cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 48 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017" : 48 Documents clear
ANALISIS KINERJA RUANG TRANSPORTASI MULTIMODA PADA SISTEM JALAN SATU ARAH DENGAN CONTRA FLOW MENGGUNAKAN TIC-TOOLS YANG BERDASAR HCM 2010 DI JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA Isyana Yuvita Poncowati; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.71 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36965

Abstract

Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta dengan sistem jalan satu arah merupakan pusat kegiatan dari berbagai kepentingan masyarakat Kota Surakarta. Ruas jalan ini memiliki desain transportasi berkelanjutan dengan menyediakan fasilitas pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum. Penelitian ini dilakukan seiring dengan adanya rencana perubahan sistem lalu lintas oleh pemerintah, yaitu sistem lawan arus khusus angkutan umum. Diberlakukannya sistem ini akan mempengaruhi kinerja ruang beberapa aspek transportasi, sehingga diperlukan pengujian untuk mengetahui seberapa besar perubahan nilai kinerja ruang. Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum menggunakan web dengan domain tic-tools.com yang berdasarkan HCM 2010. Kinerja ruang eksisting transportasi multimoda di ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi Surakarta masih bervariasi antara A, B, C dan D. Hasil perhitungan nilai kinerja ruang dengan perencanaan penanganan yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan transportasi multimoda menghasilkan peningkatan nilai pada pejalan kaki dan angkutan umum, namun tidak ada perubahan nilai pada pesepeda.
ANALISIS POTENSI DEMAND, ABILITY TO PAY (ATP), DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) BST KORIDOR 1 DENGAN ADANYA SISTEM CONTRA FLOW DI JALAN BRIGJEN SLAMET RIYADI PADA SEKOLAH Irmalia Nursita; Budi Yulianto; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.943 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36940

Abstract

Pada tanggal 12 September 2010 Pemerintah Kota membuka Batik Solo Trans (BST) Koridor 1, selain itu membuka BST Koridor 2 yang mempunyai pendekatan dengan sistem BRT (Bus Rapid Transit). BRT (Bus Rapid Transit) adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan waktu. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan khususnya BST Koridor 1, maka Pemerintah Kota akan menerapkan sistem Contra Flow di Jalan Brigjen Slamet Riyadi. Salah satu fungsi lahan yang dianggap mempunyai potensi demand yang cukup besar adalah sekolah. Selain itu, BST Koridor 1 dan Koridor 2 terjadi overlap pada beberapa ruas jalan, maka perlu adanya penelitian mengenai perubahan demand BST Koridor 2 yang terjadi akibat dari perubahan rute BST Koridor 1 yang menerapkan sistem Contra Flow. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan potensi demand dan nilai ATP (Ability To Pay) dan WTP (Willingness To Pay) BST Koridor 1, dan mengetahui pengurangan demand BST Koridor 2. Data penelitian berupa data primer dan sekunder. Data primer dilakukan dengan survei di Sekolah dan survei wawancara di dalam bus BST. Informasi yang dicari dalam wawancara di sekolah mencakup tingkat penghasilan, besarnya pengeluaran untuk transportasi, persepsi calon penumpang terhadap tarif, dan kemauan responden untuk beralih dari kendaraan pribadi ke BST Koridor 1 setelah adanya sistem Contra Flow dan informasi yang dicari dalam wawancara di dalam BST Koridor 2 mencakup intensitas penggunaan bus, maksud perjalanan, asal perjalanan, tujuan perjalanan, dan kesediaan penumpang untuk beralih ke BST Koridor 1. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara wawancara di setiap sekolah untuk mendapatkan jumlah pelajar dan guru. Populasi guru, pelajar, dan pengantar pada sekolah yang ditinjau pada segmen Contra Flow sebesar 8415 orang.Hasil analisis menyatakan bahwa potensi demand BST Koridor 1 pada sekolah sebesar 4909 orang. Nilai ATP untuk katagori guru, pelajar, dan pengantar SD lebih besar dari WTP sebelum dan sesudah peningkatan kualitas pelayanan dan tarif yang berlaku sekarang. Nilai WTP untuk katagori guru dan pengantar kurang dari tarif yang berlaku pada saat penelitian dan ATP, sedangkan untuk katagori pelajar sudah sesuai dengan tarif yang berlaku pada saat penelitian tetapi kurang dari tarif ATP. Perubahan potensi demand BST Koridor 2 yang mau beralih ke BST Koridor 1 sebesar 37,01%.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, PERMEABILITAS DAN PENETRASI PADA BETON RINGAN STYROFOAM Slamet Prayitno; Sunarmasto Sunarmasto; Ayu Setiyaningrum
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.386 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36956

