Sultan Idris Journal of Psychology and Education
Scope: Educational Psychology, Developmental Psychology, Organization Psychology, Clinical Psychology, and Social Psychology. This journal examines academic exploration and publishes the findings of psychological research and its application in schools, colleges, universities, Islamic educational institutions such as Islamic boarding schools, organizations, and social life. This journal promotes empirical and theoretical research relevant to the study of psychology. Journal topics cover micro and macro-level psychology such as Educational Psychology, Developmental Psychology, Organizational Psychology, Clinical Psychology, and Social Psychology.
Articles
43 Documents
<![CDATA[Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Siswa Berkebutuhan Khusus pada Kelas Inklusi di SMP Negeri 7 Samarinda ]]>
<![CDATA[Kartika, Ayu]]>;
<![CDATA[Husin, M.Said]]>;
<![CDATA[Rahmawati, Indriana]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 3 No 1 (2023): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v3i1.7376
<![CDATA[The aim of this research is to find out problems and solutions in implementing PAI learning for ABK in inclusion classes at SMP Negeri 7 Samarinda. The research method used is descriptive qualitative research. Data collection techniques are observation, interviews and documentation. Data analysis techniques are data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this research are problems in implementing PAI learning for ABK in inclusion classes at SMP Negeri 7 Samarinda, including the absence of a special curriculum for ABK students. there is no expert staff (GPK) who graduated from PLB. Inadequate facilities and infrastructure, easily changing mood disorders & reflex movements of autistic students. Communication breakdown. The difficulty of slow learner students in understanding the material. Solutions to overcome problems in implementing PAI learning for ABK in inclusion classes at SMP Negeri 7 Samarinda include evaluation standards for ABK students which are different from normal students and a personal approach. Collaboration between the school, parents and the UPTD.PLDPI institution as well as participating in training. Make use of the available facilities. Use of the method (ABA) for autistic students, use of non-verbal communication and classroom management for deaf students. Using the drill method for slow learners.]]>
<![CDATA[Hubungan Kesesakan Dengan Kesejahteraan Psikologis PAda Masyarakat Yang Tinggal Di Kawasan Kelayan Kota Banjarmasin ]]>
<![CDATA[Saputra, Jupri Handi]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 2 No 2 (2023): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v2i2.5648
<![CDATA[In essence, humans always have the desire to be able to live their lives well and prosper both physically and psychologically (psychological well-being), but on the other hand the increasing population growth in an area also increases the need for housing so as to cause density, this can trigger an increasing perception of distress (crowding). ) in society which leads to a decline in psychological well-being for affected individuals. The purpose of this study is to determine how the relationship between the perception of distress and psychological well-being in the Central and East Service Villages with a correlational quantitative approach as well as the Product Moment Person correlation analysis method and regression test to reveal the influence of perceived distress on psychological well-being. The respondents in this study were 270 residents of Kelurahan Kelayan Tengah and Kelayan Timur. Respondents were determined using the cluster random sampling method. The data were collected using two scales, namely the scale of perception of distress and the scale of psychological well-being. In this study, it was found that there was a negative relationship between the perception of distress and psychological well-being in the community in the Banjarmasin City area with a significance value of 0.000 and a pearson correlation of -0.422. The study concluded that if the individual perceives the density of his environment as something unpleasant or in this is a distress then it will lower his level of psychological well-being.]]>
<![CDATA[Meningkatkan Kemandirian pada Anak Usia Dini Ditinjau dari Keterampilan Motorik Halus (Studi Literasi) ]]>
<![CDATA[Cahyaningsih, Sri Lestari]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 3 No 1 (2023): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v3i1.5784
<![CDATA[Mengembangkan kemandirian anak usia dini membutuhkan waktu dan keaktifan orang tua. Kerjasama antara orang tua dengan pihak sekolah juga diperlukan agar kemandirian berkembang sebagaimana usia anak. Selain mengembangkan kemandirian, keterampilan motorik halus adalah hal mendasar yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemandirian. Untuk meningkatkan dan mengembangkan itu semua maka orang tua wajib memberikan bimbingan, memotivasi dan memfasilitasi agar kemandirian serta keterampilan motorik halus berkembang optimal. Memberi bimbingan secara perlahan dan intensif disesuaikan dengan kemampuan anak. Saat melakukan bimbingan maka dorongan juga diberikan guna menjaga semangat dan anak mau melaksanakan tugas yang diberikan. Selain itu memfasilitasi adalah hal yang sangat diperlukan guna pengembangan kebutuhan anak. Diperlukan cara yang efektif melalui permainan dan kegiatan rutin harian guna meningkatkan kemandirian dan keterampilan motorik halus. Mengembangkan keterampilan motorik perlu memperhatikan kekuatan otot-otot halus di lengan, tangan dan jari-jarinya agar terjadi koordinasi mata tangan saat melakukan aktifitas. Selain itu juga agar aktifitas yang dilakukannya semakin bermakna. Kegiatan harian seperti memakai dan melepas pakaian, mengkancingkan baju, merobek, meremas dan menggunting adalah bagian dari treatment pengembangan kemandirian dan keterampilan motorik halus.]]>
<![CDATA[Pengaruh Kebermaknaan Hidup terhadap Stres Kerja di Era New Normal pada Guru di SMAN 8 Banjarmasin ]]>
<![CDATA[Rachmi, Gusti Mutia]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 2 No 2 (2023): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v2i2.5823
<![CDATA[Di bidang pendidikan, era new normal memungkinkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran kembali di sekolah, namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Dalam hal ini, siswa harus beradaptasi dengan perubahan kegiatan pembelajaran dari online ke offline. Penyesuaian seperti ini membuat guru lebih ekstra dalam membimbing siswa dan hal ini menyebabkan munculnya kondisi mental yang tidak sehat yang berdampak pada stres kerja. Stres kerja yang meningkat berdampak pada ketidakstabilan emosi seseorang, oleh karena itu perlu adanya penanganan yang dapat mengurangi stres kerja yang dirasakan, salah satunya dengan meningkatkan kebermaknaan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebermaknaan hidup terhadap stres kerja di era new normal pada guru di SMAN 8 Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode regresi linier sederhana, nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 (p < 0,05). Hipotesis penelitian diterima yaitu ada pengaruh antara kebermaknaan hidup terhadap stres kerja di era new normal pada guru di SMAN 8 Banjarmasin.]]>
<![CDATA[Gambaran Tawakal Pada Orangtua yang Memiliki Anak Autisme ]]>
<![CDATA[Adha, Nurul]]>;
<![CDATA[Faridah, Siti]]>;
<![CDATA[Fadhila, Mahdia]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 3 No 1 (2023): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v3i1.6129
<![CDATA[Anak adalah anugerah yang sangat berharga dari Allah SWT. untuk setiap orang tua. Tentunya semua orang tua berharap agar anak yang dilahirkan nantinya menjadi anak yang lucu, pintar dan cerdas, yang nantinya akan menjadi penerus keluarga. Namun tidak semua keinginan tersebut dapat terpenuhi. Banyak pasangan yang sering bercerai karena mereka tidak memiliki anak atau karena anak mereka memiliki kecacatan, baik mental maupun fisik. Mayoritas orang tua terus berdoa agar Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk membesarkan anak yang sempurna secara fisik dan mental. Namun tidak jarang beberapa orang tua bahkan memiliki anak berkebutuhan khusus atau keterbelakangan mental yang biasa disebut sebagai autisme. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah orang tua dari anak autisme.”Penelitian ini memanfaatkan teknik pengumpulan data wawancara semi terstruktur dan wawancara sepanjang observasi yang sedang berlangsung.”Penelitian ini juga menggunakan teknik pengolahan data dengan melakukan reduksi dan penyajian data untuk penelitian pendahuluan serta analisis data. Menurut hasil penelitian dapat ditemukan bahwa orang tua dari anak yang mengalami gangguan dengan autisme merasakan perasaan sedih, terkejut, dan rasa tidak percaya saat mengetahui jika anak mereka mengalami gangguan autisme. Ketika memiliki anak dengan autisme, subjek Y menganggap ketentuan yang diberikan oleh Allah merupakan sebuah ujian sekaligus ladang pahala buatnya saat diakhirat nanti. Sementara subjek M menganggap ketentuan dari Allah sebagai ujian dan harus diterima karena sudah diberikan anak oleh Allah. Kemudian subjek MS ketika diberikan ketentuan oleh Allah berupa anak dengan autisme memilih untuk menjalaninya dan menerimanya dengan cara berlapang dada, bersabar ,dan tidak mengeluh dengan keadaan. Lalu ketika subjek RA diberikan ketentuan oleh Allah berupa anak dengan autisme berusaha untuk menguatkan hati dengan bersabar agar anak bisa berubah saat besar nanti. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme adalah sabar, yakin, bersyukur, pasrah atau menerima, menjaga prasangka baik kepada Allah, dukungan sosial, dan anggap ujian sekaligus ladang pahala.]]>
<![CDATA[Gambaran Adversity Quotient pada Guru yang Mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Banjarmasin ]]>
<![CDATA[Ulfah, Asmiyati]]>;
<![CDATA[Abidin, Muhammad Zainal]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 3 No 2 (2024): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v3i2.6133
<![CDATA[Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru sekolah luar biasa saat mengajar seringkali membuat para guru merasa kesal dengan siswanya. Kesulitan tersebut dapat memicu stres dan menghambat kinerja guru. Untuk mengetahui kinerja guru sekolah luar biasa bisa dilihat dari adversity quotient. Adversity quotient ialah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bertahan ketika menghadapi kesulitan. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran adversity quotient pada guru sekolah luar biasa, apa saja kesulitan yang dialami guru dan apa faktor-faktor yang membuat guru sekolah luar biasa mampu bertahan dalam kesulitan tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan mixed method. Hasil penelitian ditemukan bahwa ada tiga kategori sebagai gambaran adversity quotient pada guru sekolah luar biasa yaitu rendah sedang dan tinggi. Pada kategori rendah terdapat 13 guru, pada kategori sedang terdapat 44 guru, dan pada kategori tinggi terdapat 9 guru. Adapun kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru sekolah luar biasa adalah menghadapi perilaku siswa yang terkadang membuat para guru merasa kesal, sehingga menimbulkan stres pada guru. Namun para guru mampu menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut. Meskipun siswa-siswinya nakal, akan tetapi para guru selalu sabar serta ikhlas dalam menghadapi mereka, selain itu para guru juga merasa sangat bersyukur meskipun siswa-siswinya mempunyai kekurangan, hal ini sama sekali tidak membuat para guru mengeluh akan keadaan siswa-siswinya.]]>
<![CDATA[Penerapan Teori Penerapan Teori Manajemen Diri Oleh Zahid Ibrahim Melalui Media Youtube Terhadap Kecerdasan Intrapersonal ]]>
<![CDATA[nurmala, lutfi lutfi]]>;
<![CDATA[Rosna, Sutriya]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 3 No 1 (2023): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v3i1.6789
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan teori manajemen diri yang diterapkan oleh Zahid Ibrahim, melalui analisis youtube sebagai media yang berperan penting dan meliputi penjelasan serta tips-tips yang diberikan. Pengumpulan data melalui teknik dekskriptif yang memberikan penjelasan secara terperinci dan valid. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah channel Zahid Ibrahim membantu para penontonnya untuk belajar produktif, pengembangan skill dan hubungannya terhadap kecerdasan intrapersonal. Kata Kunci: manajemen diri, Zahid Ibrahim, youtube]]>
<![CDATA[Kontribusi Motivasi Kerja Terhadap Locus Of Control Pada Karyawan Di Baznas Kalimantan Selatan ]]>
<![CDATA[Mufidah, Asmi]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 3 No 2 (2024): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v3i2.7057
<![CDATA[Motivasi kerja merupakan daya pendorong yang dapat meningkatkan semangat untuk bekerja lebih baik. Motivasi kerja berhubungan dengan locus of control seseorang. Locus of control terbagi menjadi dua yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus of control internal adalah kendali kehidupan yang berasal dari dalam, sedang locus of control eksternal adalah kendali kehidupan dari luar. Motivasi kerja dan locus of control seseorang dapat menurunkan atau meningkatkan hasil kerja yang diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi antara motivasi kerja dan locus of control pada karyawan Baznas di Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode regresi linear sederhana. Hasil uji regresi linear sederhana memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai r hitung sebesar 0,407 yang artinya bahwa besarnya nilai variabel bebas terhadap variabel terikat memiliki pengaruh yang kuat.]]>
<![CDATA[Pengaruh Tawakal Terhadap Stres Mahasiswa Baru UIN Antasari Banjarmasin ]]>
<![CDATA[Rahmadhana, Eliza]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 3 No 1 (2023): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v3i1.7058
<![CDATA[In today's life, students are expected to continue to be creative and further develop their own qualities so that they can develop more according to the times. Students who have just graduated from high school and then proceed to tertiary institutions will certainly find differences in learning when they are still in high school. This transition makes new students feel pressure to cause stress. To avoid stress, according to research by Anni Zulfani, et al that trust can reduce stress, so that trust can be used as a religious coping to deal with stressors. The aims of this study were: (1) to find out the level of trust in new students (2) to find out the stress level for new students (3) whether there is an influence between trustworthiness and stress on new students.The research method used is quantitative research. The population of this study consisted of 1974 and a sample of 294 students with the sampling technique using simple random sampling. The data analysis technique of this research is using a simple linear regression test. The results of the simple linear regression test obtained a significance value of 0.000 <0.05 so that the hypothesis proposed was acceptable. The results of the hypothesis test show that the value of r count is 0.456, which means that the value of the independent variable on the dependent variable has a strong influence.]]>
<![CDATA[Hubungan antara Kecerdasan Adversitas dengan Grit Akademik Mahasiswa UIN Antasari yang Kurang Mampu ]]>
<![CDATA[Desiana, Yola Lita]]>
<![CDATA[ Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 3 No 2 (2024): Sultan Idris Journal of Psychology and Education ]]>
Publisher : <![CDATA[UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21093/sijope.v3i2.7059
<![CDATA[Adversity quotient is a person's ability to respond, face, survive and change one's response in seeing a difficulty that is in front of him. Success can be achieved by consistency of interest and persistence in trying to achieve long-term goals is defined as grit. The purpose of this study was to find out whether there is a relationship between adversity quotient and academic grti of students at UIN Antasari Banjarmasin who are less fortunate. The research method used is quantitative with a correlational approach. The results of the correlation test obtained a significance value of 0.000 <0.05 so that the hypothesis proposed was acceptable. The results of the hypothesis test show that the r count is 0.641, which means that the relationship between variables has a strong level of relationship.]]>
