cover
Contact Name
Miftakhul Faizin
Contact Email
miftakhulfaizin69@gmail.com
Phone
+6289527336603
Journal Mail Official
jasna@unisnu.ac.id
Editorial Address
Jl. Taman Siswa Pekeng Tahunan, Jepara, Jawa Tengah., Kab. Jepara, Provinsi Jawa Tengah, 59427
Location
Kab. jepara,
Jawa tengah
INDONESIA
JASNA : Journal For Aswaja Studies
ISSN : 27744051     EISSN : 27749282     DOI : 10.34001/jasna
Core Subject : Religion,
JASNA Journal For Aswaja Studies adalah jurnal kajian Islam yang diterbitkan oleh Pusat Studi Aswaja, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. Jurnal ini berfokus pada topik topik keIslaman inter, multi, dan transdisipliner. Ruang lingkup artikel meliputi, Ahlu As sunnah wa al jamaah, Filsafat Islam, Pemikiran dan Sastra Islam, Islam dan Perdamaian, Ilmu Pengetahuan dan Peradaban dalam Islam, Islam di Daerah, Komunitas Muslim, Pendidikan Islam, Hukum Islam, Ekonomi Islam dan Studi Bisnis, Al-Quran dan Hadits.
Articles 78 Documents
Pendidikan Karakter Berbasis Aswaja di MA Amsilati Bangsri Jepara Subaidi Subaidi
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.388 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v1i1.945

Abstract

AbstractThis  research  described  about  character  education  aswaja  based  at  the  madrassa  aliyah  amsilati bangsri jepara.This study using the kind of qualitative. descriptive approachThe research is madrasah aliyah   amsilati   bangsri   jepara.Data   collection   techniques   using   interviews,   observation   and documentation.  While  the  data  analysis  techniques  is  interactive  consisting  of  3  components,  data which is the reduction of the presentation of data and the withdrawal of. conclusionThis research result among others: first pembiasaan relegius.characterIt means, anak-anak in the neighborhood madrasah aliyah  amsilati  bangsri  jepara  has  run  nilai-nilai  based  character  aswaja  like:  al-muj  hadah, mahabatullah love of god And praise to god , mudarasatulqur an, which can maintain a harmony with the development of nation character as: character relegius , discipline , and friendly .Second, character education spirit nationality and love of the land water it means students dilingkungan madrasah aliyah amsilati bangsri have the nationality character that is a way of thinking , act , and insightful who puts the national interest and countries up our and the group.Keywords: character buildin, ahlusunnah wal jama’ahAbstrakPenelitian ini mendeskripsikan tentang pendidikan karakter berbasis aswaja di madrasah aliyah Amsilati Bangsri jepara. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasipenelitianadalahmadrasah aliyah Amsilati Bangsri Jepara.Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya adalah interaktif yang terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini Antara lain : Pertama, pembiasaan karakter relegius. Artinya, anak-anak di lingkungan madrasah aliyah Amsilati Bangsri jepara telah menjalankan nilai-nilai karakter berbasis aswaja seperti: al-mujăhadah (mujahadah), mahabatullah (cinta Allah)dan memuji kepada Allah, mudarasatulqur’an (membaca al-Qur’an) yang memiliki keselarasan dengan pengembangan karakter bangsa seperti: karakter relegius, disiplin, dan bersahabat. Kedua, pendidikan karakter “semangat kebangsaan” dan “cinta tanah air” artinya anak didik dilingkungan madrasah aliyah Amsilati Bangsri memilki karakter kebangsaan yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dankelompoknya.Kata kunci: pendidikan karakter, ahlusunnah wal jama’ah
Integrasi Iman Serta Ilmu Pengetahuan dalam Pendidikan Islam (Kajian Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 36) Nur Hikmah, Isna Mutiara; Maryono, Maryono
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.302 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v2i1.3241

Abstract

AbstractThis thesis aims to: 1) Know how to integrate faith and science in Islamic education according to the Qur'an Surah Al Isra` verse 36, 2) Explore the relevance of Surah Al Isra` verse 36 on faith and science in Islamic education, 3). To explore the epistemological basis for the unity of faith and science is based on an examination of verse 36 of Surah Ali Isra of the Qur'an.This  thesis  uses  a  qualitative  research  approach  where  the  type  of  research  is  library  research. Documentary data collection techniques. then the data sources are taken from the main data source and secondary data sources (books of interpretation of the Qur'an, references related to faith, science, Islamic education, theses, articles,  journals  and  previous  websites).  The  analytical  technique  used  is  content  analysis  and  hermenetic analysis.The  result  of  the  study  shows  that  verse  36  of  the  Qur'an  Surah  Al  Isra  provides  that  faith  is  a justification  that is  spoken  verbally,  proven  by  the  heart  and  achieved  by  action,  while  science  is  an  organ  of knowledge and belief. 'Allah SWT experienced all of that. What is meant by Islamic education and education are all human efforts aimed at developing their potential to achieve human development and balance in general using the formation of human beings. because Allah SWT commands that every human word and deed must be based on knowledge. In the world of education, humans must use ethics and morality to seek knowledge. for verily Allah will exalt those who believe and are knowledgeable, both in the world and in the hereafter. Education must also pay  attention  to  the  principles  of  scientific  development  according  to  the  guidance  of  the  Qur'an  to  strengthen faith, enhance worship and nobility of character. Therefore, Islamic education is made into an integrated medium where the goal of Islamic education itself is to achieve human kamil (right people).Keywords: Integration, Faith, Science, and Islamic EducationAbstrakSkripsi ini  bertujuan  untuk:  1)  Mengetahui  bagaimana  mengintegrasikan  iman  dan  sains  dalam pendidikan Islam menurut Al-Qur'an Surah Al Isra` ayat 36, 2) Mengeksplorasi relevansi Surah Al Isra` ayat 36 tentang iman dan sains dalam pendidikan Islam, 3 ). Untuk menggali dasar epistemologis untuk kesatuan iman dan ilmu pengetahuan didasarkan pada pemeriksaan ayat 36 Surah Ali Isra dari Al-Qur'an. Skripsi  ini  memakai  pendekatan  penelitian  kualitatif  dimana  jenis  penelitiannya  adalah  penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data dokumenter. lalu sumber data diambil dari asal data utama dan  sumber data  sekunder  (kitab      tafsir  Al-Qur'an,  referensi  yang  berkaitan  dengan  iman,  ilmu  pengetahuan,  pendidikan Islam,  tesis,  artikel,  jurnal  serta  website  sebelumnya).  Teknik analisis  yang  digunakan  artinya  analisis  isi  dan  analisis hermeneutik. Akibat kajian memberikan bahwa ayat 36 Al-Qur'an Surah Al Isra memberikan bahwa iman merupakan pembenaran yang diucapkan menggunakan verbal, dibuktikan dengan hati dan  dicapai menggunakan perbuatan, sedangkan  ilmu  merupakan  organ  pengetahuan  serta  keyakinan.  'Allah  SWT  mengalami  semua  itu.  yang dimaksud dengan pendidikan dan  pendidikan Islam adalah segala upaya insan yang ditujukan buat membuatkan potensi   dirinya   buat   mencapai   perkembangan   serta   keseimbangan   manusia   di   umumnya   menggunakan terbentuknya manusia kamil. karena Allah SWT memerintahkan bahwa setiap perkataan serta perbuatan insan wajib  dilandasi dengan ilmu. pada dunia pendidikan, insan harus memakai etika serta moralitas buat mencari ilmu.  sebab  sesungguhnya  Allah  akan  meninggikan  orang-orang  yg  beriman  serta  berilmu,  baik  pada  global maupun  di  akhirat.  Pendidikan  pula  wajib    memperhatikan  prinsip-prinsip  pengembangan  keilmuan  sesuai tuntunan  Al-Qur'an  buat  memperkuat  keimanan,  mempertinggi  ibadah  serta  keluhuran  budi.  sang  karena  itu, pendidikan  Islam  dijadikan  menjadi  media  terpadu  dimana  tujuan  pendidikan  Islam  itu  sendiri  adalah  untuk mencapai manusia kamil (insan tepat).Kata kunci :Integrasi, Iman, Ilmu Pengetahuan, dan Pendidikan Islam
Potret Integrasi Islam dan Budaya Era Walisongo Hamdan Adib
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.591 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v1i2.2268