Abstract

Struktur beton ringan merupakan salah satu struktur yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan daripada beton pada umumnya. Beton ringan banyak dimanfaatkan pada pembangunan saat ini. Selain harganya lebih terjangkau beton ringan dapat digunakan sebagai bahan bangunan aman terhadap gempa. Beton ringan biasanya memiliki berat jenis antara 1400-1800 kg/m³ dan kuat tekannya > 17,24 MPa. Dari penelitian sebelumnya diperoleh hasil bahwa dengan penambahan Styrofoam pada beton membuat campuran adukan beton memiliki kemudahan pengerjaan (workability) yang tinggi, lebih kedap air serta berat jenis beton lebih ringan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, 7,5 cm x 15 cm untuk pengujian permeabilitas dan penetrasi.Persentase serat yang digunakan adalah 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Pengujian menggunakan alat CTM (Compression Testing Machine). Hitungan yang digunakan adalah analisis statistik dengan regresi linear pada batas elastis beton menggunakan program Microsoft Excel. Hasil penelitian nilai kuat tekan beton ringan mencapai nilai optimum pada penambahan serat bendrat 1,12% mengalami kenaikan sebesar 25,19%, permeabilitas pada penambahan serat bendrat 1,0% mengalami kenaikan sebesar 20,24%, penetrasi pada penambahan serat bendrat 4,22% mengalami kenaikan sebesar 15,35% dibandingkan dengan penambahan serat bendrat 0%.
PENGGUNAAN SOIL CEMENT MIXING SKALA LABORATORIUM UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 0 DAN 0.25 Masanggun Velentina; Yusep Muslih Purwana; Niken Silmi Surjandari
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.633 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36967

Abstract

Stabilisasi tanah merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas daya dukung tanah. Tanah lempung plastisitas tinggi berpotensi menjadi tanah yang bermasalah karena mempunyai kekuatan rendah dan penurunan yang tinggi. Salah satu metode untuk meningkatkan daya dukung adalah stabilisasi tanah lempung menggunakan semen. Penelitian ini menggunakan tanah lempung plastisitas tinggi dari daerah rawa-rawa di Grogol, kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang dikondisikan kadar airnya pada Indeks Likuiditas (LI) 0 dan 0.25. Stabilisasi tanah ini berfokus pada peningkatan daya dukung tanah dengan variasi semen:tanah (15%, 20% dan 25% terhadap berat kering tanah) dan variasi Faktor Air Semen/FAS (35%, 45%, 55% dan 65% terhadap berat semen kering yang dibutuhkan) dengan pencampuran bahan stabilisasi menggunakan alat soil cement mixing skala laboratorium. Pengujian Unconfined Compressive Strength (UCS) dilakukan pada 7 hari saat kondisi tak-terendam dan terendam. Hasil penelitian menunjukkan pada hubungan tegangan dan regangan pada LI = 0 dan LI = 0.25 pada sampel tanah yang telah direndam selama 1 hari, pada indeks likuiditas 0 memiliki kekakuan tanah paling besar pada campuran semen 25% dan setiap sampel tanah mengalami penurunan kuat tekan tanah setelah direndam. Penambahan jumlah proporsi semen akan menyebabkan peningkatan kekakuan tanah. Perbandingan dengan penelitian sebelumnya menunjukkan kuat tekan tertinggi pada LI = 0 oleh karena itu kandungan kadar air sangat mempengaruhi dan sampel pada keadaan tak-terendam, kuat tekan yang dihasilkan lebih tinggi dari pada sampel pada keadaan terendam
ANALISIS DEFLEKSI LATERAL TIANG TUNGGAL PADA TANAH KOHESIF Nasrulloh Nasrulloh; Yusep Muslih Purwana; Niken Silmi Surjandari
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.364 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36935

