : Literature Review: Communicable Diseases Collection and Reporting System in Puskesmas : Literature Review Kiki Puspita Sari; Kusworo Adi; Farid Agushybana
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3307

Abstract

Latar Belakang: Informasi mengenai penyakit menular merupakan sumber penting dalam pengumpulan data untuk sistem surveilans yang efektif. Tujuan: Artikel ini menyajikan tinjauan literatur tentang sistem informasi penyakit menular di Puskesmas. Metode: Penelusuran Google Scholar dan PubMed mengulas sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas. Sebanyak enam studi yang dilakukan di Indonesia antara tahun 2012 dan 2022 dimasukkan dalam tinjauan ini. Hasil: Secara keseluruhan, 1423 judul diidentifikasi, dengan 6 studi yang memenuhi syarat. Dua studi membahas pengembangan sistem pelaporan, tiga studi menyelidiki evaluasi, dan satu studi mempresentasikan fitur identifikasi masalah melalui tinjauan literatur. Kurangnya sumber daya manusia dan komputer yang tidak memadai menghambat sistem. Kesimpulan: Implementasi system di Puskesmas terkendala karena sumber daya manusia dan rendahnya kesadaran akan pentingnya kecepatan pelaporan penyakit menular. Penting untuk melakukan pelatihan rutin dan berulang bagi staf untuk meningkatkan kompetensi dan dukungan anggaran untuk penyediaan komputer sebagai infrastruktur utama.
Analisis Determinan Kejadian Loss to Follow-up (Putus Berobat) pada Pasien Tuberkulosis Paru : Literature Review: Determinant Analysis of Loss to Follow-up Events in Pulmonary Tuberculosis Patients : Literature Review Maya Masita; Helen Andriani
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3310

Abstract

Latar Belakang: Tuberculosis merupakan masalah kesehatan global, ditandai dengan meningkatkan angka kesakitan dan resistensi terhadap OAT. Makin tinggi angka resisten TB searah dengan kenaikan loss to follow-up (putus berobat), karena makin banyak yang putus berobat maka pengobatan makin tidak tuntas. Dampaknya semakin memperluas angka penularan TB di masyarakat. Tujuan: Untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor risiko terjadinya loss to follow-up pada pasien Tuberkulosis. Metode: Metode menggunakan pendekatan literature review dari database Embase, Proquest, Pubmed, Scopus, dan Google Scholar, dengan keywords “determinant”, “loss to follow-up”, “putus berobat”, “tuberculosis”, dan “patient”, yang dilakukan dalam rentang waktu 2018-2022 dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Hasil penelusuran database diperoleh 483 artikel melalui istilah pencarian yang telah ditentukan, yang terdiri dari embase=93, proquest=105, scopus=49, pubmed=174 dan google scholar=62. Dari artikel tersebut tersaring 11 artikel yang memenuhi kriteria inklusi untuk dianalisis. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian loss to follow-up pada pasien tuberculosis antara lain jarak tempuh (geografis) lebih dari 10 km dan efek samping obat yang dirasakan pasien menjadikan mereka menghentikan pengobatan. Faktor dukungan keluarga, layanan pada fasilitas kesehatan, status ekonomi (finansial) merupakan faktor risiko lain yang turut berperan terhadap kejadian putus berobat. Kesimpulan: Diketahui bahwa loss to follow-up dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain 64,3% loss to follow-up berisiko terjadi pada laki-laki, jarak yang ditempuh pasien menuju pusat pengobatan berisiko terhadap loss to follow-up, selain itu efek samping yang dirasakan memperbesar risiko untuk loss to follow-up selain faktor dukungan keluarga, pelayanan kesehatan, pengetahuan, stigma, hingga kepercayaan.
Edukasi Emotional Demonstration (EMO DEMO) terhadap Pemberian ASI Eksklusif bagi Bayi : Literature Review: Emotional Demonstration (EMO DEMO) Education on Exclusive Breastfeeding for Infant : Literature Review Meigasari; Rita Damayanti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3323

Abstract

Latar Belakang : Pemberian ASI eksklusif merupakan salah catu cara efektif dalam melindungi kesehatan ibu dan anak juga mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Metode Emo Demo tentang ASI eksklusif menggunakan pendekatan Behaviour Centered Designed (BCD) merupakan sebuah panduan kegiatan yang partisipatif yang tujuannya untuk menyampaikan pesan sederhana dengan melibatkan psikologis sehingga dapat mendorong terjadinya perubahan perilaku. Tujuan : Untuk mengetahui edukasi Emo Demo terhadap pemberian ASI eksklusif. Metode: Metode penelitian ini adalah tinjauan literatur menggunakan situs Google Scholar dengan memasukkan kata kunci : “Emo Demo” dan “ASI eksklusif”. Artikel yang digunakan adalah artikel berbahasa Indonesia dan Inggris yang dipublikasikan dari tahun 2019-2023. Hasil: Penelusuran arikel menggunakan data base menghasilkan 904 artikel. Setelah melakukan skrining diperoleh 10 artikel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan: Edukasi Emo Demo tentang ASI eksklusif dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, motivasi, self efficacy ibu hamil terhadap pemberian ASI eksklusif. Edukasi Emo Demo juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam memberikan informasi dan pendampingan kepada ibu hamil agar mampu dalam memberikan ASI eksklusif.
Kesediaan Vaksinasi dan Kesediaan Bayar Vaksinasi Booster Covid 19 : Literature Review: Willingness to Vacinate dan Willingness to Pay Vaksinasi Booster Covid19 : Literature Review Ias Tarina Puspitasari; Ascobat Gani
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3355

Abstract

Latar Belakang : Capaian vaksinasi booster masih belum mencapai cakupan yang optimal. Cakupan vaksinasi booster (dosis 3) di Indonesia masih terbilang cukup rendah yaitu sekitar 29.83%. Pelaksanaan program vaksinasi booster memberikan banyak tantangan. Di antaranya yang sangat penting menyangkut pertanyaan apakah masyarakat mau menerima dan mau membeli vaksin tersebut apabila diperlukan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penting yang mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk menerima dan membayar vaksinasi booster Covid19. Metode: Tinjauan sistematik menggunakan panduan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review or Meta-Analysis). Pencarian data menggunakan search engine yaitu Pubmed, ScienceDirect, Embase dan Scopus mulai tahun 2021 sampai dengan tahun 2022. Penulis menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi untuk mengidentifikasi studi yang akan direviu. Ditemukan 22 studi yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Sebagian besar studi menunjukkan hasil bahwa responden bersedia untuk menerima vaksinasi booster (> 60%) dan satu studi yang menunjukkan hasil yang rendah yaitu < 50%. Beberapa studi menunjukkan kesediaan responden untuk membayar vaksinasi booster, yaitu <RM50, Mean 109 – 189 CNY, 0-300 CNY, dan <100 - ≥500 CNY. Kesediaan untuk menerima dan membayar vaksinasi booster dipengaruhi oleh faktor sosio-demografi, faktor persepsi individu dan faktor eksternal berupa kebijakan dari pemerintah maupun saran dari tenaga kesehatan. Kesimpulan: Temuan studi dapat memberikan informasi bagi pembuat kebijakan untuk merancang program vaksinasi dan skema keuangan yang lebih baik di masa depan. Dukungan keuangan tetap diperlukan untuk sebagian masyarakat yang kurang mampu dari sisi ekonomi.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Vaginal Hygiene dengan Kejadian Keputihan Phatologis pada Wanita Usia Subur di wilayah kerja Puskesmas Rum Kota Tidore Kepulauan : Knowledge, Attitudes and Behavior of Vaginal Hygiene with events Pathological vaginal discharge in women of childbearing age in the working area of the Rum Health Center City of Tidore Islands Nurdiana Lante; Nurkila Suaib; Istiana Asrari Bansu
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3372

Abstract

Latar belakang: Keputihan (Fluor Albus) pada wanita usia subur masih menjadi salah satu masalah terkait kesehatan reproduksi, Keputihan yang berlebihan dapat menjadi gejala penyakit menular seksual. Kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku vaginal hygiene dapat mempengaruhi kejadian keputihan pada Wanita usia subur (WUS). Banyak wanita menganggap keputihan sebagai hal yang biasa sehingga tidak ditangani dengan baik, padahal dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker leher rahim. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku wanita usia subur dengan kejadian keputihan pathologis pada wanita usia subur (WUS) di Kelurahan Rum Kota Tidore Kepulauan. Metode: Jenis penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah kuesioner, Tekhnik sample dengan menggunakan Purposive sampling dan besar sampel adalah 60 WUS. Analisis statistic menggunakan uji Coefficient Contingency. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar responden (95%) berpengetahuan baik, (98,3%) responden bersikap positif dan (73,3%) responden dengan perilaku baik. Kesimpulan: Hasil analisis Coefficient Contingency Tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan kejadian keputihan (0,035), terdapat hubungan sikap (0,211) dan juga perilaku (0,707) dengan kejadian keputihan pada Wanita Usia Subur di wilayah Kerja Puskesmas Rum Kota Tidore Kepulauan.
Kesiapan Rumah Sakit untuk Pandemi Covid-19 : Literature Review: Hospital Readiness for the Covid-19 Pandemic : Literature Review Mulyati; Antono Suryoputro; Rina Martini
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3376

Abstract

Latar Belakang: Covid-19 merupakan penyakit yang dapat menyebabkan infeksi pernafasan pada manusia, sifat dari virus ini adalah menular melalui media droplets. Virus ini menyebar dengan waktu yang sangat singkat hingga seluruh belahan Dunia, hingga WHO menetapkan covid-19 sebagai pandemi Dunia. Hal ini mengakibatkan adanya lonjakan pasien yang signifikan, sehingga rumah sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan mengalami keterbatasan kapasitas dan kewalahan. Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk mengkaji penerapan instrumen rapid hospital readiness for covid-19 yang direkomendasikan oleh WHO untuk mengantisipasi keterbatasan kapasitas dan kewalahan yang dihadapi oleh sebagian rumah sakit dalam menghadapi pandemi. Metode: Penulis melakukan tinjauan pustaka dengan metode systematic review terhadap artikel yang dipublikasikan menggunakan scopus, science direct, google scholar, JSTOR, Nature dan Emerlad Insight. Berdasarkan PRISMA flowchart dan setelah tinjauan manual hanya 16 penelitian yang sesuai dan diidentifikasi. Hasil: Dengan mengimplementasikan instrumen rapid hospital readiness for covid-19 maka rumah sakit dapat menggunakan hasil penilaian komprehensif praktek checklist sebagai pembelajaran dalam meningkatkan fungsi rumah sakit selama pandemi, dengan latihan daftar periksa yang teratur dan implementasi akan membentuk ketahanan rumah sakit dalam mengahadapi pandemi. Kesimpulan: Instrumen tersebut dapat membantu rumah sakit dalam mengidentifikasi kekurangan pelayanannya, seperti kesiapan ruang rawat inap untuk pasien covid-19, kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan covid-19, penanggulangan risiko penularan covid-19 untuk keselamatan staf, pasien dan pengunjung. Rumah sakit dapat menggunakan hasil penilaian komprehensif praktek checklist sebagai pembelajaran dalam meningkatkan fungsi rumah sakit selama pandemi.

Page 2 of 3 | Total Record : 28


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 8 No. 11: NOVEMBER 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 10: OCTOBER 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 9: SEPTEMBER 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 8: AUGUST 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 7: JULY 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 6: JUNE 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 5: MAY 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 4: APRIL 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 3: MARCH 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 2: FEBRUARY 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 No. 1: JANUARY 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 No. 12: DESEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 11: NOVEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 10: OCTOBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 9: SEPTEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 8: AUGUST 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 7: JULY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 6: JUNE 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 5: MAY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 4: APRIL 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 3: MARCH 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 2: FEBRUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 1: JANUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 12: DESEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 10: OCTOBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 9: SEPTEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 8: AUGUST 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 7: JULY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 6: JUNE 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 4: APRIL 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 3: MARCH 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 1: JANUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 12: DESEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 11: NOVEMBER 2022 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 10: OCTOBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 9: SEPTEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 8: AUGUST 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 7: JULY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 6: JUNE 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 5: MAY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 4: APRIL 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 3: MARCH 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 2: FEBRUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 1: JANUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 4: NOVEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 3: SEPTEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 2: MEI 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 3 No. 3: SEPTEMBER 2020 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 3 No. 2: MEI 2020 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 3 No. 1: JANUARI 2020 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 2 No. 3: SEPTEMBER 2019 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 2 No. 2: MEI 2019 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 2 No. 1: JANUARI 2019 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 1 No. 3: SEPTEMBER 2018 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 1 No. 2: MEI 2018 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 1 No. 1: JANUARI 2018 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) More Issue