Abstract

AbstractUntil now, there are still many  cultural forms that are  at issue  because  they are not the original innate nature of Islam in Arabia. Likewise, the Indonesian people, where most of the community opposes Islamic-style culture because there is no naqli argument, but others want to state and admit that culture is a feature of Islam in Indonesia. So in this study, it will be explained about the study of integration in this archipelago which  began  in  the  Walisongo  era  and  has  existed  until  now.  The  method  used  in  this  study  is  library research where researchers will conduct a study into various literatures related to Islam and Culture in the  archipelago  from  various  documents.  The  results  found  are  Islam  in  Java,  Javanese  society  still maintains tahlilan, slametan and culture attachedto the community whose values have changed from what was originally a Hindu-Buddhist pattern to Islam, besides the pesantren education system also colors this integration, Islam in Sumatra is supported by three forces, namely pesantren, markets and palaces, and Islam in eastern Indonesia carried out by walisngo students on the island of Java. Through this research, it will be found both theoretically and practically what happened regarding the integration of Islam and Nusantara culture.Keywords: Integration, Archipelago Culture, WalisongoAbstrakSampai dengan saat ini masih banyakbentuk budaya yang dipermasalahankan karena bukan bawaan asli agama  Islam  yang  ada  di  Arab.  Begitu  juga  masyarakat  Indonesia,  dimana  sebagian  masyaratnya menentang budaya yang bercorak Islam karena tidak adan dalil naqlinya, namun sebagian lainnya mau menyatakan  dan  mengakui  bahwa  budaya  itu  menjadi  ciri  Islam  yang  ada  di  Indonesia.  Maka  dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai kajian integrasi yang ada di Nusantara ini yang dimulai sejak era walisongo dan eksis sampai dengan sekarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu library research dimana peneliti akan melakukan kajian ke dalam berbagai literatur yang berkaitan dengan Islam dan Budaya yang ada di Nusantara dari berbagai dokumen. Hasil yang ditemukan yaitu Islam di Jawa, masyarakat Jawa masih mempertahankan tahlilan, slametan dan budaya yang melekat pada masyarakat yang sudah berubah nilainya dari yang awalnya bercorak hindu budha berubah menjadi Islami, selain itu sistem  pendidikan  pesantren  juga  mewarnai  integrasi  ini,  Islam  di  sumatra  yang  didukung  oleh  tiga kekuatan, yaitu pesantren, pasar dan istana, serta Islam yang ada di Indonesia timur dilakukan oleh murid-murid walisngo yang ada di pulau Jawa. Melalui penelitian ini maka akan ditemukan baik secara teoritik serta praktik yang terjadi mengenai integrasi Islam dan budaya Nusantara.Kata Kunci: Integrasi, Budaya Nusantara, Walisongo
Tingkat Literasi Zakat Kontemporer Pada Pesantren Salaf Selli Annafi'atul Mukaromah; Aan Zainul Anwar
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.771 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v1i1.946

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to determine the level of understanding of traditional Islamic boarding school student’s (as Indonesian language pesantren salaf)as well as the influence of education level on  contemporary  zakat  literacy.  The  study  was  conducted  at  several  pesantren  salaf  in  Margoyoso Subdistrict, Pati Regency, Central of Java Province. This study uses qualitative research methods with triangulation model(methodological  triangulation)  and  in  digging  data  through  surveys  using questionnaires and in-depth interviews. The results of this studyshow the majority of students of the pesantren salaf do not understand about contemporary zakat. Limited to the classical zakat fiqh and professional zakat, so the level of education greatly influences the level of understanding of the Islamic boarding  school  students,  the  higher  level  of  education,  the  higher  level  of  understanding  of contemporary zakat literacy.Keywords: traditionalIslamic boarding school, pesantren, santri, contemporary zakat literacyAbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman santri pesantren salaf serta pengaruh tingkat pendidikan santri pesantren salaf terhadap literasi zakat kontemporer. Penelitian dilakukan pada beberapa pesantren salaf di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian kualitatif dengan pengujian trianggulasi (methodological triangulation) dan dalam menggali data melalui survei menggunakan kuesioner dan wawancara secara mendalam (indepth interview. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas santri pesantren salaf belum memahami tentang zakat kontemporer. Secara umum, santri pesantren salaf memahami sebatas pada fiqih zakat klasik dan zakat profesi saja. Maka tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman santri pesantren salaf. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman terhadap literasi zakat kontemporer. Kata Kunci : santri pesantren salaf, tingkat pendidikan, tingkat pemahaman, zakat kontemporer
Penerapan Model Pembelajaran Probing-Promting Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas XI di MAN 1 Wonosobo Kevin Arifianto; Ali Imron
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.126 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v2i1.3242

Abstract

AbstractKevin  Arifianto,  2021,  APPLICATION  OF  THE PROBING-PROMTINGLEARNING  MODEL  TOWARDS STUDENT'S  LEARNING  ACHIEVEMENT  IN  CLASS  XI  FIQIH  LESSONS  IN  MAN  1 WONOSOBO.  Thesis, Wonosobo:  Faculty  of  Tarbiyah  and  Teacher  Training,  Central  Java  University  of  Al-Qur'an  Science  in Wonosobo.This study aims to 1) find out the application of the Probing-Promtinglearning model in fiqh subjects in  class  XI  at  MAN  1  Wonosobo;  2)  Knowing  the  increase  in  student  achievement  after  using  the Probing-Promtinglearning  model  in  fiqh  subjects  for  class  XI  at  MAN  1  Wonosobo;  3)  Knowing  the  difference  in learning  achievement  using  the Probing-Promtinglearning  model  with  those  using  the  conventional  learning model.The  approach  uses  a  quasi-experimental  method,  using  a  nonequivalent  control  class  pretest  posttest design.  The  subjects  in  this  study  were  taken  into  two  classes,  namely  the  experimental  class  and  the  control class. Before the second lesson, the class  was given a pretest question. Experimental class students  were given learning  using  the  example  of Probing-Promtinglearning,  while  the  control  class  used  conventional  learning models. The experimental class and the controlclass were subjected to a final test in the form of a written test. then the results are processed, analyzed, and distributed using the t-test and gain test to find out the difference between the two classes studied and the increase in learning achievement.The  impact  of  the  research  conveys  that  in  PAI  learning,  students  who  use  the  example  of Probing-Promtinglearning  in  this  study  have  increased.  This  is  shown  using  the  gain  test  for  the  experimental  class, which will be 0.618. and there are differencesin the fiqh learning of students who are taught to use the Probing-Promtinglearning model using students who are not taught to use the Probing-Promtinglearning model. This is evidenced  by  using  the  t-test  tcount  >  ttable  both  at  the  1%  significance  level,  which  is  3.21  >  2.676. Meanwhile, at the 5% significance level, the t table is 2,008.Keywords: Learning Model, Probing-Promting, Learning AchievementAbstrakKevin   Arifianto,   2021,   PENERAPAN MODEL   PEMBELAJARAN PROBING-PROMTINGTERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIKPADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS XI DI MAN 1 WONOSOBO. Skripsi,  Wonosobo:  Fakultas  Ilmu  Tarbiyah  dan  Keguruan  Universitas  Sains  Al-Qur’an  Jawa  Tengah  di Wonosobo.Penelitian  ini  bertujuan untuk1)  Mengetahui  penerapan  model  pembelajaran Probing-Promtingdi mata  pelajaran  fiqih  kelas  XI  pada  MAN  1  Wonosobo;  2)  Mengetahui  peningkatan  prestasi  belajar  peserta didik sesudah memakai model pembelajaran Probing-Promtingpada mata pelajaran fiqih kelas XI pada MAN 1 Wonosobo;  3)  Mengetahui  disparitas  prestasi  belajar  yang  memakai  model  pembelajaran Probing-Promtingdengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.Pendekatan  memakai  metode  eksperimen  kuasi,  menggunakan  desain  nonequivalent  control  class pretest  postest  design.  Subjek  dalam  penelitian  ini  diambil dua  kelas,  yaitu  kelas  eksperimen  serta    kelas kontrol.  Sebelum  pembelajaran  ke  2  kelas  diberikan  soal  pretest.  peserta  didik  kelas  eksperimen  pada  beri pembelajaran  menggunakanmodelpembelajaran Probing-Promting,  sedangkan  kelas  kontrol  memakai  model pembelajaran  konvensional.  Kelas  eksperimen  serta  kelas  kontrol  dikenakan  tes  akhir  berupa  tes  tertulis. kemudian  hasilnya  pada  olah,  di  analisis,  serta dibagikan  menggunakan  uji  t-test  dan    uji  gain  buat mengetahui perbedaan antara kedua kelas yang diteliti dan  peningkatan prestasi belajar.Dampak   penelitian   menyampaikan   di   pembelajaran   PAI   peserta   didik   yang   memakai   contoh pembelajaran Probing-Promtingpada   penelitian   ini   terjadi   peningkatan.   Hal   ini   ditunjukkan   memakai menggunakan  uji  gain  buat  kelas  eksperimen  diperoleh  yang  akan  terjadi  sebesar  0,618.  serta    terdapat perbedaan  pembelajaran  fiqih  siswa  yang  diajar  memakai  memakai  model  pembelajaran Probing-Promtingmenggunakan siswa yangtidak pada ajar memakai menggunakan model pembelajaran Probing-Promting. Hal ini dibuktikan menggunakan memakai uji-t thitung > ttabel baik di tingkat signifikansi 1% yaitu 3,21 > 2,676. Sedangkan pada tingkat signifikansi 5% maka ttabel 2,008.Kata Kunci: Model Pembelajaran, Probing-Promting, Prestasi Belajar
Etika Sabar Dalam Berdakwah Perspektif Syaikh Ali Mahfudz Maun Maun
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.958 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v1i2.2755

Abstract

AbstractThe caller of religion in conveying his message has become God's provision that he will be tried by being faced with several tests such as blasphemy, ridicule and even violence that are none other than the ability of his servant. All of this is a test and whoever can go through it with patience, he will get a reward, therefore patience is a trait that must be possessed by anyone, because with patience a servant is able to strengthen himself in the face of any trial in Islamic teachings. noble character, a preacher must have a commendable nature to be used as a fortress in his da'wah journey, thus this research is to find out the thoughts of Sheikh Ali Mahfudz in the book Hidayat al Mursyidin about the nature of patience for a preacher. The type of research carried out is library research with descriptive analysis methods according to Sheikh Ali Mahfudz that one of the keys to success in preaching is that a preacher must have a patient nature as the Apostle had when preaching.Keywords: Patience, da'i, the thoughts of Sheikh Ali MahfudzAbstrakPenyeru agama dalam menyampaikan pesannya sudah menjadi ketentuan Allah bahwa ia akan dicoba dengan dihadapkan beberapa ujian seperti hujatan, pengolok-olok bahkan kekerasan yang tidak lain sesuai dengan kemampuan hambanya. Semua itu merupakan ujian dan siapa yang  dapat melaluinya dengan kesabaran (lapang dada) maka ia akan mendapatkan imbalan oleh karena itu sabar merupakan sifat yang harus dimiliki oleh siapapun, sebab dengan kesabaran seorang hamba mampu menguatkan diri dalam menghadapi cobaan apapun dalam ajarann islam sifat sabar merupakan akhlak yang mulia, seorang da’i harus memiliki sifat yang terpuji itu untuk dijadikan sebuah benteng dalam perjalann dakwahnya, dengan demikian penelitian ini untuk mengetahui Pemikiran Syekh Ali Mahfudz dalam kitab Hidayat al Mursyidin tentang sifat Sabar bagi seorang da’i. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi pustaka (library research) dengan metode analisis deskriptif menurut Syekh Ali Mahfudz bahwa salah satu kunci kesuksesan dalam berdakwa adalah seorang da’i harus memiliki sifat sabar sebagaiman a yang telah dimiliki Rasul ketika berdakwahKata kunci: Sabar, da’i, pemikiran syekh Ali Mahfudz
Tradisi Perjamuan Tahlilan Abdul Wahab Saleem
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.096 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v1i1.1200

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to find out the tahlil tradition in the context of living hadith. The theories and  approaches  in  this  study  are  functional  theory,  conflict  and  urf  to  explain  the  challenges  and responses. With a functional approach, it can be found the function of the death supper, in the context of the Jinggotan Village in Jepara Regency Central of Java (with the tradition of ngrayani and tahlil banquet  on  the  first  to  the  seventh  day),  as  a  tool  to  gather  the  community,  as  more  people  follow tahlilan then the happier family of the deceased. The approach to conflict resolution as a tool to read between the pros and cons of the ban on tahlil, so that each can position themselves proportionally, mutual appreciation and not reproach each other, let alone forgive. This approach, then supported by the urf approach as a tool to read how a tradition can be used as a legal basis, namely the ability or inability  of  something.  And  in  this  case,  the  tradition  of  tahlil  death is  not  a  tradition  that  violates religious teachings.keywords: eating tradition, tahlilan, living hadithAbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tradisi tahlil dalam konteks living hadits. Teori dan pendekatan dalam penelitian ini adalah teori fungsional, konflik dan urf untuk memaparkan callange and  response  (tantangan  dan  tanggapan).  Dengan  pendekatanfungsional,  dapat  ditemukan  fungsi adanya  perjamuan  tahlil  kematian,  dalam  konteks  masyarakat  Desa  Jinggotan  Kabupaten  Jepara (dengan tradisi “ngrayani” dan perjamuan tahlil hari pertama sampai ke tujuh), sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan masyarakat, karena semakin banyak masyarakat yang mengikuti tahlilan, maka semakin bahagia pula keluarga almarhum. Pendekatan resolusi konflik sebagai alat bantu untuk membaca antara yang pro dan yang kontra mengenai perjamuan tahlil kematian ini, supaya masing-masing  dapat  memposisikan  diri  secara  proporsional,  saling  apresiasi  dan  tidak  saling  mencela, apalagi mengkafirkan. Pendekatan ini, kemudian ditopang dengan pendekatan ‘urf sebagai alat bantu untuk membaca bagaimana sebuah tradisi itu dapat dijadikan sebagai sebuah pijakan hukum, yaitu kebolehan atau ketidakbolehan sesuatu. Dan dalam hal ini, tradisi perjamuan tahlil kematian bukanlah tradisi yang melanggar ajaran agama. Kata kunci: tradisi perjamuan, tahlilan, living hadits
Pendidikan Kebangsaan dalam Perspektif Al - Qur'an Azzah Nor Laila
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.003 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v1i1.942