Abstract

Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam. Pondasi tiang pancang selain dirancang untuk menahan beban-beban aksial, juga dirancang untuk memperhitungkan beban lateral. Akibat adanya beban lateral yang bekerja pada tiang pancang mengakibatkan terjadinya defleksi atau pergeseran. untuk mengetahui besarnya defleksi yang terjadi pada tiang dapat dilakukan dengan pengujian lapangan atau yang sering disebut dengan lateral test. Selain melakukan pengujian lateral test, besarnya defleksi juga dapat dianalisis menggunakan metode Reese & Matlock (1960) dan metode p-y curve. Penelitian ini akan mengamati defleksi lateral tiang tunggal pada tanah kohesif. Berdasarkan hasil uji lateral test didapatkan defleksi maksimum pada P.1 sebesar 55,74 mm. Setelah dilakukan analisis menggunakan metode p-y curve, metode Reese & Matlock (1960) didapatkan hasil bahwa nilai defleksi lateral tiang tunggal hasil analisis metode p-y curve lebih mendekati hasil uji lateral test dibandingkan dengan metode Reese & Matlock (1960), hal tersebut dikarenakan paremeter tanah dan spesifikasi tiang lebih diperhatikan pada metode p-y curve, sedangkan Metode Reese & Matlock (1960) menggunakan korelasi dalam analisisnya.
KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM DENGAN POSISI KULIT DISISI DALAM Putri Ayu Hardiyanti; Agus Setiya Budi; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.688 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36951

Abstract

Bambu dapat dijadikan sebagai pengganti tulangan baja pada balok beton bertulang karena lebih murah, lebih mudah diperoleh, ramah lingkungan, dan dapat diperbaharui. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat lentur balok beton tulangan bambu petung vertikal takikan tidak sejajar tipe "U" dengan lebar 3 cm tiap jarak 10 cm dengan posisi kulit disisi dalam. Pengujian agregat halus, agregat kasar dan pengujian karakteristik bambu digunakan sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui kelayakan material. Perencanaan rancang campur beton menggunakan metode SK SNI 03 - 2834 - 2000. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Benda uji berbentuk balok dengan dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Nilai kuat lentur analisis hasil pengujian laboratorium pada balok beton bertulangan bambu lebar takikan 30 mm tiap jarak 10 cm adalah 5,0853 N/mm2 dan dan untuk balok beton tulangan baja adalah 12,3693 N/mm2.
Analisis Potensi Demand, Abillity to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) BST koridor 1 dengan Adanya Sistem Contra Flow di Jalan Brigjen Slamet Riyadi Pada Pertokoan Angga Dicky Susanto; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.451 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36962

Abstract

Kepadatan lalu-lintas di Jalan Brigjen Slamet Riyadi merupakan salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Pertokoan di sekitar Jalan Brigjen Slamet Riyadi menjadikan bangkitan tarikan perjalanan yang merupakan salah satu penyebab padatnya lalu-lintas. Dengan keadaan yang seperti ini, salah satu solusi untuk menghadapi permasalahan lalu-lintas di Jalan Brigjen Slamet Riyadi adalah dengan penerapan sistim contra flow pada BST koridor 1. Data penelitian diperoleh dengan penyebaran kuisoner kepada pegawai dan pengunjung pertokoan. Kemudian data dianalisis untuk mengetahui besarnya potensi demand dan mengetahui nilai ATP dan WTP untuk membayar tarif BST (Batik Solo Trans). Hasil analisis data menunjukan potensi demand BST koridor 1 pada fungsi guna lahan pertokoan adalah 14.044 orang, yaitu 61.74% dari total 22.481 populasi. Nilai tarif ATP kategori umum lebih rendah dari nilai WTP untuk tarif sebelum peningkatan kualitas dan setelah penigkatan kualitas. Berdasarkan hasil analisis kemampuan membayar (ATP) mereka lebih rendah terpaut cukup jauh dari kesediaan membayar (WTP) mereka, dan masih lebih rendah dari tarif yang berlaku saat ini yaitu sebesar Rp. 4.500,00.
MODEL PEMILIHAN MODA ANTAR JEMPUT KARYAWAN DI UNS Pratiwi, Irda Nurul; Handayani, Dewi; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.713 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36978

