cover
Contact Name
Miftakhul Faizin
Contact Email
miftakhulfaizin69@gmail.com
Phone
+6289527336603
Journal Mail Official
jasna@unisnu.ac.id
Editorial Address
Jl. Taman Siswa Pekeng Tahunan, Jepara, Jawa Tengah., Kab. Jepara, Provinsi Jawa Tengah, 59427
Location
Kab. jepara,
Jawa tengah
INDONESIA
JASNA : Journal For Aswaja Studies
ISSN : 27744051     EISSN : 27749282     DOI : 10.34001/jasna
Core Subject : Religion,
JASNA Journal For Aswaja Studies adalah jurnal kajian Islam yang diterbitkan oleh Pusat Studi Aswaja, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. Jurnal ini berfokus pada topik topik keIslaman inter, multi, dan transdisipliner. Ruang lingkup artikel meliputi, Ahlu As sunnah wa al jamaah, Filsafat Islam, Pemikiran dan Sastra Islam, Islam dan Perdamaian, Ilmu Pengetahuan dan Peradaban dalam Islam, Islam di Daerah, Komunitas Muslim, Pendidikan Islam, Hukum Islam, Ekonomi Islam dan Studi Bisnis, Al-Quran dan Hadits.
Articles 78 Documents
Peran Perempuan Muslimah dan Urgensi Pendidikan Karakter Anak di Era Digital Didik Ariyanto; Muhammad Lukman; Ahmad Saefudin
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v3i1.3000

Abstract

AbstractMuslim women are the first madrasas to influence the development of children's educational character. This study uses a qualitative approach. The type of research used includes library research. The source used is library data. These sources are in the form of books and scientific journals related to education, the role of Muslim women, and the development of the digital era. Data collection techniques using document review. Although there are some limitations in this research that need to be considered, these findings emphasize the importance of recognizing the role and contribution of Muslim women in educating children's character. They not only provide good examples, but also shape children's morals, provide religious education, provide emotional assistance, and involve domestic skills education. The implications of these findings underscore the importance of paying attention to the role of Muslim women in forming a quality generation and carrying out effective character education.Keywords: Women, Muslimah, Character Education, Children, Digital Era.AbstrakPerempuan muslimah adalah madrasah pertama yang berpengaruh terhadap perkembangan karakter pendidikan anak. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis riset yang digunakan termasuk penelitian kepustakaan. Sumber yang dipakai dari data kepustakaan. Sumber tersebut berupa buku dan jurnal ilmiah yang berkaitan dengan pendidikan, peran perempuan muslimah serta perkembangan era digital. Teknik pengumpulan data menggunakan telaah dokumen. Walaupun terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang perlu diperhatikan, temuan ini menegaskan pentingnya mengakui peran dan kontribusi perempuan Muslimah dalam mendidik karakter anak. Mereka tidak hanya memberikan keteladanan yang baik, tetapi juga membentuk akhlak anak, memberikan pendidikan agama, memberikan pendampingan emosional, dan melibatkan pendidikan keterampilan domestik. Implikasi dari temuan ini menggarisbawahi pentingnya memperhatikan peran perempuan Muslimah dalam membentuk generasi yang berkualitas dan menjalankan pendidikan karakter yang efektif.Kata Kunci: Perempuan, Muslimah, Pendidikan Karakter, Anak, Era Digital.
Efficiency Analysis of Gold Pawn in Islamic Commercial Banks in Indonesia Abdullah Haidar; Evania Herindar; Muhammad Syihabudin
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v3i1.4463

Abstract

Abstract Sharia pawnshops serve the lower middle class community by providing financial services. Furthermore, during the Covid-19 pandemic, sharia pawnshops were among the most popular financial institutions among those in need of short-term loans. Because of its high value and consistent demand, a pawnable asset, such as gold, is required to guarantee the loan. Furthermore, as competition in the sharia pawn industry grows, so does the presence of Islamic banking in the Indonesian gold pawn industry. The goal of this study was to examine the efficiency of the gold pawning product at five Islamic Commercial Banks (BUS) using a non-parametric Data Envelopment Analysis approach (DEA). In this study, an intermediate approach was used to determine input and output variables. The wadiah deposit bonus, general and administrative expenses, salaries and allowances, and other expenses are the input variables in this study. Meanwhile, the output variables are qardh loans, murabahah margin income, and other service income. According to the study's findings, the efficiency of sharia gold pawn products at BUS in Indonesia fluctuates between 2015 and 2020, with the average bank increasing efficiency during the COVID-19 pandemic. This study also looks into the possibility of improving inefficient programmes based on input and output variables; however, the results show that no potential improvement is needed because the initial data and projection are identical. This research can also be used to help other DMUs improve their efficiency.Keywords: Islamic Bank, Efficiency, DEA Analysis, Sharia Gold Pawn.AbstrakPegadaian syariah melayani masyarakat menengah ke bawah dengan menyediakan jasa keuangan. Selain itu, di masa pandemi Covid-19, pegadaian syariah menjadi salah satu lembaga keuangan yang paling banyak diminati oleh masyarakat yang membutuhkan pinjaman jangka pendek. Karena nilainya yang tinggi dan permintaan yang konsisten, aset yang dapat digadaikan, seperti emas, diperlukan untuk menjamin pinjaman tersebut. Selanjutnya, seiring dengan semakin ketatnya persaingan di industri gadai syariah, kehadiran perbankan syariah di industri gadai emas Indonesia juga semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji efisiensi produk gadai emas pada lima Bank Umum Syariah (BUS) dengan menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) non parametrik. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan antara untuk menentukan variabel input dan output. Bonus simpanan wadiah, biaya umum dan administrasi, gaji dan tunjangan, serta biaya lainnya merupakan variabel input dalam penelitian ini. Sedangkan variabel outputnya adalah pinjaman qardh, pendapatan margin murabahah, dan pendapatan jasa lainnya. Berdasarkan temuan kajian tersebut, efisiensi produk gadai emas syariah pada BUS di Indonesia berfluktuasi antara tahun 2015 dan 2020, dengan rata-rata bank meningkatkan efisiensi selama pandemi COVID-19. Kajian ini juga melihat kemungkinan untuk memperbaiki program yang tidak efisien berdasarkan variabel input dan output; namun, hasil menunjukkan bahwa potensi peningkatan tidak diperlukan karena data awal dan proyeksi identik. Penelitian ini juga dapat digunakan untuk membantu DMU lain meningkatkan efisiensinya.Kata Kunci: Bank Syariah, Efisiensi, Analisis DEA, Gadai Emas Syariah.
Kultur Pernikahan Jawa dalam Hitungan Weton Perspektif Hukum Islam Isnaini Nur Nabila Firdaus; Nizar Zulmi
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v3i1.4547

Abstract

AbstractThis study aims to examine and analyze Javanese wedding culture related to the practice of counting weton from the perspective of Islamic law. Through a descriptive-analytical approach, data was collected through literature studies and field observations to understand how Javanese people use weton in choosing a spouse. The results of the study show that in Javanese wedding culture, weton count is considered important as a consideration in choosing a partner. However, the determination of weton must pay attention to the limitations of Islamic law. Religious principles such as religious compatibility, morality, and values that are upheld in Islam must still be prioritized in choosing a partner. In addition, this study also highlights the importance of tolerance and good morals in responding to various social problems. Even though the practice of counting weton is still carried out, it should be remembered that the success of a marriage does not only depend on weton alone. Good communication, mutual understanding, commitment, and joint efforts also play an important role in building a happy and successful marriage. This research provides insight into how Javanese wedding culture and the practice of counting weton can be understood from the perspective of Islamic law. It is hoped that the results of this research can become the basis for promoting a balanced understanding between cultural traditions and religious values in the context of marriage in Javanese society, taking into account Islamic religious principles as the main guideline.Keywords: Javanese Culture, Marriage, Weton, Islamic Law.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kultur pernikahan Jawa terkait dengan praktik hitungan weton dari perspektif hukum Islam. Melalui pendekatan deskriptif-analitis, data dikumpulkan melalui studi pustaka dan observasi lapangan untuk memahami bagaimana masyarakat Jawa menggunakan weton dalam pemilihan pasangan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kultur pernikahan Jawa, hitungan weton dianggap penting sebagai pertimbangan dalam memilih pasangan. Namun, penentuan weton harus memperhatikan batasan-batasan syariat Islam. Prinsip-prinsip agama seperti kompatibilitas agama, moralitas, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam Islam harus tetap diutamakan dalam pemilihan pasangan. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya sikap toleransi dan akhlakul karimah dalam menyikapi berbagai persoalan kemasyarakatan. Meskipun praktik hitungan weton masih dilakukan, tetapi perlu diingat bahwa keberhasilan pernikahan tidak hanya bergantung pada weton semata. Komunikasi yang baik, saling pengertian, serta komitmen dan upaya bersama juga memiliki peran penting dalam membangun pernikahan yang bahagia dan sukses. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana kultur pernikahan Jawa dan praktik hitungan weton dapat dipahami dari perspektif hukum Islam. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mempromosikan pemahaman yang seimbang antara tradisi budaya dan nilai-nilai agama dalam konteks pernikahan di masyarakat Jawa, dengan memperhatikan prinsip-prinsip agama Islam sebagai pedoman utama.Kata Kunci: Kultur Jawa, Pernikahan, Weton, Hukum Islam.
Pembaharuan Sistem Pendidikan Seksualitas di Pesantren Nurul Khasanah; Kurnia Intan Nabila
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v3i1.4003

Abstract

AbstactSexuality education in Islamic boarding schools has an important role in shaping the social life of adolescents and protecting them from the risk of sexual violence. However, with the times and increasingly complex needs, there is an urgent need to update the sex education system in Islamic boarding schools. This study aims to identify the implications of reforming the sex education system in Islamic boarding schools. This research involves an analysis of literature and sources relevant to sex education in Islamic boarding schools. The results of the analysis show that reforming the sex education system in Islamic boarding schools is very important to address the challenges faced by adolescents in the context of sexuality. The implication of this research is the need for collaboration between Islamic boarding schools, the government, and the community in updating the approaches and methods of teaching sex education. Policymakers and educators in Islamic boarding schools need to realize the importance of updating the approaches and methods used in sex education, and recognizing that sexuality education is not something that is taboo or ignored. In addition, the implications of this research also highlight the importance of empowering parents and the Islamic boarding school community in supporting sex education. Parents need to be given sufficient understanding and skills to provide sexual education to their children, while the pesantren community can be a place for students to obtain correct information and counseling regarding sexuality.  Keywords: Reformation, Sex Education, Pesantren. AbstrakPendidikan seksualitas di pesantren memiliki peran penting dalam membentuk kehidupan sosial remaja dan melindungi mereka dari risiko kekerasan seksual. Namun, dengan perkembangan zaman dan kebutuhan yang semakin kompleks, terdapat kebutuhan yang mendesak untuk memperbarui sistem pendidikan seksualitas di pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implikasi dari pembaharuan sistem pendidikan seksualitas di pesantren. Penelitian ini melibatkan analisis terhadap literatur dan sumber-sumber yang relevan dengan pendidikan seksualitas di pesantren. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembaharuan sistem pendidikan seksualitas di pesantren sangat penting untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh remaja dalam konteks seksualitas. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya kolaborasi antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat dalam memperbarui pendekatan dan metode pengajaran pendidikan seksualitas. Para pengambil kebijakan dan pendidik di pesantren perlu menyadari pentingnya memperbarui pendekatan dan metode yang digunakan dalam pendidikan seksualitas, serta mengakui bahwa pendidikan seksualitas bukanlah sesuatu yang tabu atau diabaikan. Selain itu, implikasi penelitian ini juga menyoroti pentingnya pemberdayaan orang tua dan komunitas pesantren dalam mendukung pendidikan seksualitas. Orang tua perlu diberi pemahaman dan keterampilan yang cukup untuk memberikan pendidikan seksualitas kepada anak-anak mereka, sedangkan komunitas pesantren dapat menjadi tempat bagi santri untuk memperoleh informasi dan konseling yang benar mengenai seksualitas.  Kata Kunci: Pembaharuan, Pendidikan Seksualitas, Pesantren.
Konsep Urf dalam Hukum Islam Perspektif Syaikh Yasin Alfadani (Padang) dalam Kitab Alfawaid Aljaniyah Altsaury, Roychan Abdul Aziz; As'ad, Ali
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v3i2.5456

Abstract

Abstract Culture represents a controversial source of Islamic law. However, it's not yet clear what kind of culture can serve as a legal foundation, its criteria, and its legitimacy. Using a literature study approach, the objective of this research is to analyze the concept of 'urf (custom) in Islamic law from the perspective of Sheikh Yasin Alfadani in his book "al-Fawa’id Al-janiyah." Additionally, this study aims to interpret Sheikh Yasin Alfadani's views on the concept of 'urf in Islamic law through a qualitative analysis approach.In Indonesian, 'urf is defined as adat (custom) or kebiasaan (habit). 'Urf that can be considered as hujjah (evidence) in Islamic law refers to the valid customs of the society, encompassing both speech and actions. "Al-'Adat Muhakkamah" is a concept in the science of ushul fiqh (principles of Islamic jurisprudence) that signifies that the customs or habits of the society can be a valid basis or hold authority in Islamic law. Through the examination of the book al-Fawa'id Al-janiyah, several principles related to 'urf are discovered. These principles include the understanding that uncertain or changing customs cannot be established as determinations, customs conflicting with the syara' (Islamic law) must be adhered to the syara'. Moreover, customs can serve as requirements in certain situations, and customs that occur after a statement or action are not valid. Keywords: 'Urf, Ritual, Culture. Abstrak Budaya merupakan sumber hukum Islam yang kontroversial. Namun, belum jelas budaya seperti apa yang bisa dijadikan dasar hukum, kriterianya, dan nilai keabsahannya. Dengan metode pendekatan studi literatur, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep 'urf dalam hukum Islam dari perspektif Syaikh Yasin Alfadani dalam Kitab al-Fawa’id Al-janiyah. Penelitian ini juga bertujuan untuk menginterpretasikan pandangan Syaikh Yasin Alfadani tentang konsep 'urf dalam hukum Islam melalui pendekatan analisis kualitatif.’Urf diartikan dalam bahasa indonesia sebagai adat atau kebiasaan. ‘Urf yang dapat dijadikan hujjah dalam hukum Islam adalah kebiasaan-kebiasaan masyarakat, baik ucapan maupun sikap atau perbuatan yang sahih. ”Al-’Adat Muhakkamah” adalah sebuah konsep dalam ilmu ushul fiqh yang berarti bahwa adat atau kebiasaan masyarakat dapat menjadi dasar hukum yang sah atau memiliki otoritas dalam Islam. Dalam tinjauan kitab al-Fawa’id Al-janiyah, ditemukan beberapa prinsip yang berkaitan dengan ’urf. Prinsip-prinsip tersebut meliputi pemahaman bahwa adat tidak dapat dijadikan ketetapan jika tidak pasti atau tetap, adat yang bertentangan dengan syara'' harus diikuti syara''. Selain itu, adat dapat menjadi syarat dalam beberapa situasi, dan adat yang terjadi setelah ucapan atau tindakan tidak berlaku.  Keywords: ’Urf, Adat, Budaya.
Sejarah Lahirnya Peradaban Pendidikan Islam dan Relevansinya Terhadap Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia Fikriyan, Fahrur; Huda, Fatkhul; Rahmawati, Ana
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v3i2.5381

Abstract

AbstrakPenelitian ini mengkaji sejarah perkembangan pendidikan Islam dan relevansinya dengan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan studi literatur kualitatif, penelitian ini menelusuri perkembangan pendidikan Islam sejak masa awal Islam hingga masa sejarah seperti Dinasti Abbasiyah, Fatimiyah, dan Andalusia. Penelitian ini menunjukkan pentingnya peran lembaga pendidikan seperti kuttab, masjid, madrasah, dan lainnya dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam. Selain itu penelitian ini menjelaskan bagaimana pengaruh sejarah pendidikan Islam masih relevan dalam perkembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Konsep desentralisasi dan kemandirian pendidikan, serta adaptasi terhadap konteks lokal menjadi ciri khas lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini juga menyoroti relevansi pemikiran tokoh-tokoh pendidikan Islam masa lalu, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, dan lain-lain, dalam dinamika lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Pemikiran mereka, khususnya dalam hal epistemologi dan pendidikan, masih mempengaruhi pendekatan pendidikan Islam di Indonesia saat ini. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah pendidikan Islam dan dampaknya terhadap perkembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Relevansi sejarah tersebut tidak hanya memperkaya pemahaman akademis tetapi juga memberikan landasan bagi peningkatan dan pengembangan lembaga pendidikan Islam di masa depan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang beragam dan dinamis. Kata Kunci: Pendidikan Islam, Sejarah Peradaban Islam, Dinasti Bani Umayyah, Dinasti Abbasiyah AbstrakPenelitian ini mengkaji sejarah perkembangan pendidikan Islam dan relevansinya terhadap lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif studi pustaka, penelitian ini melacak perkembangan pendidikan Islam sejak zaman awal Islam hingga periode sejarah seperti Abbasiyah, Fatimiyah, dan Andalusia. Penelitian ini mengidentifikasi peran penting lembaga-lembaga pendidikan seperti kuttab, masjid, madrasah, dan lainnya dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam. Selain itu, penelitian ini menguraikan bagaimana pengaruh sejarah pendidikan Islam tersebut masih relevan dalam perkembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Konsep desentralisasi dan kemandirian dalam pendidikan, serta adaptasi terhadap konteks lokal, menjadi ciri khas lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini juga menyoroti relevansi pemikiran tokoh-tokoh pendidikan Islam masa lalu, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, dan lainnya, dalam dinamika lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Pemikiran mereka, khususnya dalam hal epistemologi dan pendidikan, masih mempengaruhi pendekatan pendidikan Islam di era Indonesia sekarang. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah pendidikan Islam dan dampaknya pada perkembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Relevansi sejarah ini tidak hanya memperkaya pemahaman akademik, tetapi juga memberikan landasan bagi perbaikan dan pengembangan lembaga pendidikan Islam di masa depan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang beragam dan dinamis. Kata kunci: Pendidikan Islam, Sejarah Peradaban Islam, Dinasti Umayah, Dinasti Abbasiyah
Internalisasi Nilai Karakter Pada Peserta Didik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kebumen Irodati, Fibriyan
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v3i2.5693

Abstract

ABSTRACK This research was conducted because of the emergence of a phenomenon related to the decline in the character of students in several madrasas or schools. This research aims to analyze the efforts made to internalize character values in students at MAN 2 Kebumen. The location of this research was MAN 2 Kebumen. The method used in this research is qualitative, by conducting observations and interviews with educators, the Deputy Head of Education, the IRMAS Organization (Mosque Youth Association), and parties who play a role in the internalization of character values in the madrasa. The results of this research show that the internalization of character values in students at MAN 2 Kebumen uses habituation methods, such as the habit of praying before and after completing learning activities, welcoming students at the Madrasah gate, carrying out the Dhuha prayer, midday prayer and Asr prayer in congregation, Tadarus Al-Qur'an every Friday and reading Asmaul Husna every day, strengthening character education in order to realize students' religious moderation, implementing environmental care, with these habits it is hoped that students will be able to practice positive character values in their daily lives day.Keywords: Internalization of Values, Character Values, Madrasah Aliyah StudentsABSTRAK Penelitian ini dilakukan karena munculnya fenomena terkait menurunnya karakter peserta didik di beberapa madrasah atau sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya yang dilakukan dalam internalisasi nilai karakter pada peserta didik di MAN 2 Kebumen. Lokasi penelitian ini dilakukan di MAN 2 Kebumen. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif, dengan melakukan pengamatan serta wawancara kepada Pendidik, Waka Kepesertadidikan, Organisasi IRMAS (Ikatan Remaja Masjid), dan pihak yang berperan dalam internalisasi nilai karakter di madrasah tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa internalisasi nilai karakter pada peserta didik di MAN 2 Kebumen menggunakan metode pembiasaan, seperti pembiasaan doa sebelum dan sesudah selesai kegiatan pembelajaran, penyambutan peserta didik di pintu gerbang Madrasah, pelaksanaan sholat Dhuha, sholat Dzuhur, dan Sholat Ashar berjamaah, Tadarus Al-Qur’an setiap hari Jum’at dan membaca Asmaul Husna setiap hari, penguatan pendidikan karakter dalam rangka mewujudkan moderasi beragama peserta didik serta menerapkan peduli lingkungan, dengan pembiasaan tersebut diharapkan peserta didik mampu mengamalkan nilai-nilai karakter positif dalam kehidupan sehari-hari.  Kata Kunci : Internalisasi Nilai, Nilai Karakter, Peserta Didik Madrasah Aliyah
Integration of Islamic Educational Values in the Practice of Hajj Worship (Spiritual Experience of Hajj Trip in 1444h/2023M) Asrin, Ahmad
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v5i1.7074

Abstract

AbstractThis study aims to explore the integration of Islamic educational values in the practice of the Hajj pilgrimage, focusing on the researcher's own spiritual experience directly in the implementation of the Hajj in 1444H/2023M. This study uses a qualitative approach, with data collection techniques through participatory observation and literature study. The study subjects were Hajj pilgrims from Kloter 1 KNO Embarkation Medan from Mandailing Natal Regency. The results of the survey indicate that Islamic educational values, such as sincere intentions, piety, patience, and Islamic brotherhood, play a vital role and influence on pilgrims during the Hajj pilgrimage. In addition, it was found that implementing the Hajj pilgrimage is a means of education for pilgrims to obtain these educational values to be applied in their post-Hajj life. This is supported by several factors: experienced Hajj guides and a conducive social environment, which contribute to the success of the integration of Islamic educational values in the practice of the Hajj pilgrimage. Overall, this study confirms the importance of Islamic education in preparing Hajj pilgrims to undergo a more meaningful and spiritually conscious pilgrimage. The Hajj pilgrimage is a ritual and a means of education to obtain educational values in life for humans in general. Keywords: Islamic Education; Hajj; Spiritual Experience.
Theocentric Humanism Based Learning: Strategy for Forming Students' Mental and Spiritual at MA Banat Tajul Ulum Grobogan Panuntun, Slamet; Choirudin, Moch; Raharjo, Raharjo
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v5i1.7247

Abstract

This study aims to analyze the implementation of theocentric humanism-based learning in shaping the mental and spiritual of students at MA Banat Tajul Ulum Grobogan, identify supporting and inhibiting factors for its implementation, and provide strategic recommendations for improving the quality of learning. The research method is a descriptive qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews, participatory observation, and documentation studies. Data analysis was done using thematic analysis techniques of reduction, data presentation, and conclusion extraction. The study results indicate that the theocentric humanism approach applied at MA Banat Tajul Ulum has successfully integrated humanistic and spiritual values into learning. This is reflected in increased empathy, responsibility, and tolerance of students and decreased cases of violence by 70% in the last two years. The main supporting factors for this program's success are the principal's commitment, routine training for teachers, and student involvement in activities based on spiritual values. However, the implementation of this program still faces obstacles such as limited resources, including special modules provided and limited time for intensive training. This study offers something new by developing a theocentric humanism-based learning model that integrates religious and humanistic values synergistically. This approach is relevant to building students' mental and spiritual, but can also be adopted by other educational institutions to create holistic and sustainable education. The results of this study are that learning based on theocentric humanism can be an effective solution in forming the character of religious, tolerant, and integrity students.
Values of Multicultural Islamic Education at UPT SD Negeri 231 Gresik Zainudin, Ihsanul Khuluk; Muid, Abdul
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jasna.v5i1.7474

Abstract

This study aims to analyze the implementation of multicultural Islamic education values at UPT SD Negeri 231 Gresik, focusing on teaching tolerance, harmony, and equality among students. The research method is descriptive and qualitative, collecting data through observation, interviews, and documentation. The findings show that the teachers at this school implement multicultural values by integrating Islamic teachings, particularly those found in the Qur'an and hadith, into the learning process. Additionally, they employ various methods such as lectures, discussions, question-and-answer sessions, role modeling, and habituation to instill a respectful attitude and harmonious coexistence. Extracurricular activities, such as sports, cultural arts, and Scouts, strengthen multicultural values outside the classroom. However, the study found limitations in using traditional learning media, such as worksheets and textbooks. This study implies that multicultural education should be an integral part of the educational curriculum, especially in shaping students' character to be tolerant and appreciative of diversity and strengthening social harmony in a pluralistic society.