Abstract

AbstractProblems  of disunity  and less  of public  awareness  about the  sense of belonging in the  nation, often become  a  trigger  for  tension  and  disharmony  in  social  relations.  Both  within  the  scope  of  fellow religious people, as well as within a nation. To mediate this, the planting of a sense of belonging to the nation or education about nationality to the community is important as a solution. This paper aims to find  the  message  of  national  education  in  the  Qur'an.  Al-Qur'an  as  a  Muslim  holy  book  is  full  of educational values. This paper uses thematic methods and content analysis of the text of the Qur'anic verses  about  the  nation.  The  findings  of  national  education  in  the  perspective  of  the  Qur'an  are recommendations  to  uphold  the  equal  rights  of  citizens  in  a  nation.  The  importance  of  government cooperation with its people. The peace and tranquility of a country is essentially based on the attitude of its inhabitants, it is carried out by means of gratitude, use of voting rights, deliberation, courtesy and  honesty.  The  importance  of  introspection and evaluation.  Every citizen of the  country,  both the people and the authorities, must have a mistake. All residents should be aware and admit their mistakes, then correct and apologize to those who are judged and to the Forgiving.Keywords: education, nationality, Qur’an versesAbstrakProblem perpecahan serta kurangnya kesadaran masyarakat tentang sense of belonging pada bangsa, sering menjadi pemicu ketegangan serta disharmoni hubungan sosial. Baik dalam lingkup sesama umat beragama, maupun dalam suatu bangsa. Untuk menengahi hal itu, penanaman sense of belonging pada bangsa  atau  pendidikan  tentang  kebangsaan  pada  masyarakat  menjadi  hal  penting  sebagai  solusi. Tulisan ini bertujuan menemukan pesan pendidikan kebangsaan  dalam al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam sarat dengan nilai-nilai pendidikan. Tulisan ini menggunakan metode tematik serta  content  analysis  terhadap  teks  ayat-ayat  al-Qur’an tentang bangsa. Hasil temuan pendidikan kebangsaan dalam perspektif al-Qur’an adalah anjuran menjunjung kesamaan hak warga dalam suatu bangsa.  Pentingnya  kerjasama  pemerintah  dengan  rakyatnya.  Kedamaian  dan  ketentraman  suatu negara   hakikatnya   didasarkan   pada   sikap   penduduknya,  diantarnya   dengan   cara   bersyukur, menggunakan hak suara, bermusyawarah, santun berpendapat dan jujur. Pentingnya introspeksi dan evaluasi. Setiap penduduk negara baik rakyat maupun penguasa pasti memiliki kesalahan. Hendaknya semua penduduk menyadari dan mengakui kesalahannya, kemudian memperbaiki dan memohon maaf kepada pihak yang didhalimi serta kepada Maha Pengampun.Keywords: pendidikan, kebangsaan, ayat al-Qur’an
Tantangan Dakwah: Tinjauan Faktual Kekosongan Dai Pada Bulan Suci Ramadhan Di Masjid Darussalam Kampung Pisang Kota Sorong Sitti Mutia Faradillah
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.888 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v2i1.1975

Abstract

AbstractThe  purpose  of  the  study to  examine  the factors causing  the constrained activities  of  da'wah  in  the  holy month  of  Ramadan  in  the  Darussalam  Mosque  Kampung  Pisang  Sorong  City  west  Papua.  The  da'wah activity in question is a routine lecture by the dai (preachers) conducted every night of ramadan that has been  programmed  by  the  Ministry  of  Religious  Affairs  of  Sorong  City.  This  research  uses  qualitative research type. As for data collection, researchers use interview methods to primary informants, namely the management  of  The  Darussalam  Mosque  Kampung  Pisang,  the  dai  /  mubaligh  listed  in  the  schedule  of lectures, worshipers (mad'u) Darussalam Mosque Kampung Pisang, and the Ministry of Religious Affairs that compiled the schedule of the lecture.As for the observation method, the author directly observes the situation in the field both from BKM / the manager of The Darussalam Mosque Kampung Pisang, Jamaah (mad'u) Masjid Darussalam Kampung Pisang, the dais listed in the lecture schedule, and the Ministry of Religion.This research is expected to be a reference in overcoming the vacancy according to the causative factors  in  the  holy  month  of  Ramadan  throughout  the  Mosque,  especially  in  the  Darussalam  Mosque Kampung Pisang. Thus da'wah activities can run well without any obstacles.Keywords: Dai and his personality, the cause of the vacancy dai, the efforts of the Ministry of ReligionAbstrakTujuan  penelitian  untuk  mengkaji  faktor-faktor  penyebab  terhambatnya  kegiatan dakwahdi  bulan  suci Ramadhan  di  Masjid  Darussalam  Kampung  Pisang  Kota  Sorong  Papua  Barat.  Kegiatan  dakwah  yang dimaksud  adalah  pengajian  rutin  oleh  para  dai  yang  dilakukan  setiap  malam Ramadhan yang  telah diprogramkan  oleh  Kementerian  Agama  Kota  Sorong.  Penelitian  ini  menggunakan  jenis  penelitian kualitatif. Adapun untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara kepada informan utama  yaitu  pengurus  Masjid  Darussalam  Kampung  Pisang,  para  dai/mubaligh  yang  tercantum  dalam jadwal  perkuliahan,  jamaah  (mad'u)  Masjid  Darussalam  Kampung  Pisang,  dan  Kementerian  Agama. Urusan  yang  menyusun  jadwal  kuliah.  Adapun  metode  observasi,  penulis  mengamati  secara  langsung keadaan  di  lapangan  baik  dari  BKM/pengelola  Masjid  Darussalam  Kampung  Pisang,  Jamaah  (mad'u) Masjid   Darussalam   Kampung   Pisang,   mimbar   yang   tercantum   dalam   jadwal   perkuliahan,   dan Kementerian  Agama.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi  acuan  dalam  mengatasi  kekosongan menurut faktor penyebabnya pada bulan suci Ramadhan di seluruh Masjid khususnya Masjid Darussalam Kampung Pisang. Dengan demikian kegiatan dakwah dapat berjalan dengan baik tanpa ada hambatan.Kata kunci: Dai dan kepribadiannya, penyebab kekosongan dai, Kementerian Agama
Islam dan Budaya Msyarakat Pesisir Pantai Utara Jawa (Studi Makna Simbol Tradisi Upacara Sedekah Laut di Tambak Lorok Semarang Utara) Reni Megawati; Muhammad Lukman Ihsanuddin
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.668 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v1i2.2875

Abstract

AbstractIslamic  and community culture are a wealth of local interpretations that appear and become a reality in life. Islamic is a religion that needs to be preached to uphold the people on earth. The method used in this research is a qualitative research type and an anthropological approach. The sea alms tradition of coastal communities as an embodiment of gratitude for the blessings of Allah SWT. The sea alms ceremony in the coastal communities of the northern coast of Java is mostly carried out in the months of Shawwal and Muharram. The coastal communities of the north coast of Java have their own peculiarities, especially in Semarang, precisely in Tambak Lorok, North Semarang, in the implementation carried out in the month of Apit. The ceremony is accompanied by a religious procession, cultural carnival, wayangan, grand recitation and larungan which throws offerings into the middle of the sea in the form of buffalo heads and other complementary offerings. The offerings are part of a cultural ritual that has a symbolic meaning. Through semiotic analysis, the meaning of the symbol of the sea alms offering as a learning process in the form of community ideas contained in material form and valued for social and religious knowledge. Likewise with religious processions, cultural carnivals and wayang kulit which have Islamic message values.Keywords : Apit, Islamic, Sedekah Laut, Semiotica AbstrakIslam dan budaya masyarakat adalah kekayaan tafsir lokal yang tampak dan menjadi realitas dalam kehidupan. Islam adalah agama yang perlu di dakwahkan untuk menegakkan umat yang ada di bumi.  Metode yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian kualitatif dan pendekatan antropologi. Tradisi sedekah laut masyarakat pesisir sebagai berwujudan rasa syukur terhadap nikmat Allah SWT. Upacara sedekah laut pada masyarakat pesisir pantai utara Jawa mayoritas dilaksanakan pada bulan syawal dan muharram. Masyarakat pesisir pantai utara Jawa memiliki kekhasan tersendiri khususnya Semarang tepatnya di Tambak Lorok Semarang Utara dalam pelaksanaannya dilaksanakan pada bulan Apit. Dalam upacara tersebut diiringi prosesi keagamaan, kirab budaya, wayangan, pengajian akbar dan larungan yang membuang sesaji ke tengah laut berupa kepala kerbau dan sesaji pelengkap lainnya. Sesaji bagian dari ritual budaya yang memiliki makna simbolik. Melalui analisis semiotika makna simbol sesaji sedekah laut sebagai proses pembelajaran berupa ide masyarakat yang tertuang dalam bentuk material dan bernilai pengetahuan sosial dan agama. Begitupun dengan prosesi keagamaan, kirab budaya serta wayang kulit yang memiliki nilai-nilai pesan Islam.Kata Kunci :  Apit, Islam, Sedekah laut, Semiotika