Abstract

UNS sedang menerapkan pembatasan kendaraan pribadi yang masuk kedalam area kampus. Pembatasan kendaraan pribadi di UNS dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi massal seperti pengadaan bus antar jemput karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pemilihan moda antar jemput karyawan UNS dari rumah menuju gedung tempat kerja pada kondisi adanya pembatasan kendaraan pribadi yang masuk ke dalam kawasan UNS. Penelitian ini menggunakan metode stated preference. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada seluruh karyawan UNS. Selanjutnya dianalisa menggunakan model logit binomial yang ditransformasikan ke dalam bentuk regresi linier berganda untuk memperoleh utilitas pemilihan moda. Dari hasil analisis data dengan menggunakan bantuan program Ms. Excel dan SPSS diperoleh model antara kendaraan antar jemput dengan mobil yaitu : Paj= dan model antara kendaraan antar jemput dengan motor yaitu : Paj = . Dengan F adalah frekuensi pelayanan, C adalah biaya, T adalah waktu tempuh, dan W adalah waktu yang dibutuhkan dari rumah menuju kendaraan antar jemput. a adalah kendaraan antar jemput, b adalah mobil, dan c adalah motor.
ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN TERASERING DAN PERKUATAN BRONJONG DI DESA SENDANGMULYO, TIRTOMOYO, WONOGIRI Saputro, Cahyo Dwi; Djarwanti, Noegroho; Purwana, Yusep Muslih
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.92 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36949

Abstract

Indonesia yang beriklim tropis mempunyai curah tinggi yang dapat memberi dampak terjadinya bahaya longsor pada daerah lereng atau daerah perbukitan.. Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu daerah yang pernah terjadi longsor pada tanggal 25 dan 26 Desember 2007 akibat musim hujan di penghujung tahun tersebut. Melihat besarnya dampak yang terjadi akibat pengaruh hujan dan pemanfaatan lahan terhadap kelongsoran, maka penelitian ini sangat penting untuk dilakukan guna untuk keperluan perbaikan lereng, dalam penelitian ini lereng didesain agar mencapai safety factor yang aman. Perbaikan lereng yang digunakan adalah perbaikan lereng dengan terasering dan perkuatan bronjong. Stabilitas lereng dianalisis dengan menggunakan metode Bishop. Program yang digunakan dalam penelitian ini adalah Slope W. Data-data yang dibutuhkan dalam penggunaan program ini adalah parameter tanah, jenis material yang digunakan, dan lain-lain. Stabilitas lereng akan dianalisis dalam 2 kondisi yang berbeda yaitu pada kondisi sebelum dan setelah hujan. Setiap kondisi yang dianalisis menggunakan veriabel yang berbeda antara lain dengan sudut kemiringan lereng 60?, 45? dan 30?. Terasering berjumlah 3 trap dengan ketinggian 5, 3, 2 meter yang dihitung dari kaki lereng serta menggunakan bronjong berdimensi 0,5 x 1 meter dan 0,3 x 2 meter. Hasil dari analisis dengan Program Slope W ini merupakan solusi kondisi tanah berpasir adalah kemiringan dan terasering lereng, hal ini dibuktikan bahwa nilai safety factor aman pada kondisi sebelum dan setelah hujan yang didapat pada kemiringan lereng (a) 30? dengan terasering dan diperkuat dengan bronjong.
PEMODELAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA RUMAH SAKIT UMUM TIPE B DI KOTA JAKARTA TIMUR Widuri, Anisa Priyandini; Handayani, Dewi; Setiono, Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.476 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36933

Abstract

Perkembangan kepemilikan kendaraan bermotor semakin meningkat terutama di Ibu Kota Indonesia DKI Jakarta. Dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor masalah transportasi juga semakin meningkat. Salah satu permasalahan transportasi adalah masalah perparkiran. Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang mempunyai kebutuhan parkir yang besar, sehingga fasilitas parkir rumah sakit haruslah proposional (peraturan menteri kesehatan No.56 tahun 2014). Variabel yang digunakan dalam penelitian berupa akumulasi parkir maksimum mobil, dan akumulasi parkir maksimum sepeda motor sebagai variabel terikat (Y) yang didapatkan dari survei kendaraan dengan metode kordon survei. Sedangkan variabel bebas terdiri dari jumlah tempat tidur (X1), jumlah dokter (X2), jumlah karyawan (X3), dan luas bangunan (X4). Penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan bantuan software SPSS dalam pembentukan model dan pengujian model. Dari hasil analisis didapatkan model terbaik untuk mobil Y = -95,067 + 0,632 X1 + 1,882 X2 dengan R2 = 0,997, untuk sepeda motor Y = -340,209 + 0,012 X4 + 1,497 X3 dengan R2 = 0,998. Kedua model tersebut dipilih berdasarkan uji-uji signifikan, simultan, normalitas, linieritas, multikolinieritas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model memenuhi kriteria BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator).